You are on page 1of 98

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN HURUF KAPITAL

DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS XII AKUNTANSI


SMK YMJ CIPUTAT KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

oleh

Dinda Kadarwati

NIM 1111013000047

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
ABSTRAK
Dinda Kadarwati (NIM: 1111013000047). Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf
Kapital dalam Karangan Narasi Siswa Kelas XII Akuntansi SMK YMJ Ciputat
Kota Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016

Banyak pelajar yang menganggap menggunakan huruf kapital itu mudah,


tetapi ketidaktahuan dalam menggunakan huruf kapital dan malasnya membuka-buka
pedoman ejaan yang disempurnakan untuk mengetahui penggunaan huruf kapital
yang tepat, sehingga kesalahan penggunaan huruf kapital banyak ditemukan dalam
ragam tulis. Berdasarkan alasan tersebut, maka permasalahan yang diangkat dalam
penulisan skripsi ini adalah bagaimana bentuk-bentuk kesalahan penggunaan huruf
kapital dalam karangan narasi yang dilakukan oleh siswa kelas XII Akuntansi SMK
YMJ Ciputat, Kota Tangerang Selatan tahun pelajaran 2015/2016. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dan teknik
pengumpulan data yang penulis gunakan adalah teknik tes menulis karangan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bentuk-bentuk
kesalahan penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi yang dilakukan oleh
siswa kelas XII Akuntansi SMK YMJ Ciputat Kota Tangerang Selatan tahun
pelajaran 2015/2016. Bentuk-bentuk kesalahan yang ditemukan, yaitu: 1) Huruf
kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat) Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung; 3) Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau
yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama
tempat; 4) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang; 5)
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan
nama peristiwa sejarah; 6) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas
geografi; 7) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi
Negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi,
kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk; 8) Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam
judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari,
dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal; 9) Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu,
saudara, kakak, dan paman yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan.

Kata Kunci : Kesalahan, Huruf Kapital, Karangan Narasi

i
ABSTRACT
Dinda Kadarwati (NIM: 1111013000047). Analysis of Incorrect Use of
Capital Letters in Narrative Essay of Class XII Accounting SMK YMJ Ciputat
South Tangerang City Academic Year 2015/2016
Many students consider the use of capital letters is easy, but ignorance in
using capital letters and lazily flipping through enhanced spelling guidelines to
determine the appropriate use of capital letters, so that errors capitalization, are found
in a variety of writing. Based on the description, the issues raised in this paper is how
the forms of misuse of capital letters in a narrative essay performed by students of
class XII Accounting SMK YMJ Ciputat South Tangerang City in the academic year
2015/2016. The method used in this research is descriptive and qualitative methods of
data collection techniques that writer use is the technique of essay writing test
Based on the research that has been done, found forms of misuse of capital
letters in a narrative essay performed by students of class XII Accounting SMK YMJ
Ciputat South Tangerang City in the academic year 2015/2016. Forms of errors are
found: 1) Capital letters or upper case letters are used as the first word at the
beginning of a sentence; 2) Capital letters are used as the first letter excerpts directly;
3) Capital letters are used as the first letter of the name element position and rank
followed by the name of the person or used as a substitute for a certain person's name,
agency name, or the name of the place; 4) Capital letters are used as the first letter of
the name of the elements; 5) Capital letters are used as the first letter of the name of
years, months, days, holidays, and the name of historical events; 6) Capital letters are
used as the first letter of the name distinctive geography; 7) Capital letters are used as
the first letter of all elements of the official name of the State, official institutions,
constitutional institutions, agencies, and the name of the official documents; 8)
Capital letters are used as the first letter of all words (including all elements of said
re-perfect) in the titles of books, magazines, newspapers, and paper; 9) Capital letters
are used as the first letter of the word pointer kinship relationships, such as Mr, Mrs,
brother, sister, and uncle used to accost or this reference.

Keywords: Error, Capital Letters, Narrative Essay

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala nikmat
yang telah diberikan. Dengan rahmat serta hidayah tak terkira yang penulis
rasakan sehingga mendapatkan kekuatan, kemudahan, kesabaran, serta
pemahaman hingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Kesalahan
Penggunaan Huruf Kapital dalam Karangan Narasi Siswa Kelas XII Akuntansi
SMK YMJ Ciputat, Kota Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016”.
Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat mencapai gelar
Sarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari skripsi ini tidak akan pernah terselesaikan tanpa adanya
bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak baik itu secara individu
maupun secara umum terutama bimbingan dan pengarahan yang tulus dan ikhlas
dari pembimbing, untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Makyun Subuki, M.Hum. Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Faktultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Dra. Hindun, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah membimbing
penulisan skripsi ini dengan sabar dan luar biasa baik.
4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Faktultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang selama ini telah memberikan ilmu pengetahuan selama mengikuti
perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Kepala SMK YMJ Ciputat Kota Tagerang Selatan yang telah memberikan
izin kepada penulis dalam melakukan penelitian.

iii
6. Orang tua tercinta, Ayahanda H. Efirianto dan Ibunda Hj. Ida Geminiwati
yang telah memberikan kasih sayang dan tanpa letih mendoakan penulis
serta memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis.
7. Kedua adik tersayang, Alif Wirawan dan Khairunnisa yang selalu
memberikan keceriaan dan semangat disaat dekat maupun jauh.
8. Seluruh keluarga besar di Batam, yang selalu mendukung dan mendoakan
dalam penyelesaian Skripsi ini.
9. Sahabat-sahabat tercinta, Endah Kurniasari, Ika Sutiandari, Sari Satriyati,
yang selalu menjadi penyemangat dan rekan seperjuangan penulisan
skripsi.
10. Keluarga besar Al Barqah 3 (Rena, Rita, Ica, Riris, Hasna, Kris, Hilda, lili,
Tika, Dea, dan Risma ) yang telah menjadi penyemangat baik dalam suka
maupun duka.
11. Seluruh teman-teman PBSI angkatan 2011 khususnya kelas B.
12. Teman-teman di Batam (Dian, Venny, Silvia, dan Bunga) yang selalu
memberi dukungan dan doa walaupun dari jauh.

Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memenuhi persyaratan untuk


mendapat gelar sarjana pendidikan. Semoga skripsi ini dapat berguna dan
bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya berbagai pihak sebagai
tambahan ilmu pengetahuan. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini
masih banyak kekurangan di dalamnya, untuk itu penulis sangat mengharapkan
adanya kritikan dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan
skripsi ini.

Jakarta, 4 Januari 2016


Penulis,

Dinda Kadarwati

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK ................................................................................................................... .......i
ABSTRACT .................................................................................................................. ......ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ......iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. …...v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... .1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................................... .4
C. Pembatasan Masalah .......................................................................................... .4
D. Perumusan Masalah ........................................................................................... .4
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................... .5
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 5
1. Manfaat Praktis ............................................................................................... 5
2. Manfaat Teoretis ............................................................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Analisis Kesalahan Berbahasa ............................................................................ 7
1. Pengertian Analisis Kesalahan Berbahasa .................................................... 7
2. Penyebab Terjadinya Kesalahan Berbahasa ................................................. 8
B. Penggunaan Huruf Kapital ................................................................................. 9
1. Definisi Huruf Kapital .................................................................................. 9
2. Penggunaan Huruf Kapital ........................................................................... 9
C. Menulis Karangan Narasi ................................................................................... 13
1. Pengertian Menulis ...................................................................................... 13
2. Pengertian Karangan ................................................................................... 15
3. Jenis-jenis Karangan .................................................................................... 16
4. Karangan Narasi .......................................................................................... 16
5. Jenis Karangan Narasi ................................................................................. 17

v
a. NarasiEkspositoris / NarasiFaktual ....................................................... 17
b. NarasiSugestif ....................................................................................... 17
D. Penelitian yang Relevan ..................................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 22
B. Metode Penelitian .............................................................................................. 22
C. TeknikPengolahandanAnalisis Data ................................................................... 26
D. InstrumenPenelitian ............................................................................................ 27
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Profil Sekolah .................................................................................................... 33
B. Deskripsi Data ................................................................................................... 38
C. Analisis dan Interpretasi Data ............................................................................ 39
D. Hasil Analisis Data ............................................................................................. 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ............................................................................................................ 72
B. Saran .................................................................................................................. 72

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 74


LAMPIRAN
RIWAYAT PENULIS

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang harus dikuasai oleh


masyarakat Indonesia. Kedudukannya sebagai bahasa nasional merupakan sarana
pemersatu bangsa di atas berbagai perbedaan yang dimiliki oleh berbagai suku di
Indonesia. Namun, pada praktik pengajarannya, banyak ditemukan berbagai
kesalahan berbahasa, terutama di kalangan pelajar. Kesalahan siswa dalam belajar
bahasa baik bahasa lisan maupun tulisan merupakan suatu kesalahan yang sering
dilakukan oleh siswa, apabila dibiarkan terus-menerus akan menjadi kebiasaan
yang kurang baik dan cenderung terulang kembali. Kesalahan berbahasa siswa
khususnya bahasa tulis harus dihindari. Hal ini dapat dilakukan apabila guru
mengetahui kesalahan yang dilakukan siswa, khususnya dalam hal penggunaan
huruf kapital pada hasil tulisan siswa.

Dalam kegiatan berbahasa, membaca dan menulis merupakan kemampuan


berbahasa yang penting di samping dua kemampuan berbahasa yang lain yaitu
menyimak dan berbicara. Ketika membaca, seseorang dituntut untuk dapat
memahami dengan baik apa yang ditulis oleh orang lain, sedangkan dari segi
menulis seseorang dituntut untuk mampu menjelaskan dengan baik apa yang
dirasakan, dikehendaki, dan dipikirkan dengan bahasa tulisan. Untuk
berkomunikasi dengan baik, siswa dituntut memiliki pengetahuan yang luas,
terutama dalam berkomunikasi secara tertulis yang dirasakan lebih sulit daripada
berkomunikasi secara lisan.

Keterampilan menulis hanya diajarkan pada saat pembelajaran menulis di


kelas, padahal pembelajaran keterampilan menulis dapat dipadukan atau
diintergrasikan dalam setiap proses pembelajaran keterampilan lain.

1
2

Pengintegrasian ini dapat bersifat internal maupun eksternal. Pengintegrasian


internal berarti pembelajaran menulis diintegrasikan dengan pembelajaran
keterampilan berbahasa yang lain. Menulis dapat pula diintegrasikan secara
eksternal dengan mata pelajaran lain di luar mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Kegiatan menulis merupakan salah satu bagian dari keterampilan berbahasa


yang perlu mendapat perhatian lebih. Hal ini merupakan kenyataan bahwa
kegiatan menulis merupakan kegiatan yang bersifat mendasar. Menulis merupakan
salah satu sarana untuk menuangkan ide gagasan. Kegiatan menuangkan ide dalam
bentuk tulisan ini memerlukan pemahaman tentang kemampuan kebahasaan.

Keterampilan menulis hanya bisa diperoleh melalui proses latihan yang


ketat dengan penguasaan konsep-konsep tertentu dan dipraktikkan secara teratur.
Oleh karena itu, tidak semua orang dapat menulis dengan baik dan benar. Sebagian
orang ada yang menyamakan antara menulis dan mengarang. Menulis merupakan
suatu kegiatan yang menghasilkan sebuah tulisan, sedangkan mengarang
merupakan kegiatan yang menghasilkan sebuah tulisan yang diekspresikan ke
dalam bentuk sebuah karangan. Jadi, menulis dan mengarang itu berbeda tetapi
saling berkaitan. Menulis merupakan kegiatan mengekspresikan informasi yang
diterima dari proses menyimak atau membaca. Jadi, semakin banyak seseorang
menyimak atau membaca, maka semakin banyak pula informasi yang diterimanya
untuk kemudian diekspresikan secara tertulis. Dengan penguasaan keterampilan
menulis, diharapkan seseorang dapat mengungkapkan perasaa, gagasan, dan
pikiran yang dimiliki setelah menjalani proses proses pembelajaran dalam berbagai
jenis tulisan, baik fiksi maupun nonfiksi.

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk


berkomunikasi secara tidak langsung. Maka dari itu, penulis dituntut untuk
terampil menggunakan kosa kata yang dimilikinya. Di samping itu, menulis juga
bukan merupakan keterampilan yang diperoleh secara instan. Seseorang perlu
3

belajar menulis secara baik dan teratur sehingga nantinya terbiasa dan mampu
menghasilkan sebuah tulisan yang baik, benar, dan layak baca. Keterampilan
menulis ini mencakup keterampilan penggunaan pemilihan kata, penggunaan kata
depan, penggunaan ejaan, penggunaan huruf kapital dan kerapian tulisan. Kelas.
Banyak pelajar yang menganggap bahwa penggunaan huruf kapital dalam suatu
karangan merupakan perkara mudah dan kemudian menyepelekannya. Padahal
dalam kenyataannya, ketidaktahuan dalam penggunaan huruf kapital dan malasnya
mempelajari lebih lanjut mengenai hat tersebut dengan berpedoman pada buku
pedoman ejaan yang disempurnakan seringkali menimbulkan kesalahan
penggunaan huruf kapital dalam ragam tulis.

