You are on page 1of 35

PROPOSAL

RONDE KEPERAWATAN

Di Susun Oleh :

1. M. Danu Setiawan (201803097)


2. Susanti (201803134)
3. Ira Sulfianah (201803099)
4. Leny Masluchah (201803100)
5. Rizky Nur Imama (201803101)
6. Dinda Ragil Hardina P. (201803102)
7. Vika Rizkiya (201803103)
8. Tyas Nurcahayani AHS. (201803104)
9. Akhiyat Fatah (201803105)
10. Ruchus Adhi Pradana (201803106)

PROGAM STUDI NERS


STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2018/2019
Jalan Jabon Km.6 Mojokerto Telp/Fax. (0321)3902032
www.stikes.ppni.ac.id
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengembangan pelaksanaan model praktek keperawatan dengan metode
keperawatan primer, merupakan salah satu metode pemberian pelayanan
keperawatan yang sedang dimantapkan. Dalam pelaksanaan model praktek
keperawatan ini uraian tugas pada masing-masing peran dalam memberi asuhan
keperawatan terurai dengan jelas. Dengan adanya penerapan MAKP di harapkan
dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan, dengan salah satu indikatornya
adalah tingkat kepuasan pasien yang terpenuhi. Pemenuhan tingkat kepuasan pasien
ini dapat kita mulai dengan adanya upaya untuk mengggali kebutuhan pasien
terhadap asuhan keperawatan. Suatu metode yang dipilih untuk menggali secara
mendalam tentang kebutuhan pasien terhadap perawatan adalah ronde keperawatan.
Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat ruangan untuk
membahas lebih dalam tentang kebutuhan pasien karena melibatkan pasien dan
seluruh tim keperawatan yang ada mulai dari PA sampai konsultan perawatan.
Ronde keperawatan juga merupakan suatu proses belajar bagi perawat, dengan
harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.
Kepekaan dan cara berfikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu
transfer pengetahuan dan pengapilikasian konsep teori secara langsung pada
kenyataan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Umum
Setelah dilakukan ronde keperawatan di harapkan masalah pasien dapat
teratasi
1.2.2 Khusus
Setelah dilakukan ronde keperawatan di harapkan masalah pasien dapat
teratasi
1.3 Manfaat

1
1.3.1 Bagi Perawat
Dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan afektif dan psikomotor
perawat.
Menjalin kerjasama tim
Menciptakan komunitas keperawatan profesional.

1.3.2 Bagi Pasien


Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat masa
penyembuhan
Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien
Memenuhi kebutuhan pasien

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ronde Keperawatan


Ronde Keperawatan merupakan suatu sarana bagi perawat baik perawat
primer maupun perawat associate untuk membahas masalah keperawatan
dengan melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan
keperawatan. Ronde keperawatan juga merupakan suatu proses belajar bagi
perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif
dan psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan
terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori
secara langsung pada kasus nyata (Nursalam, 2014).
Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan masyarakat
dan perkembangan iptek maka perlu pengembangan dan pelaksanaan suatu
model asuhan keperawatan profesional yang efektif dan efisien (Nursalam,
2014).
Metode keperawatan primer merupakan salah satu metode pemberian
pelayanan keperawatan di mana salah satu kegiatannya adalah ronde
keperawatan, yaitu suatu metode untuk menggali dan membahas secara
mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien dan kebutuhan
pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer/associate,
konselor, kepala ruangan, dan seluruh tim keperawatan dengan melibatkan
pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan (Nursalam, 2014).

2.2 Karakteristik
a. Klien dilibatkan secara langsung
b. Klien merupakan fokus kegiatan
c. Perawat aosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
d. Kosuler memfasilitasi kreatifitas

3
e. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet,
perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi
masalah.

2.3 Tujuan
a. Umum
- Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir kritis dan
diskusi
b. Khusus:
- Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis.
- Meningkatkan kemampuan validasi data pasien.
- Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
- Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
- Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
- Meningkatkan kemampuan justifikasi.
- Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
2.4 Manfaat
a. Masalah pasien dapat teratasi
b. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
c. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional
d. Terjalinnya kerja sama antartim kesehatan
e. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan
benar
2.5 Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang
memiliki kriteria sbb:
a. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
b. Pasien dengan kasus baru atau langka.
2.6 Metode

4
a. Diskusi
2.7 Alat Bantu
a. Sarana diskusi: buku, pulpen.
b. Status/dokumentasi keperawatan pasien
c. Materi yang disampaikan secara lisan

2.8 Langkah – Langkah Kegiatan Ronde

Keterangan :
a. Pra ronde
- Menentukan kasus dan topic ( masalah yang tidak teratasi dan masalah
yang langka)
- Menentukan tim ronde kep
- Mencari sumber dan literature
- Membuat proposal
- Mempersiapkan klien : informed consent dan pengkajian

5
- Diskusi : apa diagnose keperawatan , apa yang mendukung, bagaimana
intervensi yang sudah dilakukan selama perawatan
b. Pelaksanaan Ronde
- Penjelasan tentang klien oleh PP dif okuskan pada masalah keperawatan
dan rencana tindakan yang akan dan atau / telah dilaksanakan serta
memilih prioritas yang perlu didiskusikan
- Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah klien
- Meningkatkan kemempuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
- Meningkatkan kemempuan justifikasi
- Meningkatkan kemempuan menilai hasil kerja
2.9 Peran – Peran Anggota Tim
a. Peran Ketua Tim dan Anggota Tim
- Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
- Menjelaskan masalah keperawata utama.
- Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
- Menjelaskan tindakan selanjutnya.
- Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
b. Peran Ketua Tim Lain dan/Konselor
- Memberikan justifikasi
- Memberikan reinforcement.
- Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional.
- Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional.
- Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional.

