You are on page 1of 18

MAKALAH

MATHEMATICS LEARNING & TEACHING STRATEGY


Problem Based Learning Model and Project Based Learning Model
(Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Model Pembelajaran Berbasis
Proyek)

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. Nurdin, M.Pd

Oleh :
Kelompok 3
Rizky Aditya (210101510003)
Ummu Athiyah Sudirman (210101511016)
Haerun Nisa (210101512005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA BILINGUAL


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu
yang telah diberikan. Tak lupa pula kita kirimkan salawat beserta salam kepada
Rasulullah SAW, yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam
yang terang benderang seperti sekarang ini.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu penulis dalam penyusunan makalah “ Problem Based Learning Model
and Project Based Learning Model” ini sehingga dapat terselesaikan. Makalah
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mathematics Learning
& Teaching Strategy, yang dibuat berdasarkan studi pustaka.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.
Makassar, 15 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................ Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang.................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 2

D. Manfaat Penulisan .............................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 4

A. Model Problem Based Learning (PBL) .............................................................. 4

B. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ........................................ 8

BAB III PENUTUP............................................................................................... 14

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 14

B. Saran ................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pembelajaran di kelas sekarang ini masih banyak ditemukan siswa yang
pasif dalam pembelajaran, serta guru yang menjadi pusat pembelajaran. Siswa
hanya duduk dan mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru sehingga
pembelajaran akan membosankan dan siswa pun terkadang tidak memahami apa
yang dijelaskan oleh gurunya tersebut. Sebagai guru tentunya harus menciptakan
suasana yang aktif dan menyenangkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar di
kelas. Guru juga harus kreatif dalam menyampaikan bahan ajar kepada siswa
sehingga pembelajaran tersebut bermakna bagi siswa.
Pemerintah pun telah menerapkan kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013
atau Kurikulum Nasional demi terciptanya pendidikan yang baik. Dengan
diterapkannya Kurikulum Nasional ini adalah untuk menciptakan keseimbangan
antara kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. Kurikulum ini mendorong peserta
didik untuk mampu melakukan observasi, bertanya, menalar dan
mengkomunikasikan apa yang mereka peroleh melalui kegiatan pembelajaran.
Agar tercapainya tujuan dari pelaksanaan Kurikulum 2013 ini adalah dengan
menggunakan model pembelajaran yang menuntut siswa aktif, menciptakan
suasana yang menyenangkan, sehingga tujuan pembelajaran tercapai secara efektif
dan efisien. Tentunya disini guru sangat berperan dalam merancang dan
melaksanakan sebuah pembelajaran. Diantaranya adalah dengan menerapkan
model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dan proyek
(Project Based Learning).
Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang
dihadapi secara ilmiah. Model ini bercirikan penggunaan masalah kehidupan
nyata sebagai sesuatu dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan
menyelesaikan masalah, serta mendapatkan pengetahuan konsep-konsep penting.
Pendekatan ini mengutamakan proses belajar di mana tugas guru harus
2

memfokuskan diri untuk membantu siswa mencapai keterampilan mengarahkan


diri. Dalam penerapan model 2 pembelajaran berbasis masalah guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menetapkan topik masalah, walaupun sebenarnya
guru sudah mempersiapkan apa yamh harus dibahas. Proses pembelajaran
diarahkan agar siswa mampu menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis.
Perkembangan siswa tidak hanya terjadi pada aspek kognitif tetapi juga aspek
afektif dan psikomotor melalui penghayatan secara internal akan masalah yang
dihadapi.
Model pembelajaran berbasis masalah diharapkan dapat memberikan latihan
dan kemampuan setiap individu untuk dapat menyelesaikan masalah yang
dihadapi. Model Project Based Learning (PjBL) ini menuntut siswa aktif dan
bertanggung jawab bersama teman kelompoknya, siswa juga dituntut untuk
berpikir kritis dan melatih kepekaan siswa dalam sebuah masalah, sebab pada
dasarnya model ini menyajikan masalah di awal pembelajaran, dan siswa dituntut
untuk kreatif untuk menciptakan sebuah produk yang dapat membantu atau
mengatasi masalah tersebut. Untuk itu, dalam makalah ini penyusun akan
membahas mengenai model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) dan proyek (Project Based Learning).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Problem Based Learning (PBL), karakteristik, langkah-langkah,
kelebihan, dan kelemahan PBL?
2. Apa itu Project Based Learning (PjBL), karakteristik, langkah-langkah,
kelebihan, dan kelemahan PjBL?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu Problem Based Learning (PBL), karakteristik, langkah-
langkah, kelebihan, dan kelemahan PBL
2. Mengetahui apa itu Project Based Learning (PjBL), karakteristik, langkah-
langkah, kelebihan, dan kelemahan PjBL?
3

