You are on page 1of 9

LOMOOK OARAT PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

DINAS KESEHATAN

UPT PUSKESMAS GUNUNGSARI


Jln. Pariwisata Nomor 70, Kec. Gunungsari,
Kab. Lombok Barat (83371) E-mail :
gunungsari 177 gmail.com.

SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPT BLUD


PUSKESMAS GUNUNGSARI
Nomor:
177/A,11SWUPT.PKM.GN
S/lll/2023
TENTANG

INDIKATOR PEMBINAAN JARINGAN DAN JEJARING


FASILITAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS GUNUNGSARI

KEPALA UPT PUSKESMAS GUNUNGSARI,

Menimbang a. bahwa untuk meningkatkan akses dan pelayanan puskesmas

kepada masyarakat perlu dilakukan kerjasama

dengan jaringan pelayanan dan jejaring

fasilitas kesehatan di wilayah kerja UPT

Puskesmas Gunungsari,

b. bahwa jaringan pelayanan dan jejaring fasilitas kesehatan

perlu dilakukan pembinaan secara terintegrasi;

c. bahwa berdasar pertimbangan pada poin ( a ) dan poin (b )


perlu ditetapkan dengan surat keputusan Kepala UPT
BLUD Puskesmas Gunungsari; Mengingat 1. Undang -
Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan;

2. Undang - Undang Republik Indonesia

Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah

Daerah,
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik

IndonesiaNomor 46 Tahun 2015 Tentang

Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,

Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter

Gigi;

4. Peraturan Menteri Kesehtan Republik


Indonesia Tentang Kesehatan;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik

IndonesiaNomor 46 Tahun 2015 Tentang

AkreditasiPuskesmas, Klinik Pratama,

Tempat PraktikMandiri Dokter dan Dokter

Gigi;

6. Peraturan Menteri Kesehtan Republik

Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang

Pedoman Managemen Puskesmas;

7. Peraturan menteri kesehatan Republik

IndonesiaNomor 43 Tahun 2019 Tentang

Pusat KesehatanMasyarakat;
MEMUTUSKAN

MenetapkanKEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS GUNUNGSARI TENTANG INDIKATOR

PEMBINAAN JARINGAN DAN JEJARING FASILITAS KESEHATAN

KESATU Indikator Kineja Pembinaan Jaringan Pelayanan dan Jejaring Puskesmas UPT
Puskesmas Gunungsari sebagaimana yang tercantum dalam lampiran keputusan ini ,

KEDUA Indikator Kineja Pembinaan Jaringan Pelayanan dan Jejaring


Puskesmas menjadi pedoman bagi setiap petugas untuk mengukur kinerja
Pernbinaan Jaringan Pelayanan dan Jejaring Puskesmas

KETIGA Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari

terdapatkekeliruan akan diadakan perubahan sebagaimanamestinya.

Ditetapkan di Gunungsari
Maret 2023

KEPÅLÅUPTÅUSKESMAS GUNUNGSARI,

H.L. WIRAWAÅ SRIGEDE


LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS
GUNUNGSARI
NOMOR
TENTANG Indikator Kinerja Jaringan Dan Jejaring
Fasilitas UPT Puskesmas Gunungsari

INDIKATOR KINERJA JARINGAN PELAYANAN DAN JEJARING UPT PUSKESMAS


GUNUNGSARI

NO INDIKATOR STANDAR
Menyusun rencana tahunan pembinaan jaringan dan Ada program pembinaan yang mencakup

jejaring fasyankes jaringan dan jejaring fasyankes

2 Melakukan pembinaan jaringan dan jejaring sesuai Ada bukti hasil pembinaan jaringan dan

rencana jejaring fasyankes

Melakukang menotoring dan evaluasi terhadap Ada bukti hasil monitoring dan
evaluasi
rekomendasi hasil pembinaan tindak lanjut rekomendasi hasil
pembinaan

Ditetapkan di Gunungsari
Pada tanggal • 1 Maret 2023
KEPALA UPT PUSKESMAS GUNUNGSARI,

H.L. WIRAWAN SRIGEDE


U
PT PUSKESMAS GUNUNGSARI
Jin. Pariwisata No. 70 Dusun Medas Desa, Desa Gunungsari, Kecamatan Gunungsari,
Kabupaten Lombok Barat, Kode Pos 83351 - Telp. (0370) 63503 • E-Mail : qununqsari177@qmail.com

