You are on page 1of 107

PENGARUH NILAI-NILAI TRANSPARANSI, AKUNTABILITAS DAN

KONSEP VALUE FOR MONEY TERHADAP PENGELOLAAN


KEUANGAN DI BIDANG SEKTOR PUBLIK PADA
BAPPELITBANGDA SUL-SEL

SKRIPSI

OLEH
MUSTARI. S
105731126916

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
HALAMAN JUDUL

PENGARUH NILAI-NILAI TRANSPARANSI, AKUNTABILITAS DAN


KONSEP VALUE FOR MONEY TERHADAP PENGELOLAAN
KEUANGAN DI BIDANG SEKTOR PUBLIK PADA
BAPPELITBADA SUL-SEL

MUSTARI. S
105731126916

Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

Gelar Sarjana Akuntansi pada

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020

ii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya Ilmiah ini Saya Persembahkan Kepada:

1. Bapak dan ibu saya, Sulaiman dan Hasniah yang telah memberikan

semangat dan doa sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

2. Saudara saya Musdalifah. s yang telah memberikan dukungan untuk proses

penyelesaian karya ilmiah ini.

3. Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus

dan ikhlas dalam meluangkan waktunya menuntun dan memberi arahan

dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

4. Para sahabat-sahabat yang selalu memberikan bantuan dan memberi

semangat dalam penyelesaian karya ilmiah ini.

“MOTTO HIDUP

“Selalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa. selalu ada jalan bagi

mereka yang sering berusaha”.

iii
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul Penelitian : Pengaruh Nilai-Nilai Transparansi, Akuntabilitas, dan


Konsep Value For Money terhadap Pengelolaan
Keuangan di Bidang Sektor Publik Pada Bappelitbangda
Sul-Sel.

Nama Mahasiswa : Mustari. S


No. Stambuk/ NIM : 105731126916
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Telah diuji serta dipertahankan di hadapan penguji pada ujian skripsi yang
dilakasanakan pada tangal 24 oktober 2020 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di
Ruangan IQ 7.1 gedung Iqra Unismuh Makassar

Makassar, 24 Oktober 2020

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Hj. Naidah, SE., M.S Saida Said, SE., M.Ak


NIDN:001002640 NIDN:0910097203

Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi,

Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP


NBM. 1 073428

iv
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


Skripsi atas Nama MUSTARI. S, NIM : 105731126916, diterima dan
disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor: 073/1442 H/2020 M Pada tanggal
24 Oktober 2020 M, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
7 shafar-rabi’ul Awal 1442 H
Makassar,
24 Oktober 2020 M

PANITIA UJIAN

1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, (………….)


(Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : Ismail Rasulong, SE.,MM (...………..)


(Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)

3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE.,MM (...………..)


(WD I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)

4. Penguji : 1. Dr. Muchriana Muchran., S.E., M.Si., Ak.CA (………….)

2. Abd Salam HB., S.E, M.Si., Ak. CA (………….)

3. Ismail Rasulong., S.E, MM (………….)

4. Saida Said., S.E., M.Ak (………….)

v
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Mustari. s
Nim : 105731126916
Program Studi : Akuntansi

Dengan Judul : “Pengaruh nilai-nilai transparansi, akuntabilitas, dan


konsep value for money terhadap pengelolaan
keuangan di bidang sektor publik pada
(BAPPELITBANGDA) Sul-Sel”.

Dengan ini menyatakan bahwa:

Skripsi ini saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya sendiri,
bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapa pun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 24 Oktober 2020


Yang Membuat Pernyataan,

Mustari. S
NIM.105731126916

Diketahui Oleh:

Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Ketua Program Studi Akuntansi

Ismail Rasulong, SE.,MM Dr. Ismail Badollahi,SE.,M.Si.Ak.CA.CSP


NBM : 903078 NBM :107 34 2

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan

karunianya serta petunjuk kepada saya sehingga dapat menyelesaikan penelitian

skripsi ini dengan judul “Pengaruh nilai-nilai transparansi, akuntabilitas, dan

konsep value for money terhadap pengelolaan keuangan di bidang sektor

publik pada BAPPELITBANGDA Sul-Sel”.Salam dan shalawat tidak lupa

peneliti haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi yang menuntun ummatnya

dari alam yang gelap gulita ke alam yang terang-benderang dengan segala ilmu

dan sunnahnya.

Teristimewah dan terutama saya sampaikan ucapan terima kasih kepada

kedua orang tua saya bapak sulaiman dan ibu hasniah yang senantiasa memberi

harapan, semangat, perhatian kasih sayang dan doa tulus. Dan saudara beserta

seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang

telah di berikan demi keberhasilan saya dalam menuntut ilmu.

Penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar

Sarjana Akuntansi (S. Ak) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dalam menyelesaikan skripsi ini,

penulis diberi bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara materi

maupun moril. Oleh karena itu penulis meyampaikan rasa hormat dan sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

vii
2. Bapak Ismail Rasulong, SE. MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak., CA. CSP, selaku Ketua Program

Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Agus Salim H R,SE., MM. selaku penasehat akademik yang

senantiasa memberikan bimbingan kepada peneliti.

5. Ibu Hj. Naidah, SE., M.Si selaku pembimbing I yang senantiasa

mengarahkan penulis sehingga Skripsi dapat selesai dengan baik.

6. Ibu Saida Said, SE., M.Ak, selaku pembimbing II yang senantiasa

memberikan saran, arahan dan perbaikan sehingga proses penelitian dan

penyusunan skripsi dapat selesai dengan baik.

7. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah meluangkan waktu dalam memberikan

ilmu kepada penulis.

8. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

9. Kepada ketua tingkat saya Andi Ahmad Yani yang sudah membagi ilmunya

dan membimbing sampai terselesainya skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat saya Ruslan Efendi, Dedi Mulya Arif, Nuralamsyah, Sobat

Ambyar, Markas, dan semua teman-teman yang tidak bisa di sebut satu

persatu yang sudah memberi semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

viii
11. Teman-Teman akuntansi 2016.G. yang telah membantu saya selama

berproses di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih

sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya

para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan

kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak utamanya kepada almamater kampus biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul khairat, waassalamu’alaikum Wr. Wb

Makassar, 24 Oktober 2020

Mustari. s

ix
ABSTRAK

Mustari.s, 2020. “Pengaruh nilai-Nilai Transparansi, Akuntabilitas, Dan


konsep value for money terhadap pengelolaan keungan di bidang sektor
publik pada (BAPPELITBANGDA) Sul-sel’’
”. Skripsi Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dibimbing oleh
Hj.Naidah dan Saida Said

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh nilai-Nilai Transparansi,


Akuntabilitas, Dan konsep value for money terhadap pengelolaan keungan di
bidang sektor publik pada (BAPPELITBANGDA) Sul-sel penelitian ini dilakukan di
Badan (BAPPELITBANGDA) Provinsi Sulawesi-Selatan. Dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Skala pengukuran data dengan skala Likert. Data
dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan
program SPSS versi 24.0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Trasparansil, Akuntabilitas (2)


dan Konsep value for money (3) berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap Pengelolaan keuangan dibidang sektor publik. Berdasarkan hasil
penelitian diharapkan BAPPELITBANGDA dapat memaksimalkan Transparansi
agar dapat meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, setiap
pelaksanaan program, kegiatan ataupun pengelolaan keuangan dapat
memperhatikan segala aspek ekonomis, efisiensi, dan efektivitas agar sumber
daya yang di kelola dapat di manfaatkan sebaik-baiknya sebagai bentuk
pertanggungjawaban pengelolaan aset milik daerah.

Kata Kunci : Transparansi, Akuntabilitas, Dan value for money.

x
ABSTRACT

Mustari.s, 2020. "The influence of transparency, accountability, and the


concept of value for money on financial management in the publik sektor at
(BAPPELITBANGDA) South Sulawesi. Thesis Accounting Study Program,
Faculty of Economics and Business. Supervised by Hj. Naidah and Saida
Said

The purpose of this study was to determine the effect of the values
of transparency, accountability, and the concept of value for money on
financial management in the publik sektor in (BAPPELITBANGDA) South
Sulawesi. This research was conducted at the Agency (BAPPELITBANGDA)
of South Sulawesi Province. In this study using a quantitative approach
with data collection techniques using a questionnaire. Data measurement
scale with a Likert scale. Data were analyzed using multiple regression
analysis with the help of the SPSS program version 24.0.

The results showed that (1) Transparency, Accountability (2) and the
concept of value for money (3) had a positive and significant effect on
financial management in the publik sektor. Based on the results of the
research, it is hoped that BAPPELITBANGDA can maximize transparency in
order to increase the accountability of regional financial management,
every program implementation, activity or financial management can pay
attention to all aspects of the economy, efficiency, and effectiveness so
that the managed resources can be utilized as well as possible as a form of
management accountability. regional owned assets.

Keywords: transparency, accountability, and value for money

xi
DAFTAR ISI

SAMPUL .............................................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. v

SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

ABSTRAK ........................................................................................................... x

ABSTRACT ........................................................................................................ xi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4
C. Tujuan penelitian ..................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6

A. Landasan Teori ....................................................................................... 6


a. Teori Keagenan .................................................................................. 6
b. Konsep Transparansi ......................................................................... 7
c. Prinsip Nilai Akuntabilitas ................................................................. 12
d. Konsep Value For Money ................................................................. 17
e. Akuntansi Keuangan Sektor Publik .................................................. 20
B. Tinjauan Empiris ................................................................................... 22

xii
C. Kerangka Konseptual............................................................................ 26
D. Hipotesis ................................................................................................ 27

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 28

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 28


B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 28
C. Definisi operasional variabel dan pengukuran ..................................... 28
D. populasi dan sampel ............................................................................. 31
E. Metode Analisis Data ............................................................................ 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 34

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................... 34


B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ........................................................ 37
a. Deskripsi Data .................................................................................. 37
b. Hasil Uji Statistik Deskriptif .............................................................. 41
c. Uji Instrumen Penelitian ................................................................... 43
d. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 46
e. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................. 50
f. Pembahasan..................................................................................... 56
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 60

A. Kesimpulan Penelitian .......................................................................... 60


B. Saran Penelitian .................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 63

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 penelitian terdahulu .......................................................................... 22

Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............................... 29

Tabel 4.1 Data Penyebaran Kuesioner ............................................................ 37

Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis kelamin ...................... 38

Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan usia ..................................... 38

Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan masa kerja............................ 39

Tabel 4.5 Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan ........................... 39

Tabel 4.6 Karakteristik responden berdasarkan Jabatan ................................ 40

Tabel 4.7 Descriptive Statistics Variabel penelitian ......................................... 41

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas .............................................................................. 43

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................... 45

Tabel 4.10 Tabel Uji Normalitas Data ............................................................... 46

Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolonieritas ................................................................ 48

Tabel 4.12 Hasil uji Regresi Linear berganda .................................................. 50

Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi ........... 52

Tabel 4.14 Hasil Uji F Simultan ........................................................................ 53

Tabel 4.15 Hasil Uji T parsial ............................................................................ 55

xiv
DAFTAR GAMBAR/BAGAN

Gambar 2.1 kerangka pikir ............................................................................... 27

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BAPPELITBANGDA tahun 2020 .................. 36

Gambar 4.2 Hasil Uji normalitas menggunakan Normal P-P Plot Regresi ...... 42

Gambar 4.3 Hasil uji Heterokoditas .................................................................. 49

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ....................................................................................... 66

Lampiran 2 Data Responden ............................................................................ 71

Lampiran 3 Hasil Ouput Spss ........................................................................... 81

Lampiran 4 Surat Izin Penelitian ....................................................................... 87

Lampiran 5 Hasil Turnitin .................................................................................. 89

Biografi Penulis ................................................................................................. 90

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntansi sektor publik merupakan ilmu pengetahuan yang digunakan

dalam suatu organisasi lembaga publik ataupun lembaga non publik yang

berorentasi pada pelayanan, dimana dalam pengelolaan keuangan di sektor

publik di tuntut untuk menjunjung tinggi nilai-nilai transparansi dan akuntabilitas.

Oleh karena itu nilai-nilai transparansi dan akuntabilitas menjadi salah satu

indikator dalam mengukur keberhasilan pemerintah dalam mengelolah keuangan

publik.

Akuntanbilitas dan Transparansi merupakan salah satu parameter dalam

menilai keberhasilan pemerintah dalam melaksanakan kegiatan proses

pemerintahan sehingga dapat di katakan pemerintah yang baik (good

governance), publik sering kali di anggap sebagai sarang inefisiensi,

pemborosan, sumber kebocoran dana dan sektor yang selalu mengalami

kerugian sehingga adanya tuntutan agar institusi sektor publik mulai

memperhatikan konsep value for money dalam menjalankan aktivitasnya, di

dalam mengelola anggaran lembaga sektor publik kerap, mendapati sorotan dari

masyarakat salah satunya Bappedalitbangda atau Badan perencanaan,

pembangunan, penelitian dan pengembangan daerah Provinsi Sulawesi-Selatan

bappedalitbangda mengurusi segala persoalan mengenai perencanaan dan

pembangunan daerah sehingga bappeda di tuntut untuk transparansi akuntabel

dalam mengelola anggaran publik serta dalam menjalankan aktivitasnya

memperhatikan biaya yang digunakan haruslah seminimal mungkin dan hasil

yang maksimal agar tidak terjadi pemborosan anggaran. dikutip dari makassar

1
2

antara news.com Badan Perencanaan Daerah provinsi sulawesi selatan

menganggarkan total Rp 8 milliyar untuk perjalanan dinas dalam dan luar negeri

dalam (RKA) RAPBD 2020 menuai kritik dari anggota dewan. Wakil ketua komisi

D bidang Pembangunan DPRD Sulsel Fadriati yang mengatakan anggaran

perjalanan dinas yang di usulkan oleh Bappeda terlalu besar. Adanya anggapan

publik mengenai besarnya anggaran yang di anggarkan terkesan pemborosan ya

ng menjadi dasar perlunya konsep Value For Money perlu di kaji lebi dalam lagi

ketika melakukan perencanaan anggaran yaitu dengan mengutamakan efisiensi,

ekonomi, dan efektivitas.

Value For Money merupakan kompenen untuk pemerintah daerah dalam

mencapai pemerintahan yang disebut dengan good governance. Dari segi

akuntabilitas dan transparansi Bappelibangda Sulsel telah transparan dalam

memaparkan tiap perincian anggaran RAPBD 2020 serta meminta masukan oleh

publik mengenai kekurangan yang ada dalam RAPBD 2020 namun demikian dari

segi efisiensi anggaran masih ada bagian yang melakukan pemborosan

anggaran serta masih belum jelas (output) atau hasil yang di hasilkan dari

anggaran yang di nilai terlalu besar selain dari biaya perjalanan dinas

Bappelibangda juga di kritisi mengenai besarnya honor tim gubernur untuk

percepatan pembangunan (TGUPP) dengan total yang di anggarkan Rp 5 miliyar

lebih. Dari sekian banyak koreksi atas usulan anggaran tersebut Bappelitbangda

di tuntut agar lebih mengupayakan efisiensi anggaran dan memperhatikan output

dari segala aktivitas dengan menggunakan indikator efektivitas.