Kurangnya keterampilan menulis yang dimiliki oleh siswa berpengaruh


pada kesalahan berbahasa yang seringkali dilakukan ketika menulis, terutama
dalam menulis karangan. Hal ini lah yang juga terjadi pada siswa kelas XII SMK
YMJ Ciputat Kota Tangerang Selatan. Kesalahan berbahasa pada ragam tulis ini
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: 1) kurangnya pengetahuan siswa
tentang penggunaan huruf kapital yang benar pada siswa; 2) rendahnya motivasi
untuk membaca buku pedoman ejaan yang disempurnakan pada siswa; 3)
kurangnya buku pendukung mata pelajaran Bahasa Indonesia; 4) kurangnya
perhatian guru terhadap tulisan-tulisan siswa; 5)Anggapan siswa terhadap
pelajaran Bahasa Indonesia, bahwa pelajaran Bahasa Indonesia merupakan
pelajaran yang mudah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Berdasarkan
uraian tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Kesalahan
Penggunaan Huruf Kapital dalam Karangan Narasi Siswa Kelas XII Akuntansi
SMK YMJ Ciputat Jl. Limun No.27 Ciputat, Pisangan, Kota Tangerang Selatan
Tahun Pelajaran 2015/2016.
4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan, maka masalah
yang diteliti dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Kurangnya pengetahuan siswa tentang penggunaan huruf kapital yang benar


pada siswa
2. Rendahnya motivasi untuk membaca buku pedoman ejaan yang disempurnakan
pada siswa
3. Kurangnya buku pendukung mata pelajaran Bahasa Indonesia
4. Kurangnya perhatian guru terhadap tulisan-tulisan siswa
5. Anggapan siswa terhadap pelajaran Bahasa Indonesia, bahwa pelajaran Bahasa
Indonesia merupakan pelajaran yang mudah dibandingkan dengan mata
pelajaran yang lain

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah penulis uraikan dan luasnya


masalah yang diidentifikasi serta mengingat keterbatasan waktu, maka peneliti
memutuskan untuk membatasi masalah pada Kesalahan Penggunaan Huruf
Kapital dalam Karangan Siswa Kelas XII Akuntansi SMK YMJ Ciputat Kota
Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016

D. Perumusan masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka masalah yang


diteliti dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana Bentuk-Bentuk Kesalahan
Penggunaan Huruf Kapital dalam Karangan Narasi Siswa Kelas XII Akuntansi
SMK YMJ Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016?
5

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yaitu, untuk mendiskripsikan bentuk-bentuk


kesalahan penggunaan huruf kapital pada karangan narasi siswa kelas XII
Akuntansi SMK YMJ Ciputat Jl. Limun No.27 Ciputat, Pisangan, Kota Tangerang
Selatan tahun pelajaran 2015/2016?

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan menganalisis kesalahan penggunaan huruf kapital pada


karangan narasi siswa kelas XII Akuntansi semester ganjil SMK YMJ Ciputat Jl.
Limun No.27 Ciputat, Pisangan, Kota Tangerang Selatan tahun pelajaran
2015/2016. Segi yang dianalisis adalah penggunaan huruf kapital. Analisis tersebut
memiliki dua manfaat, yaitu manfaat praktis dan manfaat teoretis.

1. Manfaat Praktis

Penggunaan huruf kapital yang tepat sangat dibutuhkan dalam kegiatan


menulis. Semua ini, telah ditentukan dalam pedoman umum ejaan bahasa
Indonesia yang disempurnakan. Jika seseorang sudah mampu menggunakan
huruf kapital sesuai dengan yang telah ditentukan dalam pedoman tersebut,
tentu akan mempermudahnya dalam kegiatan menulis, khususnya pada
penguasaan huruf kapital yang tepat.

2. Manfaat Teoretis

a. Untuk menambah pengetahuan penulis dan guru mata pelajaran Bahasa


Indonesia SMK YMJ Ciputat Jl. Limun No.27 Ciputat, Pisangan, Kota
Tangerang Selatan tentang penggunaan huruf kapital
6

b. Sebagai bahan acuan bagi guru Bahasa Indonesia dalam mengajarkan cara
menganalisis kesalahan berbahasa, terutama tentang penggunaan huruf
kapital
c. Untuk memperkaya khasanah literatur studi analisis kesalahan berbahasa
dalam penggunaan huruf kapital.
d. Sebagai bahan acuan bagi pelajar dalam menyusun karya tulis.
BAB II
LANDASAN TEORETIS

A. Landasan Teori
1. Analisis Kesalahan Berbahasa
a. Pengertian Analisis Kesalahan Berbahasa

Ellis dalam Tarigan menyatakan bahwa analisis kesalahan berbahasa


adalah suatu prosedur yang digunakan oleh para peneliti dan para guru, yang
mencakup pengumpulan sampel bahasa pelajar, pengenalan kesalahan-
kesalahan yang terdapat dalam sampel tersebut, pendeskripsian kesalahan-
kesalahan itu, pengklasifikasiannya berdasarkan sebab-sebabnya yang telah
dihipotesiskan, serta pengevaluasian keseriusannya. 1 Tarigan dalam Nur Hadi
menyatakan bahwa studi mengenai kesalahan dalam kaitannya dengan
pegajaran bahasa, baik pengajaran bahasa pertama maupun pengajaran bahasa
kedua sangat fungsional. Melalui kegiatan pengkajian kesalahan itu dapat
diungkapkan berbgai hal mengenai kesalahan berbahasa yang dibuat atau
dilakukan oleh siswa. Harimurti Kridalaksana dalam Nur Hadi menyatakan
bahwa yang dimaksud analisis kesalahan berbahasa adalah tekhnik untuk
mengukur kemajuan belajar bahasa dengan mencatat dan mengklasifikasikan
kesalahan- kesalahan yang dibuat seseorang atau kelompok. 2

Dalam literatur tentang pengajaran bahasa, para sarjana membedakan


dua macam kesalahan berbahasa. Dalam literartur bahasa Inggris
dipergunakan istilah dan dibedakan mistake dan error. Pit. S. Corder
membedakan dua macam kesalahan, yakni (1) kesalahan berbahasa yang

1
Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa,
(Bandung: Angkasa, 1988), hlm. 170
2
Nur Hadi, Tata Bahasa Pendidikan Landasan Penyusun Buku Pelajaran Bahasa, (IKIP
semarang press, 1995) Cetakan pertama, hlm. 228-230

7
8

terjadi tidak secara sistematis dalam tutur seseorang dan (2) kesalahan
berbahasa yang terjadi secara sistematis pada tutur seseorang yang belajar
bahasa. 3

b. Penyebab Terjadinya Kesalahan Berbahasa

Kesalahan sebagai padanan dari errors, sedangkan kesilapan sebagai


padanan dari mistakes. Istilah kesalahan dan kesilapan muncul dari fenomena
belajar bahasa. Pada umumnya kesilapan disebabkan faktor performansi.
Keterbatasan dalam mengingat sesuatu atau kelupaaan menyebabkan
kekeliruan dalam melafalkan bunyi bahasa, kata, urutan kata, tekanan kata
atau kalimat. Kesilapan dapat terjadi pada setiap tataran kebahasaan.
Kesilapan biasanya dapat diperbaiki oleh pembelajar sendiri bila yan
bersangkutan lebih wawas, lebih sadar, atau memusatkan perhatian. 4 Hampir
serupa dengan pendapat tersebut, Pit S. Corder dalam Jos Daniel Parera
mengungkapkan bahwa mistake adalah penyimpangan yang disebabkan oleh
faktor-faktor performance seperti keterbatasan ingatan, mengeja dalam lafal,
tekanan emosional, dan sebagainya. Kesalahan seperti ini mudah diperbaiki
jika penutur atau pembicara diingatkan. Error adalah penyimpangan-
penyimpangan yang sistematis dan konsisten dan menjadi ciri khas berbahasa
siswa yang belajar bahasa pada tingkat tertentu. 5

3
Jos Daniel Parera, Linguistik Edukasional : Metodologi Pembelajaran Bahasa Analisis
Kontrasitif Antarbahasa Analisis Kesalahan Berbahasa, (Jakarta: Penerbit Erlangga, i997), cet ke-4,
hlm 143
4
Nur Hadi, op. cit., hlm. 229
5
Jos Daniel Parera, op. cit., hlm. 146
9

2. Huruf Kapital
a. Definisi Huruf Kapital

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia huruf kapital adalah


huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar dari huruf biasa)
biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat,
huruf pertama nama diri, dll. 6

b. Penggunaan Huruf Kapital

1). Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada
awal kalimat. Misalnya:
a) Dia membaca buku di perpustakaan sekolah.
b) Apa maksudnya?
c) Kita harus belajar mencintai produk dalam negeri.
d) Pekerjan itu akan selesai dalam satu jam jika dikerjakan dengan tekun.

2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya:


a) Adik bertanya “Kapan kakak menikah?”
b) Orang itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah Nak!”
c) “Kemarin engkau terlambat mengumpulkan tugas kuliah,” katanya.
d) “Besok pagi,” kata ibu, “dia akan beragkat.” 7

3) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang
berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti
untuk Tuhan. Misalnya:
a) Islam

6
Pusat Bahasa Kemdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2008), hlm. 1219, cet. ke-4, hlm. 513
7
Tim Mendikbud, Pedoman EYD: Ejaan Yang Disempurnakan, (Jakarta: Pustaka
Widyatama, 2007), cet. ke-3 hlm. 17
10

b) Quran
c) Kristen
d) Alkitab
e) Hindu
f) Weda
g) Allah
h) Yang Mahakuasa
i) Yang Maha Pengasih
j) Tuhan akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
k) Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat. 8

4) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,


keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya:
a) Mahaputra Yamin
b) Sultan Hasanuddin
c) Haji Agus Sallim
d) Imam Syafii
e) Nabi Ibrahim
Catatan:
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.Misalnya:
a) Dia baru saja diangkat menjadi sultan
b) Tahun ini ia pergi naik haji

5) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti
nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya:

8
Tim Mendikbud, op. cit., hlm. 18
11

a) Wakil Presiden Adam Malik


b) Perdana Mentri Nehru
c) Profesor Supomo
d) Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
e) Sekretaris Jendral Departemen Pertanian
f) Gubernur Irian Jaya

6) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.


Misalnya:
a) Muhammad
b) Muhammad Ali
c) Muhammad Ali Syahbana

7) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan
bahasa. Misalnya:
a. Salah satu nama suku di Pulau Sumatera adalah Suku Melayu
b. Bahasa Melayu merupakan cikal bakal bahasa Indonesia

8) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari
raya, dan nama peristiwa sejarah. Misalnya:
a) Pasangan muslim itu menikah pada Senin, 2 April 2007 du KUA
Kebon Jeruk Jakarta Barat.
b) Salah satu perang yang banyak makan korban di zaman Rasulullah
adalah Perang Badar.
c) Setiap 10 November bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan.
d) Umat Nasrani memperingati hari Natal setiap 25 Desember.
e) Pada Lebaran tahun yang akan datang, kami sekeluarga akan berlibur
ke luar negeri.
12

9) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas geografi. Misalnya:
a) Salah satu daerah pariwisata di Sumatera adalah Danau Toba
b) Tahun 1985 Provinsi Sumatera Barat mendapat anugerah Parasamnya
Purnakarya Nugraha
c) Di Teluk Jakarta telah dibangun proyek perikanan laut

10) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi
Negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama
dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk.
Misalnya:
a) Republik Indonesia
b) Departemen Keuangan
c) Majelis Permusyawaratan Rakyat
d) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 tahun 1972

11). Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga kenegaraan,
badan, dan nama dokumen resmi. Misalnya:
a) Perserikatan Bangsa-Bangsa
b) Himpunan Mahasiswa Islam
c) Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial

12) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua
unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan
makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk
yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya:
a) Saya telah membaca buku Merantau ke Deli
b) Bacalah Majalah Bahasa dan Sastra
13

13) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama sendiri. Misalnya:
a) Dr. doktor
b) S.E. sarjana ekonomi
c) S.H. sarjana hukum
d) S.S. sarjana sastra
e) S.Pd. sarjana pendidikan

14) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, dan paman yang
digunakan dalam penyapaan atau pengacuan. Misalnya:
a) Adik bertanya, “Itu apa, Bu?”
b) Besok Paman akan datang untuk mengadakan bakti sosial.
c) Surat Saudara sudah saya terima.

15) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda. Misalnya:
a) Sudahkah Anda tahu mengenai harga rupiah yang merosot?
b) Siapa nama Anda yang sebenarnya?
c) Surat Anda telah kami terima dengan baik.

3. Menulis Karangan Narasi


a. Pengertian Menulis
Jika dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia menulis merupakan
(1) membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dan
sebagainya), (2) melahirkan pikiran dan perasaan(seperti mengarang,
membuat surat) dengan tulisan. 9 Kegiatan berkomunikasi secara tertulis

9
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, op. cit., hlm. 1219
14

dengan tulisan dapat menembus ruang dan waktu. 10Menulis merupakan suatu
kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media
dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan
menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. Pada awal sejarahnya,
menulis dilakukan dengan menggunakan gambar-gambar, contohnya tulisan
hieroglif pada zaman mesir kuno. 11

Khaerudin Kurniawan mendefinisikan menulis sebagai kegiatan


menyusun serta merangkaikan kalimat sedemikian rupa agar pesan,
informasi, serta maksud yang terkandung dalam pikiran, gagasan, dan
pendapat penulis dapat disampaikan dengan baik. Untuk itu, setiap kalimat
harus disusun sesuai kaidah-kaidah gramatika, sehingga mampu mendukung
pengertian, baik dalam taraf significance maupun taraf value. 12 Pendapat lain
mengatakan bahwa menulis adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk
menghasilkan tulisan. Orang yang melakukan kegiatan coret mencoret di
tembok itu juga bisa dikatakan dia sedang menulis, dengan atau tanpa
maksud dan perangkat tertentu. Namun demikian, yang dimaksud adalah
segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam rangka mengungkapkan
gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tulis kepada orang lain agar
mudah difahami. Definisi diatas mengungkapkan bahwa menulis yang baik
adalah menulis yang bisa dipahami oleh orang lain. 13 Jadi, dapat ditarik
kesimpulan bahwa menulis adalah kegiatan menuangkan informasi dalam
bentuk aksara sebagai bentuk hasil pemikiran seseorang.