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PENYELIAAN FASILITATIF

UPT PUSKESMAS GUNUNGSARI TAHIJN 2022

A. PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada

upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan Anak, terutama pada kelompok yang paling

rentan kesehatanya itu ibu bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai dengan

tingginya Angka Kematianlbu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Angka kematian Ibu sebesar 305/ 100.000 Kelahiran Hidup dan Angka kematian Bayi

sebesar 24/1000 Kelahiran Hidup berdasarkan data SDK! 2017, menunjukkan bahwa derajat

kesehatan Ibu dan Bayi rawan, dimana keadaan ini menggambarkan derajat Kesehatan secara

umum pada suatu wilayah yang perlu dicari alternatif pemecahan masalahnya karena

permasalahan ini sangat menentukan kualitas sumberdaya manusia untuk masa yang akan

datang.

B. LATAR BELAKANG
Sejalan dengan Grand Strategi Departemen Kesehatan telah dilaksanakan upaya percepatan
penurunan AKI melalui Strategi Making Pregnancy Safer (MPS) yang merupakan strategi sektor
kesehatan yang terfokus, yaitu;

1) Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan,

2) Membangun kemitraan yang efektif dengan lintas program dan lintas sektor serta mitra lain,
3) Pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat,

4) Meningkatkan sistem survejlans, monitoring dan informasi kesehatan serta pembiayaan kesehatan.
Salah satu upaya yang diperkuat adalah meningkatkan kemampuan klinis dan manajemen

kepada tenaga kesehatan khususnya Bidan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di desa.Untuk itu

diperlukan pembinaannya, dengan melaksanakan kegiatan penyeliaan (supervisi) fasilitatif secara

berkesinambungan dan tepat sasaran yang dilaksanakan oleh Bidan Koordinator (Bikor) di Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota dan Bikor di Puskesmas.


Untuk menghasilkan pembinaan yang baik, diperlukan interaksi yang fasilitatif dan

produktif serta harmoni santara pembina dan yang dibina.Dengan dasar interaksi yang baik

inilah kemudian direncanakan strategi pembinaan yang mantap dan terarah. Pembinaan yang

efektif akan menghasilkan tenaga yang ber-etika, terampil, efisien dan tangguh. Kualitas

tenaga bidan yang demikian akan mempunyai dampak dalam mempercepat penurunan angka

kematian ibu, bayi baru lahir, bayi dan anak balita


Kerangka Acuan Penyeliaan Fasilitatif
No 08/8 1
2/KAJUPTPKMGNS/112021
T Bedaku 13/01/2021

No, Revi8i 02

Heleman 214

C. TUJUAN
1. TujuanUmum

Meningkatnya kualitas pelayanan program KIA di tingkat pelayanan kesehatan dasar

2. Tujuan Khusus

a. Membantu memecahkan masalah, membangun kerja sama tim serta membimbing dan
mengarahkan bidan kearah praktek terbaik dan memenuhi standar

b. Memberikan pemahaman Penyeliaan yang baik adalah penyeliaan yang dijalankan secara efektif

dan bersifat fasilitatif, tidak mengagetkan atau mencaricarł kesalahan

c. Terlaksanaya Penyeliaan fasilitatif yang dilakukan secara terarah menggunakan alat bantu berupa

daftar tilik penyeliaan sehingga proses penyeliaan dapat dilakukan secara terukur dan sistematis.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Kegiatan Pokok
1) Membimbing pengetahuan, keterampilan klinis profesi dan sikap bidan

2) Membina Bidan dan tenaga kesehatan terkait dalam pengelolaan program KIA

3) Melakukan pemantauan, penyeliaan dan evaluasi program KIA termasuk penlaian terhadap

prasarana dan logistik (fasilitas pendukung), kinerja klinis dan kinena manajerial fasilitas kesehatan

dan bidan di wilayah kerja

4) Membantu mengidentifikasi masalah, mencarł dan menetapkan solusi serta melaksanakan


tindakan yang mengarah peningkatan mutu pelayanan KIA
5) Memberi dorongan motivasi dan membangun kerjasama tim serta memberikan bimbingan teknis

ditempat kerja kepada fasilitas kesehatan dan bidan diwilayah kerja

6) Melakukan kerjasama tim lintas program dan lintas sektor baik secara horizontal ( pada tingkat
Puskesmas) dan vertikal ( pada tingkat kabupaten)
7) Mengusulkan pemberian penghargaan bagi fasilitas kesehatan dan bidan berprestasi, kesempatan

untuk peningkatan pendidikan dan pengembangan karier.

