You are on page 1of 18

STUDENT REPORT

PROSES MANUFAKTUR 2

Disusun oleh:
Gilang Surya Herlambang (21522108)
Reza Dian Shafitri (21522111)

Asisten : M-107
Kelompok : PJ-3
Kelas Tutorial : PJ
Yogyakarta, 05 Oktober 2022

(Farhan Aji Pradana)

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR TERINTEGRASI


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2022
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

BAB II
PRODUCTION BATCH 1

2.1 Tujuan Tutorial


Berikut merupakan tujuan praktikum pada mata kuliah Proses Manufaktur:
1. Praktikan mengetahui dan memahami teori mesin frais, mesin bor dan
mesin jigsaw.
2. Praktikan mengetahui dan memahami prinsip kerja mesin frais, mesin bor,
dan mesin jigsaw
3. Praktikan mengetahui dan memahami tools yang digunakan.
4. Praktikan dapat mengoperasikan mesin untuk membuat part Iron Base dan
MDF Base

2.2 Tugas Praktikum


Berikut merupakan tugas praktikum pada mata kuliah Proses Manufaktur:
1. Mempelajari dan memahami video pembelajaran.
2. Mempelajari dan memahami modul ajar.
3. Menganalis fungsi dan alur proses permesinan.
4. Membuat operation process chart dan lembar rencana proses.

2.3 Langkah Pengerjaan


Berikut merupakan langkah-langkah pengerjaan pada proses produksi part iron
base dan MDF base dengan milling machine, drilling machine, dan jigsaw
machine.

2.3.1 Jigsaw Machine


Jigsaw merupakan alat potong mesin yang memiliki fungsi untuk
memotong dan membelah sedangkan fungsi utamanya adalah untuk
memotong secara zig-zag atau tidak beraturan dan memiliki derajat
kemiringan yang bisa diatur sesuai dengan kebutuhan (Bahrudin et al.,
2019). Pada proses produksi ini, jigsaw digunakan untuk memotong
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

berbentuk persegi panjang pada bidang kerja dengan ukuran yang sudah
ditentukan sedangkan mata gergajinya menggunakan gigi yang rapat.
Mesin ini digunakan praktikan untuk melakukan proses pemotongan
pada material kayu MDF. Berikut merupakan langkah-langkah pemotongan
kayu MDF :
1. Melakukan pengukuran terhadap kayu MDF dengan dimensi 80 mm
× 50 mm lalu bentuk garis menggunakan spidol untuk memudahkan
pemotongan
2. Nyalakan mesin jigsaw dengan menekan tombol switch on
3. Atur kecepatan gerakan bilah gergaji dengan memutar ke arah
adjustment searah putaran jarum jam
4. Lakukan proses pemotongan dengan cara tangan berdiri sejajar di
samping bilah gergaji, lalu dorong kayu MDF ke arah bilah gergaji
dengan mengikuti alur pola yang telah dibuat
5. Turunkan kecepatan bilah gergaji dengan memutar adjustment
berlawanan arah jarum jam
6. Matikan mesin jigsaw dengan menekan tombol switch off

2.3.2 Drilling Machine (Mesin Bor)


Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakannya memutarkan alat pemotong
yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut
(pengerjaan pelubangan). Sedangkan pengeboran adalah operasi
menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja dengan
menggunakan pemotong berputaryang disebut bor dan memiliki fungsi
untuk membuat lubang, membuat lobang bertingkat, membesarkan lobang
dan Chamfer (Akhmadi et al., 2021). Pada umumnya mesin bor digunakan
untuk pembuatan lubang pada suatu benda kerja, sehingga mesin bor sangat
penting untuk proses pembuatan ulir yang cukup dalam.
Berikut merupakan langkah-langkah pada mesin bor yaitu sebagai
berikut :
1. Sebelum praktikan melakukan pengoprasian drilling machine
(mesin bor), praktikan melakukan penitikan pada part iron base
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