10
Suherlli . Menulis Karangan Ilmiah,l (Depok: Arya Duta, 2007), hlm. 2
11
Alek A. dan Achmad H.P, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana,
2010), cet. ke-1, hlm.106
12
Khaerudin Kurniawan, Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Perguruan Tinggi, (Bandung:
PT. Refika Adiatama, 2012), cet.1, hlm 44
13
Nurudin, Dasar- Dasar Penulisan, (Malang: UMM press, 2010), cetakan kedua, hlm. 4
15

b. Pengertian Karangan
Banyak orang menyamakan antara menulis dengan mengarang, itu
tidak perlu disalahkan. Namun demikian, menulis dengan mengarang jelas
mempunya sudut pandang yang berbeda satu sama lain. Kata mengarang
dalam kurun waktu lama sangat melekat dengan sebuah tulisan yang
berkaitan dengan fiksi dan bukan non fiksi. (hal 2) Wallace dalam Hindun
mengungkapkan bahwa menulis merupakan sebuah proses kreatif
menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya,
member tahu, meyakinkan, menghibur. Menulis sebagai sebuah keterampilan
berbahasa adalah kemampuan seseorang dalam mengemukaan gagasan,
perasaan, dan pikiran-pemikirannya kepada orang atau pihak lain dengan
menggunakan media tulisan. Hasil dari proses kreatif menulis ini biasa
disebut dengan istilah tulisan atau karangan. 14 P. Suparman Natawidjaja
mendefinisikan mengarang sebagai buah pikiran dan perasaan atau data-data
informasi yang diperoleh menurut organisasi penulisan sistematis, sehingga
tema karangan yang disampaikan mudah dipahami pembaca. 15

c. Jenis-jenis Karangan

Karangan dibagi menjadi lima jenis, yaitu karangan narasi, deskripsi,


eksposisi, argumentasi, dan persuasi. 16 Sejalan dengan pendapat sebelumnya,
Subarti Akhadiah dalam bukunya Menulis I, membagi karangan ke dalam
lima jenis, yaitu karangan narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan
persuasi. 17 Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa karangan

14
Hindun, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah
Dasar, (Depok: Nufa Citra Mandiri, 2013), hlm. 203
15
P. Suparman Natawidjaja, Bimbingan Cakap Menulis, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1977),
hlm. 9
16
A.Rahmat Rosyadi, Menjadi Penulis Profesional Itu Mudah, (Bogor: ghalia Indoesia,
2008), hlm. 72
17
Sabarti Akhadiah dkk, Keterampilan Dasar Menulis I, jilid 7 dan 8, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2001), hlm. 1
16

terbagi menjadi lima jenis, yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan
persuasi. Dari kelima jenis karangan tersebut, penulis hanya akan
memfokuskan pada karangan narasi seperti yang terdapat pada judul skripsi
penulis.

d. Karangan Narasi

Narasi adalah bentuk teks yang paling tua dan paling dikenal karena
18
sesuai dengan pengalaman hidup manusia. Kata narasi berasal dari bahasa
inggris, yaitu narration yang barati cerita atau narrative yang artinya
menceritakan. Tulisan tipe narasi disebut juga naratif. 19 Narasi adalah bentuk
tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkaikan tindak-
tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristriwa secara kronilogis atau
yang berlangsung dalam suatu kesatuan waktu tertentu. 20

Narasi tidak bercerita atau memberikan komentar mengenai sebuah


cerita, tetapi ia justru mengisahkan suatu cerita atau kisah. Seluruh kejadian
yang disajikan menyiapkan pembaca kepada suatu perasaan tertentu untuk
menghadapi peristiwa yang berada di depan matanya. 21 Pada dasarnya narasi
bisa dibagi dalam tiga bagian, yaitu awal, tengah, dan akhir. Awal narasi
biasanya berisi pengantar, yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian
awal harus dibuat menarik agar dapat memikat pembaca. Bagian tengah
adalah bagian munculnya konflik, yang secara alur kemudian akan digiring
ke klimaks. Setelah mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan
mereda. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan
bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang

18
Eriyanto, Analisis Naratif, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm 8
19
A.Rahmat Rosyadi. Op.cit., hlm.72
20
Nurudin, op.cit., hlm. 71
21
Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: PT gramedia 2003), cet ke-13, hlm.136-
138
17

singkat, namun ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan
mempersilahkan pembaca untuk menebaknya sendiri. 22

e. Jenis Karangan Narasi

Narasi bisa dikelompokkan menjadi dua yakni narasi ekspositoris /


narasi faktual dan narasi sugestif /narasi berplot.

1) Narasi Ekspositoris / Narasi Faktual


Narasi ekspositoris bertujuan memberi informasi pada pembaca
agar pengetahuannya bertamnbah luas. Artinya, narasi ini berusaha
menggugah pembaca agar mengetahui apa yang dikisahkannya. Ia
menyampaikan informasi mengenai berlangsungnya suatu peristiwa.
Narasi ini mempersoalkan tahap-tahap kejadian dan rangkaian –
rangkaian perbuatan kepada para pembaca. Contoh narasi ekspositoris
antara lain kisah perjalanan, otobiografi, kisah perampokan, dan cerita
tentang pembunuhan. 23 Sebagai sebuah bentuk narasi, narasi ekspositoris
mempersoalkan tahap-tahap kejadian, rangkaian-rangkaian perbuatan
kepada para pembaca atau pendengar. Runtun kejadian atau peristiwa
yang disajikan itu dimaksudkan untuk menyampaikan informasi untuk
memperluas pengetahuan atau pengertian pembaca, tidak perduli apakah
disampaikan secara tertulis atau secara lisan. 24

2) Narasi Sugestif / Narasi Berplot

Gorys Keraf mendefinisikan narasi sugestif sebagai suatu


rangkaian peristiwa yang disajikan sekian macam sehingga merangsang

22
Mudrajat Kuncoro, Mahir Menulis Kiat Jitu Menulis Artikel, Opini, Kolom, dan Resensi
Buku, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm 77-78
23
Nurudin, op.cit., hlm. 73
24
Gorys Keraf, op.cit., hlm 135
18

daya khayal para pembaca. Pembaca menarik suatu makna baru di luar
apa yang diungkapkan secara eksplisit. Sesuatu yang eksplisit adalah
sesatu yang tersurat mengenai obyek atau subyek yang bergerak dan
bertindak, sedangkan makna yang baru adalah sesuatu yang tersirat.
Semua obyek dipaparkan sebagai suatu rangkaian gerak, kehidupan para
tokoh dilukiskan dalam satuan gerak yang dinamis, bagaimana kehidupan
itu berubah dari waktu ke waktu. Makna yang baru akan jelas dipahami
sesuadah narasi itu selesai dibaca, karena ia tersirat dalam seluruh narasi
itu. 25

Narasi ini berkaitan dengan tindakan atau perbuatan yang


dirangkaikan dalam suatu kejadian. Seluruh rangkaian peristiwanya
berlangsung dalam suatu waktu. Tujuannya bukan untuk memperluas
pengetahuan pembaca tetapi usaha memberi makna atas kejadian yang
disampaikan. Maka, narasi sugestif bertujuan untuk menimbulkan daya
khayal atau mampu menyampaikan makna kepada pembaca melalui daya
khayalnya. Pembaca diharapkan mampu menarik suatu makna baru di
luar apa yang diungkapkan secara eksplisit (sesuatu yang tersurat
mengenai objek atau subjek yang bergerak dan bertindak), sementara itu
makna baru adalah sesuatu yang tersirat. Semua objek yang di paparkan
sebagai suatu rangkaian gerak yang dinamis, bagaimana kehidupan itu
berubah dari waktu ke waktu. Makna yang baru akan jelas di pahami
sesudah narasi itu dibaca, karena ia tersirat dalam dalam seluruh narasi
itu contoh tulisan narasi sugestif adalah novel dan cerpen. 26

25
Gorys Keraf, Jakarta, PT gramedia 2003 cet ke-13, 2001. Hlm 137-
26
Nurudin, op.cit., hlm. 77-78
19

B. Penelitian yang Relevan

Tinjauan pustaka atau penelitian relevan memberikan pengetahuan


tambahan terhadap penelitian terdahulu yang ada hubungannya dengan penelitian
yang pernah dilakukan, baik itu dalam bentuk skripsi, buku, makalah, resensi,
maupun opini. Hal ini berlaku juga pada penelitian yang mengangkat analisis
kesalahan penulisan huruf kapital dalam karangan narasi siswa.

Sebelum melakukan penelitian ini, penulis telah menelusuri beberapa hasil


penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang penulis
lakukan ini, penelitian terdahulu akan dipaparkan sebagai berikut :

1. Penelitian mengenai kesalahan penulisan huruf kapital pernah dilakukan oleh


Yeni Yusella mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah, FIP Universitas Negeri
Malang, pada skripsinya di tahun 2012 dengan judul Analisis Kesalahan
Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Narasi pada Siswa Kelas V SDN
Ketawanggede 2 Malang.

Penelitian yang dilakukan Yusella bertujuan untuk memperoleh deskriptif


objektif tentang: (1) wujud kesalahan penulisan huruf kapital dalam karangan
narasi siswa kelas V SDN Ketawanggede 2 Malang, (2) tingkat kesalahan
penulisan huruf kapital dalam karangan narasi siswa kelas V SDN
Ketawanggede 2 Malang, dan (3) faktor-faktor penyebab kesalahan penulisan
huruf kapital dalam karangan narasi yang dilakukan oleh siswa kelas V SDN
Ketawanggede 2 Malang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) wujud kesalahan penulisan


huruf kapital dalam karangan narasi pada siswa kelas V SDN Ketawanggede 2
Malang antara lain: (a) kesalahan penulisan sebagai huruf pertama pada awal
kalimat, (b) kesalahan penulisan yang digunakan sebagai huruf pertama petikan
20

langsung, (c) kesalahan penulisan yang digunakan sebagai huruf pertama nama
geografi (nama gunung, pantai, kota, lokasi, dan sebagainya), (d) kesalahan
penulisan yang digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari
raya, dan peristiwa sejarah, (e) kesalahan penulisan yang digunakan sebagai
huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang dipakai dalam
penyapaan/pengacuan, (2) tingkat kesalahan penulisan huruf kapital dalam
karangan narasi pada siswa kelas V SDN Ketawanggede 2 Malang berjumlah
148 atau sebesar 31% termasuk kategori sedikit, akan tetapi 22 dari 26 siswa
atau 85% telah melakukan kesalahan penulisan huruf kapital (3) Faktor-faktor
penyebab kesalahan penulisan huruf kapital dalam karangan narasi yang
dilakukan oleh siswa kelas V SDN Ketawanggede 2 Malang sebab (a)
ketidaktahuan atau (b) kekhilafan/kekeliruan.

Adapun perbedaan penelitian Yeni Yusella dengan skripsi ini yaitu


terletak pada subjek yang diteliti. Subjek yang diteliti oleh Yeni Yusella yaitu
siswa kelas V, sedangkan subjek yang penulis teliti lebih tinggi tingkat
pendidikannya, yaitu siswa kelas XII.

2. Penelitian serupa juga pernah dilakukan pada tahun 2013, oleh Rodiyah,
mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan
Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Malang pada skripsinya dengan judul Analisis Kesalahan
Ejaan dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas V SDN Gugus I Kecamatan
Trawas Kabupaten Mojokerto.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan


penggunaan ejaan yang difokuskan pada (1) penulisan huruf kapital, (2)
penulisan kata, dan (3) penulisan tanda baca dalam karangan

Berdasarkan hasil analisis data dari hasil karangan siswa kelas V SDN
gugus I Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto diperoleh hasil bahwa (1)
21

kesalahan penulisan huruf kapital pada karangan deskripsi mencapai 447


kesalahan dari 899 penulisan huruf besar yang benar atau 49,72% termasuk
kategori sedang, (2) kesalahan penulisan kata pada karangan deskripsi mencapai
284 kesalahan dari 4125 penulisan kata yang benar atau 6,88% termasuk
kategori sedikit, (3) kesalahan penulisan tanda baca pada karangan deskripsi
258 kesalahan dari 958 penulisan tanda baca yang benar atau 26,93% termasuk
kategori sedang. Kesalahan yang dilakukan oleh siswa merupakan bentuk
kecerobohan dan ketidaktahuan siswa mengenai penggunaan ejaan yang benar.

Adapun perbedaan penelitian Rodiyah dengan skripsi ini yaitu terletak


pada subjek dan objek yang diteliti. Subjek yang diteliti oleh Rodiyah yaitu
siswa kelas V, sedangkan subjek yang penulis teliti lebih tinggi tingkat
pendidikannya, yaitu siswa kelas XII. Selain itu objek yang diteliti oleh Indah
Rodiyah adalah karangan deskripsi, berbeda dengan skripsi ini yang meneliti
karangan narasi.

