You are on page 1of 4

Alvin Karmel Kojongian

00000045536

CHAPTER 11

INTERGROUP DEVELOPMENT INTERVENTIONS

• Changing Relationship
o Organisasi yang kompleks cenderung menciptakan situasi saling ketergantungan tim,
di mana kinerja satu kelompok bergantung pada kelompok lain dan hubungan antar
kelompok operasi atau departemen memegang kunci yang penting dalam
peningkatan efektivitas organisasi.
o Apabila dua tim sangat saling bergantung, kesalahpahaman atau konflik dapat
berkembang di antara mereka dan karena ini intervensi OD ditunjukan secara khusus
dengan meningkatkan antar muka antar departemen dan masalah operasi antar
kelompok.
• Colaboration and Conflict
o Organisasi membutuhkan kerjasama antar departemen dan divisi jika ingin
menciptakan efektivitas dan organisasi bukan merupakan badan individu tetapi
merupakan sistem besar yang terdiri dari subsistem.
o Konflik dan persaingan tentu dapat terjadi didalam organisasi karena terdapat
perbedaan tujuan, nilai, usaha, dan kepentingan antar kelompok.
• Intergroup Operating Problems

o Potensi konflik tergantung pada


seberapa tidak sesuainya tujuan, sejauh mana
sumber daya yang dibutuhkan langka dan
dibagi, dan tingkat saling ketergantungan
aktivitas tugas.
o Gambar disamping menunjukan
adanya potensi konflik antar kelompok dan
tugas mereka saling brgantung.
o Konflik tujuan dapat tidak terjadi
antar kelompok apabila memiliki sumber daya
mereka sendiri dan melakukan tugas yang
sama sekali berbeda
o Misal dalam BNI cabang Rungkut Surabaya memiliki beberapa fungsi seperti Bagian
Teller dan petugas kebersihan. Kedua fungsi tersebut akan jarang terjadi konflik
karena memiliki tugas yang berbeda dan terpisah atau tidak saling bergantung secara
langsung.
o Faktor yang berpotensi Konflik
▪ Suboptimization
• Suboptimalisasi terjadi ketika kelompok mengoptimalkan sendiri
subtujuan tetapi kehilangan tujuan yang lebih besar dari organisasi
secara keseluruhan.
• Intervensi OD ditunjukan untuk menurunkan suboptimalisasi dengan
meningkatkan integrasi kelompok yang saling bergantung
• Penting bagi beberapa divisi untuk melakukan integrasi karena
memiliki ketergantungan satu sama lain, seperti divisi akuntansi
dengan keuangan dalam BNI melakukan integrasi karena saling
bergantung
▪ Intergroup Competition
• Kondisi yang disebut persaingan antar kelompok muncul ketika suatu
kelompok menginginkan atau mengejar satu tujuan sambil secara
langsung menentang nilai-nilai yang lain.
• Perusahaan penting untuk mencegah persaingan antar kelompok
karena akan menjauhkan kelompok dalam mengimplementasikan
tujuan perusahaan.
▪ Perceived Power Imbalance between Groups
• Ketika satu kelompok mendominasi, dan pandangan serta tujuannya
secara konsisten disukai, hubungan mereka dengan yang
lainkelompok cenderung memburuk.
• Kelompok penurut atau kalah sering merasa terdorong untuk
merevisi keseimbangan kekuatan.
• Ilustrasi terkait konflik ini adalah di BNI terdapat beberapa divisi yaitu
terkait keuangan dan pemasaran dimana dapat dicontohkan divisi
keuangan memiliki dominasi yang kuat dibanding pemasaran karena
keuangan lah yang melakukan persetujuan terkait pengeluaran dan
tentu pemasaran ingin memiliki dominasi yang sama sehingga divisi
pemasran melakukan upaya untuk menyeimbangkan kekuatan.
▪ Role conflict, role ambiguity
• Ambiguitas peran terjadi ketika individu atau anggota kelompok
belum jelas fungsi, maksud, dan tujuannya dalam organisasi.
• Dapat diilustrasikan apabila di BNI tidak terdapat job description yang
jelas antar divisi sehingga akan menciptakan kebingungan siapa yang
harus menyelesaikan tugas tertentu.
▪ Personality Conflict
• Dua individu yang bersaing untuk mendapatkan promosi,
penghargaan, atau sumber daya dapat meningkatkan situasi ini