yang digunakan untuk menentukan titik tengah sebelum akan


dilakukannya pelubangan pada benda kerja menggunakan mesin
tersebut.
2. Pada saat penitikan, terdapat alat bantu yang harus dipersiapkan
berupa spidol untuk memberikan tanda pada benda kerja yang telah
diukur, jangka sorong untuk mengukur titik yang telah ditentukan
pada benda kerja, penitik merupakan sebuah alat yang digunakan
untuk menandai area yang akan di bor, palu untuk memberi tekanan
atau pukulan padda penitik agar menghasilkan sebuah lekukan kecil,
dan yang terakhir ragum untuk mengunci benda kerja agar tidak
bergeser.
3. Melakukan pengukuran pada benda kerja sebesar 25 mm sebagai
titik tengah benda kerja. Kemudian melakukan pengukuran sebesar
20 mm kearah tengah dari sisi terpanjang benda kerja yang belum
dilakukan pemakanan.
4. Setelah itu, meletakan dan mengunci benda kerja pada ragum.
5. Melakukan penitikan dengan penitik dan palu.
6. Membuka ragum dan mengambil benda kerja
7. Melakukan dan mengunci benda kerja pada ragum drilling machine
(mesin bor).
8. Melakukan pengaturan ragum agar mata bor dapat searah dengan
tanda penitikan.
9. Menekan switch on untuk menyalakan mesin bor.
10. Melakukan proses penitikan dengan memutar feed handle untuk
mengarahkan mata bor ke benda kerja.
11. Mengembalikan feed handle pada posisi semula sebelum mematikan
mesin .
12. Mematikan mesin bor dengan menekan tombol switch off.
2.3.3 Milling Machine (Mesin Frais)
Mesin frais adalah mesin tools yang digunakan secara akurat untuk
menghasilkan satu atau lebih pengerjaan permukaan benda dengan
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

menggunakan satu atau lebih alat potong. Benda kerja dipegang dengan
aman pada meja benda kerja dari mesin atau dalam sebuah alat pemegang
khusus yang dijepit atau dipasang pada meja mesin. Selanjutnya benda kerja
dikontakkan dengan pemotong yang bergerak maju mundur. Mesin frais
merupakan mesin potong yang dapat digunakan untuk berbagai macam
operasi seperti pengoperasian benda datar dan permukaan yang memiliki
bentuk yang tidak beraturan, roda gigi dan kepala baut, boring, reaming.
Kemampuan untuk melakukan berbagai macam pekerjaan membuat mesin
frais merupakan salah satu mesin yang sangat penting dalam bengkel kerja
(Ansyori, 2015).
Pada saat praktikan melakukan proses pengoprasian milling machine
ini, bertujuan untuk pemakanan pada sisi part iron base. Selain untuk
pemakanan pada sisi part iron base, terdapat pula pengeboran yang
menggunakan milling machine (mesin frais). Berikut merupakan langkah-
langkah dalam menggunakan milling machine untuk pemakanan dan
pengeboran pada part iron base :
• Proses pemakanan sisi Iron Base dengan mesin frais
1. Melakukan pengukuran pada part dengan ukuran 10 mm dari sisi
terpanjang sebagai titik acuan
2. Letakan part pada ragum lalu jepit dan kencangkan dengan memutar
handle pemutar ragum hingga part terpasang dengan kuat.
3. Mengatur posisi part dengan menggunakan eretan melintang dan
eretan memanjang.
4. Mengatur posisi pisau frais dengan menurunkan pisau menggunakan
feed handle hingga mengenai permukaan part
5. Putar hendle eretan melintang hingga part berada di belakang pisau
frais
6. Mengatur jarak pemakanan sisi sebesar 3 mm ke arah bawah dari
posisi permukaan part lalu kunci menggunkan feed handle dengan
memutar feed handle lock
7. Nyalakan mesin frais dengan memutar opration control ke arah
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