3. Kesalahan Penggunaan Kata Depan dan Huruf Kapital dalam Karangan


Deskripsi Siswa Kelas XI SMAN 9 Kota Tangerang Tahun Pelajaran
2006/2007 oleh Heru Purnomo. Dari hasil penelitiannya kesalahan terbanyak
ditemukan pada tataran penggunaan huruf kapital, yaitu hampir 78% siswa
melakukan kesalahan dalam menggunakan huruf kapital,

Adapun perbedaan penelitian Heru Purnomo dengan skripsi ini terletak


pada masalah yang diteliti. Masalah yang diteliti oleh Heru Purnomo adalah
kesalahan penggunaan kata depan dan huruf kapital, sedangkan masalah yang
penulis teliti yaitu hanya pada kesalahan penggunaan huruf kapital.

Berdasarkan tinjauan pustaka, penelitian ini merupakan penelitian terkini


yang berusaha memperkaya khazanah penelitian. Dengan demikian, diharapkan
peneliti dapat menemukan hal-hal yang berbeda dari penelitian terdahulu yang
dapat digunakan guna meningkatkan mutu pembelajaran Bahasa Indonesia.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMK YMJ Ciputat Kelas XII Akuntansi
semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 Jl. Limun No.27 Ciputat, Pisangan,
Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, terhitung
mulai Sepetember sampai November 2015.

B. Metode Penelitian
Penulis dalam melakukan penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian untuk menjawab
permasalahan yang memerlukan pemahaman secara mendalam dalam konteks
waktu dan situasi yang bersangkutan, dilakukan secara wajar dan alami sesuai
dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang
dikumpulkan terutama data kualitatif. 1 Penelitian Kualitatif merupakan penelitian
yang lebih banyak menggunakan kualitas subyektif, mencakup penelaahan dan
pengungkapan berdasarkan persepsi untuk memperoleh pemahaman terhadap
fenomena sosial dan kemanusiaan. 2

Sugiyono menyatakan bahwa metode kualitatif digunakan untuk


mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna
adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik
data yang tampak. 3 Penelitian kualitatif adalah penelitian untuk menjawab
permasalahan yang memerlukan pemahaman secara mendalam dalam konteks

1
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru ), (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), Cetakan pertama, hlm. 29
2
Asep Hermawan, Kiat Praktis Menulis Skripsi, Tesis dan Disertasi untuk Konsentrasi
Pemasaran, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), cet ke-1, hlm. 14
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung : Alfabeta, 2008),
Cetakan ke keempat, hlm. 9

22
23

waktu dan situasi yang bersangkutan,dilakukan secara wajar dan alami sesuai
dengan kondisi objektif dilapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang
dikumpulkan terutama data kualitatif. 4 Asep Hermawan menyatakan penelitian
kualitatif merupakan penelitian yang lebih banyak menggunakan kualitas
subyektif, mencakup penelaahan dan pengungkapan berdasarkan presepsi untuk
memperoleh pemahaman terhadap fenomena sosial dan kemanusiaan. 5 Basrowi
dan Suwardi mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang
berangkat dari inkuiri naturalistik yang temuan-temuannya tidak diperoleh dari
prosedur penghitungan secara statistik. Penelitian yang dapat menggunakan
metode penelitian kualitatif antara lain mengenai bidang ilmu sosial, sosiologi,
pendidikan, antarpologi, humaniora, bahkan sekarang telah merambah ekonomi,
dan kesehatan. 6 Bogdan dan Taylor dalam Zainal Arifin mengemukakan bahwa
penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang diamati.
Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara
utuh (holistic). 7Abdul Halim Hanafi mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai
penelitian yang ingin mencari makna kontekstual secara menyeluruh (holistic)
berdasarkan fakta-fakta (tindakan, ucapan, sikap, dsb) yang dilakukan subjek
penelitian dalam latar alamiah …. 8 Dari berbagai definisi yang telah dikemukakan
oleh para ahli tersebut, terdapat benang merah, yaitu penelitian kualitatif
merupakan jenis penelitian yang lebih menekankan pada pemahaman makna
terhadap hal yang diteliti dan penjabarannya cenderung berbentuk analisis, bukan
hitungan angka.

4
Zainal Arifin, op.cit., hlm. 29
5
Asep Hermawan, op.cit., hlm. 14
6
Basrowi & Suwardi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008),
Cetakan pertama, hlm. 22
7
Zainal Arifin, op.cit., hlm. 140-141
8
Abdul Halim Hanafi, Metode Penelitian Bahasa untuk Penelitian, Tesis, dan Disertasi,
(Jakarta: Diadit Media Press, 2011), Cetakan pertama, hlm. 92
24

Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk menggambarkan (to


describe), memahami (to understand), dan menjelaskan (to explain) tentang suatu
fenomena yang unik secara mendalam dan lengkap dengan prosedur dan teknik
yang khusus sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, sehingga
menghasilkan sebuah teori yang grounded, yaitu teori yang dibangun berdasarkan
data, yang diperolehselama penelitian berlangsung. 9

Pada penelitian kualitatif, instrument utama pengumpulan data adalah


manusia, yaitu peneliti sendiri atau orang lain yang membantu peneliti.10
Pengumpulan data,informan penelitian dan analisis data merupakan hal yang
esensial. Pengumpulan data penelitian kualitatif tidak mengumpulkan data melalui
instrument yang dibuat untuk mengukur variebel-variebel penelitian, seperti dalam
penelitian kuantitatif. Namun pengumpulan data penelitian kualitatif, penelitian
merupakan instrument utama untuk mencari data dengan berinteraksi secara
simbolik dengan informal/subjek yang diteliti. 11 Validitas dalam metode-metode
kualitatif banyak bergantung pada keterampilan, kemampuan, dan kecermatan
orang yang melakukan kerja lapangan. 12 Data kualitatif amat bersifat subjektif,
karenanya peneliti yang menggunakan data data kualitatif, sesungguhnya harus
berusaha sedapat mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat
mengaburkan objektvitas data penelitian. 13

Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah penelitian yang dilakukan


untuk menggambarkan atau menjelaskan secara sistematis, faktual dan akurat

9
Zainal Arifin, op.cit., hlm. 143
10
Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rajagarafindo Persada, 2015), Cetakan
kedua, hlm. 3
11
Iskandar, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial, (Jakarta: Referensi, 2013), Cetakan ke
lima, hlm. 215
12
Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian, Metode Penelitian Sosial:Berbagai
Alternatif Pendekatan Edisi ketiga, (Jakarta: Kencana prenadamedia Group, 2013), Cet. ke-7, hlm.186)
13
M. Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial dan Ekonomi:Format – Format Kuantitatif
dan Kualitatif umtuk Studi Sosiologi, Kebijakan, Publik, Komunikasi, Manajemen, dan
Pemasaran,Edisi Pertama, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), Cetakan ke 1, hlm. 124
25

mengenai fakta dan sifat populasi tertentu. Dengan kata lain pada penelitian
deskriptif, peneliti hendak manggambarkan suatu gejala (fenomena), atau sifat
tertentu; tidak untuk mencari atau menerangkan keterkaitan antarvariabel.
Penelitian deskriptif hanya melukiskan atau menggambarkan apa adanya. 14
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang digunakan untuk menggambarkan
(to describe), menjelaskan, dan menjawab persoalan-persoalan tentang fenomen
dan peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena sebagaimana adanya
maupun analisis hubungan antara berbagai variebel dalam suatu fenomena. Pola-
pola penelitian deskriptif ini, antara lain: survey,studi kasus, causal-comparative,
korelasional, dan pengembangan. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk (a)
menjelaskan suatu fenomena, (b) mengumpulkan informasi yang bersifat actual
dan faktual berdasarkan fenomena yang ada, (c) mengidentifikyasikan masalah-
masalah atau melakukan justifikasi kondisi-kondisi dan praktik-praktik yang
sedang berlangsung, (d) membuat perbandingan dan evaluasi, dan (e)
mendeterminasi apa yang dikerjakan orang lain apa bila memiliki masalah atau
situasi yang sama dan memperoleh keuntungan dari pengalaman mereka untuk
membuat rencana dan keputusan dimasa yang akan datang. 15 Jadi, dapat ditarik
kesimpulan bahwa penelitian deskriptif adalah bentuk penelitian yang dilakukan
dengan cara menggambarkan dan menjelaskan fenomena yang terjadi pada objek
penelitian apa adanya secara sistematis dan cermat.

Penelitian kualitatif adalah deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih


mengambil bentuk kata-kata atau gambar dari pada angka-angka. Hasil penelitian
tertulis atas kutipan dari data untuk mengilstrasikan dan menyediakan bukti
presentasi. 16Wina Sanjaya menyatakan bahwa penelitian deskriptif kualitatif
adalah metode penelitian yang betujuan untuk menggambarkan secara utuh dan
14
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan, Jenis, Metode dan Prosedur,Edisi Pertama, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group,2014), Cet. ke-2, hlm. 59
15
Zainal Arifin, op.cit., hlm. 41-42
16
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif : Analisis Data, (Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2011), Cet. ke-2, hlm. 3
26

mendalam tentang realitas sosial dan berbagai fenomena yang terjadi di


masyarakat yang menjadi subjek penelitian sehingga tergambarkan ciri, karakter,
sifat, dan model dari fenomena tersebut. Bentuk dari penelitian deskriptif kualitatif
ini dapat kita lihat dari format pelaksanaan penelitian dalam bentuk studi kasus itu
berusaha untuk memperoleh gambar secara lengkap dan detail tentang kejadian
dan fenomena tertentu pada suatu objekdan subjek yang memiliki kekhasan.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian kualitatif-deskriptif adalah


penelitian yang dilakukan secara mendalam tentang suatu objek secara alami pada
lingkungannya yang kemudian dijelaskan dalam bentuk analisis dan bukan dalam
bentuk angka secara apa adanya. Landasan teori dimanfaatkan sebagai panduan
agar fokus penelitian sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan. Data yang
diperoleh dari metode ini berupa cuplikan, kutipan, atau penggalan-penggalan dari
catatan-catatan organisasi, klinis, atau program; memorandum-memorandum dan
korespondensi ; terbitan dan laporan resmi; buku harian pribadi; dan jawaban
tertulis yang terbuka terhadap kuesioner dan survey. 17

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan data dan kesalahan mencakup:


a. Pengumpulan data dari karangan-karangan siswa ajaran atau dari hasil-hasil
ujian;
b. Identifikasi kesalahan baik yang mendapatkan perhatian khusus denga
tujuan tertentu maupun penyimpangan yang umum;
c. Klasifikasi atau pengelompokkan kesalahan;
d. Pernyataan tentang frekuensi tipe kesalahan;
e. Identifikasi lingkup tipe kesalaha; dan

17
Bagong Suyanto & Sutinah, op.cit., hlm. 186
27

f. Usaha perbaikan. 18

E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang penulis gunakan yaitu berupa sembilan tabel
analisis. Tabel analisis data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut:

Tabel 1
Daftar Nama Siswa, Nomor Karangan
No. Kode Nama Siswa Judul Karangan Siswa Nomor
Karangan
1
2
3
4

Tabel. 2
Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat.
No No. Temuan Kesalahan Perbaikan
Karangan
1
2
3
4

18
Jos Daniel Parera, Linguistik Edukasional: Metodologi Pembelajaran Bahasa Analisis
Kontrasitif Antarbahasa Analisis Kesalahan Berbahasa, (Jakarta: Penerbit Erlangga, i997), cet ke-4,
hlm 145
28

Tabel 3
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
No No. Temuan Kesalahan Perbaikan
Karangan
1
2
3
4

Tabel 4
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang
berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk
Tuhan.
No No. Temuan Kesalahan Perbaikan
Karangan
1
2
3
4

Tabel 5
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan,
dan keagamaan yang diikuti nama orang.
No No. Temuan Kesalahan Perbaikan
Karangan
1
2
3
29

Tabel 6.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama
instansi, atau nama tempat.
No No. Karangan Temuan Kesalahan Perbaikan
1
2
3
4

Tabel 7
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
No No. Karangan Temuan Kesalahan Perbaikan
1
2
3
4

Tabel 8
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.

