You are on page 1of 13

STUDENT REPORT

PROSES MANUFAKTUR 4

Disusun oleh:
Gilang Surya Herlambang (21522108)
Reza Dian Shafitri (21522111)

Asisten : M-107
Kelompok : PJ-3
Kelas Tutorial : PJ
Yogyakarta, (16 November 2022)

(Farhan Aji Pradana)

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR TERINTEGRASI


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2022
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 3

BAB IV
PRODUCTION BATCH 3

4.1 Tujuan Praktikum


Berikut merupakan tujuan praktikum pada mata kuliah Proses Manufaktur:
1. Praktikan mengetahui dan memahami teori mesin.
2. Praktikan mengetahui dan memahami tools yang digunakan.
3. Praktikan mengetahui dan memahami prinsip kerja mesin las dan gerinda
4. Praktikan dapat mengoperasikan mesin untuk merakit part produk phone
holder.

4.2 Tugas Praktikum


Berikut merupakan tugas praktikum pada mata kuliah proses manufaktur:
1. Mempelajari dan memahami video pembelajaran.
2. Mempelajari dan memahami modul ajar.
3. Menganalisis fungsi dan alur proses permesinan
4. Membuat operation process chart dan lembar rencana proses

4.3 Langkah Pengerjaan


Berikut merupakan langkah-langkah pengerjaan pada proses assembly part
iron pole dengan part iron base dengan menggunakan mesin las serta proses
merapikan bawah iron base agar bisa di-asssembly dengan part MDF base
dengan menggunakan mesin gerinda :
4.3.1 Mesin Las
Mesin las merupakan mesin yang digunakan untuk menyambungkan
suatu logam dengan cara mencairkan ndustry logam induk dan logam
pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam
penambah serta akan menghasilkan sambungan yang kontinyu
(Pattiasina, ST., MT, 2018).
Pada batch 3 ini, jenis las yang akn digunakan dalam proses
penggabungan part produk phone holder adalah jenis las SMAW
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 3

(Shielded Metal Arc Welding). Jenis SMAW (Shield Metal Arch


Welding) adalah las busur nyala api listrik yang terlindung dengan
menggunakan busur nyala listrik sebagai sumber panas pencair logam.
Jenis ini paling banyak digunakan untuk semua keperluan pekerjaan
pengelasan. Tegangan yang digunakan 23 sampai dengan 45 volt AC
atau DC, sedangkan untuk pencairan pengelasan dibutuhkan arus hingga
500 A, namun secara umum berkisar 80 – 200 A (Pattiasina, ST., MT,
2018).
Adapun berikut merupakan langkah-langkah dalam menggunakan
mesin ini sebagai berikut :
1. Langkah pertama yaitu, praktikan menyiapkan alat bantu seperti
electrode dan ragum. Dan juga menggunakan alat pelindung diri
seperti welding shield, sarung tangan las (welding gloves), apron
las, wearpack, sepatu, dan dust mask.
2. Selanjutnya, memasang atau menjepit klem massa pada meja las
3. Menyatukan part iron pole base dan iron pole kemudian jepit pada
ragum dengan kuat dan pas agar mudah serta benda kerja tidak
bergerak saat dilakukan pengelasan.
4. Mencolokkan kabel mesin las pada saklar
5. Memasang elektrode pada penjepit elektrode, lalu menyalakan
mesin las dengan memutar tuas ke arah 230V.
6. Melakukan penstabilan elektrode pada base metal hingga
mengeluarkan percikkan api
7. Jika elektrode telah stabil dan telah melalui proses pemanasan,
maka elektrode sudah dapat diarahkan pada benda kerja yang akan
dilas
8. Jika dirasa part telah menyatu maka proses pengelasan telah selesai.
Kemudian mematikan las dengan memutar saklar pengatur voltase
kearah 0 volt untuk mematikan mesin las
9. Merapihkan permukaan hasil las dengan palu kemudian dibersihkan
menggunakan kuas pembersih
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 3

