You are on page 1of 18

MAKALAH

ASBABUN NUZUL
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ulumul Qur’an

Dosen pengampu : Dr. Subur Wijaya, M.Pd.i

Oleh :

Jaelani Naro : 2023.09.0018

Irham Husnaya : 2023.09.0026

Ahmad Mulyono : 2023.09.0002

Sufyan Alhamid : 2023.09.0098

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

SEKOLAH TINGGI KULLIYATUL QUR’AN AL-HIKAM DEPOK

1445H/2023
Jl. H. Amat No.21, Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok Jawa

Barat 16425

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT atas limpahan rahmat
taufiq dan hidayahnya, kelompok 3 dapat menyelasikan tugas makalah mata
kuliah ulumul qur’an yang berjudul: “ASBAB AN-NUZUL” dengan tepat
waktu.
Tidak lupa kami ucapakan terima kasih kepada Dr. Subur wijaya
selaku dosen pengampu mata kuliah ulumul qur’an yang telah memberi
kepecayaan kepada kami untuk membuat tugas makalah ini. Tidak lupa kami
ucapkan terima ksih kepada teman-teman yang telah memberikan saran dan
masukan dalam penyusunan makalah ini.
Semoga dengan tersusunnya Makalah ini dapat berguna bagi kami
semua dalam memenuhi tugas dari mata kuliah Ulumul Quran dan semoga
segala yang tertuang dalam Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
maupun bagi para pembaca dalam rangka membangun khasanah keilmuan
Makalah ini disajikan khusus dengan tujuan untuk memberi arahan dan
tuntunan agar yang membaca bisa menciptakan hal-hal yang lebih bermakna.
Mungkin di dalam penyusunan ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan yang di akibatkan oleh keterbatasan pengetahuan danasan kami.
Oleh karna itu kami selaku penyusun makalah ini kami harap dimaklumi,
dan supaya memberi saran dan kritikan demi kesempurnaan makalah ini.

Depok, 14 september 2023

ii
Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................ii


DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1
A. LATAR BELAKANG .......................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3
A. PENGERTIAN ASBABUN NUZUL ............................................................... 3
B. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU ASBABUN NUZUL ..........................4
C. URGENSI DAN FUNGSI MEMPELAJARI ASBABUN NUZUL ................. 4
D. FUNGSI ASBABUN NUZUL .......................................................................... 7
E. MACAM-MACAM ASBABUN NUZUL .........................................................8
F. FAEDAH MENGETAHUI ASBABUN NUZUL ........................................... 12
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 13
KESIMPULAN .................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembahasan mengenai asbab al-nuzul ini sangat penting dalam
pembahasan ulum al-Quran, karena pembahasan ini merupakan kunci pokok
dari landasan keimanan terhadap pembuktian bahwa Alquran itu benar
turunnya dari Allah swt.1

Pengetahuan mengenai pembahasan asbabun nuzul bagi seorang


mufassir merupakan hal yang wajib di pelajari secara mendalam. Atau bisa
di katakan al-ma’lum biddorurah karena dalam memahami ayat al-qur’an
kita tidak bisa memaknai semuanya secara tekstual. Di dalam hal ini syaikh
ali ashobuni mengaskan “ sesungguhnya di dalam al’qur’an terdapat
sebagian ayat yang tidak mungkin dapat dipahami maksudnya atau hukumya
kecuali dengan cahaya asbab an-nuzul (mengetahui sebab turunnya)”2
contohnya firman allah swt :

‫وَ ا لّا جاّ وَ جْ اِ هُ وَ جاّ وَ جْ اِ ه‬


‫ُ فوا و جَْو وَا ت ه وّْل جْا فوث و مّ وَْج ُه ل‬
... ‫لا‬

Artinya : Hanya milik Allah timur dan barat. Ke mana pun kamu menghadap,
di sanalah wajah Allah…(QS.Al-baqarah : 115)

Dari ayat tersebut dapat di pahami bahwasanya solat boleh


menghadap ke salain arah qiblat, ini merupakan pemahaman yang keliru,
karena menghadap qiblat merupakan salah satu syarat sah-nya salat, dengan
mengetahui/mempelajari asbabun nuzul maka akan sangat jelas maksud dari
ayat tersebut.

