Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Riskiya 0068628132
Nurul Sakinah 0079300810
Renata Wanodia Puspita Lestari 0066364907
i
ii
iii
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat-Nya,
sehingga pada kesempatan yang mulia ini, kami dapat mengikuti Lomba Karya
Tulis Ilmiah (LKTIN) APOTEMA 2023 yang diselenggarakan oleh Universitas
Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
Tak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh asatidz SMAS Islam Al
Azhaar Tulungagung yang telah memberikan dukungan moral dan ilmiah dalam
penulisan karya tulis ini, serta kepada seluruh tim yang telah membantu kami
menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah ini dengan penuh dedikasi.
Semoga karya tulis ilmiah kami dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan
dan ilmu pengetahuan, serta menjadikan generasi Robbani sebagai agen perubahan
dalam menghadapi tantangan era VUCA.
Terima kasih.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS....................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Perumusan Masalah.....................................................................................4
C. Tujuan dan Manfaat.....................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................4
A. Integrasi Nilai-Nilai Islam...........................................................................5
B. Motivasi Belajar...........................................................................................7
C. Matematika..................................................................................................8
D. VUCA..........................................................................................................9
BAB III METODE PENULISAN.......................................................................11
A. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................11
B. Pengolahan Data.........................................................................................11
C. Analisis Data..............................................................................................11
D. Kerangka Berpikir......................................................................................13
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN................................................................14
A. Integrasi Nilai-Nilai Islam dalam Pra Pembelajaran..................................14
B. Integrasi Nilai-Nilai Islam dalam Pembelajaran Matematika....................16
C. Konsep Integrasi Nilai-Nilai Islam Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi
Belajar Matematika Generasi Robbani Era VUCA....................................18
D. Peran Integrasi Nilai-Nilai Islam Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi
Belajar Matematika Generasi Robbani Era VUCA....................................21
BAB V PENUTUP................................................................................................23
A. Simpulan.....................................................................................................23
B. Saran...........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................24
LAMPIRAN..........................................................................................................25
v
ABSTRAK
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang
menghasilkan data deskriptif dan dilaksanakan di SMA Islam Al-Azhaar
Tulungagung. Penelitian ini berfokus pada konsep integrasi nilai-nilai Islam
sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar matematika pada generasi robbani di
era VUCA, dengan teknik pengumpulan data yang berupa wawancara dan
observasi. Pengumpulan data melalui dokumentasi digunakan untuk mengorganisir
informasi yang relevan dalam bentuk tertulis maupun visual serta sebagai data
pendukung dalam penelitian.
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keterampilan merupakan hal penting yang harus dikuasai setiap orang agar
berhasil menghadapi tantangan, permasalahan, kehidupan dan karir abad ke-21.3
Untuk dapat bertahan di abad 21 diperlukan 16 keterampilan dasar.4 Salah satu
keterampilan mendasar tersebut adalah kemampuan berpikir kritis. Berpikir kritis
merupakan proses berpikir intelektual dimana pemikir dengan sengaja menilai
1
Ariwibowo, H., & Wirapraja, A. (2018). Strategi Inovasi dalam Rangka Menjaga Keberlanjutan
Bisnis dalam Menghadapi Era Volatility, Uncertainty, Compelxity, dan Ambiguity (Vuca). Jurnal
Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, 1(IX), hal. 51-58.
2
Imamuddin, M., Isnaniah. (2023). Peranan Integrasi Nilai-Nilai Islam dalam Pembelajaran
Matematika. Kaunia Integration and Interconnection of Islam and Science Journal, Vol.19, No.1,
pp. 15-2. From http://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kaunia
3
Redhana, I. (2019). Mengembangkan Keteranpilan Abad ke-21 dalam Pembelajaran Kimia.
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 1(XIII), hal. 2239-2235
4
Forum, W. E. (2016). The Global Competitiveness Report 2016-2017. The World Economic
Forum.
2
Dalam konteks ini, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang
berperan penting dalam melatih berpikir kritis, kemampuan analitis dan beradaptasi
dalam perubahan era VUCA yang cepat dan kompleks. Namun strategi pendidikan
juga harus mampu mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam pembelajaran
matematika, sehingga siswa dapat melihat relevansi matematika dalam konteks
agama dan kehidupan sehari-hari. Perubahan dalam rangka peningkatan kualitas
pengajaran matematika harus dilakukan untuk menghasilkan hasil belajar yang
optimal. Selain perkembangan teknologi, kemajuan pendidikan juga perlu
membangun nilai dan kepribadian setiap peserta didik melalui nilai-nilai agama.
