Kemampuan mendeskripsikan konsep pendidikan menurut para tokoh pendidikan di
Indonesia 1. Konsep Pendidikan Jiwa Merdeka. Ki Hajar Dewantara (KHD) salah seorang tokoh pendidikan di Indonesia yang memiliki beberapa pemikiran tentang pendidikan. Pemikiran mengenai pendidikan tersebut diantaranya yang akan menjadi bahasan utama artikel ini ialah pendidikan jiwa merdeka.¹ Tujuan Pendidikan dalam pemikiran KHD ialah memerdekakan hidup dan kehidupan anak, lahir dan batin. Teori jiwa merdeka, memandang bahwa tujuan pendidikan pada hakikatnya ialah memerdekakan hidup, dan kehidupan anak baik lahir maupun batin (Kuswandi, 2005: 298). Ki Hajar Dewantara mengemukakan beberapa teorinya mengenai sistem pendidikan. Salah satunya yaitu konsep belajar Ki Hajar Dewantara antara lain: 1) Ing Ngarso Sung Tuladha Ing ngarso sung tuladha memiliki arti jika di depan, memberi contoh. Prinsip atau metode ini cocok bagi anak yang masih membutuhkan bimbingan. Anak yang belum bisa mandiri dan mengambil keputusan sendiri, atau anak yang cenderung masih banyak bergantung pada orang lain. Sehingga dibutuhkan pendidik yang berada di depan (ing ngarsa) untuk memberi contoh (sung tuladha). Pendidik akan lebih baik jika memberikan contoh namun tetap membentuk kemandirian anak didik. 2) Ing Madya Mangun Karsa Mempunyai arti sebagai berikut: "Ing madya" berarti berada disamping atau di tengah- tengah/bersama mereka. "Mangun karsa" berarti membangun atau merangsang karsa/kemauan dan kemampuan mereka agar dapat bekerja sendiri. Prinsip atau metode ini cocok bagi anak-anak yang mulai mencoba berdiri sendiri dan tak mau lagi dibantu oleh orang lain. 3) Tut Wuri Handayani "Tut wuri" berarti mendidik mengikuti anak didik "dari belakang" dan "handayani" berarti pendidik memberi "daya" atau kekuatan. Prinsip atau metode ini cocok diterapkan pada anak yang sudah mampu berdiri sendiri, serta mampu mengambil keputusan sendiri. Pendidik harus tetap mengawasi dan menegur apabila anak didiknya. berbuat kesalahan.²
2. Konsep Pendidikan Menurut Driyarkarya
Ilmu pendidikan adalah pemikiran ilmiah (pemikiran yang bersifat kritis, metodis dan sistematis) tentang realitas yang kita sebut pendidikan (mendidik dan didik). Kritis berarti bahwa orang tidak menerima saja apa yang ditangkap atau muncul dalam benaknya, tetapi semua pernyataan, semua afirmasi harus mempunyai dasar yang kuat. Orang yang bersikap kritis, ingin mengerti betul-betul, ingin mengalami sesuatu dengan seluk-beluknya dan dasar-dasarnya Menurut Driyarkara. ¹ Taufik Hendratmoko, dkk. Tujuan Pembelajaran Berlandaskan Konsep Pendidikan Jiwa Merdeka KI Hajar Dewantara. (JINOTEP,Volume3,Nomor2,April 2017), hlm. 153. ² Ali Mustadi, dkk. Landasan Pendidikan Sekolah Dasar, (Uni Press, 2020). hlm. 40-41. Ilmu pendidikan juga memiliki konsep dimana manusia diharuskan dapat melakukan proses berpikir dan menyelidiki dengan cara tertentu. Seperti yang diungkapkan oleh Rustamalis, bahwa ilmu pendidikan bersifat metodis yang berarti bahwa manusia sedang dalam proses berpikir dan menyelidiki orang menggunakan suatu cara tertentu.³
³ Vina Serevina, Fundamentals Of Education (Pentingnya Memahami Landasan Ilmu Pendidikan),
(Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2020). hlm. 18-19