You are on page 1of 25

LAPORAN

KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
PRODI PEMIKIRAN POLITIK ISLAM
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Peranan Pemerintah Desa Ponggok Dalam Mewujudkan Program


SATU RUMAH SATU SARJANA

DISUSUN OLEH:

Dhiya Ulfikri Ahmad (2040510028)

PROGRAM STUDI PEMIKIRAN POLITIK ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat dan
Karunia-nya. Kami dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Fakultas
Dakwah dan Komunikasi Islam Program Studi Pemikiran Politik Islam (PPI) untuk memenuhi
salah satu syarat guna menyelesaikan jenjang studi Strata 1 (S1) Institut Agama Islam Negeri
Kudus, yang telah saya laksanakan pada tanggal 02 Mei 2023 di desa Ponggok kecamatan
Polanharjo Kabupaten Klaten.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan kerja praktik yang terangkum dalam kegiatan
mahasiswa untuk mendukung pembelajaran, meningkatkan kompetensi dan praktik penerapan
fokus penjuruan Program Studi. Dari kegiatan KKL yang telah saya laksanakan selama satu hari
di desa Ponggok dapat ditata dalam bentuk Laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL).
Dalam kesempatan ini saya sebagai penyusun mengucapkan rasa terima kasih, dapat
terlaksananya kegiatan ini tidak lepas dari dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak,
Sehingga kami dapat melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan dengan baik dan lancar, Oleh karena
itu tidak lupa kami mengucapkan terimakasih yang sebesar - besarnya, Kepada Yth:
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat-Nya berupa kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan Kuliah Kerja Lapangan (KKL).
2. Bapak Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc.M.Si., Selaku Rektor IAIN Kudus.
3. Ibu Dr. Siti Malaiha Dewi, S.Sos., M.Si.. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Islam,
4. Bapak Dr. Ozi Setiadi S.Sos, MA. POL. selaku Kepala Program Studi Pemikiran Politik
Islam
5. Bapak H. Ahmad Shofi Muhyiddin, M.S.I.
6. Teman Seangkatan PPI 2020 Khususnya kelas B6PPI

Semua pihak yang telah membantu mendukung serta mendo’akan, Sehingga kami
mampu menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini dengan baik dan lancer. saya
sebagai penyusun tugas Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL), Merasa bahwa Laporan Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu saya mohon maaf apabila
dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak kesalahan, baik dalam segi penulisan,
pembahasan dan penyusunanya kurang rapi dan kurang lengkap. Maka dari itu besar harapan
saya semoga Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini dapat bermanfaat bagi kami dan bagi
para pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Penulis

2
Dhiya Ulfikri Ahmad

PENGESAHAN

Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa IAIN Kudus Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Islam Program Studi Pemikiran Politik Islam (PPI) Tahun 2023 yang dilaksanakan
pada tanggal 02 Mei 2023, telah memenuhi persyaratan sebagaimana dijelaskan dalam buku
Pedoman Kuliah Kerja Lapangan Program Studi Pemikiran Politik Islam (PPI) Fakultas Dakwah
dan Komunikasi Islam IAIN Kudus dan diterima serta disahkan.

Mengetahui,

Kudus, 20 Mei 2023


Dosen Pembimbing KKL Dekan FDKI

H. Ahmad Shofi Muhyiddin, M. S.I Dr. Siti Malaiha Dewi, S.Sos., M.Si.
NIP. 198804302019031009 NIP. 1977062005012005

3
PERANAN PEMERINTAH DESA PONGGOK DALAM MEWUJUDKAN PROGRAM
SATU RUMAH SATU SARJANA

DHIYA ULFIKRI AHMAD

Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam


Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus
yaul5030@gmail.com

Abstrak

Dalam penulisan artikel ini gunanya untuik menjelaskan peran Pemerintah desa Ponggok
Kabupaten Klaten dalam mewujudkan program satu rumah satu sarjana. Latar belakang
penelitian ini adalah bahwa pendidikan memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan
martabat bangsa. Untuk meningkatkan ekonomi, pendidikan harus ditingkatkan. Ini karena
pembangunan ekonomi akan sulit dicapai tanpa akses ke sumber daya manusia berkualitas
tinggi. Oleh karena itu Desa Ponggok meluncurkan sejumlah inisiatif pendidikan untuk mendidik
penduduk setempat, di antaranya Program One House One Scholar (satu rumah satu sarjana).

Penelitian ini dilakukan untuk memastikan bagaimana Program Satu Rumah Sarjana akan
dilaksanakan di Desa Ponggok, Kecamatan Polaharjo, dan Kabupaten Klaten. Teori yang
diterapkan adalah Teori Implementasi Kebijakan Edwards III, yang menyatakan bahwa
keberhasilan inisiatif kebijakan tergantung pada sejumlah variabel yang berbeda. Wawancara,
observasi, dan dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini, yang menggunakan metode penelitian kualitatif.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Program satu rumah satu Sarjana di Desa Ponggok
dilakukan dengan cara yang tepat. Dedikasi Pemerintah Desa Ponggok untuk mewujudkan
rencana program tersebut sangat jelas, komunikasi antara pihak-pihak terkait cukup baik, sumber
daya yang tersedia untuk membantu implementasinya cukup.