2.10Kriteria Evaluasi
a. Struktur
- Persyaratan administratif (informed consent, alat, dan lainnya)

6
- Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
- Persiapan dilakukan sebelumnya
b. Proses
- Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
- Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan.
c. Hasil
- Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
- Masalah pasien dapat teratasi
- Perawat dapat :
 Menumbuhkan cara berpikir yang kritis
 Meningkatkan cara berpikir yang sistematis
 Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
 Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
 Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien
 Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
 Meningkatkan kemampuan justifikasi
 Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

7
BAB 3
PROPOSAL KASUS
3.1 Pendahuluan
Pelayanan keperawatan pada klien secara profesional dapat membantu
klien dalam mengatasi masalah keperawatan yang dihadapi klien. Salah satu
bentuk pelayanan keperawatan yang profesional tersebut dengan
memperhatikan seluruh keluhan yang dirasakan klien kemudian
mendiskusikannya dengan tim keperawatan untuk merencanakan pemecahan
masalahnya.
Pelayanan keperawatan yang perlu dikembangkan untuk mencapai hal
tersebut adalah dengan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan
merupakan sarana bagi perawat baik perawat primer maupun perawat
assosiate untuk membahas masalah keperawatan yang terjadi pada klien yang
melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan
keperawatan. Salah satu tujuan dari kegiatan ronde keperawatan adalah
meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.
3.2 Tujuan

Tujuan Umum :
Setelah dilakukan ronde keperawatan masalah keperawatan yang dialami
klien dapat diatasi.
Tujuan Khusus :
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, perawat mampu :
1. Berfikir kritis dan sistimatis dalam pemecahan masalah keperawatan klien
2. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan klien
3. Menilai hasil kerja
4. Melaksanakan asuhan keperawatan secara menyeluruh.
3.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan ronde keperwatan pada saat ada konflik atau masalah dalam
asuhan keperawatan klien.

Hari / tanggal :
Tempat :
3.4 Metode
1. Diskusi
2. Demonstrasi

8
3.5 Materi
1. Pengertian ronde keperawatan
2. Karakteristik
3. Langkah-langkah kegiatan ronde keperawatan
4. Peran masing-masing perawat (terlampir)
5. Materi tentang penyakit anemi
3.6 Peserta
3.7 Alat Bantu
1. Ruang perawatan sebagai sarana diskusi
2. Status klien
3. Alat bantu demonstrasi
4. Media

3.8 Evaluasi
1. Persiapan ronde keperawatan
2. Pelaksanaan ronde keperawatan
3. Peran masing-masing tim dalam pelaksanaan ronde keperawatan

3.9 Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Anemia

Pengkajian dimulai tanggal :


Pengkajian berakhir tanggal :
1. Pengkajian
1.1 Identitas klien
Nama klien : Tn “A”
Umur : 28 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status perkawinan : Belum kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Ds. Pasarlegi-Kec. Sambeng. Lamongan

1.2 Status Kesehatan


a. Keluhan utama: Pasien mengatakan kepala pusing,susah tidur dan
mual muntah

9
b. Riwayat Penyakit Sebelumnya:Pasien mengatakan seelumnya
pernah menderita panyakit yang sama dan pernah MRS di RS
Sakinah
c. Riwayat Penyakit Keluarga: Dalam keluarga pasien yang
mempunyai penyakit sama dengan pasien adalah ibu pasien.
Sedangkan dalam keluarga pasien tidak ada penyakit menurun
(seperti Diabetes Millitus, epilepsy, dll) maupun penyakit menular
(seperti TBC, lepra, dll)
d. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan badan lemas, nafsu makan berkurang, pusing, ,
mual, muntah. Hal ini sudah dirasakan sejak 2 hari yang lalu.
1.3 Pola Fungsi Kesehatan
a. Pola Aktivitas dan Latihan
- Sebelum sakit : Pasien dapat melakukan segala aktivitas sendiri
- Saat ini : Pasien untuk keperluan mandi, berpakaian,
eliminasi, makan pasien memerlukan bantuan
orang lain, sedang untuk mobilisasi ditempat
tidur bisa sendiri.
b. Pola Istirahat tidur
- Sebelum sakit : Pasien tidur siang ± 1 jam, tidur pada malam
hari ± 5-6 jam. Kebiasaan tidur pasien tidak
mempengaruhi kehidupannya, karena tidak
pernah mengkonsumsi obat-obatan untuk
pemenuhan kebutuhan tidur.
- Saat ini : Pasien tidur siang ± 2-3 jam, tidur pada malam
hari ± 6-8 jam. Karena kondisi pasien yang
lemah maka pasien tidurnya agak sedikit
terganggu dan tidak nyenyak.
c. Pola Nutrisi
- Sebelum sakit : Pasien makan biasa sehari 3 kali (pagi, siang,
malam) tidak teratur jamnya, terkadang makan