Menurut ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Matematika, dengan jelas disebutkan bahwa “pendidikan nasional
mempunyai fungsi mengembangkan kemampuan, membentuk watak dan
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan pendidikan”. bagi
kehidupan berbangsa, guna mengembangkan potensi peserta didik”. menjadi
manusia yang beriman dan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia. warga negara yang sehat, berpengetahuan, cakap, kreatif, mandiri,
bertanggung jawab, dan demokratis.
Secara teoritis, nilai-nilai Islam memberikan landasan moral, etika, dan arah
hidup bagi umat Islam. Islam menganjurkan pencarian ilmu dan wawasan tentang
alam semesta sebagai ekspresi mensyukuri ciptaan Allah. Nilai-nilai Islam menjadi
landasan dalam meningkatkan kepribadian peserta didik. Pembelajaran matematika
yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam dapat dikatakan sebagai suatu pendekatan
belajar mengajar yang melibatkan nilai-nilai Islam yang terkandung dalam materi
matematika untuk memberikan pengalaman yang bermakna.6 Pembelajaran
matematika yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam hanyalah salah satu alternatif
5
Ahmatika, D. (2016). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dengan Pendekatan
Inquiry/Discovery. Jurnal Euclid, 1(111), hal. 394-403.
6
Trianto. (2007). Model Pembelaiaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta, Prestasi
Pustaka, hal. 5
3
7
Safitri, W. Y., Haryanto, Imam R. (2020). Integrasi Matematika, Nilai-Nilai Keislaman, dan
Teknologi: Fenomena di Madrasah Tsanawivah. Jurnal Tadris Matematika, 3(1). From
http://ejournal.iain=tulungagung.ac.id/index.php/jtm
8
Ansita, Y. T., Ahmad S., & Afifah N. A. (2022). Integrating Islamic Values on Math Learning in
Welcoming the Society 5.0: How It Works?. D. Pristine Adi et al. (Eds.): ACIE, ASSEHR 714, pp.203-
211. From https://doi.org/10.2991/978-2-38476-044-2 19
9
Tamami, B. (2019). Dikotomi pendidikan Agama Islam dan pendidikan umum di Indonesia.
Tarlim: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(1), hal. 85-96. From
https://doi.org/10.32528/tarlim.v2i1.2073
10
Kurniyat, E. (2018). Memahami dikotomi dan dualisme pendidikan di Indonesia. Rausyan Fikr:
Jurnal Pemikiran dan Pencerahan, hal. 14(1), -19. Retrieved from
http://iurnal.umt.ac.id/index.ohp/rf/article/view/669
4
dengan kehidupan dan nilai-nilai sehari-hari. Pendekatan ini juga dapat membantu
siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan
masalah yang penting di era VUCA, dimana siswa harus dibekali keterampilan
untuk beradaptasi dengan lingkungan.11 Oleh karena itu, pengintegrasian nilai-nilai
Islam ke dalam pembelajaran matematika dapat membantu siswa mengembangkan
sikap positif terhadap matematika dan mengapresiasi pentingnya matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
11
Suaif F., Syamsu N., Mohammad Al Farabi. (2023). Islamic Values: Integration in Learning
Mathematics and Science at Man 2 Level 2022/2023 Academic Year. Munaddhomah Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam 4(3), hal. 732-745.
12
Masduki, Rita P. Khotimah, & Sri Sutarni. (2014). Islamic Values In Mathematics Learning.
Proceeding of Internasional Conference on Research: Implementation and Education of
Mathematics and Sciences, hal. 10
13
Ansita, Y. T., Ahmad S., & Afifah N. A. (2022). Integrating Islamic Values on Math Learning in
Welcoming the Society 5.0: D. Pristine Adi et al. (Eds.): ACIE, ASSEHR 714, pp, hal. 203-211. From
https://doi.org/10.2991/978-2-38476-044-2 19
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, agar dalam penelitian ini tidak terjadi
kerancuan dan demi terwujudnya suatu pembahasan yang sesuai dengan harapan,
maka peneliti merumuskan pembahasan yang akan diangkat dalam penelitian ini.
Adapun rumusan masalah yang diambil yaitu:
1. Bagaimana konsep integrasi matematika dan nilai-nilai islam dalam
pembelajaran matematika pada generasi robbani SMAS Islam Al Azhaar
Tulungagung di era VUCA ?
2. Bagaimana peranan integrasi nilai-nilai islam dan matematika terhadap
motivasi belajar matematika pada generasi robbani SMAS Islam Al Azhaar
Tulungagung di era VUCA?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Artinya: “dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku”.