Transparansi dan akuntabilitas penting untuk di implementasikan dalam

perencanaan maupun realisasinya Bappelibangda di tuntut agar setiap aktivitas

yang di lakukan harus menjunjung tinggi nilai-nilai transparansi serta


3

memperhatikan efisiensi ekonomi serta hasil output yang di hasilkan dari segala

aktivitas haruslah benar-benar efektif pelaksanaannya menurut Kurniawan (2013)

mengatakan kinerja sektor publik memiliki kaitan yang sangat erat dengan

transparansi. Oleh karena itu untuk mencapai hasil yang maksimal transparansi

dan akuntabilitas serta Value For Money haruslah memaksimalkan

implementasinya.

Fenomena yang mengenai keluhan dan pengaduan masyarakat dalam

pelayanan publik baik yang secara langsung maupun melalui media massa,

seperti keluhan terhadap prosedur yang berbelit, tidak adanya kepastian jangka

waktu penyelesaian, besaran biaya yang harus dikeluarkan, persyaratan yang

tidak adanya transparansi, sikap petugas ataupun pegawai yang kurang

renponsive. Citra buruk yang masih melekat pada sebagian besar pelayanan

publik di Indonesia salah satunya disebabkan masih kurangnya profesionalisme

petugas pada organisasi pelayanan. Pemerintah harus dapat meningkatkan

akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Untuk mewujudkan hal tersebut

yaitu melakukan informasi dalam penyajian laporan keuangan yakni pemerintah

harus mampu menyediakan semua informasi keuangan relevan yang secara jujur

dan terbuka kepada publik, karena kegiatan pemerintah dalam rangka

melaksanakan amanah rakyat.

Penelitian sebelumnya seperti penelitian Hadrianto (2017) yang berjudul

pengaruh akuntbilitas dan transparansi pengelolaan anggaran di Bina Nusantara,

menunjukkan bahwa transparansi berpengaruh positif terhadap pengelolaan

anggaran. Sejalan dengan penelitian Anugriani (2014) yang berjudul Pengaruh

Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan terhadap Kinerja Anggaran

Berkonsep value for money pada Instansi Pemerintah di Kabupaten Bone,


4

menyatakan bahwa transparansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja anggaran berkonsep value for money. Filar utama good governance

adalah akuntabilitas dan transparansi. Selain itu terdapat value for money yang

merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik maka dari itu saya

termotivasi untuk meneliti mengenai akuntanbilitas dan trasparansi serta konsep

Value For Money yang ada Bappelitbangda Sulsel.

Dari uraian di atas penelitianini dilakukan untuk menganalisis Pengaruh

Nilai-Nilai Transparansi, Akuntabilitas, dan Konsep Value For Money

terhadap Pengelolaan Keuangan di Bidang Sektor Publik Pada

Bappelitbangda Sul-Sel

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas maka

rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah Transparansi berpangaruh terhadap Pengelolaan Keuangan di

Bappelitbangda Sul-Sel?

2. Apakah Akuntabilitas berpangaruh terhadap Pengelolaan Keuangan di

Bappelitbangda Sul-Sel?

3. Apakah Konsep Value For Money berpengaruh terhadap Pengelolaan

Keuangan di Bappelitbangda Sul-Sel?

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan Rumusan Masalah di atas maka tujuan dari penelitian yang

akan dicapai pada penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh transparansi terhadap pengelolaan keuangan di

Bappelitbangda Sul-sel.
5

2. Untuk mengetahui pengaruh akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan di

Bappelitbangda Sul-sel.

3. Untuk mengetahui pengaruh konsep Value For Money terhadap pengelolaan

keuangan di Bappelitbangda Sul-sel.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini di harapkan bisa bermanfaat, baik itu dari aspek

teori maupun aspek praktis, serta bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Adapun

manfaat penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis dalam penelitian ini yaitu: memberikan manfaat akademis

dalam bentuk sumbang saran dalam perkembangan ilmu pemerintahan pada

umumnya. Dan penelitian ini dapat dijadikan sebagai literatur dalam

penelitian selanjutnya.

2. Manfaat praktis dalam penelitian ini yaitu : diharapkan dapat menjadi bahan

masukan kepada pemerintah daerah khususnya pada badan perencanaan

pada bangunan daerah (Bappelitbangda) mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik dengan adanya nilai–nilai transparansi atau

keterbukaan informasi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan

adanya pengukuran kinerja dengan konsep Value For Money serta

memberikan manfaat bagi para pemakai laporan keuangan dan manajemen

pemerintah.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

a. Teori Keagenan

Teori keagenan (theory agency) merupakan landasan teori dalam

penelitian, karena dapat menjelaskan implementasi, dokumen pelaksanaan

terhadap akuntabilitas publik dan transparansi. Akuntabilitas dan Transparansi

memiliki karakter yang berbeda namun penerapan akuntabilitas memiliki kaitan

dengan Transparansi. Teori keagenan adalah konsep yang menjelaskan

hubungan kontraktual antara prinsip dan agen, yaitu antara dua atau lebih

individu, kelompok atau organisasi.

Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau lebih

orang (principles) memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas

nama principles serta memberi wewenang kepada agen membuat keputusan

yang terbaik bagi principles. Jika kedua belah pihak tersebut mempunyai tujuan

yang sama untuk memaksimalkan nilai perusahaan, maka diyakini agen akan

bertindak dengan cara yang sesuai dengan kepentingan principles

Dalam theory agency problem juga ada dalam konteks organisasi

pemerintahan. Rakyat sebagai principles memberikan mandat kepada

pemerintah sebagai agen, untuk menjalakan tugas pemerintahan dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan rakyat, konteks lain, theory agency dapat

digunakan untuk menghubungkan tanggungjawaban sektor publik dimana

masyarakat berperan sebagai pemberi amanah sekaligus pemilik dan pelanggan

(customer) dan tugas pemerintah daerah dengan peran dan fungsi sebagai

pemberi pelayanan kepada masyarakat (civilservice).

6
7

Menurut Mahmudi (2010) akuntabilitas publik merupakan kewajiban agen

(pemerintah) untuk mengelola sumber daya, melaporkan, dan mengungkapkan

segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan pengguna sumber daya

publik kepada pemberi mandat (principles). Transparansi kebebasan principles

memperoleh informasi dari agen (pemerintah) mengenai kebijakan, proses

pembuatan dan pelaksanaan serta hasil–hasil yang dicapai yang mudah diakses

dan dipahami oleh principles. Apabila dalam pengelolaan keuangan sektor publik

mengukur kinerja dengan value for money akan mewujudkan pemeritahan yang

baikdan bersih, mendapatkan kepercayaan principles.

b. Transparansi

a. Pengertian Transparansi

Yang dimaksud dengan konsep transparansi dalam penelitian ini adalah

terbukanya akses bagi masyarakat dalam memperoleh informasi mengenai

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban Alokasi Dana

Desa (ADD). Hal ini didasarkan pada pendapat beberapa ahli, yaitu sebagai

berikut. Lalolo krina (2003) transparansi adalah prinsip yang menjamin akses

atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang

penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses

pembuatan serta hasil yang dicapai. Mustopa Didjaja (2003 ) transparansi adalah

keterbukaan pemerintah dalam membuat kebijakan-kebijakan sehingga dapat

diketahui oleh masyarakat. Transparansi pada akhirnya akan menciptakan

akuntabilitas antara pemerintah dengan rakyat. Mardiasmo dalam Kristianten

(2006) menyebutkan transparansi adalah keterbukaan pemerintah dalam

memberikan informasi yang terkait dengan aktifitas pengelolaan sumber daya

publik kepada pihak yang membutuhkan yaitu masyarakat. Mardiasmo


8

menyebutkan tujuan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa

yaitu:

1. Salah satu wujud pertanggungjawaban pemerintah kepada masyarakat

2. Upaya peningkatan manajemen pengelolaan pemerintahan

3. Upaya peningkatan manajemen pengelolaan dan penyelenggaraan

pemerintahan yang baik dan mengurangi kesempatan praktek KKN.

Menurut Kristianten (2006), transparansi akan memberikan dampak

positif dalam tata pemerintahan. Transparansi akan meningkatkan

pertanggungjawaban para perumus kebijakan sehingga kontrol masyarakat

terhadap para pemegang otoritas pembuat kebijakan akan berjalan efektif.

Mustopa Didjaja (2003), prinsip transparansi tidak hanya berhubungan dengan

hal-hal yang menyangkut keuangan, transparansi pemerintah dalam

perencanaan juga meliputi 5 (lima) hal sebagai berikut:

1. Keterbukaaan dalam rapat penting dimana masyarakat ikut memberikan

pendapatnya.

2. Keterbukaan Informasi yang berhubungan dengan dokumen yang perlu

diketahui oleh masyarakat.

3. Keterbukaan prosedur (pengambilan keputusan atau prosedur penyusunan

rencana).

4. Keterbukaan register yang berisi fakta hukum (catatan sipil, buku tanah

dll.).

5. Keterbukaan menerima peran serta masyarakat.

b. Prinsip - prinsip Transparansi

Setidaknya ada 6 prinsip transparansi yang dikemukakan oleh

Humanitarian Forum Indonesia (HFI) yaitu:


9

1. Adanya informasi yang mudah dipahami dan diakses (dana, cara

pelaksanaan, bentuk bantuan atau program)

2. Adanya publikasi dan media mengenai proses kegiatan dan detail

keuangan.

3. Adanya laporan berkala mengenai pendayagunaan sumber daya dalam

perkembangan proyek yang dapat diakses oleh umum.

4. Laporan tahunan.

5. Website atau media publikasi organisasi.

6. Pedoman dalam penyebaran informasi.

Mustopa Didjaja (2003), prinsip transparansi tidak hanya berhubungan

dengan hal-hal yang menyangkut keuangan, transparansi pemerintah dalam

perencanaan juga meliputi 5 (lima) hal sebagai berikut:

1. Keterbukaan dalam rapat penting dimana masyarakat ikut memberikan

pendapatnya.

2. Keterbukaan Informasi yang berhubungan dengan dokumen yang perlu

diketahui oleh masyarakat.

3. Keterbukaan prosedur (pengambilan keputusan atau prosedur penyusunan

rencana).

4. Keterbukaan register yang berisi fakta hukum (catatan sipil, buku tanah dll.)

5. Keterbukaan menerima peran serta masyarakat.

Kristianten (2006) menyebutkan bahwa transparansi anggaran adalah

informasi terkait perencanaan penganggaran merupakan hak setiap masyarakat.

Hak masyarakat yang terkait penganggaran yaitu:

a. Hak untuk mengetahui

b. Hak untuk mengamati dan menghadiri pertemuan publik


10

c. Hak untuk mengemukakan pendapat

d. Hak untuk memperoleh dokumen publik

e. Hak untuk diberi informasi

Berdasarkan penjelasan tersebut, beberapa prinsip yang dimaksud dalam

penelitian ini antara lain, adanya keterbukaan informasi yang mudah dipahami

oleh masyarakat, adanya publikasi mengenai detail keuangan Dana Alokasi

Desa, adanya laporan berkala mengenai pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)

tersebut yang dilakukan pemerintah desa candimas kepada masyarakat. Prinsip

transparansi menciptakan kepercayaan timbal balik antara masyarakat dan

pemerintah melalui penyediaan informasi yang akurat dan memadai.

Transparansi akan mengurangi tingkat ketidakpastian dalam proses pengambilan

keputusan mengenai pengelolaan dana desa, karena penyebar luasan berbagai

informasi yang selama ini aksesnya hanya dimiliki pemerintah dapat memberikan

kesempatan kepada masyarakat untuk turut mengambil keputusan, misalnya

dengan rapat desa yang dilakukan secara musyawarah. Selain itu, transparansi

dapat mempersempit peluang korupsi dalam lingkup pemerintah desa dengan

masyarakat ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tersebut.

c. Indikator Transparansi

Kristianten (2006) menyebutkan bahwa transparansi dapat diukur melalui

beberapa indikator:

a. Kesediaan dan aksesibilitas dokumen

b. Kejelasan dan kelengkapan informasi

c. Keterbukaan proses

d. Kerangka regulasi yang menjamin transparansi


11

Transparansi merujuk pada ketersediaan informasi pada masyarakat

umum dan kejelasan tentang peraturan perundang-undangan dan keputusan

pemerintah, dengan indikator sebagai berikut:

a. Akses pada informasi yang akurat dan tepat waktu

b. Penyediaan informasi yang jelas tentang prosedur dan biaya

c. Kemudahan akses informasi

d. Menyusun suatu mekanisme pengaduan jika terjadi pelanggaran

Berdasarkan indikator-indikator yang telah dijelaskan diatas, indikator

prinsip transparansi dalam penelitian ini adalah:

a. Penyediaan dan akses informasi yang jelas tentang perencanaan, prosedur

pelaksanaan dan pertanggungjawaban.

b. Adanya musyawarah yang melibatkan masyarakat.

c. Keterbukaan proses pengelolaan.

d. Keterbukaan informasi tentang dokumen pengelolaan ADD.

c. Akuntabilitas

a. Pengertian Akuntabilitas

Yang dimaksud konsep akuntabilitas dalam penelitian ini yaitu

pertanggungjawaban tim pelaksana pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)

kepada masyarakat, dimana kepala desa sebagai penanggungjawab utama.

Konsep ini didasarkan pada pendapat beberapa ahli antara lain: Menurut

Syahrudin Rasul (2002) akuntabilitas adalah kemampuan memberi jawaban

kepada otoritas yang lebih tinggi atas tindakan seseorang atau sekelompok

orang terhadap masyarakat luas dalam suatu organisasi. Akuntabilitas yakni para

pengambil keputusan dalam organisasi sektor publik, swasta serta masyarakat


12

madani memiliki pertanggungjawaban (akuntabilitas) kepada publik (masyarakat

umum) sebagaimana halnya pada pemilik kepentingan Hadi (2006).

Dalam pasal 7 undang–undang No.28 tahun 1999 menjelaskan bahwa

yang dimaksud dan hasil dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat

dipertanggungjawabkan kepada masyarakat/rakyat sebagai pemegang

kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Menurut UNDP, akuntabilitas adalah evaluasi terhadap

proses pelaksanaan kegiatan/kinerja organisasi untuk dapat di

pertanggungjawabkan serta sebagai umpan balik pimpinan organisasi untuk

dapat lebih meningkatkan kinerja organisasi pada masa yang akan datang.

