Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
12
Media sosial adalah jenis platform online yang memungkinkan pengguna
untuk berbagi, terlibat, dan membuat informasi melalui jejaring sosial seperti
blog, wiki, forum, dan dunia maya. Konsep media sosial mulanya didasarkan pada
teknologi Web 2.0 dan ideologi yang memberikan kesempatan kepada pengguna
untuk menciptakan konten atau membuat kreativitas sendiri serta dapat berbagi
dan bertukar konten atau informasi yang dibuat oleh sesama pengguna internet
sendiri (user-generated content) (Kaplan & Haenlein, 2010). Kini terdapat
beragam media sosial yang sedang populer, di antaranya ialah Instagram, TikTok,
Facebook, WhatsApp, Twitter, YouTube, dan lain sebagainya (We Are Social).
13
2. Philip Kotler dan Kevin Keller (2012:568) mendefinisikan media sosial
sebagai sarana pengguna dalam berbagi informasi dalam bentuk gambar,
teks, audio, serta video antar sesama pengguna, perusahaan, atau
sebaliknya.
3. Tracy L. Tulen dan Michael R. Solomon (2014) mengartikan media sosial
sebagai media dalam melakukan komunikasi, kolaborasi, dan penyebaran
daring yang dilakukan baik antara individu, masyarakat, serta organisasi
yang saling tergantung serta terhubung dengan dukungan teknologi.
4. Henderi, dkk. (2007: 3) mendefinisikan media sosial sebagai layanan
berbasis web di mana setiap individu dapat membuat profil publik atau
semi publik pada sistem terbatas, memilih pengguna lain yang dapat
terhubung dengan mereka, dan melihat serta mengetahui daftar koneksi
mereka yang dihasilkan oleh individu lain yang menggunakan sistem
tersebut.
5. Russo, J.Watkins, L.Kelly dan S. Chan (2008) mendefinisikan media
sosial sebagai instrumen yang menyediakan fasilitas untuk komunikasi,
jaringan, maupun kolaborasi melalui jaringan internet.
6. Andreas Kaplan dan Michael Haenlien (2010) menjelaskan bila media
sosial ialah sekelompok aplikasi yang basisnya adalah internet dan
dibangun di atas ideologi serta teknologi Web 2.0, yang memungkinkan
penciptaan serta pertukaran user generated content.
7. Caleb T. Carr dan Rebecca A. Hayes (2015) mengartikan media sosial
sebagai media yang berbasis internet yang memungkinkan pengguna nya
melakukan interaksi serta mempresentasikan diri, baik secara seketika
ataupun tertunda, dengan publik atau tidak, dengan dukungan konten
yang dibuat oleh pengguna serta persepsi interaksi dengan orang lain.
14
a) Media sosial mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi.
Mentransformasi manusia dari pengguna isi pesan menjadi pembuat pesan
itu sendiri.
b) Media sosial adalah media yang didesain untuk memperluar interaksi
sosial manusia dengan menggunakan internet dan teknologi web.
c) Media sosial berhasil mentransformasi praktik komunikasi searah media
siaran dari dari satu institusi media ke banyak audience ke dalam praktik
komunikasi dialogis antara banyak audience.
Selain itu terdapat pendapat lain menurut Puntoadi (2011: 5), yaitu
pengguna media sosial berfungsi sebagai berikut:
15
2. Keterbukaan, mayoritas dari media sosial yang terbuka untuk umpan balik
serta partisipasi lewat berbagai sarana voting, berbagi, serta komentar.
Biasanya batasan dalam mengakses serta memanfaatkan isi pesan
(perlindungan password terhadap isi cenderung dinilai aneh).
3. Perbincangan, terdapat kesempatan terjadinya interaksi atau perbincangan
oleh pengguna secara dua arah atau saling respon.
4. Keterhubungan, Mayoritas media sosial bekembang dengan sangat pesat
dikarenakan adanya sebuah kemampuan yang bisa menyediakan
hubungan antar pengguna melalkui komunikasi dua arah, lewat sebuah
fasilitas tautan (links) ke website, sumber informasi serta untuk pengguna
yang lain.
Menurut Puntoadi (2011:34) ada beberapa jenis media sosial, antara lain
sebagai berikut:
16
1. Bookmarking. Berbagai alamat sebuah website yang menurut penggunanya
menarik minat pengguna itu sendiri. Bookmarking memungkinkan individu
berbagi tautan dan tag menarik dengan orang lain. Tujuannya adalah agar
setiap individu dapat menikmati hal-hal yang disukainya.
2. Content Sharing. Setiap individu memberikan pilihan materi dan publikasi
untuk dibagikan kepada orang lain melalui banyak situs ini. YouTube dan
Flickr adalah situs web berbagi konten yang populer dengan basis
pengguna yang besar.
3. Wiki. Wiki adalah situs dengan berbagai fitur, seperti situs berbagi
pengetahuan, Wikitravel, yang berfokus pada pembahasan informasi lokasi,
dan pendekatan komunitas yang lebih eksklusif.
4. Flickr. Adalah situs web milik Yahoo yang berfokus pada berbagi gambar
di seluruh dunia dengan kontributor profesional di setiap subjek fotografi.
Flickr mengembangkan "photo catalog" di mana komoditas apa pun dapat
diiklankan.