No No. Karangan Temuan Kesalahan Perbaikan


1
2
3
4
30

Tabel 9
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan
nama peristiwa sejarah.
No No. Karangan Temuan Kesalahan Perbaikan
1
2
3
4

Tabel 10
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas geografi.
No No. Karangan Temuan Kesalahan Perbaikan
1
2
3
4

Tabel 11
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi Negara,
lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali
kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk.
No No. Karangan Temuan Kesalahan Perbaikan
1
2
3
4
31

Tabel 12
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna
yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga kenegaraan, badan, dan nama
dokumen resmi.
No No. Karangan Temuan Kesalahan Perbaikan
1
2
3
4

Tabel 13
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur
kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah,
kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak
pada posisi awal.
No No. Karangan Temuan Kesalahan Perbaikan
1
2
3
4

Tabel 14
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat,
dan sapaan yang digunakan dengan nama sendiri.
No No. Karangan Temuan Kesalahan Perbaikan
1
2
3
32

Tabel 15
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,
seperti bapak, ibu, saudara, kakak, dan paman yang digunakan dalam penyapaan
atau pengacuan.
No No. Karangan Temuan Kesalahan Perbaikan
1
2
3
4

Tabel 16
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda.
No No. Karangan Temuan Kesalahan Perbaikan
1
2
3
4
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah
1. Data Sekolah
NamaSekolah : SMK YMJ Ciputat
Alamat : JalanLimunNomor 27 (Depan UIN JKT)
Desa Pisangan
Kecamatan Ciputat Timur
Kota Tangerang Selatan Kode Pos 15419
Telp./Fax. (021) 7496901
Status Sekolah : Terakreditasi B
Izin Operasional : SK Kanwil Depdiknas Propinsi Jawa Barat
Nomor : No. 361/102/Kep./E.88
Tgl : 25 Juni 1988
NSS : 3440204170911
NDS : 43020400020
NPSN : 20603310
TahunTh.Beroperasi : 1986 / 1987
Kepemilikan Tanah : MilikYayasan
a. Luas Tanah / Status : 2200 m2 /Wakaf
b. LuasBangunan : 725 m2
Kategori Sekolah : Reguler
NPWP SMK Ymj : 74.471.631.7.453

33
34

2. Identitas Kepala Sekolah


Kepala Sekolah
Nama : H. Syarif Mukhsin, SE, M.Pd
NIP :-
NUPTK : 8039745647200003
Pendidikanterakhir : Strata-2
No. Telpon/HP : 081213664618
WakilKepalaSekolah
Nama : Jamroni, M.Pd
NIP :-
NUPTK : 2440755658200003
Pendidikanterakhir : Strata-2
No. Telpon/HP : 08121029025
RekeningRutin SMK :
Nama Bank :BRI
NomorRekening : Giro : 038201000305305
NamaPemegangRek. :SyarifMukhsin. SE, M.Pd

Nama Bank : BJB


NomorRekening : 0018011395100
NamaPemegangRek. : Syarif Mukhsin. SE, M.Pd

3. Identitas Penyelenggara
Nama Yayasan : Yayasan Miftahul Jannah (YMJ)
AlamatYayasan : JalanLimunNomor 27 (Depan UIN JKT)
Pisangan – CiputatKota Tangerang Selatan –
PropinsiBantenKodePos 15419Telp./Fax. (021)
7496901
SusunanPengurus :
35

Ketua : H. UciSanusi, BA
Sekretaris : IimImamudin, S.Kom
Bendahara : Hj. Sukinah
AkteNotaris :
Lama : Notaris : RsoerojoWongsowidjoyo
Nomor : 22
Tanggal : 20 Mei 1983
Baru : Notaris : AnisHusinAbdat, SH
Nomor :5
Tanggal : 28 September 2007

4. Wali Kelas dan Rombongan Belajar


No Kelas/Program Rombel L P Jumlah WaliKelas
1 XII Akuntansi 1 7 16 23 Ir. SitiIsminah
2 XII Pemasaran 1 16 7 23 Eva Vadillah, SE.
XII Akomodasi
3 1 17 13 30 NananSupriatna, S.Pd
Perhotelan
4 XI Akuntansi 1 10 18 28 Jamroni, S.Ag, M.Pd
5 XI Pemasaran 1 21 13 34 Ir. H. HelmiAlamudi
XI Akomodasi
6 1 9 6 15 JumrohMonareh, S.Pd
Perhotelan
7 X Akuntansi 1 6 21 27 Sainah, S.Pd
8 X Pemasaran 1 20 12 32 Misbahudin, S.Pd
9
10
Jumlah
36

5. Visi dan Misi Sekolah


Terwujudnya lulusan yang unggul dalam IPTEK berlandaskan IMTAQ.

6. Ketua Jurusan / Kepala Program Bidang Keahlian


a. Akuntansi : Lela NurlaelaRojbiah, SE
b. Pemasaran : Eva Vadillah, SE
. AkomodasiPerhotelan : NananSupriatna, S.Pd

7. Jumlah Siswa SMK yang Mendaftar dan yang Diterima dalam Kurun
Waktu 3 Tahun Terakhir.
Pendaftar Diterima
Tahun
L P Jml L P Jml
2010/2011 102 120 222 38 57 95
2011/2012 68 74 142 50 52 102
2014/2015 53 48 101 42 35 77

8. Kegiatan Pembelajaran
Hari Metodepembelajaran
Gabungan
Pembelaja
pembelaja
KegiatanPembela Pembelaja ran
s s r k j s ran
jaran ran di Mandiri
n l b m m b Mandiri
SMK dengan
dan tatap
modul
muka
1. Buku
Di SMK v v v v v v dan alat LKS -
peraga
37

9. PerolehanHasilBelajar Siswa Berdasarkan Nilai Rata-Rata


UjianNasionaldalam 3 Tahun Terakhir
Bahasa Indonesia BahasaInggris Matematika
Tahun Teren- Terting- Rata- Teren- Terting- Teren- Terting- Rata
Rata2
dah gi rata dah gi dah gi - rata
2010/2011 5.40 9.20 7.08 6.60 9.20 8.08 6.00 9.25 7.87
2011/2012 6.70 9.30 8.27 6.90 9.10 8.45 7.70 9.40 8.49
2014/2015 5.20 9.20 8.16 7.00 9.80 8.60 7.00 9.75 8.32

10. Saranda dan Prasarana


Kondisi
Luas
Jumlah

NO JenisSrpras Keterangan
Baik Rusak ruangan

1 Ruang Kelas 9 V 56 M2
2 Laboratorium Bahasa 1 V 56 M2
3 Laboratorium Komputer 1 V 56 M2
4 Jaringan Internet 1 V 56 M2
5 Perpustakaan 1 V 28 M2
Ruang Praktik
6 4 V 28 M2
Keterampilan
7 Musholla 1 V 75 M2
8 UKS 1 V 25 M2
9
dst
38

B. Deskripsi Data

Untuk mempermudah dalam temuan penelitian ini, disajikan tabel daftar kode
nama siswa kelas XII Akuntansi SMK YMJ Ciputat yang telah menyusun
karangan serta pemberian nomor karangan.

Tabel 1
Daftar Nama Siswa, Nomor Karangan
No. Kode Nama Siswa Judul Karangan Siswa Nomor
Karangan
1 DOY Berlibur ke Puncak 1
2 DR Perjalanan ke Rumah Kakek 2
3 DP Hidup dengan Mimpinya 3
4 EN Beda 14!!! 4
5 FP Stand Up Comedy 5
6 JA Berlibur ke Cipanas Garut 6
7 KAS Yogyakarta 7
8 NSA Sahabat 8
9 NRR Ragunan 9
10 N Tambal Ban 10
11 NP Berlibur ke Puncak Bersama 11
Keluarga
12 SA Perjalanan ke Rumah Nenek 12
13 UN Berlibur ke Pantai 13
14 UM Merindukan Sahabat 14
15 WSA Wisata ke Pantai Teluk Penyu 15
16 Z Liburan Menjenguk Nenek & 16
Kakek
17 FY Sukabumi 17
39

18 NA Seminggu di Jogja 18
19 SM Jalan Bersama Teman 19
20 AM Berlibur ke Puncak 20
21 IG Asyiknya Vila Bandung 21
22 RWS Liburan Sekolah 22

C. Analisis dan Interpretasi Data


Dari hasil penelitian, ditemukan sembilan bentuk kesalahan penggunaan huruf
kapital dalam karangan narasi siswa. Berikut penjabarannya dalam bentuk tabel:

Tabel. 2
Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat.
No No. Temuan Kesalahan Perbaikan
Karangan
1 1 kemudian kami Kemudian kami
melanJutkan perJalanan melanjutkan perjalanan
kami menuJu puncak. kami menuju puncak.
sesudah selesai menambal Sesudah selesai
ban, kami MelanJutkan menambal ban, kami
perJalanan kami. melanjutkan perjalanan
kami.
2 2 tetapi, ada hambatan Tetapi, ada hambatan
ketika kami dalam ketika kami dalam
perjalanan. perjalanan.
kami sekeluarga sangat Kami sekeluarga sangat
merindukan kakek di merindukan kakek di
kampung halaman. kampung halaman.
40

3 3 dia mulai sering curhat Dia mulai sering curhat


kepadaku dan aku pun kepadaku dan aku pun
dengan Senang hati dengan Senang hati
mendengarkannya. mendengarkannya.
Awalnya aku Sempat Awalnya aku sempat
kesal dan marah karena kesal dan marah karena
kenapa dia harus kenapa dia harus
membohongiku, tapi dia membohongiku, tapi dia
mulai mau menJelaskan mulai mau menjelaskan
Kenapa dia melakukan itu kenapa dia melakukan itu
4 4 dia baik, lucu, manis. Dia baik, lucu, manis.
uang untuk bayar angkot Uang untuk bayar angkot
mungkin jatuh saat aku mungkin jatuh saat aku
naik angkot, nah.. dia jadi naik angkot, nah.. dia jadi
malaikat penolong. malaikat penolong.
5 5 saya akan terus membuat saya akan terus membuat
materi yang bisa membuat materi yang bisa
orang tertawa membuat orang tertawa
ini adalah pengalaman Ini adalah pengalaman
pertama kali saya untuk pertama kali saya untuk
ber-stand up comedy di ber-stand up comedy di
hadapan kawan-kawan hadapan kawan-kawan
saya, yang unyu-unyu dan saya, yang unyu-unyu dan
imut-imut, Tapi Bohong. imut-imut, tapi bohong.
6 6 karena seJuk tempat nya Karena sejuk tempat nya
indah dan indah dan
Pemandangannya. pemandangannya.
dan lalu itu kita sampai Dan lalu itu kita sampai
41

siang baru sampai dan siang baru sampai dan


akhirnya senang sudah akhirnya senang sudah
sampai dengan tujuan lalu sampai dengan tujuan lalu
membayar tiket buat membayar tiket buat
masuknya dan Melihat masuknya dan melihat
tempatnya enak sekali lalu tempatnya enak sekali
kita berenang bersama- lalu kita berenang
sama. bersama-sama.
7 7 setelah sore, kami Setelah sore, kami
bergegas ke penginapan bergegas ke penginapan
untuk beristirahat sejenak. untuk beristirahat
sejenak.
dan selepas kami mencari Dan selepas kami
akhirnya bertemu Juga. mencari akhirnya bertemu
juga.
8 8 setelah berbulan-bulan Setelah berbulan-bulan
Retno tiba-tiba Retno tiba-tiba
menghubungiku lagi aku menghubungiku lagi aku
sangat senang. kami sangat senang. kami
berdua mengobrol banyak berdua mengobrol banyak
lagi. lagi.
akupun tetap berusaha Akupun tetap berusaha
membujuknya agar tidak membujuknya agar tidak
memutuskan Persahabatan memutuskan
kita, tapi dia tetap tidak persahabatan kita, tapi dia
ingin, akupun menyerah tetap tidak ingin, akupun
membujuknya. menyerah membujuknya.
42

9 9 Setelah melakuan debat Setelah melakuan debat


itu akhirnya kita itu akhirnya kita
memutuskan untuk memutuskan untuk
kembali kesekolah untuk kembali kesekolah untuk
membicarakan lebih membicarakan lebih
lanJut kemana tuJuan kita lanjut kemana tujuan kita
selanjutnya. selanjutnya.
Karena perJalanan yang Karena perjalanan yang
akan kita tempuh cukup akan kita tempuh cukup
Jauh dan sebagian dari jauh dan sebagian dari
kita ada yang belum kita ada yang belum
memiliki SIM. memiliki SIM.
10 10 dalam perjalanan tiba-tiba Dalam perjalanan tiba-
mobil Saya bannya bocor tiba mobil Saya bannya
dan Saya dengan yang lain bocor dan Saya dengan
harus mendorong Mobil yang lain harus
Sampai Ke tukang tambal mendorong mobil sampai
ban. ke tukang tambal ban.
dalamPerjalanan selama 1 Dalam perjalanan selama
jam akhirnya kita sampai 1 jam akhirnya kita
di curug nangka, untuk sampai di Curug Nangka,
menuju ke sana harus untuk menuju ke sana
berjalan kaki. harus berjalan kaki.
11 11 diperjalanan tepatnya saat Diperjalanan tepatnya
berada didalam mobil saat berada didalam
saya, adik saya, dan mobil saya, adik saya,
keponakan saya bercanda- dan keponakan saya
canda. bercanda-canda.
43

kami sekeluarga saat Kami sekeluarga saat


senang. senang.
12 12 tetapi, ada hambatan Tetapi, ada hambatan
ketika Kami dalam ketika kami dalam
perjalan. perjalan.
HaMbatan yang Kami Hambatan yang kami
alami adalah Ban kami alami adalah ban kami
Mengalami kebocoran. mengalami kebocoran.
13 13 kami turun dari mobil dan Kami turun dari mobil
membawa barang-barang dan membawa barang-
menuju tempat yang sudah barang menuju tempat
kami sewa. yang sudah kami sewa.
masih dengan rasa panik Masih dengan rasa panik
dan bingung, Aku dan bingung, aku
mencoba tenang. mencoba tenang.
14 14 membuatku rindu dengan Membuatku rindu dengan
kampung halaman yang kampung halaman yang
sudah 3 tahun lamanya tak sudah 3 tahun lamanya
pernah kusapa semilir tak pernah kusapa semilir
anginnya. anginnya.
karna terlalu asik, bahkan Karena terlalu asik,
kami melupakan bahkan kami melupakan
perjalanan kami, dan lupa perjalanan kami, dan lupa
pula menanyakan alat pula menanyakan alat
yang diberi oleh nurul. yang diberi oleh Nurul.
44

