You are on page 1of 5

Pengertian

Sepsis merupakan disfungsi organ akibat gangguan


regulasi respons tubuh terhadap terjadinya infeksi.7
Kondisi sepsis merupakan gangguan yang
menyebabkan kematian. Syok sepsis merupakan
abnormalitas sirkulasi dan metabolisme seluler.

Etiologi

Sepsis terjadi akibat infesi yang


Komplikasi
diperoleh dari jomunitas atau infeksi
1. Gangrene nosocomial. Sstaphilococcus aureus dan
2. Kerusakan organ SYOK SEPSIS streptococcus pneumonia iallah bakteri
3. Peningkatan resiko infeksi Gram positif paling sering, sedangkan
Escherichia coli, Klebsiella sp, dan
Pseudomonas aeruginosa predominan di
antara bakteri Gram negatif.

Pemeriksaan penunjang

1. Pengukuran kadar laktat.


2. Kultur darah
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN KRITIS
SHOCK SEPTIC
Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Keperawatan Gadar Kritis

Disusun Oleh :
Novia Putri Firmana
NIM P1337420922175

PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2023
MK Gangguan Pola Nafas Tidak Efektif MK Perfusi Perifer Tidak Efektif
SLKI : Pola Nafas Membaik (L.01004) SLKI : Perfusi Perifer Meningkat
SIKI: Pemantauan Respirasi (I.01014) (L.02011)

1. Observasi SIKI: Perawatan Sirkulasi (I.02079)


 Monitor frekuensi, irama,
kedalaman, dan upaya napas 1. Observasi
 Monitor pola napas (seperti  Periksa sirkulasi perifer(mis.
bradipnea, takipnea, Nadi perifer, edema, pengisian
hiperventilasi, Kussmaul, Cheyn kalpiler, warna, suhu, angkle
e-Stokes, Biot, ataksik0 brachial index)
 Monitor saturasi oksigen  Identifikasi faktor resiko
 Monitor nilai AGD gangguan sirkulasi (mis.
2. Terapeutik Diabetes, perokok, orang tua,
 Atur interval waktu pemantauan hipertensi dan kadar kolesterol
respirasi sesuai kondisi pasien tinggi)
 Dokumentasikan hasil  Monitor panas, kemerahan,
pemantauan nyeri, atau bengkak pada
3. Edukasi ekstremitas
 Jelaskan tujuan dan prosedur 2. Terapeutik
pemantauan  Hindari pemasangan infus atau
 Informasikan hasil pengambilan darah di area
pemantauan, jika perlu keterbatasan perfusi
 Hindari pengukuran tekanan
MK Gangguan Eliminasi Urin darah pada ekstremitas pada
keterbatasan perfusi
SLKI : Eliminasi Urine membaik  Hindari penekanan dan
(L.04034 ) pemasangan torniquet pada area
yang cidera
SIKI: Manajemen Eliminasi Urine  Lakukan pencegahan infeksi
(I.04152)  Lakukan perawatan kaki dan
kuku
1. Observasi  Lakukan hidrasi
 Identifkasi tanda dan gejala 3. Edukasi
retensi atau inkontinensia urine
 Identifikasi faktor yang  Anjurkan berhenti merokok
menyebabkan retensi atau  Anjurkan berolahraga rutin
inkontinensia urine  Ajurkan melahkukan perawatan
 Monitor eliminasi urine (mis. kulit yang tepat(mis.
frekuensi, konsistensi, aroma, Melembabkan kulit kering pada
volume, dan warna) kaki)
2. Terapeutik  Anjurkan program rehabilitasi
 Catat waktu-waktu dan luaran vaskuler
berkemih  Anjurkan program diet untuk
 Batasi asupan cairan, jika perlu memperbaiki sirkulasi( mis.
3. Edukasi Rendah lemak jenuh, minyak
 Ajarkan mengukur asupan ikan, omega3)
cairan dan haluaran urine  Informasikan tanda dan gejala
 Anjurkan minum yang darurat yang harus
cukup, jika tidak ada dilaporkan( mis. Rasa sakit yang
kontraindikasi tidak hilang saat istirahat, luka
tidak sembuh, hilangnya rasa)
MK Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
MK Ketidakstabilan Kadar Gula Darah (D.0017)
(D.0027)
SLKI : Perfusi serebral meningkat
SLKI : Kestabilan Kadar Glukosa
Darah Meningkat ( L.03022) SIKI: Pemantauan Tekanan Intrakranial
(I.06198)
SIKI: Manajemen Hiperglikemia
(I.03115) 1. Observasi