10. Ketika sudah dibersihkan, membuka ragum lalu mengambil benda


kerja menggunakan alat bantu tang karena benda kerja masih di
keadaan temperature yang tinggi atau panas
4.3.2 Mesin gerinda
Mesin gerinda merupakan produk yang umumnya digunakan untuk
memperhalus, mengurangi permukaan, mengasah dan bahkan untuk
memotong. Biasanya diberbagai tempat kerja menggunakan mesin
gerinda sebagai alat pomotong bahan dengan kebutuhan yang sangat
banyak (Bhirawa et al.,2022).
Pada praktikum batch 3 ini, penggunaan mesin gerinda sendiri
digunakan untuk menghilangkan sisa-sisa material yang timbul akibat
proses las. Pemghilangan material hasil las ini dilakukan untuk
merapihkan bawah iron base agar bisa di-assembly dengan part MDF
base. Serta pada praktikum ini menggunakan jenis mesin gerinda yaitu
mesin gerinda tangan.
Adapun berikut merupakan langkah-langkah dalam menggunakan
mesin ini sebagai berikut :
1. Langkah pertama yaitu, praktikan menyiapkan alat bantu seperti
ragum. Dan juga menggunakan alat pelindung diri seperti wearpack,
sepatu, safety glasses, safety gloves, dan dust mask.
2. Selanjutnya, memasangkan terlebih dahulu benda kerja pada ragum,
kemudian pasangkan kabel mesin gerinda pada sumber listrik dan
memastikan kabel berada pada belakang kaki praktikan
3. Lalu menyalakan mesin gerinda dengan menggeserkan tuas, lalu
memulai melakukan penghalusan menggunakan mesin gerinda
4. Setelah dirasa benda kerja yang dihaluskan tadi permukannya telah
rata dan halus, mematikan mesin gerinda dengan menggeserkan
tuas pada posisi semula, lalu membuka ragum dan mengmbil benda
kerja
5. Keemudian assembly MDF base pada iron base dengan
menggunakan lem korea serta pastikan bahwa MDF base benar-
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 3

benar merekat dengan kencang


6. Setelah melakukan pengeleman pada MDF base pada iron base,
langkah selanjutnya yaitu melakukan pengecetan sebelum assembly
part holder, pada pengecetan ini dilakukan menggunakan pilox
berwarna hitam.
7. Setelah melakukan pengecetan menggunakan pilox, praktikan
menunggu beberapa menit agar cet tersebut menempel dan kering
pada benda kerja
8. Jika dirasa sudah kering, langkah berikutnya adalah assembly past
holder dengan menggunakan lem korea kembali serta memastikan
benda kerja merekat dengan kencang
9. Ketika part holder utelah terpasang, assembly part phone holder
telah selesai

4.4 Perencanaan produksi


1. Alur Produksi
Berikut ini merupakan Alur produksi dari produk phone holder :
Tabel 4. 1 Alur Produksi

No. Part name Material Machine

Besi, PLA, Kayu Las dan


1 Phone Holder
MDF Gerinda
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 3

2. Operation Process Chart


Berikut merupakan Operation Process Chart :

Gambar 4. 1 Operation Process Chart


STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 3

3. Lembar Rencana Proses

a. Phone Holder
Berikut ini merupakan lembar rencana proses pada phone holder :
Tabel 4. 2 Lembar Rencana Proses
LEMBAR RENCANA PROSES
Nomor : Halaman ke :

No. Part : 6.0.1

File gambar :
Nama Part : Phone Holder Material : Besi, MDF, PLA
Panjang : 80 mm
Dibuat oleh : Gilang dan Reza Ukuran Diameter : 14,82 mm
Tanggal : 10/11/2022
Setup Waktu Waktu Waktu
No. Uraian Stasiun
No. Tools setup proses total
Proses operasi kerja Alat bantu
Setup (s) (s) (s)
Ragum,
Meja Las,
Mesin Base
1 Pengelasan - Elektroda 180 420 600
Las metal,
Palu, Sikat
Besi
Gerinda Grinding
2 Penghalusan - Ragum 120 480 600
tangan Wheel
Pengeleman
3 Lem - - - 30 90 1201
MDF base
Pengeleman
4 Lem - - - 30 90 120
Holder
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 3