15 15 kapal tersebut balik ke Kapal tersebut balik ke


pantai dan akan pantai dan akan
menjemput kami kalau menjemput kami kalau
dikasih tanda atau dikasih tanda atau
menghubunginya. menghubunginya.
kemudian, saya turun dari Kemudian, saya turun
kapal bersama teman- dari kapal bersama
teman saya dan mulai teman-teman saya dan
masuk ke dalam Hutan mulai masuk ke dalam
dan berjalan mengitarinya. hutan dan berjalan
mengitarinya.
16 16 ayah saya sendiri yang Ayah saya sendiri yang
akan menyetir hingga akan menyetir hingga
Tujuan. tujuan.
Ternyata Mereka Ternyata mereka
Menghabiskan Waktu menghabiskan waktu
Liburan dengan berjalan- liburan dengan berjalan-
Jalan dengan kluarga jalan dengan kluarga
Masing-Masing, masing-masing,
Sedangkan Saya baru sedangkan saya baru
Liburan Ini akan liburan ini akan berjalan-
berJalan-Jalan dengan jalan dengan keluarga
kluarga Saya. Saya.
17 17 setelah sore harinya saya Setelah sore harinya saya
dan kakak sepupu saya dan kakak sepupu saya
jalan-jalan jalan-jalan
ke kebun teh. ke kebun teh.
setelah seminggu disana setelah seminggu disana
45

saya dan keluarga bersiap- saya dan keluarga


siap untuk pulang ke bersiap-siap untuk pulang
Jakarta, rasanya saya ke Jakarta, rasanya saya
Masih betah disana tapi masih betah disana tapi
Mau tidak Mau harus mau tidak mau harus
tetap pulang karena harus tetap pulang karena harus
sekolah. sekolah.
18 18 Pada bulan keMarin saya Pada bulan kemarin saya
pergi liburan ke Jogja pergi liburan ke Jogja
bersama keluarga. bersama keluarga.
sebelum berangkat saya Sebelum berangkat saya
mempersiapkan peralatan mempersiapkan peralatan
&perlengkapan yang akan dan perlengkapan yang
saya bawa. akan saya bawa.
19 19 kita tidak langsung Kita tidak langsung
pulang, kita punya tujuan pulang, kita punya tujuan
lain ke tempat es krim pot. lain ke tempat es krim
pot.
dan pulang ke rumah Dan pulang ke rumah
masing-masing. masing-masing.
20 20 Saya Bertemu SaMa Saya bertemu sama
teman-teman saya. dan teman-teman saya. dan
akhirnya saya Bermain akhirnya saya bermain
Bareng dengan Mereka. bareng dengan mereka.
Saya Bertemu SaMa Saya bertemu sama
teman-teman saya. dan teman-teman saya. dan
akhirnya saya Bermain akhirnya saya bermain
Bareng dengan Mereka. bareng dengan mereka.
46

21 21 sehabis makan sroberi Sehabis makan sroberi


saya dan teman-teman saya dan teman-teman
saya bermain flying fox saya bermain flying fox
sehabis berenang saya dan Sehabis berenang saya
teman makan siang karena dan teman makan siang
Perut sudah terasa lapar karena perut sudah terasa
dan saya makan dan lapar dan saya makan dan
beristirahat. beristirahat.
22 22 saat yang kunanti telah Saat yang kunanti telah
tiba yaitu saat takbiran tiba yaitu saat takbiran
dengan teman-temanku dengan teman-temanku
aku bertakbiran dengan aku bertakbiran dengan
senang dan gembira senang dan gembira
karena besoknya sudah karena besoknya sudah
shalat Idul Adha. shalat Idul Adha.
keesokan harinya aku Keesokan harinya aku
terbangun dan shalat terbangun dan shalat
subuh. subuh.

Dari data di atas tampak bahwa seluruh siswa yang diteliti melakukan
kesalahan pada penggunaan huruf kapital atau huruf besar yang dipakai sebagai
huruf pertama kata pada awal kalimat.Kesalahan berbahasa ini digolongkan
sebagai kesilapan (mistake) karena penyebabnya adalah faktor lupa dan hanya
bentuk “gaya gaul” bagi siswa dalam menulis.Hal ini dikuatkan dengan hasil
wawancara dari beberapa siswa yang mengaku sudah mengetahui bahwa penulisan
huruf pertama kata pada awal kalimat harus ditulis kapital. 1

1
Wawancara pribadi dengan siswa kelas XII SMK YMJ Ciputat Kota Tangerang Selatan pada
tanggal 12 Januari 2016
47

Tabel 3
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
No No. Temuan Kesalahan Perbaikan
Karangan
1 4 “hah… 28!!!?” “Hah… 28!!!?”

Dari data di atas tampak bahwa hanya satu orang siswa yang melakukan
kesalahan pada penggunaan huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama
petikan langsung. Kesalahan berbahasa ini digolongkan sebagai eror karena terjadi
secara sistematis pada kebiasaan belajar bahasa tulis pada siswa. Hal ini dikuatkan
dengan hasil wawancara beberapa siswa yang mengaku tidak mengetahui bahwa
penulisan huruf pertama petikan langsung harus ditulis menggunakan huruf
kapital. 2

Tabel 4
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang
berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk
Tuhan.
No No. Temuan Kesalahan Perbaikan
Karangan
1 - - -
2 - - -
3 - - -
4 - - -

Dari data di atas tampak bahwa tidak ada siswa yang melakukan kesalahan
pada penggunaan huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan

2
ibid
48

ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata
ganti untuk Tuhan. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dari beberapa siswa
yang mengaku sudah mengetahui bahwa penulisan huruf pertama dalam kata dan
ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan harus ditulis
menggunakan huruf kapital. 3

Tabel 5
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan,
dan keagamaan yang diikuti nama orang.
No No. Temuan Kesalahan Perbaikan
Karangan
1 - - -
2 - - -
3 - - -
4 - - -

Dari data di atas tampak bahwa tidak ada siswa yang melakukan kesalahan
pada penggunaan huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama nama gelar
kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Hal ini sejalan
dengan hasil wawancara dari beberapa siswa yang mengaku sudah mengetahui
bahwa penulisan huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang diikuti nama orang harus ditulis menggunakan huruf kapital. 4

3
ibid
4
ibid
49

Tabel 6
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama
instansi, atau nama tempat.
No No. Temuan Kesalahan Perbaikan
Karangan
1 4 Waktu aku kenal dia itu Waktu aku kenal dia itu di
di gramedia. Gramedia.
2 6 Hari 19 desember 2015, Hari 19 Desember 2015,
hari itu aku dan keluarga hari itu aku dan keluarga
pergi Ke cipanas garut pergi ke cipanas Garut
Yang sudah lama idam- yang sudah lama idam-
idam kan Yaitu ke idam kan yaitu ke Cipanas
Cipanas garut. Garut.
3 7 Pada hari kamis tanggal Pada hari Kamis tanggal
06 November 2014 saya 06 November 2014 saya
Pergi ke yogyakarta dan pergi ke yogyakarta dan
kami bersama keluarga kami bersama keluarga
Pergi ke candi pergi ke candi Borobudur.
borobudur.
4 10 Saya &Keluarga Saya Saya &keluarga Saya
beristirahat Sejenak, beristirahat sejenak,
Sambil makan untuk Sambil makan untuk
mengisi perut, Setelah mengisi perut, setelah
beberapa jam kita beberapa jam kita
beristirahat, Saya beristirahat, saya
&Keluarga menuju Ke &keluarga menuju ke
curug Nangka. Curug Nangka.
50

5 13 Aku pun sangat senang Aku pun sangat senang


karena perjalanan kami karena perjalanan kami
sudah sampai di pantai sudah sampai di Pantai
carita yang letaknyajauh. Carita yang letaknya jauh.
6 14 “Sebenarnya aku ke sini “Sebenarnya aku kesini
juga mau bertemu nurul, juga mau bertemu Nurul,
dia ada di depok daerah dia ada di Depok daerah
margonda.” Margonda.”
7 15 Apalagi pada saat naik Apalagi pada saat naik
kapal menuju pulau kapal menuju Pulau
kambangan timur, Kambangan Timur, ombak
ombak dan angin yang dan angin yang kencang
kencang membuat saya membuat saya semakin
semakin bersemangat. bersemangat.
8 16 Sebenarnya kunjungan Sebenarnya kunjungan
kami Sekeluarga adalah kami sekeluarga adalah
menjenguk nenek dan menjenguk enek dan kakek
kakek di Semarang di Semarang namun, ayah
namun, ayah dan Ibu dan Ibu juga mengajak
Juga Mengajak kami kami untuk berkunjung ke
Untuk berkunjung ke goa Goa Kreo, kabarnya, di
kreo, kabarnya, di sana sana ada banyak sekali
ada banyak Sekali monyet.
monyet.
9 18 Saya berlibur selama satu Saya berlibur selama satu
minggu, pada hari Minggu, pada hari
keempat keluarga saya keempat keluarga saya
pergi ke desa Nenek saya pergi ke desa Nenek saya
51

yang berada di dekat yang berada di dekat


candi Borobudur. Candi Borobudur.

Dari data di atas tampak bahwa hampir setengah dari jumlah siswa di kelas
yang melakukan kesalahan pada penggunaan huruf kapital yang dipakai sebagai
huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang
dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Kesalahan berbahasa ini digolongkan sebagai kesilapan (mistake) karena terjadi
akibat faktor lupa. Hal ini dikuatkan dengan hasil wawancara beberapa siswa yang
mengaku sudah mengetahui bahwa penulisan huruf pertama unsur nama jabatan
dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama
orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat harus ditulis menggunakan huruf
kapital. 5

Tabel 7
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
No No. Temuan Kesalahan Perbaikan
Karang
an
1 3 Beberapa bulan yang lalu Beberapa bulan yang lalu
aku Praktek kerja lapangan aku Praktek Kerja
(Pkl) di Salah Satu kantor Lapangan (PKL) di salah
dengan rahma, eki, umi, satu kantor dengan
Wili, ela, ruli, dan zae. Rahma, Eki, Umi, Wili,
Ela, Ruli, dan Zae.
2 4 Aku punya teman namanya Aku punya teman
Adinda Syakina kalau namanya Adinda Syakina

5
ibid
52

dipanggil nana. kalau dipanggil Nana.


3 8 Saat aku, Retno, Tia, Vivi, Saat aku, Retno, Tia, Vivi,
eva, Dwi bertemu lagi kami Eva, Dwi bertemu lagi
saling diam mungkin karna kami saling diam mungkin
canggung tapi aku mencoba karna canggung tapi aku
mencairkan suasana dan mencoba mencairkan
mengajak mereka suasana dan mengajak
menyelesaikan masalah kita mereka menyelesaikan
bersama-sama dengan masalah kita bersama-
bicara dari hati ke hati. sama dengan bicara dari
hati ke hati.
4 9 Akhirnya aku dan ke 7 Akhirnya aku dan ke 7
temanku yaitu Diana, Umi, temanku yaitu Diana, Umi,
Nelli, Zae, fajar, Rulli, dan Nelli, Zae, Fajar, Rulli,
wili memutuskan untuk dan wili memutuskan
pergi ke Ragunan. untuk pergi ke Ragunan.
5 14 Sepanjang jalan tya Sepanjang jalan Tya
bercerita tentang bercerita tentang
sekolahnya, kawan- sekolahnya, kawan-
kawannya, dan bernostalgia kawannya, dan
ke masa smp yang bernostalgia ke masa SMP
menyenangkan. yang menyenangkan.

Dari data di atas tampak bahwa hanya sebagian kecil siswa di kelas yang
melakukan kesalahan pada penggunaan huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama unsur-unsur nama orang. Kesalahan berbahasa ini digolongkan sebagai
kesilapan (mistake) karena terjadi akibat faktor lupa dan kekurangtelitian siswa
dalam menulis karangan. Hal ini dikuatkan dengan hasil wawancara beberapa
53

siswa yang semuanya mengaku sudah mengetahui bahwa penulisan huruf pertama
unsur-unsur nama orang harus ditulis menggunakan huruf kapital. 6

Tabel 8
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
No No. Temuan Kesalahan Perbaikan
Karangan
1 - - -
2 - - -
3 - - -
4 - - -

Dari data di atas tampak bahwa tidak ada siswa yang melakukan kesalahan
pada penggunaan huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,
suku, dan bahasa. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dari beberapa siswa
yang mengaku sudah mengetahui bahwa penulisan huruf pertama nama bangsa,
suku, dan bahasa harus ditulis menggunakan huruf kapital. 7

Tabel 9
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan
nama peristiwa sejarah.
No No. Temuan Kesalahan Perbaikan
Karangan
1 2 Pada hari minggu lalu, Pada hari Minggu lalu,
Saya bersama keluarga saya bersama keluarga
berkunjung pergi ke berkunjung pergi ke

6
ibid
7
ibid
54

rumah kakek. rumah kakek.


2 6 Hari 19 desember 2015, Hari 19 Desember 2015,
hari itu aku dan keluarga hari itu aku dan keluarga
pergi Ke cipanas garut pergi ke Cipanas Garut
Yang sudah lama idam- yang sudah lama idam-
idam kan Yaitu ke idam kan yaitu ke
Cipanas garut. Cipanas Garut.
3 7 Pada hari kamis tanggal Pada hari Kamis tanggal
06 November 2014 saya 06 November 2014 saya
Pergi ke yogyakarta dan pergi ke yogyakarta dan
kami bersama keluarga kami bersama keluarga
Pergi ke candi borobudur. pergi ke candi
Borobudur.
4 9 Dua minggu yang lalu Dua Minggu yang lalu
saat berlangsung uJian saat berlangsung ujian
praktek. praktek.
5 10 Pada hari minggu yang Pada hari Minggu yang
lalu saya dan keluarga lalu saya dan keluarga
Pergi Ke bogor untuk pergi ke Bogor untuk
berkunjung Ke rumah berkunjung ke rumah
Saudara di Sana &Sambil Saudara di sana &sambil
jalan-jalan. jalan-jalan.
6 13 Hari minggu tepatnya Hari Minggu tepatnya
tanggal 22 november tanggal 22 November
2015, hari itu, Aku dan 2015, hari itu, aku dan
keluargaku pergi berlibur keluargaku pergi berlibur
ke pantai yang Sudah ke pantai yang sudah
lama Aku idam-idamkan lama aku idam-idamkan
55

yaitu pantai carita. yaitu Pantai Carita.