D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan adalah memberikan pengetahuan kepada pembaca
tentang profesionalisme gurudan diharapkan kita akan menjadi calon guru yang
professional agar proses belajar mengajar dikelas menjadi lebih baik lagi.
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Problem Based Learning (PBL)


1. Pengertian Model Problem Based Learning
Kehidupaan identik dengan menghadapai masalah. Model pembelajaran ini
melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
berorientasi pada masalah autentik dari kehidupan aktual siswa, untuk
merangsang kemampuan berfikir tingkat tinggi. Kondisi yang tetap harus
dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, dan demokratis.
Menurut Duch (1995) dalam Aris Shoimin (2014:130) mengemukakan bahwa
pengertian dari model Problem Based Learning (PBL) adalah model pengajaran
yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta
didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta
memperoleh pengetahuan.
Finkle and Torp (1995) dalam Aris Shoimin (2014:130) menyatakan bahwa
PBL merupakan pengembangan kurikulum dan sistem pengajaran yang
mengembangkan secara stimulan strategi pemecahan masalah dan dasardasar
pengetahuan dan keterampilan dengan menempatkan para peserta didik dalam
peran aktif sebagai pemecah permasalahan sehari-hari yang tidak terstruktur
dengan baik.
Dua definisi diatas mengandung arti bahwa PBL merupakan suasana
pembelajaran yang diarahkan oleh suatu permasalahan sehari-hari. Sedangkan
menurut Kamdi (2007:77) berpendapat bahwa Model Problem Based Learning
diartikan sebagai sebuah model pembelajaran yang didalamnya melibatkan siswa
untuk berusaha memecahkan masalah dengan melalui beberapa tahap metode
ilmiah sehingga siswa diharapkan mampu mempelajari pengetahuan yang
berkaitan dengan masalah tersebut dan sekaligus siswa diharapkan akan memilki
keterampilan dalam memecahkan masalah.
Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Problem Based Learning menjadi sebuah pendekatan pembelajaran
5

yang berusaha menerapkan masalah yang terjadi dalam dunia nyata sebagai
sebuah konteks bagi para siswa dalam berlatih bagaimana cara berfikir kritis dan
mendapatkan keterampilan dalam pemecahan masalah, serta tak terlupakan untuk
mendapatkan pengetahuan sekaligus konsep yang penting dari materi ajar yang
dibicarakan.
2. Karakteristik Model Problem Based Learning
Berdasarkan teori yang dikembangkan Barrow, Min Liu (2005) dalam Aris
Shoimin (2014:130) menjelaskan karakteristik dari PBL, yaitu:
a. Learning is student-centered
Proses pembelajaran dalam PBL lebih menitikberatkan kepada siswa sebagai
orang belajar. Oleh karena itu, PBL didukung juga oleh teori konstruktivisme
dimana siswa didorong untuk dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri.
b. Autenthic problems from the organizing focus for learning
Masalah yang disajikan kepada siswa adalah masalah yang autentik sehingga
siswa mampu dengan mudah memahami masalah tersebut serta dapat
menerapkannya dalam kehidupan profesionalnya nanti.
c. New information is acquired through self-directed learning
Dalam proses pemecahan masalah mungkin saja belum mengetahui dan
memahami semua pengetahuan prasayaratnya sehingga siswa berusaha untuk
mencari sendiri melalui sumbernya, baik dari buku atau informasi lainnya.
d. Learning occurs in small group
Agar terjadi interaksi ilmiah dan tukar pemikiran dalam usaha mengembangkan
pengetahuan secara kolaboratif, PBL dilaksanakan dalam kelompok kecil.
Kelompok yang dibuat menuntut pembagian tugas yang jelas dan penerapan
tujuan yang jelas.
e. Teachers act as facilitators
Pada pelaksanaan PBL, guru hanya berperan sebagai fasilitator. Meskipun
begitu guru harus selalu memantau perkembangan aktivitas siswa dan
mendorong mereke agar mencapai target yang hendak dicapai.
Sedangkan ciri dari model problem Based learning berdasarkan info dunia
pendidikan menyatakan bahwa ciri yaitu:
6