4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Desa merupakan tolak ukur utama yang menunjang keberhasilan suatu bangsa, desa juga
merupakan ujung tombak terselenggaranya sebuah pemerintahan di suatu negara. Pada
tanggal 15 Januari 2014 pemerintah telah menetakan undang-undang tentang desa, yang
pada konsideran undang-undang tersebut dinyatakan bahwa desa memiliki hak atas asal
usul dan hak tradisional dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat.1

Pendidikan yang pada dasarnya merupakan pemegang dan pendukung yang sangat
penting dalam terjaminnya keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara serta dalam
aspek kehidupan manusia yang sesungguhnya, kalmat ini tercantum pada undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 bab 2 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
menyatakan bahwa pendidikan nasional memiliki fungsi yang dapat mengembangkan
kemampuan dan watak seluruh peserta didik dan mengembangkan prestasinya. 2

Dalam pembahasan kali ini penulis mengupas lebih mendalam tentang peran
pemerintah desa ponggok dalam menjalankan program beasiswa yang di berikan
pemerintah desa kepada masyarakat yang disebut program satu rumah satu sarjana.
Dalam penelitian kali ini penulis menjelaskan fungsi dari pemerintah desa dan peran atau
respon warga mengenai program yang digagas oleh pemerintah desa.
Program satu rumah satu sarjana merupakan salah satu program unggulan yang
dirilis oleh pemerintah desa ponggok polanharjo kabupaten Klaten, melalui Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri yang dikelola langsung oleh pemerintah desa,
dengan potensi sumber daya alam yang melimpah karena letak geografisnya, desa
ponggok memiliki sumber daya air yang melimpah, yang dahulu hanya di gunakan warga
untuk kebutuhan sehari-hari kini telah disulap menjadi tempat wisata. Dengan
dikelolanya tempat wisata tersebut, desa Ponggok mampu merubah nasibnya yang dahulu
termasuk desa tertinggal namun sekarng menjadi desa yang menjadi rujukan desa-desa di
Indonesia tentang pengelolaan BUMDes yang dapat memajukan desanya.
Pada tahun 2013 kabupaten Klaten telah mengeluarkan Peraturan Daerah yang mengatur
tentang BUMDes, pada Peraturan Daerah nomor 21 tahun 2013 tentang pedoman
pengelolaan Badan Usaha Milik Desa, dengan adanya perda tersebut, pemerinth dapat
menetapkan pedoman khusus untuk pembentukan dan penyelenggaraan BUMDes
diwilayah Klaten khususnya, hal terseut tak lepas dari upaya pemerintah kabupaten dalam
mengupayakan kesejahteraan masyarakat.3

1
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38582/uu-no-6-tahun-2014
2
Jurnal Spektrum Analisis Kebijakan Pendidikan, Vol. 11 (4), Edisi Desember 2022
3
Perda-no-1-Tahun-2018-Pendirian-dan-pengelolaan-badan-usaha-milik-desa.pdf (klatenkab.go.id)

5
BUMDes Tirta Mandiri Desa Ponggok merupakan salah satu bumdes di
kabupaten Klaten yang berkembang dan benar-benar memberikan kontribusi bagi
pengembangan social, ekonomi, dan infrastruktur desa, BUMDes Tirta Mandiri sendiri
menghasilkan laba 100 juta dalam setahun.
Tujuan penelitian ini focus untuk menganalisis bagaimana peran pemerintah desa
ponggok dalam melaksanakan program satu rumah satu sarjana, dan bagaimana respon
masyarakat tentang adanya program tersebut serta bagaimana masyarakat ikut serta
mensukseskan program yang digagas pemerintah desa ponggok tersebut, dengan ikut
serta dalam mengelola bumdes masyarakat juga dapat menikmati hasil yang diperoleh
dari laba bumdes tersebut. Dengan adanya program satu rumah satu sarjana masyarakat
desa ponggok akan terjamin masa depannya dan juga dapat membantu perkembangan
ekonomi.
Penulisan laporan ini penulis harus melakukan pengolahan berdasarkan data, Hal
ini, penulis berpandangan sebagai penelitian lapangan dengan data utama yang digunakan
dalam penelitian ini dengan teknik pengumpulan berupa observasi atau pengamatan dan
dokumentasi. Pendekatan Kualitatif ini memudahkan peneliti dengan cara
mendeskripsikan dan bisa juga menginterpretasikan yang sedang terjadi secara
berlangsung yang mana memiliki metode yang sangat cepat dan akurat dalam penelitian
dengan menggali yang fokusnya ke kondisi obyeknya tertentu.
Selanjutnya peneliti menggunakan metode kualitatif yang sangat diharapkan
peneliti mendapatkan data menyeluruh tentang kondisi dan situasi yang akan dikerjakan
dalam menyusun laporan penelitian ini. penulis juga mengungkapkan dalam penelitian ini
ingin mengetahui dan akan memperdalam peran pemerintah desa ponggok dalam
mewujudkan program satu rumah satu sarjana.
Teknik utama untuk mengumpulkan sebuah data dalam penelitian yang dtulis
peneliti menggunakan data baik data primer maupun data sekunder untuk memudahkan
dalam proses pengerjaan, untuk data primer sendiri, peneliti akan melakukan observasi
dari tempat ke tempat yang menjadi titik fokusnya dalam penelitian ini dengan cara
pengamatan, Sementara itu, untuk data sekunder, peneliti menggunakan telaah
kepustakaan yang mudah didapatkan peneliti dengan cara mengumpulkan data baik dari
karya-karya yang mudah ditemukan seperti buku, berita, artikel, jurnal ilmiah. Selain itu,
teknik dalam menganalisis data pada penulisan artikel ini adalah menggunakan sebuah
teknik analisis yang sangat mudah dipahami yaitu teknik kualitatif yang mana sebagai
prosedur dalam penulisan artikel imi yang akan menghasilkan sebuah data yang lebih
deskriptif analitis agar mudah dibaca dan dipahmi oleh pembaca.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini yaitu :

6
a) Bagaimana Peran pemerintah desa ponggok dalam mewujudkan program satu
rumah satu sarjana.
b) Bagaimana Tantangan pemerintah desa ponggok dalam mewujudkan program
satu rumah satu sarjana.
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang masalah, dan rumusan masalah diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah:
a) Untuk mengetahui bagaimana Peran pemerintah desa ponggok dalam mewujudkan
program satu rumah satu sarjana.
b) Untuk mengetahui Tantangan pemerintah desa ponggok dalam mewujudkan
program satu rumah satu sarjana.

