You are on page 1of 32

Uraian Uraian

Mesin diesel menggunakan bahan bakar diesel.


Mesin diesel empat tak beroperasi dengan
siklus empat tak yang sama dengan mesin
bensin: Intake, compression, combustion
dan exhaust. Satu kelebihan mesin diesel
adalah konsumsi bahan bakar lebih baik
dari pada mesin bensin karena pumping loss
lebih rendah dan compression ratio tinggi.
Sebaliknya, ada kekurangannya, misalnya
getaran dan bising yan besar selama
pengoperasian. Juga, jumlah
bahan berbahaya di gas buangan
lebih besar daripada mesin bensin.

1. Intake stroke
Hanya udara yang ditarik ke dalam cylinder.

2. Compression stroke
Piston menekan intake air dan meningkatkan
temperatur yang cukup bagi bahan bakar
untuk ignite.
compression ratio mesin diesel
lebih besar daripda mesin
bensin.
Rasio kompresi:
Mesin bensin: 9 - 11
Mesin diesel: 14 - 23

-1-
3. Combustion stroke
Bahan bakar diinjeksi ke dalam combustion
chamber. Bahan bakar mengalami
pengapian oleh compressed air, yang
berupa temperatur tinggi, lalu terbakar.

4. Exhaust stroke
Piston mendorong gas buangan
keluar dari cylinder.
(1/2)

-2-
Perbandingan mesin bensin dan mesin diesel selama setiap stroke ditunjukkan pada tabel di bawah

Engine
Gasoline engine Diesel engine
Stroke

Intake Air-fuel mixture is drawn into cylinder. Air only is drawn into cylinder.

Compression Piston compresses air-fuel mixture. Piston compresses air to increase both pressure to
approx. 3 MPa (30 kgf/cm2,430 psi) and temperature
to approx. 500 - 800 C (930 -1,470 F).

Combustion Spark plug ignites compressed air-fuel mixture. Fuel is injected into heated,highly compressed air,
where it ignites due to heat of pressurized air.

Exhaust Piston forces exhaust gases out of cylinder. Piston forces exhaust gases out of cylinder.

(1/2)

Kondisi untuk Mengoperasikan Mesin Diesel


Compression
Kompresi dan sistem bahan bakar
dalah faktor terpenting untuk operasi
Fuel system
efisien mesin diesel.
Preheating system memanasi
compression air yang diperlukan
mesin dingin untuk start.
Preheating system

-3-
1. Compression
Mesin diesel menekan udara untuk
mendapatkanpanas yang diperlukan
( C) bahan bakar untuk self-ignite.
700 Karena itu, compression di mesin diesel
600 Compression temperature melakukan peran pengapian yang sama
(Initial temperature 60 C)
500 sebagaiman di mesi bensin.
400 Juga dengan mesin bensin, tekanan

Temperature
300 letupan besar dapat didapatkan
200
Compression temperature
(Initial temperature 20 C)
dengan menekan udara.
100

100 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500


(kPa)
1 5 10 15 20 25 30 35
(kgf/cm2)
Pressure (Absolute pressure)

2. Sistem bahan bakar


Mesin diesel tidak mempunyai throttle
valve untuk mengontrol output mesin
seperti mesin bensin. Output pada mesin
bensin dikontrol dengan membuka dan
menutup throttle valve, yang kemudian
mengontrol jumlah campuran udara-bahan
bakar yang diambil.
Namun, mesin diesel mengontrol output
mesin dengan mengatur volume injeksi
bahan bakar.
Kemudian, Ketika combustion mulai
dengan injeksi bahan bakar, juga
mengatur waktu injeksi bahan bakar.
Ini berhubungan dengan waktu
pengapian pada mesin bensin.
PETUNJUK:
Untuk berbagai tujuan, beberapa
mesin dilengkapi dengan intake
shutter untuk mengurangi kebisingan,
mesin berhenti, atau mengurangi
getaran mesin ketika mesin berhenti.