Akuntabilitas dapat diperoleh melalui:

a. Usaha untuk membuat para aparat pemerintah mampu bertanggungjawab

untuk setiap perilaku pemerintah dan responsive pada identitas yang

memperoleh kewenangan.

b. Penetapan kriteria untuk mengukur performa aparat pemerintahan serta

penetapan mekanisme untuk menjamin bahwa standar telah terpenuhi.

b. Dimensi Akuntabilitas.

Dimensi akuntabilitas ada 5, yaitu (Syahrudin Rasul, 2002)

a. Akuntabilitas hukum dan kejujuran (accuntability for probity and legality)

Akuntabilitas hukum terkait dengan dilakukannya kepatuhan terhadap

hukum dan peraturan lain yang disyaratkan dalam organisasi, sedangkan

akuntabilitas kejujuran terkait dengan penghindaran penyalahgunaan jabatan,

korupsi dan kolusi. Akuntabilitas hukum menjamin ditegakkannya supremasi

hukum, sedangkan akuntabilitas kejujuran menjamin adanya praktik organisasi

yang sehat.
13

b. Akuntabilitas manajerial

Akuntabilitas manajerial yang dapat juga diartikan sebagai akuntabilitas

kinerja (performance accountability) adalah pertanggungjawaban untuk

melakukan pengelolaan organisasi secara efektif dan efisien.

c. Akuntabilitas program

Akuntabilitas program juga berarti bahwa program-program organisasi

hendaknya merupakan program yang bermutu dan mendukung strategi dalam

pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Lembaga publik harus

mempertanggungjawabkan program yang telah dibuat sampai pada pelaksanaan

program

d. Akuntabilitas kebijakan

Lembaga - lembaga publik hendaknya dapat mempertanggung jawabkan

kebijakan yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan dampak dimasa

depan. Dalam membuat kebijakan harus dipertimbangkan apa tujuan

kebijakan tersebut, mengapa kebijakan itu dilakukan.

e. Akuntabilitas finansial

Akuntabilitas ini merupakan pertanggungjawaban lembaga lembaga

publik untuk menggunakan dana publik (publik money) secara ekonomis, efisien

dan efektif, tidak ada pemborosan dan kebocoran dana, serta korupsi.

Akuntabilitas financial ini sangat penting karena menjadi sorotan utama

masyarakat. Akuntabilitas ini mengharuskan lembaga-lembaga publik untuk

membuat laporan keuangan untuk menggambarkan kinerja financial organisasi

kepada pihak luar.

Dari pendapat tersebut ada beberapa dimensi akuntabilatas yang

dimaksud dalam penelitian ini yaitu pertanggungjawaban hokum kepala desa,


14

pertanggungjawban kinerja, pertanggungjawaban program, pertanggungjawaban

kebijakan dan pertanggungjawaban oleh tim pelaksana atas pengelolaan Alokasi

Desa (ADD).

Bintoro Tjokroamidjojo (2001) menyebutkan ada empat jenis akuntabilitas

yaitu:

a. Akuntabilitas politik dari pemerintah melalui lembaga perwakilan

b. Akuntabilitas keuangan melalui pelembagaan budget dan pengawasan BPK

c. Akuntabilitas hukum dalam bentuk reformasi hukum dan pengembangan

perangkat hukum

d. Akuntabilitas ekonomi dalam bentuk likuiditas dan (tidak) kepailitan dalam

suatu pemerintahan yang demokratis bertanggungjawab pada rakyat melalui

sistem perwakilan.

Akuntabilitas dalam penelitian ini yaitu salah satu jenis akuntabilitas

keuangan melalui sebuah lembaga, yaitu pemerintahan desa. Akuntabilitas

terwujud dalam bentuk pertaggungjawaban laporan pengelolaan Alokasi Dana

Desa (ADD) oleh tim pelaksana I dalam bidang pemerintahan maupun tim

pelaksana II pada bidang pemberdayaan masyarakat.

Aspek-Aspek Akuntabilitas Akuntabilitas terdiri dari beberapa aspek

antara lain:

a. Akuntabilitas adalah komunikasi dua arah sebagaimana yang diterangkan

oleh Auditor General Of British Columbia yaitu merupakan sebuah kontrak

antara dua pihak.

b. Akuntabilitas berorientasi hasil Pada stuktur organisasi sektor swasta dan

publik saat ini akuntabilitas tidak melihat kepada input ataupun output

melainkan kepada outcome.


15

c. Akuntabilitas memerlukan pelaporan Pelaporan adalah tulang punggung dari

akuntabilitas.

d. Akuntabilitas itu tidak ada artinya tanpa konsekuensi kata kunci yang

digunakan dalam mendiskusikan dan mendefinisikan akuntabilitas adalah

tanggung jawab. Tanggungjawab itu mengindikasikan kewajiban dan

kewajiban datang bersama konsekuensi.

Akuntabilitas meningkatkan kinerja tujuan dari akuntabilitas adalah untuk

meningkatkan kinerja, bukan untuk mencari kesalahan atau memberi hukuman

Menurut Samuel Paul dalam Tjahya Supriatna (2001) akuntabilitas dapat

dibedakan atas democratic accountability, profesional accountability, and legal

accountability.

a. Democratic Accountability Akuntabilitas demokratis merupakan gabungan

antara administrative dan politic accountability. Pemerintah yang akuntabel

atas kinerja dan semua kegiatannya kepada pemimpin politik. Pada negara-

negara demokratis menteri pada parlemen. Penyelenggaraan pelayanan

publik akuntabel kepada menteri/pimpinan instansi masing - masing.

b. Profesional Accountability. Dalam akuntabilitas profesional, pada umumnya

para pakar, profesional dan teknokrat melaksanakan tugas-tugasnya

berdasarkan norma-norma dan standar profesinya untuk menentukan publik

interest atau kepentingan masyarakat.

c. Legal Accountability. Berdasarkan berdasarkan katagori akuntabilitas legal

(hukum), pelaksana ketentuan hukum disesuaikan dengan kepentingan

publik goods dan publik service yang merupakan tuntutan (demand)

masyarakat (customer). Dengan akuntabilitas hukum, setiap petugas

pelayanan publik dapat diajukan ke pengadilan apabila mereka gagal dan


16

bersalah dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana diharapkan

masyarakat. Kesalahan dan kegagalan dalam pemberian pelayanan kepada

masyarakat akan terlihat pada laporan akuntabilitas legal.

Akuntabilitas dalam penelitian ini termasuk ke dalam legal accountability

atau akuntabilitas yang pelaksanaannya didasarkan atas hukum, dimana

pengelolaan ADD dilakukan sesuai dengan peraturan atau pedoman yang ada

dan jika pemerintah desa maupun tim pelaksana ADD melakukan pelanggaran

dalam pengelolaan ADD maka mendapat sanksi sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

d. Konsep Value For Money

a. Definisi Value For Money

Value For Money merupakan inti dari pengukuran kinerja pada organisasi

di bidang sektor publik.Kinerja tidak dapat dari sisi output yang di hasilkan akan

tetapi harus mempertimbangkan input, output, dan outcome secara bersama-

sama. Indikator kinerja pada value for money berpusat pada ekonomi, efisiensi,

dan efektivias program dan kegiatan atau biasa di kenal dengan 3E. Ekonomis

artinya hemat dan cermat dalam pengadaan sumber daya untuk hasil yang

maksimal,serta efektif artinya berhasil guna dalam mencapai tujuan dan sasaran.

Konsep value for money antara lain:

b. Ekonomi

Perolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga yang

terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input value yang

dinyatakan dalams satuan moneter. Ekonomi terkait dengan sejauh mana

organisasi sektor publik dapat meminimalisir input recources yang digunakan


17

yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros yang boros dan tidak

produktif.

c. Efisiensi

Pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atas

penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi

merupakan perbandingan output input yang dikaitkan dengan standar kinerja

atau target yang di tetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan

perbandingan outcome dengan output.

d. Indikator Value For Money

Tuntutan masyarakat dalam Value For Money adalah ekonomis dalam

pengadaan dan alokasi sumber daya, efisien dalam arti bahwa

penggunaannya/pengorbanannya diminimalkan dan hasilnya dimaksimalkan,

serta efektif dalam arti dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Peranan indikator

kinerja pada Value For Money adalah untuk menyediakan informasi sebagai

pertimbangan untuk pembuatan keputusan Mardiasmo,(2009). Mardiasmo.

(2009) juga membagi indikator Value For Money menjadi dua yaitu: indikator

alokasi biaya (ekonomis dan efiensi) dan indikator kualitas pelayanan

(efektivitas). Ekonomis artinya pembelian barang dan jasa dengan tingkat

kualitas tertentu pada harga terbaik (spending less). Efisiensi artinya output

tertentu dapat dicapai dengan sumbar daya dang serendah rendahnya (spending

well). Efektivitas artinya kontribusi output terhadap pencapaian tujuan dan

sasaran yang ditetapkan (spending wisely).

e. Manfaat Implementasi Value For Money


18

Penerapan konsep Value For Money dalam pengukuran kinerja pada

organisasi sektor publik tentunya memberikan manfaat bagi organisasi itu sendiri

maupun masyarakat. Manfaat yang dikehendaki dalam pelaksanaan value for

money pada organisasi sektor publik yaitu: ekonomi dalam pengadaan dan

alokasi sumber daya, efisien dalam penggunaan sumber daya, dan efektif dalam

mencapai tujuan dan sasaran (Mardiasmo, 2009).

Manfaat lain dari implementasi konsep Value For Money antara Lain:

meningkatkan efektivitas pelayanan publik dalam arti pelayanan yang diberikan

tepat sasaran, meningkatkan mutu pelayanan publik, menurunkan biaya publik,

alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik, meningkatkan

kesadaran akan uang publik (publik costs awareness) sebagai akar penggunaan

akuntabilitas publik (Mardiasmo,2009).

Dari berbagai manfaat yang di sebutkan di atas, dapat di simpulkan

bahwa penerapan Value For Money dalam pengukuran kinerja organisasi sektor

publik sangat membantu suatu instansi pemerintah agar dapat memberikan

pelayanan kepada masyarakat dengan tepat dan sesuai sasaran sehingga

terciptanya mutu pelayanan yang baik dengan penggunaan sumber daya

ekonoimi dan efisien.

f. Langkah-langkah pengukuran Value For Money

a) Rasio Ekonomi

Rasio ekonomis menggambarkan keterkaitan konsep biaya untuk

memperoleh unit input. Dimana rasio ekonomis merupakan perbandingan antara

pengeluaran instansi dengan anggaran yang di tetapkan.Menurut Mardiasmo,

(2009) Ekonomis adalah perolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu

pada harga yang terendah. Ekonomis merupakan perbandingan input dengan


19

input Value yang dinyatakan dalam satuan moneter. Ekonomis terkait dengan

sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir input recources yang

digunakan yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak

produktif. Indra bastian (2006) mencontohkan biaya pembangunan rumah sakit

dapat dikatakan ekonomis jika biaya yang digunakan dalam pembangunan lebih

rendah dari yang sesungguhnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu kinerja

dikatakan ekonomis apabila realisasi belanja lebih kecil dari pada target belanja

yang di tetapkan.

b) Rasio Efisiensi

Menurut Mardiasmo (2009) efisiensi di ukur dengan rasio antara output

dengan input. Rasio di ukur dengan membandingkan keluaran dan masukan.

Sebagaimana dikatakan halim (2007) bahwa efisiensi dalam rasio efisiensi

berarti melihat perbandingan antara besaran biaya yang dikeluarkan untuk

memungut pendapatan, dengan realisasi pendapatan yang diterima. Kinerja

pemerintah dalam melakukan pemungutan pendapatan dikategorikan efesien

apabila rasio yang dicapai kurang dari 1(satu) atau dibawah 100 persen.

Semakin kecil rasio efisiensi berarti kinerja pemerintah semakin baik. Untuk itu

pemerintah daerah harus semakin cermat berapa besarnya biaya yang

dikeluarkan untuk merealisasikan seluruh pendapatan yang di terimanya

sehingga dapat diketahui apakah kegiatan pemungutan pendapatannya efesien

ataukah tidak Amelia (2015).

c) Rasio Efektivitas

Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai

tujuannya. Efektivitas tidak menyatakan tentang seberapa besar biaya yang

dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut. Suatu organisasi sektor publik dapat
20

dikatakan efektif apabila organisasi tersebut dapat mencapai tujuan yang telah

ditetapkan (Mardiasmo,2009). Semakin tinggi nilai rasio efektivitas, maka suatu

kegiatan/program dikatakan lebih efektif.

e. Akuntansi Keuangan Sektor Publik

Akuntansi keuangan sektor publik sangat erat kaitannya dengan fungsi

akuntansi sebagai penyedia informasi keuangan untuk pihak eksternal

organisasi. Disektor publik, kebutuhan akan informasi akuntansi semakin tinggi

seiring dengan semakin meningkatnya tuntutan akuntabilitas publik dan

transparansi oleh lembaga-lembaga publik. Laporan keuangan sektor publik

menjadi instrumen untuk menciptakan akuntabilitas publik. Untuk menghasilkan

laporan keuangan sektor publik yang relevan dan handal, maka diperlukan

standar akuntansi keuangan dan sistem akuntansi untuk sektor publik.

Pengembangan standar akuntansi keuangan sektor publik merupakan suatu

krusial, karena kualitas standar akuntansi secara langsung akan mempengaruhi

kualitas laporan keuangan. Demikian juga perlu dikembangkan sistem yang

handal yang mampu memfasilitasi dihasilkannya laporan keuangan yang dapat

dipercaya.

Dalam dunia bisnis, masalah mengelola keuangan sangat penting, seperti

halnya masalah produksi dan pemasaran dalam mencapai tujuan organisasi.

Kegagalan dalam memperoleh dana dapat mempengaruhi kegiatan operasional

sehingga berdampak buruk bagi kelangsungan hidup organisasi. Menurut Jamal

Asmani (2012) Prinsip- Prinsip Pengelolaan Keuangan:

1. Transparansi berarti keterbukaan, yaitu dalam bidang manajemen

keterbukaan terhadap melakukan suatu program atau kegiatan.


21

2. Akuntabilitas merupakan kondisi seseorang yang dapat dinilai oleh orang

lain karena hasil kerjanya untuk menyelesaikan tugas dan tanggung

jawabnya.

3. Efektivitas adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam manajemen keuangan dikatakan efektif jika kegiatan yang dilakukan

dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas sesuai tujuan lembaga

dengan keluaran yang diharapkan.

4. Efisiensi berkaitan dengan kuantitas dari hasil kegiatan yang dilaksanakan.

Efisiensi merupakan perbandingan antara masukan dan keluaran yang

meliputi dana, daya, dan waktu. Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua

hal, yaitu segi penggunaan waktu, tenaga, dan biaya, dan hasil dapat

tercapai sesuai tujuan.

