You are on page 1of 7

Bidang Ekonomi

(korupsi)
Kelompok 3
nama anggota
Ayu Rinita B1021221171
Nadia Akhasha B1021221128
Dharma B1021221134
Charli Oliver B1021221016
Deswinda Triska Maharani B1021221218
Khusnul Hairunnisa B1021221264
Febby Febriana B1021221248
Riska Kurniati B1021221177
Yosafat J.E.L Tobing B1021221066
Natalia B1021221113
Agung Hidayat Pratama B1021221196
latar belakang
Korupsi proyek pembangunan Jalan Ir Sutami yang melintasi tiga kabupaten di
Lampung merugikan negara hingga Rp 29,2 miliar. Direktur Direktorat Kriminal
Khusus (Ditkrimsus) Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Arie Rachman
Nafarin mengatakan proyek yang berjalan di tahun anggaran 2018 - 2019 itu
bernilai Rp 147,5 miliar.

Arie mengatakan, proyek ini adalah pembangunan jalan nasional yang melintasi
tiga kabupaten dan kota, yakni Jalan Ir Sutami dari Bandar Lampung - Tanjung
Bintang (Lampung Selatan) - Sribawono (Lampung Timur).
Rumusan
Sebagai dasar negara, pancasila dapat
digunakan di berbagi situasi termasuk
dalam kasus korupsi yang terjadi di
lampung ini. Berikut ini penerapan nilai-nilai

masalah
pancasila terhadap kasus tersebut.

Sila pertama yang berbunyi


“Ke-Tuhanan Yang Masa Esa”
Di dalam kasus ini berarti sama saja
kita telah membohongi Tuhan.

Sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”


di dalam kasus ini berarti sama saja telah melangggar sila kedua
ini karena telah melakukan tindakan yang memperlakukan
kekuasaan dan kedudukan sebagai tempat untuk mendapatkan
hal yang diinginkan demi kebahagiaan diri sendiri dan juga
membuat orang lain menjadi rugi karena tindakan korupsi
tersebut .
Sila ketiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia” yang memiliki
makna bahwa kedudukan masyarakat/rakyat itu sama di depan
mata hukum tanpa membeda-bedakan serta mendapat perlakuan
yang sama di depan hukum sehingga, di dalam kasus ini tindakan
pelaku sama saja telah melanggar sila ini. Korupsi merupakan
tindakan yang dapat menghilangkan kepercayaan masyarakat
sehingga hal tersebut akan membuat rakyat merasa menjadi
terintimidasi dan tidak peduli lagi terhadap tindakan yang telah
dilakukan oleh pemerintah. Lama kelamaan, hal ini akan membuat
Indonesia menjadi tidak harmonis.

.
Sila keempat yang berbunyi “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan” di dalam kasus
ini berarti kita juga telah melanggar sila keempat karena sila ini
mengandung makna untuk bermusyawarah dalam melakukan dan
menentukan segala sesuatu agar tercapainya keputusan bersama
yang berdampak baik bagi Indonesia. Tetapi, dengan korupsi itu
sama saja telah melakukan tindakan dengan keputusan sendiri dan
hal itu tidak baik karena dalam menentukan dan melakukan segala
sesuatu haruslah berdasarkan keputusan bersama karena Indonesia
sangat menjunjung tinggi musyawarah.

Sila kelima yang berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat


Indonesia” tindakan di kasus ini berarti telah melakukan
tindakan yang melenceng dari sila ini karena sila ini memiliki
makna yaitu adil terhadap sesama dan menghormati setiap
hak-hak yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Dengan
tindakan korupsi menunjukan ketidakadilan antar pemerintah
dan masyarakat. Bukan hanya itu juga ketidakadilan terhadap
negara sendiri karena telah menggunakan sesuatu yang bukan
haknya untuk dijadikan kenikmataan bagi diri sendiri tanpa
memikirkan tujuan awalnya hal tersebut dilakukan.
Kesimpulan
Tindakan korupsi merupakan tindakan yang
sangat fatal bagi negara, terutama tindakan
korupsi juga telah melanggar dan menyeleweng
dari nilai-nilai luhur yang terkandung dalam
Pancasila. Dengan menyelewengnya tindakan
korupsi terhadap nilai-nilai luhur Pancasila itu
Pada sebagian kasus korupsi yang
menyebabkan kondisi negara kita semakin
bertambah buruk dan banyaknya terjadi terjadi di Indonesia saat ini ialah
kegaduhan-kegaduhan yang sangat parah. korupsi Jalan Nasional di Lampung
Maka dari itu, kita haruslah melakukan segala ini. Pancasila sudah menjadi bagian
sesuatu sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat dari proses tatanan kehidupan
dalam Pancasila, terutama bagi para pejabat
bermasyakat, berbangsa dan
agar ketika melakukan sesuatu tidak
menimbulkan penyelewengan-penyelewengan
bernegara sehingga sudah tepat,
yang berdampak buruk bagi negara. dan diharapkan juga nilai-nilai
pancasila tersebut juga dapat
menjadi pedoman, pengontrol, dan
mengatasi permasalahan kehidupan
bangsa Indonesia, salah satunya
adalah permasalahan ekonomi yaitu
korupsi.
Terimakasih
Apakah ada pertanyaan?

You might also like