You are on page 1of 20

MAKALAH BAHASA INDONESIA

JENIS-JENIS PARAGRAF, TEKNIK


PENGEMBANGAN PARAGRAF DAN PRAKTIK
MENGEMMBANGAN PARAGRAF
Dosen Pembimbing : Nur Lailiyah, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh : Kelompok 9


Krisna Yoga Widyatama
Mokhamad Adib Alana
Riyan Al Kawari
PRAKATA

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “JENIS-JENIS
PARAGRAF, TEKNIK DAN PRAKTIK PENGEMBANGAN tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Nur Lailiyah,
S.pd, M.Pd selaku dosen Bahasa Indonesia Keilmuan atas bimbingan, pengarahan, dan
kemudahan yang telah diberikan kepada penulis dalam pengerjaan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini,
maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca
sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya.

Kediri 3 Oktober 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

PRAKATA ………………………………………………………………………...... 2
DAFTAR ISI ……...………………………………………………………………… 3

I. PENDAHULUAN …………...…………………………………………………... 4
CIRI-CIRI PARAGRAF …………………………………………………………. 4
UNSUR PARAGRAF ……………………………………………………………. 4
FUNGSI PARAGRAF …………………………………………………………… 5

II. PEMBAHASAN …………………………………………………………………. 5


2. 1 JENIS-JENIS PARAGRAF .…………………………………………………. 5
A. BERDASARKAN URUTAN ISI …............................................................. 5
B. BERDASARKAN TUJUAN ……………………………………………… 6
C. BERDASAARKAN LETAK GAGASAN UTAMA ……………………... 7
2. 2 KOHESI DAN KOHERENSI ……………………………………………….. 8
A. PENGERTIAN KOHESI ………………..................................................... 9
B. PENGERTIAN KOHERENSI …………………………………………….. 9
2.3 TEKNIK PENGEMBANGAN PARAGRAF
DAN PRAKTIKNYA ………………………………………………………. 10

III. PENUTUP ……………………………………………………………………... 15


A. KESIMPULAN ………………………………………………………….. 15
B. SARAN ………………………………………………………………….. 15

3
I. PENDAHULUAN

Buku, bacaan, teks tidak pernah lepas dari paragraf, itulah sebabnya
mengenal jenis paragraf adalah hal yang perlu diperhatikan jika kamu ingin
menulis atau memahami sebuah paragraf. Paragraf adalah gabungan
struktur kalimat yang memiliki gagasan pokok dan gagasan pendukung
untuk menghasilkan tema tertentu.

Paragraf yang baik, setidaknya terdiri dari dua kalimat atau gagasan.
Tapi, umumnya, paragraf terdiri dari empat hingga sepuluh kalimat, tergantung
pengembangan gagasan yang diinginkan penulisnya.

Setiap kalimat dalam paragraf tersebut wajib memiliki gagasan pokok


dan gagasan penjelas ini harus memiliki keterpaduan bentuk (kohesi) dan
keterpaduan makna (koherensi). Sifat koheren ini bertujuan agar maksud
paragraf dapat tersampaikan seutuhnya. Hal ini juga yang akan menentukan
kualitas paragraf dan akhirnya juga menentukan kualitas teks secara
keseluruhan.

kita dapat mengetahui ciri-ciri paragraf, yaitu sebagai berikut ;


 Paragraf mengandung makna, pesan, atau pikiran dari penulis,
 Paragraf dibangun oleh beberapa kalimat yang menghasilkan suatu tema
tertentu,
 Kalimat-kalimat dalam paragraf disusun secara logis dan sistematis,
 Paragraf mengandung satu ide pokok dan beberapa kalimat penjelas.