reverse
8. Lakukan proses pemakanan sisi dengan memutar handle eretan
melintang secara perlahan ke arah pisau frais dan berikan coolant
untuk menurunkan suhu pada part dan pisau
9. Jika pemakanan sudah selesai matikan mesin frais dengan memutar
opration control ke posisi default
• Proses pengeboran menggunakan Mesin Frais
1. Menyiapkan alat bantu pada mesin frais
2. Meletakkan part yang sudah dititik pada ragum lalu kunci dengan
mengencangkan ragum denagn memutar handle ragum
3. Mengatur posisi part dengan menggunakan eretan memanjang dan
eretan melintang sehingga posisi titik acuan sejajar dengan mata
pisau frais
4. Menyalakan mesin frais dengan memutar opration control ke arah
reverse
5. Lakukan pengeboran dengan memutar feed handle ke arah titik
acuan yang telah dibuat secara perlahan
6. Memberikan coolant ketika pengeboran berlangsung agar suhu
turun ketika proses pengeboran
7. Jika part iron base sudah terlubangi putar kembali feeed handle
untuk mengatur pisau ke arah semula
8. Matikan mesin frais dengan memutar opration control ke arah posisi
default

2.4 Perencanaan Produksi


1. Alur Produksi
Berikut adalah tabel alur produksi phone holder :
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

Tabel 2. 1 Alur Produksi

No. Part name Material Machine

1 MDF Base Kayu MDF Jigsaw


2 Iron Base Besi Frais dan bor

2. Operation Process Chart


Berikut merupakan Opration Process Chart :

Gambar 2. 1 Opration Process Chart MDF Base


STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

Gambar 2. 2 Operation Proces Chart Iron Base

3. Lembar Rencana Proses


Berikut merupakan lembar rencana proses dari part iron base dan MDF
base :
a. Iron Base
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

Tabel 2. 2 Lembar Rencana Proses Iron Base

LEMBAR RENCANA PROSES


Nomor : 1 Halaman ke :
File gambar :

No. Part : 1.2.1

Nama Part : Iron Base Material : Besi


Panjang : 79 mm
Dibuat oleh : PJ-3 Ukuran Lebar : 49,97 mm
Tanggal : 29 September 2022 Tinggi : 13 mm
Setup Waktu Waktu Waktu
No. Uraian Stasiun
No. Tools setup proses total
proses operasi kerja Alat bantu
setup (s) (s) (s)
Pengukuran Jangka
1 - - 60 60
titik acuan Sorong
Pisau
Pemakanan Mesin Coolant dan frais
2 180 720 900
sisi Frais Ragum End
Mill
Spidol,
3 Penitikan - Penitik dan - 60 60
Palu
Mata
Mesin
4 Penitikan Ragum Twist 120 360 480
Bor
Bits
Mata
Mesin Coolant dan bor
5 Pengeboran 180 720 900
Frais Ragum Twist
Bits
Jangka
6 Pemeriksaan - - 60 60
Sorong
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

b. MDF Base
Tabel 2. 3 Lembar Rencana Proses MDF Base
LEMBAR RENCANA PROSES
Nomor : 3 Halaman ke :
File gambar :

No. Part : 4.1.2

Nama Part : MDF Base Material :


Panjang : 79,90 mm
Dibuat oleh : PJ-3 Ukuran Lebar : 49 mm
Tanggal : Tinggi : 3 mm
Setup Waktu Waktu Waktu
No. Uraian Stasiu
No. Tools setup proses total
proses operasi n kerja Alat bantu
setup (s) (s) (s)
Pengu
kuran
1 - Jangka Sorong - 60 60
kayu
MDF
Mengg
ambar
2 garis - Spidol - 60 60
sesuai
ukuran
Pemot
ongan Bilah
sesuai Mesin Gergaj
3 - 60 540 600
dengan Jigsaw i Pin
garis Blade
acuan
Pemeri
4 - Jangka Sorong - 60 60
ksaan
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

