Professional Documents
Culture Documents
PROPOSAL Asdar Acc
PROPOSAL Asdar Acc
MUH.ASDAR
21.42.089
TEKNIKA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul "ANALISIS IDENTIFIKASI PEMILIHAN MATERIAL PIPA SESUAI
DENGAN SISTEM PEMIPAAN AIR LAUT DI KAPAL”. Penyusunan skripsi
ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan
program Diploma IV. Selama penelitian dan penulisan skripsi ini banyak
sekali hambatan yang penulis alami, namun berkat bantuan, dorongan
serta bimbingan dari berbagai pihak, akhimya skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Penulis beranggapan bahwa skripsi ini merupakan karya
terbaik yang dapat penulis persembahkan. Tetapi penulis menyadari bahwa
tidak tertutup kemungkinan didalamnya terdapat kekurangan-kekurangan.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi para pembaca pada umumnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penelitian 3
D. Manfaat Penelitian 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4
A. Pengertian Pipa 4
B. Jenis-jenis Pipa 5
C. Komponen Pipa 15
D. Fungsi & Kegunaan Pipa 24
E. Sistem Perpipaan 26
F. Kerangka Berpikir 27
G. Hipotesis 27
BAB III METODE PENELITIAN 28
A. Jenis Penelitian 28
B. Definisi Operasional Variabel 28
C. Lokasi Penelitian 29
D. Objek Penelitian 29
E. Data dan Sumber Data 29
F. Teknik Pengumpulan Data 30
G. Teknik Analisis Data 31
H. Jadwal Penelitian 33
DAFTAR PUSTAKA 34
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kapal merupakan salah satu bentuk transportasi laut yang
mengangkut, baik berupa barang, penumpang, bahan tambang, dan lain-
lain pada semua daerah yang mempunyai wilayah perairan tertentu.
Ketika sebagian besar 2/3 permukaan bumi adalah air, kapal sejak
dahulu digunakan manusia sebagai sarana transportasi yang sangat
penting untuk hubungan dagang, penyebaran agama pencarian emas
atau rempah-rempah, hubungan diplomatik, dan lain-lain.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat industri
perkapalan pun ikut berkembang. Bila dahulu kapal hanya digunakan
untuk melakukan sarana transportasi laut, maka sekarang ini kapal
mampu untuk melakukan berbagai kebutuhan seperti mengangkut
manusia atau barang, membawa muatan cair atau gas, perang,
eksplorasi, ekspor/impor, penelitian di laut, penangkapan ikan,
pengeboran (drilling) dan lain-lainnya.
Secara prinsip kapal dibangun dengan tujuan mengangkut
manusia atau barang untuk mengerjakan suatu operasi di tengah laut.
Guna mempertahankan kinerja atau operasi kapal di laut, maka
dibutuhkan suatu rangkaian sistem yang terus bekerja dengan saling
terhubung antara satu sistem dengan sistem yang lain, dalam kata lain
berkesinambungan. Keberadaan sistem ini amatlah penting dalam
operasional kapal sebab dengan terputusnya salah satu rangkaian
sistem, tentunya dapat mengganggu kinerja atau operasional kapal. Oleh
karena itu, seorang Naval Arsitek dituntut harus memiliki pemahaman
tentang sistem dalam kapal, diantaranya sistem dalam kapal itu sendiri
terdiri atas sistem bahan bakar kapal, sistem sanitary dan sewage, sistem
bilga, dan sistem kelistrikan.
1
2
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci
mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti didasarkan atas
identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Suatu perumusan masalah
yang baik berarti telah menjawab setengah pertanyaan atau dari masalah.
Masalah yang telah dirumuskan dengan baik, tidak hanya membantu
memusatkan pikiran, sekaligus juga mengarahkan cara berpikir kita.
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Apa jenis material pipa yang sesuai dengan sistem perpipaan air laut?
2. Bagaimana cara mengidentifikasi material pipa yang sesuai dengan
sistem perpipaan air laut?
3
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui jenis material pipa yang sesuai dengan system
perpipaan air laut.
2. Untuk mengetahui cara mengidentifikasi material pipa yang sesuai
dengan sistem perpipaan air laut.