Unsur-Unsur Paragraf
1. Topik atau Gagasan Utama
2. Kalimat Utama
3. Kalimat Penjelas atau Kalimat Pendukung
4. Konjungsi

4
Berfungsi sebagai ;
1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk satuan pikiran
dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis
dalam satukesatuan.
2. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru lagi karangan yang etrdiri
dari beberapa paragraf. Ganti paragraf berarti ganti pikiran
3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan
pemahaman bagi pembaca.
4. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit
pikiran yang lebih kecil.
5. Memudahkan pengendalian variabel, terutama karangan yang terdiri dari
beberapa variable

.
II. PEMBAHASAN
1. JENIS-JENIS PARAGRAF
A. BERDASARKAN URUTAN ISI
 Paragraf Pembuka, adalah paragraf yang berisi kalimat-kalimat berfungsi
untuk mengantarkan pembaca pada pokok-pokok persoalan yang akan
dikemukakan. Oleh karena itu penulis harus mampu menarik simpati dengan
paragraf yang menarik, memunculkan rasa ingin tahu dalam diri pembaca
terhadap topik utama / persoalan yang menjadi topik utama.

 Pargraf Isi, adalah pokok persoalan yang biasanya terletak di antara


paragraf pembuka dan penutup dan juga berfungsi untuk memaparkan,
membandingkan dan menentukan gagasan dari pokok persoalan. Paragraph
ini menuntaskan persoalan yang dibahas agar isi pembahasan tidak
menggantung atau tidak jelas, dari pengembangan pokok pikiran yang
disusun sehingga menyentuh bagian penutup.

5
 Pargraf Penutup, adalah aragraf yang berfungsi untuk mengakhiri sebuah
karangan yang biasanya terletak pada bagian akhir suatu karangan atau karya
tulis, penulis juga dapat membuat kesimpulan atau menambahkan solusi atas
persoalan yang diuraikan.

B. BERDASARKAN TUJUAN
 Paragraf Naratif, adalah jenis paragraf yang menampilkan peristiwa
secara kronologis dan memiliki alur gagasan yang pasti digunakan sebagai
media dalam teknik menulis yang menuntut penggambaran alur cerita yang
runtut dan jelas. Banyak digunakan dalam teks fiksi yang menggunakan
“kisah” sebagai topik utamanya.

Ciri-cirinya, ada sebuah peristiwa, ada seorang pelaku, ada waktu dan latar
kejadian yang jelas. kejadian yang diceritakan dalam jenis paragraf naratif
adalah urut atau kecenderungan memiliki alur yang jelas, misalnya alur maju.

 Paragraf Deskriptif, adalah jenis paragraf yang menggambarkan objek


dalam teks dengan lengkap dan jelas sehingga pembaca mendapat gambaran
objek dengan nyata. Jadi pembaca seolah-olah bisa benar-benar melihat,
mendengar, meraba, merasa objek yang diceritakan dalam paragraf..

Ciri-cirinya, menggambarkan benda, orang, makhluk, tempat dan sebagainya


dengan detail dan jelas. penggambaran yang ditampilkan merupakan hasil indra
(pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan).

 Paragraf Ekspositif, adalah jenis paragraf yang menampilkan kejadian


suatu peristiwa dengan tujuan menceritakan kembali agar pembaca
mengetahuinya. Jenis paragraf ini mengandung unsur 5W+1H (What, Who,
When, Why, dan How)

6
Ciri-cirinya menampilkan definisi dan menampilkan langkah-langkah , metode
atau cara melakukan sesuatu tindakan, informatif, eksposisi definisi,
klasifikasi, proses, ilustrasi, berita, pertentangan, perbandingan, dan analisis.

 Paragraf Persuasif, adalah jenis paragraf yang menempatkan gagasan


untuk membujuk atau mengajak pembaca melakukan sesuatu sesuai dengan
maksud sang penulis. Berupa unsur ajakan, anjuran, atau pemberitahuan.
Dalam paragraf ini sang penulis perlu menampilkan bukti, data dan fakta untuk
menyakinkan pembaca.

