Professional Documents
Culture Documents
Susilo Aditya Darma - 2003549 - TSA - Resume 1 (Aturan Amdal)
Susilo Aditya Darma - 2003549 - TSA - Resume 1 (Aturan Amdal)
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisis Dampak
Lingkungan yang diampu oleh:
Dr. Rina Marina, M.P
Oleh:
Susilo Aditya Darma
2003549
DAFTAR ISI 1
BAB I 2
PENDAHULUAN 2
1.1 Latar Belakang dan Ruang Lingkup 2
BAB II 4
KAJIAN PUSTAKA 4
2.1. Amdal 4
2.2. Tujuan 4
2.3. Manfaat 5
2.4. Prosedur Amdal 6
2.5. Dasar Hukum Pelaksanaan Amdal 8
BAB III 10
PEMBAHASAN 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
atau proyek dilaksanakan. Potensi permasalahan lingkungan ini dapat muncul
karena banyak faktor. Faktor lain yang menjadikan perlunya AMDAL adalah
faktor lingkungan itu sendiri. Permasalahan lingkungan hidup global saat ini
dapat dilihat dari terjadinya kerusakan atmosfer yang berujung pada perubahan
iklim, rusaknya lapisan ozon, rusaknya sumber daya hutan, hilangnya
keanekaragaman hayati, polusi dan penipisan sumber daya laut, konsumsi
berlebihan dan penurunan kualitas. kehidupan. Permasalahan lingkungan
hidup ini juga terutama disebabkan oleh ulah manusia yang terus
mengeksploitasi dan memanfaatkan sumber daya alam tanpa memikirkan
dampaknya terhadap lingkungan. Dengan adanya dana AMDAL, dapat
dilakukan penelitian yang dapat diamati dampaknya terhadap lingkungan dan
dapat diketahui dampak negatifnya. mengurangi.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Amdal
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2021, Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup (Amdal) adalah kajian mengenai dampak penting pada
lingkungan hidup dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan,
untuk digunakan sebagai prasyarat pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan serta termuat dalam perizinan
berusaha, atau persetujuan pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
4
Tujuan kedua dari adanya AMDAL adalah masyarakat menjadi
informasi tentang pengelolaan lingkungan hidup ketika sebuah proyek
pembangunan berlangsung. Masyarakat akan merasa aman karena
lingkungan hidup disekitarnya tidak rusak dan tidak tercemar. Bahkan,
masyarakat sekitar juga bisa turut andil dalam proyek pembangunan yang
sedang berjalan.
5
2. Pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan dapat
dicegah.
3. Dapat menjaga suatu konsep “pembangunan berkelanjutan”
agar pembangunan tetap terus berjalan.
4. Suatu kebijaksanaan tentang pengelolaan lingkungan hidup
dapat diambil dan dilaksanakan dengan baik.
6
● Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL (scoping) adalah proses
untuk menentukan lingkup permasalahan yang akan dikaji dalam
studi ANDAL (proses pelingkupan). Setelah selesai disusun,
pemrakarsa mengajukan dokumen KA-ANDAL kepada Komisi
Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu
maksimal untuk penilaian KA-ANDAL adalah 75 hari di luar waktu
yang dibutuhkan oleh penyusun untuk
memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.
● Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL Proses
penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi kegiatan wajib
AMDAL, yaitu menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib
menyusun AMDAL atau tidak. Penyusunan ANDAL, RKL, dan
RPL dilakukan dengan mengacu pada KA-ANDAL yang telah
disepakati (hasil penilaian Komisi AMDAL). #Proses penilaian
ANDAL, RKL, dan RPL. Setelah selesai disusun, pemrakarsa
mengajukan dokumen ANDAL, RKL dan RPL kepada Komisi
Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu
maksimal untuk penilaian ANDAL, RKL dan RPL adalah 75 hari di
luar waktu yang dibutuhkan oleh penyusun untuk
memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.
● Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat. Berdasarkan
Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 08/2000, pemrakarsa wajib
mengumumkan rencana kegiatannya selama waktu yang ditentukan
dalam peraturan tersebut, menanggapi masukan yang diberikan, dan
kemudian melakukan konsultasi kepada masyarakat terlebih dulu
sebelum menyusun KA-ANDAL.
7
2.5. Dasar Hukum Pelaksanaan Amdal
Saat ini, peraturan atau dasar hukum pelaksanaan AMDAL atau
landasan AMDAL diantaranya adalah UU PPLH dan perubahannya dalam
UU Cipta Kerja; PP 22/2021; dan Permen KLHK 18/2021.