D. Metode Penelitian
Teknik utama untuk mengumpulkan sebuah data dalam penelitian yang dtulis
peneliti menggunakan data baik data primer maupun data sekunder untuk memudahkan
dalam proses pengerjaan. Untuk data primer sendiri, peneliti akan melakukan observasi
dari tempat ketempat yang menjadi titik fokusnya dalam penelitian ini dengan cara
pengamatan, Sementara itu, untuk data sekunder, peneliti menggunakan telaah
kepustakaan yang mudah di dapatkan peneliti dengan cara mengumpulkan data baik dari
karya - karya yang mudah ditemukan seperti buku, berita, artikel, jurnal ilmiah. Selain
itu, teknik dalam menganalisis data pada penulisan artikel ini adalah menggunakan
sebuah teknik analisis yang sangat mudah dipahami yaitu teknik kualitatif yang mana
sebagai prosedur dalam penulisan artikel ini yang akan menghasilkan sebuah data yang
lebih deskriptif analitis agar mudah dibaca dan dipahmi oleh pembaca.

BAB II

PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

A. Waktu Pelaksanaan
Program Studi Pemikiran Politik Islam merupakan salah satu jurusan yang
terdapat di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Institut Agama Islam Negeri Kudus.
Selain memberikan ilmu di dalam kampus, Program Studi S1 Pemikiran Politik Islam

7
Institut Agama Islam Negeri Kudus juga memberikan kesempatan bagi mahasiswanya
untuk memperoleh ilmu dari luar kampus, yang salah satunya adalah adanya kegiatan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ialah program
wajib yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa IAIN Kudus termasuk juga Program
Studi Pemikiran Politik Islam.

Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan agenda rutin yang dilaksanakan
setiap setahun sekali yang diikuti oleh seluruh mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Islam Institut Agama Islam Negeri Kudus semester 6. Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan
(KKL) ini dilaksanakan di luar kegiatan akademik kampus yang bertujuan untuk memberikan
pengalaman belajar sekaligus menambah wawasan bagi mahasiswa Fakultas Dakwah Dan
Komunikasi Islam IAIN kudus khususnya Program Studi Pemikiran Politik Islam.

kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) program studi pemikiran politik islam
dilaksanakan pada hari Selasa 02 Mei 2023 dan dilaksanakan di dua tempat yakni di Desa
Ponggok kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten dan yang kedua dilaksanakan di Gedung
DPRD Jawa Tengan yang bertempat di kota Semarang,

B. Lokasi Pelaksanaan

Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) program studi pemikiran politik islam yang
dilaksanakan pada hari Selasa 02 Mei 2023 dilaksanakan di dua tempat yang berbeda
yakni

1. Berlokasi di Desa Ponggok kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten.

2. Berlokasi di Gedung DPRD Jawa Tengah yang bertempat di kota Semarang,

Selain di dua tempat yang dikunjungi tersebut ada beberapa tempat yang kami
singgahi selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Seperti di Umbul
Ponggok dan beberapa tempat di desa ponggok. Serta tak lupa juga singgah di beberapa
tempat di kota Semarang.

C. Gambaran lokasi pelaksanaan

Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) program studi pemikiran politik islam
yang dilaksanakan pada hari Selasa 02 Mei 2023 dilaksanakan di Kantor Desa Ponggok
kegiatan tersebut di isi dengan Seminar yang di narasumberi oleh kepala desa Ponggok
sendiri dengan tujuan untuk menambah wawasan mahasiswa pemikiran politik islam.
Selain di desa Ponggok kegiatan Kuliah Kerja Lapangan di laksanakan di Gedung DPRD
Jawa Tengah yang bertempat di ruang pertemuan komisi A DPRD Jawa Tengah.

BAB III

8
KEGIATAN KULIAH KERJA LAPANGAN(KKL)

A. Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan

Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) program studi pemikiran politik islam
yang dilaksanakan pada hari Selasa 02 Mei 2023 dilaksanakan di Kantor Desa
Ponggok kegiatan tersebut di isi dengan Seminar yang di narasumberi oleh kepala
desa Ponggok sendiri dengan tujuan untuk menambah wawasan mahasiswa pemikiran
politik islam. Selain di desa Ponggok kegiatan Kuliah Kerja Lapangan di laksanakan
di Gedung DPRD Jawa Tengah yang bertempat di ruang pertemuan komisi A DPRD
Jawa Tengah.

B. Tugas Selama Kuliah Kerja Lapangan

Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan agenda rutin yang


dilaksanakan setiap setahun sekali yang diikuti oleh seluruh mahasiswa Fakultas
Dakwah dan Komunikasi Islam Institut Agama Islam Negeri Kudus semester 6.
Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini dilaksanakan di luar kegiatan akademik
kampus yang bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar sekaligus menambah
wawasan bagi mahasiswa Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Islam IAIN kudus
khususnya Program Studi Pemikiran Politik Islam.

Dalam melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL), adapun kegiatan dan tugas-
tugas yang dijalankan dari mulai keberangkatan hingga tugas setelah pelaksanaan
Kuliah Kerja Lapangan yang merupakan serangkaian satu kesatuan, antara lain:

1. Observasi lapangan dengan tujuan praktek nyata untuk meahami


pembangunan pemerintahan yang baik untuk dijabarkan dan di sinkrkinasi
akan pegetahuan yang didapat di bangku kuliah.

2. Pengumpulan data yaitu tugas untuk mendapatkan data sebanyak-banyaknya


untuk nanti dijadikan isi dari laporan kuliah kerja lapangan dengan
menghubungkan data yang didapat satu sama lain.