3. Untuk mengetahui dampak negatif dari kesalahan pemilihan material
pipa pada system pemipaan air laut.
D. Manfaat Penelitian
Didalam penelitian ini, penulis berharap akan beberapa manfaat
yang dapat dicapai yaitu:
1. Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
tambahan referensi dalam memahami jenis material pipa yang sesuai
dengan system pemipaan air laut serta dampak negative dari
kesalahan penggunaan material pipa pada system pemipaan air laut.
2. Praktis
Secara praktis, sebagai masukan dan pertimbangan bagi Pelaut,
khususnya Masinis dan Cadet Mesin dalam memahami jenis material
pipa yang sesuai dengan system pemipaan air laut serta dampak
negative dari kesalahan penggunaan material pipa pada system
pemipaan air laut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pipa
Pipa adalah sebuah selongsongan bundar (silinder berongga)
yang digunakan untuk mengalirkan fluida cairan atau gas. Pipa biasanya
disamakan dengan istilah tube, pipa tersebut biasanya terbuat dari
bermacam-macam bahan sesuai dengan kebutuhannya, seperti: besi,
tembaga, kuningan, plastic, pvc, alumunium, stainless. (Mukti Wibowo.
1974).
Pipa adalah benda berbentuk lubang silinder dengan lubang di
tengahnya yang terbuat dari logam maupun bahan–bahan lain sebagai
sarana pengaliran atau transportasi fluida berbentuk cair, gas maupun
padat yang berjenis serbuk. Fluida yang mengalir ini memiliki
temperature dan tekanan yang berbeda–beda. Pipa biasanya ditentukan
berdasarkan nominalnya, sedangkan tube adalah salah satu jenis pipa
yang ditetapkan berdasarkan diameter luarnya.
Pipa merupakan suatu batang silinder berongga yang dapat
mengalirkan zat cair, uap, gas ataupun zat padat yang dapat dialirkan
berjenis tepung/ serbuk. Untuk pembuatan pipa disesuaikan dengan
kebutuhan dan dibedakan dari batas kekuatan tekanan, ketebalan
dinding pipa, temperatur zat yang mengalir, jenis material berkaitan
dengan korosi dan kekuatan pipa tersebut. (Maritime Word,2011).
Menurut Nursyahida (2015), pipa adalah benda berbentuk lubang
silinder dengan lubang di tengahnya yang terbuat dari logam maupun
bahan-bahan lain sebagai sarana pengaliran atau transportasi fluida
berbentuk cair, gas maupun padat yang berjenis serbuk. Fluida yang
mengalir ini memiliki temperature dan tekanan yang berbeda-beda. Pipa
biasanya ditentukan berdasarkan nominalnya, sedangkan tube adalah
salah satu jenis pipa yang ditetapkan berdasarkan diameter luarnya.
4
5
B. Jenis-jenis Pipa
Jenis-jenis pipa sangat beragam sehingga untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih jelas aka dibagi dalam beberapa klasifikasi, berikut:
1. Jenis Pipa Berdasarkan Bahannya
Dilihat dari struktur bahan baku yang digunakan secara umum kita
mengenal jenis-jenis pipa sebagai berikut:
a. Pipa Carbon Steel. Pipa yang terbuat dari campuran besi dan
karbon yang membuat pipa ini lebih kuat daripada pipa besi biasa
dan pembuatan pipa ini tidak menggunakan sambungan
(seamless) yang membuat pipa ini sering digunakan untuk pipa
bertekanan tinggi.
Gambar 2.1 Pipa Carbon Steel
Sumber: https://www.karyaprimasuplindo.co.id/ini-keuntungan-jika-
gunakan-pipa-carbon-steel-untuk-industri
e. Ferro. Logam ferro adalah Pipa yang terbuat sebuah logam paduan
yang terdiri dari campuran unsur karbon dengan besi. Untuk
menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai dua sifat yang
berbeda dengan besi dan karbon, maka dicampur dengan berbagai
macam logam lainnya.
Gambar 2.5 Pipa Logam Ferro
Sumber: https://isibangunan.com/memilih-tempat-jual-pipa-besi-tebal.html
8
f. Pipa Nikel. pipa logam yang terdiri dari paduan yang terutama
mengandung nikel dan elemen lain dalam komposisinya.
