A. Toleransi dalam Islam 1. Pengertian Toleransi dalam Islam Toleransi dalam Bahasa Arab adalah Tasamuh yang artinya sikap baik dan lapang dada terhadap perbedaan dengan orang lain yang tidak sesuai dengan pendirian dan keyakinan. Toleransi yang dianjurkan adalah dalam masalah muamalah dan hubungan kemasyarakatan bukan masalah akidah dan ibadah. 2. Bentuk-bentuk Toleransi dalam Islam Islam mengajarkan menolong siapapun Tetap menjalin hubungan kerabat pada orang tua atau saudara non muslim Boleh memberi hadiah pada non muslim 3. Toleransi antar Umat Beragama Toleransi antar umat beragama berarti suatu sikap manusia sebagai umat yang beragama dan mempunyai keyakinan, untuk menghormati dan menghargai manusia yang beragama lain. Dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan dalam masyarakat maka diperlukan sikap saling menghargai dan menghormati, sehingga tidak terjadi gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian. Menurut UUD 1945 pasal 29 ayat 2 bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya dan kepercayaannya. 4. Persyaratan Pendirian Rumah ibadah Dalam mendirikan bangunan wajib mendapatkan izin tertulis dari pemerintah, izin mendirikan bangunan, terlebih lagi dalam pendirian rumah untuk peribadatan. Dalam peraturan bersama Mentri Agama dan Mentri Dalam Negri nomor 9 tahun 2006 dan nomor 8 tahun 2006 tentang pedoman pelaksanaan tugas kepal daerah/wakil kepala daerah dalm pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemeberdayaan forum kerukunan umat beragama dan pendirian rumah ibadah. B. Ucapan Selamat Natal Menurut fatwa Mustafa Az-Zarqa’ bahwa ucapan selamat natal seorang muslim kepada kenalannya yang menganut agama Nasrani termasuk dalam anjuran berbudi baik dalam interaksi dengan mereka. C. Kawin Beda Agama Pernikaha pria muslim dengan wanita non-muslim yang dimaksud dalam hukum Islam adalah apabila wanita non muslim tersebut dari golongan ahlul kitab, artinya orang yang mengimani kitab terdahulu, dalam hal ini wanita Nasrani dan dalam hal ini wanita Nasrani dan Yahudi, maka pernikahan ini dibolehkan. Dan perlu ditegaskan bahwa haram hukumnya seorang muslimah menikah dengan laki-laki non muslim secara mutlak, baik laki-laki itu dari golongan Ahli Kita ataupun dari agama Musyrik lainnya.