Ada sejumlah hal yang wajib dimuat dalam dokumen Amdal. Pasal 25 UU
PPLH. UU Cipta Kerja menerangkan dokumen Amdal harus memuat hal-
hal berikut:
1. pengkajian mengenai dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;
2. evaluasi kegiatan di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan;
3. saran masukan serta tanggapan masyarakat terkena dampak
langsung yang relevan terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan;
4. perkiraan terhadap besaran dampak serta sifat penting dampak yang
terjadi jika rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut dilaksanakan;
5. evaluasi secara holistik terhadap dampak serta sifat penting dampak
yang terjadi jika rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut dilaksanakan;
8
6. rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.
9
BAB III
PEMBAHASAN
Keterangan PermenLHK No. 5 Tahun PerMen No.P.38 Tahun 2019 PP No.4 Tahun 2021
2012
Dasar Permen LHK No. 5 Tahun Peraturan Menteri Negara Dasar Perubahan dari
perubahan 2012 dibentuk untuk Lingkungan Hidup Nomor 05 PerMen No.P.38 kepada PP
Permen melaksanakan ketentuan Tahun 2012 tentang Jenis No.4 Tahun 2021 adalah
Pasal 23 ayat (2) Undang- Rencana Usaha dan/atau bahwa untuk melaksanakan
Undang Nomor 32 Tahun Kegiatan yang Wajib ketentuan Pasal 106 huruf a
2009 tentang Perlindungan Memiliki Analisis Mengenai Peraturan Pemerintah Nomor
dan pengelolaan lingkungan Dampak Lingkungan Hidup, 22 Tahun 2021 tentang
hidup Republik Indonesia perlu disesuaikan dengan Penyelenggaraan
tentang Jenis Rencana Usaha dinamika perkembangan yang Perlindungan dan
dan/atau kegiatan yang wajib terjadi, sehingga perlu diganti Pengelolaan Lingkungan
memiliki analisis mengenai sehingga menetapkan Hidup, perlu menetapkan
dampak lingkungan hidup. Peraturan Menteri Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Lingkungan Hidup dan
Kehutanan tentang Jenis Kehutanan tentang Daftar
Rencana Usaha dan/atau Usaha dan/atau Kegiatan
Kegiatan yang Wajib Yang Wajib Memiliki
Memiliki Analisis Mengenai Analisis Mengenai Dampak
Dampak Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup, Upaya
Pengelolaan Lingkungan
Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan
Hidup atau Surat Pernyataan
Kesanggupan Pengelolaan
dan Pemantauan Lingkungan
Hidup
Landasan 1. Undang-Undang Nomor 1. Undang-Undang Nomor 1. Pasal 17 ayat (3)
Hukum 32 Tahun 2009 tentang 32 Tahun 2009 tentang Undang-Undang Dasar
perlindungan dan Perlindungan dan Negara Republik
pengelolaan lingkungan Pengelolaan Lingkungan Indonesia Tahun 1945;
hidup (Lembaran Negara Hidup 2. Undang-Undang Nomor
Republik Indonesia 2. Peraturan Pemerintah 39 Tahun 2008 tentang
Tahun 2009 Nomor 104, Nomor 27 Tahun 2012 Kementerian Negara
tambahan lembaran tentang Izin Lingkungan 3. Undang-Undang Nomor
Negara republic 3. Peraturan Pemerintah 32 Tahun 2009 tentang
Indonesia nomor 5059) Nomor 24 Tahun 2018 Perlindungan dan
tentang Pelayanan Pengelolaan Lingkungan
Perizinan Berusaha Hidup sebagaimana telah
Terintegrasi secara diubah dengan
Elektronik UndangUndang Nomor
10
4. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang
16 Tahun 2015 tentang Cipta Kerja ;
Kementerian Lingkungan 4. Peraturan Pemerintah
Hidup dan Kehutanan. Nomor 22 Tahun 2021
5. Peraturan Menteri tentang Penyelenggaran
Lingkungan Hidup dan Perlindungan dan
Kehutanan Nomor Pengelolaan Lingkungan
P.18/MENLHK-II/2015 Hidup
tentang Organisasi dan 5. Peraturan Presiden
Tata Kerja Kementerian Nomor 92 Tahun 2020
Lingkungan Hidup dan tentang Kementerian
Kehutanan Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
6. Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor
P.18/MENLHK-II/2015
tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.
BAB I Pada PermenLHK No. 5 Dalam bab 1 membahas
Tahun 2012 tidak membahas mengenai apa itu amdal dan Pada PP No.4 tahun 2021
per bab melainkan langsung Batasan Batasan dalam tidak ada perizinan berusaha
pada pasalnya melaksanakan amdal. Pada terintegrasi secara elektronik.