Ayat di atas menjelaskan bahwa pendidikan sangatlah penting bagi
kehidupan manusia. Sebab dengan pendidikan, manusia dapat memenuhi fungsinya
sebagai hamba Tuhan yang sempurna. Pada dasarnya segala sesuatu pasti
mempunyai tujuan, karena tujuan itu sendiri berfungsi untuk menyempurnakan
ketidaksempurnaan. Sebagaimana manusia dalam mencari ilmu pasti mempunyai
satu tujuan, yaitu menyempurnakan potensi yang dimilikinya, yang pada
hakikatnya penuh kekurangan.16
Mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam pembelajaran matematika
dapat membantu guru mengembangkan sikap keagamaan siswa. Agama merupakan
nilai karakter dalam hablum minAllah (hubungan dengan Allah), mengungkapkan
perkataan, perbuatan, perbuatan yang senantiasa berlandaskan ajaran agama.17
Dalam konsep pembelajaran, integrasi matematika dan nilai-nilai Islam, khususnya
14
John M. Echlos dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, (2003), hal. 326
15
Muhammad Fahri: Muhammad Nasir” Sejarah dan Gagasannya terhadap Pendidikan Islam ini
adalah salah satu bunyi pidato Mohammad Natsir dalam bidang pendidikan yang beliau
sampaikan pada rapat Persatuan Islam di Bogor, 17 Juni 1934. di akses pada tanggal 08 Agustus
2016 pukul 10.45.
16
Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah vol.13, PT. Lentera Hati, Jakarta, 2002, hal. 355
17
Mustari, M. (2014). Nilai Karakter: Refleksi Untuk Pendidikan. Raja Grafindo Persada, hal. 222
7
18
Abdussakir, 2018, Integrating Mathematics and Religious Teachings and Values in Elementary
and Secondary School, Keynote Speaker Full Paper dalam International Conference on
Mathematics and Islam, hal. 20
8
B. Motivasi Belajar
Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa.
Meningkatkan motivasi belajar siswa merupakan suatu teknik untuk
mengembangkan kemampuan dan kesiapan belajarnya. Seseorang akan melakukan
suatu aktivitas karena adanya motivasi. Memiliki motivasi belajar yang kuat akan
mencapai hasil yang optimal.21
Faktanya, siswa hanya belajar matematika di kelas karena motivasi
belajarnya rendah. Hal ini juga membuat siswa sangat mudah melupakan ilmu yang
telah dipelajari sebelumnya. Motivasi memegang peranan penting dalam belajar,
yaitu mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat dijadikan penguat belajar,
memperjelas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, mengidentifikasi berbagai
kontrol merangsang belajar dan menentukan ketekunan dalam belajar.22
Oleh karena itu, kesimpulannya adalah bahwa motivasi memiliki peran penting
dalam keberhasilan siswa dalam belajar. Konsep motivasi ini muncul dari
pemahaman bahwa tidak semua tindakan manusia dikendalikan sepenuhnya oleh
akal, dan motivasi merupakan faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan
aktivitas. Tingkat motivasi yang tinggi dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
sementara motivasi yang rendah dapat menyebabkan siswa sulit memahami dan
mengingat materi pelajaran. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi faktor-
19
Ibid., hal. 21
20
Mustari, M. (2014), Nilai Karakter: Refleksi Untuk Pendidikan. Raja Grafindo Persada, hal. 222
21
Sunarti Rahman (2021), Merdeka Belajar Dalam Menyambut Era Masyarakat 5.0, hal. 10
22
Uno, Hamzah. (2008), Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta:Bumi Aksara, hal. 11
9
C. Matematika
Matematika merupakan subyek yang sangat penting dalam sistem pendidikan di
seluruh dunia.23 Matematika mempelajari tentang keteraturan, tentang struktur yang
terorganisasikan, konsep-konsep matematika tersusun secara hirarkis, berstruktur
dan sistematis, mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada konsep paling
kompleks.
Istilah matematika berasal dari kata Yunani “mathein” atau “mathenein”, yang
artinya mempelajari. Matematika dalam bahasa latin yaitu “manthanein atau
“mathema” yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari”. Jadi, berdasarkan asal
usulnya maka kata matematika memiliki makna pengetahuan yang diperoleh dari
hasil proses belajar. Sehingga, matematika merupakan suatu pengetahuan. Hal ini
sependapat dengan.24 yang menyatakan bahwa matematika merupakan salah satu
cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan
ilmu dan teknologi, baik sebagai alat bantu dalam penerapan-penerapan bidang
ilmu lain maupun dalam pengembangan matematika itu sendiri.