3. Penyusunan data dan pengumpulan data yaitu setelah data terkumpul di susun
sesuai kriteria kepenulisan dan tema yang dipilih, lalu ditambah dengan data
yang dikumpulkan dari jurnal yang sebagai tambahan kepenulian untuk
nantinya di kumpulkan di dose pembimbing.

9
C. Hasil Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan

Dalam kegiatan kuliah kerja lapangan juga memberikan kesempatan bagi


mahasiswanya untuk memperoleh ilmu dari luar kampus. Selain itu masih banyak
hasil yang di dapatkan dari kegiatan tersebut seperti memberikan pengalaman bagi
mahasiswa.

BAB IV

A. HASIL

Gambaran Umum Tentang Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo Kabupaten


Klaten

1. Profil singkat desa Ponggok

a. Sejarah Desa Ponggok

Desa Ponggok, merupakan desa yang unik karena memiliki beberapa sumber mata air
atau yang serig kita sebut Umbul yang sangat bening, sehingga mata air tersebut
dapat digunakan penduduk sekitar untuk kebutuhan sehari-hari mereka, tak hanya
penduduk di desa Ponggok saja, namun beberapa desa sekitar juga ikut merasakan
manfaat dari mata air tersebut. Konon cerita dari pinisepuh desa, mata air atau umbul
tersebut akan berubah menjadi telaga yang sangat besar dan bisa menggenangi rumah
warga. Karena ada sebuah firasat munculnya sepasang ikan yang menyerupai gereh
pethek. Untuk mengantisipasi meluasnya umbul atau mata air, nenek moyang
melakukan atau menanggap ledhek yang diiringi oleh gamelan lengkap dengan
niyogonya, namun secara tiba-tiba waranggono beserta gamelannya menghilang dan
secara tiba-tiba dating seekor burung pungguk yang sangat besar dan hinggap di
pohon gayam.4

4
Dokumen Profil Desa Ponggok 2017

10
Dengan adanya peristiwa tersebut dan untuk mengenangnya pinisepuh desa memberi
nama desa dengan nama Ponggok, dan sekarang mata air itupun dinamai umbul
ponggok, dan sampai sekarang umbul ponggok masih digunakan masyarakat untuk
mandi dan bahkan dipercayai air yang berada di umbul ponggok dianggap suci oleh
masyarakat, khususnya pada saat menjelang bulan puasa. Ada sebuah tradisi yang
diberi nama tradisi padusan umbul ponggok yang sampai saat ini tradisi tersebut
masih dilaksanakan dan selalu ramai dikunjungi banyak orang.

Gambar. 2.2. Peta Desa Ponggok

Sumber:Websaite Desa Ponggok 2017

b. Visi dan Misi Desa Ponggok

Visi

Terwujudnya Desa Wisata Ponggok yang mandiri, mampu dalam pengelolaan potensi
desa dan pembangunan berkelanjutan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, berkualitas,
berbudaya, maju, adil, demokratis dan peduli terhadap lingkungan.

Misi

1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

2. Meningkatkan kualitas SDM masyarakat

3. Meningkatkan partisipasi bagi semua lapisan masyarakat dalam pembangunan

4. Mengembangkan Teknologi Informasi

11
5. Pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana desa

6. Mengembangkan seluruh potensi desa

7. Melestarikan kearifan lokal

8. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman

9. Meningkatkan kualitas dan membangun kesadaran kesehatan masyarakat

10. Meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat

11. Membangun kerjasama dan kemitraan strategis

12. Mengembangkan kegiatan keagamaan

c. Profil Wilayah

Desa/ kelurahan : Ponggok

Alamat Kantor Desa : Jl. Delanggu-Ponggok, Ponggok, Polanharjo

Nama Kepala Desa : Junaedhi Mulyono,SH

Kecamatan : Polanharjo

Kabupaten/Kota : Klaten

Provinsi : Jawa Tengah

No Telepon : 0821 3587 8888

Nama Admin Web : Kristanto Joko Raharjo

No Telepon : 0812 1521 1921

Alamat Email : bumdesponggok.web@gmail.com

Luas Desa : 77,2255 Ha

Batas Wilayah

Utara : Ds. Cokro, Kec. Tulung

12
Selatan : Ds. Jeblog, Kec. Karanganom

Barat : Ds. Dalangan, Kec. Tulung

Timur : Ds. Nganjat, Kec. Polanharjo

Kondisi Geografis

Ketinggian Tanah : 225 Mdpl

Curah Hujan : 15 - 429 mm

Topografi Wilayah : datar

Jarak dari Desa ke

Kantor Kecamatan : 2,5 Km (5 Menit)

Kantor Kabupaten : 14 Km (25 Menit)

Ibukota Provinsi : 90 Km (2 Jam)

Ibukota Negara : 545 Km (10 Jam)5

2. Skenario Pengembangan Desa Ponggok


a. Pemerintahan Desa Ponggok yang berbasis Good Governance : Optimalisasi
implementasi master plan desa wisata dengan dukungan penuh Pemdes,
Optimalisasi sistem teknologi informasi dalam pelayanan warga, Data base
kependudukan, potensi wilayah, luas lahan serta pemetaan wilayah yang detail
dan lengkap, Peningkatan kapasitas bagi anggota / pengurus lembaga desa dalam
rangka mendukung proses pembangunan.
b. Pembangunan dan peningkatan infrastruktur untuk mendukung permukiman yang
tertata, akses ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, keagamaan serta
mendukung pelayanan publik antara lain: Perbaikan dan pembangunan sarana dan
prasarana jalan baik jalan antar desa, antar dusun maupun jalan lingkungan,
Penyediaan fasilitas umum : kesehatan, pendidikan, ibadah, gudang peralatan
pengembangan, Perbaikan jalur lingkar desa berikut dengan penanda wilayah
(gapura) dan fasilitas penerangan jalan, Peningkatan sarana sanitasi dan
perumahan warga miskin meliputi pembangunan MCK/Jamban, Rumah Sehat dan
rehab RTLH, Peningkatan infrastruktur kantor desa untuk mendukung pelayanan
publik, Revitalisasi Umbul Ponggok, Besuki, Sigedang dan Banyu Mili, Penataan
saluran air serta perbaikan bak air,saluran drainase dan didukung dengan
5
Dokumen Profil Desa Ponggok 2017