10
cuma 2 kali bahkansering 1 kali makan, lauk
sering seadanya, minum 5-6 gelas perhari air
putih dan the manis/susu sehari 1 kali.
- Saat ini : Makan pada awal sakit selama 2 hari tidak mau
makan karena perutnya mual dan muntah jika
diberi makanan, tapi setelah hari ke 2 itu pasien
sudah mulai makan dan makanan yang
disajikanpun bergizi tapi sering tidak
dihabiskan, makan Cuma 5 sendok serta terlihat
makan sate kambing.
d. Pola Eliminasi
- Sebelum sakit : BAB : 1x /hari
BAK : 3-5x /hari

- Saat ini : BAB : 2x /hari


BAK : 2-4x /hari
e. Pola Koping
- Sebelum sakit : Pasien tidak ada masalah dalam beraktivitas
- Saat ini : Masalah utama yang dirasakan selama sakit
yaitu merasa capek, badan merasa lemas, kepala
pusing, nafsu makan menurun, berat badan
menurun, perut mual, sering muntah.
f. Pola Konsep diri
- Sebelum sakit : Harga diri inggi, disiplin dan mandiri
- Saat ini : Harga diri tinggi berusaha untuk mandiri, tapi
pasien mengalami kesulitan jadi dibantu oleh
keluarganya.
g. Personal Hygiene
- Sebelum sakit : Pasien dapat membersihkan tubuh secara bersih
dan mandiri

11
- Saat ini : Pasien berkeadaa tubuh bersih, mandi (muka
dan tangan) dibersihkan keluarga pagi dan sore,
gosok gigi tidak mampu, hanya berkumur saja.
h. Pola Psikologis
- Sebelum sakit : Pasien tidak ada masalah dalam psikologisnya
- Saat ini : Pasien merasa cemas dan gelisah karena tidak
bias/sulit tidur, karena kondisi yang lemah dan
perut kembung
i. Pola Peran dan berhubungan
- Sebelum sakit : Pasien dapat berhubungan/berkomunikasi
dengan siapapun, baik keluarga maupun teman.
- Saat ini : Pasien dalam berhubungan/berkomunikasi tetap
baik dengan siapapun, Cuma pasien tidak bias
main keluar.
j. Pola Kognitif
- Sebelum sakit : Pasien tidak ada masalah dalam hal kecerdasan.
- Saat ini : Pasien masih mampu berbicara, membaca,
berfikir, menghitung, daya ingat juga baik, bias
berinteraksi dengan orang-orang yang berada di
sebelahnya.
k. Pola Seksual dan Reproduksi
- Sebelum sakit : Pasien tidak ada masalah dalam BAK tetap
lancer dan normal. Pasien juga lancer setiap
bulan dalam menstruasi.
- Saat ini : Pasien dalam hal BAK dan menstruasi juga tidak
masalah sama seperti sebelum sakit.
l. Pola Nilai dan Kepercayaan
- Sebelum sakit : Pasien tidak ada masalah, tetap bias beribadah
setiap hari minggu ke gereja dan seminggu 1x
ikut ibadah pemuda.

12
- Saat ini : Pasien hanya bias beribadah dirumah karena
tidak bias ikut ibadah di gereja.

1.4 Pemeriksaan Fisik


a. Keadaan Umum
Pasien bedrest di tempat tidur, keadaan tampak lemah, muka
pucat, bibir kering, serta kerapian diri sangat kurang, pasien masih
mampu menjawab pertanyaan dengan spontan dan pasien tampak
cemas dengan penyakit yang ia derita.
b. Tanda-tanda Vital
Tensi (TD) : 100/70 mmHg
Nadi : 100x/menit
Pernafasan : 28x/menit
Suhu : 37º C
TB : 155 cm
BB : 47 Kg, sebelum sakit ± 49 Kg
c. Tingkat Kesadaran
Kesadaran umum pasien tampak lemah dan kesadaran GCS
Compos Mentis (15) :
Motorik : 5
Verbal :5
Mata :5
d. Pemeriksaan Tubuh
- Pemeriksaan Kepala dan Rambut
Bentuk kepala : bulat, besar, simetris dan kulit kepala : tidak
ada luka, tidak berbau, berketombe dan tidak
berkutu.
Rambut : pertumbuhan baik, hitam, agak rontok dan
tidak berbau.
Wajah : bulat oval, struktur wajah simetris, wajah
pucat.