b. Rincian kegiatan
1) Pengamatan langsung

Pengamatan langsung digunakan untuk menilai fasilitas / sarana pendukung (ruangan, obat dan
alat ) dengan menggunakan daftar tilik yang telah diisi.
2) Kajian dokumen

Mengkaji pencatatan hasil pelayanan kesehatan dengan menggunakan rekam


medis( status ibu, partograf, status bayi atau yang lain yang telah diisi )
Mengkaji kohort ibu, bayi, anak balita dan anak prasekolah laporan - laporan yang ada.
3) Wawancara

Penyelia juga membantu memecahkan kesulitan yang dihadapi petugas dalam menerapkan

standar pelayanan yang berlaku. Bidan yang diselia didorong untuk selalu mempelapri

kernbali petunjuk standar pelayanan.

CAU MELAKSANAKAN KEGIATAN

1) Pra - penyeliaan
Bikor puskesmas diharapkan mempunyai pemahaman dan keterampilan membenkan penyeliaan

fasilitatif dan menguasai dengan benar daftar tilik penyeliaan.

Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan penyeliaan fasiltiatif atau belapr sendin

melalui buku acuan penyeliaan fasiltiatif.

2) Penyeliaan
a. Orientasi

Orientasi pemahaman konsep, metode, pelaksanaan dan penjelasan daftar tilik yang

diterapkan melalui kajian mandiri dan venfikasi. b, Kajian Mandiri

Pelaksanaan kajian mandiri dengan menggunakan daftar tilik dilakukan oleh bidan di

wilayah kerjanya. c. Verifikasi

Verifikasi dilakukan oleh bikor terhadap bidan di wilayah kerpnya dengan

menggunakan daftar tilik yang telah dii3i terlebih dahulu oleh bidan. Bikor melakukan

verifikasl untuk tiap komponen yang dianggapnya perlu diverifikasi kebenaran dan

kelengkapan penysiannya.

Bikor kemudian melakukan rekapitulasi hasil verifikasi

d. Pertemuan bulanan

Pertemuan bulanan membicarakan hasil verifikasi baik tingkat kepatuhan terhadap standar

maupun item-item yang tidak mematuhi standar.

e. Upaya peningkatan mutu

f. Berdasarkan temuan dari hasil penilaian daftar tilik, balk bikor maupun bidan di selia

membuat perencanaan peningkatan mutu layanan.

F. SASAUN

a. 100 % Bidan desa mendapat kunjungan penyeliaan


b. 100 % Bidan Praktek Swasta dan bidan yang bekerja di RB mendapat kunjungan penyeliaan

c. 100 % Peningkatan tingkat kepatuhan poskesdes dan puskesmas terhadap standar


pelayanan KIA.
Kerangka Acuan Penyeliaan Fasifitatif
No • 08/8 1
2NAJUPȚPKMGNS/lQ021
T I Berlaku 13/01/2021

No Rovłsi 02
Halernan

3) JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Poskesdes Pelaksanaan

TWI III
1 Gunungsafi 14 Maret 2022

2 Kekait 15 2022

3 Dopang 16 Maret 2022

4 Guntur Macan 17 Maret


2022
5 Tamansari I 21 Maret 2022

6 Tamansari II 22 Maret 2022

4) EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPOUN


Kegiatan evaluasi dilakukan Bikor sebagai bagian dari tim Puskesmas atau dinas kesehatan
kabupaten/kota. Bikor bersama tim diharapkan dapat melakukan evaluasi baik untuk kinerja klinis
profesi bidan maupun kinerja manajerial program KIA.

5) PENCATATAN, PELAPOUN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pelaporan dilakukan secara berkala dan berjenjang dan bidan/ koordinator ke Dinas
Kesehatan Kabupaten. Pelaporan dilakukan setiap selesai penyeliaan. Pelaporan disusun setiap 3
(tiga) bulan sekali dan laporan tahunan.

Gunungsari, 2022
Kepala UPT Pu kesmasGunungsan

You might also like