Kesalahan penafsiran yang disebabkan tidak tahu dan tidak mengerti


mengenai asbabun nuzul ini sangat sering terjadi, tidak sedikit orang yang
mengaku ulama dan dengan mudah menklaim orang lain kafir dengan dalil
ayat alqur’an, bahkan ada juga yang sampai membunuh. ayat alqur’an juga
sering dijadikan alat politisasi dan alat untuk melegalkan kepeuntingan
1
Jalaluddin Abdurrahman as-suyuti, Al-itqon Fi Ulumil Qur’an (kairo :
al-Babi al-Halabi, 1951), hal. 40.
2
Ali As-shobuni, At-tibyan Fi Ulumil Qur’an (fakistan : Al-busyra,
2011), hal.32.

1
masing-masing, disebabkan mereka tidak paham sebab-sebab turunya ayat
alqur’an dan tidak mempelajarinya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Asbabun Nuzul?
2. Bagaimana Sejarah Perkembangan Ilmu Asbabun Nuzul?
3. Bagaimana Urgensi dan Fungsi Mempelajari Asbabun Nuzul?
4. Sebutkan Macam-Macam Asbabun Nuzul
5. Apa Manfaat mempelajari Asbabun Nuzul?

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ASBABUN NUZUL
Secara etimologis asbabun nuzul terdiri dari kata asbak bentuk
plural dari kata sebab yang mempunyai arti latar belakang alasan atau
sebab atau Indah Sedangkan kata nuzul berasal dari kata nazalah yang
berarti turun asbabun nuzul dalam ilmu Alquran secara bahasa berarti
sebab-sebab turunnya ayat-ayat Alquran Muhammad Hasbi asfiddiqi
mengartikan asbabun nuzul sebagai kejadian yang karenanya diturunkan
Alquran untuk menerangkan hukumnya di hari timbul kejadian-kejadian
itu dan suasana yang didalamnya Alquran diturunkan serta membicarakan
sebab Yang tersebut itu baik diturunkan langsung sesudah terjadi sebab
itu ataupun kemudian lantaran sesuatu Hikmah.3
Adapun Qaththan mendefinisikan Asbab Al Nuzul sebagai
"sesuatu hal yang karenanya Al-Qur'an diturunkan untuk menerangkan
status hukum pada masa hal terjadi, baik berupa peristiwa atau suatu
pertanyaan." Jadi, latar belakang yang melingkungi dan menjadi penyebab
Allah Subhanahu Wa Ta'Ala menurunkan suatu wahyu kepada Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Asbabun nuzul adalah konsep,
teori, atau berita tentang adanya sebab-sebab turunnya wahyu tertentu dari
Alquran kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam baik berupa satu ayat
satu rangkaian ayat atau satu surat Konsep ini muncul karena dalam
kenyataan seperti diungkapkan para ahli biografi Nabi sejarah Alquran
maupun sejarah Islam diketahui dengan cukup pasti adanya situasi atau
konteks tertentu diwahyukan suatu Firman.4
Terdapat sekelompok ulama yang menyusun kitab secara khusus
tentang masalah sababun nuzul.Ulama yang pertama kali menyusun
adalah Ali Ibnul Madini, guru Imam Bukhari. Di antara yang paling
populer adalah kitab al-Wahidi, betapapun di dalam kitab itu terdapat

3
. H Amroeni Drajat,Ulumul Qur'an,Depok,Kencana,2017,hal.49
4
M. Zainal Arifin, Khazanah Ilmu Al-Qur'an,Tanggerang, Yayasan Masjid
At_taqwa,2018,hal.43.

3
kekurangan, dan kitab itu telah diringkas oleh al-Ja’bari yang membuang
sanad-sanadnya dan tidak menambah sedikitpun.5
B. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU ASBABUN NUZUL
Sejak zaman sahabat pengetahuan tentang Asbabun Nuzul
dipandang sangat penting untuk bisa memahami penafsiran Al-Qur'an yang
benar. Karena itu mereka berusaha untuk mempelajari ilmu ini. Mereka
bertanya kepada Nabi SAW tentang sebab-sebab turunya ayat atau kepada
sahabat lain yang menjadi saksi sejarah turunnya ayat-ayat Al-Qur'an.
Dengan demikian pula para tabi'in yang datang kemudian, ketika mereka
harus menafsirkan ayat-ayat hukum, mereka memerlukan pengetahuan
Asbabun Nuzul agar tidak salah dalam mengambil kesimpulan.
Dalam perkembangannya ilmu asbabun nuzul menjadi sangat urgen.
Hal ini tak lepas dari jerih payah perjuangan para ulama yang
mengkhususkan diri dalam upaya membahas segala ruang lingkup sebab
nuzulnya Al-Qur'an. Diantaranya yang terkenal yaitu Ali bin Madini, Al-
wahidy dengan kitabnya Asbabun Nuzul, Al-Ja'bary yang meringkas kitab
Al wahidi, Syaikhul Islam Ibn Hajar yang mengarang sebuah kitab mengenai
asbabun nuzul. Dan As-Suyuthi mengarang kitab Lubabun Nuqul fi Asbab
An-Nuzul, sebuah kitab yang sangat memadai dan jelas serta belum ada yang
mengarang.
C. URGENSI DAN FUNGSI MEMPELAJARI ASBABUN NUZUL
Asbabun nuzul penting dipelajari untuk menegetahui hikmah
pensyariatan hukum, Mengkhususkan hukum,memastikan makna ayat al-
qur’an, dan menghilangkan kerancuan Maknanya.6
Pemahaman asbab an-nuzul akan sangat membantu dalam memahami
konteks turunnya ayat. Ini sangat penting untuk menerapkan ayat-ayat pada
kasus dan kesempatan yang berbeda. Peluang terjadinya kekeliruan akan
semakin besar jika mengabaikan riwayat asbab an-nuzul. Turunnya al-Qur'an.
Seperti yang dikemukan sebelumya asbab al-nuzul, adalah suatu
peristiwa yang menjelaskan latar belakang sejarah yang menyebabkan