13
Kelainan lain : -
- Pemeriksaan Mata
Kelengkapan : lengkap kanan dan kiri
Kesimetrisan : kedua mata simetris dan tidak juling
Konjungtiva : putih pucat
Seklera : putih
Pupil : reflek cahaya baik untuk mengecil dan
melebar sama besar.
Kelainan lain : -
- Pemerikaan Hidung
Tulang : normal, idak ada pembengkakan
Lubang : tidak ada secret, tidak ada sumbatan, tidak ada
pendarahan
Cuping : bernafas normal, cuping tidak bergerak
Daging tumbuh : tidak ada polip
Kelainan lain : -
- Pemeriksaan Telinga
Bentuk : simetris
Lubang : sedikit ada serumen, tidak ada pendarahan,
tidak ada benda asing
Ketajaman : normal
Ukuran : sedang
Kelenturan : normal, lentur
Kelainan lain : -
- Pemeriksaan Mulut
Keadaan bibir : kering dan pucat
Gigi : caries gigi tidak ada, warna : kekuningan,
disela-sela gigi ada sedikit sisi makanan
Gusi : tidak ada pendarahan, tidak ada
pembengkakan

14
Lidah : Warna merah, sedikit kotor, tidak ada
pendarahan
Kemempuan menelan : bias menelan tanpa hambatan (normal)
Kelainan lain :-
- Pemeriksaan Kulit
Kebersihan : bersih
Kehangatan : kulit terasa dingin dan pucat
Warna : pucat
Tekstur : halus
Tugor : sedikit turun
Kelainan lain : -
- Pemeriksaan Dada
Bentuk dada : simetris
Pernafasan : frekuensi = 28 x / menit
Tanda kesulitan bernafas : tidak ada
Irama : regular
Kelainan lain :-
- Pemeriksaan Jantung
Palpitasi : tidak ada pulsasi
Ictus cordis : normal
Pembesaran jantung : tidak ada pembesaran (normal)
Auskultasi :
Bunyi jantung I : suara “lub”
Bunyi jantung II : suara “dub”
Bunyi jantung tambahan : tidak ada bunyi
Suara bising : tidak ada suara
Frekuensi denyut jantung : 100x/menit
Kelainan lain :-
- Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : tidak ada distensi (kembung)
Benjolan : normal

15
Benjolan : tidak ada benjolan
Banyangan pembuluh darah : tidak ada
Auskultasi : peristaltic usus 10x/menit (normal)
Palpasi :
Tanda nyeri tekan : tidak ada
Benjolan : tidak ada
Tanda acites : tidak ada
Hepar : tidak teraba
Lien : tidak teraba
Kelainan lain :-
- Pemeriksaan Genetalia
Tidak dilakukan pemeriksaan
- Pemeriksaan Neurologi
Tingkat kesadaran : kompos metis (sadar penuh) GCS (15)
Tanda rangsangan otak : suhu normal, kepala tidak nyeri, tidak
kaku kuduk, terasa mual dan muntah
Saraf : semua saraf berfungsi dengan baik
(normal)
- Pemeriksaan Status Mental
Kondisi emosi perasaan : biasa (tidak terlalu senang dan tidak
terlalu susah), biasa menerima keadaannya.
Orientasi : pasien dapat berorientasi dengan diri sendiri,
orang lain dan lingkungan
Proses berfikir : ingatan baik, dapat berfikir dengan baik, dapat
ambil keputusan dengan cepat, diajak bicara
bias sambung.
Persepsi : persepsi klien kepada dirinya sendiri, orang
lain, lingkungan baik
Bahasa : bahasa dan kata-kata yang digunakan jelas
mudah dimengerti
Kelainan lain : -

16
2. Data Penunjang
Menurut pasien, pasien pernah datang ke RS sebelumnya dan di
diagnosa, lalu pasien mengatakan menderita penyakit Anemia Defisiensi
Besi. Hb saat masuk RS 7,6 g/dl, Hb saat keluar RS 11,2 g/dl.

3. Analisa Data
No Analisa Data Problem Etiologi
I DS: klien mengatakan kepalanya pusing kelelahan anemia
DO: klien tampak lemas dan pucat

II DS = Klien mengatakan merasa berat Ketidakseimbangan Intake kurang


badannya menurun. Nutrisi kurang dari akibat HB
DO = BB turun sebelum sakit = 49 kg Kebutuhan tubuh turun
Saat sakit = 47 kg.
- Mengeluh mual muntah, nafsu
makan berkurang.

III DS = Klien mengatakan dalam aktivitas Intoleransi aktivitas Tidak


pemenuhan kebutuhan tidak bisa seimbang
dilakukan sendiri. antara O2 dan
DO = - Pasien trebaring di tempat tidur. kebutuhan.
- Pasien lemah dan merasa lelah.
- Nadi = 100 x per menit
- Penafasan = 28 x per menit
- TD = 90 / 70 mmHg

4. Prioritas Masalah
1. Kelelahan berhubungan dengan anemia
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhibungan
dengan intake kurang, akibat Hb rendah

17
3. Intoleransi Aktivitas berdasarkan tidak seimbangnya antara 0 2 dan
kebutuhan

5. Intervensi Keperawatan
a. Kelemahan fisik b.d anemia
Tujuan: masalah kelemahan fisik dapat teratasi
NOC: actifity toleran (0005)
- TD sistol dan diastol dalam rentang yang diharapkan saat beraktifitas
- HR dalam batas rentang yang diharapkan saat beraktifitas
- Warna kulit normal
- Mampu melangkah berjalan
- Kuat
NIC: energy management ( 0180)
- Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
- Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan terhadap
keterbatasan
- Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan
- Monitor nutrisi dan sumber energi tangadekuat
- Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara
berlebihan
- Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas
- Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
- Berikan periode istirahat selama beraktifitas
- Monitor TTV sebelum.selama dan sesudah melakukan aktifitas

b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidak


mampuan mengabsorbsi makanan
Tujuan : masalah nutrisi dapat teratasi
NOC : nutritional statis (1004)
- Intake makanan dan cairan adequat
- BB stabil

