You are on page 1of 21

MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN

PROFESIONAL
KELOMPOK 3 =
 HAMZAH
 HASFINA DAMAYANTI
 FRESALY ALEXANDRA
RISAKOTTA
 FITRIANI
 HELENA SONGUPNUAN

AKPER MAPPAOUDANG MAKASSAR


MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN

A. Pengertian Model Praktek keperawatan

B. Pilar Dalam Model Praktek Keperawatan

C. Diagnosa Keperawatan dalam Model


Keperawatan

D. Komponen Model Praktek Keperawatan


PENDAHULUAN

Proses Profesionalisme keperawatan di Indonesia


(Lokakarya Keperawatan Nasional 1983)

Profesionalisme dalam
asuhan keperawatan
UU
Perlindungan UU 1992
konsumen
(1999)
Upaya-upaya untuk meningkatkan mutu
Asuhan keperawatan

Dikembangkan MPKP
Di Indonesia
A. Pengertian Model Praktek keperawatan

Model praktik keperawatan profesional (MPKP) adalah


suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional),
yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur
pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan
tempat asuhan tersebut diberikan. Aspek struktur
ditetapkan jumlah tenaga keperawatan berdasarkan
jumlah klien sesuai dengan derajat ketergantungan klien.
Penetapan jumlah perawat sesuai kebutuhan klien
menjadi hal penting, karena bila jumlah perawat tidak
sesuai dengan jumlah tenaga yang dibutuhkan, tidak ada
waktu bagi perawat untuk melakukan tindakan
keperawatan.
Tujuan MPKP
Menjaga konsistensi asuhan keperawatan

Mengurangi konflik, tumpang tindih dan


kekosongan pelaksanaan asuhan
Keperawatan oleh tim keperawatan

Menciptakan kemandirian dalam


memberikan asuhan keperawatan

Memberikan pedoman dalam


menentukan kebijakan dan keputusan.

Menjelaskan dengan tegas ruang


lingkup dan tujuan asuhan keperawatan
bagi setiap tim keperawatan
B. Pilar Dalam Model Praktek Keperawatan

 Pilar I : Pendekatan Manajemen (manajemen approach)

Pada pilar I yaitu pendekatan manajemen terdiri dari :

Perencanaan

Pengorganisasian
a. Perencanaan
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan
penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan
dimasa mendatang dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan (Siagian, 1990). Perancanaan meliputi:

Visi
Visi adalah pernyataan singkat yang menyatakan
mengapa organisasi itu dibentuk serta tujuan
organisasi tersebut.

Misi
Misi adalah pernyataan yang menjelaskan tujuan
organisasi dalam mencapai visi yang telah
ditetapkan.
Filosofi
Filosofi adalah seperangkat nilai-nilai kegiatan yang
menjadi rujukan semua kegiatan dalam organisasi dan
menjadi landasan dan arahan seluruh perencanaan
jangka panjang
Kebijakan
Kebijakan adalah pernyataan yang menjadi acuan
organisasi dalam pengambilan keputusan
Rencana Jangka Pendek
Rencana jangka pendek yang diterapkan di
ruang MPKP terdiri dari rencana harian, bulanan
dan tahunan
Rencana harian
Rencana harian adalah kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh perawat sesuai dengan perannya
masing-masing, yang dibuat pada setiap shift.

Rencana bulanan
Rencana bulanan merupakan rencana tindak lanjut
yang dibuat oleh kepala ruangan dan ketua tim
Rencana Tahunan
Setiap akhir tahun Kepala Ruangan melakukan
evaluasi hasil kegiatan dalam satu tahun yang
dijadikan sebagai acuan rencana tindak lanjut serta
penyusunan rencana tahunan berikutnya.
b. pengorganisasian
Pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas untuk
mencapai tujuan, penugasan suatu kelompok tenaga
keperawatan, menentukan cara dari pengkoordinasian
aktivitas yang tepat, baik vertikal maupun horizontal, yang
bertanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengorganisasian di ruang MPKP terdiri dari:

Struktur organisasi

Daftar Dinas Ruangan

Daftar Pasien

Manajemen waktu

Supervisi
Struktur Organisasi MPKP
Daftar Dinas Ruangan

Jumlah KLASIFIKASI KLIEN


Klien
MINIMAL PARSIAL TOTAL

PAGI SORE MALM PAGI SORE MALM PAGI SORE MALM

1. 0.17 0.14 0.07 0.27 0.15 0.10 0.36 0.30 0.20

2. 0.34 0.28 0.14 0.54 0.30 0.20 0.72 0.60 0.40

3. 0.51 0.42 0.21 0.81 0.45 0.30 1.08 0.90 0.60

Dst
 Pilar II: Sistem Penghargaan (Compensatory Reward)

Manajemen sumber daya manusia diruang model praktik


keperawatan professional berfokus pada proses
rekruitmen, seleksi kerja orientasi, penilaian kinerja, staf
perawat.proses ini selalu dilakukan sebelum membuka
ruang MPKP dan setiap ada penambahan perawatan
baru.
Compensatory reward (kompensasi penghargaan)
menjelaskan manajemen keperawatan khususnya
manajemen sumber daya manusia (SDM) keperawatan.
Fokus utama manajemen keperawatan adalah
pengelolaan tenaga keperawatan agar dapat produktif
sehingga misi dan tujuan organisasi dapat tercapai.
Perawat merupakan SDM kesehatan yang mempunyai
kesempatan paling banyak melakukan praktek
profesionalnya pada pasien yang dirawat di Rumah Sakit.
Pilar III: Hubungan Profesional