5
Imam Suyuthi,Al-itqan fi Ulumil Qur'an,Surakarta,Indiva Pustaka,2008,hal.12
6
Syukraini Ahmad,jurnal ASBAB NUZUL (Urgensi dan Fungsinya Dalam
Penafsiran Ayat Al-Qur`an

4
diturunkannya ayat-ayat Qur‟an. Dengan mengetahui latar peristiwa dari
diturunkannya Qur‟an, para penafsir sangat terbantu dalam memberikan
interpretasi terhadap suatu ayat dalam kaitannya dengan suatu masalah atau
problem yang ingin dipecahkan. Oleh karena itu, para ulama menyebutkan
bahwa untuk mengetahui tafsir sebuah ayat secara baik, maka niscaya untuk
mengetahui terlebih dahulu kisah dan latar belakang diturunkan ayat tersebut.
Keniscayaan untuk mengetahui asbab al-nuzul suatu ayat sebelum
menafsirkan dan menyimpulkan maknanya adalah hal yang sangat urgen
agar penafsir tidak salah mengambil kesimpulan dari suatu informasi ajaran
Qur‟an.
Oleh karena itu, pengetahuan tentang sebab-sebab turunnya suatu
ayat, mengantar seseorang dapat memahami hikmah disyariatkannya suatu
hukum. Dengan mengetahui asbab al-nuzul seorang penafsir akan mampu
memetakan kekhususan suatu perkara, yang disebabkan oleh suatu sebab
tertentu. Pengetahuan terhadap sebab turunnya suatu ayat juga akan
memberikan horizon dan wawasan yang lebih konprehensip terhadap makna
dari suatu ayat, atau dengan kata lain, asumsi atau kesan yang seolah-olah
rigid atau sempit dari informasi suatu ayat dapat dihilangkan atau
diminimalisas.
Permasalahan utama ialah karena Al-Qur’an adalah wahyu Allah
yang mempunyai nilai suci, sehingga tidak ada seorang pun dapat memahami
dengan kebenaran mutlak tanpa adanya petunjuk dan hidayah. Pada saat
yang sama, bahasa yang digunakan Al-Qur’an secara eksplisit adalah bahasa
Arab yang merupakan bahasa ibu dari wilayah Timur Tengah. Maka dari itu,
seseorang yang memahami alquran harus mengetahui asbabun nuzul.Latar
belakang turunnya tidak hanya merespons masalah yang mengitari
kehidupan Nabi dan masyarakat sekitar, tetapi juga mengandung pelajaran
bahwa wahyu Al-Qur’an turun melalui proses dan melatih kesabaran.
Begitu pentingnya asbabun nuzul dalam memahami ayat Al-Qur’an
ditegaskan oleh Imam al-Wahidi

5
‫لا يمكن معرفة تفسير الأية‬

‫دون الوقوف على قصتها وبيان‬

‫نزولها‬

“Seorang tidak akan mengetahui tafsir (maksud) dari suatu ayat


tanpa berpegang pada peristiwa dan konteks turunnya ayat.”