13
penghijauan, Pembangunan dan perbaikan saluran limbah permukiman untuk
menciptakan lingkungan yang sehat dan tertata
c. Bidang pertanian menuju Desa Ponggok yang mandiri beras :
Perbaikan/peningkatan kualitas saluran irigasi dan fasilitas pendukung pertanian
lainnya yang saat ini dibeberapa titik perlu penanganan segera, Penyediaan
peralatan saprodi, Ketersediaan pupuk bagi petani untuk peningkatan kuantitas
dan kualitas produksi pertanian, Perbaikan sistem atau pola tanam, Pola tanam
sistem organik, Optimalisasi peran gapoktan dalam pendampingan petani,
Perbaikan/peningkatan kualitas jalan menuju areal pertanian untuk memperlancar
arus transportasi pengangkutan hasil pertanian
d. Bidang ekonomi, meningkatnya pendapatan keluarganaiknya daya beli
masyarakat antara lain: Tersedianya permodalan dan peluang usaha,
Terbentuknya peluang bagi masyarakat dalam sektor usaha kecil, Investasi warga,
Pasar Desa/Pasar Transit Desa, Terbentuknya BUMDes sebagai penggerak
ekonomi desa, Usaha Kecil berbasis potensi lokal, Terbangunnya sentra ekonomi
e. Bertumbuh dan berkembangnya kembali Modal Sosial (gotong royong, rasa
saling percaya dan kebersamaan) antara lain : Membangun sarana dan prasarana
sosial budaya, Bertumbuh dan berkembangnya kembali kegotong royongan
warga, Hilangnya kesenjangan sosial, Pencegahan terjadinya kenakalan remaja,
Membangun kebersamaan.
f. Bidang lingkungan hidup, menjaga dan meningkatkan daya dukung lingkungan
yang berkelanjutan antara lain: Konservasi air berbasis kearifan lokal dan
teknologi, Permukiman layak huni, Lingkungan hidup untuk wisata, Pengelolaan
limbah rumah tangga, Penyediaan jalur hijau, Penanaman pohon, Pengelolaan
sampah berbasis masyarakat, Menjaga daerah tangkapan air agar lestari.
g. Bidang pariwisata yang didukung oleh lingkungan dan sosial budaya yang kuat
dalam upaya membangun perekonomian desa antara lain: Optimalisasi Umbul
Ponggok sebagai destinasi wisata utama di Desa Ponggok, Membangun kemitraan
dan sinergi untuk perluasan pangsa pasar, Pengelolaan wisata yang profesional
berbasis kapasitas warga (Pokdarwis), Menggali wisata alternatif : wisata kuliner,
pendidikan, budaya, lingkungan dll.
h. Bidang pendidikan, terbukanya akses pendidikan bagi seluruh warga masyarakat:
Satu KK Satu Sarjana, Peningkatan kapasitas masyarakat melalui pelatihan life
skill, Pembangunan sarana dan prasarana pendidikan anak usia dini, Beasiswa
magang dan Pelatihan Kerja Praktek, Pendidikan gratis untuk warga miskin.
i. Tercapainya masyarakat yang sehat antara lain: Asuransi kesehatan bagi warga,
Pembangunan fasilitas kesehatan untuk warga, Penyadaran akan pola hidup sehat
dan Perlindungan dan pelayanan kesehatan untuk kelompok rentan.
3. Objek Wisata Desa Ponggok

14
Ponggok adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa
Tengah, Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai 1.488 jiwa di tahun
2017.6Desa Ponggok saat ini telah dikembangkan menjadi desa wisata air, mengingat
Desa Ponggok memiliki potensi air yang melimpah. Di Desa Ponggok terdapat
beberapa umbul seperti;
a. Umbul ponggok
Air di Umbul Ponggok bersumber dari mata air yang keluar langsung dari
dalam tanah secara terus menerus dengan debit lebih dari 800 liter/dt,
sehingga airnya terasa dingin, segar dan bersih. Sirkulasi air di dalam kolam
Umbul Ponggok terjadi secara alami, dasar kolamnya juga alami dengan
hamparan pasir bersih dan bebatuannya. Di dalam kolam juga hidup ribuan
ikan warna warni dari berbagai jenis dengan ukuran besar seperti ikan mas,
koi, bawal, dan ikan hias lainnya. Keberadaan ikan hias ini tidak mengganggu
aktifitas pengunjung tetapi akan menjadi daya tarik utama untuk background
foto atau video underwater.
Umbul Ponggok merupakan sumber mata air alami yang segar dan sangat
jernih, dikembangkan menjadi wisata snorkling, diving, foto underwater.
Kolam alami ini sudah ada sejak zaman Belanda, dengan ukuran 50 x 25
meter dan kedalaman rata-rata 1,5-2,6 meter, sehingga suasananya benar-
benar seperti dibawah laut. Meski dipenuhi ikan, air di Umbul Ponggok ini
tidak amis sebab airnya mengalir terus menerus.
Salah satu hal yang harus dilakukan saat berada di Umbul Ponggok adalah
melakukan sesi pemotretan di dalam air. Bagi pengunjung yang tidak
memiliki kamera underwater tidak perlu khawatir. Di Umbul Ponggok
terdapat jasa penyewaan kamera underwater dan sudah termasuk operator
kameranya. Juga menyediakan Paket Diving, Paket Power Dive (walker),
persewaan alat dan properti untuk foto, Ponggok Warrior Adventure.
b. Umbul sigedang- kapilaler
Umbul Sigedang-Kapilaler adalah wahana wisata mata air (umbul) yang
berada di Desa Wisata Air Ponggok tepatnya di Dukuh Umbulsari. Anda
dapat merasakan suasana kawasan pedesaan yang tenang, teduh, dengan
kesegaran airnya. Terdapat 2 mata air yaitu mata air Sigedang dan mata air
Kapilaler. Tempat ini cocok untuk relaksasi, santai bersama dengan teman
maupun keluarga.
Mempunyai keunikan umbul atau mata air dengan kualitas yang
memenuhi batas syarat air minum dengan debit yang besar. Umbul Sigedang
berdekatan dengan sumber atau sumur milik PT. Tiv Aqua Klaten yang airnya
mengandung mineral alami digunakan sebagai bahan baku AMDK merk
Aqua.