5. Social Network. Social network adalah aktivitas yang melibatkan
penggunaan karakteristik situs web tertentu untuk menciptakan hubungan
dan terlibat dengan orang lain. Situs jejaring sosial ini termasuk Facebook,
LinkedIn, dan MySpace.
6. Creating Opinion. Media sosial menyediakan tempat bagi individu di
seluruh dunia untuk menyuarakan pikiran mereka. Hal tersebut akan
menyediakan mekanisme bagi individu di seluruh dunia untuk membagikan
pemikiran dan ide mereka. Lewat creating opinion, semua individu bisa
menulis, menjadi jurnalis sekaligus menjadi komentator.
Kaplan dan Haenlein melalui penerapan satu set teori dalam bidang riset
media dan proses social yang diterbitkan pada tahun 2010, memberikan gagasan
mengenai berbagai jenis media sosial antara lain:
17
3. Blog serta Microblog. Pengguna dengan bebas meluapkan sebuah hal
seperti ventilasi ataupun melakukan kritik terhadap kebijakan pemerintah
seperti twitter.
4. Virtual Game World. Virtual game world merupakan lingkungan virtual
tiga dimensi yang dibuat dengan menerapkan kembali sesuatu ke bentuk
yang diinginkan dan berinteraksi dengan orang lain baik di dunia virtual
maupun dunia nyata.
5. Virtual Social World. Jenis media ini membuat pengguna merasa hidup
dalam dunia maya, seperti dunia game virtual dengan melakukan interaksi
terhadap orang lain. Tetapi, dunia virtual sosial ini lebih luas serta lebih
mengarah ke kehidupan lain seperti second life.
18
individu, dimana pengguna aktif secara sadar memanfaatkan media untuk
memenuhi kebutuhannya. Tidak seperti teori komunikasi massa lainnya yang
menekankan pada konsumsi media, pendekatan penggunaan dan gratifikasi
berfokus pada penyediaan kekuatan masyarakat atas media mana yang akan
dikonsumsi atau dipilih. Masyarakat berperan aktif dalam memaknai dan
memasukkan media ke dalam kehidupannya. Dalam uses and gratifications,
masyarakat mempunyai tanggung jawab pada pemilihan media dalam mencukupi
keperluannya.
19
Katz, Blumer dan Gurevitch menyajikan asumsi utama dari teori uses
and gratification, yaitu sebagai berikut: (1) Masyarakat yang aktif dan
penggunaan medianya berorientasi pada tujuan. Asumsi dalam teori tersebut
membahas keterlibatan masyarakat dan penggunaan media yang ditujukan untuk
tujuan tertentu; (2) Upaya menghubungkan pemenuhan kebutuhan masyarakat
dengan pilihan media. Karena manusia adalah agen aktif yang berinisiatif, premis
ini mengaitkan pemenuhan kebutuhan dengan pemilihan medium yang ada dalam
masyarakat. Kesimpulannya adalah bahwa masyarakat memiliki tingkat otonomi
yang berbeda-beda dalam proses komunikasi massa; (3) Untuk memenuhi
tuntutan mereka, media harus bersaing dengan berbagai sumber yang berbeda.
Kebutuhan yang dipengaruhi oleh media akan muncul secara lebih umum,
demikian pula bagaimana kebutuhan ini dapat dipenuhi melalui konsumsi media,
yang sangat bergantung pada perilaku individu yang terlibat. Media bersaing
dengan sumber lain untuk memuaskan keinginan, yang menunjukkan bahwa
media dan masyarakat tidak dalam keadaan damai. Keduanya adalah bagian dari
komunitas yang lebih besar, dan masyarakat mempengaruhi interaksi antara media
dan masyarakat; (4) Individu memiliki kesadaran diri yang cukup tentang
penggunaan media mereka, yang juga dimotivasi oleh minat dan alasan, untuk
menyajikan gambaran yang akurat tentang penggunaan tersebut; (5) Dalam
permasalahan ini, peneliti menggunakan teori uses and gratifications untuk
mengkaji hubungan antara konsumsi media dan pemenuhan kebutuhan. Riset
seringkali melibatkan komponen motif untuk persyaratan serta alternatif
fungsional dalam menghadapi kebutuhan.
20
2.5.1 Teori Kebutuhan Informasi
21
ini adalah untuk mengetahui bagaimana khalayak yaitu Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Universitas Sriwijaya angkatan 2018 dapat memilih portal berita
digital mana yang disukai menjelang Pemilu 2024 menggunakan kedua media
sosial tersebut, yaitu aplikasi Instagram dan TikTok.
22
Kerangka konseptual juga dapat disebut sebagai kerangka pikiran.
Menurut Nawawi (1995:40), konsep adalah ungkapan yang melambangkan suatu
gagasan abstrak yang dihasilkan melalui proses generalisasi objek atau hubungan
fakta-fakta yang beragam yang dikumpulkan melalui pengamatan.
Gambar 2.1
Alur Kerangka Pemikiran
Mahasiswa Ilmu
Komunikasi 2018
UNSRI
5 Dimensi Teori Kebutuhan
Informasi:
Kebutuhan Informasi 1. Kebutuhan Kognitif
Jelang Pemilu 2024 2. Kebutuhan Afektif
3. Kebutuhan Integrasi
Personal
Preferensi Pemilihan Media 4. Kebutuhan Integrasi
Sosial
5. Kebutuhan Berkhayal
Instagram TikTok
23
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
24