Ciri-cirinya menyakinkan bahwa pikiran manusia dapat diubah dan dipengaruh

 Paragraf Argumentatif, adalah jenis paragraf yang menyampaikan ide,


gagasan, atau pendapat dari sang penulis terhadap isu tertentu yang disertai
dengan data dan fakta serta mengutarakan pendapat beserta alasannya.
bertujuan meyakinkan pembaca bahwa ide , gagasan, atau pendapat sang
penulis adalah benar dan dapat dibuktikan.
Ciri-cirinya penjelasan yang padat terhadap sesuatu agar pembaca percaya
bersumber ide dari pengamatan, analisis, atau pengalaman. Kemudian ditutup
dengan kalimat kesimpulan.

C. BERDASARKAN LETAK GAGASAN UTAMA


 Paragraf Deduktif, adalah jenis paragraf yang gagasan utamanya berada
diawal, bersifat deduksi yang gagasannya berkembang dari umum ke khusus.

Ciri yang ditemukan yakni gagasan utama atau ide pokok berupa pernyataan
umum.

7
 Paragraf induktif, adalah jenis paragraf yang berkebalikan dari paragraf
deduktif, yakni gagasan utama paragraf induktif berada di akhir kalimat dalam
paragraf. Jenis paragraf induktif pasti akan diawali dengan penyebutan
peristiwa khusus atau penjelasan yang berfungsi untuk mendukung gagasan
utama.

Ciri-cirinya menggunakan konjungsi seperti “jadi”, “akhirnya”, “akibatnya”,


“oleh karena itu”, “maka dari itu”, berdasarkan uraian di atas”, “dengan
demikian”, untuk menghubungkan kalimat pendukung dengan kalimat gagasan
utama.

 Pargraf campuran, adalah kalimat pokok yang ditempatkan pada awal


dan akhir paragraf,sehingga terbentuklah paragraf campuran. Kalimat pada
akhir paragraf umumnya menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat
pada awal paragraf
 Paragraf ineratif, adalah jenis paragraf yang menampilkan gagasan
pokoknya di tengah paragraf. Jenis paragraf ini memiliki pola khusus-umum-
khusus atau kalimat penjelas-kalimat utama-kalimat penjelas.

2. KOHESI DAN KOHERENSI

Istilah kohesi dan koherensi banyak dibahas pada topik wacana. Syarat
sebuah paragraf adalah adanya kesatuan (kohesi) dan kepaduan (koherensi).
Kesatuan dan kepaduan juga menjadi ciri paragraf yang baik. Artinya, jika
paragraf hanya memiliki salah satu syarat tersebut atau tidak memiliki
keduanya, maka paragraf tersebut adalah paragraf yang buruk.

8
A. KOHESI
Kohesi adalah keserasian hubungan antara unsur-unsur yang satu
dengan unsur yang lain dalam wacana sehingga tercipta pengertian yang
baik (koheren). Kalimat atau kata yang dipakai bertautan dan saling
mendukung makna. kohesi paragraf ditandai dengan adanya satu pokok pikiran
utama. Sehingga, kalimat-kalimat pembentuk paragraf harus ditata secara baik
agar tidak ada kalimat yang menyimpang dari kalimat utama/ide pokok pikiran
paragraph tersebut.

Contoh ; Pak Anton mengajar Biologi dan Kesenian. Pelajaran tersebut


merupakan mata pelajaran yang paling dikuasasi oleh Pak Anton. Selain itu,
Pak Anton juga mempunyai kemampuan mengajar dengan baik.

Terdapat kata-kata “pelajaran tersebut” yang memiliki arti bahwa pelajaran


yang dimaksud adalah biologi dan kesenian.

Selain itu Kohesi terbagi menjadi 2 yaitu Kohesi Gramatikal dan Kohesi
Leksikal. Kohesi gramatikal adalah kohesi yang membangun gramatik
wacana. Kohesi gramatikal terdiri dari referensi, subtitusi, elipsis dan
konjungsi. Kohesi leksikal adalah hubungan leksikal antara bagian-bagian
wacana untuk mendapatkan keserasian struktur secara kohesif. Penanda yang
termasuk kohesi leksikal antara lain sinonim, hiponim, repetisi, kolokasi, dan
ekuivalensi.

