You are on page 1of 4

Nama : Zainur Roziqin

NPM : 230110210017
Kelas : Perikanan A 2021
Mata Kuliah : Ekonomi Sumberdaya Perikanan

Tugas 2 Ekonomi Sumberdaya Perikanan

1. Jelaskan/ uraikan bagaimana anda membaca Copes segrerasi


manfaat biaya!

Pada diagram Copes (Segresi Manfaat-Biaya) diatas, Copes membagi


manfaat dan biaya kedalam beberapa komponen berdasarkan pada aspek manfaat
sosial dan biaya sosial, serta utilitas yang diperoleh. Dalam membaca Copes,
dapat dilihat pada diagram bagian kiri yang merupakan manfaat biaya berupa nilai
utilitas tangkapan yang terdiri dari komponen upah normal nelayan (a) sampai
nilai ikan bagi konsumen di atas harga yang dibayarkan (j). Untuk manfaat biaya
nilai termasuk nilai ikan yang didaratkan meliputi komponen upah normal nelayan
(a) hingga bagian dari sumberdaya yang didapat oleh pemerintah (i).
Untuk nilai ikan yang didaratkan dari manfaat sosial bersih terdiri dari
komponen penerimaan bagi nelayan karena kelebihan skill (e) hingga nilai ikan
bagi konsumen diatas harga yang dibayarkan (j) dan biaya sosial terdiri dari
komponen upah normal (a) hingga biaya pengelolaan yang dikeluarkan
pemerintah (d). Manfaat sosial bersih juga terdiri dari surplus konsumen yaitu
nilai ikan bagi konsumen di atas harga yang dibayarkan (j), rente sumber daya
yaitu bagian dari rente sumber daya yang didapat oleh nelayan (g) hingga bagian
dari rente sumber daya yang didapat oleh pemerintah (i), surplus produsen yaitu
penerimaan bagi nelayan karena kelebihan skill (e) dan penerimaan bagi pemilik
kapal karena kelebihan skill (f), biaya pengelolaan yaitu biaya pengelolaan yang
dikeluarkan pemerintah (d), dan biaya penangkapan yaitu upah normal nelayan (a)
hingga biaya operasi termasuk depresiasi (c).
2. Apa yang dimaksud dengan konsep surplus konsumen dan surplus
produsen serta goverment rent?
 Surplus konsumen merupakan kelebihan/perbedaan kepuasan total (total
utility) yang dimana siap dibayar konsumen untuk memperoleh jumlah
barang tersebut. Dalam hal ini kondisi harga yang dibayar konsumen
untuk sebuah produk barang atau jasa kurang dari harga yang sebetulnya
konsumen bersedia untuk bayar, yang dimana ini merupakan manfaat yang
diperoleh oleh konsumen. (Samuelson dan Nordhaus 2003 dalam
Kusumawardani dkk 2012).
 Surplus produsen adalah jumlah yang dibayarkan oleh penjual untuk
sebuah barang dikurangi dengan biaya produksi barang tersebut (Mankiw
et al. 2012 dalam Kusumawardani dkk 2012). Dalam surplus produsen
terdapat selisih harga terendah, dimana harga jual yang diterima produsen
lebih besar dari harga mereka yang bersedia untuk menerimanya (Beni dan
Manggu 2022).
 Government rent adalah konsep dimana sumberdaya alam dimiliki secara
bersama dan dikelola oleh pemerintah. Dalam memperoleh pendapatan
yang diterima, maka pemerintah menetapkan pembayaran usaha (lisence
fee) yaitu pajak sebagai bentuk dari penggunaan sumberdaya alam.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan opportunity cost of capital, labor
and time!
 Opportunity cost of capital : biaya korbanan yang hilang berupa dana
atau modal akibat memilih peluang terbaik yang digunakan untuk
suatu investasi atau proyek tertentu dari beberapa alternatif.
 Opportunity cost of labor : nilai tenaga kerja untuk menghasilkan
produk yang harus dikorbankan sebagai akibat dari memilih
kesempatan untuk menghasilkan barang lain atau melakukan aktivitas
yang lebih baik/menguntungkan.
 Opportunity cost of time : biaya korbanan waktu yang dipakai atau
dihabiskan untuk suatu aktivitas tertentu yang seharusnya dapat
digunakan untuk aktivitas lain yang lebih menguntungkan.
4. Berikan contoh implementasinya dalam perikanan!
 Opportunity cost of capital : Sebuah perusahaan memilih untuk
mengembangkan modalnya pada sektor perikanan tangkap daripada
budidaya karena memungkinkan memperoleh ikan dalam jumlah yang
besar dan waktu yang cepat. Modal tersebut digunakan untuk
pembelian alat tangkap dan pengembangan kapal yang dimana nilai
biaya korbanan modal untuk budidaya hilang karena pemilihan opsi
investasi pada sektor penangkapan. Jadi opportunity cost of capital
dalam kasus ini, perusahaan tersebut harus kehilangan potensi
pendapatan karena memilih untuk berinvestasi dalam sektor perikanan
tangkap daripada budidaya.
 Opportunity cost of labor : Seorang nelayan yang memilih untuk tetap
bekerja menangkap ikan pada musim penangkapan sehingga
mengorbankan kesempatan untuk bekerja dalam bidang lain. Maka
opportunity cost of labor adalah penghasilan yang dapat dia peroleh
dari bekerja di bidang lain.
 Opportunity cost of time : Seorang nelayan yang tidak menangkap ikan
hingga waktu tertentu untuk mendapatkan hasil tangkapan yang lebih
besar sehingga nilai jualnya tinggi. Maka opportunity cost of time
adalah nelayan mengorbankan waktunya tidak memperoleh
penghasilan karena tidak menangkap ikan untuk hasil tangkapan yang
lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA

Beni, S., & Manggu, B. (2022). Analisis Surplus Produsen dan Konsumen
Sayuran Lokal Di Pasar Teratai Bengkayang Kalimantan Barat. Cendekia
Niaga, 6(2), 129–137.

Kusmawardani, I. ., Iwang, G., & Iis, R. (2012). Analisis Surplus Konsumen Dan
Surplus Produsen Sayuran lokal Di Kota Bandung (Studi Kasus Di Pasar
Induk Caringin). Jurnal Perikanan Dan Kelautan, 3(4), 141– 150.

You might also like