You are on page 1of 10

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH


(UKGS)

PUSKESMAS MANDIANGIN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SAROLANGUN
2021
KERANGKA ACUAN KEGIATAN

USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS)

I. PENDAHULUAN
Kesehatan gigi dan mulut memegang peranan penting bagi
kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kesehatan gigi dan mulut juga
berperan dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas sumber
daya manusia. Kondisi kesehatan yang ada dalam rongga mulut
berpengaruh pada kondisi kesehatan umum. Beberapa penyakit
bermanifestasi dirongga mulut, seperti infeksi HIV dan diabetes
melitus. Sebaliknya, penyakit gigi dan mulut dapat menjadi faktor
resiko penyakit lain sebagai fokal infeksi tonsiitis, faringitis, otitis
media, bakteriemia, toksemia, diabetes melitus,dan bakterial
endokarditis.
Penyakit gigi yang banyak diderita oleh masyarakat adalah karies
gigi dan penyakit periodontal. Karies maupun periodontitis adalah
penyakit yang banyak terjadi karena adanya interaksi antara
beberapa faktor yaitu host (gigi, gusi,ludah), penjamu(bakteri atau
plak), substrat(makanan kariogenik), dan waktu. Hal ini sebenarnya
mudah dicegah apabila kebiasaan atau perilaku kesehatan gigi yang
baik telah ditanamkan sejak usia dini.
Manusia mempunyai dua fase pertumbuhan gigi, yaitu fase
gigi/gigi sulung dan fase pertumbuhan gigi permanen/gigi tetap. Gigi
susu adalah gigi pada anak-anak yang tumbuh pada usia sekitar 6
bulan sampai dengan 36 bulan. Gigi ini kemudian akan digantikan
oleh giigi permanen yang mulai tumbuh pada usia 6 tahun sampai
dengan 14 tahun. Gigi permanen ini bila hilang atau dicabut, maka
tidak akan ada penggantinya lagi. Kondisi rongga mulut yang sehat
dan bebas karies pada fase gigi susu, akan membawa pada kondisi
gigi permanen atau gigi tetap yang sehat dan bebas dari karies.
Sebaliknya, gigi susu yang banyak mengalami karies, akan membawa
pada pertumbuhan gigi pada pertumbuhan permanen yang rapuh
dan mudah terjadi karies. Sehingga, kondisi kesehatan rongga mulut
saat ini, adalah cerminan dari kondisi rongga mulut dari masa lalu.
Pencegahan penyakit gigi dan mulut seperti di atas perlu
dilakukan sejak dini, dengan memberi wawasan, pengetahuan,
ketrampilan, dan pemahaman terhadap pentingnya menjagaa
kesehatan gigi dan mulut, serta membentuk perilaku atau kebiasaan
yang baik dalam pemeliharaan kesehatan gigi. Hal ini bertujuan
untuk memberikan kesehatan yang optimal pada tubuh secara
umum, dan khususnya, bertujuan untuk mempertahankan gigi
permanen sebanyak mungkin dan selama munmgkin di dalam
rahang sampai dengan lanjut usia, yang sesuai dengan sttandar
kesehatan gigi WHO yaitu 75% dari jumlah penduduk usia 65 tahun
ke atas, memiliki minimum 20 gigi yang berfungsi. Karena itu,
pemberian pengetahuan dan pembentukkan perilaku yang baik
dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, berupa kegiatan usaha
kesehatan gigi sekolah, perlu ditanamkan sedini mungkin, terutama
pada anak-anak usia sekolah dasar, dimana pada usia tersebut
anak-anak sudah menyerap materi dangan mudah serta dapat
mandiri dan membentuk perilaku yang baik dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulutnya sebagai infestasi bagi kesehatan
tubuhnya dimasa mendatang.

