Professional Documents
Culture Documents
Supercharger Dan Turbocharger 130311214243 Phpapp02
Supercharger Dan Turbocharger 130311214243 Phpapp02
Supercharger adalah kompresor udara yag digunakan untuk menginduksi gaya pada motor
bakar torak dengan menggunakan pompa yang menekan udara untuk masuk ke dalam mesin,
dimana pompa tersebut digerakkan oleh mesin itu sendiri [1]. Kerja supercharger dibangkitkan
secara mekanik dengan menggunakan belt, gear, shaft, atau rantai yang terhubung dengan
crankshaft mesin. Penemu awal supercharger adalah Gotlieb Daimler pada tahun 1885.
Untuk dapat meningkatkan tekanan udara, supercharger harus berputar lebih cepat dari mesin
tempat diletakannya supercharger. Upaya ini dilakukan dengan membuat gerigi pemutar lebih
besar daripada gerigi kompresor.
2. Twin Screw
Supercharger ini bekerja dengan menarik udara ke dalam lobus yang saling bertautan
yang bentuknya menyerupai gerigi cacing. Jenis supercharger ini memberikan tenaga
yang lebih pada RPM rendah. Bentuk Twin Screw ditampilkan pada Gambar 3.
3. Centrifugal.
Jenis supercharger ini menggunakan impeller dengan kecepatan tinggi untuk
membawa udara ke ruang kompresor. Udara yang melewati impeler dalam kondisi
kecepatan tinggi, tetapi tekanan udara yang menuju ke diffuser bernilai rendah. Pada
diffuser, udara mengalami perlambatan kecepatan dan kenaikkan tekanan. Bentuk
Centrifugal ditampilkan pada Gambar 4.
Turbocharger
Turbocharger pertama kali ditemukan oleh Alfred Buchi, seorang insinur swiss. Turbocharger
adalah pompa angin radial kecil yang digerakkan oleh energi gas buang mesin. Turbocharger
terdiri dari turbin dan kompresor. Tujuan dari penggunaan turbocharger sama seperti
supercharger yaitu meningkatkan efisiensi mesin [1].
Proses peningkatan efisiensi dimulai dari gerakan turbin akibat gas buang yang melewatinya.
Turbin mengkonversi gaya akibat gas buang menjadi gaya rotasi, yang digunakan untuk
menjalankan kompresor. Kompresor menaikkan tekanan udara untuk dimasukkan ke ruang
bakar sehingga mengkondisikan banyak massa udara yang ikut masuk ke ruang bakar [1].
Banyaknya udara yang dapat masuk di ruang bakar mengkondisikan untuk dapat ditambahkan
bahan bakar pada ruang bakar, sehingga daya yang dihasilkan pun besar. Ketidakefisienan
penggunaan turbocharger adalah saat dibutuhkannya energy untuk memutar turbin pada saat
awal. Hal ini dikarenakan mesin memperoleh tekanan balik dari udara buang akibat adanya
tahanan turbin.
Bentuk skema penggunaan turbocharger ditampilkan pada Gambar 6 [2]. Perputaran turbin
dapat berlangsung hingga mencapai 150.000 rpm. Kondisi perputaran ini dapat merusak
bantalan poros. Untuk itu, bantalan yang digunakan pada turbocharger umumnya
menggunakan fluid bearing. Fungsi yang dapat diperoleh dari fluid bearing adalah sebagai
berikut.
1. Fluida dapat mendinginkan porosdan bagian lain turbocharger
2. Mengurangi gesekan poros.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketidakefisienan turbin adalah sebagai
berikut.
1. Menggunakan wastegate
2. Menggunakan ball bearing
3. Menggunakan ceramic turbin blade pada turbin
4. Menggunakan 2 turbocharger (besar dan kecil).
Penambahan supercharger ke mesin bertujuan meningkatkan jumlah udara yang masuk dalam
ruang bakar dengan demikian pada saat kompresi akan menghasilkan tekanan yang tinggi dan
pada saat penyalaan atau pembakaran akan menghasilkan tenaga yang besar. Penambahan
supercharger pada mesin diesel tidak berpengaruh besar terhadap pemakaian bahan bakar
karena bahan bakar disuntikan secara langsung ke ruang bakar pada saat ruang bakar dalam
keadaan kompresi tertinggi untuk memicu penyalaan agar terjadi proses pembakaran.
Sedangkan penambahan supercharger pada mesin bensin sangat memengaruhi pemakaian
bahan bakar karena udara dan bahan bakar dicampur dengan komposisi yang tepat sebelum
masuk ruang bakar, baik untuk mesin bensin dengan sistem karburator maupun sistem injeksi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_diesel
KOMPONEN KOMPONEN SUPERCHARGER
Ø Supercharger didorong secara mekanikal untuk merampas kuasa memandu dari enjin.
Ø Mengambil satu-satu peringkat kelajuan enjin lampau, seperti Rolls Royce Merlin, misalnya,
supercharger menggunakan kira-kira 150 hp (110 kW).
Ø Tanpa supercharger, enjin akan menghasilkan 750 hp (560 kW), dengan supercharger, ia
menghasilkan 1.000 hp (750 kW), peningkatan jumlah 400 hp (750 hp - 150 + 400), atau
keuntungan bersih sebanyak 250 hp (190 kW).
Ø kelemahan utama supercharger: enjin untuk membakar bahan api tambahan untuk memberi
kuasa untuk menghidupkan supercharger.
Peningkatan ketumpatan cas meningkatkan kuasa enjin dan kuasa yang tertentu kepada nisbah
berat badan, tetapi juga meningkatkan penggunaan bahan api tentu enjin. Ini meningkatkan
kos menjalankan pesawat dan mengurangkan pelbagai keseluruhannya.
Kendalian supercharger
Ø Supercharger dengan kadar Aliran jisim yang lebih besar menyediakan lebih banyak Oksigen
untuk menyokong pembakaran yang akan tersedia di enjin beraspirasi semulajadi, yang
membolehkan bahan api lebih dibakar dan kerja lagi yang perlu dilakukan bagi setiap
pusingan, meningkatkan output kuasa enjin.
Ø Kuasa untuk unit boleh jadi secara mekanik oleh belt,gear satu, aci, atau rangkaian yang
disambungkan ke aci engkol enjin.
Ø Penggunaan biasa menghadkan supercharger panjang unit yang dipacu secara mekanik.