18
- Energi adequat
NIC : nutritional management ( 2080)
- Kaji adanya alergi makanan
- Anjurkan pasien untuk meningkatkan Fe
Nutritional monitoring (1160)
- Monitor adanya penurunan BB
- Monitor turgor kulit
- Monitor mual dan muntah
- Monitor kalori dan intake nutrisi
- Monitor pucat, kemerahan dan kkeeringan jaringan konjungtiva.

6. Implementasi
Dx Tanggal Implementasi
I  Memerlukan observasi tanda-tanda vital
T = 100/70 mmHg
N = 100 x / memnit
R = 28 x / menit
 SH = 370C
 Membantu memberikan makanan dalam porsi kecil dan
hangat
 Mengkonsultasikan dengan ahli gizi
 Mengkaji riwayat makanan yang disukai pasien lebih
suka makanan yang ada kuahnya beserta lauknya terserah,
tidak suka makan sayuran hijau.
II  Mengkaji kemampuan pasien untuk melakukan tugas
 Pasien merasa lelah dan letih serta kesulitan setelah turun
dari dari tempat tidur.
 Mengobservasi tanda-tanda vital setelah aktivitas
TD : 110/80 mmHg
N : 92 x / menit

19
R : 24 x / menit
SH : 370C
 Membantu klien makan
 Memberi anjuran pada klien
III  Mengkaji tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit
dan pengobatan
 Menjelaskan penyebab penyakitnya pada klien
 Menjelaskan tujuan pemeriksaan dan pengobatan
 Memberikan pendidikan kesehatan yang berhubungan
dengan amemia.

7. Catatan Perkembangan
Dx Tanggal Evaluasi
I S : Klien mengarahkan keadaan masih lemas tapi agak membaik
dari yang kemarin.
O : - K.U lemah di tempat tidur
- Terdapat sedikit makanan yang belum habis di meja makan
- Berat badan menunjukkan sedikit perubahan
- Tanda-tanda Vital
TD : 100 / 70 mmHg
Nadi : 100 x / menit
Pernafasan : 28 x / menit
Suhu : 370C
A : - Masalah klien belum teratasi
- Makan belum dihabiskan
- K.U masih keliahtan lemah
P : Lanjutkan intervensi
- Memberikan makanan keadaan hangat
- Menimbang berat badan
II S : Klien mengatakan bisa duduk dan bisa merapikan tempat
tidurnya sendiri dan bajunya sendiri dan mengarah pada
kondisi yang sudah membaik, bisa beraktivitas tapi sedang.
O : - Pasien rapi
- Makan dan minum dihabiskan
- Pasien duduk dan merapikan rambutnya
- Tanda-tanda Vital

20
TD : 110 / 80 mmHg
Nadi : 92 x / menit
Pernafasan : 24 x / menit
Suhu : 370C
A: Masalah teratasi sebagian
P: Langkah intervensi
- Observasi tanda vital
- Membantu dalam aktivitas agak berat.
III S: Klien mengangguk sudah mengerti dan mengatakan sudah
mampu berjalan ke kamar mandi sendiri
O: - Cemas berkurang dan lebih aktif dalam beraktivitas
- Posisi duduk
- Lebih santai dan tenang
- Bisa teratasi
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

21
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ronde keperawatan merupakan suatu sarana bagi perawat baik perawat
primer maupun perawat associate untuk membahas masalah keperawatan
dengan melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan
keperawatan. Ronde keperawatan juga merupakan suatu proses belajar bagi
perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif
dan psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan
terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori
secara langsung pada kasus nyata.
Karakteristik dari ronde adalah :
3. Klien dilibatkan secara langsung
4. Klien merupakan fokus kegiatan
5. Perawat aosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
6. Kosuler memfasilitasi kreatifitas
7. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet,
perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi
masalah.
Tujuan dari ronde keperawatan :
1. Menumbuhkan cara berpikir secara kritis.
2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari
masalah klien.
3. Meningkatkan validitas data klien.
4. Menilai kemampuan justifikasi.

4.2 Saran
Diharapkan ronde keperawatan ini bisa dipakai dengan baik di rumah sakit
sehingga antara perawat primer dan klien bisa mengerti dan dapat saling
berkonsultasi akan bagaimana kondisi klien,dan disini perawat bias

22
mengasah kemampuan kognitif,afektif dan psikomotornya. Sehingga perawat
dapat langsung menerapkan kemampuannya kedalam kasus yang nyata

23
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, M. Nurs. (Hons). 2002. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam


Praktik Keperawatan Professional. Jakarta: Salemba Medika

________________________. 2014. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam


Praktik Keperawatan Professional Ed. 4. Jakarta: Salemba Medika

24
Lampiran: Informed Consent

SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN


RONDE KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama :
Umur :
Alamat :

Adalah suami/istri/orang tua/anak dari pasien:


Nama :
Umur :
Alamat :

Ruang :
No.RM :

Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.