II. LATAR BELAKANG


A. Anak usia sekolah adalah kelompok rawan penyakit gigi dan
mulut. Untuk mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut sejak
dini, maka pemerintah melalui departemen kesehatan telah
melakukan berbagai upaya pendekatan pelayannan kesehatan,
yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif secara terpadu
dan berkesinambungan (Herijulianti,dkk,2002). Upaya ini
diwujudkan dalm program kegiatan usaha kesehatan gigi sekolah
(UKGS).
B. Usaha kesehatan gigi sekolah ditujukan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan gigi dan mulutsiswa sekolah dasar di
sekolah binaan. UKGS menyelanggarakan program promotif
berupa pelajaran mengenai kesehatan gigi dan mulut, dan
program preventif berupa sikat gigi massal (Herijuliati dkk,2002)
ditunjunjang dengan upaya kesehatan perorangan, berupa upaya
kuratif bagi individu yang memerlukan perawatan kesehatan gigi
dan mulut. Menurut (Astoeti dkk,2006), status kesehatan gigi dan
mulut yang optimal juga dapat dicapai dengan meningkatkan
upaya promotif dan preventif sedini mungkin.
C. Karies sering dialami oleh anak-anak usia prasekolah. Oleh
karena itu kesehatan gigi dan mulut bagi usia prasekolah
merupakan hal yang perlu mendapat perhatian serius bagi
orangtua, tenaga kesehatan, baik dokter maupun perawat gigi.
Penyakit gigi masih sering diabaikan oleh banyak orangtua,
mereka menganggap kerusakan gigi merupakan hal yang biasa
terjadi pada anak-anak. Maka dari itu, menjaga dan memelihara
kesehatan gigi dan mulut sangatlah penting.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatkan wawasan pengetahuan, ketrampilan,dan
pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan
mulut serta pencegahannya pada anak-anak usia TK, SD/MI.
Tercapai dan meningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut
siswa yang optimal.

B. Tujuan Khusus
1. Siswa memahami bagaimana prosedur menggosok gigi yang
benar, meliputi waktu, frekuensi, dan cara menggosok gigi
secara berkesinambungan.
2. Siswa memahami model sikat gigi yang boleh digunakan
untuk anak-anak dan jenis pasta gigi yang boleh digunakan.
3. Siswa memahami macam-macam penyakit gigi dan tindak
lanjut apa yang harus dilakukan bila menderita penyakit gigi
dan mulut.
4. Siswa memahami kapan harus pergi ke Dokter Gigi dan
frekuensi kunjungan ke Dokter Gigi bila tidak ada masalah
kesehatan gigi dan mulut.
5. Siswa memahami pola makan yang baik untuk kesehatan gigi
dan makanan apa saja yang boleh dimakan dan tidak boleh
dimakan untuk pencegahan karies.
6. Siswa mempunyai sikap/kebiasaan memelihara diri terhadap
kesehatan gigi dan mulut.
7. Untuk mengetahui derajat kesehatan gigi dan mulut melalui
pemeriksaan gigi anak sekolah dasar.
8. Untuk membantu siswa/i mendapatkan perawatan gigi
setelah mendapat rujukan dari pemeriksaan gigi dan mulut di
SD.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


A. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, serta sikat gigi bersama
pada murid SD/MI, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
1. Memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan
materi antara lain :
 Anatomi rongga mulut
 Macam, jenis, dan fungsi gigi
 Makanan sehat dan makanan yang merusak gigi
 Gigi Berlubang
 Proses gigi berlubang
 Teknik dan waktu yang tepat untuk menyikat gigi, serta
melakukan demonstrasi sikat gigi menggunakan model gigi
 Frekuensi ke Dokter gigi
2. Melakukan tanya jawab dan memberi hadiah
3. Melakukan sikat gigi bersama
B. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada siswa TK dengan
rincian kegiatan sebagai berikut:
1. Memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan
metode story telling yaitu membacakan cerita “Negeri Geligi
Diserang Kuman” menggunakan flipchart.
2. Demontrasi sikat gigi yang baik dan benar menggunakan
model gigi
3. Melakukan sikat gigi bersama
C. Pemeriksaan gigi dan mulut pada murid SD/MI, dengan rincian
kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut
2. Mengisi lembar pemeriksaan
3. Memberi surat rujukan bagi siswa/i yang terindikasi
penambalan atau pencabutan gigi
4. Menjelaskan hasil pemeriksaan secara umum dan
melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

V. CARA MELAKUKAN KEGIATAN

No Kegiatan Pelaksanaan Lintas Lintas Ket.