Sedangkan menurut.25 menyatakan bahwa; Matematika adalah suatu cara untuk
menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia; suatu cara
menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran,
menggunakan pengetahuan tentang menghitung, dan yang paling penting adalah
memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan
hubungan-hubungan.
Oleh karena itu, kesimpulannya berdasarkan pendapat dari beberapa ahli
menyimpulkan bahwa matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban
terhadap masalah yang dihadapi manusia dengan yang dihadapi sehari-hari serta
meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan rasional.
Artinya: “Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah
sembilan tahun.”
23
Siagian, Muhammad Daud. 2016. Kemampuan Koneksi Matematika Dalam Pembelajaran
Matematika, dalam MES (Journal of Mathematics Esucation and Science) Jakarta: CV. Rajawali.
24
Siagian, Muhammad Daud. 2016. Kemampuan Koneksi Matematika Dalam Pembelajaran
Matematika, dalam MES (Journal of Mathematics Esucation and Science) Jakarta: CV. Rajawali,
hal.20
25
Hasratuddin. 2013. “Membangun Karakter Melalui Pembelajaran Matematika”. Jurnal
Pendidikan Matematika PARADIKMA. 6(2): hal 130-141
10
D. VUCA
“We cannot direct the wind but we can adjust the sails.” Kita kini berada di
dunia abad 21. Ciri-ciri dunia abad 21 sungguh melambangkan makna era VUCA.
Pandemi Covid-19 juga merupakan contoh nyata tantangan yang kita hadapi di era
VUCA. Secara kontekstual, kita berada di dunia VUCA atau era VUCA. Secara
bahasa, VUCA merupakan singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity dan
Ambiguity dan dalam era ini mereka bersama-sama mewakili bagaimana segala
sesuatunya dalam merancang situasi dan kondisi lain satu sama lain di era VUCA,
khususnya dalam dunia kerja yang dianggap sulit. dalam konteks saat ini. pandemi
Covid-19.26
27
meyakini bahwa ide VUCA pertama kali diperkenalkan oleh Amerika Serikat.
Army War College untuk menggambarkan dunia multilateral yang tidak pasti,
kompleks, dan ambigu akibat berakhirnya Perang Dingin. Istilah ini kemudian
diadopsi oleh para pemimpin bisnis strategis untuk menggambarkan lingkungan
bisnis yang kacau, tidak stabil, dan berubah dengan cepat yang dikenal sebagai
kondisi normal baru. VUCA saat ini didefinisikan sebagai lingkungan yang tidak
bergantung pada berbagai faktor dan entitas di saat ketidakpastian dan
mengharuskan para pemimpin saat ini untuk mengambil tindakan atau tindakan
untuk menghadapi situasi dan kondisi yang tidak pasti tersebut.
VUCA juga menyikapi dunia pendidikan menghadapi dilema sistem
pembelajaran, dari yang tradisional hingga yang digital. Di era VUCA banyak
perubahan yang disertai ketidakpastian, ketidakpastian kompleksitas dan
ambiguitas yang sulit dijelaskan.28
Inilah landasan teori VUCA:
1. Volatilitas (perubahan terus menerus):
Teori ini menyatakan bahwa dalam lingkungan VUCA, perubahan bersifat
konstan. Organisasi harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan
eksternal yang tiba-tiba, seperti perubahan pasar, teknologi baru, atau perubahan
kebijakan pemerintah.
26
Chandibai Potsangbam, “Adaptive Performance In Vuca Era- Where Is Research
Going?,” International Journal Of Management (IJM) 8 (December 1, 2017), hal.99–108.
27
Kingsinger, P. & Walch, K. (2012 July 9). Living and leading in a VUCA world. Thunderbird
University. Retrieved from
http://knowledgenetwork.thunderbird.edu/research/2012/07/09/kinsinger-walch-vuca/
28
Nadia Aurora Soraya, Salsa Ayuning Tias, Virgin Kristina Ayu (2022). Nasionalisme Bangsa Di
Era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity Dan Ambiguity)
11
2. Ketidakpastian:
Teori ini menekankan bahwa dalam VUCA, informasi yang diperlukan
untuk pengambilan keputusan seringkali tidak lengkap atau tidak jelas. Oleh karena
itu, organisasi harus mengembangkan kapasitas mereka untuk mengatasi masalah
ini dengan melakukan perencanaan secara lebih fleksibel dan responsif.