Mojokerto,
Perawat yang menerangkan Penanggung Jawab

............................................ ..............................................

Saksi-saksi: Tanda Tangan:


1. .................................. .....................
2. .................................. .....................
Lampiran: Format Penilaian dalam Ronde Keperawatan

FORMAT PENILAIAN RONDE KEPERAWATAN

Kriteria Penilaian Ket


No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4
A Persiapan Pra Ronde
1. Menentukan kasus dan topik
2. Menentukan Tim Ronde
3. Inform consent
4. Meyusun Pre Planning
a. Waktu dan pelaksanaan
b. Menyusun proposal ronde
5. Mendiskusikan dengan Kepala
Ruang dan atau Perawat Konsulen
6. Mencari Literatur

B Pelaksanaan
1. Mengecek persiapan pelaksaanan
ronde
2. Menyampaikan masalah masalah
pasien ( bukan penyakitnya ).
3. Menyampaikan dischange planning
sesuai topic.
4. Mengikutsertakan pasien dan
keluarga dlm ronde
5. Mengikutsertan tim untuk
memvalidasi yang disampaikan
dalam ronde.
6. Menyampaikan ronde dengan jelas
dan mudah diterima pasien.

C Evaluasi
1. Ronde dilaksanakan sesuai waktu
yang ditentukan.
2. Mendokumentasikan
Kriteria:
Nilai 1 : Sebagian kecil penampilan didemonstrasikan
Nilai 2 : Beberapa penampilan ada, tetapi ada yang kurang adekuat
Nilai 3 : Sebagian besar penampilan adekuat
Nilai 4 : Semua penampilan didemonstrasikan

Jumlah skor Tanggal :


Nilai yang diperoleh =
Nama Pembimbing :
Lampiran: Proposal Kasus

PROPOSAL KASUS
RENCANA STRATEGIS RONDE KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ANEMIA DI RUANG DAHLIA
RSUD KOTA MOJOKERTO

- Topik : Askep dengan pasien anemia


- Sasaran : Tn “A”
- Peserta : Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES BINA SEHAT PPNI
Pembimbing klinik
Keluarga pasien
Pasien
- Waktu : 30 menit
- Tujuan
 Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah-masalah keperawatan klien yang belum teratasi.
 Tujuan Khusus
a. Tim keperawatan mampu menggali masalah-masalah klien yang belum
teratasi
b. Mampu mengemukakan alasan ilmiah terhadap masalah keperawatan klien
c. Mampu merumuskan intervensi keperawatan yang tepat mengenai masalah
klien
d. Mampu mendesiminasikan tindakan yang tepat sesuai dengan masalah klien
e. Mampu mengadakan justifikasi terhadap rencana dan tindakan keperawatan
yang dilakukan.
- Sasaran
 Nama : Tn. A
 Umur : 28 tahun
 Pekerjaan : Tani
- Materi
 Konsep dasar penyakit anemia
 Askep klien dengan anemia (terlampir).
- Pelaksanaan
 Hari / tanggal :
 Tempat : Ruang Dahlia
- Metode : Ceramah, Diskusi
- Media
 Makalah
 Sarana diskusi
 Materi yang disampaikan secara lisan
- Tim Ronde
 CI Dahlia
 Perawat Dahlia
 Mahasiswa
- Proses Ronde Keperawatan
1. Pra ronde
a. Menentukan kasus dan topik
b. Menentukan tim ronde
c. Membuat inform consent
d. Mencari literatur
e. Diskusi
2. Ronde
a. Diskusi
b. Pemberian pendidikan kesehatan untuk mengurangi terjadinya kejang
3. Pasca Ronde
a. Evaluasi pelaksanaan ronde
b. Revisi dan perbaikan
- Mekanisme Kegiatan
No Waktu Kagiatan Pemeran Pasien

1 5 menit Pembukaan : Mahasiswa 1 Mendengarkan


- Memberi salam
- Menyampaikan tujuan
ronde keperawatan

2 10 menit Penyajian masalah : Mahasiswa 2 Pasien &


- Menyampaikan masalah keluarga
yang sudah terselesaikan. memperhatikan
- Menentukan masalah
yang belum terselesaikan
- Implimentasi yang sudah
dilaksanakan.

3 5 menit Mengajarkan kepada Mahasiswa 3 Keluarga


keluarga pasien tentang mencoba apa
yang sudah
diajarkan

4 5 menit Diskusi dan tanya jawab Mahasiswa 1,2,3 Bertanya

5 5 menit Mahasiswa 1 Mendengarkan


Penutup dan menjawab
- Ucapan terima kasih salam
 Memberi salam

- Evaluasi
1. Bagaimana koordinasi persiapan dan pelaksanaan ronde keperawatan
2. Bagaimana peran pelaksana saat ronde keperawatan
3. Membuat umpan balik yang sudah dikerjakan
Lampiran: SPTK / Role Play

