Professional Documents
Culture Documents
Modul 06 Perencanaan Agregat (2/2) : Perencanaan Dan Pengendalian Produksi
Modul 06 Perencanaan Agregat (2/2) : Perencanaan Dan Pengendalian Produksi
Bagi sebagian besar perusahaan, baik strategi chase maupun strategi level
tidaklah ideal, sehingga suatu kombinasi dari delapan pilihan (yang disebut
strategi bauran) harus diteliti untuk mendapatkan biaya minimal.
Bagaimanapun, karena terdapat kemungkinan strategi bauran yang sangat
banyak, maka para manajer mendapati perencanaan agregat sebagai tugas yang
menantang. Rencana "optimal" tidak selalu bisa diperoleh. Tentu saja, beberapa
perusahaan tidak memiliki proses perencanaan agregat yang formal: Mereka
menggunakan rencana yang sama dari tahun ke tahun, membuat penyesuaian
naik atau turun, sehingga cukup sesuai untuk permintaan tahunan yang baru.
Metoda tersebut tidak memberikan banyak fleksibilitas, dan jika rencana yang
asli suboptimal, maka keseluruhan proses produksi akan menghasilkan kinerja
yang juga suboptimal.
Akan ditunjukkan beberapa teknik yang digunakan untuk mengembangkan
rencana agregat yang lebih sesuai dan bermanfaat. Rencana agregat tersebut
beragam mulai dari metoda tabel (atau grafis) hingga serangkaian pendekatan
matematis yang lebih formal, mencakup metoda transportasi pemrograman linier.
Teknik grafis dan tabel sangat dikenal karena mudah digunakan. Pada dasarnya,
rencana tersebut menggunakan beberapa variabel secara bersamaan agar
perencana dapat membandingkan permintaan yang diramalkan dengan
kapasitas ada. Pendekatan tersebut merupakan pendekatan trial-and-error yang
tidak menjamin suatu rencana produksi yang optimal, dan membutuhkan
perhitungan yang terbatas. Berikut adalah lima tahapan dalam metoda grafis:
1. Tentukan permintaan pada setiap perioda.
2. Tentukan kapasitas waktu reguler, lembur, dan subkontrak pada setiap
perioda.
3. Temukan biaya tenaga kerja, merekrut dan mem-PHK, dan biaya menahan
! Tabel
Bulan Permintaan yang Jumlah Permintaan per hari
diharapkan hari (perhitungan)
produksi
Jan 900 22 41
Feb 700 18 39
Mar 800 21 38
April 1,200 21 57
Mei 1,500 22 68
Juni 1,100 20 55
6,200 124
70
Forecast
Level production using
Demand
Productionrateper workingday
60 average monthly
50 forecast demand
40
30
20
10
0
Jan Feb Mar Apr May Jun
22 18 21 21 22
Analisis Rencana 1
Total unit persediaan yang dibawa dari satu bulan ke bulan berikutnya = 1,850
unit.
Tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan 50 unit per hari = 10 pekerja.
Karena setiap unit membutuhkan 1.6 jam kerja, maka setiap pekerja dapat
membuat 5 unit dalam satu hari selama 8 jam. Jadi, untuk menghasilkan 50 unit,
diperlukan 10 pekerja.
7,000
6,000
Cu 5,000 Reduction of
mu 4,000 Cumulative level inventory
production using
lati 3,000 average monthly
ve 2,000 forecast
De 1,000 requirements
ma
nd Cumulative forecast
requirements
(U
nit Excess inventory
Biaya Perhitungan
Jam kerja reguler $37,696 (=7.6 pekerja x $40 per hari x 124
hari)
Biaya subkontrak $14,880 (=1,488 unit x $10 per unit)
Biaya total $52,576
Jadi biaya total, meliputi biaya produksi, perekrutan, dan PHK untuk rencana 3
adalah $68,200.
Langkah terakhir adalah membandingkan biaya dari setiap rencana yang
diusulkan dan memilih pendekatan yang membutuhkan biaya total paling sedikit.
Analisis ringkas ditunjukkan pada tabel. Karena rencana 2 memiliki biaya yang
paling rendah, maka rencana 2 menjadi yang terbaik dari tiga pilihan yang ada.
a
Sel dengan x menunjukkan bahwa tunggakan pesanan tidak digunakan pada
Farnsworfh.
Metoda transportasi pemrograman linier yang diuraikan dalam contoh di atas
pada awalnya dirumuskan oleh E. H. Bowman pada tahun 1956.1 Walaupun
metoda transportasi bekerja dengan baik dalam meneliti efek penanganan
Model Lain
Dua model perencanaan agregat tambahan adalah aturan keputusan linier dan
simulasi. Aturan keputusan linier (linear decision rule, LDR) mencoba untuk
menetapkan tingkat produksi optimal dan tingkat tenaga kerja pada perioda
tertentu. LDR meminimasi biaya total, yang terdiri dari gaji, perekrutan, pelatihan,
lembur, dan persediaan, melalui serangkaian kurva biaya kuadrat.3
Sebuah model komputer yang disebut penjadwalan dengan simulasi (scheduling
by simulation) menggunakan sebuah prosedur pencarian untuk meminimasi
biaya total dari ukuran tenaga kerja dan tingkat produksi.4
Walaupun model matematika telah ditemukan oleh peneliti untuk dapat bekerja
dalam kondisi tertentu, dan pemrograman linier telah diterima dalam dunia
industri, ternyata model perencanaan yang paling canggih tersebut tidak
digunakan secara luas. Mengapa? Mungkin hal tersebut mencerminkan sikap
manajer pada umumnya tentang apa yang ia pandang sebagai model yang
sangat kompleks. Seperti manusia pada umumnya, para perencana ingin
memahami bagaimana dan mengapa model yang digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan penting mereka. Apalagi, para manajer produksi harus
membuat keputusan secara cepat berdasarkan kepada kondisi kerja yang
dinamis—dan untuk membuat model yang baik membutuhkan waktu yang
panjang. Hal tersebut dapat menjelaskan mengapa pendekatan secara grafis dan
tabel yang sederhana lebih dapat diterima.
Tabel berikut menekankan sebagian fitur utama dari bagan, transportasi, dan
model koefisien manajemen.
Data Lain
Persediaan awal 50 unit
Biaya waktu reguler per unit $50
Biaya waktu lembur per unit $65
Biaya subkontrak per unit $80
Biaya penanganan persediaan per unit per perioda $1
Biaya tunggakan pesanan per unit per perioda $4
Jawab
(dipetakan ke matriks)
Biaya rencana tersebut:
Perioda 1: 50($0) + 300($50) + 50($65) + 50($80) = $22,250
Perioda 2: 400($50) + 50($65) + 100($80) = $31,250
Perioda 3: 50($81) + 450($50) + 50($65) + 200($80) = $45,800
Biaya total
$99,300