Professional Documents
Culture Documents
“Arus Listrik”
Oleh
Angelika Birene Muya (20505005)
Johan Olden Baarneveld Antameng (20505002)
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Dan tidak lupa
saya mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dalam penyelesaian makalah ini mulai dari dosen pengampu yang telah memberikan
saran, hingga sumber-sumber yang telah memberikan saya referensi untuk
menyelesaikan makalah ini.
Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan agar supaya makalah ini bisa diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................4
B. Rumusan masalah...........................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................4
BAB 2 : PEMBAHASAN.............................................................................................5
A. PENGENALAN ARUS LISTRIK & KERAPATAN ARUS LISTRIK........5
B. PERSAMAAN KONTINUITAS ARUS LISTRIK........................................6
C. KONDUKSI ARUS LISTRIK........................................................................8
D. HUBUNGAN ENERGI................................................................................10
E. TINJAUAN MIKROSKOPIK ARUS LISTRIK..........................................11
F. KESETIMBANGAN ARUS LISTRIK........................................................12
G. PENERAPAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI..........................12
BAB III : PENUTUP...................................................................................................13
A. Kesimpulan...................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ion adalah atom yang jumlah muatan elektronnya tidak sama dengan jumlah
muatan protonnya. Ion (+) terjadi karena atom kekurangan electron, berusaha
menarik electron dari atom lain. Ion (-) merupakan atom yang kelebihan electron,
berusaha melepaskan electron ke atom lain yang membutuhkan electron. Jadi :
a. Muatan sejenis akan selalu tolakf menolak, muatan tak sejenis tarik menarik
b. Elektron bergerak dari yang kelebihan electron (ion negatif menuju) yang
kekurangan electron (ion positif)
c. Muatan negatif bergerak menuju muatan positif
Dengan adanya sifat-sifat dari muatan listrik tersebut maka elektron bebas akan
mudah terlepas dan bergerak menuju atom yang kekurangan elektron sehingga
terjadi pergerakan elektron bebas. Pergerakan elektron bebas terbagi menjadi 2
berdasarkan perpindahannya yakni secara estapet dan terjadi secara beraturan.
Gerakan electron bebas yang beraturan ini disebut aliran elektron. Dan tenaga
yang menggerakan elektron ini adalah Gaya Gerak Listrik sehingga dapat
dikatakan sebagai aliran muatan listrik.
Aliran muatan listrik disebut arus listrik. dan, dalam bab ini kita akan
membahasnya dengan cara yang efektif guna untuk menggambarkan arus ini
secara umum. Dalam makalah ini juga akan membahas beberapa aspek dari kelas
arus tertentu, yang ada pada konduktor.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud arus listrik dan kerapatan arus listrik ?
2. Apa itu konduksi arus listrik ?
3. Energi apa yang memiliki hubungan dengan listrik ?
4. Bagaimana penerapan arus listrik dalam kehidupan sehari-hari ?
C. Tujuan
1. Memahami apa yang dimaksud arus dan kerapatan arus
2. Memahami konduksi arus listrik
3. Mengetahui Energi apa yang memiliki hubungan dengan listrik
4. Mengetahui penerapan arus listrik dalam kehidupan sehari-hari
BAB 2 : PEMBAHASAN
∆q
¿ I>¿
∆t
Jika aliran muatan tidak seragam dalam waktu, kita dapat mendefinisikan arus
sesaat. Untuk arus sesaat, secara matematis dinyatakan dalam bentuk diferensial :
dq
i=
dt
Aliran muatan yang terdapat dalam kawat yang sangat tipis atau dalam
seberkas luas penampang kecil disebut arus filamen.
Rapat arus, yaitu besarnya arus yang melalui satu satuan luas penampang.
Secara matematis rapat arus dinyatakan dengan persamaan :
I
J=
A
Dengan J menyatakan rapat arus dan A adalah luas penampang yang dilalui
arus I yang ditetapkan tegak lurus terhadap aliran, atau muatan per satuan waktu
per satuan luas.