Tokoh drama :
1. Eka Ayu Wulandari, Vitria Kris Herawati sebagai keluarga pasien dan narator
2. Rizki Fauziah : sebagai pasien
3. Romy Happy Ikmal : sebagai perawat asosiet 1
4. Isnanda Ary K : sebagai perawat asosiet 2
5. Alan Budi Santoso : sebagai perawat primer / ketua tim
6. Siti Nursholikhatin : sebagai kepala ruang
7. Hanik Puji Lestari : sebagai perawat spesialis

Di ruang dahlia sebuah rumah sakit yang sudah menerapkan model praktik
keperawatan professional, akan dilakukan ronde keperawatan. Tahap pre ronde
keperawatan..
Sebelum ketua tim memberikan tugas kepada perawat asosiet, ketua tim
menemui pasien terlebih dahulu untuk memberikan informed concent.
Di ruang pasien..
ALAN : Assalamu’alaikum. Bu Rizki, bagaimana keadaannya?
RIZKI : kepala saya masih pusing Pak, saya tidak bisa tidur semalaman.
ALAN : Oh, begitu ya.
EKA : Bu Rizki juga tidak mau makan Pak.
ALAN : Oh, kenapa tidak mau makan Bu? Kan biar cepat sembuh. Begini
Bu Rizki, Bu Vitria, saya mau meminta persetujuan Bu Rizki dan
Bu Vitria.
VITRIA : Persetujuan apa Pak?
ALAN : Bu Rizki akan saya jadikan pasien untuk ronde keperawatan. Dalam
arti ini suatu kegiatan yang nantinya pasien dan keluarga akan
diajak diskusi untuk menyelesakan masalah yang dihadapi pasien.
RIZKI : Oh, gitu.. lha terus saya harus bagaimana Pak?
ALAN : Bu Rizki tidak harus apa apa, Ibu hanya menyetujui saja. Dengan
ronde keperawatan ini, nanti masalah Bu Rizki Insya’alla akan bisa
diatasi.
EKA : Benar begitu Pak?
ALAN : Insya’allah Bu. Bagaimana Bu?
RIZKI : Oh, kalau begitu saya bersedia Pak.
ALAN : Baik, kalau begitu silakan Bu Rizki dan Bu Eka tanda tangan disini.
Setelah mendapatkan persetujuan dari pasien, kemudian ketua tim menuju
ke ruang perawat untuk memberikan tugas kepada perawat asosiet.
Di ruang perawat….
ALAN : Assalamu’alaikum Romy dan Isnanda. Seperti yang sudah
direncanakan, hari ini kita akan melakukan tahap pra ronde
keperawatan, dimana pasien yang akan kita pilih adalah Bu Rizki.
ROMY : Memangnya Bu Rizki menderita penyakit apa Pak?
ALAN : Bu Rizki itu mengalami anemia
ISNANDA : Wah, begitu yaa
ALAN : Maka dari itu, nanti tolong ya Romy dan Isnanda untuk mengkaji
lebih lanjut masalah yang ada pada Bu Rizki.
ROMY dan ISNANDA : Siap Pak.
Kemudian perawat asosiet melakukan pengkajian kepada pasien.
Di ruang pasien…
ROMY : Selamat pagi Bu Rizki? Bagaimana kabarnya?
RIZKI : Wah, tidak ada perubahan mas. Kepala saya masih pusing saya
tidak bisa tidur semalaman, sama mau makan rasanya tidak enak.
ISNANDA : Oh, iya Bu. Terlebih dahulu perkenalkan nama saya Isnanda dan
ini rekan saya Romy, akan melakukan pengkajian pada Ibu, untuk
mengetahui masalah apa yang sedang dialami Ibu.
EKA : Oh, iya, silakan mas.
Perawat asosiet pun melakukan pengkajian kepada Bu Rizki. Ternyata
didapatkan hasil bahwa Bu Rizki mengalami kepala pusing, gangguan sulit tidur,
susah makan
Setelah mendapatkan data yang dirasa cukup, kemudian perawat asosiet
melaporkan hasil pengkajiannya kepada ketua tim.
Di ruang perawat…
ROMY : Pak, kami sudah melakukan pengkajian pada Ibu Rizki.
ALAN : Iya mas, bagaimana keadaannya?
ISNANDA : Ternyata masalah yang dihadapi oleh pasien lumayan banyak .
(sambil menggeleng – gelengkan kepalanya dan membuka hasil
pengkajian)
ROMY : Pasien mengalami kepala pusing, gangguan tidur, susah makan Pak.
ALAN : Baiklah kalau begitu, mari kita lakukan validasi data, langsung ke
pasiennya saja ya..
ISNANDA : Baik Pak.
Kepala tim dan perawat asosiet melakukan validasi data. Setelah selesai
melakukan validasi data, ketua tim melakukan kontrak waktu esok hari untuk
ronde keperawatan
Di ruang pasien…
ALAN : Baik, terima kasih atas kerja samanya Bu Rizki dan Bu Eka. Untuk
selanjutnya kita lanjutkan besok Bu, untuk ronde keperawatannya.
RIZKI : Oh, iya baik Pak.
ALAN : Kalau begitu kami permisi dulu Bu. Assalamu’alaikum..
EKA : Wa’alaikumsalam.