a. Kegiatan belajar mengajar dengan model Problem Based Learning dimulai


dengan pemberian sebuah masalah.
b. Masalah yang disajikan berkaitan dengan kehidupan nyata para siswa.
c. Mengorganisasikan pembahasan seputar disiplin ilmu.
d. Siswa diberikan tanggungjawab yang maksimal dalam membentuk maupun
menjalankan proses belajar secara langsung.
e. Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok kecil.
f. Siswa dituntut untuk mendemonstrasikan produk atau kinerja yang telah
mereka pelajari.
Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model
Problem Based Learning dimulai oleh adanya masalah yang dalam hal ini dapat
dimunculkan oleh siswa ataupun guru, kemudian siswa memperdalam
pengetahuannya tentang apa yang mereka telah ketahui dan dan apa yang perlu
mereka ketahui untuk memecahkan masalah tersebut. Siswa dapat memilih
masalah yang dianggap menarik untuk dipecahkan sehingga mereka terdorong
untuk berperan aktif dalam belajar.
3. Langkah-langkah Model Problem Based Learning (PBL)
Aris Shoimin (2014:131) mengemukakan bahwa langkah-langkah dalam model
pembelajaran Problem Based Learning adalah sebagai berikut:
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan.
Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
b. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal,
dll).
c. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah,
pengumpulan data, hipotesis, dan pemecahan masalah.
d. Guru membantu siswa dalam merencanakan serta menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagai tugas dengan temannya.
e. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
7

Sedangkan langkah-langkah dalam model pembelajaran Problem Based


learning menurut info pendidikan menyatakan bahwa langkah-langkah
pembelajarannya yaitu:
a. Orientasi siswa kepada masalah Kegiatan yang pertama dilakukan dalam model
ini adalah dijelaskannya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh guru,
selanjutnya disampaikannya terkait logistik yang dibutuhkan, diajukannya
suatu masalah yang harus dipecahkan siswa, memotivasi para siswa agar dapat
terlibat secara langsung untuk melakukan aktivitas pemecahan masalah yang
menjadi pilihannya.
b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar Guru dapat melakukan perannya untuk
membantu siswa dalam mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar
yang terkait dengan masalah yang disajikan.
c. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Guru melakukan
usaha untuk mendorong siswa dalam mengumpulkan informasi yang relevan,
mendorong siswa untuk melakukan eksperimen, dan untuk mendapat
pencerahan dalam pemecahan masalah.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Guru membantu para siswa-
siswinya dalam melakukan perencanaan dan penyiapan karya yang sesuai
misalnya laporan, video atau model, serta guru membantu para siswa untuk
berbagi tugas antar anggota dalam kelompoknya.
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Guru membantu
para siswa dalam melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dalam setiap proses yang mereka gunakan.
Dari beberapa pendapat di atas mengenai langkah-langkah dalam model
pembelajaran Problem Based Learning dapat diambil kesimpulan bahwa langkah-
langkah dalam model PBL ini dimulai dengan menyiapkan logistic yang
dibutuhkan lalu penyajian topik atau masalah, dilanjutkan dengan siswa melakukan
diskusi dalam kelompok kecil, mencari solusi dari permasalahan dari berbagai
sumber secara mandiri atau kelompok, menyampaikan solusi dari permasalahan
dalam kelompok berupa hasil karya dalam bentuk laporan, dan kemudian
melakukan evaluasi terhadap proses apa saja yang mereka gunakan.
8

4. Kelebihan Model Problem Based Learning (PjBL)


Aris Shoimin (2014:132) berpendapat bahwa kelebihan model Problem Based
Learning diantaranya:
a. Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam
situasi nyata.
b. Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui
aktivitas belajar.
c. Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada
hubungannya tidak perlu dipelajari oleh siswa. Hal ini mengurangi beban siswa
dengan menghafal atau menyimpan informasi.
d. Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok.
e. Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan, baik dari
perpustakaan, internet, wawancara, dan observasi.
f. Siswa memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri.
g. Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah dalam
kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka.
h. Kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi melalui kerja kelompok
dalam bentuk peer teaching.
5. Kelemahan Model Problem Based Learning (PBL)
Aris Shoimin (2014:132) berpendapat bahwa selain memiliki kelebihan, model
Problem Based Learning juga memilki kelemahan, diantaranya sebagai berikut:
a. PBL tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran, ada bagian guru
berperan aktif dalam menyajikan materi. PBL lebih cocok untuk pembelajaran
yang menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya dengan pemecahan
masalah.
b. Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa yang tinggi akan
terjadi kesulitan dalam pembagian tugas.

B. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)


1. Pengertian Model Project Based Learning (PjBL)
9

Model merupakan representasi tiga dimensi dari objek riil. Model pembelajaran
adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial.
Project based learning merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan
kebebasan kepada peserta didik untuk merencanakan aktivitas belajar,
melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan produk
kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain.
“ Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru meliputi
pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran yang sudah
terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh” .
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah pola pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir,
proses pembelajaran yang disajikan secara khas oleh guru untuk mencapai tujuan
belajar. Salah satu model pembelajaran adalah model pembelajaran berbasis
proyek (Project-based learning).
Model pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran inovatif yang
berpusat pada peserta didik (student centered) dan menetapkan guru sebagai
motivator dan fasilitator, dimana peserta didik diberi peluang bekerja secara
otonom mengkontruksi belajarnya. Model PjBL merupakan suatu model
pembelajaran yang melibatkan suatu proyek dalam proses pembelajaran.
“ Model pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang
menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media” . Model pembelajaran
berbasis proyek merupakan pemberian tugas kepada semua peserta didik untuk
dikerjakan secara individual, peserta didik dituntut untuk mengamati, membaca
dan meneliti.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran berbasis proyek adalah pembelajaran yang berfokus pada aktivitas
peserta didik untuk dapat memahami suatu konsep dan prinsip dengan melakukan
penelitian yang mendalam tentang suatu masalah dan mencari solusi yang relevan
10

dan peserta didik belajar secara mandiri serta hasil dari pembelajaran ini adalah
produk.
2. Karakteristik Model Project Based Learning
Model pemebelajaran merupakan komponen penting dalam kegiatan belajar,
dalam hal ini tidak semua karakteristik dari model pembelajaran tersebut cocok
dengan karakteristik yang dimiliki peserta didik. Model pembelajaran berbasis
proyek (Project Based Learning), yaitu:
a. Peserta didik sebagai pembuat keputusan, dan membuat kerangka kerja.
b. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya.
c. Peserta didik sebagai perancang proses untuk mencapai hasil.
d. Peserta didik bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi
yang dikumpulkan.
e. Melakukan evaluasi secara kontinue.
f. Peserta didik secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan.
g. Hasil akhir berupa produk dan evaluasi kualitasnya.
h. Kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.
The characteristics of PBL are developing students’ thungking skills, allowing
them to have creativity, encouraging them to work cooperatively, and leading
them to access the information on their own and to demonstrate this information.
PBL ussualy require students to participate willingly in the meaningful learning
activities proposed, mostly teamwork.
3. Langkah-Langkah Project Based Learning (PjBL)
Langkah-langkah pembelajaran dalam Project Based Learning sebagaimana yang
dikembangkan oleh The George Lucas Educational Foundation terdiri dari:
a. Dimulai dengan pertanyaan yang esensial
Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan
suatu investigasi mendalam. Pertanyaan esensial diajukan untuk memancing
pengetahuan, tanggapan, kritik dan ide peserta didik mengenai tema proyek
yang akan diangkat.
b. Perencanaan aturan pengerjaan proyek
11

Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat


mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara
mengintegrasikan berbagai subjek mungkin, serta mengetahui alat dan bahan
yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
c. Membuat jadwal aktifitas
Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek. Jadwal ini disusun untuk mengetahui berapa lama
waktu yang dibutuhkan dalam pengerjaan proyek.
d. Me-monitoring perkembangan proyek peserta didik
Pendidik bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas
peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara
memfasilitasi peserta didik pada setiap proses.
e. Penilaian hasil kerja peserta didik
Penilaian dilakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur ketercapaian
standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masingmasing peserta didik,
memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta
didik, membantu pendidik dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
f. Evaluasi pengalaman belajar peserta didik
Pada akhir proses pembelajarannya, pendidik dan peserta didik melakukan
refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudh dijalankan. Proses
refleksi dilakukan baik secara individu amupun kelompok. Pada tahap ini
peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya
selama menyelesaikan proyek.
Pembelajaran Project Based Leaning memiliki langkah secara umum yaitu:
planning (perencanaan), creating (Impelementasi), Processing (pengolahan).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan langkah-langkah pembelajaran
berbasis proyek yang diungkapkan The George Lucas Educational Foundation
yang terdiri dari 6 langkah pembelajaran yaitu dimulai dengan pertanyaan yang
esensial, perencanaan aturan pengerjaan proyek, membuat jadwal aktivitas,
memonitoring perkembangan proye peseta didik, penilaian hasil kerja peserta
didik, evaluasi pengalaman belajar peserta didik.
12

