You are on page 1of 3

Nama : Khesieya Maulana Zahra

NPM : 2113033065
Kelas : C

“Menumbuhkan Karakter Cinta Sejarah Indonesia pada Siswa sebagai Upaya


Membangkitkan Jiwa Nasionalisme”

Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan sejarah dan budaya, dimana keragaman
dalam Indonesia memiliki akar-akar sejarah yang begitu beragam juga di wilayah Indonesia
(Poerniawan dkk, 2013). Hal ini dapat dilihat dari banyaknya peristiwa sejarah yang
dipelajari mulai dari bangku SD hingga SMA. Dengan adanya mata pelajaran sejarah pada
setiap jenjang pendidikan sekolah, seharusnya dapat membuat siswa memiliki karakter cinta
sejarah. Namun, realita yang terjadi pada saat ini banyak siswa atau generasi muda yang tidak
peduli pada sejarah bangsanya sendiri. Ini dibuktikan dengan banyak siswa yang tidak
menyukai pembelajaran sejarah disekolah, padahal pendidikan sejarah adalah suatu wahana
penting dalam penumbuhan karakter cinta sejarah (Firmansyah,& Kumalasari, 2015). Oleh
karena itu, upaya menumbuhkan karakter cinta sejarah pada setiap siswa atau generasi muda
harus direalisasikan. Hal ini guna menumbuhkan rasa nasionalisme yang seharusnya dimiliki
oleh setiap warga negara, terlebih siswa atau generasi muda.
Bentuk adanya karakter cinta sejarah ketika memiliki rasa ketertarikan serta
penghargaan yang mendalam terhadap peristiwa sejarah, tokoh-tokoh bersejarah, budaya,
tradisi dan peristiwa penting di masa lalu yang membentuk suatu bangsa. Maka dari itu, dapat
dipastikan jika seseorang memiliki karakter cinta sejarah, maka otomatis orang tersebut
memiliki jiwa nasionalisme. Kesadaran sejarah memiliki kedudukan yang esensial dalam
membentuk jiwa nasionalisme. Tanpa kesadaran sejarah, kedua fungsi tersebut sulit kiranya
untuk dipacu, dengan perkataan lain semangat nasionalisme tidak dapat ditumbuhkan tanpa
kesadaran sejarah (Kartodirdjo, 1993).
Sejarah dalam salah satu fungsi utamanya adalah mengabdikan pengalaman-
pengalaman masyarakat di waktu yang lampau, yang sewaktu-waktu dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi masyarakat itu dalam memecahkan problema-problema yang dihadapinya.
Melalui sejarahlah nilai-nilai masa lampau dapat dipetik dan digunakan untuk menghadapi
masa kini. Oleh karena itu, tanpa sejarah orang tidak akan mampu membangun ide-ide
tentang konsekuensi dari apa yang dia lakukan dalam realitas kehidupannya pada masa kini
dan masa yang akan datang, dalam sebuah kesadaran historis.
Menurut Kartodirdjo (1989), kesadaran sejarah pada manusia sangat penting artinya
bagi pembinaan budaya bangsa. Kesadaran sejarah dalam konteks ini bukan hanya sekedar
memperluas pengetahuan, melainkan harus diarahkan pula kepada kesadaran penghayatan
nilai-nilai budaya yang relevan dengan usaha pengembangan kebudayaan itu sendiri.
Kesadaran sejarah dalam konteks pembinaan budaya bangsa dalam pembangkitan kesadaran
bahwa bangsa itu merupakan suatu kesatuan sosial yang terwujud melalui suatu proses
sejarah, yang akhirnya mempersatukan sejumlah nasion kecil dalam suatu nasion besar yaitu
bangsa. Dengan demikian indikator-indikator kesadaran sejarah tersebut dapat dirumuskan
mencakup: menghayati makna dan hakikat sejarah bagi masa kini dan masa yang akan
datang; mengenal diri sendiri dan bangsanya; membudayakan sejarah bagi pembinaan budaya
bangsa; dan menjaga peninggalan sejarah bangsa.
Maka dari itu, upaya menumbuhkan karakter cinta sejarah terhadap siswa merupakan
hal yang krusial dan esensial. Hal ini dikarenakan siswa merupakan generasi muda yang
nantinya akan melanjutkan tongkat estafet perjuangan bangsa ini. Ada beberapa upaya yang
dapat dilakukan untuk dapat menumbuhkan karakter cinta sejarah pada siswa, diantaranya:
1. Membaca Buku dan Artikel Sejarah
Salah satu cara terbaik untuk memupuk cinta sejarah adalah dengan membaca buku
dan artikel sejarah. Dengan membaca, kita dapat mengeksplorasi masa lalu dan
mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang peristiwa-peristiwa bersejarah yang
telah membentuk dunia kita
2. Mengunjungi Situs Bersejarah dan Museum
Mengunjungi situs bersejarah dan museum adalah cara lain yang efektif untuk
merasakan sejarah secara langsung. Melihat artefak dan tempat-tempat bersejarah dapat
memberikan pengalaman yang mendalam dan memungkinkan kita untuk merasakan
atmosfer zaman dulu.
3. Mendengarkan Narasi Sejarah
cara yang menyenangkan untuk memupuk cinta sejarah adalah dengan
mendengarkan narasi sejarah. Banyak sumber daya audio dan podcast sejarah tersedia
secara online yang dapat membawa kita dalam perjalanan waktu.
4. Berdiskusi tentang Sejarah
Berbicara tentang sejarah dengan teman-teman atau keluarga dapat membuka diskusi
yang menarik dan memperdalam pemahaman kita. Berbagi pengetahuan sejarah dengan
orang lain dapat memperkaya perspektif dan meningkatkan keterlibatan sosial.
Cinta sejarah adalah upaya penting dalam membentuk karakter individu dan
masyarakat. Dengan memahami sejarah, kita dapat menghargai akar budaya kita, belajar dari
kesalahan masa lalu, dan mengambil inspirasi dari prestasi manusia. Melalui berbagai upaya
seperti membaca, mengunjungi situs bersejarah, mendengarkan narasi, dan berdiskusi tentang
sejarah, kita dapat memupuk karakter cinta sejarah yang kuat. Semua ini akan membantu kita
menjadi warga yang lebih sadar akan warisan budaya dan nilai-nilai kemanusiaan, serta
mempersiapkan generasi mendatang untuk meneruskan cinta sejarah ini.

 Tempat publish : TirtoID


Referensi

https://journal.uny.ac.id/index.php/informasi/article/view/6386/5519
Fimansyah, W., & Kumalasari, D. (2015). Penanaman nilai-nilai nasionalisme melalui
pembelajaran sejarah
di SMA Kebangsaan Yogyakarta. ISTORIA Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah, 11(1).
Kartodirdjo, S. (1989). Fungsi Sejarah dalam Pembangunan Nasional. dalam Historika, (1).
Kartodirjo, S., & Baru, P. S. I. (1993). 1500-1900, dari Emperium sampai Imperium, jilid 1.
Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
Poerniawan, B. B. D., Waluyanto, H. D., & Zacky, A. (2013). Perancangan Permainan Kartu
Empat Kerajaan Besar Nusantara Untuk Menanamkan Rasa Cinta Sejarah Sendiri. Jurnal
DKV Adiwarna, 1(2), 11.

You might also like