Dapat disimpulkan bahwa dalam suatu organisasi publik harus

mewujudkan nilai–nilai transparansi, akuntabilitas karena dengan

mengimplementasikan dalam sebuah organisasi publik agar tercipta kinerja

pemerintahan suatu daerah akan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat

terwujudnya good governance dan agar tidak terjadi pemborosan dana publik

sebaiknya konsep value for money diterapkan dalam organisasi sektor publik

dalam pengelolaan akuntansi keuangan sektor publik.

B. Tinjauan empiris

Tabel 2.1 penelitian terdahulu

NO Nama Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil dari Penelitian

1 Muhammad Akuntabilitas Akuntabilitas (X1), Hasil penelitian menunjukkan


Firdiansyah danTransparansi transparansi (X2), akuntabilitas dan
Adiwirya anggaran berbasis kinerja anggaran berbasis transparansi berpengaruh
22

(2015), pada Satuan Perangkat kinerja (Y) positif secara simultan pada
Daerah Kota Denpasar. anggaran berbasis kinerja.
Secara parsial transparansi
berpengaruh positif pada
anggaran berbasis kinerja.

2 Liper Siregar Pengaruh akuntabilitas Akuntabilitas Akuntabilitas publik secara


publik dan pengawasan publik, (X1) parsial berpengaruh positif
(2011)
terhadap pengelolaan transparansi publik secara signifikan terhadap
APBD dengan standar (X2) dan pengelolaan APBD,
akuntansi pemerintahan pengawasan sedangkan transparansi dan
sebagai variable dengan standar pengawasan tidak
akuntansi publik berpengaruh signifikan
sebagai terhadap pengelolaan APBD
pemoderatingnya
(Z) Pengelolaan
APBD

3 Julius Saputra, Pengaruh Value for money Value for money Dari hasil penelitian yang
2015 Terhadap Akuntabilitas (x1) Akuntabilitas penulis lakukan; (1) secara
publik (Studi Kasus Pada publik (y) parsial Value for money
Badan Pemerintah Daerah (ekonomis, efisiensi dan
Kota Palembang) efektivitas) berpengaruh
signifikan terhadap
akuntabilitas publik di Badan
Pemerintah daerah Kota
Palembang.

4 Nababan, R.A. Pengaruh Akuntabilitas Akuntabilitas (X1), Hasil penelitian dengan


Sihombing, M, dan Transparansi, transparansi (X2) menggunakan analisis
& Thamrin, H. terhadap Pengelolaan Pengelolaan regresi linear berganda
(2018) Keuangan Berkonsep Keuangan menunjukkan bahwa
Value for Money pada Berkonsep Value akuntabilitas,transparansi,
Pemerintah di Kabupaten for Money (Y) memberikan pengaruh yang
Dairi positif terhadap pengelolaan
keuangan berkonsep Value
23

for Money

5 Syahputra, Pengaruh Akuntabilitas Akuntabilitas Hasil penelitian ini


Ricky Ary Keuangan Daerah, Value Keuangan Daerah menunjukkan value for
(2018) for Money, Kejujuran, (X1), Value for money, kejujuran,
Transparansi dan Money (X2) transparansi dan
Pengawasan Terhadap Kejujuran,(3) pengawasan mempunyai
Pengelolaan Keuangan Transparansi (X4) hubungan positif dan
Daerah (Studi Kajian pada Pengawasan signifikan terhadap
Pemerintah Kabupaten Terhadap Pengelolaan Keuangan
Labuhan Batu Pusat) Pengelolaan Daerah, sedangkan
Keuangan Daerah Akuntabilitas Keuangan
(Y) Daerah mempunyai
hubungan negatif dan
signifikan terhadap
Pengelolaan Keuangan
Daerah.

6 Andriani Pengukuran Kinerja Kinerja Dengan Hasil penelitian berdasarkan


(2013) Dengan Prinsip Value For Prinsip Value For tekenik pengukuran Value
Money Pemerintah Kota Money For Money : Rasio ekonomis
Batu. menunjukkan kinerja
pemerintah daerah kota batu
ekonomis karena dalam
merealisasikan
pengeluarannya rasio kurang
dari 100%

7 Annisaningrum Akuntabilitas dan Akuntabilitas (X1), Hasil penelitian hal


(2010:2) Transparansi dalam Transparansi (X2) pelaksanaan transparansi
Laporan Keuangan. Laporan Keuangan pemerintah, media massa
(X3) mempunyai peranan yang
sangat penting, baik sebagai
sebuah kesempatan untuk
berkomunikasi pada publik
maupun menjelaskan
berbagai informasi yang
relevan, juga sebagai
24

penonton atas berbagai aksi


pemerintah dan perilaku
menyimpang dari aparat
birokrasi.

8 Jumania Penerapan konsep value Penerapan Hasil penelitian Penerapan


Septariani, for money pada konsep value for konsep value for money
S.E.,M.SI.,AK., pengelolaan keuangan money (X) pada Kabupaten Musi
CA (2016) daerah islam mewujudkan pengelolaan Banyuasin sudah ekonomis,
good governance (Tata keuangan daerah efisien dan efektif. 2. Secara
kelola pemerintahan yang (Y) rasio ekonomi sudah
baik pada kabupaten musi ekonomis hal ini ditandai
banyuasin dengan jumlah realisasi
pendapatan sudah melebihi
anggaran pendapatan
dikarenakan meningkatnya
PAD dan Dana perimbangan
yang diterima dari pusat.
Secara rasio efisiensi sudah
efisien hal ini ditandai
dengan kecilnya biaya untuk
memungut pajak daerah.
Sedangkan, secara rasio
efektivitas sudah efektif
karena target pendapatan
sudah tercapai. 3. Good
government governance
sudah dapat terwujud pada
Kabupaten Musi Banyuasin
jika dilihat berdasarkan hasil
perhitungan dengan konsep
value for money, karena
sudah ekonomis, efisien dan
efektif. Konsep value for
money hanya salah satu
prinsip dari good governance
(tata kelola pemerintahan
25

yang baik) prinsip-prinsip


yang lain yaitu, partisipasi,
akuntabilitas, transparansi,
responsif, keadilan,
berorientasi kepada
kepentingan masyarakat,
berwawasan kedepan dan
penegakan hukum.

9 I Desak pengaruh akuntabilitas, Akuntabilitas (X1), Hasil penelitian menunjukkan


Nyoman Tri transparansi, ketepat transparansi bahwa akuntabilitas
Wandari waktuan dan pengawasan (X2),pengawasan berpengaruh positif signifikan
(2015), internal terhadap kinerja internal terhadap terhadap kinerja anggaran
anggaran berkonsep kinerja anggaran berkonsep Value for Money
Value for Money pada berkonsep Value pada instansi pemerintah di
instansi pemerintah di for Money (x3) Kabupaten Buleleng,
Kabupaten Buleleng pemerintah
diKabupaten
Buleleng (Y)

10 Sari, 2012. Analisis Pengukuran Kinerja Pemerintah Hasil penelitian ini dilihat dari
Kinerja Pemerintah Daerah (X1), perhitungan rasio ekonomis
Daerah Dengan Prinsip Value For menunjukkan kinerja
Menggunakan Prinsip Money (X2) pemerintah daerah berada
Value For Money (Studi pada kategori efisien
Kasus Kabupaten
Sumenap).

C. Kerangka Konseptual

Akuntabilitas bukan sekedar kemampuan menunjukkan bagaimana uang

publik dibelanjakan, akan tetapi meliputi kemampuan menunjukkan bahwa uang

publik tersebut telah dibelanjakan secara ekonomis, efisien, dan efektivitas.

Implementasi konsep Value For Money pada organisasi sektor publik

perlu dilakukan seiring dengan meningkatnya tuntutan akuntabilitas publik dan


26

pelaksanaan good governance. Implementasi konsep tersebut diyakini dapat

memperbaiki akuntabilitas sektor publik dan memperbaiki kinerja sektor publik

dengan meningkatkan efektivitas layanan publik, meningkatkan mutu layanan

publik, menurunkan biaya layanan publik karena hilangnya inefisiensi, dan

meningkatkan kesadaran akan penggunaan uang publik.

Gambar 2.1 kerangka Konseptual

Transparansi (X1)

Pengelolaan
Akuntabilitas (X2) Keuangan
(Sektor Publik )(Y)

Value For Money (X3)

D. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka (teori), maka hipotesis penelitian ini adalah:

Hipotesis 1 :

H1: Transparansi keuangan daerah berpengaruh signifikan terhadap

pengelolaan keuangan di Bappelitbangda sul-sel.

Hipotesis 2 :

H2: Akuntabilitas keuangan daerah berpengaruh signifikan terhadap

pengelolaan keuangan di Bappelitbangda sul-sel.

Hipotesis 3 :
27

H3: Value For Money berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan

pada Bappelitbangda sul-sel.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Menurut Erlina

(2011: 52). “Penelitian asosiatif kausal bertujuan untuk menguji hipotesis dan

merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan

antar variable”.Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan sebab

akibat antara variabel. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan

antara tiga variabel eksogen terhadap satu variable endogen.

Peneliti menggunakan penelitian ini untuk memberikan bukti empiris dari

analisis pengaruh akuntabilitas keuangan daerah, value for money, transparansi,

terhadap pengelolaan keuangan daerah.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Untuk lokasi penelitian dilakukan di kota Makassar Sulawesi Selatan.

Penelitian ini dilakukan pada seluruh SKPD Pemerintah Kota Makassar,

Provinsi Sulawesi Selatan

b. Waktu Penelitian

Adapun jangka waktu penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 bulan

C. Definisi operasional variabel dan pengukuran

a. Operasi variabel

Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan

penelitian ini, maka perlu diberikan definisi variabel operasional yang akan diteliti

28
29

sebagai dasar dalam menyusun kuesioner penelitian, Untuk pengukuran variabel

dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala interval.

Skala interval digunakan untuk menyatakan kategori, peringkat dan jarak

variable yang diukur, sedangkan skala rasio memiliki karakteristik yang sama

dengan pengukuran lainnya, tetapi skala rasio memiliki tambahan karakteristik

yaitu nilai nol yang memungkinkan untuk menyatakan hubungan dalam hal

proporsi atau rasio”.

b. Pengukuran variabel

Masing - masing variabel diukur dengan model Skala Likert yaitu

mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidak setujuannya

terhadap pertanyaan yang diajukan dengan skor sebagai berikut:

5 = (SS = Sangat Setuju)

4 = (S = Setuju)

3 = (TT = Tidak Tahu)

2 = (TS = Tidak Setuju)

1 = (STS = Sangat Tidak Setuju)

Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Definisi Operasioanal Pengukuran Skala


Penelitian Variabel Penguku
ran
Transparansi keterbukaan dalam (1) Ada tidaknya Likert
(X1) melakukan segala kerangka kerja
kegiatan organisasi. hukum bagi
dapat berupa transparansi,
keterbukaan informasi, (2) Adanya akses
komunikasi, bahkan masyarakat terhadap
30

dalam hal budgeting transparansi anggaran,


(3) Adanya audit yang
independen dan efektif,
dan
(4) Adanya keterlibatan
masyarakat dalam
pembuatan
keputusan anggaran
(Nico Ardianto 2007:
21)
Akuntatabilitas Kewajiban pemerintah - Tanggung jawab Likert
keuangan daerah untuk - Perencanaan
daerah (X2) memberikan - Manfaat
pertanggungjawaban, - Prosedur
menyajikan, melaporkan - Laporan
dan mengungkapkan - Pelatihan
segala aktivitas yang
terkait dengan
penerimaan dan
penggunaan uang publik
kepada pihak yang
memiliki hak dan
kewenangan untuk
meminta
pertanggungjawaban
tersebut yaitu DPRD dan
masyarakat luas
Value for Money Pengukuran kinerja 1. Penggunaan Likert
(VFM) (X3) berdasarkan konsep sumber daya yang
value for money hemat/tepat guna
1. Ekonomi 2. Penggunaan
2. Efesien sumber daya
3. Efektivitas financial secara
31

4. Outcome optimal
3. Proses
menghasilkan
output yang optimal
dengan sumber
daya yang dimiliki

Pengelolaan Pengelolaan keuangan - ketepatan waktu Likert


Keuangan daerah perlu untuk - koordinasi
daerah (Y) mengetahui apakah telah - rentang
dilakukan sesuai dengan manajemen
amanat undang-undang - target dan
terhadap perencanaan, sasaran
pelaksanaan, - produktivitas
penatausahaan
pelaporan,
pertanggungjawaban
dan pengawasan
keuangan daerah

D. populasi dan sampel

Penelitian ini dilakukan di Badan perencanaan pembangunan, penelitian

dan pengembangan daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Total populasi yang ada

di BAPPELITBANGDA provinsi Sulawesi Selatan adalah 131 orang. Metode

pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu Sugiyono, (2015).

Menurut Arikunto, (2006) apabila jumlah subjeknya kurang dari 100, maka lebih

baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, tetapi

apabila jumlahnya lebih besar maka diambil sebanyak 10-15 % atau 20-25 %

atau lebih.
32

Dalam BAPPELITBANGDA Sulsel terdapat 23 sub-bidang adapun

pertimbangan yang ditentukan oleh peneliti dalam pengambilan sampel pada

BAPPELITBANDA Sul-Sel adalah.

1. Bidang perencanaan dan pendanaan

2. Bidang perencanaan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan daerah

3. Bidang perekonomian

4. Ka. Sub bagian program

5. Ka. Sub Bagian Keuangan

Dengan menggunakan Metode purposive sampling, teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu akan di ambil 39 sampel dari

total populasi yang tersebar di lima bidang di BAPPELITBANGDA Sul-Sel.

E. Metode Analisis Data

Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud

meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium),

bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi

(dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah

variabel independennya minimal dua (Sugiyono, 2012:275). Persamaan regresi

berganda adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Keterangan:

Y = Efektifits Pengelolaan Keuangan (Sektor publik)

a = Bilangan konstan

X1 = Transparansi
33

X2 = Akuntabilitas

X3 = konsep Value for Money

b1, b2, b3 = Koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun

penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan

variabel independen
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Badan perencanaan, pembangunan, penelitian

dan pengembangan daerah Provinsi Sulawesi-Selatan yang beralamat di Jl.

Jend. Urip Sumoharjo No. 269 Makassar, penelitian ini dilaksanakan selama 2

Bulan terhitung sejak 11 Juni 2020 sampai dengan 12 Agustus 2020.