2.5 Analisis Part Iron Base


1. Deskripsi Part Iron Base
Iron Base berfungsi sebagai part utama dalam pembuatan phone holder,
irone base menjadi pondasi dari part-part yang ada pada phone holder.
Iron Base terbuat dari besi dan memiliki ukuran panjang 80 mm, lebar 50
mm dan tinggi 13 mm.
2. Mesin Frais
a) Penjelasan Mesin Frais
Mesin frais adalah mesin tools yang digunakan secara akurat untuk
menghasilkan satu atau lebih pengerjaan permukaan benda dengan
menggunakan satu atau lebih alat potong. Benda kerja dipegang
dengan aman pada meja benda kerja dari mesin atau dalam sebuah alat
pemegang khusus yang dijepit atau dipasang pada meja mesin.
Selanjutnya benda kerja dikontakkan dengan pemotong yang bergerak
maju mundur. Mesin frais merupakan mesin potong yang dapat
digunakan untuk berbagai macam operasi seperti pengoperasian
benda datar dan permukaan yang memiliki bentuk yang tidak
beraturan, roda gigi dan kepala baut, boring, reaming. Kemampuan
untuk melakukan berbagai macam pekerjaan membuat mesin frais
merupakan salah satu mesin yang sangat penting dalam bengkel kerja
(Ansyori, 2015).
b) Fungsi Mesin Frais
Fungsi utama mesin frais merupakan menyayat benda kerja dengan
menggunakan alat potong dengan mata potong jamak yang berputar.
Serta menghilangkan sebagian dari material yang tidak diinginkan
sehingga benda kerja mencapai dimensi, toleransi dan tingkat
penyelesaian yang telah direncanakan sebelumnya (Ansyori, 2015).
c) Langkah-langkah Penggunaan Mesin Frais
Berikut ini merupakan langkah-langkah pemakanan sisi part iron base
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

menggunakan mesin frais :


• Proses pemakanan sisi Iron Base dengan mesin frais
1. Menyiapkan dan menyediakan alat bantu untuk mesin frais
seperti, ragum yang digunakan untuk mengunci benda kerja,
coolant untuk mempertahankan suhu dan kualitas dari mata
pisau mesin frais, spidol yang berfungsi untuk menandakan titik
pada benda kerja sebelum penggunaan mesin frais berlangsung,
jangka sorong untuk mengukur benda kerja, dan handle sebagai
pemutar eretan yang berfungsi untuk menggerakkan eretan
memanjang dan melintang.
2. Melakukan pengukuran pada part dengan ukuran 10 mm dari sisi
terpanjang sebagai titik acuan
3. Letakan part pada ragum lalu jepit dan kencangkan dengan
memutar handle pemutar ragum hingga part terpasang dengan
kuat.
4. Mengatur posisi part dengan menggunakan eretan melintang dan
eretan memanjang.
5. Mengatur posisi pisau frais dengan menurunkan pisau
menggunakan feed handle hingga mengenai permukaan part
6. Putar hendle eretan melintang hingga part berada di belakang
pisau frais
7. Mengatur jarak pemakanan sisi sebesar 3 mm ke arah bawah dari
posisi permukaan part lalu kunci menggunkan feed handle
dengan memutar feed handle lock
8. Nyalakan mesin frais dengan memutar opration control ke arah
reverse
9. Lakukan proses pemakanan sisi dengan memutar handle eretan
melintang secara perlahan ke arah pisau frais dan berikan
coolant untuk menurunkan suhu pada part dan pisau
10. Jika pemakanan sudah selesai matikan mesin frais dengan
memutar opration control ke posisi default
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