Semua muatan yang melewati ∆ a terdapat dalam volume ∆ r dari silinder yang
panjangnya ∆ l , sehingga ρ adalah rapat muatan volume. ditemukan bahwa
J= ρ ( )
∆l
∆t
=ρ(v ) di mana (v) adalah kecepatan rata-rata muatan. Sehingga arah J
didefinisikan sebagai arah aliran, yaitu v. yang dapat dituang dalam persamaan :
j=ρ . v
Arus listrik adalah besaran skalar dengan satuannya menurut SI adalah ampere
(A), di mana 1A = 1C/s.
Rapat arus adalah besaran vektor dengan arah vektor tegak lurus pada luas
penampang yang dilalui arus. Arah rapat arus ini kemudian sering digambarkan
dalam rangkaian listrik sebagai arah arus, meskipun sebenarnya arus listrik adalah
besaran skalar. Satuan dari rapat arus menurut SI adalah A /m2.
Dan aliran keluar muatan-muatan positif ini harus diimbangi oleh penurunan
konsentrasi muatan positif/negatif di dalam permukaan tertutup. Apabila muatan
total di dalam permukaan tertutup adalah Q, maka laju penurunan jumlah muatan
ini −dQ /dt , dan prinsip kekekalan muatan menggariskan bahwa :
Dan dari persamaan ini kita dapat menurunkan bentuk titik dari persamaan
kontinuitas :
Arus konduksi terjadi ketika suatu medan elektrik memberikan gaya pada
elektron-elektron yang dapat bergerak bebas tersebut sehingga mengakibatkan
terjadinya aliran muatan yang teratur di sepanjang material konduktor.
Konduktivitas( σ )suatu material merupakan ukuran dari ketersediaan dan mobilitas
elektron konduksi di dalam material. Satuan untuk konduktivitas, ( σ )adalah
Sieman (S).
j=σ . E
Pesamaan ini seringkali disebut juga sebagai bentuk titik hukum Ohm.
Gamber 3. Aliran arus elektrik pada material konduktor
dI = j .dS I =∫ j . dS
Jika sebuah konduktor dengan luas area penampang melintang seragam A dan
panjang l, memiliki beda tegangan V di antara kedua ujungnya, maka :
Gambar 6. Konduktor dengan area penampang melintang
D. HUBUNGAN ENERGI
Pemeliharaan arus tunak dalam konduktor hanya mungkin jika energi disuplai
ke sistem secara konstan. Tetapi dalam situasi yang stabil, di mana segala
sesuatunya tetap konstan dalam waktu, maka tidak ada akumulasi energi listrik
juga. Akibatnya, apa yang disuplai sebagai energi listrik harus diubah menjadi
bentuk energi lain.
Listrik juga dimanfaatkan untuk menyalakan lampu (pijar), kompor listrik, alat
pembakar roti, penanak nasi, dan sebagainya. Prinsipnya peralatan tersebut
dihubungkan dengan sumber energi listrik dalam bentuk tegangan. Tegangan
listrik menimbulkan arus listrik mengalir di dalam penghantar yang terdapat
bagian yang memiliki hambatan cukup besar. Pada saat ini kita akan membahas
hubungan energi listrik dan energi panas (kalor).
Ketika arus listrik melewati hambatan, terjadi perubahan energi listrik menjadi
energi panas, sehingga suhunya naik.
∆t
= (
∆ W −∆ q
∆t )
∆ Φ=−I . ∆ Φ . Karena kita memiliki arus tetap.