1. Observasi  Observasi penyebab


 Identifkasi kemungkinan peningkatan TIK (mis. Lesi
penyebab hiperglikemia menempati ruang, gangguan
 Identifikasi situasi yang metabolism, edema sereblal,
menyebabkan kebutuhan insulin peningkatan tekanan vena,
meningkat (mis. penyakit obstruksi aliran cairan
kambuhan) serebrospinal, hipertensi
 Monitor kadar glukosa darah, intracranial idiopatik)
jika perlu  Monitor peningkatan TD
 Monitor tanda dan gejala  Monitor penurunan tingkat
hiperglikemia (mis. poliuri, kesadaran
polidipsia, polivagia,  Monitor perlambatan atau
kelemahan, malaise, pandangan ketidaksimetrisan respon pupil
kabur, sakit kepala)
 Monitor intake dan output cairan 2. Terapeutik
 Monitor keton urine, kadar
analisa gas darah, elektrolit,  Atur interval pemantauan sesuai
tekanan darah ortostatik dan kondisi pasien
frekuensi nadi  Dokumentasikan hasil
2. Terapeutik pemantauan
 Berikan asupan cairan oral
3. Edukasi 3. Edukasi
 Anjurkan monitor kadar glukosa
darah secara mandiri  Jelaskan tujuan dan prosedur
 Anjurkan kepatuhan terhadap pemantauan
diet dan olahraga
 Ajarkan pengelolaan diabetes
(mis. penggunaan insulin, obat
oral, monitor asupan cairan,
penggantian karbohidrat, dan
bantuan professional kesehatan)
4. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian insulin,
jika perlu
 Kolaborasi pemberian cairan IV,
jika perlu
MK Intoleransi Aktivitas (D.0056) MK Defisit Nutrisi (D.0019)

SLKI : Toleransi Aktivitas Meningkat SLKI : Status nutrisi membaik (L. 03030)
(L.05047)
SIKI: Manajemen Nutrisi (I. 03119)
SIKI: Manajemen Energi (I. 05178)
1. Observasi
1. Observasi  Identifikasi status nutrisi
 Identifkasi gangguan fungsi  Identifikasi alergi dan
tubuh yang mengakibatkan intoleransi makanan
kelelahan  Identifikasi makanan yang
 Monitor kelelahan fisik dan disukai
emosional  Identifikasi kebutuhan kalori
 Monitor pola dan jam tidur dan jenis nutrient
2. Terapeutik  Identifikasi perlunya
 Sediakan lingkungan nyaman penggunaan selang nasogastrik
dan rendah stimulus (mis.  Monitor asupan makanan
cahaya, suara, kunjungan)  Monitor berat badan
 Lakukan rentang gerak pasif  Monitor hasil pemeriksaan
dan/atau aktif laboratorium
 Berikan aktivitas distraksi yang 2. Terapeutik
menyenangkan  Lakukan oral hygiene sebelum
3. Edukasi makan, jika perlu
 Anjurkan tirah baring  Fasilitasi menentukan pedoman
 Anjurkan melakukan aktivitas diet (mis. Piramida makanan)
4. Kolaborasi  Sajikan makanan secara menarik
 Kolaborasi dengan ahli gizi dan suhu yang sesuai
 Berikan makan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
 Berikan suplemen makanan, jika
DAFTAR PUSTAKA perlu
3. Edukasi
Putra, I. A. S. (2020). Update Tatalaksana  Anjurkan posisi duduk, jika
Sepsis. Cermin Dunia mampu
Kedokteran, 46(11), 681-685.  Ajarkan diet yang diprogramkan
4. Kolaborasi
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar  Kolaborasi pemberian medikasi
Diagnosis Keperawatan Indonesia sebelum makan (mis. Pereda
(SDKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan nyeri, antiemetik), jika perlu
Perawat Indonesia  Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar
dan jenis nutrient yang
Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dibutuhkan, jika perlu
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat
Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar
Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan
Perawat Indonesia

You might also like