6
BPS Kab. Klaten, Kecamatan Polanharjo Dalam Angka 2017",

15
Keindahan flora, terdapat pohon beringin besar berusia tua yang rindang
menaungi obyek wisata dan area sekitarnya juga ada pohon besar milik warga,
membuat obyek wisata menjadi teduh dan sejuk. Menjadi spot area foto yang
eksotis. Keindahan batuan, bebatuan dan pasir yang berada di atas dan dasar
Umbul Sigedang/Kapilaler akan menambah keindahan dan menjaga air tetap
jernih. Di dalam umbul juga hidup ikan air tawar yang beragam dan besar.
Menjadi spot area foto landscape maupun underwater. Keindahan relief, relief
yang beragam (datar dan tinggi) membuat wisatawan dapat menikmati
keindahan obyek wisata dari berbagai tempat. Menjadi spot area foto
landscape dan panorama. Rekreasi, sebagai tempat rekreasi karena adanya
keunikan dan keindahan yang ada. Pengetahuan, adanya sumur milik PT. Tiv
Aqua Klaten dapat sebagai referensi bahwa mata air Sigedang/Kapilaler
mempunyai kualitas baik, mata air Sigedang/ Kapilaler dapat dijadikan obyek
Studi Konservasi Air. Kebudayaan, tradisi padusan oleh masyarakat ketika
akan memasuki bulan puasa dan kungkum pada malam pasaran tertentu.
Obyek wisata Umbul Sigedang berlokasi di Dukuh Umbulsari, Desa Ponggok,
Kec Polanharjo, Kab Klaten, Prop Jawa Tengah, masuk kawasan Desa Wisata
Air Ponggok, sedangkan Umbul Kapilaler secara administratif masuk Desa
Karanglo, Kec Polanharjo, Kab Klaten. Lokasi cukup strategis ± 6 km arah ke
barat dari jalan raya utama Solo – Yogyakarta, mudah dijangkau dari segala
arah, baik dari arah barat (rute Boyolali-Tulung-Ponggok), arah utara (rute
Boyolali Janti-Cokro-Ponggok), arah timur (rute Solo-Delanggu- 75
Ponggok), dan arah selatan (rute Yogyakarta-Klaten Karanganom-Ponggok).
4. Profil Usaha BUMDes Tirta Mandiri Desa Ponggok

Desa Ponggok adalah salah satu desa mandiri di Indonesia. Desa ini mampu mengelola potensi
alam yang dimilikinya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk meningkatkan
kesejahteraan dan memberdayakan masyarakatnya. Penelitian ini menggambarkan secara rinci
upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan warga desa dalam peningkatan kesejahteraan melalui
aneka usaha yang dikelola di bawah BUMDes. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif,
deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan terlibat, wawancara
mendalam, dan dokumentasi. Penelitian ini menemukan bahwa pengelolaan aset dan potensi
desa melalui BUMDes Tirta Mandiri yang melibatkan masyarakat desa telah berhasil
meningkatkan kesejahteraan warga tidaklah sederhana. Ada beberapa faktor yang menghambat
dan mendorong keberhasilan upaya ini, di antaranya faktor teknologi, sumber daya manusia, dan
persaingan usaha. Namun, kolaborasi pemerintah dan warga desa yang solid
Desa ponggok yang merupakan salah satu desa mandiri di Indonesia, desa ini mampu
mengelola potensi sumber daya alam yang dimilik dengan melalui BUMDes (Badan Usaha Milik
Desa) guna untuk meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat. Tepatnya pada
tahun 2009 kepala desa ponggok bapak Junaedi prihatin dengan keadaan masyarakat yang terlilit
hutang koprasi dengan biaya bunga yang cukup tinggi, kepala desa ponggok kemudian memiliki

16
inisiatif untuk menanggung semua hutang masyarakat pada rentenir dengan menggunakan dana
desa. Dengan sisa dana desa yang telah digunakan untuk melunasi hutang masyarakat, kepala
desa ponggok membuat usaha pengelolaan sumber daya alam, dengan yang melibatkan
masyarakat juga tentunya, dengan adanya usaha tersebut kemudian diwadahi dalam BUMDes
yang dinamai BUMDes Tirta Mandiri, pembentukan BUMDes memang atas prakarsa dari kepala
desa ponggok Bapak Junaidi namun tak lepas dari dukungan dan kesepakatan warga desa.
Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang sepenuhnya dikelola pemerintah
desa, dan tata kepengurusan BUMDes Tirta Mandiri juga tercantum pada anggaran dasar
anggaran rumah tangga BUMDes Tirta Mandiri desa Ponggok. Stuktur Organisasi BUMDes
dipimpi oleh seorang direktur utama dibawah dewan komisaris dan diawasi oleh dewan
pengawas. Direktur utama dibantu sekertaris dan bendahara bumdes dalam melakukan tertib
adsministrasi, dan juga ada koordinator yang langsung memantau dilapangan.
Pada awalnya usaha yang ada dibawah BUMDes hanya ada dua, yaitu pengelolaan air
bersih dan rintisan wisata umbul. Usaha tersebut dipilih karena di desa ponggok memilikki
kekayaan sumber daya yang berupa air bersih yang sangat melimpah, dengan adanya
perkembangan dan untuk tujuan kemajuan investasi, ada beberapa usaha yang didirikan untuk
mencapai target tersebut, berikut adalah beberapa usaha yang difirikan BUMDes di berbagai
sektor :