B. KOHERENSI
Koherensi adalah pengaturan gagasan, kenyataan, dan ide secara rapi
menjadi suatu wacana yang logis. Dengan adanya koherensi ini akan
memudahkan seseorang memahami suatu untaian. Koherensi dapat terjadi
apabila kalimat-kalimat yang ada pada suatu paragraf merupakan kalimat yang
logis. Selain itu, antar kalimat harus memiliki hubungan sehingga dapat
mendukung gagasan utama.

9
Contoh ; Bekerjalah yang giat. Kamu bisa mengumpulkan uang sebanyak-
banyak.

Pada contoh di atas, kalimat yang pertama dan kedua merupakan kalimat yang
berbeda. Akan tetapi, terlihat bahwa kalimat kedua merupakan pendukung
kalimat yang pertama.

3. TEKNIK PENGEMBANGAN PARAGRAF DAN PRAKTIKNYA


Pada suatu paragraf, terdapat pola yang digunakan untuk memerinci
gagasan utama secara cermat. Pola pengembangan paragraf dapat ditemukan di
teks bacaan, buku, media cetak, dan jenis bacaan lainnya.

Berdasarkan definisinya, pengembangan paragraf adalah cara penulis


untuk mengembangkan idenya dengan pengembangan kalimat-kalimat topik
pada kalimat penjelas di suatu paragraf dengan menambahkan kalimat-kalimat
penjelas yang padu.

Beberapa teknik cara yang dapat dilakukan seorang penulis dalam


mengembangkan paragraf adalah :
 Teknik Alamiah
Teknik alamiah merupakan pengembangan paragraf berdasarkan urutan
ruang dan waktu.urutan seperti ini biasa disebut dengan istilah kronologis.

Contoh : Bangunan itu terbagi dalam empat ruang.pada ruang pertama yang
sering disebut dengan bangsal srimanganti, terdapat dua pasang kursi kayu
ukiran jepara. Ruangan ini sering digunakan adipati sindungriwut untuk
menerima tamu kadipaten.

10
Contoh : Menendang bola dengan sepatu baru dikenalnya sekitar tahun 1977,
saat ia baru lulus dari stm negeri 3 jurusan teknik elektro. Yang pertama kali
melatihnya adalah klub halilintar.

 Teknik Klimaks Dan Anti Klimaks


Paragraf klimaks adalah paragraf yang dikembangkan dari gagasan atau
tema kurang penting dan berangsunr-angsur menuju tema atau gagasan yang
dianggap tinggi dan penting. Sedangkan paragraf antiklimaks dimulai dari
gagasan penting yang kemudian dijabarkan dengan gagasan-gagasan
pendukungnya.

Contoh : Bentuk traktor mengalami perkembanagn dari zaman ke zaman


seiring dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu
mesin uap baru jaya-jayanya.

 Teknik Pengembangan Paragraf Umum ke Khusus dan Khusus ke Umum


Teknik umum khusus dimulai dari gagasan utama dan dilanjutkan dengan
hal khusus sebagai pengembanganya. Sedangkan teknik khusus umum dimulai
dari hal-hal khusus yang merupakan penjelasan, kemudian disimpulkan
menjadi hal satu gagasan umum.

Contoh ; Dokumen-dokumen dan keputusan –keputusan serta surat menyurat


yang dikeluarkan pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis
dalam bahasa indonesia.pidato-pidato,terutama pidato kenegaraan ,ditulis dan
diucapkan dengan bahasa indonesia .hanya dalam keadaan tertentu ,demi
kepentingan antar bangsa kadang-kadang pidato resmi ditulis dan diucapkan
dalam bahasa asing,terutama bahasa inggris.