Imam al Syathibi dalam kitabnya yang berjudul al-Muwâfaqât fi


Ushul asy-Syarî’ah memberikan peringatan keras kepada orang yang hanya
belajar dan memahami al Qur’an hanya dari teksnya. Lebih lanjut, beliau
berkatan bahwa seorang tidak boleh memahami al Qur’an hanya terpaku
pada teksnya saja, tanpa melihat atau memperhatikan konteks turunnya ayat,
karena asbab al nuzul adalah komponen dasar dalam memahami al Qur’an7
Adapun ibn daqqiq sebagai mana di kutip oleh assuyuti
mengatakan: ”menjelaskan sebab al-nuzul adalah cara terbaik dalam
memahami makna-makna al-qur’an”8
Ketiga pendapat di atas menerangkan secara umum kedudukan Sabab
al-Nuzûl yang sangat penting dalam penafsiran. Secara lebil detail, urgensi
Sabab al-Nuzúl dalam tafsir bisa dijabarkan ke dalam dua point berikut9
Pertama, kebanyakan Sabab al-Nuzúl berupa cerita.Beberapa
berbentuk ringkas sedangkan sebagian lainnya panjang dan cenderung
bertele-tele. Cerita-cerita ini pada hakikatya menggambarkan masa Islam
awal, sekaligus menggambarkan realita yang di dalamnya al-Qur'an turun
untuk memberikan pelajaran. Riwayat Sabab al-Nuzúl mampu
mendeskripsikan dengan baik keadaan auidens al-Qur'ân pertama, tingkat
pemahaman, dan adat istiadat mereka. Hal ini penting, mengingat banyak

7
Ishaq al-Syathibi, al-Muwâfaqât fî Ushûl asy-Syari’ah, vol. III Beirut:
Bar al-Kutub al-Ilmiah, 2005, hal. 258
8
Jalal al-Din al-Suyuti,al-Itqon fi Ulum al-Qur’an,(Beirut:Mu’assasah
ar-Risalah al-Nasyirun,2008),hlm.71.
9
Khalid Ibn Sulaiman al-Mazini,al-muharrar fi asbab Nuzul...,hlm 20-22.

6
mufassir yang melakukan kesalahan dengan menafsirkan al-Qur'ân menurut
keadaan mereka sendiri tanpa melihat kondisi masyarakat di mana al-Qur'an
diturunkan. Mengutip pendapat Farid Essack, dalam studi Islam tradisional,
Sabab al-Nuzúl memberikan informasi yang penting terutama mengenai
sejarah hidup nabi (sirah) dan sejarah perang (magházi). Riwayat-riwayat
Sabab al-Nuzûl menyediakan laporan naratif yang dibubuhkan di dalamnya
penafsiran dasar mengenai ayat-ayat al-Qur’an dengan menonjolkan definisi-
definisi kontekstual10
Kedua, riwayat Sabab al-Nuzúl menyediakan dua informasi penting
sekaligus: waktu dan tempt turunnya al-Qur'ân. Dua hal ini stngat penting
bagi seorang mufassir agar mampu mendapatkan makma yang lebih pasti.
Misalnya, ayat-ayat yang berkenaan dengan konteks jihad agar tidak disalah
pahami dengan kaca mata selainnya. Dan agar ayat-ayat tentang ibadah tidak
dipahami sebagai ayat-ayat mu'amalah, dan seterusnya.
D. FUNGSI ASBABUN NUZUL
Pentingnya mempelajari dan mengetahui Asbabun Nuzul adalah
untuk memahami ayat Al-Qur'an, baik dalam mengistimbath hukum atau
dalam beristidlal, atau sekedar memahami maksud ayat. Tidak mungkin
memahami kandungan makna suatu ayat tanpa mengetahui sebab turunnya
ayat tersebut.
Al Wahidi menjelaskan: "tidaklah mungkin mengetahui tafsir ayat
tanpa mengetahui dan penjelasan sebab turunnya." Ibn Daqiqil Id
berpendapat, "Ketermagan sebab nuzul adalah cara yang kuat (tepat) untuk
mengetahui makna Al-Qur'an. Ibn Taimiyah mengatakan: "Mengetahui
sebab nuzul akan membantu dalam memahami ayat, karena mengetahui
sebab menimbulkan pengetahuan mengenai musabab (akibat)."
Dalam uraian yang lebih rinci Az-Zarqani mengemukakan urgensi sebab
An-Nuzul dalam memahami Al-qur'an sebagai berikut:
1. membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian
dalam menangkap pesan ayat-ayat Al-Qur'an.
2. Mengatasi keraguan ayat yang diduga memiliki keraguan umum.
3. Mengkhususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Qur'an.
10
Farid Esack, The Qur’an: A User’s Guide (Oxford: OneWorld Publications,
2005),hlm.124-125.