Dalam keadaan tunak, ini juga harus menjadi laju konversi energi menjadi
panas. Jika kita membiarkan W menjadi laju produksi panas per satuan volume,
maka kita temukan dengan menggunakan dimensi yang di mana volumenya
adalah Al ,yakni :
w=
Al A (
(∆ W /∆ t ) I −∆ Φ
=
l )
= jf . E
Dan karena j f dan E sejajar maka dapat ditulis :
2
jf
w= jf . E = σ . E 2 =
σ
Kuantitas w juga disebut sebagai "disipasi" daya per satuan volume. Karena
satuan daya kita adalah 1 watt 1 joule/detik, w akan diukur dalam watt/(meter)¹.
I =∬ j. dA
∆ Q=nA ( ∆ x ) q
∆ Q=nA ( Vd . ∆ t ) q
Jika persamaan ini dibagi dengan Δt, kita peroleh kuat arus listrik :
∆Q
Irata-rata = =nqV dA
∆t
Kuat arus listrik dan Waktu proses berpengaruh terhadap Ketebalan dan
Massa lapisan yang terbentuk pada proses elektroplating. Semakin besar arus
listrik dan waktu proses yang digunakan, maka semakin besar pula ketebalan
dan massa lapisan yang dapat terbentuk. Nilai ketebalan dan massa lapisan
yang diperoleh secara teoritis lebih besar dibandingkan dengan nilai yang
diperoleh dari hasil pengukuran.
4. Analisis Trafik Data Pada Sistem Pemantau Arus Listrik Panel Hubung
Bagi
Oleh : Mohammad Rizki Romadhon
Perangkat keras yang digunakan yaitu 2 buah sensor arus untuk
membaca arus listrik. Parameter QoS yaitu Delay dapat dipengaruhi oleh jarak
antara sensor dengan server. Kualitas jaringan internet yang dipakai serta
infrastruktur jaringan saat dilakukan pengujian. Karena pengujian dilakukan
menggunakan 2 buah sensor yang terletak pada gedung yang berbeda. Maka
pengiriman data dipengaruhi oleh infrastruktur dan jarak dari jaringan
tersebut.
5. Internet of Things Pada Monitoring Energi Listrik Menggunakan Sensor
Multi-Parameter Listrik
Oleh : Gheri Febri Ananda
10. Pengaruh Medan Listrik Arus Searah Pada Bentuk Api Dan
Pembakaran Karakteristik Etanol Dalam Skala Kecil.
Oleh : Yunhua Gan
Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk menyelidiki efek medan listrik arus
searah pada perilaku difusi skala kecil nyala etanol. Laju aliran etanol cair,
suhu nyala, dan bentuk nyala diukur. Itu hasil menunjukkan bahwa rentang
kerja stabil dari ruang bakar skala kecil menjadi lebih sempit di bawah arus
searah Medan listrik. Alasan utamanya adalah bahwa kecepatan penguapan
etanol cair yang dibatasi oleh efek kehilangan panas yang besar tidak dapat
mengikuti peningkatan kecepatan pembakaran oleh efek angin ionik.
Pergerakan partikel bermuatan itu dalam nyala meningkatkan proses
pembakaran, menghasilkan suhu nyala yang lebih tinggi di bawah arus searah
positif atau negatif Medan listrik.
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan
Arus listrik adalah aliran muatan dan Rapat arus adalah besaran vektor dengan
arah vektor tegak lurus pada luas penampang yang dilalui arus. Saat partikel
bermuatan listrik melalui sebuah perantara atau terjadi transfer partikel listrik
melalui sebuah perantara maka terjadi proses yang dinamakan konduksi listrik.
Pemeliharaan arus tunak dalam konduktor hanya mungkin jika energi disuplai
ke sistem secara konstan. Tetapi dalam situasi yang stabil, di mana segala
sesuatunya tetap konstan dalam waktu, maka tidak ada akumulasi energi listrik
juga. Akibatnya, apa yang disuplai sebagai energi listrik harus diubah menjadi
bentuk energi lain, yakni energi panas.
DAFTAR PUSTAKA
Dewa Ngakan Ketut Putra Negara, S. M. (2016). Bahan Ajar Teknik Tenaga LIstrik .
Universitas Udayana.