Professional Documents
Culture Documents
Alih Lahan Di Tawangmangu
Alih Lahan Di Tawangmangu
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Geografi Fakultas Geografi
oleh:
ERWAN APRILIYANTO
E100160072
PROGRAM STUDI
GEOGRAFI FAKULTAS
GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA 2021
i
ii
iii
ANALISIS FAKTOR PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN
TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2013 DAN 2019
Abstrak
Abstract
1
Keywords: land, area, factor, conversion.
1. PENDAHULUAN
Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa
Tengah yang memiliki banyak lahan produktif. Kondisi tersebut menyebabkan sebagian
besar penduduk di Kabupaten Karanganyar bermata pencaharian menjadi seorang
petani. Namun seiring dengan tingginya berkembangnya pertumbuhan penduduk,
menyebabkan timbulnya persaingan dalam pemanfaatan sumber daya lahan. Terlebih
Timotius Suryadi sebagai pelaksana tugas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) Kabupaten Karanganyar dalam JogloSemar News.com
pada Rabu, 19 Februari 2020 menuturkan bahwa Perubahan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Karanganyar Tahun 2013-2032 yang menggantikan Perda
RTRW No. 1 Tahun 2013, dengan perubahan Perda RTRW tersebut terdapat tiga
Kecamatan, yakni Colomadu, Jaten dan Kebakramat dijadikan kawasan pengembangan
sektor industri karena dinilai sangat strategis dan menguntungkan dari sisi
pengembangan bisnis (Puspo, 2020).
Selain tiga kecamatan (Colomadu, Jaten dan Kebakramat) di Kabupaten
Karanganyar yang mengalami perubahan penggunaan lahan cukup besar, Kecamatan
Tawangmangu menjadi perhatian khusus Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam
humas.jatengprov 12 Februari 2020 mengemukakan
2. METODE
Penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode survei. Data yang
2
digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang bersumber dari Badan
Informasi Geospasial dan Badan Pusat Statistik (BPS). Metode penelitian ini
menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode survei. Metode analisis data
menggunakan analisis Spasial Overlay untuk perubahan penggunaan lahan, analisis
deskriptif untuk mengetahui gambaran faktor perubahan penggunaan lahan, dan analisis
paired sample t test untuk menganalisis data perubahan penggunaan lahan melalui faktor
konversi lahan.
3
Gambar 1. Peta Perubahan Jumlah Penduduk di Kecamatan Tawangmangu Tahun 2013
dan 2019
Sumber: Penulis 2020
3.2 Analisis Faktor Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Tawangmangu
Kecamatan Tawangmangu memiliki luas wilayah sebesar 7.002,94 Ha. Desa yang
memiliki wilayah terluas adalah Desa Gondosuli yaitu 1.925,475 Ha dan yang terkecil
adalah Desa Karanglo yaitu 185,8740 Ha. Penggunaan lahan yang terdapat di
Kecamatan Tawangmangu meliputi sawah, tanah kering, hutan, perkebunan dan
lainnya. Berdasarkan penggunaan lahan di Kecamatan Tawangmangu, penggunaan
lahan yang memiliki luasan terbesar dan banyak dimanfaatkan adalah lahan hutan.
Hasil monitoring faktor perubahan penggunaan lahan dengan tahun yang
berbeda, yakni tahun 2013 dan 2019 menunjukkan beberapa perubahan selama kurun
waktu 6 tahun baik berskala kecil hingga besar. Jumlah penduduk merupakan faktor
konversi lahan yang terjadi pada setiap tahunnya dengan kecenderungan mengalami
pertambahan, tahun 2013 di Kecamatan Tawangmangu jumlah penduduk sebesar 43.687
jiwa mengalami pertambahan sampai dengan tahun 2019 sebesar 1.911 jiwa.
Pertambahan jumlah penduduk terbanyak berada pada Desa/Kelurahan Tawangmangu,
yaitu 380 jiwa. Hasil perbandingan data jumlah penduduk terhadap perubahan
penggunaan lahan di Kecamatan Tawangmangu antara tahun 2013 dan 2019 secara
signifikan ada perbedaan yang ditunjukkan dengan nilai pvalue=0,000 < 0,05, maka
4
jumlah penduduk mempengaruhi perubahan penggunaan lahan di Kecamatan
Tawangmangu Kabupaten Karanganyar.
Kepadatan penduduk di Kecamatan Tawangmangu setiap tahunnya cenderung
mengalami pertambahan, pada tahun 2013 sebesar 10.682 jiwa/km2 bertambah menjadi
11.143 jiwa/km2 di tahun 2019. Namun hasil perbandingan data kepadatan penduduk
terhadap perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Tawangmangu antara tahun
2013 dan 2019 tidak signifikan adanya perbedaan yang ditunjukkan dengan nilai
pvalue=0,198 > 0,05, maka kepadatan penduduk tidak mempengaruhi perubahan
penggunaan lahan di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar.
7
6
5
4 2013
2019
Pers
3
2
1
0
Teng
Kalis
Sepanj
Gondo
Blumb
Ngle
Plum
Tawangm
Kara
Bandarda
Desa/Kelurahan
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1) Pola perubahan penggunaan lahan yang terdapat di Kecamatan Tawangmangu
adalah pola mengelompok (Cluster). Pola persebaran ini sangat terlihat di beberapa
Desa/Kelurahan di Kecamatan Tawangmangu, seperti di Desa/Kelurahan
6
Tawangmangu, Nglebak dan Plumbon. Pola ini dipengaruhi oleh perubahan faktor
jumlah penduduk, kepadatan penduduk, laju pertumbuhan penduduk dan sarana
perekonomian di Kecamatan Tawangmangu yang membuat meningkatnya akan
kebutuhan lahan sehingga banyak terjadi perubahan penggunaan lahan di Kecamatan
Tawangmangu.
