You are on page 1of 12

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

(PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN DATAR DAN CERMIN CEMBUNG)

(DELFINA WITRI)
(856265677)

UPBJJ (PADANG POKJAR BAWAN)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : DELFINA WITRI


NIM/ID Lainnya : 856265677
Program Studi : S1 PGSD BI
Nama Sekolah : SDIT AL MADANIY

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Dasmita, S.Pd, M.Pd


Nip/Id Lainnya : 1005078601/14003179
Instansi Asal : STIKIP Nasional
Nomor Hp : 085288016665
Alamat Email : das.mita20@yahoo.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : DELFINA WITRI


NIM : 856265677
Program Studi : S1 PGSD BI

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Lubuk Basung, 28 Mei 2023


Yang membuat pernyataan

DELFINA WITRI
A. PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN DATAR DAN CERMIN CEMBUNG

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya
2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar
3. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung

C. ALAT DAN BAHAN


1. Cermin datar
2. Cermin cembung
3. Lampu senter
4. Busur derajat
5. Kertas putih
6. Lilin
7. Layar
8. Celah cahaya

D. LANDASAN TEORI
1. Cahaya
Cahaya menurut Newton (1642 - 1727) terdiri dari partikel-partikel ringan berukuran
sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan kecepatan yang
sangat tinggi. Sementara menurut Huygens ( 1629 - 1695), cahaya adalah gelombang
seperti halnya bunyi. Perbedaan antara keduanya hanya pada frekuensi dan panjang
gelombangnya saja.
Cahaya merupakan gelombang yang mempunyai sifat elektromagnetik,
sehingga cahaya mempunyai beberapa sifat-sifat tertentu yang dapat memberikan
manfaat bagi kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya. Berikut sifat-sifat
cahaya, antara lain:
a. Cahaya Dapat Dipantulkan
Pemantulan (refleksi) atau pencerminan adalah proses terpancarnya kembali
cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya. Pemantulan cahaya dapat
dibedakan menjadi dua yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur.
1) Pemantulan cahaya secara teratur
Ketika cahaya mengenai benda yang permukaannya datar dan mengkilap,
maka cahaya akan dipantulkan secara teratur. Contohnya cahaya mengenai
kaca, maka akan dipantulkan secara teratur. Sudut datang cahaya sama
dengan sudut pantul cahaya.
2) Pemantulan baur
Pemantulan tidak teratur sering disebut dengan pemantulan baur atau difus.
Pemantulan tidak teratur terjadi ketika cahaya mengenai benda yang
permukaannya kasar, bergelombang, dan tidak mengkilap. Contohnya
cahaya mengenai permukaan aspal, pemukaan air, dan permukaan batu.
b. Cahaya Dapat Dibiaskan
Cahaya dapat dibiaskan ketika cahaya tersebut melewati dua medium yang
berbeda. Misalnya pada kasus sebatang pensil yang dicelupkan di dalam gelas
yang berisi air. Dari samping akan terlihat pensil patah, padahal pensil tidak
patah. Kemudian contoh pembiasan pada kolam renang yang dalam akan terlihat
dangkal. Jika cahaya merambat dari medium yang kurang rapat (udara) menuju
medium yang lebih rapat (contohnya air) maka akan dibiaskan mendekati garis
normal.
c. Cahaya Merambat Lurus
Cahaya akan merambat lurus jika melewati satu medium perantara. Misalnya
pada saat kita menyalakan lampu senter, maka lampu senter tersebut akan
mengarah lurus. Hal ini dimanfaatkan pada sinar laser. Pada senjata yang
dilengkapi dengan sinar laser merah, sinar laser tersebut diarahkan kepada
lawan. Fungsi sinar laser merah tersebut berfungsi sebagai penentu arah tembak
senjata.
d. Cahaya Menembus Benda Bening
Benda bening adalah benda yang dapat ditembus oleh cahaya.Pada saat senter
yang telah kita nyalakan kemudian diarahkan pada plastik yang bening, maka
cahaya terlihat tembus.Demikian juga Cahaya dapat masuk ke dalam rumah
melalui celah-celah serta juga dapat melalui kaca jendela bening yang ada di
rumah. Jika cahaya mengenai benda yang hitam atau tidak tembus cahaya maka
akan timbul bayangan. Misalnya pada waktu siang hari berjalan, maka kita akan
melihat bayangan kita.
e. Cahaya Dapat Diuraikan
Dispersi adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik) menjadi cahaya
berwarna-warni (monokromatik). Cahaya putih yang diarahkan ke prisma akan
terurai menjadi cahaya berwarna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan
ungu. Cahaya-cahaya ini memiliki panjang gelombang yang berbeda. Setiap
panjang gelomabang meniliki indeks bias yang berbeda. Semakin kecil panjang
gelombang, semakin besar indeks biasnya.Contoh dispersi cahaya yaitu
terbentuknya pelangi.
2. Cermin
Devais optik paling sederhana salah satunya adalah cermin. Terdapat tiga jenis
cermin yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung.
a. Cermin datar (plane mirror)
Cermin datar dibentuk dari permukaan datar atau dapat juga dikatakan sebagai
bagian luar (atau dalam) dari suatu permukaan silinder (atau bola) dengan jari-jari
tak hingga. Cermin datar akan memantulkan berkas-berkas sejajar cahaya datang
menjadi berkas-berkas cahaya pantul yang sejajar satu sama lain seperti
ditunjukkan dalam Gambar 1