4.5 Analisis Assembly Part


1. Mesin Las
a) Penjelasan Mesin Las
Mesin las merupakan mesin yang digunakan untuk menyambungkan
suatu logam dengan cara mencairkan ndustry logam induk dan
logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam
penambah serta akan menghasilkan sambungan yang kontinyu
(Pattiasina, ST., MT, 2018).
Pada praktikum ini menggunakan mesin las berupa SMAW atau
pengelasan busur listrik logam terlindung merupakan salah satu jenis
teknik pengelasan yang paling sederhana dan paling canggih untuk
pengelasan baja ndustry l. Pada proses ini, sumber panas diperoleh
dari busur listrik antara ujung elektroda dengan logam yang yang
dilas. Metode SMAW sangat fleksibel dalam penggunaannya, baik itu
pengelasan dengan posisi datar, horizontal, tegak (vertikal), ataupun
posisi diatas kepala (overhead) (Ritonga & Purwaningsih, 2018).
b) Fungsi Mesin Las
Fungsi dari mesin las yaitu untuk menyambungkan part yang
berbahan dasar logam khususnya baja untuk menghasilkan suatu
kontruksi. Sambungan las sendiri digunakan untuk menyatukan dua
buah baja atau lebih yang bersifat permanen. Fungsi mesin las dibagi
menjadi fungsi dalam proses manufaktur dan fungsi mesin las dalam
dunia indsutri. Dalam proses manufaktur fungsi pengelasan lebih
banyak digunakan oleh ndustry yang kecil atau menengah karna
lebih praktis. Sedangkan pada dunia ndustry banyak digunakan
untuk hal yang lebih luas dan memiliki bahan baku logam atau besi,
biasanya untuk memudahkan pekerjaan mereka di masa modern ini
dalam proses pengelasan pipa.
Pada praktikum batch 3 ini, mesin las sendiri berfungsi untuk
menyambungkan part iron base dan iron pole.
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 3

c) Langkah-langkah Penggunaan Mesin Las


Adapun berikut merupakan langkah-langkah dalam menggunakan
mesin ini sebagai berikut :
1. Langkah pertama yaitu, praktikan menyiapkan alat bantu seperti
electrode dan ragum. Dan juga menggunakan alat pelindung diri
seperti welding shield, sarung tangan las (welding gloves), apron
las, wearpack, sepatu, dan dust mask.
2. Selanjutnya, memasang atau menjepit klem massa pada meja las
3. Menyatukan part iron pole base dan iron pole kemudian jepit
pada ragum dengan kuat dan pas agar mudah serta benda kerja
tidak bergerak saat dilakukan pengelasan.
4. Mencolokkan kabel mesin las pada saklar
5. Memasang elektrode pada penjepit elektrode, lalu menyalakan
mesin las dengan memutar tuas ke arah 230V.
6. Melakukan penstabilan elektrode pada base metal hingga
mengeluarkan percikkan api
7. Jika elektrode telah stabil dan telah melalui proses pemanasan,
maka elektrode sudah dapat diarahkan pada benda kerja yang
akan dilas
8. Jika dirasa part telah menyatu maka proses pengelasan telah
selesai. Kemudian mematikan las dengan memutar saklar
pengatur voltase kearah 0 volt untuk mematikan mesin las
9. Merapihkan permukaan hasil las dengan palu kemudian
dibersihkan menggunakan kuas pembersih
10. Ketika sudah dibersihkan, membuka ragum lalu mengambil
benda kerja menggunakan alat bantu tang karena benda kerja
masih di keadaan temperature yang tinggi atau panas.
d) Analisis Penggunaan Mesin Las
Pada praktikum ini, mesin las sangat tepat jika digunakan dalam
proses penyatuan pada part iron base dan iron pole. Dapat diulas
kembali yang dimana bahwa kegunaan dari mesin las sendiri yaitu
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 3

digunakan menyambungkan part yang berbahan dasar logam


khususnya baja. Serta pada benda kerja yang digunakan pada
praktikum ini berbahan dasar logam yaitu besi.