Hubungan professional dalam pemberian pelayanan


keperawata (tim kesehatan) dalam penerima
palayana keperawatan (klien dan keluarga). Pada
pelaksanaan nya hubungan professional secara
interal artinya hubungan yang terjadi antara
pembentuk pelayanan kesehatan misalnya antara
perawat dengan perawat, perawat dengan tim
kesehatan dan lain–lain. Sedangkan hubungan
professional secara eksternal adalah hubungan
antara pemberi dan penerima pelayanan kesehatan.
Pilar IV: Manajemen Asuhan Keperawatan

Salah satu pilar praktik professional perawatan adalah pelayanan


keperawat dengan mengunakan manajemen asuhan keperawatan di MPKP
tertentu. Manajemen asuhan keperawat yang diterapkan di MPKP adalah
asuhan keperawatan dengan menerapkan proses keperawatan.
Diagnosa Keperawatan Pada Model Praktik Keperawatan Jiwa
Salah satu pilar model praktik keperawatan professional adalah pelayanan
keperawatan dengan menggunaakn system pemberian asuhan keperawatan
(patient care delivery system) diruang MPKP. Sistem pemberian asuhan
keperawatan yang nditerapkan di MPKP adalah asuhan keperawatandengan
menerapkan proses keperawatan. Berdasarkanm survey masalah yang
dilakukan dibeberapa rumah sakit jiwa ditemukan 7 diagnosa keperawatan
Resiko prilaku Resiko bunuh diri
utama, yaitu :
kekerasan
Gangguan sensori persepsi : halusinasi Defisit keperawatan diri

Isolasi sosial Ganggun konsep diri : Harga diri rendah

Gangguan pola pikir : waham


C. Diagnosa Keperawatan dalam Model Keperawatan
Salah satu pilar model praktik keperawatan professional
adalah pelayanan keperawatan dengan menggunaakn
system pemberian asuhan keperawatan (patient care
delivery system) diruang MPKP. Sistem pemberian
asuhan keperawatan yang nditerapkan di MPKP adalah
asuhan keperawatan dengan menerapkan proses
keperawatan. Berdasarkanm survey masalah yang
dilakukan dibeberapa rumah sakit jiwa ditemukan 7
diagnosa keperawatan
Resiko utama, yaitu :
prilaku kekerasan Resiko
bunuh diri
Gangguan sensori persepsi : Defisit keperawatan diri
halusinasi
Isolasi sosial Ganggun konsep diri : Harga diri rendah

Gangguan pola pikir : waham


Komponen Model Praktek Keperawatan

Proses Keperawatan

Ketenagaan Keperawatan

Metoda pemberian asuhan keperawatan Dokumentasi Keperawatan


Ketenagaan Keperawatan
Menurut Douglas (1984) dalam suatu pelayanan
profesional, jumlah tenaga yang diperlukan tergantung
pada jumlah pasien dan derajat ketergantungan pasien.

Metode Pemberian Asuhan Keperawatan


Sistem pemberian asuhan keperawatan adalah suatu
pendekatan pemberian asuhan keperawatan secara
efektif dan efisien kepada sejumlah pasien. Setiap metoda
memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing.
Terdapat 3 pola yang sering digunakan dalam pemberian
asuhan keperawatan, yaitu:
Penugasan Keperawatan Fungsional

Penugasan Keperawatan Tim

Penugasan Keperawatan Primer


Proses Keperawatan
Proses keperawatan merupakan proses pengambilan
keputusan yang dilakukan perawat dalam menyusun
kegiatan asuhan secara bertahap. Kebutuhan dan
masalah pasien merupakan titik sentral dalam
pengambilan keputusan.

Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi keperawatan merupakan unsur penting dalam sistem
pelayanan keperawatan, karena melalui pendokumentasian yang
baik, maka informasi mengenai keadaan Kesehatan pasien dapat
diketahui secara berkesinambungan. Disamping itu, dokumentasi
merupakan dokumen legal tentang pemberian asuhan
keperawatan. Secara lebih spesifik, dokumentasi berfungsi sebagai
sarana komunikasi antar profesi Kesehatan, sumber data untuk
pemberian asuhan keperawatan, sumber data untuk penelitian,
sebagai bahan bukti pertanggung jawaban dan pertanggung
gugatan asuhan keperawatan.
5 Subsistem dalam Pengembangan MPKP

Nilai – nilai professional Hubungan antar professional


1) Hubungan perawat – klien

2) Hubungan perawat dan praktek


Hubungan antar profesional dilakukan oleh PP.
CONTENTS PP yang paling mengetahui perkembangan
3) Hubungan perawat dan masyarakat kondisi klien sejak awal masuk. Sehingga mampu
4) Hubungan perawat dan teman sejawat memberi informasi tentang kondisi klien kepada
profesional lain khususnya dokter. .
5) Hubungan perawat dan profesi

Metode pemberian asuhan Pendekatan manajemen Sistem kompensasi


keperawatan dan panghargaan.
Any Question
Thank You
Class One’B

You might also like