1. Pasal 1 menjelaskan Peraturan Menteri Sebaliknya pada PP No.4
pengertian AMDAL, Lingkungan Hidup dan Tahun 2021 ada Klasifikasi
usaha dan/atau kegiatan, Kehutanan Baku Lapangan Usaha
dampak penting, dan No.P.38/MENLHK/SETJEN/ Indonesia yang selanjutnya
UKL-UPL KUM.1/7/2019 dan PP No.4 disingkat KBLI adalah kode
2. Pasal 2 membahas Tahun 2021 sama-sama terdiri klasifikasi yang diatur oleh
tentang penapisan. dari 2 pasal. Perbedaan yang lembaga pemerintah
3. Pasal 3 membahas terdapat pada bab 1 adalah : nonkementerian yang
tentang rencana usaha menyelenggarakan urusan
dan/atau kegiatan yang Pada Peraturan Menteri pemerintahan di bidang
wajib dan tidak wajib Lingkungan Hidup dan statistik.
AMDAL. Kehutanan
4. Pasal 4 membahas No.P.38/MENLHK/SETJEN/ 1. Pasal 1 membahas
tentang jenis rencana KUM.1/7/2019 terdapat pada tentang pengertian
usaha dan/atau kegiatan. poin 4 yakni: AMDAL, Usaha dan/atau
5. Pasal 5 membahas Kegiatan, dampak
tentang perubahan Jenis 1. Perizinan Berusaha penting, SPPL,
usaha dan/atau kegiatan Terintegrasi Secara klasifikasi baku lapangan
yang wajib menjadi tidak Elektronik adalah usaha Indonesia, dan
wajib. perizinan berusaha yang Menteri.
6. Pasal 6 membahas diterbitkan oleh Lembaga 2. Pasal 2 membahas
tentang pencabutan OSS untuk dan atas nama tentang usaha dan/atau
menteri, pimpinan kegiatan yang wajib
11
permen LH nomor 11 lembaga, gubernur, atau Amdal, UKL-UPL, dan
tahun 2006 bupati/wali kota kepada SPPL
Pelaku Usaha melalui
sistem elektronik yang
terintegrasi
2. Sedangkan di PerMen
No.P.38 Tahun 2019 tidak
ada Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha
Indonesia.
BAB II Karena tidak terdapat Bab 2 1. Pasal 3 membahas tentang 1. Pasal 3 membahas
maka pada PermenLHK No. usaha dan/atau kegiatan tentang kriteria usaha
5 Tahun 2012 di lampiran yang berdampak penting dan/atau kegiatan yang
langsung membahas jenis wajib memiliki amdal, berdampak penting
rencana usaha dan/atau kriteria usaha yang wajib terhadap lingkungan
kegiatan yang wajib memiliki memiliki amdal, dan hidup yang wajib
AMDAL dari berbagai ketentuan rencana usaha memiliki amdal.
bidang. dan/atau kegiatan yang 2. Pasal 4 membahas
tentang usaha dan/atau
12
lokasinya di dalam kegiatan yang wajib
kawasan lindung. amdal dikelompokan
2. Pasal 4 membahas tentang berdasarkan KBLI
pengelompokan kategori dan/atau non KBLI.
amdal.
BAB III Pada bab 3 PerMen No.P.38 Pada bab 3 PP No.4 tahun
Tahun 2019 berisi tentang 2021 berisi tentang daftar
jenis rencana usaha dan/atau usada dan/atau kegiatan yang
kegiatan yang dikecualikan wajib memiliki UKL-UPL.
wajib memiliki amdal.
1. Pasal 5 berisi tentang
1. Pasal 5 berisi tentang usaha dan/atau
kriteria usaha dan/atau kegiatan yang tidak
kegiatan yang memiliki dampak
dikecualikan wajib penting wajib
memiliki amdal. memiliki UKL-UPL
2. Pasal 6 berisi tentang dan dikelompokan
kegiatan yang berdasarkan KBLI
dikecualikan wajib dan/atau non KBLI.
memiliki amdal. Pengelompokan
3. Pasal 7 berisi tentang tersebut dilakukan
kriteria usaha yang wajib oleh pelaku usaha
UKL-UPL jika atau instansi
dikecualikan wajib amdal. pemerintah.
4. Pasal 8 berisi tentang
usaha dan/atau kegiatan
yang dikecualikan wajib
amdal dan UKL-UPL,
namun perlu RKL-RPL
sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
5. Pasal 9 berisi tentang
kegiatan pemulihan fungsi
lingkungan hidup di
kawasan yang tidak
dibebani izin maka tidak
diwajibkan Amdal, UKL-
UPL, atau SPPL.
6. Pasal 10 berisi tentang
usaha dan/atau kegiatan
yang berbatasan langsung
atau berada dalam
kawasan lindung
dikecualikan wajib amdal
jika disetujui instansi
berwenang. Dan perlu
memilik UKL-UPL atau
13
SPPL sesuai ketentuan
peraturan.