BAPPELITBANGDA mempunyai tugas membantu Gubernur dalam

melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan di bidang Perencanaan

Pembangunan serta Penelitian dan Pengembangan yang menjadi kewenangan

daerah. Dalam melaksanakan tugas pokok BAPPELITBANGDA mempunyai

fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis di bidang Perencanaan Pembangunan serta

Penelitian dan Pengembangan;

b. pelaksanaan tugas dukungan teknis bidang Perencanaan Pembangunan serta

Penelitian dan Pengembangan;

c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis di

bidang Perencanaan Pembangunan serta Penelitian dan Pengembangan;

d. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang Urusan

Pemerintahan Daerah di bidang Perencanaan Pembangunan serta Penelitian

dan Pengembangan;

e. pelaksanaan fungsi kesekretariatan badan;

f. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh bupati, sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

34
35

Adapun visi Badan perencanaan, pembangunan, penelitian dan

pengembangan daerah Provinsi Sulawesi-Selatan adalah Sulawesi selatan yang

inovatif, produktif, kompetitif, inklusif dan berkarakter.

Adapun misi Badan perencanaan, pembangunan, penelitian dan

pengembangan daerah Provinsi Sulawesi-Selatan adalah Sebagai berikut :

1) Pemerintahan yang berorientasi, melayani inovatif dan berkararter.

2) Peningkatan infrastruktur yang berkualitas dan aksesibelitas.

3) Pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang produktif.

4) Pembangunan manusia kompetitif dan inklusif.

5) Peningkatan produktivitas dan daya saing dan sumber daya alam yang

berkelanjutan.

Badan perencanaan, pembangunan, penelitian dan pengembangan

daerah Provinsi Sulawesi-Selatan sebelum memiliki nama BAPPELITBANGDA

dulunya lebih di kenal dengan nama Badan perencanaan pembangunan daerah

atau BAPPEDA, perubahan nama instansi, deskripsi tugas fungsi dan tanggung

jawab serta struktur organisasi berubah sejak awal tahun 2019. Adapun struktur

organisasi dari perencanaan, pembangunan, penelitian dan pengembangan

daerah Provinsi Sulawesi-Selatan adalah sebagai berikut.


36

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BAPPELITBANGDA tahun 2020

KEPALA BADAN

Bidang perencanaan, Bidang Bidang Bidang infrastruktur


pengendalian, dan perencanaan dan perekonomian dan kewilayaan
evaluasi pembangunan pendanaan
daerah

Jabatan
fungsional Sekretariat

Sub bagian Sub bagian


Sub bagian
program kepegawaian dan
keuangan
hukum
37

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

a. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan di Badan perencanaan, pembangunan, penelitian

dan pengembangan daerah Provinsi Sulawesi-Selatan, Fokus pengambilan data

dilakukan di lima Bidang yaitu; Bidang Perencanaan Dan Pendanaan, Bidang

Bagian Program, Bidang Keuangan, Bidang Perekonomian, dan Bidang

Perencanaan, Pengendalian & Evaluasi Pembangunan Daerah. Data yang

digunakan yaitu data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kemudian

data sekunder berupa dokumen yang diberikan oleh BAPPELITBANGDA Sul-

Sel. Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini kuesioner

yang di bagikan berjumlah 56 rangkap yang di sebar secara random di lima

bidang dan kuesioner yang kembali berjumlah 43 rangkap.

Tabel 4.1 Data Penyebaran Kuesioner

Keterangan Jumlah Persentase


Kuesioner yang di sebar 56 100%

Kuesioner yang kembali 43 66%

Kuesioner yang dapat di olah 39 60%

Sumber olah data primer

Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner

Karakteristik responden dalam penelitian ini di klasifikasikan menjadi beberapa

kelompok yaitu; menurut jenis kelamin, usia, masa kerja, pendidikan terakhir dan

jabatan adapun rinciannya sebagai berikut.


38

a. Jumlah sampel berdasarkan Jenis kelamin

Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-Laki 21 53,8

Perempuan 18 46,2%

Total 39 100,0%
Sumber olah data primer

Berdasarkan tabel 4.2 karakteristik responden laki-laki berjumlah 21

dengan persentase 53,8% dan responden perempuan berjumlah 18 dengan

persentasi 46,2% dimana jumlah responden berjenis kelamin laki-laki lebih

banyak dibandingkan dengan responden perempuan.

b. Jumlah berdasarkan Usia

Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan usia

Usia Frekuensi Persentase

Usia 21-30 Tahun 10 25%

Usia 31-40 Tahun 7 17%

Usia 41-50 Tahun 9 23%

Diatas 50 Tahun 13 35%

Total 39 100%
Sumber olah data primer

Berdasarkan tabel 4.3 Karakteristik responden yang berusia antara 21

hingga 30 tahun berjumlah 10 dengan persentase 25%, responden yang berusia

31 hingga 40 tahun berjumlah 7 atau 17%, kemudian responden yang berusia 41

hingga 50 tahun berjumlah 9 dengan persentase 23% dan responden yang

berusia di atas 50 tahun ada 3 responden 35%. Dari data tersebut menunjukkan

komposisi usia pegawai sebagian besar berada pada usia yang berpengalaman.
39

c. Jumlah berdasarkan masa kerja

Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan masa kerja.

Masa Kerja Frekuensi Persentase


Masa kerja 1-5 Tahun 8 20,5%

Masa kerja 6-10 Tahun 4 10,2%

Masa kerja 11-15 Tahun 9 23,%

Masa kerja 16--20 Tahun 7 17,9%

Masa kerja diatas 20 Tahun 11 28,2%

Total 39 100,0%
Sumber olah data primer

Berdasarkan tabel 4.4 Karakteristik responden yang memiliki masa kerja

antara 1 hingga 5 tahun berjumlah 8 dengan persentase 20,5%, 6 hingga 10

tahun berjumlah 4 dengan presentase 10,2%, kemudian responden yang

memiliki masa kerja 11 hingga 15 tahun berjumlah 9 dengan persentase 23%,

kemudian 16 hingga 20 berjumlah 7 dengan presentase 17,9% dan responden

yang memiliki masa kerja di atas 20 tahun ada 11 responden dengan persentasi

28,2%. Dengan jumlah responden yang mendominasi berdasarkan masa kerja

berada pada masa kerja di atas 20 tahun dengan jumlah responden sebanyak 11

sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memiliki pengalaman

kerja yang baik dan memadai.

d. Jumlah Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.5 Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan


Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase

SMA 2 5,1%

S1 18 56,2%

S2 17 43,6%

S3 2 5,1%
Total 39 100,0%
Sumber olah data primer
40

Berdasarkan tabel 4.5 karakteristik responden yang memiliki pendidikan

terakhir SMA berjumlah 2 orang atau 5,1% dari total responden, pendidikan

terakhir S1 berjumlah 18 responden atau 56,2% pendidikan terakhir S2

berjumlah 17 responden atau 43,6% dan pendidikan terakhir S3 berjumlah 2

responden atau 5,1%. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa tingkat

pendidikan pegawai di BAPPELITBANGDA sangat baik, bahkan data

menunjukkan bahwa terdapat 17 responden dengan tingkat pendidikan S2, Hal

ini menunjukkan semakin tingginya kesadaran pegawai tentang pentingnya

pendidikan untuk meningkatkan kinerjanya.

e. Jumlah berdasarkan Jabatan responden


Tabel 4.6 Karakteristik responden berdasarkan Jabatan

Bidang Jabatan Frekuensi Persentase

Ka. Sub Bagian Keuangan 10 25,6%

Ka. Sub Bagian Program 11 28,2%

Ka. Sub Bid. Perekonomian 6 15,4%

Ka.Sub Perencanaan Dan Pendanaan 5 12,8%

Kabid. Perencanaan, Pengendalian & 7 17,9%


Evaluasi Pembangunan Daerah

Total 39 100,0%

Sumber olah data primer

Berdasarkan tabel 4.7 di atas responden yang memiliki jabatan Ka. Sub

Bagian Keuangan berjumlah 10 responden dengan persentasi 25,6%, Ka. Sub

Bagian Keuangan 11 responden atau 28,2% Ka. Sub Bid. Perekonomian 6

responden atau 15,4%, Ka.Sub Perencanaan Dan Pendanaan 5 responden atau

12,8%, dan Kabid. Perencanaan, Pengendalian & Evaluasi Pembangunan


41

Daerah 7 responden atau 17,9%, Dengan jumlah responden terbanyak yaitu Ka.

Sub Bagian Program jumlah 11 responden. Sehingga dapat disimpulkan

responden dalam penelitian ini sesuai dengan bidang yang di teliti.

b. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran umum

atas data yang telah dikumpulkan yang terdiri atas 4 Variabel yaitu Transparansi

(X1), Akuntabilitas (X2), Konsep Value For Money (X3), dan Pengelolaan

Keuangan di bidang sektor publik (Y). Analisis ini meliputi jumlah penelitian, nilai

minumum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi.

Tabel 4.7 Descriptive Statistics Variabel penelitian

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Transparansi 39 34 45 39,69 2,525
Akuntabilitas 39 22 44 33,66 4,686
Konsep Value for Money 39 48 60 53,23 3,444
Pengelolaan Keuangan di 39 24 30 26,76 1,613
bidang sektor publik
Valid N (listwise) 39
Sumber: SPSS 24. Olah data primer 2020

Berdasarkan tabel 4.7 hasil perhitungan diatas dapat didiketahui bahwa N

atau jumlah data pada setiap variabel yaitu 39. Masing-masing variabel akan

dijabarkan sebagai berikut:

a. Transparansi

Variabel Transparansi memiliki nilai minimum 34, nilai maksimum 45,

rata-rata 39,69 dan standar deviasi 2,525. Berdasarkan perhitungan tersebut

dapat dilihat bahwa nilai mean memiliki nilai yang lebih besar dari nilai standar

deviasi, sehingga mengindikasikan hal yang cukup baik di sebabkan oleh standar
42

deviasi merupakan pemaparan rendah atau tingginya penyimpangan data.

Sehingga dapat disimpulkan penyebaran data menunjukkan hasil yang normal

dan tidak bias. Berdasarkan hal tersebut dapat diartikan bahwa data yang

terkumpul.

b. Akuntabilitas

Variabel Akuntabilitas memiliki total nilai minimum 22, nilai maksimum 44,

rata-rata 33,66 dan standar deviasi 4,686. Dari perhitungan tersebut dapat dilihat

bahwa nilai mean memiliki nilai yang lebih besar dari nilai standar deviasi,

sehingga mengindikasikan hal yang cukup baik di sebabkan oleh standar deviasi

merupakan cerminan rendah atau tingginya penyimpangan data. Sehingga dapat

disimpulkan penyebaran data menunjukkan hasil yang normal dan tidak bias.

Dengan demikian dapat diartikan bahwa data yang terkumpul.

c. Konsep Value for Money

Variabel Konsep Value for Money memiliki total nilai minimum 48, nilai

maksimum 60, rata-rata 53,23 dan standar deviasi 3,444. Dari perhitungan

tersebut dapat dilihat bahwa nilai mean memiliki nilai yang lebih besar dari nilai

standar deviasi, sehingga mengindikasikan hal yang cukup baik di sebabkan oleh

standar deviasi merupakan cerminan rendah atau tingginya penyimpangan data.

Sehingga dapat disimpulkan penyebaran data menunjukkan hasil yang normal

dan tidak bias. Dengan demikian dapat diartikan bahwa data yang terkumpul

untuk variabel Konsep value for Money bersifat representative dan sesuai

dengan keadaan yang terjadi dilapangan.


43

d. Pengelolaan Keuangan di bidang sektor publik

Variabel terikat Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan di era Digital

memiliki nilai minimum 24 nilai maksimum 30, rata-rata 26,76 dan standar deviasi

1,613. nilai standar deviasi 1,613 lebih kecil dari nilai mean 58,02 sehingga dapat

diartikan bahwa untuk variabel Pengelolaan Keuangan di bidang sektor publik

memiliki penyebaran data yang normal dan tidak terjadi bias maka dari itu dapat

disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah data yang representative.

c. Hasil Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas Data

Pengujian validitas pada penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 24

dengan teknik pengujian pearson product moment. Responden yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu berjumlah (n) = 39 responden dengan r tabel > 0,2605

dengan taraf signifikansi 5% pernyataan atau pertanyaan dalam kuesioner dapat

dikatakan valid apabila r hitung bernilai positif dan lebih besar dari r tabel.

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas

R Hitung R Tabel
Item
Variabel (Pearson N (df) 39. Sig. Keterangan
pernyataan
Correlation) 0,05
X1.1 ,564 0,2605 Valid

X1.2 ,370 0,2605 Valid

X1.3 ,353 0,2605 Valid

X1.4 ,595 0,2605 Valid


Transparansi
X1.5 ,555 0,2605 Valid

X1.6 ,559 0,2605 Valid

X1.7 ,456 0,2605 Valid

X1.8 ,586 0,2605 Valid


44

X1.9 ,567 0,2605 Valid

X2.1 ,655 0,2605 Valid

X2.2 ,824 0,2605 Valid

X2.3 ,824 0,2605 Valid

X2.4 ,706 0,2605 Valid

Akuntabilitas X2.5 ,784 0,2605 Valid

X2.6 ,487 0,2605 Valid

X2.7 ,784 0,2605 Valid

X2.8 ,340 0,2605 Valid

X2.9 ,666 0,2605 Valid

X3.1 ,394 0,2605 Valid

X3.2 ,517 0,2605 Valid

X3.3 ,298 0,2605 Valid

X3.4 ,531 0,2605 Valid

X3.5 ,562 0,2605 Valid

X3.6 ,655 0,2605 Valid


Konsep value
for money
X3.7 ,651 0,2605 Valid

X3.8 ,777 0,2605 Valid

X3.9 ,643 0,2605 Valid

X3.10 ,603 0,2605 Valid

X3.12 ,564 0,2605 Valid

X3.13 ,537 0,2605 Valid

Pengelolaan
Y1 ,415 0,2605 Valid
keuangan
Y2 ,517 0,2605 Valid
dibidang sektor
publik
Y3 ,579 0,2605 Valid
45

Y4 ,457 0,2605 Valid

Y5 ,489 0,2605 Valid

Y6 ,554 0,2605 Valid

Sumber: Olah data primer 2020, SPSS.24

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan kuesioner

pada variabel Transparansi, Akuntabilitas, Konsep Value for Money, dan

pengelolaan keuangan dibidang sektor publik menunjukkan r hitung yang lebih

besar dari r tabel (0,2605) sehingga dapat disimpulkan seluruh item pernyataan

dan pertanyaan variabel dinyatakan valid dan data yang di kumpulkan dapat

memberikan hasil yang baik.

b. Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran

realibilitas menggunakan Cronbach Alpha. Suatu konstruk dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach alpha > 0,60

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
Tramsparansi (x1) ,722 10
Akuntabilitas(x2) ,759 10
Konsep Value For Money (x3) ,740 13
Pengelolaan Keuangan di bidang sektor ,677 7
publik (y)

Sumber: Olah data primer 2020, SPSS.24

Pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa seluruh variabel memiliki nilai

Cronbach Alpha yang lebih besarl dari Transparansi (x1) memiliki nilai Cronbach

Alpha 722, variabel Akuntabilitas (x2) 759, untuk variabel Konsep value for
46

money (x3) 740, dan untuk variabel Pengelolan keuangan dibidang sektior publik

(y) 677. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap item pernyataan yang

digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten, sehingga apabila

pernyataan ini diajukan kembali maka akan diperoleh jawaban yang relatif sama.

Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan item pernyataan dalam kuesioner

adalah reliabel.

d. Hasil Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian anaisis regresi linier berganda terhadap

hipotesis penelitian, Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus

terpenuhi dalam menggunakan analisis regresi linear berganda yang berbasis

ordinary least square (OLS). Adapun Analisis regresi yang tidak didasarkan pada

OLS disebabkan karena tidak memerlukan persyaratan asumsi klasik, misalnya

regresi logistik atau regresi ordinal. oleh sebab itu sebelum melakukan pengujian

analisis regresi linear berganda maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu

pengujian asumsi klasik atas data yang akan diolah sebagai berikut :

a. Uji normalitas data

Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak maka

digunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov Test. Residual berdistribusi normal

jika memiliki nilai signifikansi >0,05 .

Tabel 4.10 Tabel Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual
N 39
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation 97042106
Most Extreme Differences Absolute ,057
47

Positive ,057
Negative -,054
Test Statistic ,057
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Sumber: Olah data primer 2020, SPSS.24

Berdasarkan tabel 4.10 Hasil uji normalitas dari pengolahan SPSS hasil

yang di dapat berdasarkan One Sample Kolmegrov-Smirnov Test, adalah 0,200

lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi

normal.

Gambar 4.2 Hasil Uji normalitas menggunakan Normal P-P Plot Regresi

Sumber: Olah data primer 2020, SPSS. 24

Berdasarkan gambar 4.2 Memperlihatkan penyebaran data yang berada

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukkan

bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.


48

b. Uji Multikolonieritas

Bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ada ditemukan

korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Adapun syarat uji

multikolinearitas adalah dengan melihat nilai Tolerance dan VIF (Variance

Inflation Factor) Jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak

terjadi multikolinieritas dalam model regresi. Jika nilai Tolerance lebih kecil dari

0,10 maka artinya terjadi multikolinieritas dalam model regresi. Jika nilai VIF lebih

kecil dari 10,00 maka artinya tidak terjadi multikolinieritas dalam model regresi.

Jika nilai VIF lebih besar dari 10,00 maka artinya terjadi multikolinieritas dalam

model regresi.

Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Transparansi x1 ,999 1,001
Akuntabilits x2 ,504 1,984
Konsep Value for Money x3 ,504 1,985

Sumber: Olah data primer 2020, SPSS.24

Berdasarkan Tabel 4.11 Diatas terlihat bahwa nilai Tolerance untuk

variabel Transparansi x1 Akuntabilitas x2 dan Konsep Value for Money x3

mendapatkan 0,519, 0,374, dan 0,503 masing-masing lebih besar dari 0,05 dan

nilai Variance Inflation Factor (VIF) untuk ketiga variabel independen yaitu

Transparansi (x1) 1,001, Akuntabilitas (x2) dengan nilai VIF 1,984, dan Konsep

Value for Money (x3) mendapatkan 1,985 lebih kecil dari 10,00. Sehingga dapat
49

disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem

multikolinieritas dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

c. Uji Heterokoditas

Bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians

dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedasitisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi

yang baik adalah homoskedastisitas (Imam Ghazoli, 2016).

Gambar 4.3 Hasil uji Heterokoditas

Sumber: Olah data primer 2020, SPSS.24

Berdasarkan gambar 4.3 Grafik scatterplot menunjukkan bahwa data

tersebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat
50

suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model persamaan regresi,.

e. Hasil Uji Hipotesis

Penelitian ini menggunakan empat variabel yang terdiri atas tiga variabel

independen dan satu variabel dependen. Untuk mengetahui pola hubungan antar

variabel, maka akan diuji tiga hipotesis yang telah diajukan sebelumnya

menggunakan metode analisis regresi linear berganda.

Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen dengan persamaan regresi Ῠ = α+ . + . . + Hipotesis

dalam penelitian ini dinyatakan dalam sebagai berikut.

H1: Transparansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pengelolaan

Keuangan di bidang sektor publik

H2: Akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pengelolaan

Keuangan di bidang sektor publik

H3: Konsep Value for Money berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Pengelolaan Keuangan di bidang sektor publik

Tabel 4.12 Hasil uji Regresi Linear berganda

Coefficientsa

Unstandardized Co Standardized
Efficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 3,351 2,994 1,119 ,271
Transparansi x1 ,301 ,092 ,471 3,286 ,002
Akuntabilitas x2 ,161 ,067 ,343 2,396 ,022
Konsep Value for Money ,397 ,109 ,319 3,654 ,001
x3
Sumber: SPSS 24. Olah data primer 2020
51

Berdasarkan tabel 4.12 Hasil uji regresi linear berganda dapat di analisis

model estimasi sebagai berikut.

Y= 3,351+ 0,301 (x1) + 0,161 (x2) + 0,197 (x3)

Nilai konstanta dengan koefisien regresi pada tabel 4.15 dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1) Koefisien Konstanta sebesar 3,351.

2) Variabel Transparansi (x1) memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar

0,351. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan bahwa setiap kenaikan

satu persen variabel Transparansi, dengan asumsi variabel lain tetap

maka akan meningkatkan Pengelolaan Keuangan di bidang sektor publik

sebesar, 0,351 atau 35,1%.

3) Variabel Akuntabilitas (x2) memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar

0,399. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan bahwa setiap kenaikan

satu persen variabel Akuntabilitas, dengan asumsi variabel lain tetap

maka akan meningkatkan Pengelolaan Keuangan di bidang sektor publik

sebesar, 0,399 atau 39,9%.

4) Variabel Konsep Value for Money (x3) memiliki koefisien regresi positif

sebesar 0,397. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan bahwa setiap

kenaikan satu persen variabel Konsep Value for Money, dengan asumsi

variabel lain tetap, maka akan meningkatkan Pengelolaan Keuangan di

bidang sektor publik sebesar 0,397 atau 39,7%

a. Uji Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (Adjusted R^2).

Uji koefisien korelasi (R) bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

dua atau lebih variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara

serentak. Sedangkan uji koefisien determinasi (R2) dalam regresi linear


52

berganda digunakan untuk mengetahui persentase kontribusi pengaruh variabel

independen secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini

menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang

digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen.

Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan adjusted

R^2 sebagai koefisien determinasi. Jika nilai adjusted R^2 sama dengan 0, maka

variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan

sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya adjusted R^2 sama dengan 1,

maka variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan

100% variasi variabel dependen.

Tabel 4.13 Uji Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 ,799 ,638 ,607 1,01116

Sumber: SPSS. Olah data primer 2020.

Pedoman memberikan interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono,

(2015) yaitu:

0,00 - 0,199 = sangat rendah


0,20 - 0,399 = rendah
0,40 - 0,599 = sedang
0,60 - 0,799 = kuat
0,80 - 1,000 = sangat kuat

Berdasarkan Tabel 4.13, tampilan output SPPS nilai koefisien korelasi (R)

sebesar 0,920 menunjukkan bahwa hubungan (korelasi) antara variabel bebas

dengan variabel terikat memiliki hubungan yang sangat kuat sehingga dapat

disimpulkan bahwa bahwa Transparansi (x1), Akuntabilitas (x2), Konsep value


53

for money (x3) memiliki hubungan yang sangat kuat dengan penngelolaan

keuangan dibidang sektor publik.

Berdasarkan Tabel 4.13, nilai adjusted R^2 adalah 0,607 yang

menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu Transparansi (x1), Akuntabilitas (x2),

dan Konsep value for money (x3) mampu menjelaskan perubahan sebesar

50,7% atas pengelolaan keuangan dibidang sektor publik. Sedangkan sebesar

39,3% perubahan diterangkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam

model penelitian ini.

b. Uji F Simultan
Pengujian ini untuk Transparansi (x1), Akuntabilitas (x2), Konsep value for

money (x3) terhadap Pengelolaan keuangan dibidang sektor publik di Badan

perencanaan, pembangunan, penelitian, dan pengembangan daerah Provinsi

Sulawasi-Selatan secara simultan. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan

SPSS. Untuk menguji secara simultan dilakukan analisis masing-masing

koefisien regresi. Hasil analisis regresi berganda simultan dapat dilihat sebagai

berikut.

1) Jika > , maka ditolak dan diterima


2) Jika < , maka ditolak dan diterima
Atau
1) Jika Sig < 0,05, maka ditolak dan diterima
2) Jika Sig > 0,05, maka ditolak dan diterima

Tabel 4.14 Hasil Uji F Simultan

ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 63,138 3 21,046 20,584 ,000
Residual 35,785 35 1,022
Total 98,923 38
54

a. Dependent Variable: Pengelolaan Keuangan di bidang sektor publik


b. Predictors: (Constant), Transparansi, Akuntabilitas, Konsep Value For Money

Sumber: SPSS. Olah data primer 2020.

Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat dengan tingkat signifikansi 5%, dan

derajat kebebasan df1= 3 dan df2 = 40 maka nilaf F berdasarkan tabel F dengan

probabilita 0.05 (3;39) =2,85 . Dalam perhitungan diperoleh lebih besar

dari , yaitu 20,584 > 2,84 sehingga ditolak. Sedangkan jika dilihat dari

nilai sig hitung adalah 0,000 yaitu < 0,05 maka keputusannya juga menolak .

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Transparansi (x1), Akuntabilitas (x2),

Konsep value for money (x3) berpengaruh secara simultan dan signifikan

terhadap Pengelolaan keuangan dibidang sektor publik di Badan perencanaan,

pembangunan, penelitian, dan pengembangan daerah Provinsi Sulawasi-

Selatan.

c. Uji T Parsial

Uji ini digunakan untuk meneliti pengaruh apakah Transparansi (x1),

Akuntabilitas (x2), Konsep value for money (x3) secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Pengelolaan keuangan dibidang sektor publik di

Badan perencanaan, pembangunan, penelitian, dan pengembangan daerah

Provinsi Sulawasi-Selatan. yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Jika nilai

probability t lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis diterima, sedangkan jika nilai

probability t lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak (Ghazali, 2016).
55

Tabel 4.15 Hasil Uji T parsial

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
(Constant) 3,351 2,994 1,119 ,271
1

Akuntabilitas ,087 ,035 ,253 2,483 ,018


Konsep value for ,161 ,067 ,343 2,396 ,022
money
Transparansi ,301 ,092 ,471 3,286 0,02
a. Dependent Variable: Pengelolaan Keuangan di bidang sektor publik
Sumber: SPSS. Olah data primer 2020.

1. Uji Hipotesis 1

Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel , Transparansi memiliki tingkat

signifikansi sebesar 0,002. Nilai sig 0,002 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t-

hitung 3,286 lebih besar dari nilai t-tabel 1,684. Sehingga dapat diartikan

bahwa variabel Transparansi (x1) menerima hipotesis 1 dan menolak

hipotesis 0 yang berarti Transparansi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Pengelolaan keuangan dibidang sektor publik.

2. Uji Hipotesis 2

Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.16, variabel Akuntabilitas

memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000. Nilai sig 0,018 lebih kecil dari

0,05 dan memiliki nilai t-hitung 2,483 yang lebih besar dari nilai t-tabel 1,684

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Akuntabilitas

menerima Hipotesis 2 dan menolak hipotesis 0 sehingga dapat diartikan

bahwa Akuntabilitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

Pengelolaan keuangan dibidang sektor publik.

3. Hipotesis 3

Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.16, variabel Sistem

pengendalian Internal memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,022 yang lebih


56

kecil dari 0,05 dan memiliki nilai t-hitung 2,396 yang lebih besar dari nilai t-

tabel 1,684. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Sistem

pengendalian Internal menerima hipotesis 3 dan menolak hipotesis 0 dan

dapat di artikan bahwa Konsep Value for Money berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Pengelolaan keuangan dibidang sektor publik.

f. Pembahasan

a. Pengaruh Transparansi terhadap pengelolaan keuangan dibidang

sektor publik

Transparansi merupakan akses informasi yang terbuka seluas luasnya

bagi publik untuk tujuan mengungkapkan apa yang terjadi selama prosese

peneyelenggaraan pemerintahan, transparansi menekankan bahwa publik

secara umum dapata menegetahui arau memperoleh akses informasi

terhadap semua informasi mengenai tindakan serta kebijakan pemerintah.

Penerapan prinsip transparansi merupakan suatu usaha untuk mencegah

kekaburan (opacity) kerahasiaan (secrecy) proses penyelenggaran

pemerintah.

Penelitian ini menemukan bahwa Transparansi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Pengelolaan Keuangan di bidang sektor publik. Hasil ini

mengindikasikan bahwa semakin baik nilai-nilai Transparansi diterapkan

maka akan semakin baik pengelolaan keuangan di bidang sektor publik.

Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mardiasmo, 2009

bahwa transparansi adalah keterbukaan pemerintah dalam memberikan

informasi yang terkait dengan aktivitas pengelolaan sumber daya publik

kepada pihak yang membutuhkan yaitu masyarakat.


57

Hasil penelitian ini sejalan dengan Penelitian Nababan, R.A. Sihombing,

M, & Thamrin, H. di tahun 2018 yang menyatakan bahwa transparansi,

memberikan pengaruh yang positif terhadap pengelolaan keuangan

berkonsep Value for Money kemudian Penelitian Syahputra, Ricky Ary di

tahun 2018 Hasil penelitiannya menyatakan bahwa kejujuran, transparansi

mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap Pengelolaan Keuangan

Daerah.

b. Pengaruh Akuntabilitas terhadap Pengelolaan Keuangan dibidang

sektor publik

Akuntabilitas merupakan konsep etika yang berhubungan kemampuan

menjelaskan keputusan yang di ambil dan aktivitas yang dilakukan.

Akuntabilitas terdiri dari dua jenis yaitu; Akuntabilitas fertikal dan

akuntabilitas horisontal akuntabilitas berfungsi sebagai alat kontrol dalam

mengukur keberhasilan pada suatu masa jabatan tertentu.