3. Kompleksitas (Kompleks):
Teori ini menyatakan bahwa dalam lingkungan VUCA, hubungan antara
faktor-faktor yang mempengaruhi operasi bisnis menjadi semakin kompleks.
Organisasi harus mampu memahami dan mengelola interaksi kompleks ini, yang
mencakup faktor-faktor seperti pasar global, teknologi, dan kebijakan peraturan.
29
Bob Johansen, Leaders Make the Future: Ten New Leadership Skills for Uncertain World
(2012)
12
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Pengolahan Data
Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Menurut Bogdan dan Talyor yang
dikutip oleh Lexy.J. Moleong, pendekatan kualitatif merupakan suatu proses
penelitian yang menghasilkan data deskriptif dalam bentuk tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati. Data utama dalam penelitian ini diperoleh
langsung dengan mengumpulkan informasi yang didapat dari subjek penelitian
yaitu guru matematika di SMAS Islam Al Azhaar. Pendekatan kualitatif ini
bertujuan untuk mendapatkan informasi lengkap tentang "Integrasi Nilai-Nilai
Islam Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Generasi Robbani di Era
VUCA
C. Analisis Data
Dalam penelitian ini proses analisis data dilakukan menggunakan model Miles dan
Huberman, meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau
verifikasi. Adapun penjelasan ketiga langkah analisis data tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Reduksi data
Adapun tahap reduksi data dalam penelitian ini adalah menganalisis hasil
wawancara dan hasil observasi yang telah dilaksanakan guna mengetahui integrasi
nilai-nilai Islam pada pembelajaran matematika.
13
2. Penyajian data
Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data wawancara dan hasil observasi
dengan diketik ulang dan disajikan dalam bentuk paragraf deskripsi.
3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Langkah ketiga setelah reduksi data dan penyajian data yakni penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Pada penelitian ini kegiatan penarikan kesimpulan
dilakukan dengan mencari makna dari hasil wawancara, dan hasil observasi,
maupun dokumentasi dengan cara menyimpulkan dan menyesuaikannya dengan
fokus penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Tahap penarikan kesimpulan
dilakukan dengan cara membandingkan hasil wawancara dengan hasil observasi
sehingga diperoleh kesimpulan mengenai integrasi nilai-nilai islam sebagai upaya
meningkatkan motivasi belajar matematika generasi robbani era VUCA.
14
D. Kerangka Berpikir
Permasalahan Strategi
Mengintegrasikan
• Hadirnya tantangan nilai-nilai islam ke • Bagaimana konsep integrasi
baru bagi lembaga dalam pembelajaran matematika dan nilai-nilai islam
pendidikan dalam matematika sebagai dalam pembelajaran matematika
menghadapi upaya meningkatkan pada generasi robbani SMAS
kemajuan teknologi motivasi belajar. Islam Al Azhaar Tulungagung di
yang pesat di era era VUCA ?
VUCA. • Bagaimana peran integrasi nilai-
• Rendahnya motivasi nilai islam dan matematika
belajar matematika terhadap motivasi belajar
pada siswa. matematika pada generasi
• Mata pelajaran di robbani SMAS Islam Al Azhaar
sekolah belum Tulungagung di era VUCA?
sepenuhnya
menerapkan
pendekatan dengan Analisis Data
memadukan Teori Miles and Huberman
pendidikan umum • Reduksi data
dan pendidikan • Penyajian data
agama menjadi satu • Penarikan kesimpulan
jalinan kurikulum.
BAB IV
Peneliti : Apakah pembiasaan ini merupakan bagian dari konsep integrasi islam
sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar matematika?
Ustadzah : Iya, Pembiasaan sholat dhuha dan doa sebelum pembelajaran di SMA
Islam Al Azhaar Tulungagung merupakan salah satu bentuk implementasi
konsep integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran matematika.
Sesuai dengan tujuan yang telah saya sebutkan, Keimanan dan
ketakwaan kepada Allah SWT dapat menjadi sumber motivasi bagi siswa
untuk belajar. Siswa yang beriman dan bertakwa akan menyadari bahwa
belajar adalah kewajiban yang harus dilakukan untuk meraih
kebahagiaan dunia dan akhirat.
suasana kondusif dalam belajar. Suasana yang kondusif dapat mendorong siswa
untuk belajar lebih efektif dan efisien sehingga membantu menenangkan pikiran
dan hatinya.