• Proses pengeboran menggunakan Mesin Frais


1. Menyiapkan alat bantu pada mesin frais
2. Meletakkan part yang sudah dititik pada ragum lalu kunci
dengan mengencangkan ragum denagn memutar handle ragum
3. Mengatur posisi part dengan menggunakan eretan memanjang
dan eretan melintang sehingga posisi titik acuan sejajar dengan
mata pisau frais
4. Menyalakan mesin frais dengan memutar opration control ke
arah reverse
5. Lakukan pengeboran dengan memutar feed handle ke arah titik
acuan yang telah dibuat secara perlahan
6. Memberikan coolant ketika pengeboran berlangsung agar suhu
turun ketika proses pengeboran
7. Jika part iron base sudah terlubangi putar kembali feeed handle
untuk mengatur pisau ke arah semula
8. Matikan mesin frais dengan memutar opration control ke arah
posisi default
d) Analisis Penggunaan Mesin Frais
Alasan digunakannya mesin frais sebagai pembuatan part iron base
karena pada benda kerja memiliki tingkat kekerasan permukaan yang
tinggi dan ketebalan yang cukup tebal, mesin frais sangat disarankan
dan cocok untuk melakukan pemakanan dan pengeboran pada benda
kerja tersebut.
3. Mesin Bor
a) Penjelasan Mesin Bor
Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakannya memutarkan alat
pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin
tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan pengeboran adalah
operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja
dengan menggunakan pemotong berputaryang disebut bor dan
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

memiliki fungsi untuk membuat lubang, membuat lobang bertingkat,


membesarkan lobang dan Chamfer (Akhmadi et al., 2021).
b) Fungsi Mesin Bor
Fungsi utama pada mesin bor sendiri yaitu untuk membuat lubang
dengan cara mengarahkan mata bor pada suatu titik benda kerja. Bisa
juga untuk membesarkan lubang dengan mengarahkan mata bor pada
benda kerja yang telah memiliki lubang sebelumnya. Serta dapat
dijaddikan pada proses chamfer yang dilakukan untuk menghilangkan
sisi tajam dari suatu bentuk silinder (Akhmadi et al., 2021).
c) Langkah-langkah Penggunaan Mesin Bor
Berikut merupakan langkah-langkah pengoprasian pada mesin bor
yaitu sebagai berikut :
1. Sebelum praktikan melakukan pengoprasian drilling machine
(mesin bor), praktikan melakukan penitikan pada part iron base
yang digunakan untuk menentukan titik tengah sebelum akan
dilakukannya pelubangan pada benda kerja menggunakan mesin
tersebut.
2. Pada saat penitikan, terdapat alat bantu yang harus dipersiapkan
berupa spidol untuk memberikan tanda pada benda kerja yang
telah diukur, jangka sorong untuk mengukur titik yang telah
ditentukan pada benda kerja, penitik merupakan sebuah alat
yang digunakan untuk menandai area yang akan di bor, palu
untuk memberi tekanan atau pukulan padda penitik agar
menghasilkan sebuah lekukan kecil, dan yang terakhir ragum
untuk mengunci benda kerja agar tidak bergeser.
3. Melakukan pengukuran pada benda kerja sebesar 25 mm sebagai
titik tengah benda kerja. Kemudian melakukan pengukuran
sebesar 20 mm kearah tengah dari sisi terpanjang benda kerja
yang belum dilakukan pemakanan.
4. Setelah itu, meletakan dan mengunci benda kerja pada ragum.
5. Melakukan penitikan dengan penitik dan palu.
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