7 14 Baru Satu minggu yang Baru satu Minggu yang
lalu tepatnya Sabtu pagi lalu tepatnya Sabtu pagi
kejadian itu terjadi. kejadian itu terjadi.
8 18 Setelah sudah satu Setelah sudah satu
minggu, Ayah mengajak Minggu, Ayah mengajak
pulang ke Jakarta, dan pulang ke Jakarta, dan
saya pun pulang pada sore saya pun pulang pada
hari Jam 17.00 sampai di sore hari jam 17.00
Jakarta sekitar 12 jam di sampai di Jakarta sekitar
perJalanan. 12 jam di perjalanan.
9 19 hariminggu kemarin saya Hari Minggu kemarin
Jalan-jalan bersama saya jalan-jalan bersama
teman-teman saya. teman-teman saya.

Dari data di atas tampak bahwa hampie setengah dari siswa di kelas yang
melakukan kesalahan pada penggunaan Huruf kapital yang dipakai sebagai huruf
pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan nama peristiwa sejarah. Kesalahan
berbahasa ini digolongkan sebagai kesilapan (mistake) karena terjadi akibat faktor
lupa dan ketidaktelitian dalam penulisan. Hal ini dikuatkan dengan hasil
wawancara beberapa siswa yang semuanya mengaku sudah mengetahui bahwa
penulisan huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan nama peristiwa
sejarah seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital. 8

8
ibid
56

Tabel 10
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas geografi.
No No. Temuan Kesalahan Perbaikan
Karangan
1 1 Setelah setengah Setelah setengah
perJalanan, dan sedikit perjalanan, dan sedikit
lagi kami sampai ada lagi kami sampai ada
razia di pasar bogor, dan razia di pasar Bogor, dan
kami semua kena razia itu kami semua kena razia
dan harus mengelurkan itu dan harus
sedikit uang kami. mengelurkan sedikit
uang kami.
2 7 Pada hari kamis tanggal Pada hari Kamis tanggal
06 November 2014 saya 06 November 2014 saya
Pergi ke yogyakarta dan pergi ke yogyakarta dan
kami bersama keluarga kami bersama keluarga
Pergi ke candi borobudur. pergi ke Candi
Borobudur.
3 10 Pada hari minggu yang Pada hari Minggu yang
lalu saya dan keluarga lalu saya dan keluarga
Pergi Ke bogor untuk pergi ke bogor untuk
berkunjung Ke rumah berkunjung ke rumah
Saudara di Sana &Sambil saudara di sana &sambil
jalan-jalan. jalan-jalan.
4 14 Sebelumnya aku janjian Sebelumnya aku janjian
sama tya, kawan smp ku sama Tya, kawan SMP
yang datang dari ku yang datang dari
pekalongan untuk Pekalongan untuk
57

menemuiku di jakarta. menemuiku di Jakarta.


5 15 Dikisahkan Pengalaman Dikisahkan pengalaman
saya, tentang liburan Saya saya, tentang liburan
kemarin kemarin ke saya kemarin kemarin ke
Tempat Rekreasi Liburan tempat rekreasi liburan
dan Pariwisata ke Pantai dan pariwisata ke Pantai
Teluk Penyu dan Pulau Teluk Penyu dan Pulau
nusakambangan timur Nusakambangan Timur
yang bertempat di pesisir yang bertempat di pesisir
kota cilacap. Kota Cilacap.
6 17 dan begitulah Dan begitulah
pengalaMan saya berlibur pengalaman saya
ke sukabumi. berlibur ke sukabumi.
7 18 Setelah saya sampai di Setelah saya sampai di
Jogja sekitar Jam 17.00 Jogja sekitar jam 17.00
sore, saya berhenti di sore, saya berhenti di
penginapan karna hari penginapan karna hari
sudah sore saya dan sudah sore saya dan
keluarga saya beristirahat keluarga saya beristirahat
di tempat penginapan, di tempat penginapan,
dan keesokan harinya dan keesokan harinya
saya berJalan-Jalan saya berjalan-jalan
mengelilingi kota Jogja mengelilingi Kota Jogja
menaiki kuda dan becak. menaiki kuda dan becak.

8 19 Tujuannya ke danau dera. Tujuannya ke Danau


lalu hujan kita berteduh Dera. lalu hujan kita
dulu di warung kopi. berteduh dulu di warung
58

kopi.
9 21 minggu lalu saya berlibur Minggu lalu saya
ke bandung bersama berlibur ke Bandung
teman-teman. bersama teman-teman.

Dari data di atas tampak bahwa hampir setengah dari siswa di kelas yang
melakukan kesalahan pada penggunaan Huruf kapital yangdipakai sebagai huruf
pertama nama khas geografi. Kesalahan berbahasa ini digolongkan sebagai
kesalahan (eror)karena terjadi akibat faktor ketidaktahuan siswa akan cara
penggunaan huruf kapital yang benar pada bagian tersebut. Hal ini dikuatkan
dengan hasil wawancara beberapa siswa yang semuanya mengaku tidak
mengetahui bahwa penulisan huruf pertama nama khas geografi seharusnya ditulis
menggunakan huruf kapital. 9

Tabel 11
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi Negara,
lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali
kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk.
No No. Temuan Kesalahan Perbaikan
Karangan
1 3 Saat Pkl aku mulai dekat Saat PKL aku mulai
dengan Salah Satu dekat dengan salah satu
temanku yaitu Eki. temanku yaitu Eki.
2 6 Kemudian itu selesai Kemudian itu selesai
berenang kita makan- berenang kita makan-
makan bersama Lalu, makan bersama lalu,
pulang sore Jam 17.00 pulang sore jam 17.00

9
ibid
59

wib. WIB.
3 8 Begitu Juga Begitu juga
Persahabatan aku, Tia, persahabatan aku, Tia,
Vivi, Retno, Eva, Dwi, Vivi, Retno, Eva, Dwi,
kami adalah Sahabat dari kami adalah sahabat dari
smp hingga saat ini. SMP hingga saat ini.
4 14 Sepanjang jalan tya Sepanjang jalan Tya
bercerita tentang bercerita tentang
sekolahnya, kawan- sekolahnya, kawan-
kawannya, dan kawannya, dan
bernostalgia ke masa bernostalgia ke masa
smp yang SMP yang
menyenangkan. menyenangkan.

Dari data di atas tampak bahwa hanya sedikit siswa di kelas yang melakukan
kesalahan pada penggunaan Huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama
semua unsur nama resmi Negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan,
dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk.
Kesalahan berbahasa ini digolongkan sebagai kesilapan (mistake) karena terjadi
akibat faktor performance seperti keterbatasan ingatan, mengeja dalam lafal,
emosional yang sedang tidak stabil, dan lain-lain pada siswa ketika menggunakan
huruf kapital yang benar pada bagian tersebut. Hal ini dikuatkan dengan hasil
wawancara beberapa siswa yang semuanya mengaku sudah mengetahui bahwa
penulisan huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan nama peristiwa
sejarah seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital. 10

10
ibid
60

Tabel 12
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna
yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga kenegaraan, badan, dan nama
dokumen resmi.
No No. Karangan Temuan Kesalahan Perbaikan
1 - - -
2 - - -
3 - - -
4 - - -

Dari data di atas tampak bahwa tidak ada siswa yang melakukan kesalahan
pada penggunaan huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur
bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga
kenegaraan, badan, dan nama dokumen resmi. Hal ini dikarenakan tidak adanya
siswa yang menggunakan unsur bentuk ulang sempurna pada nama lembaga resmi,
lembaga kenegaraan, badan, dan nama dokumen resmi dalam karangannya.

Tabel 13
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur
kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah,
kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak
pada posisi awal.
No No. Temuan Kesalahan Perbaikan
Karangan
1 1 Sebulan yang lalu saya Sebulan yang lalu saya
bersama teman-teman bersama teman-teman
berlibur ke Puncak. berlibur ke puncak.
Sebulan yang lalu saya Sebulan yang lalu saya
61

bersama teman-teman bersama teman-teman


berlibur ke Puncak. berlibur ke puncak.
2 2 Perjalanan ke rumah Perjalanan ke rumah
kakek kakek
Perjalanan ke rumah Perjalanan ke Rumah
kakek Kakek
3 3 Semua yang dia Semua yang dia
ceritakan kepadaku ceritakan kepadaku
hanyalah mimpinya dan hanyalah mimpinya dan
Sebuah khayalan sebuah khayalan semata.
Semata.
Semua yang dia Semua yang dia
ceritakan kepadaku ceritakan kepadaku
hanyalah mimpinya dan hanyalah mimpinya dan
Sebuah khayalan Sebuah khayalan
Semata. semata.
4 4 aku lihat dengan teman Aku lihat dengan teman
kakaknya seperti ada kakaknya seperti ada
sesuatu, Saat aku tanya sesuatu, saat aku tanya
dia hanya tersenyum. dia hanya tersenyum.
aku lihat dengan teman Aku lihat dengan teman
kakaknya seperti ada kakaknya seperti ada
sesuatu, Saat aku tanya sesuatu, saat aku tanya
dia hanya tersenyum. dia hanya tersenyum.
5 5 stand up comedy Stand Up Comedy
pada suatu hari saya Pada suatu hari saya
mencoba ber-stand up mencoba ber-stand up
comedy di depan teman- comedy di depan teman-
62

teman saya, mencoba teman saya, mencoba


yang terbaik untuk open- yang terbaik untuk
mic, dan membuat bahan open-mic, dan membuat
stand up yang sebagus bahan stand up yang
mungkin untuk Tampil. sebagus mungkin untuk
tampil.
6 6 pergi dari pagi menjadi Pergi dari pagi menjadi
semangat berliburannya, semangat berliburannya,
aku dan keluarga aku dan keluarga
bercanda ria dan bercanda ria dan
kemudian disepanjang kemudian disepanjang
Jalan karna hari Libur jalan karna hari libur
panjang macet total panjang macet total
menjadi aku dan menjadi aku dan
Keluarga Lama sampai keluarga lama sampai
ketempat TuJuannya. ketempat tujuannya.
Kemudian itu selesai Kemudian itu selesai
berenang kita makan- berenang kita makan-
makan bersama Lalu, makan bersama lalu,
pulang sore Jam 17.00 pulang sore jam 17.00
wib. WIB.
7 7 Sesampai di Penginapan Sesampai di penginapan
Pukul 17.30 kami pukul 17.30 kami
bergegas untuk makan bergegas untuk makan
malam, setelah makan malam, setelah makan
malam selesai kami malam selesai kami
Pergi ke alun-alun untuk pergi ke alun-alun untuk
membeli oleh-oleh. membeli oleh-oleh.
63

Tepat pukul 21.15 kami Tepat pukul 21.15 kami


bergegas untuk ke bergegas untuk ke
penginapan dan penginapan dan
membereskan Pakaian membereskan pakaian
untuk besok pagi Pulang untuk besok pagi pulang
ke Jakarta. ke Jakarta.
8 8 SAHABAT Sabat
SeJak itu kami memulai Sejak itu kami memulai
Persahabatan lagi persahabatan lagi
dengan JanJi untuk dengan janji untuk
saling terbuka dan tidak saling terbuka dan tidak
ada Rahasia lagi diantara ada rahasia lagi diantara
kita. kita.
9 9 Diana yang mengetahui Diana yang mengetahui
Jalan yang cepat dan jalan yang cepat dan
aman memilih untuk aman memilih untuk
Jalan lebih dahulu dan jalan lebih dahulu dan
diikuti teman yang lain. diikuti teman yang lain.
Kami pun sampai di Kami pun sampai di
Lokasi Ragunan, namun lokasi Ragunan, namun
saat kami akan masuk saat kami akan masuk
kedalah parkiran ternyata kedalah parkiran
hari itu Ragunan tutup. ternyata hari itu
Ragunan tutup.
64

10 10 Setelah 1 Jam Setelah 1 jam


mendorong akhirnya ada mendorong akhirnya ada
tukang tambal ban dan tukang tambal ban dan
Setelah beberapa menit setelah beberapa menit
Setelah bannya sudah setelah bannya sudah
ditambal, Kita pun ditambal, kita pun
Melanjutkan perjalanan. melanjutkan perjalanan.
Setelah selama 2 Jam Setelah selama 2 jam
dalam perjalanan dalam perjalanan
akhirnya Sampai juga. akhirnya sampai juga.
11 11 Setelah beberapa Jam Setelah beberapa jam
kemudian kami pun kemudian kami pun
sampai dirumah kami. sampai dirumah kami.
Akhirnya setelah Akhirnya setelah
menempuh perjalanan menempuh perjalanan
selama 2 Jam, Aku dan selama 2 jam, aku dan
keluargaku sampai keluargaku sampai
ditempat tujuan. ditempat tujuan.
12 12 Dan tidak lama Kami Dan tidak lama kami
Menunggu, Akhirnya menunggu, akhirnya
pun Selesai Juga. pun selesai juga.
Tanpa waktu lama, kami Tanpa waktu lama, kami
Pun langsung bergegas pun langsung bergegas
melanjutkan perjalanan melanjutkan perjalanan
kami. kami.
13 13 Di mobil Aku merasa Di mobil aku merasa
senang karena Aku bisa senang karena aku bisa
berlibur dengan berlibur dengan
65

keluargaku. keluargaku.

