Professional Documents
Culture Documents
Jasling-HHBK KPH Semendo
Jasling-HHBK KPH Semendo
A. Dasar Pelaksanaan
ST. Kepala BPHP V Nomor : ST. 25/BPHL V/PPPHPHL/02/2023
Tanggal : 14 Februari 2023
Dalam rangka : Monitoring dan Fasilitasi Pengembangan HHBK dan
Jasa Lingkungan pada UPTD KPH Wilayah X Dempo
di Kota Pagaralam
B. Petugas Pelaksana
1. Nama / NIP : Roso, S.Sos. / 19680806 199102 1 001
Jabatan : Staf Seksi PPPHPHL
2. Nama / NIP : Adrian Fadri, S.Hut., M.Si. / 19891013 201012 1 007
Jabatan : Staf Seksi PPPHPHL
3. Nama / NIP : Dhuria Maulidya Sari, A.Md./19970723 202203 2 019
Jabatan : PEH Terampil
4. Nama / NIP : Vita Sari Purba / 19970207 202203 2 012
Jabatan : PEH Pemula
C. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Monitoring dan Fasilitasi Pengembangan HHBK dan Jasa Lingkungan
pada UPTD KPH Wilayah VIII Semendo di Kabupaten Muara Enim dilaksanakan
pada tanggal 15 s/d 18 Februari 2023.
D. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan Monitoring dan Fasilitasi Pengembangan HHBK dan Jasa
Lingkungan pada UPTD KPH Wilayah VIII Semendo adalah :
1. UPTD KPH Wilayah VIII Semendo, selaku pemangku wilayah pengelolaan;
2. Pemegang Izin Perhutanan Sosial (PS) yang mengembangkan usaha HHBK
dan Jasa Lingkungan.
E. Hasil Pelaksanaan
I. Kondisi Umum UPTD KPH Wilayah VIII Semendo
KPH Wilayah VIII Semendo (KPHL Unit XIII Ogan Ulu) ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 76/Menhut-II/2010 dengan wilayah
pengelolaan seluas ± 70.047,72 hektar yang secara keseluruhan merupakan
fungsi Hutan Lindung merupakan bagian dari kelompok Hutan Lindung Bukit
Jambul, Bukit Nanti, Mekakausedangkan untuk kelembagaannya ditetapkan
melalui Peraturan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Nomor 41 Tahun 2017.
Berdasarkan administrasi pemerintahan wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu (UPTD
KPH Wilayah VIII Semendo) berada di 5 kecamatan meliputi Kecamatan
Semende Darat Ulu, Semende Darat Tengah dan Semende Darat Laut
Kabupaten Muara Enim, Kecamatan Kota Agung dan Kecamatan Mulak Ulu
Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan
Kondisi hutan pada wilayah unit KPHL Unit XIII Ogan Ulu (UPTD KPH Wilayah
VIII Semendo) merupakan jenis Hutan Lindung dataran tinggi yang termasuk
pada tipe ekosistem hutan hujan tropis zona hutan hujan bawah dan tengah.
Tegakan hutan hujan tropis didominasi oleh pepohonan yang selalu hijau.
Keanekaragaman spesies vegetasi dan satwa yang ada di hutan hujan tropis
sangat tinggi. Jumlah spesies pohon yang ditemukan dalam hutan hujan tropis
lebih banyak dibandingkan dengan yang ditemukan pada ekosistem hutan
lainnya. Tajuk pohon hutan hujan tropis sangat rapat, ditambah lagi adanya
tumbuh - tumbuhan yang merambat, menggantung, dan menempel pada dahan –
dahan pohon, misalnya rotan, anggrek, dan paku - pakuan.
Berdasarkan hasil penafsiran citra landsat yang termasuk pada tutupan lahan
tidak berhutan adalah kebun campuran, perkebunan dan pertanian lahan kering
campur semak. Kondisi di lapangan berdasarkan hasil survey tim BPKH ketiga
tipe tutupan lahan tersebut saat ini kondisinya berupa belukar semak, kebun kopi
monokultur, kebun kopi campuran, pertanian intensif, sawah dan lahan terbuka.
Kebun kopi adalah Kawasan Hutan yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat
menjadi areal kebun kopi dengan pola pengelolaan intensif dengan pemeliharaan
dan perawatan sehingga menjadi areal monokultur tanaman kopi. Kebun
campuran merupakan areal hutan yang sudah digarap masyarakat dengan
tanaman kopi, namun pola pengelolaannya tidak dilakukan secara intensif,
sehingga masih memberikan ruang vegetasi yang lain tumbuh pada tipe tutupan
ini. Vegetasi yang berasosiasi pada tipe tutupan ini terdiri dari vegetasi bawah
baik yang termasuk pada habitus pohon, semak herba ataupun perdu dan
tanaman tingkat tinggi pohon.
Pertanian intensif merupakan Kawasan Hutan yang digarap masyarakat menjadil
areal pertanian dengan mengusahakan sayur - sayuran dan buah - buah seperti
cabe, kubis dan strawberi. Lahan terbuka adalah lahan yang akan digarap oleh
masyarakat dengan melakukan pembukaan lahan melalui pola tebas bakar.
Keadaan lain pada lahan terbuka adalah bekas areal persawaahan yang belum
kembali digarap dan belukar homogen berupa hamparan paku resam dan alang -
alang.
Secara geografis, areal IUPHKm. Alam Sari berada pada ketinggian + 1.200 -
1.420 mdpl. dengan batas - batas sebagai berikut :
§ Utara : berbatasan dengan Bukit Arusin
§ Selatan : berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Alam
§ Timur : berbatasan dengan Dusun Tanjung Keling
§ Barat : berbatasan dengan Kelurahan Agung Lawangan
Selain itu, IUPHKm. Alam Sari juga mencoba untuk mengembangkan potensi
jasa lingkungan-wisata alam berupa Curup / Air Terjun Pintu Langit sebagai
alternatif lokasi wisata alam bagi masyarakat Kota Pagaralam dan sekitarnya.
3. Masih terbatasnya akses terhadap pasar sehingga harga jual kopi masih
dikendalikan oleh para tengkulak. Untuk itu diperlukan pembinaan dan
pendampingan oleh pemerintah daerah melalui instansi terkait agar
masyarakat petani kopi dapat mempunyai akses langsung ke pasar, tanpa
melalui mata rantai tengkulak.
4. Belum adanya desain tapak dalam pengelolaan jasa wisata alam dan
terbatasnya sarpras di lokasi wisata. Untuk itu, diperlukan fasilitasi berupa
pembuatan desain tapak dan penambahan sarpras pendukung wisata agar
potensi wisata alam di sekitar Gunung Dempo dapat lebih menarik dan
berkembang.
F. Penutup
Berdasarkan hasil monitoring bahwa seluruh pemegang Izin Perhutanan Sosial
(IUPHKm dan IUPHMA) pada wilayah pengelolaan UPTD KPH Wilayah VIII
Semendo merupakan kelompok masyarakat yang telah membudidayakan kopi
varietas Robusta, jeruk lemon, alpukat, sayuran dan hortikultura sebagai HHBK
unggulan.
1. Roso, S.Sos.
NIP. 19680806 199102 1 001
Foto 4. Garpu pandang pada lokasi obyek wisata Curup Pintu Langit,
salah satu potensi Jasa Lingkungan-Wisata Alam
yang dikembangkan oleh IUPHKm. Alam Sari.