6. Membuka ragum dan mengambil benda kerja


7. Melakukan dan mengunci benda kerja pada ragum drilling
machine (mesin bor).
8. Melakukan pengaturan ragum agar mata bor dapat searah
dengan tanda penitikan.
9. Menekan switch on untuk menyalakan mesin bor.
10. Melakukan proses penitikan dengan memutar feed handle untuk
mengarahkan mata bor ke benda kerja.
11. Mengembalikan feed handle pada posisi semula sebelum
mematikan mesin .
12. Mematikan mesin bor dengan menekan tombol switch off.
d) Analisis Penggunaan Mesin Bor
Pada proses production batch 1 ini, mesin bor digunakan untuk
menebalkan tanda penitikan pada part iron base.
2.6 Analisis Part MDF Base
1. Deskripsi Part MDF Base
Pada proses production batch 1 ini, pembuatan part MDF base digunakan
untuk melapisi bagian bawah dari part iron base. MDF base ini memiliki
ukuran panjang sebesar 80 mm dan lebar sebesar 50 mm. dan untuk
material yang digunakan yaitu menggunakan material MDF.
2. Mesin Jigsaw
a) Penjelasan Mesin Jigsaw
Jigsaw merupakan alat potong mesin yang memiliki fungsi untuk
memotong dan membelah sedangkan fungsi utamanya adalah untuk
memotong secara zig-zag atau tidak beraturan dan memiliki derajat
kemiringan yang bisa diatur sesuai dengan kebutuhan (Bahrudin et al.,
2019).
b) Fungsi Mesin Jigsaw
Pada proses produksi ini, jigsaw digunakan untuk memotong kayu
yang tipis seperti MDF berbentuk persegi panjang pada bidang kerja
dengan ukuran yang sudah ditentukan sedangkan mata gergajinya
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

menggunakan gigi yang rapat.


c) Langkah-langkah Penggunaan Mesin Jigsaw
Mesin ini digunakan praktikan untuk melakukan proses pemotongan
pada material kayu MDF. Berikut merupakan langkah-langkah
pemotongan kayu MDF :
1. Melakukan pengukuran terhadap kayu MDF dengan dimensi
80 mm × 50 mm lalu bentuk garis menggunakan spidol untuk
memudahkan pemotongan
2. Nyalakan mesin jigsaw dengan menekan tombol switch on
3. Atur kecepatan gerakan bilah gergaji dengan memutar ke arah
adjustment searah putaran jarum jam
4. Lakukan proses pemotongan dengan cara tangan berdiri sejajar
di samping bilah gergaji, lalu dorong kayu MDF ke arah bilah
gergaji dengan mengikuti alur pola yang telah dibuat
5. Turunkan kecepatan bilah gergaji dengan memutar adjustment
berlawanan arah jarum jam
6. Matikan mesin jigsaw dengan menekan tombol switch off
d) Analisis Penggunaan Mesin Jigsaw
Pada proses pemotongan MDF base dilakukan menggunakan mesin
jigsaw yang berfungsi untuk merubah ukuran dari benda kerja menjadi
ukuran yang sesuai keinginan praktikan. Pada praktikum ini digunakan
ukuran sebesar 80 mm × 50 mm. mesin ini akan lebih mudah
digunakan apabila benda kerja yang akan dilakukan pemotongan
berbahan dasar kayu yang tipis seperti MDF.
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

DAFTAR PUSTAKA

Akhmadi, A. N., Wulandari, R., & Mustofa, A. (2021). Pengaruh Variasi Putaran
Mesin Terhadap Waktu Pengeboran Dengan Material Aluminium Al 6063
Pada Mesin Bor Duduk. : : Journal Mechanical Engineering, 10(1), 11–15.
Ansyori, A. (2015). Pengaruh Kecepatan Potong dan Makan terhadap Umur Pahat
pada Pemesinan Freis Paduan Magnesium. Mechanical, 6(1), 28–35.
https://doi.org/10.23960/mech.v6.i1.201504
Bahrudin, A., Wahyono, W., & Yuzaili, N. (2019). Teknik Potong Miring dan
Teknik Laminasi dalam Proses Pembuatan Produk Kriya Kayu sebagai Upaya
Efisiensi Bahan. Panggung, 29(4).
https://doi.org/10.26742/panggung.v29i4.1052
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 1

LAMPIRAN

You might also like