Penelitian ini menemukan bahwa Akuntabilitas berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Pengelolaan Keuangan di bidang sektor Publik. Hasil ini

mengindikasikan bahwa semakin baik nilai-nilai Akuntabilitas diterapkan

maka akan semakin baik pengelolaan keuangan di bidang sektor publik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Penelitian Nababan, R.A. Sihombing,

M, & Thamrin, H. di tahun 2018 yang menyatakan bahwa Akuntabilitas

memberikan pengaruh yang positif terhadap pengelolaan keuangan

berkonsep Value for Money kemudian penelitian Desak Nyoman Tri Wandari

tahun 2015, Hasil penelitian menyatakan bahwa akuntabilitas berpengaruh

positif signifikan terhadap kinerja anggaran berkonsep Value for Money pada

instansi pemerintah di Kabupaten Buleleng,


58

c. Pengaruh Konsep Value for Money terhadap Pengelolaan Keuangan

dibidang sektor publik

Konsep pengukuran kinerja Value for Money adalah konsep untuk

mengukur ekonomi, efektivitas, efisiensi kinerja program, kegiatan dan

organisasi, Konsep ini merupakan hal yang penting dalam organisasi karena

bertujuan untuk menghargai setiap Rupiah secara layak dan digunakan

sebagaimana mestinya. Berdasarkan hal tersebut Value for Money juga akan

menjadi ukuran pertanggungjawaban pengelolaan keuangan terutama di era

digital banyaknya contoh kasus ada nya pemborosan ataupun inefisiensi

anggaran menjadi pentingnya diterapkannya konsep ini dalam segala aspek

pengelolaan keuangan.

Penelitian ini mengemukakan bahwa Konsep Value for Money

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Pengelolaan Keuangan di

sektor Publik. Hasil ini mengindikasikan bahwa dengan menerapkan prinsip

ekonomis, efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan keuangan akan membuat

Pengelolaan Keuangan di sektor publik semakin baik. Oleh sebab itu dengan

adanya konsep value for money akan semakin meningkatkan kualitas

pertanggungjawaban instansi kepada publik dalam memanfaatkan sumber daya

milik daerah sebaik-baiknya.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Syahputra, Ricky Ary ditahun

(2018) Hasil penelitiannya menunjukkan value for money, kejujuran,

transparansi dan pengawasan mempunyai hubungan positif dan signifikan

terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah,sedangkan Akuntabilitas Keuangan

Daerah mempunyai hubungan negatif dan signifikan terhadap Pengelolaan

Keuangan Daerah. Kemudian Julius Saputra, 2015 Value for money Dari hasil
59

penelitian yang penulis lakukan; secara parsial Value for money (ekonomis,

efisiensi dan efektivitas) berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas publik di

Badan Pemerintah daerah Kota Palembang.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Transparansi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

pengelolaan keuangan dibidang sektor publik Berdasarkan hasil tersebut

dapat mengindikasikan bahwa semakin baik transparansi maka akan

meningkatkan akuntabilitas dimana penyusunan laporan keuangan

dengan menggunakan transparansi akan memberikan informasi yang

lebih komprehensif dan relevan sehingga dapat meningkatkan

pengelolaan keuangan dibidang sektor publik yang sesuai dengan cita-

cita pemerintahan yang bersih akuntabel dan dapat di percaya.

2. Akuntabilitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

pengelolaan keuangan dibidang sektor publik. Berdasarkan Hal tersebut

dapat diartikan bahwa semakin baik penerapan konsep Value for Money

dalam setiap kegiatan pengelolaan keuangan akan semakin

meningkatkan Akuntabilitas sehingga dapat disimpulkan bahwa

akuntabilitas memiliki kontribusi dalam peningkatan kinerja pengelolaan

keuangan daerah di era akses informasi yang begitu mudah dan

diharapkan akan semakin meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan

dengan mengutamakan ekonomi, efisiensi dan efektivitas.

3. Konsep Value for Money berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap terhadap pengelolaan keuangan dibidang sektor publik

60
61

Berdasarkan Hal tersebut dapat diartikan bahwa semakin baik penerapan

Value for Money dalam setiap kegiatan pengelolaan keuangan akan

semakin meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan sehingga dapat

disimpulkan bahwa Konsep Value for Money memiliki kontribusi dalam

peningkatan pengelolaan keuangan daerah di era akses informasi yang

begitu mudah dan diharapkan akan semakin meningkatkan kualitas

pengelolaan keuangan dengan mengutamakan ekonomi, efisiensi dan

efektivitas.

B. Saran Penelitian

Penelitian kedepannya diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang

lebih berkualitas, berikut beberapa masukan yang disarankan oleh peneliti bagi

instansi terkait dan penelitian selanjutnya.

1. Saran Akademik

a. Peneliti selanjutnya dapat menambah atau mencoba variabel lain yang lebih

relevan terkait dengan pengelolaan keuangan sektor publik di era sistem

informasi pemerintah yang berbasis elektronik

b. Selain menggunakan kuesioner atau pendekatan kuantitatif penelitian

selanjutnya bisa menggunakan metode kualitatif atau wawancara secara

langsung dengan tujuan agar responden dapat memahami pertanyaan

dalam kuesioner sehingga hasil yang didapatkan pun lebih akurat.

2. Saran Operasional

a. Badan perencanaan, pembangunan, penelitian dan pengembangan daerah

(BAPPELITBANGDA) diharapkan dapat memaksimalkan Transparansi agar

dapat meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah. Transparansi


62

yang baik bertujuan untuk memberi informasi bersifat komprehensif,

informatif, andal dan relevan.

b. Badan perencanaan, pembangunan, penelitian dan pengembangan daerah

(BAPPELITBANGDA) diharapkan dapat memaksimalkan prinsip

Akuntabilitas agar dapat meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan

daerah. Akuntabilitas yang baik bertujuan untuk memberi

pertanggungjawaban pengelolaan keuangan sektor publik kepada

masyarakat.

c. Badan perencanaan, pembangunan, penelitian dan pengembangan daerah

(BAPPELITBANGDA) diharapkan pada setiap pelaksanaan program,

kegiatan ataupun pengelolaan keuangan dapat memperhatikan segala

aspek ekonomis, efisiensi, dan efektivitas agar sumber daya yang di kelola

dapat di manfaatkan sebaik-baiknya sebagai bentuk pertanggungjawaban

pengelolaan aset milik daerah.


63
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, dan Syukry. 2010. Perwujudan Transparansi Dan Akuntabilitas Publik


Melalui Akuntabilitas Sektor Publik : Suatu Sarana Good Governance 4(3)
: 3-25.

Abdul Halim, 2007, Akuntansi Sektor Publik : Akuntansi Keuangan Daerah,.


Salemba Empat,

Andriani. 2013. Pengukuran Kinerja Dengan Prinsip Value For Money emerintah
Kota Batu. Jurnal Akuntansi UIN Malang Vol. 3 No. 1.

Annisa ningrum. 2010. jurnal Akuntabilitas dan Transparansi dalam Laporan


Keuangan.

Anggadini, dan Sri Dewi. 2012. Pengaruh Value For Money Terhadap Kualitas
PelayananPublik. Jurnal Riset Akuntansi. Bandung: Universitas Komputer
Indonesia.

Anugriani 2014. Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan


terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep value for money pada Instansi
Pemerintah di Kabupaten Bone

Bastian, Indra. 2006. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Jakarta. Salemba Empat

Bintoro Tjokroamidjojo, Pengantar Administrasi pembangunan, LP3ES, Jakarta,


1984

Hadrianto 2017. pengaruh akuntbilitas dan transparansi pengelolaan anggaran di


Bina Nusantara,

I Desak Nyoman Tri Wandiri. 2015. Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi,


Ketepatan Waktu dan Pengawasan Internal Terhadap Kinerja Berkonsep
Value for Money Pada Instansi Pemerintah di Kabupaten Buleleng. Jurnal
Akuntansi Program S1. Vol 3.

Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program


SPSS.Semarang: Universitas Diponegoro.

Julius Saputra, 2015 Pengaruh Value for money Terhadap Akuntabilitas


publik (Studi Kasus Pada Badan Pemerintah Daerah Kota Palembang)

Jumania Septariani, S.E.,M.SI.,AK.,CA 2016 Penerapan konsep value for


money pada pengelolaan keuangan daerah islam mewujudkan good
governance (Tata kelola pemerintahan yang baik pada kabupaten musi
banyuasin

Kristianten. 2006. Transparansi Anggaran Pemerintah. Jakarta: Rineka Cipta.

63
64

Kurniawan 2013. mengatakan kinerja sektor publik memiliki kaitan yang sangat
erat dengan transparansi.

Liper Siregar. 2011. Pengaruh akuntabilitas publik dan pengawasan terhadap


pengelolaan APBD dengan standar akuntansi pemerintahan sebagai
variabel.

Lalolo krina, Loina. 2003 .Indikator Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas, Transparansi
dan Partisipasi. Jakarta :Badan Perencanaan Pembangunan Nasiona

Mahmudi. 2011. Akuntansi Sektor Publik. UII Press, Yogyakarta.

Maulidiah, Andi Lina. 2012. Pengaruh Penerapan Prinsip Good Corporate


Governance terhadapKinerja Keuangan Perusahaan Perum Perumnas
Regional VII Cab. Jurnal Sulsel I.Makassar: Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Hasanuddin.

Mardiasmo. 2006. Perwujudan Transparansi dan Akuntabilitas Publik. Jakarta:


Salemba Empat buku 1 edisi 10.

Muhammad Firdiansyah Adiwirya. 2015. Akuntabilitas, Transparansi, dan


Anggaran Berbasis Kinerja Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota
Denpasar.Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 11(2) : 1-16.

Mustopadidjaja , AR. 2003.Manajemen Proses Kebijakan Publik, Formulasi,.


Implementasi dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: Penerbit LAN

Noor Cholis Madjid dan Hasan Ashari. 2013. Analisis Implementasi


AnggaranBerbasis Kinerja (studi Kasus Pada Badan Pendidikan dan
PelatihanKeuangan). Jakarta: Kementrian Keuangan Republik Indonesia
Badanpendidikan dan Pelatihan keuangan.

Rezky Mulya Anugriani. 2014. Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi,


danPengawasan Terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for
MoneyPada Instansi Pemerintah di Kabupaten Bone. Skripsi.
Makasar:Universitas Hasanudin Makasar.

Rasul, Syahruddin. 2002. Pengintegrasian Sistem Akuntabilitas Kinerja dan.


Anggaran. Jakarta: Detail Rekod

Sari, 2012. Analisis Pengukuran Kinerja Pemerintah Daerah Dengan


Menggunakan Prinsip Value For Money (Studi Kasus Kabupaten
Sumenap Tahun 2010-2013). Jurnal Akuntansi UNESA

Suparno. 2012. Pengaruh Akuntabilitas Keuangan Daerah, Value for money,


Kejujuran,Transparansi, dan Pengawasan Terhadap Pengelolaan
Keuangan Daerah. Medan. JurnalSumatera Utara. Diambil kembali dari
http://repository.ac.id/handle/123456789/33046.

Supriatna, Tjahya.2001.Akuntabilitas Publik. Jakarta :Bumi Aksara


65

Wiranto, Tatang. 2012. Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pelayanan


Publik.Tersedia di WorldWide Web: http://www.depkominfo.go.id.
(diakses 02 04 2017)
LAMPIRAN I

KUESIONER

 Pendahuluan

Sebelumnya saya sampaikan terima kasih atas kesediaan

Bapak/Ibu/Saudara untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Daftar

pertanyaan berikut dibuat dengan maksud mengumpulkan data dalam

rangka penyusunan Skripsi yang berjudul : Pengaruh Nilai-Nilai

Transparansi, Akuntabilitas, Dan Konsep Value For Money Terhadap

Pengelolaan Keuangan Dibidang Sektor Publik Pada Bappelitbangda Sul-

Sel, dengan melakukan studi di kantor BAPPELITBANGDA Provinsi

Sulawasi Selatan.

 Identitas Responden

 Nama Responden : ...................................................

 Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan

 Usia : ...................................................

 Masa Kerja : ...................................................

 Jabatan : ...................................................

 Pendidikan Terakhir : ...................................................

 Pertanyaan

Lingkarilah salah satu pilihan yang dianggap paling tepat, dengan petunjuk
sebagai berikut:

66
67

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

N = Netral

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Transparansi

Pernyataan STS TS N S SS

Pengumuman anggaran kepada


1. masyarakat dapat meningkatkan STS TS N S SS
transparansi

Informasi yang diberikan kepada publik


2. dapat meningkatkan ransparansi STS TS N S SS
anggaran

Mudah untuk mengakses dokumen


3. STS TS N S SS
publik tentang anggaran

Sulit untuk mengakses dokumen publik


4. STS TS N S SS
tentang anggaran karena birokratis

Musrembang dapat meningkatkan


5. STS TS N S SS
kebijakan transparansi anggaran

Laporan pertanggungjawaban tahunan


6. STS TS N S SS
anggaran selalu tepatwaktu

Transparansi anggaran dapat


7. STS TS N S SS
mengakomodasi usulan/suara rakyat

Pengumuman tentang anggaran bisa


8. STS TS N S SS
didapat setiap waktu

Pengumuman kebijakan anggaran


9. STS TS N S SS
mudah didapatkan oleh publik
68

Akuntabilitas

Pernyataan STS TS N S SS

Tahapan pengelolaan anggaran


1. STS TS N S SS
melibatkan unsur-unsur masyarakat

Anggaran disajikan secara terbuka,


2. cepat, dan tepat kepada seluruh STS TS N S SS
masyarakat

Kepentingan publik dan golongan


3. menjadi perhatian dan pertimbangan STS TS N S SS
utama dalam pengelolaan anggaran

Anggaran merupakan dokumen rahasia


4. STS TS N S SS
sehingga masyarakat tidak perlu tahu

Anggaran merupakan dokumen rahasia


5. STS TS N S SS
sehingga masyarakat tidak perlu tahu

Indikator hasil kinerja yang akan dicapai


6. ditetapkan dan telah digunakan untuk STS TS N S SS
mengevaluasi anggaran

Penyajian anggaran telah menyertakan


7. STS TS N S SS
informasi masa lalu

Dalam mengevaluasi anggaran, hanya


8. membandingkan target dengan STS TS N S SS
realisasi/sesungguhnya

Anggaran dipertanggungjawabkan
kepada otoritas yang lebih tinggi
9. STS TS N S SS
(vertical) dan kepada masyarakat luas
(horizontal)

Konsep Value for money

Pernyataan STS TS N S SS

Program kerja dilaksanakan dengan


1. memanfaatkan uang sebaik mungkin STS TS N S SS
dengan konsep value for money yang
69

berorientasi kepentingan publik.