Gambar 2.6 Pipa Nikel
Sumber: http://id.baogangsteelpipe.com/seamless-steel-pipe/the-pipe-
nickel-201.html
Selain itu terdapat pula jenis pipa dari bahan khusus antara lain sebagai
berikut:
a. Pipa fiber (FRP)
Pipa FRP digunakan dalam pemasangan saluran pipa karena
ringan, tahan suhu, kuat, serta sangat tahan terhadap bahan kimia
dan korosi.
Gambar 2.10 Pipa FRP
Sumber: https://www.graha288.com/sistem-plumbing-pengolahan-
penyediaan-air-rumah/tangerang/jual-pipa-frp-kimia-dan-non-kimia-
berkualitas-dan-relevan-bioshien-indo-fiberglass
b. Pipa aluminium
Jenis pipa yang terbuat dari bahan aluminium dan campuran yang
sering digunakan untuk berbagai kebutuhan tergantung ukuran
yang digunakan.
Gambar 2.11 Pipa Aluminium
Sumber: https://harga.web.id/harga-pipa-aluminium-jemuran-antena.info
11
C. Komponen Pipa
Komponen perpipaan harus dibuat berdasarkan spesifikasi, standar
yang terdaftar dalam simbol dan kode yang telah dibuat atau dipilih
sebelumnya. Komponen pipa yang dimaksud yaitu: pipa-pipa (pipes),
16
2) Slip On Flanges (Flange tipe slip on). Dalam slip on, flange
hanya masuk sebagian, sisi luar dan dalamnya akan di las.
Oleh karena itu diametar inside flange slip on harus lebih
besar daripada diameter outside pipa.
Gambar 2.22 Slip on Flange
Sumber: https://www.karyaprimasuplindo.co.id/temukan-
informasi-socket-weld-flange-terlengkap-di-sini
3) Lap Joint Flanges. Yaitu jenis flange yang bisa diputar posisi
lubang bautnya. Jenis flange ini tidak disarankan untuk
pressure yang tinggi.
Gambar 2.23 Lap Joint Flanges
Sumber: https://www.unifiedalloys.com/blog/lap-joint-
flanges-explained
3. Elbow
Elbow adalah jenis fitting yang pertama, elbow merupakan
komponen pemipaan yang berfungsi untuk membelokkan arah
aliran pipa. Elbow terdiri dari dua jenis yang paling umum yaitu 45
derajat dan 90 derajat. Untuk memperoleh sudut di atas, terkadang
elbow tersebut dipotong sesuai kebutuhan untuk memperoleh sudut
tertentu
4. House Connecting
House connecting adalah bagian ujung pipa yang berfungsi sebagai
penyambung antara pipa dengan selang, bagian ini dibentuk
dengan sedemikian rupa sehingga dapat dilepas maupun dipasang
dengan mudah dan kuat. Pipa house connecting sering dijumpai
pada pipa-pipa pengisian/ bunker dan pipa pemadam kebakaran.
5. Dudukan Pipa
Dudukan pipa adalah bagian pipa yang berfungsi untuk mengikat
pipa dengan dudukan atau dinding kapal agar pipa tidak bergeser
ataupun bergetar sehingga tidak menimbulkan gesekan yang dapat
menimbulkan kebengkokan dan kebocoran pada pipa.
6. Flange flexible joint
21
c. Ball Valve. Ball valve adalah sebuah valve atau katup dengan
pengontrol aliran berbentuk disc bulat (seperti bola/belahan).
Bola itu memiliki lubang, yang berada di tengah sehingga ketika
lubang tersebut segaris lurus atau sejalan dengan kedua ujung
valve/katup, maka aliran akan terjadi. Tetapi ketika katup
tertutup, posisi lubang berada tegak lurus terhadap ujung katup,
maka aliran akan terhalang atau tertutup.
Gambar 2.29 Ball Valve
Sumber: https://www.bukalapak.com/p/industrial/industrial-
lainnya/pcjlfe-jual-ball-valve-valve-3-inch-kitz-cast-iron-jis-10k-
fctb-full-bore
23
dengan tekanan air bilas/ flushing, selanjutnya dari tangki sewage akan
dipompa keluar kapal sesuai dengan peraturan pembuangan limbah.
