Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH BAHASA INDONESIA Riiyan
MAKALAH BAHASA INDONESIA Riiyan
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “JENIS-JENIS
PARAGRAF, TEKNIK DAN PRAKTIK PENGEMBANGAN tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Nur Lailiyah,
S.pd, M.Pd selaku dosen Bahasa Indonesia Keilmuan atas bimbingan, pengarahan, dan
kemudahan yang telah diberikan kepada penulis dalam pengerjaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini,
maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca
sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
PRAKATA ………………………………………………………………………...... 2
DAFTAR ISI ……...………………………………………………………………… 3
I. PENDAHULUAN …………...…………………………………………………... 4
CIRI-CIRI PARAGRAF …………………………………………………………. 4
UNSUR PARAGRAF ……………………………………………………………. 4
FUNGSI PARAGRAF …………………………………………………………… 5
3
I. PENDAHULUAN
Buku, bacaan, teks tidak pernah lepas dari paragraf, itulah sebabnya
mengenal jenis paragraf adalah hal yang perlu diperhatikan jika kamu ingin
menulis atau memahami sebuah paragraf. Paragraf adalah gabungan
struktur kalimat yang memiliki gagasan pokok dan gagasan pendukung
untuk menghasilkan tema tertentu.
Paragraf yang baik, setidaknya terdiri dari dua kalimat atau gagasan.
Tapi, umumnya, paragraf terdiri dari empat hingga sepuluh kalimat, tergantung
pengembangan gagasan yang diinginkan penulisnya.
Unsur-Unsur Paragraf
1. Topik atau Gagasan Utama
2. Kalimat Utama
3. Kalimat Penjelas atau Kalimat Pendukung
4. Konjungsi
4
Berfungsi sebagai ;
1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk satuan pikiran
dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis
dalam satukesatuan.
2. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru lagi karangan yang etrdiri
dari beberapa paragraf. Ganti paragraf berarti ganti pikiran
3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan
pemahaman bagi pembaca.
4. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit
pikiran yang lebih kecil.
5. Memudahkan pengendalian variabel, terutama karangan yang terdiri dari
beberapa variable
.
II. PEMBAHASAN
1. JENIS-JENIS PARAGRAF
A. BERDASARKAN URUTAN ISI
Paragraf Pembuka, adalah paragraf yang berisi kalimat-kalimat berfungsi
untuk mengantarkan pembaca pada pokok-pokok persoalan yang akan
dikemukakan. Oleh karena itu penulis harus mampu menarik simpati dengan
paragraf yang menarik, memunculkan rasa ingin tahu dalam diri pembaca
terhadap topik utama / persoalan yang menjadi topik utama.
5
Pargraf Penutup, adalah aragraf yang berfungsi untuk mengakhiri sebuah
karangan yang biasanya terletak pada bagian akhir suatu karangan atau karya
tulis, penulis juga dapat membuat kesimpulan atau menambahkan solusi atas
persoalan yang diuraikan.
B. BERDASARKAN TUJUAN
Paragraf Naratif, adalah jenis paragraf yang menampilkan peristiwa
secara kronologis dan memiliki alur gagasan yang pasti digunakan sebagai
media dalam teknik menulis yang menuntut penggambaran alur cerita yang
runtut dan jelas. Banyak digunakan dalam teks fiksi yang menggunakan
“kisah” sebagai topik utamanya.
Ciri-cirinya, ada sebuah peristiwa, ada seorang pelaku, ada waktu dan latar
kejadian yang jelas. kejadian yang diceritakan dalam jenis paragraf naratif
adalah urut atau kecenderungan memiliki alur yang jelas, misalnya alur maju.
6
Ciri-cirinya menampilkan definisi dan menampilkan langkah-langkah , metode
atau cara melakukan sesuatu tindakan, informatif, eksposisi definisi,
klasifikasi, proses, ilustrasi, berita, pertentangan, perbandingan, dan analisis.
Ciri yang ditemukan yakni gagasan utama atau ide pokok berupa pernyataan
umum.