Membaca Asmaul Husna membantu siswa menyadari sifat-sifat Allah SWT
yang indah dan sempurna. Hal ini tidak hanya menjadi bagian dari pengintegrasian
nilai-nilai Islam ke dalam pembelajaran matematika tetapi juga pada seluruh
kurikulum pendidikan. Santri dan asatidz diajak untuk mengenal Allah lebih dalam,
yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku mereka dalam belajar dan kehidupan
sehari-hari.
Melalui shalat dhuha dan doa sebelum belajar, siswa dapat meningkatkan
kemampuannya dalam berkonsentrasi. Kemampuan berkonsentrasi dapat
membantu siswa memahami pelajaran dengan lebih baik. Ketika siswa dan asatidz
memulai pembelajaran dengan hati yang tenang, penuh perhatian, dan hubungan
mental yang kuat, maka mereka akan lebih mudah berkonsentrasi dan berpartisipasi
aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, sholat dhuha dan doa sebelum belajar
dapat membantu siswa meningkatkan kecerdasan intelektualnya. Kecerdasan
intelektual yang tinggi dapat membantu siswa mencapai prestasi akademik yang
baik.
Sholat dhuha dan sholat pra-belajar dapat membantu siswa meningkatkan
kecerdasan emosionalnya. Kecerdasan emosional yang tinggi dapat membantu
siswa mengelola emosinya dengan lebih baik. Melalui kegiatan tersebut, siswa
dapat meningkatkan kecerdasan mentalnya. Kecerdasan spiritual yang tinggi dapat
membantu siswa menjadi pribadi yang lebih baik. Doa pembuka pelajaran
seringkali memuat nilai-nilai moral yang baik. Hal ini sejalan dengan integrasi
nilai-nilai Islam yang mendorong penanaman nilai-nilai moral positif. Kebiasaan
ini dapat membentuk kepribadian siswa agar lebih taat pada nilai-nilai moral dan
etika dalam kehidupan sehari-hari.
Mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam pembelajaran sebelumnya juga
membantu meningkatkan kesadaran beragama. Santri dan asatidz rutin mengikuti
kegiatan keagamaan sebelum menuntut ilmu, hal ini dapat membantu mereka
memperdalam pemahaman dan kesadaran akan nilai-nilai agama.
Pembiasaan ini merupakan salah satu upaya sekolah dalam membentuk
kepribadian siswa agar menjadi generasi Muslim Robbani dan dibekali
kemampuan akademik yang tinggi. Karena rutinitas ini menjadi kegiatan sehari-
hari maka dapat disajikan dengan lebih menarik dan inspiratif sehingga semakin
memotivasi siswa untuk mengikutinya. Dengan adanya pembiasaan ini diharapkan
amalan sholat dhuha dan doa sebelum belajar dapat lebih efektif dalam
meningkatkan motivasi belajar matematika generasi Robbani era VUCA.
sering bertanya dan memberikan pendapat. Hal ini menunjukkan bahwa siswa lebih
tertarik dan termotivasi untuk belajar matematika.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan hasil penelitian dan pembahasan tentang integrasi nilai-
nilai islam sebagai upaya peningkatan motivasi matematika generasi robbani era
VUCA maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan konsep pengintegrasian nilai-nilai Islam ke dalam pembelajaran
matematika melibatkan beberapa tahapan. Berikut ini beberapa langkah yang
dilakukan guru dalam menerapkan konsep pengintegrasian nilai-nilai Islam ke
dalam pembelajaran matematika, yakni mengidentifikasi materi yang relevan,
mengkaji penggunaan matematika dalam Al-Qur'an, menggunakan ayat-ayat
Al-Quran sebagai landasan, dan menerapkan nilai-nilai Al-Quran dalam
pembelajaran matematika. Pengintegrasian nilai-nilai Islam ini memiliki
dampak positif terhadap siswa, meningkatkan motivasi mereka untuk belajar
matematika, membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, dan memperdalam
pemahaman mereka tentang hubungan antara matematika dan ajaran agama
Islam. Siswa juga terlihat lebih aktif dan bersemangat dalam belajar
matematika karena mereka melihat relevansi materi tersebut dengan kehidupan
akhirat.
2. Pengintegrasian nilai-nilai Islam ke dalam pembelajaran matematika memiliki
dampak positif. Integrasi ini meningkatkan motivasi belajar siswa dengan
membuat pembelajaran matematika lebih bermakna dan relevan bagi mereka.