4. Kelebihan dan Kelemahan Model Project Based Learning (PjBL)


a. Kelebihan Model PjBL
Kelebihan dari pembelajaran berbasis proyek antara lain:
1) Meningkatkan motivasi, dimana siswa tekun dan berusaha keras dalam
mencapai proyek dan merasa bahwa belajar dalam proyek lebih
menyenangkan dari pada komponen kurikulum lain.
2) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, dari berbagai sumber yang
mendeskripsikan lingkungan belajar berbasis proyek membuat siswa
menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem kompleks.
3) Meningkatkan kolaborasi, pentingnya kerja kelompok dalam proyek
memerlukan peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikan
keterampilan komunikasi.
4) Meningkatkan keterampilan mengelola sumber, bila diimpelementasikan
secara baik maka peserta didik akan belajar dan praktik dalam
mengorganisasi proyek, membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain
seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
5) Meningkatkan ketrampilan peserta didik dalam mengelola sumber belajar.
6) Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikan
keterampilan komunikasi.
7) Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik kompleks
dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.
8) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik
maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
Menurut Moursund beberapa keuntungan dari pembelajaran berbasis proyek
antara lain sebagai berikut:
1) Increased motivation,
2) Increased problem-solving ability,
3) Improved library research skills,
4) Increased collaboration,
5) Increased resource-managemen skills.
b. Kelemahan Model PjBL
13

Sebagai model pembelajaran tentu saja model pembelajaran berbasis proyek


juga memiliki kelemahan pembelajaran berbasis proyek adalah:
1) Membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah dan menghasilkan
produk.
2) Membutuhkan biaya yang cukup.
3) Membutuhkan guru yang terampil dan mau belajar.
4) Membutuhkan fasilitas, peralatan, dan bahan yang memadai.
5) Tidak sesuai untuk peserta didik yang mudah menyerah dan tidak memiliki
pengetahuan serta ketrampilan yang dibutuhkan.
6) Kesulitan melibatkan semua peserta didik dalam kerja kelompok.
14

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Problem Based Learning (PBL) merupakan suatu pendekatan pembelajaran
yang fokusnya pada siswa dengan mengarahkan siswa menjadi pembelajar
mandiri yang terlibat langsung secara aktif dalam pembelajaran berkelompok.

Project Based Learning (PjBL) adalah metode pembelajaran yang dapat


diterapkan pada semua jenjang pendidikan. Dalam metode pembelajaran ini
pendidik berperan sebagai fasiliator. PjBL bertujuan untuk menemukan
pemecahan masalah, disamping itu juga agar peserta didik mempelajari konsep
cara pemecahan masalah dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Dalam
mempelajari konsep dan kemampuan berpikir kritis tersebut peserta didik bekerja
secara bersama‐sama dalam kelompoknya untuk mengkaji masalah-masalah riil.
Pada mekanisme kelompok ini akan terjadi dialog saling memberi danmenerima
di antara anggota kelompoktersebut sehingga diperoleh pemahaman yang
mendalam dan matang. PjBL ini memfokuskan pada: pemecahan masalah nyata,
kerja kelompok, umpan balik, diskusi dan laporan akhir.

B. Saran
Project Based Learning merupakan salah satu metode dalam pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran yang menghendaki adanya
lingkungan belajar yang nyata sesuai konteks yang real dilapangan. Oleh karena
itu hendaknya pendidik dapat menerapkan metode pembelajaran ini sesuai dengan
materi pelajaran yang diampunya.
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di
atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya
penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun
dari para pembaca.
15

DAFTAR PUSTAKA

Afriana, J. (2015). Project based learning. ResearchGate. 6-18.

Agung, I. (2020). Model pembelajaran problem based learning (pbl) sebagai


rujukan dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Universitas
Udayana, 1-12.

Hakim, A. (2020). Model pembelajaran project based learning. Institut Agama


Islam Negeri Metro Khusus, 2-7.

http://repository.radenintan.ac.id/1914/4/BAB_II2_EDIT.pdf

Linda, A. N. dkk. (2019). Problem based learning (pbl) dan project based learning
(pjbl). 5-7.

You might also like