NO UNIT USAHA TAHUN


BERDIRI

1. Pengelolaan Air Bersih 2009


(PAB)

2. Umbul Ponggok 2009

3. Toko Desa Juli 2016

4. Ponggok Ciblon September


2016

5. Penyewaan Gedung 2016

6. Kios kuliner 2016

Pada pengelolaan dua unit usaha milik BUMDes merupakan masuk dalam kategori unit
usaha pariwisata yang merupakan wisata air. Dua unit uaha tersebut merupakan umbul Ponggok
yang dikelola pada tahun 2009, dan ponggok ciblon yang berdiri pada juli 2016. Berikut
merupakan gambar salah satu unit usaha milik BUMDes tirta mandiri :
Pengelolaan BUMDes ( Badan Usaha Milik Desa) Tirta Mandiri diawasi sangat ketat, hal

17
ini di dasari karena permodalan yang dimiliki BUMDes bersumber dari dana investasi yang
lngsung diterima dari masyarakat, pengurus mengupayakan untuk tetap transparan dalam
mengelola keuangan yang telah di himpun oleh masyarakat. Oleh karena itu terdapat badan
pengawas yang bertugas mengawasi jalannya pelaksanaan dan pendanaan seluruh kegiatan unit
usaha BUMDes Tirta Mandiri.7

Gambar : kolam renang Umbul Ponggok ( Sumber Dokumetasi Peneliti, 2023 )

Faktor yang mendorong berkembangnya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta
Mandiri Ponggok adalah faktor teknologi. Perkembangan teknologi yang semakin pesat
menyumbang andil yang besar. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri Ponggok
yang salah satu unit usahanya mengembangkan pariwisata, merasakan keuntungan dari
berkembangnya teknologi. Antusias masyarakat yang tinggi akan perkembangan teknologi
terutama media sosial mendorong mereka selalu ingin mendapatkan informasi baru melalui
media sosial seperti instagram dan facebook, Pemerintah Desa Ponggok memanfaatkan media
sosial untuk melakukan promosi wisata Umbul Ponggok. Cara ini sangat berhasil dalam
mengundang wisatawan datang ke Ponggok.
Di dalam menjalankan program pemerintah desa melibatkan masyarakat sebagai bentuk
nyata pemberdayaan masyarakat. Keterlibatan masyarakat menjadi sasaran utama dalam
pelaksanaan program BUMDes. Seluruh rencana pelaksanaan BUMDes diatur dalam AD ART
BUMDes Tirta Mandiri Ponggok. Unit usaha yang diatur dalam AD-ART BUMDes sebelumnya
7
Subehi, dkk., Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa
Ponggok, Kabupaten Klaten

18
sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Desa
Ponggok.

BUMDes dan Peningkatan Kesejahteraan Warga Serta Peran Pemerintah Desa dalam
menjalankannya.

Unit kegiatan usaha BUMDes telah memberikan dampak terhadap perekonomian


masyarakat. Dulu, warga masyarakat Ponggok adalah petani dan karyawan perusahaan air
mineral. Kini, geliat unit usaha BUMDes Tirta Mandiri Ponggok telah berhasil menggeliatkan
tingkat perekonomian warganya. Keterlibatan warga masyarakat dalam BUMDes membuat
mereka mampu memenuhi kebutuhan hidup dan tidak lagi bergantung pada pinjaman rentenir.

BUMDes juga berperan sebagai fasilitator wirausaha warganya dengan memberikan


bantuan modal barang untuk berdagang dan uang untuk modal usaha homestay. Selain itu,
pendapatan BUMDes, membuat pemerintah desa membentuk program yang dapat dinikmati
langsung oleh masyarakat. Hal ini bertujuan agar masyarakat Desa Ponggok dapat menikmati
langsung keberadaan BUMDes. Program-program tersebut berupa jaminan sosial. Di antara
program itu adalah jaminan lauk-pauk untuk lansia, jaminan kesehatan masyarakat, dan program
satu rumah satu sarjana.

Dalam mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Ponggok,


pemerintah desa meluncurkan program yang diharap mampu mensejahterakan masyarakat dan
mampu memenuhi kebutuhan desa dan pemerataan pendidikan, Program yang diluncurkan yaitu
berupa program Satu Rumah Satu Sarjana, yang di prakarsai oleh kepala desa ponggok bapak
Junaedi. Pemerintah desa Ponggok memberikan Biaya pendidikan gratis untuk program S1
Kepada kepala keluarga (KK), dan setiap 1 orang Di 1 KK di berikan Kesempatan untuk
Menikmati program tersebut

Secara fisologis tanggung jawab pendidikan melekat pada keluarga, masyarakat dan
pemerintah. Dalam konteks rumah tangga negara, pendidikan merupakan hak setiap warga
negara, maka di dalamnya mengandung makna bahwa negara berkewajiban memberikan layanan
pendidikan kepada warganya.

Pengelolaan sistem pembangunan pendidikan seharusnya dirancangdan dilaksanakan


secara maksimal dengan mengedepankan mutu pendidikan. Sistem yang terbangun sebaiknya
menunjang ke efisienan dan ke efektifitasan, pelayanan pendidikan harus berorientasi pada upaya
peningkatan akses pelayanan yang luas dan mudah bagi masyarakat.