7
4. Mengidentifikasi pelaku yang menyebabkan ayat Al-Qur'an Turun.
5. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat, serta untuk
memantapkan wahyu ke dalam hati orang yang mendengarnya.
6. Penegasan bahwa Al-Qur'an benar-benar dari Allah SWT, bukan
buatan manusia.
7. Penegasan bahwa Allah benar-benar memberi pengertian penuh pada
Rasulullah dalam menjalankan misi risalahnya.
E. MACAM-MACAM ASBABUN NUZUL
1. Dari segi redaksi/ungkapan
Dari sudut pandang redaksi asbabun nuzul dapat di kategorikan sebagai
berikut:
a. Sharih(jelas)
Redaksi sharih adalah ungkapan yang menunjukan sebab turunya
suatu ayat dengan jelas,11 contoh redaksi sharih diantaranya dengan
menggunakan kata-kata sebagai berikut;
 Sebab turun ayat ini adalah….
 Telah terjadi…maka turunlah ayat...
 Rasulullah pernah di tanya tentang…maka turunlah ayat…
b. muhtamilah (masih kemunkinan atau belum pasti)
Redaksi muhtamilah adalah suatu ungkapan dalam riwayat yang belum
dipastikan asbabun nuzul karena masih terdapat keraguan.12 contoh
redaksi muhtamilah di antaranya sebagai berikut;

 “Ayat ini turun berkenaan dengan…”


 “saya kira ayat ini diturunkan berkenaan dengan ...........”
 “saya kira ayat ini tidak diturunkan kecuali berkenaan
dengan.....”
2. Dari segi Berbilangnya Asbab An-Nuzul untuk Satu Ayat atau
Berbilangnya Ayat untuk Satu Asbab An- Nuzul.
a. Ta’adud al-asbab wa an-nazil wahid(satu ayat turun dengan beberapa
sebab)

11
Manna kholil al-qothon, mabahits fi ulumil qur’an,(kairo,maktabah
wahbah,2008) hal.81.
12
Manna kholil al-qothon, mabahits fi ulumil qur’an,(kairo,maktabah
wahbah,2008) hal.81.

8
Terkadang satu ayat alqur’an di turunkan untuk menanggapi beberapa
sebab atau pristiwa,13 misalnya turunnya Q.S. Al-Ikhlas: 1-4, yang berbunyi:
﴾ ٤ ࣖ ‫ وَّو جّ ْو هُ جْ ّمُه هُُه وْا ا و وٌَد‬٣ ٌ‫ ّو جّ ْو اِ جٌ وَّو جّ ْ جهّْو د ج‬٢ ‫ّ وَ دٌه‬ ‫ و ل‬١ ‫له ا و وَ دٌد‬
‫له اّ م‬ ‫﴿ ُه جْ ُ وهْ ل‬
(4-1 :112/‫) اخالص‬
Artinya: “Katakanlah:”Dia-lah Allah, yang maha Esa. Allah adalah
tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Tiada berada beranak dan
tiada pula di peranakkan. Dan tiada seoarangpun yang setara dengan dengan
dia.
Ayat-ayat yang terdapat pada surat di atas turun sebagai tanggapan
terhadap orang-orang musyrik makkah sebelum nabi hijrah, dan terhadap
kaum ahli kitab yang ditemui di madinah setelah hijrah.
Contoh yang lain: “peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharah)
shalat wustha. Berdirilah untuk Allah(dalam shalatmu) dengan khusyu’.
Ayat di atas menurut riwayat diturunkan berkaitan dengan beberapa sebab
Berikut;

1) Dalam sustu riwayat dikemukakan bahwa nabi saw. Shalat dzuhur di


waktu hari yang sangat panas. Shalat seperti ini sangat berat
dirasakan oleh para sahabat. Maka turunnlah ayat tersebut di atas.
(HR. Ahmad, bukhari, abu daud).
2) Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa nabi saw.. Shalat dzuhur di
waktu yang sangat panas. Di belakang rasulullah tidak lebih dari satu
atau dua saf saja yang mengikutinya. Kebanyakan diantara mereka
sedang tidur siang, adapula yang sedang sibuk berdagang. Maka
turunlah ayat tersebut diatas (HR.ahmad, an-nasa’i, ibnu jarir).
3) Dalam riwayat lain dikemukakan pada zaman rasulullah SAW. Ada
orangorang yang suka bercakap-cakap dengan kawan yang ada di
sampingnya saat meraka shalat. Maka turunlah ayat tersebut yang
memerintahkan supaya diam pada waktu sedang shalat (HR. Bukhari
muslim, tirmidhi, abu daud, nasa’i dan ibnu majah).
c. Ta’adud an-nazil wa al-asbab wahid(beberapa ayat turun untu satu
sebab)

13
Muhammad ali as-shabuniy, At-Tibyan Fi Ulumil Qur’an,Alih bahasa ole
aminuddin,studi Ilmu Al-Qur’an(Bandung: Pustaka setia,1998),hlm.52.