2. Mesin Gerinda Tangan


a) Penjelasan Mesin Gerinda Tangan
Mesin gerinda merupakan produk yang umumnya digunakan untuk
memperhalus, mengurangi permukaan, mengasah dan bahkan untuk
memotong. Biasanya diberbagai tempat kerja menggunakan mesin
gerinda sebagai alat pomotong bahan dengan kebutuhan yang sangat
banyak (Bhirawa et al.,2022).
b) Fungsi Mesin Gerinda Tangan
Fungsi dari mesin gerinda yaitu digunakan untuk menghaluskan
ataupun memotong sebuah benda kerja yang berbahan dasar logam.
Dan dapat juga dijadikan sebagai alat potong di dalam bengkel kecil
maupun rumah tangga
Pada batch 3 ini, mesin gerinda digunakan untuk menghaluskan
benda kerja setelah proses pengelasan sebelumnya, yang dimana
untuk merapihkan permukaan yang masih kasar pada proses
penyatuan menggunakan mesin las.
c) Langkah-langkah Penggunaan Mesin Gerinda Tangan
Adapun berikut merupakan langkah-langkah dalam menggunakan
mesin ini sebagai berikut :
1. Langkah pertama yaitu, praktikan menyiapkan alat bantu seperti
ragum. Dan juga menggunakan alat pelindung diri seperti
wearpack, sepatu, safety glasses, safety gloves, dan dust mask.
2. Selanjutnya, memasangkan terlebih dahulu benda kerja pada
ragum, kemudian pasangkan kabel mesin gerinda pada sumber
listrik dan memastikan kabel berada pada belakang kaki
praktikan
3. Lalu menyalakan mesin gerinda dengan menggeserkan tuas, lalu
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 3

memulai melakukan penghalusan menggunakan mesin gerinda


4. Setelah dirasa benda kerja yang dihaluskan tadi permukannya
telah rata dan halus, mematikan mesin gerinda dengan
menggeserkan tuas pada posisi semula, lalu membuka ragum dan
mengmbil benda kerja
5. Keemudian assembly MDF base pada iron base dengan
menggunakan lem korea serta pastikan bahwa MDF base benar-
benar merekat dengan kencang
6. Setelah melakukan pengeleman pada MDF base pada iron base,
langkah selanjutnya yaitu melakukan pengecetan sebelum
assembly part holder, pada pengecetan ini dilakukan
menggunakan pilox berwarna hitam.
7. Setelah melakukan pengecetan menggunakan pilox, praktikan
menunggu beberapa menit agar cet tersebut menempel dan kering
pada benda kerja
8. Jika dirasa sudah kering, langkah berikutnya adalah assembly
past holder dengan menggunakan lem korea kembali serta
memastikan benda kerja merekat dengan kencang
9. Ketika part holder utelah terpasang, assembly part phone holder
telah selesai
d) Analisis Penggunaan Mesin Gerinda Tangan
Pada praktikum batch 3 ini, penggunaan mesin gerinda sendiri
digunakan untuk menghilangkan sisa-sisa material yang timbul akibat
proses las. Pemghilangan material hasil las ini dilakukan untuk
merapihkan bawah iron base agar bisa di-assembly dengan part MDF
base. Serta pada praktikum ini menggunakan jenis mesin gerinda yaitu
mesin gerinda tangan.
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 3

DAFTAR PUSTAKA

Bhirawa, W. T., Hari, D. A. N., Studi, P., Industri, T., Marsekal, U. D., & Gerinda,
A. D. (n.d.). ANTHROPOMETRI. 42–49.
Pattiasina, ST., MT, N. H. (2018). Pelatihan Proses Pengelasan Menggunakan
Mesin Las Listrik dalam Upaya Peningkatan Ketrampilan Pekerja di Desa
Rumahtiga. Jurnal Simetrik, 8(1), 77–83. https://doi.org/10.31959/js.v8i1.90
Ritonga, A. S., & Purwaningsih, E. S. (2018). Penerapan Metode Support Vector
Machine ( SVM ) Dalam Klasifikasi Kualitas Pengelasan Smaw ( Shield Metal
Arc Welding ). Ilmiah Edutic, 5(1), 17–25.
STUDENT REPORT
PRODUCTION BATCH 3

LAMPIRAN

You might also like