Program SRSS Desa Ponggok pertama kali dicetuskan oleh Kepala Desa Junaedhi
Mulyono SH pada tahun 2016. Program tersebut dilatarbelakangi saat dirinya mulai membangun
Desa Ponggok pada tahun 2007/2008.

19
Menyadari membangun desa tidak bisa seorang diri, Junaedhi Mulyono butuh kalangan
akademisi dan ahli. Dan, membangun desa juga diakui tidak boleh sembarangan. Jika
pembangunan dilakukan secara sembarangan maka tujuan tidak akan pernah gol (tercapai).

Pada awal memulai membangun desa, pria kelahiran 23 Juni 1976 itu menggandeng
mahasiswa UGM Yogyakarta yang menyelenggarakan KKN di Desa Ponggok. Mahasiswa itu
digandeng untuk melakukan pemetaan data. Baik data permasalahan, potensi desa, kawasan
kumuh, warga miskin dan lain sebagainya. Sekarang ini data yang dikumpulkan sudah lengkap
dan detil.
Pentingnya kehadiran tenaga ahli menggugah dirinya untuk mendorong warga agar mau
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dorongan itu diwujudkan dengan
memberikan beasiswa kepada warga yang mau kuliah. Itu dilakukan karena Sumber Daya
Manusia (SDM) adalah kunci.
Terbukti, pada awal program SRSS digulirkan tahun 2016 tercatat ada enam warga yang
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi maka saat ini sudah ada 67 warga yang kuliah.
Saat ini program SRSS sudah berjalan 7 tahun dan sudah mencetak 15 orang sarjana dari
berbagai disiplin ilmu. Dari jumlah itu, tercatat 10 orang diantaranya justru mengabdikan diri
dengan bekerja di desa diantaranya sebagai perangkat desa dan Direktur Bumdes. Sedangkan
sisanya bekerja di luar untuk mencari pengalaman.
Tidaklah mengherankan jika saat ini program SRSS Desa Ponggok telah membuahkan
hasil. Pembangunan desa, kesejahteraan masyarakat dan kehadiran obyek wisata unggulan terus
bermunculan sehingga menjadikan Desa Ponggok kerap menjadi pilihan pengunjung untuk
berekreasi.

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pengamatan yang dilakukan penulis dapat disimpulkan,
Desa Ponggok adalah desa yang terletak di Kecamatan Polanharjo Kabupaten, Klaten
Jawa Tengah, Indonesia. Desa Ponggok saat ini telah dikembangkan menjadi desa
wisata air, mengingat Desa Ponggok memiliki potensi air yang melimpah. Desa
Ponggok terdapat beberapa umbul seperti Umbul Ponggok, Umbul Besuki, Umbul
Sigedhang, Umbul Kapilaler, serta Umbul Cokro. Pada setiap umbul ini dijumpai
pemandangan alam yang indah serta air yang jernih, didukung dengan suasana

20
pedesaan yang asri maka sangat sesuai jika desa ini dikembangkan menjadi sebuah
desa wisata.
BUMDes merupakan sebuah Lembaga yang didirikan sebagai upaya untuk
mewadahi dan mengoptimalkan seluruh kegiatan ekonomi dan pelayanan umum yang
ada di desa, serta dapat bekerja sama antar desa dengan sumber modal dari desa
melalui penyertaan modal desa berdasarkan sumber yang sah dan sesuai aturan dan
berasal dari masyarakat desa.
Berdasarkan hasil analisis penulis peran Pemerintah Desa Ponggok sangat penting
dalam prlaksanaan program satu rumah satu sarjana, hal tersebut tak lepas dari peran
kepala desa ponggok sebagai penggagas utama program tersebut, berdasarkan data
yang diperoleh jumlah penerima beasiswa program Satu Rumah Satu Sarjana sudah
mencapi 70 orang yang tentunya dari warga desa sendiri, dan dengan adanya program
terebut diharapkan dapat berpengaruh kepada perubahan dan perkembangan desa,
serta kesejahteraan masyarakat desa.
B. SARAN
Setelah melakukan Kegiatan Kuliah Kerja lapngan di desa Ponggok dan DPRD
jawa tengah, maka mahasiswa memberikan rekomendasi baik bagi program studi
Pemikiran Politik Islam, instansi atau tempat dilaksanakannya KKL brlangsung,
serta untuk itu mahasiswa yang akan melakukan KKL selanjutnya sebagai bahan
pertimbangan.
1. Saran untuk instansi Studi KKL

a. Mahasiswa sebaiknya diikut sertakan dalam mengikuti program atau


kegiatan yang sedang dilaksanakan agar mahasiswa juga dapat lebih
mensinkronkan antara ilmu yang didapat dilapangan.
b. Memberikan kepercayaan yang besar kepada praktikan untuk menjadi
bagian dari pengerjaan program kerja.
2. Saran untuk calon mahasiswa peserta KKL yaitu :

a. Calon peserta KKL sebaiknya memahami dengan baik bahwa kegiatan


KKL ini wajib diikuti semua mahasiswa sebagai persyaratan akademik.
b. Mahasiswa sebaiknya melakukan pengerjaan laporan secepatnya.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih banyak


terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan laporan ini.

21
DAFTAR PUSTAKA

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38582/uu-no-6-tahun-2014

Jurnal Spektrum Analisis Kebijakan Pendidikan, Vol. 11 (4), Edisi Desember 2022
perda-no-1-Tahun-2018-Pendirian-dan-pengelolaan-badan-usaha-milik-desa.pdf
(klatenkab.go.id)
Dokumen Profil Desa Ponggok 2017
BPS Kab. Klaten, Kecamatan Polanharjo Dalam Angka 2017
Subehi, dkk., Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Di Desa Ponggok, Kabupaten Klaten

22
LAMPIRAN – LAMPIRAN

23
24
25

You might also like