9
Satu sebab yang mekatarbelakangi turunnya beberapa ayat. Contoh: Q.S.
Ad-dukhan/44: 10,15 dan16, yang berbunyi:

‫اْ وعَما‬ ‫ ورّمَوا ا جُْ ج‬١١ ّ‫عَواُد ا و اّ جْ د‬ ‫اۗ هَُوا و‬ ‫ ْو جْْوى اَّم س و‬١٠ ْ‫واٍ لِّاْ نج‬ ‫ارتوِاْج ْو جْ وَ ت وْجتاى اّ م‬
‫ّ وَ اا هُ ّاٌها ن‬ ‫﴿ فو ج‬
‫ع جَُه وَُواّه جْا هّعوِ دّم‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫د‬
‫ ث مّ ت ووّْ جْا و‬١٣ ْ‫ُ جْ دٌ لِّاْ دج‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ج‬ ّ ‫و‬ ‫ل‬ ‫و‬
‫ اّى ّ هُ هّ اّللللللللل اَُ هِى وَُ جٌ وْا وُ هُ جّ ور ه‬١٢ ‫اُ ااّا هّْج اَّه جٍْو‬ ‫م‬ ‫جاّعوَو و‬
١٦ ‫َْو جاّ هُِ هجِ دى ااّما هّ جََ و اِ هَ جٍْو‬ ‫ ْو جْ وَ ّوِ اجْ ه‬١٥ ‫ع اا ىٌٕ جهَ نٍو‬
‫ُ جاِّو ج‬
‫ْ و‬ ‫ ااّما ُوا اُِهْا جاّعوَوا ا‬١٤ ٍ‫مّْج َه جْ ن د‬
‫ُ ُو اِْ وجل ااّم هُ جّ و‬
(16-10 :44/ٍ‫﴾ ) اٌّاا‬

Artinya: “maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang


nyata, “sesungguhnya (kalau) kami akan melenyapkan siksaan itu agak
sedikit sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar)”.“(ingatlah) hari
(ketika) kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras.
Sesungguhnya kami memberi balasan”.

Asbab an-nuzul dari ayat-ayat tersebut adalah; dalam suatu riwayat


dikemukakan, ketika kaum Quraisy durhaka kepada nabi saw.. Beliau
berdo’a supaya mereka mendapatkan kelaparan umum seperti kelaparan
yang pernah terjadi pada zaman nabi yusuf. Alhasil mereka menderita
kekurangan, sampaisampai merekapun makan tulang, sehingga turunlah
(QS. Ad-dukhan/44: 10). Kemudian mereka menghadap nabi saw untuk
meminta bantuan. Maka rasulullah saw berdo’a agar di turunkan hujan.
Akhirnya hujanpun turun, maka turunnlah ayat selanjutnya (QS. Ad-
dukhan/44: 15), namun setelah mereka memperoleh kemewahan
merekapun kembali kepada keadaan semula (sesat dan durhaka) maka
turunlah ayat ini (QS. Ad-dukhan/44: 16) dalam riwayat tersebut
dikemukakan bahwa siksaan itu akan turun di waktu perang badar.
3. Penurunan ayat lebih dahulu dari sebab
Az-Zarkasyi dalam Mabahits fi ulumil qur'an karya Manna' Khalil Al
Qattan mengemukakan satu macam pembahasan yang berhubungan dengan
sebab nuzul yang dinamakan "penurunan ayat lebih dahulu daripada hukum
(maksud)nya." Contoh yang diberikan dalam hal ini tidaklah menunjukkan
bahwa ayat itu turun mengenai hukum tertentu, kemudian pengalamanya
datang sesudahnya. Tetapi hal tersebut menunjukan bahwa ayat itu
diturunkan dengan lafadz mujmal (global), yang mengandung arti lebih dari
satu, kemudian penafsiranya dihubungkan dengan salah satu arti- arti
tersebut, sehingga ayat tadi mengacu pada hukum yang datang kemudian.
Misalnya firman Allah: Sesungguhnya beruntunglah orang yang
10
membersihkan diri (dengan beriman) [87]:14). Ayat tersebutdijadikan dalil
untuk zakat fitrah. Diriwayatkan oleh baihaqi dengan disanadkan kepada Ibn
Umar, bahwa ayat itu turun berkenaan dengan zakat Ramadhon (Zakat
Fitrah), kemudian dengan isnad yang marfu' Baihaqi meriwayatkan pula
keterangan yang sama. Sebagian dari mereka barkata: aku tidak mengerti
maksud pentakwilan yang seperti ini, sebab surah itu Makki, sedang di
Makkah belum ada Idul fitri dan zakat."Didalam ayat tersebut, Bagawi
menjawab bahwa nuzul itu boleh saja mendahului hukumnya, seperti firman
Allah aku benar-benar bersumpah dengan kota ini, dan kaum (Muhammad)
bertempat di kota ini (al-Balad [90]:1-2). Surah ini Makki, dan bertempatnya
di Makkah, sehingga Rasulullah berkata: "Aku mnenempati pada siang
hari)."
4. Beberapa ayat mengenai satu orang
Terkadang seorang sahabat mengalami peristiwa lebih datri satu kali,
dan al-qur'an pun turun mengenai setiap peristiwanya. Karena itu, banyak
ayat yang turun mengenai setiap peristiwanya. Karena itu, banyak ayat yang
turun mengenai nya sesuai dengan banyaknya peristiwa yang terjadi.
Misalnya apa yang diriwayatkan oleh Bukhari tentang berbakti kepada kedua
orang tua. Dari sa'd bin Abi Waqqas yang mengatakan: "ada empat ayat al-
qur'an turun berkenaan denganku.
Misalnya apa yang diriwayatkan oleh Bukhari tentang berbakti
kepada kedua orang tua. Dari sa'd bin Abi Waqqas yang mengatakan: "ada
empat ayat al-qur'an turun berkenaan denganku.
Pertama, ketika ibuku bersumpah bahwa ia tidak akan makan dan minum
sebelum aku mwninggalkan Muhammad, lalu Allah menurunkan : dan jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang
tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamumengikutio
keduanya dan pergauilah keduanya didunia dengan baik (luqman[31]:15).
Kedua ketika aku mengambil sebilah pedang dan mengaguminya, maka aku
berkata kepada Rasulullah: "Rasulullah, berikanlah kepadaku pedang ini".
Maka turunlah mereka bertanya kepadamu tenytang pembagiuan harta
rampasan perang (al-anfal [8]:1).