Setiap program kerja yang


dilakasanakan dan dikelola secara
2. STS TS N S SS
ekonomis agar terhindar dari
pemborosan anggaran

Setiap program kerja yang


3. dilakasanakan dan dikelola dengan STS TS N S SS
anggaran secara efisien

Setiap program kerja yang


dilakasanakan dan dikelola secara
4. STS TS N S SS
efektif sesuai dengan target yang
direncanakan

Adanya pemerataan anggaran pada


5. setiap program yang disesuaikan STS TS N S SS
dengan kebutuhan program tersebut

Alokasi belanja daerah berorientasi


6. STS TS N S SS
pada kepentingan publik

Penerapan prinsip ekonomis, efisien


7. dan efektif dalam penggunaan STS TS N S SS
anggaran

Konsep value for money merupakan


suatu metode untuk menciptakan good
8. govermance yang akuntabel, STS TS N S SS
transparan, ekonomis, efisien dan
efektif

Sumber daya yang dimiliki telah


9. STS TS N S SS
dimanfaatkan secara maksimal

Program kerja yang dibuat sesuai


10. dengan kebutuhan dan kepentingan STS TS N S SS
publik

Masyarakat merasakan langsung


11. manfaat dari program kerja yang STS TS N S SS
dilaksanakan oleh pemerintah daerah
70

Ketercapaian tujuan pemerintah yang


dijabarkan pada program kerja,
12. kegiatan dan kebijakan mencapai lebih STS TS N S SS
dari 80%

Pengelolaan keuangan daerah

Pertanyaan
STS TS N S SS

Melakukan review terhadap data


1. STS TS N S SS
laporan keuangan

Tercapainya tujuan sesuai dengan misi


STS TS N S SS
2. organisasi

Adanya perbandingan yang sesuai


3. antara masukan dan pengeluaran STS TS N S SS
dalam penyelenggaraan publik

Pelayanan publik yang


diselenggarakan dengan
4. STS TS N S SS
memerhatikan aspek-aspek
pemerataan

Pendapatan daerah harus disetor


sepenuhnya tepat pada waktunya ke
5. kas daerah sesuai dengan ketentuan STS TS N S SS
peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Setiap pejabat pengelola


keuangan daerah haruslah
6. menyusun laporan STS TS N S SS
pertanggungjawaban keuangan
secara periodik.
71

LAMPIRAN 2

DATA RESPONDEN
No Usia Masa kerja Pendidikan
Responden Jabatan Jenis Kelamin Tahun tahun Terakhir
Ka.Sub Perencanaan
Dan Pendanaan Perempuan 27 2 Tahun S2
1
Ka.Sub Perencanaan
Dan Pendanaan Laki-Laki 52 26 Tahun S2
2
Ka.Sub Perencanaan
Dan Pendanaan Laki-Laki 52 25 Tahun S2
3
Ka.Sub Perencanaan
Dan Pendanaan Perempuan 52 25 Tahun S2
4
Ka.Sub Perencanaan
Dan Pendanaan Laki-Laki 29 5 Tahun S1
5
Ka. Sub Bagian Program Laki-Laki 44 20 Tahun S2
6
Ka. Sub Bagian Program Laki-Laki 24 2 Tahun S1
7
Ka. Sub Bagian Program Perempuan 40 15 Tahun S1
8
Ka. Sub Bagian Program Perempuan 24 15 Tahun S1
9
Ka. Sub Bagian Program Laki-Laki 27 4 Tahun S1
10
Ka. Sub Bagian Program Laki-Laki 52 23 Tahun S1
11
Ka. Sub Bagian Program Laki-Laki 52 15 Tahun S2
12
Ka. Sub Bagian Program Laki-Laki 54 34 Tahun S2
13
Ka. Sub Bagian Program Laki-Laki 35 16 Tahun S1
14
Ka. Sub Bagian Program Laki-Laki 36 17 Tahun s1
15
Ka. Sub Bagian Program Laki-Laki 57 28 Tahun SMA
16
Ka. Sub Bagian
Keuangan Laki-Laki 54 25 Tahun S3
17
Ka. Sub Bagian
Keuangan Laki-Laki 25 2 Tahun S1
18
72

Ka. Sub Bagian


Keuangan Laki-Laki 25 2 Tahun S1
19
Ka. Sub Bagian
Keuangan Perempuan 26 1 Tahun S1
20
Ka. Sub Bagian
Keuangan Perempuan 52 28 Tahun S1
21
Ka. Sub Bagian
Keuangan Perempuan 57 20 Tahun S2
22
Ka. Sub Bagian
Keuangan Laki-Laki 44 13 Tahun SMA
23
Ka. Sub Bagian
Keuangan Perempuan 38 12 Tahun S1
24
Ka. Sub Bagian
Keuangan Laki-Laki 51 24 Tahun S1
25
Ka. Sub Bagian
Keuangan Perempuan 43 20 Tahun S1
26
Ka. Sub Bid.
Perekonomian Perempuan 34 6 Tahun S2
27
Ka. Sub Bid.
Perekonomian Perempuan 27 7 Tahun S2
28
Ka. Sub Bid.
Perekonomian Laki-Laki 42 10 Tahun S2
29
Ka. Sub Bid.
Perekonomian Laki-Laki 24 3 Tahun S1
30
Ka. Sub Bid.
Perekonomian Perempuan 44 12 Tahun S1
31
Ka. Sub Bid.
Perekonomian Perempuan 47 19 Tahun S2
32
Kabid. Perencanaan,
Pengendalian & Evaluasi
Pembangunan Daerah Perempuan 55 25 Tahun S2
33
Kabid. Perencanaan, Perempuan 39 12 Tahun S2
34 Pengendalian & Evaluasi
73

Pembangunan Daerah

Kabid. Perencanaan,
Pengendalian & Evaluasi
Pembangunan Daerah Perempuan 40 20 Tahun S2
35
Kabid. Perencanaan,
Pengendalian & Evaluasi
Pembangunan Daerah Perempuan 49 13 Tahun S2
36
Kabid. Perencanaan,
Pengendalian & Evaluasi
Pembangunan Daerah Perempuan 57 32 Tahun S3
37
Kabid. Perencanaan,
Pengendalian & Evaluasi
Pembangunan Daerah Laki-Laki 44 14 Tahun S2
38
Kabid. Perencanaan,
Pengendalian & Evaluasi
Pembangunan Daerah Laki-Laki 49 10 Tahun S1
39
Ka.Sub Perencanaan
Dan Pendanaan Perempuan 27 2 Tahun S2
40
Ka.Sub Perencanaan
Dan Pendanaan Laki-Laki 52 26 Tahun S2
41
Ka.Sub Perencanaan
Dan Pendanaan Laki-Laki 52 25 Tahun S2
42
Ka.Sub Perencanaan
Dan Pendanaan Perempuan 52 25 Tahun S2
43
Ka.Sub Perencanaan
Dan Pendanaan Laki-Laki 29 5 Tahun S1
44
74

Jawaban Responden

Pengelolaan keuangan di Bidang Sektor publik ( Y)


NO
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Total
1 4 4 4 4 4 4 24

2 4 4 4 5 5 5 27

3 4 4 4 4 4 4 24

4 4 4 4 4 4 4 24

5 4 5 5 4 4 4 26

6 4 4 4 3 4 4 23

7 3 3 3 4 4 4 21

8 4 4 4 4 4 4 24

9 3 1 1 1 2 1 9

10 3 4 3 3 3 4 20

11 4 5 5 4 5 5 28

12 4 4 2 4 4 4 22

13 4 4 4 4 4 4 24

14 4 4 4 4 4 4 24

15 4 4 4 4 5 5 26

16 3 3 3 4 5 5 23

17 4 4 4 4 4 4 24

18 5 5 4 4 5 5 28

19 5 4 4 4 4 5 26

20 5 4 4 4 5 5 27

21 4 4 4 4 4 4 24

22 4 4 4 2 4 4 22

23 4 4 4 4 4 4 24

24 5 5 5 5 5 5 30

25 5 4 4 5 5 23

26 4 4 4 4 4 4 24

27 4 4 4 4 4 4 24

28 5 5 5 4 5 5 29
75

29 4 4 4 4 2 2 20

30 4 3 4 3 5 4 23

31 4 4 3 3 3 4 21

32 4 4 4 4 4 4 24

33 4 3 3 4 4 4 22

34 4 4 4 4 4 4 24

35 4 4 4 4 4 4 24

36 4 5 4 4 5 5 27

37 4 4 4 4 4 4 24

38 4 4 4 4 4 4 24

39 4 4 3 3 4 4 22

Transparansi (X1)
NO X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9

5 5 4 3 4 3 4 3 3
1
5 5 4 1 4 5 3 3 3
2

3
4 4 4 1 4 4 4 4 4

4 4 3 4 4 4 4 4 4
4
4 4 4 3 4 4 4 4 4
5
4 4 3 3 4 4 4 2 2
6

7
5 4 3 3 4 3 5 4 4

8
4 4 2 2 4 4 4 2 4

1 2 2 2 1 1 2 2 2
9
5 5 4 4 5 4 5 4 4
10

11
5 4 5 1 5 4 5 5 5

12
4 4 4 2 4 5 4 4 4
76

5 4 3 3 4 4 2 3 3
13

14
3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 2 5 4 4 4 4
15
4 4 2 2 4 4 3 3 3
16
5 5 4 1 4 5 5 4 4
17

18
4 3 4 4 5 4 4 3 3

3 5 5 4 4 4 4 4 4
19
4 5 4 4 5 5 5 4 4
20
4 4 4 2 4 4 4 4 4
21

22
4 4 4 4 5 5 4 4 4

23
5 4 4 2 4 5 4 4 4

4 4 4 2 5 5 5 4 4
24
4 4 4 5 4 4 4 4 4
25

26
4 4 4 2 4 4 4 2 2

27
4 4 4 3 4 4 4 4 4

5 5 4 4 5 5 4 3 3
28
5 5 4 1 4 4 4 4 4
29
5 5 4 2 5 3 5 3 4
30

31
4 3 3 3 4 3 3 3 3

4 4 4 2 4 4 4 4 4
32
4 4 4 2 4 4 4 3 4
33
4 4 4 4 4 4 4 4 4
34

35
5 5 4 3 4 3 4 3 3

36
4 4 5 4 4 4 5 4 4

5 5 4 1 4 3 4 4 4
37
77

4 4 3 2 4 4 4 3 4
38

39
4 3 3 2 3 5 4 4 4

Akuntabilitas (X2)
NO X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9

3 3 4 3 5 4 3 3 4
1
4 4 4 2 2 4 4 5 5
2
4 4 4 3 3 4 4 2 4
3

4
4 4 4 4 4 4 4 4 4

5
3 4 4 3 3 4 4 4 4

3 3 4 3 3 4 3 3 3
6
3 3 4 4 4 2 2 5 4
7

8
2 4 4 2 2 4 4 4 4

9
1 1 1 2 2 3 1 2 1

3 4 4 3 4 4 5 4 4
10
5 5 5 2 2 4 5 4 5
11
2 4 4 3 3 3 4 4 5
12

13
4 3 4 2 2 4 3 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3
14
4 4 4 2 2 4 4 4 4
15
2 4 4 4 4 4 2 4 2
16

17
4 4 4 1 1 4 4 2 9

18
4 4 4 2 2 4 4 4 5

4 5 5 3 3 4 3 4 4
19
5 5 4 2 2 4 3 4 4
20
78

4 4 2 2 2 3 3 2 2
21

22
4 4 4 2 2 4 4 5 4

4 4 4 2 3 4 3 4 4
23
4 4 4 2 2 5 4 5 5
24
2 3 3 5 5 4 4 4 3
25

26
2 2 4 2 4 4 2 4 2

4 4 4 4 2 2 2 4 4
27
3 3 3 2 2 4 4 5 5
28
5 4 4 2 3 4 4 4 5
29

30
3 4 4 2 2 5 4 3 4

31
3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 2 2 4 4 2 4
32
4 4 4 2 2 4 4 3 4
33

34
4 4 4 4 4 4 4 4 4

35
3 3 4 3 5 4 3 3 4

5 4 3 2 2 4 2 4 5
36
4 4 4 1 1 4 4 4 4
37
3 3 4 3 3 4 3 2 3
38

39
4 4 4 3 3 4 3 3 4

Value For Money (X3)

No X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 4x3.10 X3.11 X3.12

1 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5

2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
79

4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3

6 3 4 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4

7 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5

8 2 2 2 3 1 1 1 1 1 2 2 3

9 4 4 3 3 4 5 3 4 5 4 3 4

10 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4

11 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4

12 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3

13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

14 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4

15 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 2

16 5 4 4 4 4 5 5 5 2 4 3 2

17 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4

18 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4

19 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 3

20 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4

21 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

22 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

23 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4

24 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

25 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2

26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4

28 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5
80

29 4 4 5 3 4 5 5 4 3 4 3 3

30 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

32 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4

33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

34 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3

35 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5

36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

37 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

38 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3

39 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3

40 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5

41 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4

42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

43 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

44 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3
81

LAMPIRAN 3

HASIL UJI OUTPUT SPSS

Hasil Uji Deskriptif Statistik

Hasil Uji Validitas


82
83
84

Hasil Uji Heterekoditas


85

Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,722 10

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,759 10

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,740 13

Hasil Uji Koefesien Korelasi dan Koefien Determinasi

Model Summaryb
Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the Estimate
a
1 ,799 ,638 ,607 1,01116
a. Predictors: (Constant), Transparansi, Akuntabilitas, Konsep Value For Money
b. Dependent Variable: Pengelolaan Keuangan di bidang sektor publik

Hasil Uji F Simultan

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 63,138 3 21,046 20,584 ,000
Residual 35,785 35 1,022
Total 98,923 38
a. Dependent Variable: Pengelolaan Keuangan di bidang sektor publik
b. Predictors: (Constant), Transparansi, Akuntabilitas, Konsep Value For Money
86

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 3,351 2,994 1,119 ,271
Akuntabilitas ,087 ,035 ,253 2,483 ,018
Konsep Value For ,161 ,067 ,343 2,396 ,022
Money
Transparansi ,301 ,092 ,471 3,286 ,002
a. Dependent Variable: Pengelolaan Keuangan di bidang sektor publik
87

LAMPIRAN 4

SURAT IZIN PENELITIAN


88
89

LAMPIRAN 5

HASIL TURNITIN
90

BIOGRAFI PENULIS

Mustari.s panggilan mustari lahir di ujuang pandang pada

tanggal 30 November 1998 dari pasangan suami istri

bapak sulaiman dan ibu hasniah. Peneliti adalah anak

kedua dari 2 bersaudara. Peneliti sekarang bertempat

tinggal di Jl. Biola 8 No. 434 Perumnas antang blok 10,

kecamatan Manggala.

Pendidikan terakhir telah ditempuh oleh peneliti yaitu SD inpres manggala lulus

tahun 2010, SMP Negeri 20 Makassar lulus tahun 2013, SMA Negeri 19

Makassar lulus tahun 2016, dan mulai tahun 2016 mengikuti Program S1

Akuntansi Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar sampai dengan

sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini penulis masih terdaftar sebagai

mahasiswa Program S1 Akuntansi Kampus Universitas Muhammadiyah

Makassar.

You might also like