You are on page 1of 4

PENGAMBILAN SPESIMEN SWAB

NASOFARING
No.Dokumen SOP/368/
SOP Pusk.SeltimII/2022
No.Revisi 01
Tanggal 6 November 2022
Halaman 1/4
UPTD
Puskesmas dr. Ni Putu Partini
NIP.19660726 200212 2
Selemadeg 003
Timur II

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit infeksi yang


disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome-Coronavirus
2 (SARS-CoV2) dengan gejala klinis yang mirip dengan infeksi
olehmikroba lainnya. Oleh karena itu pemeriksaan mikrobiologi

1. Pengertian untuk mendeteksi adanya virus SARS-CoV2 sangat penting


dilakukan untuk penegakan diagnosis COVID-19. Jenis spesimen
yang digunakan untuk pemeriksaan berbasis molekuler pada
umumnya adalah swab saluran napas atas, yaitu swab nasofaring
dan orofaring

Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah pengambilan


2. Tujuan spesimen swab nasofaring di UPTD Puskesmas Selemadeg
Timur II.

Keputusan Kepala Puskesmas No : SK/231/Pusk.SeltimII/2022


3. Kebijakan Tentang Pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Selemadeg
Timur II.
a) Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Dease
(COVID-19) revisi 4 tgl 27 Maret 2020 oleh Direktorat Jendral
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan
4. Referensi Republik Indonesia
b) Panduan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik untuk Penegakan
Diagnosis Covid-19 oleh Perhimpunan Dokter Spesialis
Mikrobiologi Klinik tahun 2020
a. Cool box berisi media transport virus (viral transport medium,
VTM), sesuaikan dengan jumlah pasien yang hendak dilakukan
pengambilan swab. VTM komersial (pabrikan, siap pakai) atau
buatan sendiri dapat digunakan dan harus dipastikan kualitas
medium terjamin. Cool-box juga dipastikan berfungsi dengan baik,
menggunakan ice gel/gel pack di sekeliling VTM untuk menjamin
rantai dingin tidak terputus.
b. Tersedianya kotak sampling/container untuk menyimpan peralatan
antara lain:
5. Alat dan 1) 2 jenis aplikator swab, yaitu:
Bahan  Swab nasofaring yang terbuat dari dacron steril dengan
tangkai plastik atau jenis flocked-swab dengan tangkai
lebih lentur
 Swab orofaring terbuat dari dacron steril dengan tangkai
yang tidak lentur. Penggunaan swab dacron merupakan
keharusan karena swab kapas atau kalsium alginate
mengandung substansi yang menghambat kemampuan
metode dalam mendeteksi virus.
2) Parafilm secukupnya
d. Gunting steril
6. Langkah Petugas surveilan/dokter yang bertugas untuk wawancara/anamnesa
Kerja didalam barrier ketika berhadapan dengan pasien. Petugas
melaksanakan :
a) Mempersiapkan peralatan dan bahan
b) Memberikan label yang berisi nama pasien dan kode nomer
spesimen. Jika label bernomer tidak tersedia maka penamaan
menggunakan marker/pulpen pada bagian berwarna putih di
dinding cryotube.
c) Melakukan wawancara dan mengisi formulir kasus Covid 19
d) Serta menyerahkan alat dan bahan swab dan mengarahkan
pasien ke tempat pengambilan swab.
e) Melakukan input data pada alrecord dan melengkapi dokumen
untuk pengiriman sampel ke Laboratorium Rujukan RT-PCR
Pengambilan spesimen swab nasofaring dan orofaring dilakukan
oleh dokter atau petugas kesehatan yang terlatih dengan prosedur
sebagai berikut
Petugas yang akan mengambil swab melakukan :
1. Petugas menggunakan APD level 3
2. Petugas pengambil spesimen melakukan tindakan antiseptik:
3. Selalu mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan
sesudah tindakan

2/4
4. Selalu menganti hanscoon setiap pergantian pasien
5. Pengambilan Swab Nasofaring :
a) Petugas memberi salam, memperkenalkan diri, dan
memastikan identitas pasien.
b) Memastikan ulang identitas pasien dengan label nama di
cryotube. Pengambilan spesimen swab nasofaring:
c) Posisi pasien duduk dengan kepala bersandar
(menengadah). Pada pasien yang tirah baring (tidak dapat
duduk), petugaslah yang menyesuaikan arah swab
d) Posisi petugas pengambil spesimen duduk didepan pasien
dengan posisi sama tinggi dengan pasien (jika pasien
dapat duduk).
e) Dipastikan tidak ada obstruksi (hambatan pada lubang
hidung).
f) Tangan kanan petugas melakukan swab nasofaring
dengan cara memasukkan swab secara perlahan kedalam
lubang hidung kanan, menyusuri lantai hidung ke arah
septum nasi/arah medial, sampai terasa tahanan.
g) Apabila diperlukan, tangan kiri petugas memegang kepala
pasien untuk fiksasi atau menahan kepala tidak
bergerak.Panjang tangkai swab yang masuk kurang lebih
setengah (0,5) sampai dengan tiga-per-empat (0,75) jarak
lubang hidung dengan telinga. Putar tangkai aplikator
swab sebanyak 1- 2 putaran lalu dikeluarkan secara
perlahan. Selanjutnya dilakukan hal yang sama ke lubang
hidung kiri.
h) Pengambilan spesimen di kedua lubang hidung adalah
untuk meningkatkan positivitas hasil pemeriksaan. Jika
kondisi tidak memungkinkan untuk dilakukan pada dua (2)
lubang hidung, maka cukup diakukan pada satu (1) lubang
hidung saja.
i) Ujung swab dimasukkan kedalam medium transport yang
sudah dibuka secara aseptik, kemudian tangkai dipotong
dengan cara mematahkan atau menggunakan gunting
sedemikian hingga menhindari tumpahan/cipratan dan
VTM bisa ditutup rapat. Gunting dibersihkan dengan kapas
alkohol 70% setiap kali setelah dan sebelum digunakan
lagi.
j) Tutup tabung dilapisi parafilm untuk menghindari
tumpahan kemudian diberi tissue dan dimasukkan
kedalam klip plastik.

3/4
k) Sampel diletakkan dalam coolbox yang berisi coolpack dan
sampel siap dikirim

Wawancara Pengepakan
dengan Pengambilan dan
Pasie Sampel swab pengiriman
petugas
n sampel
7. Bagan Alir

Hasil Laboratorium
Rujukan

Perlu diperhatikan: arah tangkai swab saat masuk dalam lubang


hidung menuju nasofaring, tidak mengarah ke atas atau kearah mata.
8. Hal-hal yang Jika terdapat tahanan sebelum mencapai panjang tangkai swab yang
perlu
diharapkan, maka jangan dipaksakan, tindakan dihentikan tindakan
diperhatikan
dan dikonsulkan kepada tenaga medis yang lebih kompeten misalnya
spesialis THT-KL.

1. Surveilans
2. Poli
9. Unit terkait
3. Ruang Laboratorium
4. Tim TRC
1. Formulir penyelidikan epidemiologi
2. Formulir permintaan pemeriksaan spesimen
10. Dokumen
terkait 3. Surat pengantar dari Dinkes Prov/Kab/kota
4. SOP Pengiriman Spesimen

No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai


diberlakukan
1 Kebijakan Keputusan Kepala 6 November 2022
10.Rekaman Puskesmas No :
historis
perubahan SK/231/Pusk.SeltimII/202
2 Tentang Pelayanan
Laboratorium UPTD
Puskesmas Selemadeg
Timur II.

4/4

You might also like