11
Ketiga, ketika aku sedang sakit Rasulullah datang mengunjungilku kemudian
aku bertanya kepadanya: "Rasulullah, aku ingin membagikan hartaku,
bolehkah aku mewasiatkan separuhnya?" rasulullah diam. maka wasiat
dengan sepertiga harta itu dibolehkan.
Keempat, ketika aku sedang minum minuman keras (khamr) bersama kaum
Ansor, seorang dari mereka memukul hidungku dengan tulang rahang unta.
Lalu aku datang kepada Rasulullah, maka Allah Azza wajalla menurunkan
larangan minum khamr."
F. FAEDAH MENGETAHUI ASBABUN NUZUL
Pengetahuan tentang asbabun nuzul mempunyai banyakmanfaat
diantaranya mampu mengantarkan seorang mufassir pada pemahaman yang
benar dengan memahami kandungan teks dan keadaan yang menyertai
peristiwa yang terjadi ketika Al-Quran diturunkan. Namun manfaat yang
terpenting diantaranya adalah :
1. Mengetahui hikmah pemberlakuan suatu hukum.
2. Memberi Batasan hukum yang diturunkan dengan sebab
yangterjadi,bila hukum tersebut dinyatakan dalam bentuk umum.
3. Apabila lafazh yang diturunkan bersifat umum dan ada dalil yang
menunjukkan pengkhususannya, maka adanya asbabun nuzul akan
membatasi takhshish itu hanya terhadap yang selain bentuk sebab.
4. Mengetahui sebab turunnya ayat adalah cara terbaik untuk
memahami Al-Quran dan menyingkap kesamaran yang tersembunyi
dalam ayat-ayat yang tidak dapat ditafsirkan tanpa pengetahuan
sebabturunnya.
5. Sebab turunnya ayat dapat menerangkan tentang kepada siapa ayat
itu diturunkan sehingga ayat tersebut tidak diterapkan kepada orang
lain karena dorongan permusuhan dan perselisihan.14