11
 Teknik Perbandingan Dan Pertentangan
Pengembangan paragraf dengan perbandingan dan pertentangan
merupakan teknik pengembangan paragraf dengan cara membandingkan satu
hal dengan hal lain yang menjadi objek pembahasan dalam sebuah paragraf.
Perbandingan tersebut bisa berupa kesamaan-kesamaannya (komparatif),
maupun perbedaan-perbedaannya (kontrastif)

Contoh ; Seruan”kiri”!seorang penumpang angkot untuk turun dri mobil yang


ditumpanginya, misalnya di bandung, mungkin tidak lazim di beberapa daerah
lain seperti: manado, gorontalo, dan malaysia, yang membuat para penumpang
serempak menengok kekiri. Seperti halnya di bandung, di jakarta juga
menggunakan seruan“kiri”untuk menghentikan angkot.

Contoh : “orde 1998-2006. Atau orde politik Indonesia kinijau berbedah


dari”orde 1997-1998.” Ini menyebabkan kehidupan dan penegakan hokum
dalam kedua priode orde itu juga berbedah besar. Orde pemerintah Soeharto
memiliki kecendrungan kuat ke arah sentralisme

 Teknik Analogi
Pengembangan paragraf secara analogi dilakukan dengan cara
membandingkan dua atau lebih objek yang dianggap memiliki kemiripan atau
kesamaan untuk kemudian diambil kesimpulanya.

Contoh : Dalam persoalan poso, kita memang diingatkan bahwa


penanganannya tidaklah mudah. Ibaratnya kita diminta untuk memegang telur.
Kalau terlalu keras memegangnya, telur itu akan pecah, tetapi kalau terlalu
longgar juga akan pecah karena akan terlepas dari tangan. Kita harus
menanganinya secara tepat dan harus menjadi perhatian kita bersama janganlah
masalah ini membuat kita sebagai bangsa menjadi pecah.kasihan para
pahlawan dan mereka yang berharap masa depan.

12
 Teknik Contoh-contoh
Pengembangan paragraf ini dilakukan dengan memaparkan sebuah ide
pokok melalui contoh-contoh konkrit yang bisa memperjelas ide pokok
tersebut.

Contoh : Selain tipe introver, sifat manusia yaitu ekstrover. Tipe ekstrover
yaitu orang-orang yang perhatiannya lebih diarahkan keluar dirinya, kepada
orang lain, dan kepada masyarakat.orang yang tergolong tipe ekstrover
memiliki sifat-sifat tertentu contohnya berhati terbuka, lancar dalam pergaulan,
ramah tamah, penggembira,mudah memengaruhi,dan mudah dipengaruhi oleh
orang lain.

 Teknik Sebab Akibat


Pola pengembangan paragraf sebab-akibat adalah dengan memposisikan
gagasan utama sebagai sebab dan kemudian dipaparkan akibat-akibat dari
sebab tersebut melalui gagasan-gagasan penjelas. Atau sebaliknya, dengan
memposisikan gagasan utama sebagai akibat dan kemudian diikuti pemaparan
mengenai sebab-sebab yang menimbulkan akibat tersebut.

Contoh : Seharusnya indonesia telah menerapkan negara kesejahteraan sejak


awal kemerdekaan. Program jamsostek baru dimulai pada 1976 sehingga
indonesia tertinggal membentuk tabungan nasional. Padahal, malaysia telah
memulainya sejak 1959. Akibatnya, saat krisis melanda asia pada 1997/1998,
indonesia paling sulit untuk bangkit lagi. Oleh karena itu,indonesia perlu
melakukan reformasi penyelenggaraan program jaminan sosial.

 Teknik Definisi Luas


Pola pengembangan paragraf definisi luas adalah dengan memaparkan
arti atau makna dari suatu hal. Paragraf jenis ini biasanya berupa kalimat
definisi yang bercirikan adanya kata: ialah, adalah, yaitu, dan semisalnya

13
Contoh : Apakah psikologi itu?R.S Woodworth berpendapat,”psikologi adalah
ilmu jiwa .”sedangkan menurut crow dan crow “psikologi adalah kejiwaan
manusia dalam berinteraksi dengan dunia sekitarnya.”sementara itu, santian
mengemukakan bahwa psikologi merupakan perwujudan tingkah laku manusia.