Pokok Kegiatan Program Sektor
Terkait Terkait
A. Penyuluhan - Menyusun - 1. Kepala sumber
Kesehatan rencana kegiatan sekolah, pembia
- membuat jadwal wali yaan
Gigi dan
kegiatan UKGS kelas/gur BOK
Mulut serta pada SD / MI u UKS
Sikat Gigi diwilayah kerja -
Puskesmas mengkoor
Bersama di
Mandiangin dinir
SD/MI - meminta siswa/i
persetujuan sasaran
Kepala untuk
Puskesmas membawa
mengenai jadwal gelas
UKGS di SD/MI kumur
- mengirimkan dan sikat
surat gigi
pemberitahuan -
kepada Kepala mengkoor
Sekolah dinir
- Petugas datang ke siswa/i
sekolah dan sasaran
melakukan agar
penyuluhan serta kooperatif
demonstrasi sikat dalam
gigi besama pelaksana
dengan an
menggunakan kegiatan
model gigi
- melakukan sikat
gigi bersama di
halaman sekolah
- membuat laporan
kegiatan
B. Penyuluhan - Menyusun - 1. Kepala sumber
Kesehatan rencana kegiatan sekolah, pembia
- membuat jadwal guru
Gigi dan yaan
kegiatan pada TK -
Mulut serta di wilayah kerja mengkoor BOK
Sikat Gigi Puskesmas dinir
Mandiangin siswa/i
Bersama di
- meminta sasaran
SD/MI persetujuan untuk
Kepala membawa
Puskesmas gelas
mengenai jadwal kumur
UKGS di TK dan sikat
- mengirimkan gigi
surat -
pemberitahuan mengkoor
kepada Kepala
dinir
Sekolah
- Petugas datang ke siswa/i
sekolah dan sasaran
melakukan
agar
penyuluhan serta
demonstrasi sikat kooperatif
gigi besama dalam
dengan
pelaksana
menggunakan
model gigi an
- melakukan sikat kegiatan
gigi bersama di
halaman sekolah
- membuat laporan
kegiatan
C. Pemeriksaa - Menyusun - 1. Kepala
rencana kegiatan sekolah,
n Kesehatan - membuat jadwal guru
Gigi dan kegiatan pada UKS/wali
SD/MI di wilayah kelas
Mulut di
kerja Puskesmas -
SD/MI Mandiangin mengkoor
- meminta dinir
persetujuan siswa/i
Kepala sasaran
Puskesmas agar
mengenai jadwal kooperatif
kegiatan dalam
- mengirimkan pelaksana
surat an
pemberitahuan kegiatan
kepada Kepala
Sekolah
- Petugas datang ke
sekolah dan
melakukan
pemeriksaan gigi
dan mulut
- Mengisi lembar
pemeriksaan
- Memberi surat
rujukan bagi
siswa/i yang
terindikasi
penambalan atau
pencabutan gigi
- Melakukan
penyuluhan
kesehatan gigi
dan mulut
berdasarkan hasil
pemeriksaan gigi
yang dilakukan
- Melaporkan hasil
pemeriksaan
kepada kepala
sekolah dan wali
kelas
- Membuat laporan
kegiatan
IV. SASARAN
A. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, serta sikat gigi bersama di
23 SD/MI di wilayah kerja Puskesmas Mandiangin.
B. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di 24 TK wilayah kerja
Puskesmas Mandiangin
C. Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut pada murid kelas 5 atau
6 di 23 SD/MI di wilayah kerja Puskesmas Mandiangin.

V. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Jadwal Kegiatan

Indikator Bulan
No Kegiatan Sasaran Target
Program Pelaksanaan

Penyuluhan Murid 23 1x/ Febuari


kesehatan gigi SD/MI SD/MI tahun
1. dan mulut,serta
sikat gigi
bersama

Penyuluhan Murid TK 24 TK 1x/tahun Januari


kesehatan gigi
dan mulut,serta
2.
sikat gigi ber-
sama

Pemeriksaan Murid kelas 23 SD 1x/tahun Maret


gigi dan mulut 5 dan atau
2.
kelas 6
SD/MI

VI. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Setiap kegiatan yang dilakukan harus selalu
didokumentasikan dan dicatat di lembar notulen saat kegiatan atau
setelah kegiatan pada hari tersebut selesai. Hal-hal yang perlu
dicatat antara lain:
1. jumlah sasaran sebenarnya dan sasaran yang mengikuti kegiatan
2. rincian kegiatan yang dilakukan
3. hasil kegiatan
4. masalah/hambatan dari kegiatan
Register dan format laporan yang ditetapkan (jika ada) harus diisi
dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun setiap
tanggal 5 bulan berikutnya.

VI. MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN


Monitoring pelaksanaan kegiatan harian (ketepatan pelaksana,
jadwal, waktu) dilakukan oleh penangung jawab UKGS. Kemudian
evaluasi terhadap keseluruhan kegiatan dilakukan per 3 bulan
sekali sesuai jadwal evaluasi UKM bersama Ketua UKM dan Kepala
Puskesmas .

Mandiangin, 02 Januari 2021

Ketua UKM Penanggung Jawab UKGS

dr. Winda Nanda Pratiwi drg. Neysa Wulan Sari


NIP. 19891103 201902 2 004 NIP. 19861118 201503 2 003

Mengetahui,

Kepala Puskesmas Mandiangin

dr. Sat Joga Agus Widi Nugroho


NIP. 19650303 200907 1 001

You might also like