menjadi konflik antarkelompok.
• Hal ini merupakan konflik yang sudah biasa terjadi dalam perusahaan
ketika merebutkan suatu promosi atau jabatan tertentu.
• Cooperation Vs Competition
o Persaingan biasanya dianggap positif terutama dalam sistem ekonomi yang
digerakkan oleh pasar.
o Positifnya, anggota kelompok kompetitik memiliki harga diri yang lebih bagi
kemlompok daripada anggota kelompok yang non kompetitif.
o Persaingan terkadang lebih unggul dibandingkan kerjasama karena meningkatkan
minat dan memberikan insentif.
• Managing Conflict
o 5 gaya mewakili mewakili tingkat yang berbeda dari kooperatif Vs Perilaku Asertif:
▪ Avoiding, kepedulian yang rendah terhadap diri sendiri, menghindari konflik
dengan menarik diri, memberikan uang, atau persetujuan pasif.
▪ Obliging, Dengankepedulian yang rendah terhadap diri sendiri dan kepedulian
yang tinggi terhadap orang lain,
▪ Dominating, tinggi kepedulian terhadap diri sendiri dan rendahnya
kepedulian terhadap orang lain
▪ Compromising, memiliki perhatian sedang untuk diri sendiri dan perhatian
sedang untuk orang lain
▪ Integrating, kepedulian yang tinggi terhadap diri sendiri dan orang lain
• Integroup Techniques
o Praktisi OD menangani konflik antar kelompok dengan mencari intervensi yang
meningkatkan interaksi, negosiasi, dan komunikasi yang lebih sering antar kelompok.
o Untuk mengurangi konflik antar kelompok,praktisi OD memeriksa hubungan kerja
kelompok-ke-kelompok,menerapkan upaya pemecahan masalah bersama yang
menghadapi masalah antarkelompok.
o Teknik OD untuk menangani masalah antarkelompok meliputi konsultasi pihak ketiga,
cermin organisasi, dan pembangunan tim antarkelompok.
• Third-Party Consulatiation
o Pihak ketiga biasanya adalah praktisi luar, tetapi terkadang mungkin atasan, rekan
kerja, atau perwakilan dari unit lain.
o Konfrontasi mengacu pada proses di mana para pihak secara langsung terlibat satu
sama lain dan fokus pada konflikdiantara mereka.
• Confrontation
o Memastikan motivasi bersama, kelompok membutuhkan insentif untuk
menyelesaikan konflik.
o Mencapai Keseimbangan dalam Kekuatan Situasional
o Mengkoordinasikan Upaya Konfrontasi
o Mengembangkan Keterbukaan dalam Komunikasi
o Mempertahankan Tingkat Ketegangan yang Tepat
• Organization Mirror
o Cermin organisasi adalah teknik yang dirancang untuk memberikan umpan balik
kepada unit kerja tentang bagaimana elemen lain atau pelanggan organisasi
memandang mereka.
o Cermin organisasimenyediakan sarana bagi tim kerja untuk meningkatkan hubungan
operasinya dengan kelompok lain.Ini memungkinkan tim untuk mendapatkan umpan
balik tentang apa yang dilakukannya, mengidentifikasi masalah utama, dan mencari
cara khusus untuk meningkatkan efisiensi operasinya.
• Integroup Team Building
o Role-playing adalah sering digunakan untukmenumbuhkan pemahaman lintas
kelompok dimana,praktisi harus campur tangan komunikasi terbuka,
menyeimbangkan kekuatan, dan beralih dari permusuhan ke konfrontasi pemecahan
masalah.
o Anggota dipertemukan untuk mengurangi kesalahpahaman, membuka komunikasi,
dan mengembangkan mekanisme kolaborasi.
• The Integroup team-building meeting steps:
o Step 1: Ketika ada masalah operasi antar kelompok antara dua kelompok kerja,setiap
kelompok membuat tiga daftar sebelum kedua kelompok bertemu bersama.
o Step 2: Grup bertemu bersama dan tempelkan daftar mereka ke dinding
o Step 3: Kelompok bertemu secara terpisahuntuk mendiskusikan perbedaan dalam
persepsi dan bereaksi terhadap umpan balik.
o Step 4: Kelompok-kelompok tersebut dibagi menjadi subkelompok yang terdiri dari
lima atau enam anggota dari dua departemen.
o Step 5: Kelompok biasanyamenjadwalkan pertemuan tindak lanjut untuk
mengevaluasi kemajuandan memastikan bahwa tindakan telah mencapai tujuannya.

You might also like