 Teknik Klasifikasi
Teknik ini merupakan penggunaan cara pengelompokkan hal-hal yang
sama untuk memperjelas kalimat utama. Pada mulanya penulis
mengelompokkan suatu hal berdasarkan persamaannya, Kemudian diperinci
lagi lebih lanjut kedalam kelompok-kelompok yang lebih kecil dan detail

Contoh : “Bahasa Jawa memiliki tingkat-tingkat bahasa. Tingkat bahasa yang


terendah disebut ngoko, kemudian tingkat bahasa krama, dan tingkat bahasa
krama inggil. Bahasa ngoko dipakai di antara orang yang sederajat atau orang
tua kepada yang lebih muda. Bahasa krama dipakai untuk orang yang
kedudukannya lebih tinggi kepada yang lebih tua.”

14
III. Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah di uraikan ;
1) Paragraf adalah bagian-bagian karangan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang
berhubungan secara utuh dan padu serta merupakan satu kesatuan pikiran.
2) Paragraf juga dapat dikatakan sebagai sebuah karangan yang paling pendek
(singkat). Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan dimana suatu
gagasan mulai dan berakhir.
3) Asas-asas Paragraf meliputi kejelasan, keringkasan, ketepatan, kesatupaduan,
pertautan, harkat.
4) Syarat-syarat paragraf meliputi Kesatuan dan Kepaduan paragraf.
5) Teknik pengembangan paragraf meliputi Teknik alamiah, teknik kelimaks &
anti klimaks, teknik umum khusus & khusus umum, teknik perbandingan &
pertentangan, teknik analogi, teknik contoh-contoh, teknik sebab akibat, teknik
definisi luas dan teknik klasifikasi.

Semoga dengan kami membahas makalah ini menjadi tambah wawasan


kita tentang bahasa indonesia dan lebih cinta kepada bahasa kita sendiri.

B. Saran
Pada kesempatan ini kami menyarankan kepada semua pihak yang
merasa mempunyai gagasan dalam mengembangkan pendidikan di dunia tulis
menulis, agar selalu menuangkan gagasanya dalam bentuk tulisan dengan
mengembangkan keilmuannya.

Kohesi adalah
keserasian hubungan
15
antara unsur-unsur yang
satu dengan unsur yang
4. lain dalam wacana
sehingga tercipta
pengertian yang baik
(koheren).
5. KOHESI
6. Kohesi adalah
keserasian hubungan
antara unsur-unsur
yang satu dengan
unsur yang
7. lain dalam wacana
sehingga tercipta
16
pengertian yang baik
(koheren)
8. OHESI
9. Kohesi adalah
keserasian hubungan
antara unsur-unsur
yang satu dengan
unsur yang
10. lain dalam wacana
sehingga tercipta
pengertian yang baik
(koheren). Kalimat
atau kata yang
17
11. dipakai bertautan
dan saling
mendukung
KOHESI
Kohesi adalah keserasian
hubungan antara unsur-
unsur yang satu dengan
unsur yang
lain dalam wacana sehingga
tercipta pengertian yang
baik (koheren)
KOHESI
Kohesi adalah keserasian
hubungan antara unsur-
18
unsur yang satu dengan
unsur yang
lain dalam wacana sehingga
tercipta pengertian yang
baik (koheren)
KOHESI
Kohesi adalah keserasian
hubungan antara unsur-
unsur yang satu dengan
unsur yang
lain dalam wacana sehingga
tercipta pengertian yang
baik (koheren).
KOHESI
19
Kohesi adalah keserasian
hubungan antara unsur-
unsur yang satu dengan
unsur yang
lain dalam wacana sehingga
tercipta pengertian

20

You might also like