Selain itu, hal ini juga dapat meningkatkan prestasi akademik siswa dan
kompetensi emosional mereka. Observasi juga menunjukkan bahwa siswa
menjadi lebih termotivasi dan antusias dalam belajar matematika ketika nilai-
nilai Islam dimasukkan ke dalam pembelajaran, yang mengindikasikan
keselarasan materi pembelajaran dengan nilai-nilai pribadi siswa.
B. Saran
Untuk meningkatkan penerapan konsep integrasi nilai-nilai islam dalan
pembelajaran matematika pada era VUCA, perlu dilakukan pelatihan dan
pengembangan profesional untuk guru, dukungan dari pihak sekolah, pemanfaatan
teknologi dalam pembelajaran, dan mendorong kreativitas dan inovasi dalam
pembelajaran.diharapkan integrasi nilai-nilai islam dalam pembelajaran
matematika dapat menjadi sebuah solus yang efektif dalam mempersiapkan siswa
menghadapi kompleksitas dan ketidakpastian di era VUCA yang penuh perubahan.
Seiring dengan peran guru yang inspiratif, konsep ini diharapkan dapat
berkontribusi pada pembentukan generasi robbani yang cerdas, etis, dan siap
menghadapi tantangan zaman di era VUCA.
25
DAFTAR PUSTAKA
Ag, Moch. Masykur dan Abdul Halim Fathani (2007). Cara Cersas Melatih Otak
dan Menanggulangi Kesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Grup
Ansita, Y. T., Ahmad S., & Afifah N. A. (2022). Integrating Islamic Values on
Math Learning in Welcoming the Society 5.0: How It Works?. D. Pristine Adi
et al. (Eds.): ACIE, ASSEHR 714, pp. 203-211. From
https://doi.org/10.2991/978-2-38476-044-2 19
Ariwibowo, H., & Wirapraja, A. (2018). Strategi Inovasi dalam Rangka Menjaga
Keberlanjutan Bisnis dalam Menghadapi Era Volatility, Uncertainty,
Compelxity, dan Ambiguity (Vuca). Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi
Terapan, 1(IX), 51-58.
Bob Johansen. (2012). .Leaders Make the Future: Ten New Leadership Skills for
Uncertain World
Kingsinger, P. & Walch, K. (2012 July 9). Living and leading in a VUCA world.
Thunderbird University. Retrieved from (04, Oktober 2023, 11.28 WIB)
http://knowledgenetwork.thunderbird.edu/research/2012/07/09/kinsinger-
walch-vuca/
Masduki, Rita P. Khotimah, & Sri Sutarni. (2014). Islamic Values In Mathematics
Learning. Proceeding of Internasional Conference on Research:
Implementation and Education of Mathematics and Sciences.
Shihab, M.Quraish, (2022). Tafsir Al-Misbah vol.13, PT. Lentera Hati, Jakarta,
hlm. 355
Suaif F., Syamsu N., Mohammad Al Farabi. (2023). Islamic Values: Integration in
Learning Mathematics and Science at Man 2 Level 2022/2023 Academic Year.
Munaddhomah Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 4(3): 732-745.
Trianto. (2007). Model Pembelaiaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta,
Prestasi Pustaka.
Uno, Hamzah. (2008). Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara
28
Lampiran 1
A. Tujuan Wawancara
Memahami pandangan guru matematika tentang konsep integrasi nilai-nilai
Islam dalam pembelajaran matematika generasi robbani dan bagaimana guru
melihat peran integrasi ini dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
B. Jenis Wawancara
Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara bebas/semi terstruktur.
Yakni wawancara yang berbasis tugas, dimana peneliti membuat garis besar
pertanyaan yang menjadi pokok permasalahan, kemudian pada pelaksanaannya
dapat dimodifikasi sesuai situasi saat wawancara. Pertanyaan wawancara
dikembangkan berdasarkan indikator integrasi nilai-nilai islam dalam pembelajaran
matematika.
1. Wawancara dilakukan secara face to face, yakni terjadi kontak langsung antara
peneliti dan informan.
2. Wawancara dilakukan setelah terjadi kesepakatan waktu dan tempat
pelaksanaan wawancara antara peneliti dan informan.
3. Pertanyaan yang diberikan tidak harus sama, tetapi memuat pokok
permasalahan yang sama.
NO Indikator Pertanyaan
1 -Kemampuan guru dalam menjelaskan Bagaimana konsep integrasi nilai-nilai islam
konsep integrasi nilai-nilai Islam. sebelum dilaksanakannya pembelajaran?
- Kemampuan guru untuk Apa pemahaman ustadzah tentang konsep
menghubungkan nilai-nilai Islam integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran
dengan materi matematika. matematika?