2) Faktor perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten
Karanganyar tahun 2013 dan 2019 secara signifikan dipengaruhi oleh faktor jumlah
penduduk, sedangkan faktor kepadatan penduduk, pertumbuhan penduduk dan
sarana perekonomian tidak mempengaruhi perubahan penggunaan lahan.
4.2 Saran
1) Mengantisipasi perkembangan fisik yang cukup signifikan di masa mendatang
terutama permukiman yang diakibatkan dari adanya pertambahan jumlah penduduk
tiap tahunnya, pemerintah Kabupaten Karanganyar perlu melakukan pengembangan
tata ruang yang lebih efektif dan efisien.
2) Desa/Kelurahan Tawangmangu, merupakan wilayah yang tercatat paling tinggi
jumlah penduduknya yang sangat bergantung pada kebutuhan atas lahan untuk
permukiman, dengan demikian permukiman yang dapat dipertimbangkan untuk
mengutamakan permukiman vertikal.
DAFTAR PUSTAKA
Arsayad, Sitanala. 2012. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press.
Badan Pusat Statistik (BPS) Karanganyar 2018. Kabupaten Karanganyar Dalam Angka 2018.
Kabupaten Karanganyar.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Karanganyar. 2019. Jenis Tanah Menurut Kecamatan di
Kabupaten Karanganyar Tahun 2018. Kabupaten Karanganyar.
Elly, Muhammad Jafar. 2009. Sistem Informasi Geografi Menggunakan Aplikasi ArcView 3.2 dan
Er Mapper 6.4. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Fajriany Nur Isra. 2017. Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian
di Kabupaten Pangkep. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar.
Haumahu, J.P. 2014. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di Jazirah Leitimur Pulau Ambon.
Jurnal Agrologia. Vol. 3, No. 2. Hal. 103-111.
Humas Jateng. 2020. Gunung Lawu Gundul, Ganjar Perintahkan Wabup Karanganyar Tanam
Pohon. [online]. Di https://humas.jatengprov.go.id/detail_berita_gubernur?id=3985 [14
Juli 2020].
7
Maulana, Ikbal. 2018. Analisis Faktor Perubahan Penggunaan Lahan di Kabupaten Bekasi pada
Tahun 2015 dengan Aplikasi Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh. Skripsi.
UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Moniaga, Vicky. 2016. Dampak Ekonomi dan Sosial Alih Fungsi Lahan Pertanian Holtikultura
Menjadi Kawasan Wisata Bukit Rurukan di Kecamatan Tomohon Timur. Jurnal Agri-
Sosial Ekonomi. Vol. 12 (3): Hal. 113-124.
Najib, Andi Arsyin, Indarti Komala Dewi dan Edy Mulyadi. 2018. Jurnal Online Mahasiswa
(JOM). Vol. 1, No. 1. Hal. 1-10.
Nugroho Iwan dan Rokhmin Dahuri. 2012. Pembangunan Wilayah: Perspektif Ekonomi, Sosial
dan Lingkungan. Jakarta: LP3ES.
Nuraeni, Rani, Santun Risma Pandapotan Sitorus dan Dyah Retno Panuju. 2017. Analisis
Perubahan Penggunaan Lahan dan Arahan Penggunaan Lahan Wilayah di Kabupaten
Bandung. Jurnal Buletin Tanah dan Lahan. Vol. 1, No. 1. Hal. 79-85.
Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Karanganyar Tahun 2013-2032. Kabupaten Karanganyar.
Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 19 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten K arang
81 yar Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Kar an Tahun 2013-2032. Kabupaten Karanganyar.
Pinangkaan, Karfel, Sonny Tilaar dan Papia J. C. Franklin. 2019. Analisis Perubahan Penggunaan
Lahan di Amurang. Jurnal Spasial. Vol. 6, No. 2. Hal. 493-500.
Priambudi Bagus Nuari dan Bitta Pigawati. 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan
Pemanfaatan Lahan dan Sosial Ekonomi di Sekitar Apartemen Mutiara Garden. Jurnal
Teknik PWK. Vol. 3, No. 4. Hal. 576-584.
Puspo Wardoyo. 2020. Perda RTRW Karanganyar Disahkan, Ini 3 Kecamatan Wilayah Zona
Industri yang Paling Diburu Investor. [online]. Di
https://joglosemarnews.com/daerah/karanganyar/ [14 Juli 2020].
Putra Artha Agung Alank Sigit Permadi dan Putu Rudy Satiawan. 2018. Perumusan Faktor-
Faktor Perubahan Penggunaan Lahan Akibat Pembangunan Jalan Tol Waru-Juanda di
Kelurahan Tambakoso Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Teknik ITS. Vol. 7, No. 2. Hal. C173-
C179.
Riswandha Y dan H. Wahyono. 2017. Pengaruh Kegiatan Wisata Terhadap Perubahan
Penggunaan Lahan di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Jurnal Teknik
PWK (Perencanaan Wilayah Dan Kota). Vol. 6, No. 2. Hal. 131–141.
Sasongko, Wisnu, Ilham Akbar Safari dan Kartika Eka Sari. 2017. Konversi Lahan Pertanian
Produktif Akibat Pertumbuhan Lahan Terbangun di Kecamatan Kota Sumenep. Jurnal
Plano Madani. Vol. 6, No. 1. Hal. 15-26.
Sodikin. 2015. Sistem Informasi Geografis & Penginderaan Jauh. Jakarta: t.p.
Sudrajat. 2015. Mengenal Lahan Salah dan Memahami Multifungsinya Bagi Manusia dan
Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods).
Cetakan ke-8. CV. Alfabeta: Bandung.