Gambar 1. Cermin datar memantulkan berkas-berkas yang datang sejajar


menjadi kembali sejajar
b. Cermin cekung (concave mirror)
Cermin cekung dibentuk dari permukaan dalam suatu silinder (atau bola), di
mana berkas-berkas sejajar cahaya yang datang tidak lagi dipantulkan sejajar
sebagaimana dalam Gambar 7, melainkan dipantulkan mendekati suatu titik yang
dikenal sebagai titik fokus cermin. Ilustrasi mengenai hal ini diberikan dalam
Gambar 2
Gambar 2. Berkas-berkas yang datang sejajar pada cermin cekung dipantulkan
melewati suatu titik 0 yang dekat dengan titik fokus 1.

Bila berkas-berkas sejajar yang datang juga sejajar dengan sumbu utama (garis
yang menghubungkan titik 1 dan 2 dalam gambar 2 maka titik pertemuan berkas-
berkas pantul yang semula titik 0 akan menjadi titik 1, yang dikenal pula sebagai
titik fokus cermin (cekung).
c. Cermin cembung (convex mirror)
Pada cermin cembung berkas-berkas sejajar yang datang akan dipantulkan saing
menjauh satu sama lain, seakan-akan berkas-berkas pantul bersumber dekat dari
suatu titik yang disebut sebagai titik fokus. Cermin cembung dapat dibentuk dari
suatu permukaan luar suatu silinder (atau bola).

Gambar 3. Berkas-berkas yang datang sejajar pada cermin cembung dipantulkan


seakan-akan bersumber dari suatu titik 0 yang dekat dengan titik fokus 1.

Bila berkas-berkas sejajar yang datang juga sejajar dengan sumbu utama (garis
yang menghubungkan titik 1 dan 2 dalam Gambar 3 maka titik pertemuan
perpanjangan berkas-berkas pantul yang semula adalah titik 0 akan menjadi titik
1, yang dikenal pula sebagai titik fokus cermin (cembung).
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
a. Susunlah lampu senter dan celah cahaya di depan cermin datar seperti gambar
7.1
b. Nyalakanlah lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar
c. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah 2, sehingga tampak sudut
dating dan sudut pantulnya
d. Ukurlah besar sudut dating (i) dan besar sudut pantul (r)
e. Letakkan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan amati
bayangannya selama benda itu anda geser-geserkan didepan cermin datar
f. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar

2. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung


a. Susunlah alat seperti gambar 7.2
b. Nyalakan lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum
dan sesudah mengenai cermin cembung
c. Gambarkanlah jalannnya berkas sinar pada langkah 2, sehingga Nampak sudut
dating dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk
d. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung

F. HASIL PENGAMATAN
1. Pemantulan cahaya pada cermin datar
Gambar jalannya berkas sinar ada cermin datar
Besar sudut datang (i) dan sudut pantul (r)
No i (derajat) r (derajat)
1 45 45
2 50 50
3 55 55
4 60 60
5 65 65
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
1) Tegak
2) Maya
3) Sama besar
4) Jarak benda sama dengan jarak bayangan
5) Tinggi benda sama dengan tinggi bayangan
2. Pemantulan cahaya pada cermin cembung

Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung


1) Tegak
2) Maya
3) Ukuran bayangan yang dihasilkan lebih kecil dari benda (Diperkecil)

G. PEMBAHASAN
Telah dilakukan percobaan percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar dan
cermin cembung. Pada percobaan ini yang diamati yaitu sinar pantul dari seberkas sinar
apabila dikenai oleh cermin datar dan cermin cembung. Ketika cermin datar terkena
sinar, maka sinar tersebut akan dipantulkan oleh cermin. Hal ini sesuai dengan hukum
pemantulan cahaya pada cermin datar dimana sudut datang (i) dan sudut pantul (r) sama
besar. Dari data yang telah didapatkan ketika sudut datangnya 45 derajat maka sudut
pantulnya juga 45 derajat. Sedangkan untuk data kedua sampai dengan data kelima
didapatkan juga hasil yang sama antara besar sudut datang dengan sudut pantul.
Sehingga sifat bayangan yang terbentuk yaitu tegak, maya, sama besar, jarak bayangan
sama dengan jarak benda, dan tinggi benda sama dengan tinggi bayangan.
Apabila sinar mengenai cermin cembung, maka sinar pantulnya akan menjauh
atau menyebarkan. Setelah dilakukan percobaan, didapatkan hasil bayangan yang
terbentuk yaitu maya, tegak, dan diperkecil.

H. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari percobaan yang sudah dilakukan, yaitu:
1. Pada cermin datar sudut datang sama besar dengan sudut pantul (i=r), sehingga
didapatkan bayangan tegak, maya, sama besar, jarak bayangan sama dengan jarak
benda, dan tinggi benda sama dengan tinggi bayangan.
2. Pada cermin cembung sinar pantul yang terbentuk akan menjauh atau menyebarkan,
sehingga hasil bayangan yang terbentuk yaitu maya, tegak, dan diperkecil.

I. DAFTAR PUSTAKA
Prianto, Yudi. 2016. Pemahaman Konsep Sifat-Sifat Cahaya melalui Model
PembelajaranStudent Facilitatorand Explaining(SFE) pada Siswa Kelas V di MI AL-
Abror. Jurnal TEKPEN, 1(2). 1-17.

Rumanta, M. 2022. Praktikum IPA di SD. Banten: Universitas Terbuka.

Viridi, Sparisoma. Novitrian. 2014. Cahaya dan Optik: Pemantulan-Cermin dan


Pembiasan-Lensa. Pelatihan Penguatan Kompetensi Guru OSN Tingkat SMP & SMA se-
Aceh Batch III. 4.1 – 4.7.

J. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Agar lensa cembung yang memiliki jarak fokus 20 cm dapat membentuk bayangan
nyata pada jarak setengah kali jarak bendanya, dimanakah benda harus diletakkan
terhadap lesa cembung tersebut?
Jawaban :
f = 20 cm
S’ = ½ s
ditanya = S?

f. S
S= ’
S -f
20 1/2 S
= 1
−20
2S
= ½ S-20 = 10
S = 60 cm
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Kesulitan yang dialami saat praktikum yaitu, dalam hal mengukur sudut pantul dan sudut
datang. Ruangan untuk melakukan pengamatan kurang gelap, sehingga bayangan yang
diamati susah dan butuh pengulangan.
Saran dan masukan untuk praktikan berikutnya yaitu memahami prosedur kerja sebelum
melakukan percobaan. Gunakan ruangan praktikum yang mendukung dalam melakukan
pengamatan bayangan sehingga tidak dibutuhkan pengulangan kerja.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1. Foto alat dan bahan

2. Foto percobaan

3. Video percobaan

You might also like