14
Manna kholil al-qothon, mabahits fi ulumil qur’an,(kairo,maktabah
wahbah,2008) hal.96-100.

12
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara etimologis asbabun nuzul terdiri dari kata asbak
bentuk plural dari kata sebab yang mempunyai arti latar belakang
alasan atau sebab atau Indah Sedangkan kata nuzul berasal dari kata
nazalah yang berarti turun asbabun nuzul dalam ilmu Alquran secara
bahasa berarti sebab-sebab turunnya ayat-ayat Alquran Muhammad
Hasbi asfiddiqi mengartikan asbabun nuzul sebagai kejadian yang
karenanya diturunkan Alquran untuk menerangkan hukumnya di hari
timbul kejadian-kejadian itu dan suasana yang didalamnya Alquran
diturunkan serta membicarakan sebab Yang tersebut itu baik
diturunkan langsung sesudah terjadi sebab itu ataupun kemudian
lantaran sesuatu Hikma.
Asbabun nuzul penting dipelajari untuk menegetahui hikmah
pensyariatan hukum, Mengkhususkan hukum,memastikan makna
ayat al-qur’an, dan menghilangkan kerancuan Maknanya.
1. Macam-macam asbabun nuzul
a. Dilihat dari segi redaksi
1) Sharih(jelas)
2) Muhtamilah(kemungkinan)
b. Dari segi Berbilangnya Asbab An-Nuzul untuk Satu Ayat
atau Berbilangnya Ayat untuk Satu Asbab An- Nuzul.
1) Ta’adud an-nazil wa al-asbab wahid(beberapa
ayat turun untu satu sebab)
2) Ta’adud an-nazil wa al-asbab wahid(beberapa
ayat turun untu satu sebab)
c. Penurunan ayat lebih dahulu dari sebab
d. Beberapa ayat mengenai satu orang
2. Urgensi & Fungsi Asbabun nuzul
a. membantu dalam memahami sekaligus mengatasi
ketidakpastian dalam menangkap pesan ayat-ayat Al-
Qur'an.
b. Mengatasi keraguan ayat yang diduga memiliki keraguan
umum.

13
c. Mengkhususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-
Qur'an.
d. Mengidentifikasi pelaku yang menyebabkan ayat Al-
Qur'an Turun. Dst
3. Faedah mengetahui asbabun nuzul
a. Mengetahui hikmah pemberlakuan suatu hukum.
b. Memberi Batasan hukum yang diturunkan dengan sebab
yangterjadi,bila hukum tersebut dinyatakan dalam bentuk
umum.
c. Apabila lafazh yang diturunkan bersifat umum dan ada
dalil yang menunjukkan pengkhususannya, maka adanya
asbabun nuzul akan membatasi takhshish itu hanya
terhadap yang selain bentuk sebab.
d. Mengetahui sebab turunnya ayat adalah cara terbaik untuk
memahami Al-Quran dan menyingkap kesamaran yang
tersembunyi dalam ayat-ayat yang tidak dapat ditafsirkan
tanpa pengetahuan sebabturunnya.
e. Sebab turunnya ayat dapat menerangkan tentang kepada
siapa ayat itu diturunkan sehingga ayat tersebut tidak
diterapkan kepada orang lain karena dorongan
permusuhan dan perselisihan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ali As-shobuni, At-tibyan Fi Ulumil Qur’an (fakistan : Al-busyra, 2011),


hal.32.

Farid Esack, The Qur’an: A User’s Guide (Oxford: OneWorld Publications,


2005),hlm.124-125.
H Amroeni Drajat,Ulumul Qur'an,Depok,Kencana,2017,hal.49
Ishaq al-Syathibi, al-Muwâfaqât fî Ushûl asy-Syari’ah, vol. III Beirut: Bar
al-Kutub al-Ilmiah, 2005, hal. 258
Jalaluddin Abdurrahman as-suyuti, Al-itqon Fi Ulumil Qur’an (kairo : al-
Babi al-Halabi, 1951), hal. 40
Khalid Ibn Sulaiman al-Mazini,al-muharrar fi asbab Nuzul...,hlm 20-22.
M. Zainal Arifin, Khazanah Ilmu Al-Qur'an,Tanggerang, Yayasan Masjid
At_taqwa,2018,hal.43.
Manna kholil al-qothon, mabahits fi ulumil qur’an,(kairo,maktabah
wahbah,2008) hal.81.
Manna kholil al-qothon, mabahits fi ulumil qur’an,(kairo,maktabah
wahbah,2008) hal.81.
Manna kholil al-qothon, mabahits fi ulumil qur’an,(kairo,maktabah
wahbah,2008) hal.96-100.
Muhammad ali as-shabuniy, At-Tibyan Fi Ulumil Qur’an,Alih bahasa ole
aminuddin,studi Ilmu Al-Qur’an(Bandung: Pustaka
setia,1998),hlm.52.
Syukraini Ahmad,jurnal ASBAB NUZUL (Urgensi dan Fungsinya Dalam
Penafsiran Ayat Al-Qur`an

15

You might also like