Pengaturan aliran air kotor juga dikontrol dengan menggunakan sistim
katup/ valve.
E. Sistem Perpipaan
Sistem Perpipaan adalah metode yang paling umum dan murah
dalam memindahkan fluida dari satu titik pemrosesan ke titik yang lain
secara horizontal maupun vertikal antar peralatan (equipment) atau dari
satu tempat ke tempat lain sehingga suatu proses produksi dapat
berlangsung (Firdaus dkk, 2014).
Dalam merancang suatu plant, tidak terlepas dari sistem perpipaan
dan dalam hal ini perancangan perpipaan harus benar-benar aman dan
memiliki fleksibilitas yang cukup (Marunung dkk, 2013). Sistem perpipaan
terdiri dari banyak komponen yang saling berinteraksi, yang dihubungkan
dengan beberapa peralatan (equipment), untuk mencapai pemrosesan
fluida yang baik dalam suatu plant. Sistem perpipaan merupakan bagian
dari semua fasilitas fisik tempat transportasi aliran fluida termasuk pipa,
sambungan, valve, flange, regulator, pressure vessel, relief valve, unit
compressor dan alat-alat lain yang terpasang pada pipa (Anindyta dkk,
2018).
Aplikasi sistem perpipaan dapat ditemukan hampir pada semua
jenis industri, mulai dari sistem perpipaan tunggal yang sederhana sampai
sistem perpipaan bercabang yang sangat kompleks.
27
F. Kerangka Pikir
Gambar 2.30 Diagram Alir Kerangka Penelitian
PIPA
BENAR SALAH
G. Hipotesis
A. Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualtitatif. Sugiyono (2009) mengungkapkan definisi
penelitian pendekatan kualitatif didasarkan pada filosofi post-positivis
yang digunakan oleh peneliti untuk mempelajari keadaan objek-objek
alam utama (bukan eksperimen). Sarana meliputi pengambilan
sampel data yang ditargetkan dari sumber data. Metode survei
menggunakan triangulasi (kombinasi), analisis data bersifat induktif
atau kualitatif, dan temuan kualitatif berarti bukan generalisasi.
Alasan peneliti melakukan pendekatan kualitatif adalah untuk
menganalisis pemilihan pipa sesuai dengan system pemipaan air laut
di kapal. Jenis penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah jenis
deskriptif kualitatif yang mempelajari masalah-masalah yang ada
serta tata cara kerja yang berlaku.
28
29
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di kapal, yaitu tempat penulis
melakukan Praktek Laut (PRALA).
D. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang mejadi perhatian dalam
sebuah penelitian karena objek penelitian merupakan sasaran yang
hendak dicapai untuk mendapatkan jawaban maupun solusi dari
permasalahan yang terjadi. Menurut Sugiyono (2016:144) pengertian
objek penelitian adalah sebagi berikut: “Objek penelitian adalah sasaran
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu
tentang suatu hal objektif, valid, dan realiable tentang suatu hal (variabel
tertentu)”. Objek dalam penelitian ini adalah pemilihan pipa sesuai
dengan sistem pemipaan air laut di kapal.
opini subyek (orang) secara individual atau kelompok. Data primer ini
dapat dikumpulkan dengan dua metode, yaitu: metode interview
(wawancara) dan metode observasi. Adapun pihak yang dijadikan
sebagai informan, diantaranya: KKM, Masinis 1, Masinis 2, Masinis 3
dan Oiler.
2. Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh secara
tidak langsung melalui media perantara. Pada umumnya, data
sekunder diperoleh dari riset perpustakaan yaitu dengan
mengumpulkan, membaca dan memahami teori-teori dari buku
artikel, jurnal, majalah, atau data dari teori internet yang berkaitan
dengan penelitian ini yaitu pemilihan pipa air laut.
H. Jadwal Penelitian
Adapun jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.
2023 2022
NO KEGIATAN BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4
Pengumpulan
1
referensi
2 Pemilihan judul
Penyusunan
3 proposal dan
bimbingan
Seminar
4
proposal
Perbaikan
5
seminar proposal
DAFTAR PUSTAKA
34