Jam tepat menunjukkan Jam tepat menunjukkan


pukul 07.00 WIB, Aku pukul 07.00 WIB, aku
bergegas menuju mobil bergegas menuju mobil
dan membawa barang- dan membawa barang-
barang yang sudah aku barang yang sudah aku
kemas dengan rapi. kemas dengan rapi.
14 14 Baru Satu minggu yang Baru satu Minggu yang
lalu tepatnya Sabtu pagi lalu tepatnya Sabtu pagi
kejadian itu terjadi. kejadian itu terjadi.
15 15 Wisata ke Pantai teluk Wisata ke Pantai Teluk
Penyu Penyu
Selepas sampai di sana Selepas sampai di sana
aku melihat Pelabuhan aku melihat pelabuhan
samudra yang samudra yang
disandarkan kapal-kapal disandarkan kapal-kapal
besar yang singgal di besar yang singgal di
Pelabuhan dan kapal- pelabuhan dan kapal-
kapal nelayan menepi. kapal nelayan menepi.
16 16 Tidak trasa hari Ini Tidak trasa hari Ini
adalah hari Terakhir adalah hari terakhir saya
Saya berangkat Sekolah berangkat sekolah di
di Semester Pertama. semester pertama.
Sepanjang Perjalanan Sepanjang perjalanan
Saya Melihat Tanaman saya melihat tanaman
hijau di sepanjang Jalan, hijau di sepanjang jalan,
66

dan Pegunungan Yang dan pegunungan yang


Sangat indah Untuk Sangat indah untuk
dilihat. dilihat.
17 17 Takkan Saya lupakan Takkan Saya lupakan
Liburan kali Ini dengan Liburan kali Ini dengan
keluarga Tercinta. keluarga Tercinta.
Disana saya Menunggu Disana saya menunggu
saudara saya sedang saudara saya sedang
meMetik kelapa. memetik kelapa.
18 18 dan saya sampai Jam Dan saya sampai jam
05.00 pagi. 05.00 pagi.
pada keesokan harinya Pada keesokan harinya
saya berangkat ke Jogja saya berangkat ke Jogja
Jam 05.00 pagi jam 05.00 pagi
Menggunakan Mobil menggunakan mobil
pribadi. pribadi.
19 19 Kita di sana sampai Kita di sana sampai
Malam Jam 11.00. malam jam 11.00.
lalu Untuk minggu Lalu untuk Minggu
depan kita berencana depan kita berencana
untuk ke tempat danau untuk ke tempat Danau
dora lagi. Dora lagi.
20 20 Senang Sekali Rasanya Senang sekali rasanya
Bisa Berkumpul bisa berkumpul
Bersama keluarga. bersama keluarga.
dan saya BersaMa Dan saya bersama
keLuarga saya keluarga saya
MenoLongnya menolongnya membawa
67

Membawa korban ke korban ke rumah sakit.


ruMah sakit.
21 21 sehabis berenang saya Sehabis berenang saya
dan teman makan siang dan teman makan siang
karena Perut sudah karena perut sudah
terasa lapar dan saya terasa lapar dan saya
makan dan beristirahat. makan dan beristirahat.
dan keesokan harinya Dan keesokan harinya
saya dan teman Ke saya dan teman ke
Kebun stroberi dan kebun stroberi dan
setelah Itu saya setelah itu saya
memakan stroberi memakan stroberi
tersebut. tersebut.
22 22 Aku bertakbiran cukup Aku bertakbiran cukup
lama sampai Jam 10.30 lama sampai jam 10.30
malam. malam.
liburan kali ini sangat Liburan kali ini sangat
menyenangkan menyenangkan
Walaupun liburannya walaupun liburannya
sebentar, tetapi aku sebentar, tetapi aku
sedikit senang karena sedikit senang karena
bisa ketemu teman- bisa ketemu teman-
teman yang ada di teman yang ada di
sekolah. sekolah.

Dari data di atas tampak bahwa seluruh siswa yang diteliti melakukan
kesalahan pada penggunaan Huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama
semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku,
68

majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan,
yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Kesalahan berbahasa ini
digolongkan sebagai kesilapan (mistake) karena penyebabnya adalah faktor
lupa,“gaya gaul” bagi siswa, dan kurangnya konsentrasi siswa dalam menulis. Hal
ini dikuatkan dengan hasil wawancara dari beberapa siswa yang semuanya
mengaku sudah mengetahui bahwa penulisan huruf pertama semua kata (termasuk
semua unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan
makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak
terletak pada posisi awal seharusnya ditulis kapital.

Tabel 14
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat,
dan sapaan yang digunakan dengan nama sendiri.
No No. Karangan Temuan Kesalahan Perbaikan
1 - - -
2 - - -
3 - - -
4 - - -

Dari data di atas tampak bahwa tidak ada siswa yang melakukan kesalahan
pada penggunaan huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama unsur
singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama sendiri.
Hal ini dikarenakan tidak adanya siswa yang menggunakan unsur unsur singkatan
nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama sendiri dalam
karangannya.
69

Tabel 15
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,
seperti bapak, ibu, saudara, kakak, dan paman yang digunakan dalam penyapaan
atau pengacuan.
No No. Karangan Temuan Kesalahan Perbaikan
1 - - -
2 - - -
3 - - -
4 - - -

Dari data di atas tampak bahwa tidak ada siswa yang melakukan kesalahan
pada penggunaan huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, dan paman yang
digunakan dalam penyapaan atau pengacuan. Hal ini dikarenakan tidak adanya
siswa yang menggunakan kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak,
ibu, saudara, kakak, dan paman yang digunakan dalam penyapaan atau
pengacuan dalam karangannya.

Tabel 16
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda.
No No. Karangan Temuan Kesalahan Perbaikan
1 - - -
2 - - -
3 - - -
4 - - -

Dari data di atas tampak bahwa tidak ada siswa yang melakukan kesalahan
pada penggunaan huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama kata Anda. Hal
70

ini dikarenakan tidak adanya siswa yang menggunakan kata ‘Anda’ dalam
karangannya.

D. Hasil Analisis Data

Hasil analisis data dari 22 karangan siswa, ditemukan kesalahan pada aspek:
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat
yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang
tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari
raya, dan nama peristiwa sejarah.
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas geografi.
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi Negara,
lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi,
kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk.
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua
unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan
makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang
tidak terletak pada posisi awal.
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, dan paman yang digunakan
dalam penyapaan atau pengacuan.

Berdasarkan hasil analisis data, kesalahan paling banyak dilakukan pada


penulisan huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada
71

awal kalimat dan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata
(termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat
kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan
untukyang tidak terletak pada posisi awal. Kesalahan tingkat sedang ditemukan
pada huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang
tertentu, nama instansi, atau nama tempat dan huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan nama peristiwa sejarah.
Sedangkan, kesalahan paling sedikit ditemukan pada huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama petikan langsung.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kesalahan penggunaan huruf capital


dalam karangan narasi siswa kelas XII Akuntansi SMK YMJ Ciputat, Tangerang
Selatan, ditemukan bentuk-bentuk kesalahan yang ditemukan, yaitu: 1) Huruf
kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat)
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung; 3) Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama unsure nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama
orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, namai nstansi,
atau nama tempat; 4) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur
nama orang; 5) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertamanama tahun, bulan,
hari, hari raya, dan nama peristiwa sejarah; 6) Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama nama khas geografi; 7) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
semua unsure nama resmi Negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan,
dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, sepertidan, oleh, atau, dan untuk; 8)
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur
kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah,
kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak
pada posisi awal; 9) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, dan paman yang
digunakan dalam penyapaan atau pengacuan.

B. SARAN

Berdasarkan simpulan di atas, penulis menyarankan kepada guru mata


pelajaran Bahasa Indonesia agar lebih sering lagi menyinggung penerapan
penggunaan huruf capital dalam pembelajaran. Guru juga disarankan agar

72
73

memberikan perhatian lebih pada penggunaan huruf kapital yang benar pada setiap
hasil tulisan siswa, sehingga siswa terbiasa menggunakan huruf kapital yang benar
sesuai dengan EYD. Pihak sekolah juga diharapkan dapat memberikan tambahan
buku pendukung matapelajaran Bahasa Indonesia pada siswa.
DAFTAR PUSTAKA

A, Alek.danAchmad H.P. Bahasa Indonesia untukPerguruanTinggi. Jakarta:


Kencana, cet. ke-1, 2010.
Afrizal,MetodePenelitianKualitatif. Jakarta: RajaGrafindoPersada, cet. ke-2, 2015.
Akhadiah, Sabarti dkk. Keterampilan Dasar Menulis I, jilid 7 dan 8,. Jakarta:
Universitas Terbuka, 2001.
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru ). Bandung: PT
RemajaRosdakarya, 2011.
BasrowidanSuwardi,MemahamiPenelitianKualitatif.Jakarta: PT Rineka Cipta, cet.
ke-1, 2008
Bungin, M. Burhan.MetodePenelitianSosialdanEkonomi:Format – Format
KuantitatifdanKualitatifumtukStudiSosiologi, Kebijakan, Publik, Komunikasi,
Manajemen, danPemasaran,EdisiPertama, (Jakarta: KencanaPrenada Media
Group, cet. ke-1, 2013.
Emzir, MetodologiPenelitianKualitatif :Analisis Data, (Jakarta:
RajaGrafindoPersada, cet. ke-2, 2011.
Eriyanto,AnalisisNaratif. Jakarta: Kencana, 2013
Hadi, Nur. Tata Bahasa Pendidikan Landasan Penyusun Buku Pelajaran Bahasa.
Semarang: IKIP Semarang Press, cet. ke-1, 1995.
Hanafi, Abdul Halim. Metode Penelitian Bahasa untuk Penelitian, Tesis, dan
Disertasi, (Jakarta: Diadit Media Press, cet. ke-1, 2011.
Hermawan, Asep. Kiat Praktis Menulis Skripsi, Tesis dan Disertasi untuk
Konsentrasi Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia, cet. ke-1, 2004.
Hindun, PembelajaranBahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah
Ibtidaiyah/SekolahDasar.Depok: Nufa Citra Mandiri, 2013.
Iskandar, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Referensi, cet ke-5,
2013.

74
75

Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia, cet. ke-13, 2003.
Kuncoro, Mudrajat. Mahir Menulis Kiat Jitu Menulis Artikel, Opini, Kolom, dan
Resensi Buku. Jakarta: Erlangga, 2009.
Kurniawan, Khaerudin. Bahasa Indonesia KeilmuanuntukPerguruanTinggi.Bandung:
PT. RefikaAdiatama, cet. ke.1, 2012.
Natawidjaja, P. Suparman. BimbinganCakapMenulis. Jakarta: BPK Gunung Mulia,
1977
Nurudin, Dasar- Dasar Penulisan. Malang: UMM press, cet. ke-2, 2010.
Parera, Jos Daniel. Linguistik Edukasional : Metodologi Pembelajaran Bahasa
Analisis Kontrasitif Antarbahasa Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta:
PenerbitErlangga, cet. ke-4, 1997.
PusatBahasaKemdiknas. KamusBesarBahasa Indonesia EdisiKetiga. Jakarta:
BalaiPustaka, 2008.
Rosyadi,A.Rahmat. MenjadiPenulisProfesionalItuMudah. Bogor: ghaliaIndoesia,
2008
Sanjaya, Wina. PenelitianPendidikan, Jenis, MetodedanProsedur,EdisiPertama,
(Jakarta: KencanaPrenada Media Group, cet. ke-2, 2014.
Sugiyono, MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatifdan R & D. Bandung :Alfabeta,
cet. ke-4, 2008.
Suherlli.MenulisKaranganIlmiah. Depok:Arya Duta, 2007.
Suyanto, BagongdanSutinah,MetodePenelitian,
MetodePenelitianSosial:BerbagaiAlternatifPendekatanEdisiketiga. Jakarta:
Kencanaprenadamedia Group, cet. ke-7, 2013.
Tarigan, Henry Guntur danDjagoTarigan.PengajaranAnalisisKesalahanBerbahasa.
Bandung: Angkasa, 1988.

Tim Mendikbud. Pedoman EYD: Ejaan Yang Disempurnakan. Jakarta: Pustaka


Widyatama, cet. ke-3, 2007
Riwayat Penulis
Dinda Kadarwati lahir di Dumai, 10 Maret 1994.
Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara
dari pasangan Bapak H. Efirianto dan Ibu Hj. Ida
geminiwati. Penulis berkebangsaan Indonesia dan
beragama Islam. Sejak kecil perempuan yang gemar
menyanyi dan menulis ini memiliki cita-cita menjadi
dokter, penulis, dan dosen. Kini dengan menimba
ilmu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ia
mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia sebagai langkah awal untuk mewujudkan
mimpinya menjadi seorang dosen dan penulis.

Adapun riwayat pendidikan penulis, yaitu pada tahun 1999 lulus dari TK Hang Tuah
Batam, pada tahun 2005 lulus dari Sekolah Dasar Negeri 009 Batam, pada tahun
2008 lulus dari SMP N 10 Batam, dan kemudian pada tahun 2011 lulus dari SMA N
3 Batam. Ia pernah mengajar sebagai guru privat bahasa Inggris, IPS, dan
Matematika bagi siswa SD dan SMP. Mimpi terbesarnya terkait pendidikan adalah
mendirikan sebuah sekolah khusus siswa berprestasi kurang mampu yang
menyediakan fasilitas lengkap secara gratis.

You might also like