7
Paragraf induktif, adalah jenis paragraf yang berkebalikan dari paragraf
deduktif, yakni gagasan utama paragraf induktif berada di akhir kalimat dalam
paragraf. Jenis paragraf induktif pasti akan diawali dengan penyebutan
peristiwa khusus atau penjelasan yang berfungsi untuk mendukung gagasan
utama.
Istilah kohesi dan koherensi banyak dibahas pada topik wacana. Syarat
sebuah paragraf adalah adanya kesatuan (kohesi) dan kepaduan (koherensi).
Kesatuan dan kepaduan juga menjadi ciri paragraf yang baik. Artinya, jika
paragraf hanya memiliki salah satu syarat tersebut atau tidak memiliki
keduanya, maka paragraf tersebut adalah paragraf yang buruk.
8
A. KOHESI
Kohesi adalah keserasian hubungan antara unsur-unsur yang satu
dengan unsur yang lain dalam wacana sehingga tercipta pengertian yang
baik (koheren). Kalimat atau kata yang dipakai bertautan dan saling
mendukung makna. kohesi paragraf ditandai dengan adanya satu pokok pikiran
utama. Sehingga, kalimat-kalimat pembentuk paragraf harus ditata secara baik
agar tidak ada kalimat yang menyimpang dari kalimat utama/ide pokok pikiran
paragraph tersebut.
Selain itu Kohesi terbagi menjadi 2 yaitu Kohesi Gramatikal dan Kohesi
Leksikal. Kohesi gramatikal adalah kohesi yang membangun gramatik
wacana. Kohesi gramatikal terdiri dari referensi, subtitusi, elipsis dan
konjungsi. Kohesi leksikal adalah hubungan leksikal antara bagian-bagian
wacana untuk mendapatkan keserasian struktur secara kohesif. Penanda yang
termasuk kohesi leksikal antara lain sinonim, hiponim, repetisi, kolokasi, dan
ekuivalensi.
B. KOHERENSI
Koherensi adalah pengaturan gagasan, kenyataan, dan ide secara rapi
menjadi suatu wacana yang logis. Dengan adanya koherensi ini akan
memudahkan seseorang memahami suatu untaian. Koherensi dapat terjadi
apabila kalimat-kalimat yang ada pada suatu paragraf merupakan kalimat yang
logis. Selain itu, antar kalimat harus memiliki hubungan sehingga dapat
mendukung gagasan utama.
9
Contoh ; Bekerjalah yang giat. Kamu bisa mengumpulkan uang sebanyak-
banyak.
Pada contoh di atas, kalimat yang pertama dan kedua merupakan kalimat yang
berbeda. Akan tetapi, terlihat bahwa kalimat kedua merupakan pendukung
kalimat yang pertama.
Contoh : Bangunan itu terbagi dalam empat ruang.pada ruang pertama yang
sering disebut dengan bangsal srimanganti, terdapat dua pasang kursi kayu
ukiran jepara. Ruangan ini sering digunakan adipati sindungriwut untuk
menerima tamu kadipaten.
10
Contoh : Menendang bola dengan sepatu baru dikenalnya sekitar tahun 1977,
saat ia baru lulus dari stm negeri 3 jurusan teknik elektro. Yang pertama kali
melatihnya adalah klub halilintar.
11
Teknik Perbandingan Dan Pertentangan
Pengembangan paragraf dengan perbandingan dan pertentangan
merupakan teknik pengembangan paragraf dengan cara membandingkan satu
hal dengan hal lain yang menjadi objek pembahasan dalam sebuah paragraf.
Perbandingan tersebut bisa berupa kesamaan-kesamaannya (komparatif),
maupun perbedaan-perbedaannya (kontrastif)
Teknik Analogi
Pengembangan paragraf secara analogi dilakukan dengan cara
membandingkan dua atau lebih objek yang dianggap memiliki kemiripan atau
kesamaan untuk kemudian diambil kesimpulanya.