Keesokan harinya, ronde keperawatan pun dimulai.. ronde tersebut dihadiri


oleh ketua tim, perawat asosiet, kepala ruang, dan perawat specialis.
Di ruang perawat..
SITI ; Assalamu’alaikum, selamat pagi. Di pagi hari ini, kita akan
melaksanakan ronde keperawatan, sebagaimana yang sudah
dijadwalkan sebelumnya. Langsung saja, silakan Pak Alan
membacakan data pasiennya..
ALAN : Baik, terima kasih. Selamat pagi, pasien dalam ronde keperawatan
kita kali ini adalah Bu Rizki, dengan diagnosa medis anemia.
Setelah dilakukan pengkajian kemarin oleh Isnanda dan Romy,
didapatkan data bahwa pasien ini masih mengalami kepala pusing,
susah tidur beberapa hari, dan tidak mau makan.
SITI : Baik, terima kasih Pak Alan, sebelum kita melakukan validasi data,
ada yang ingin ditanyakan?
ROMY : Tidak Bu, cukup.
SITI : OK, langsung saja kita ke pasiennya.
Tim ronde keperawatan menuju ke ruang pasien.
Di ruang pasien…

SITI : Assalamu’alaikum.. Selamat pagi Bu Rizki? Bagaimana? Bisa tidur


tadi malam?
RIZKI : Wah, masih tidak bisa tidur Bu. Kepala saya masih pusing sekali.
SITI : Sudah berapa hari Ibu susah tidur?
VITRIA : 2 sampai 4 hari bu Bu Rizki susah tidur selama di rumah sakit.
SITI : Usahakan untuk tidur ya Bu, agar tubuh Ibu lebih bugar lagi.
VITRIA : Bagaimana ya Bu supaya Bu Rizki mudah tidur, atau diberi semaca
obat tidur gitu?
ISNANDA : Tidak Bu, nanti membahayakan keadaan Bu Rizki. Takutnya tubuh
Ibu makin drop.
ROMY : Atau mungkin baju Bu Rizki sudah tidak nyaman, perlu diganti bu.
VITRIA : Mungkin saja ya mas, karna sudah 2 hari ini belum diganti.
ISNANDA : Wah itu Bu, coba diganti bajunya agar Bu Rizki lebih nyaman
sampai bisa tertidur.
ROMY : Yang penting usahakan tidur ya Bu, agar sakit kepalanya bisa
berkurang.
ISNANDA : Dan nanti kami tetap memberi Ibu obat penghilang rasa sakit kepala
guna menunjang masalah sakit yang Ibu alami.
VITRIA : Baik terima kasih mas, ibu.
SITI : Kalau begitu kami kembali ke ruangan Bu, kalau ada apa apa Ibu
bisa panggil perawat di depan atau tekan tombol merah.
VITRIA : Iya Bu terimakasih.
Setelah selesai melakukan validasi data, tim ronde keperawatan kembali ke
ruang perawat.
Di ruang perawat…
SITI : Tadi kita sudah sama – sama mengetahui keadaan pasien tersebut,
bagaimana sebaiknya? Ada yang punya usul?
HANIK : Kita harus melakukan rontgent dulu pada pasien Bu. Uji
Hematologi/Lab. Darah : untuk menentukan jenis dan penyebab
anemia Kadar Hb/Hmt, Indeks eritrosit, leukosit dan trombosit,
Kadar Fe, asam folat, Vitamin B12, Waktu pendarahan, waktu
protrombin dan waktu tromboplastin
ALAN : Iya, untuk mengetahui keadaan pasien. Apa perlu melakukan
Aspirasi dan biopsy sumsum tulang?
HANIK : Saya belum bisa memastikan, kita lihat dulu saja hasilnya, baru
saya bisa menentukan.
ALAN : Untuk dosisnya nyeri Dok bagaimana, apa perlu ditambah?
HANIK : Untuk dosis nyerinya sementara jangan ditambah dulu, kita lihat
perkembangan besok. Karena untuk sekarang keadaan pasien masih
lemas. Yang terpenting asupan gizinya dan intake pasien guna
mengatasi lemas tubuh pasien.
ALAN : Baik Dok

Pemecahan masalah pun telah ditemukan. Akhirnya keluarga klien diajak


untuk berdiskusi mengenai masalah penyakit anemia yang dialami klien. Keluarga
diberi pengarahan bagaimana cara mengatasi masalah penyakit anemia pada
klien.
Setelah dilakukan diskusi dengan klien, tugas didelegasikan kepada perawat
asosiet.
ALAN : Baik, Romy dan Isnanda, Anda sudah tahu apa yang akan harus
dilakukan?
ISNANDA : Sudah Pak.
ROMY : Sudah.
ALAN : OK, baik. Semoga sesuai dengan rencana kita.
ROMY : Siap Pak.
SITI : OK, ronde keperawatan kita kali ini sudah selesai. Terima kasih
atas kerja samanya. Semoga masalah pasien kita dapat segera
teratasi. Assalamu’alaikum.
Semua : Wa’alaikumsalam..
Akhirnya ronde keperawatan telah selesai dilakukan, perawat asosiet mulai
menjalankan tugasnya..

You might also like