Kemampuan apa saja yang harus dimiliki
ustadzah untuk dapat mengintegrasikan nilai-
nilai islam dalam pembelajaran matematika?
2 - Konkretitas langkah-langkah atau Bagaimana Anda mengimplementasikan
metode yang digunakan oleh guru. konsep integrasi nilai-nilai Islam dalam
- Contoh konkret dari integrasi nilai- pengajaran matematika kepada siswa generasi
nilai Islam dalam pengajaran robbani?
matematika.
29
3 - Pernyataan guru tentang perubahan yang Apakah Anda menganggap integrasi nilai-nilai
mungkin terjadi dalam motivasi belajar Islam dalam pembelajaran matematika dapat
siswa. memengaruhi motivasi belajar siswa? Jika ya,
- Contoh konkret dari reaksi siswa bagaimana?
terhadap integrasi nilai-nilai Islam.
4 - Deskripsi reaksi siswa seperti partisipasi Bagaimana reaksi dan respons siswa terhadap
aktif atau pertanyaan yang diajukan. integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran
- Tanggapan siswa terhadap integrasi matematika?
nilai-nilai Islam.
5 - Perubahan dalam prestasi siswa sebelum Apakah Anda melihat peningkatan prestasi siswa
dan setelah penerapan integrasi. dalam matematika sebagai hasil dari integrasi nilai-
- Tanggapan guru tentang dampak nilai Islam?
integrasi terhadap prestasi siswa.
30
Lampiran 2
INSTRUMEN OBSERVASI
INTEGRASI NILAI-NILAI ISLAM SEBAGAI UPAYA MOTIVASI
BELAJAR MATEMATIKA
SMAS ISLAM AL AZHAAR TULUNGAGUNG
Lampiran 3
Gambar 5 : Kegiatan aktif santri saat pembelajaran matematika dengan integrasi nilai-
nilai islam
Riskiya, lahir di Tulungagung pada tanggal 27 Desember 2006. Anak kedua dari
pasangan Bapak Kastoyar dan Ibu Indiastuti yang beralamatkan Rt/Rw 001/003, Dusun Glotan,
Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung. Pendidikan pertama dimulai
dari sekolah dasar di SD Islam Al Azhaar Tulungagung pada tahun 2013-2019, lalu sekokah
menengah pertama di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung pada tahun 2019-2022, kemudian
melanjutkan sekolah di SMAS Islam Al Azhaar Tulungagung pada tahun 2022 sampai saat ini.
Dalam rangka mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTN) APOTEMA 2023 yang
diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, kami
menyusun karya tulis ilmiah dengan judul "Integrasi Nilai-Nilai Islam Sebagai Upaya
Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Generasi Robbani di Era VUCA".
35
Nurul Sakinah, lahir di Tulungagung pada tanggal 16 Juli 2007. Anak ketiga dari
pasangan Bapak M. Choirul Sofwan dan Ibu Marliana yang beralamatkan Jl. Letjend Suprapto
No. 37, Ds. Kepatihan, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung. Pendidikan pertama
dimulai dari sekolah dasar di SD Islam Al Azhaar Tulungagung pada tahun 2013-2019, lalu
sekokah menengah pertama di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung pada tahun 2019-2022,
kemudian melanjutkan sekolah di SMAS Islam Al Azhaar Tulungagung pada tahun 2022 sampai
saat ini.
Dalam rangka mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTN) APOTEMA 2023 yang
diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, kami
menyusun karya tulis ilmiah dengan judul "Integrasi Nilai-Nilai Islam Sebagai Upaya
Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Generasi Robbani di Era VUCA".
36
Renata Wanodia Puspita Lestari, lahir di Tulungagung pada tanggal 14 Juli 2006. Anak
kedua dari pasangan Bapak poerbo Isriyanto dan Ibu Ima Fatmawati yang beralamatkan RT/RW
001/002, Dusun Tapan, Desa Tapan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.
Pendidikan pertama dimulai dari sekolah dasar di SDN Tapan Tulungagung pada tahun 2013-
2019, lalu sekokah menengah pertama di SMP 3 Kedungwaru Tulungagung pada tahun 2019-
2022, kemudian melanjutkan sekolah di SMAS Islam Al Azhaar Tulungagung pada tahun 2022
sampai saat ini.
Dalam rangka mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTN) APOTEMA 2023 yang
diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, kami
menyusun karya tulis ilmiah dengan judul "Integrasi Nilai-Nilai Islam Sebagai Upaya
Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Generasi Robbani di Era VUCA".