12
Teknik Contoh-contoh
Pengembangan paragraf ini dilakukan dengan memaparkan sebuah ide
pokok melalui contoh-contoh konkrit yang bisa memperjelas ide pokok
tersebut.
Contoh : Selain tipe introver, sifat manusia yaitu ekstrover. Tipe ekstrover
yaitu orang-orang yang perhatiannya lebih diarahkan keluar dirinya, kepada
orang lain, dan kepada masyarakat.orang yang tergolong tipe ekstrover
memiliki sifat-sifat tertentu contohnya berhati terbuka, lancar dalam pergaulan,
ramah tamah, penggembira,mudah memengaruhi,dan mudah dipengaruhi oleh
orang lain.
13
Contoh : Apakah psikologi itu?R.S Woodworth berpendapat,”psikologi adalah
ilmu jiwa .”sedangkan menurut crow dan crow “psikologi adalah kejiwaan
manusia dalam berinteraksi dengan dunia sekitarnya.”sementara itu, santian
mengemukakan bahwa psikologi merupakan perwujudan tingkah laku manusia.
Teknik Klasifikasi
Teknik ini merupakan penggunaan cara pengelompokkan hal-hal yang
sama untuk memperjelas kalimat utama. Pada mulanya penulis
mengelompokkan suatu hal berdasarkan persamaannya, Kemudian diperinci
lagi lebih lanjut kedalam kelompok-kelompok yang lebih kecil dan detail
14
III. Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah di uraikan ;
1) Paragraf adalah bagian-bagian karangan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang
berhubungan secara utuh dan padu serta merupakan satu kesatuan pikiran.
2) Paragraf juga dapat dikatakan sebagai sebuah karangan yang paling pendek
(singkat). Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan dimana suatu
gagasan mulai dan berakhir.
3) Asas-asas Paragraf meliputi kejelasan, keringkasan, ketepatan, kesatupaduan,
pertautan, harkat.
4) Syarat-syarat paragraf meliputi Kesatuan dan Kepaduan paragraf.
5) Teknik pengembangan paragraf meliputi Teknik alamiah, teknik kelimaks &
anti klimaks, teknik umum khusus & khusus umum, teknik perbandingan &
pertentangan, teknik analogi, teknik contoh-contoh, teknik sebab akibat, teknik
definisi luas dan teknik klasifikasi.
B. Saran
Pada kesempatan ini kami menyarankan kepada semua pihak yang
merasa mempunyai gagasan dalam mengembangkan pendidikan di dunia tulis
menulis, agar selalu menuangkan gagasanya dalam bentuk tulisan dengan
mengembangkan keilmuannya.
Kohesi adalah
keserasian hubungan
15
antara unsur-unsur yang
satu dengan unsur yang
4. lain dalam wacana
sehingga tercipta
pengertian yang baik
(koheren).
5. KOHESI
6. Kohesi adalah
keserasian hubungan
antara unsur-unsur
yang satu dengan
unsur yang
7. lain dalam wacana
sehingga tercipta
16
pengertian yang baik
(koheren)
8. OHESI
9. Kohesi adalah
keserasian hubungan
antara unsur-unsur
yang satu dengan
unsur yang
10. lain dalam wacana
sehingga tercipta
pengertian yang baik
(koheren). Kalimat
atau kata yang
17
11. dipakai bertautan
dan saling
mendukung
KOHESI
Kohesi adalah keserasian
hubungan antara unsur-
unsur yang satu dengan
unsur yang
lain dalam wacana sehingga
tercipta pengertian yang
baik (koheren)
KOHESI
Kohesi adalah keserasian
hubungan antara unsur-
18
unsur yang satu dengan
unsur yang
lain dalam wacana sehingga
tercipta pengertian yang
baik (koheren)
KOHESI
Kohesi adalah keserasian
hubungan antara unsur-
unsur yang satu dengan
unsur yang
lain dalam wacana sehingga
tercipta pengertian yang
baik (koheren).
KOHESI
19
Kohesi adalah keserasian
hubungan antara unsur-
unsur yang satu dengan
unsur yang
lain dalam wacana sehingga
tercipta pengertian
20