7. Pasal 11 berisi tentang
usaha dan/atau kegioatan
yang berbatasan langsung
atau berada dalam
kawasan lindung
dikecualikan wajib
memiliki amdal setelah
disetujui menteri.
BAB IV Pada Bab 4 PerMen No.P.38 Pada bab 4 PP No.4 tahun
Tahun 2019 berisi tentang 2021 berisi tentang daftar
proses penapisan jenis usada dan/atau kegiatan yang
rencana usaha dan/atau wajib memiliki SPPL.
kegiatan yang wajib memiliki
amdal. 1. Pasal 6 berisi tentang
usaha dan/atau kegiatan
1. Pasal 12 berisi tentang yang wajib memiliki
proses penapisan SPPL adalah usaha
dilakukan secara mandiri dan/atau kegiatan yang
dan/atau berdasarkan tidak memiliki dampak
arahan dari instansi penting terhadap
lingkungan hidup sesuai lingkungan dan tidak
kewenangannya. termasuk usaha dan/atau
2. Pasal 13 berisi tentang kegiatan yang wajib
tahapan penapisan UKL-UPL. Usaha
3. Pasal 14 berisi tentang dan/atau kegiatan yang
arahan instansi lingkungan wajib SPPL
hidup dan pemrakarsa dikelompokan
yang membutuhkan berdasarkan KBLI
arahan dari instansi dan/atau non KBLI.
lingkungan hidup 2. Pasal 7 berisi tentang
menyampaikan hasil jenis usaha yang wajib
penapisan mandiri kepada memiliki Amdal, UKL-
instansi lingkungan hidup UPL, dan SPPL
pusat, provinsi, atau
kabupaten/kota.
4. Pasal 15 berisi tentang
penjelasan lebih lanjut
tentang penapisan yang
berada dalam lampiran
BAB V Pada bab 5 PerMen No.P.38 Pada bab 5 PP No.4 tahun
Tahun 2019 berisi tentang 2021 berisi tentang
Penambahan dan pengurangan Perubahan jenis rencana
jenis rencana usaha dan/atau usaha dan/atau kegiatan yang
kegiatan yang wajib memiliki wajib Amdal, UKL-UPL,
amdal. SPPL.
14
1. Pasal 16 berisi tentang 1. Pasal 8 berisi tentang
rencana usaha dan/atau perubahan jenis usaha
kegiatan yang memiliki dan/atau kegiatan dari
skala lebih kecil daripada wajib Amdal menjadi
yang tercantum dalam UKL-UPL atau SPPL ;
lampiran tapi memiliki dan sebaliknya.
dampak penting terhadap 2. Pasal 9 berisi tentang
lingkungan dapat pengajuan diajukan
ditetapkan menjadi wajib kepada menteri oleh
Amdal oleh Menteri. menteri dan/atau kepala
2. Pasal 17 berisi tentang lembaga pemerintah
evaluasi usulan tertulis nonkemeterian, gubernur,
yang dimana menteri bupati/wali kota,
menugaskan Direktur dan/atau masyarakat.
Jendral.
3. Pasal 18 berisi tentang
menteri yang menetapkan
atau menolak usulan
usaha dan/atau kegiatan
yang tidak wajib amdal
menjadi wajib amdal
berdasarkan rekomendasi
direktur jendral.
4. Pasal 19 berisi tentang
waktu pelaksanaan
evaluasi dan penetapan
dilakukan paling lama 30
hari kerja sejak
permohonan dinyatakan
lengkap.
5. Pasal 20 berisi tentang
rencana usaha dan/atau
kegiatan yang wajib
Amdal ditetapkan menjadi
tidak wajib Amdal oleh
Menteri.
6. Pasal 21 berisi tentang
evaluasi usulan tertulis
yang dimana menteri
menugaskan Direktur
Jendral.
BAB VI Pada bab 6 PerMen No.P.38 Pada bab 6 PP No.4 tahun
Tahun 2019 berisi tentang 2021 berisi tentang ketentuan
ketentuan peralihan dimana peralihan dimana pada saat
rencana usaha dan/atau PerMen ini berlaku,
kegiatan yang sedang permohonan penerbitan izin
dilakukan penilaian lingkungan dan pengesahan
Amdalnya dan belum SPPL yang sedang berproses,
15
diterbitkan keputusan dilanjutkan sampai dengan
kelayakan lingkungan hidup penerbitan persetujuan
oleh menteri diproses dengan lingkungan dan pengesahan
menggunakan ketentuan SPPL.
PermenLHK No. 5 tahun
2012.
16