3. Sistem pra pemanasan


Preheating system adalah ciri khas
Glow plug type Intake heater type mesin diesel.
Preheating system memanasi
udara kompresi secara elektrik
bagi mesin dingin untuk start.
Glow plug
Ada dua tipe: glow plug type, yang
memanasi udara di dalam combustion
chamber, dan intake heater type, dan intake
heater type, yang secara langsung memanasi
udara yang datang dari air cleaner.
Intake heater (1/1)

-4-
Output Control Pada Mesin Diesel
Diesel
Controlled by controlling amount
Gasoline
Controlled by controlling amount Pada mesin diesel, bahan bakar diinjeksi
engine of fuel injected. (Amount of air en- engine of air-fuel mixture supplied to
tering cylinder is not regulated.) cylinder using throttle valve. setelah udara dimampatkan menjadi
temperatur dan tekanan tinggi.
Untuk mendapatkan tekanan kompresi
Accelerator
pedal Accelerator tinggi bahkan pada kecepatan rendah,
pedal
Injector
sejumlah besar udara harus ditarik
Injection
nozzle
ECU Spark plug ke dalam cylinder.
Karena itu, throttle valve tidak
digunakan karena intake resistance.
(Beberapa mesin menggunakan
intake shutter, yang bentuknya
sama dengan throttle valve.)
Pada mesin diesel, output mesin
dikontrol dengan mengendalikan
Injection
pump jumlah bahan bakar yang diinjeksi.
Volume injeksi bahan bakar kecil:
Output kecil
Volume injeksi bahan bakar besar:
Output menjadi besar

REFERENSI:
• Output Control Pada Mesin Diesel
Output pada mesin diesel dikontrol dengan
membuka dan menutup throttle valve,
yang kemudian mengontrol jumlah
campuran udara-bahan bakar yang diambil.
Volume campuran udara-bahan bakar
kecil: Output kecil
Volume campuran udara-bahan bakar
besar: Output besar
(1/1)

Siklus Pembakaran
1. Kemampuan pembakaran bahan bakar diesel
Meningkatnya suhu bahan bakar mengakibatkan bahan bakar mengalami pengapian secara spontan, walaupun tidak
dibakar secara langsung. Suhu minimum yang terjadi disebut autogenous ignition point (self-ignition temperature).
Bahan bakar diinjeksi ke dalam ruang pembakaran dan dipanasi oleh suhu dan tekanan. Kemudian, bahan bakar
mengalami self-ignite dan terbakar.
Pada mesin diesel, kemampuan pengapian bahan bakar ditingkatkan karena rasio kompresi meningkat, suhu
meningkat dengan cepat.
Juga performa pengapian ditingkatkan ketika menggunakan angka cetane yang tinggi.
Angka cetane
Angka cetane pada bahan bakar diesel berhubungan dengan angka octane pada bensin dan melambangkan
kemampuan pengapian bahan bakar.
Semakin tinggi angkanya, semakin rendah titik pengapian (ignition point) dan bahan bakar semakin baik.
• Untuk bahan bakar diesel, angka cetane yang biasanya diperlukan paling tidak 40 - 45.
• Umumnya digunakan cetane antara 53 - 55.

Angka cetane tinggi berhubungan dengan efek berikut:


• Kemampuan start yang baik
• Gas buangan yang bersih
• Output yang besar
• Membaiknya konsumsi bahan bakar
• Mesin beroperasi dengan halus dan sedikit suara bising.
(1/3)

-5-
2. Hubungan antara compression ratio dan
compression pressure atau suhu
Mesin diesel menekan udara di dalam cylinder dan
meningkatkan suhu untuk combustion.
(kgf/cm2) (MPa) ( C)
130 13 1300
Grafik di kiri menunjukkan hubungan antara compression
ratio dan compression pressure atau suhu. Diperkirakan
120 12 1200
tidak ada terjadinya kebocoran udara dan kehilangan panas
110 11 1100 antara piston dan cylinder. Ketika compression ratio 16,
100 10 1000 misalnya, grafik menunjukkan compression pressure
dan suhu dapat menjadi tinggi kira-kira masing-masing
Compression pressure

90 9 900

80 8 800 5 MPa (50 kgf/cm2) dan 560°C (1,040°F) .


Namun, pada mesin sebenarnya, nilai compression

Air temperature
70 7 700
Air temperature
60 6 600
pressure dan suhu udara biasanya lebih rendah
daripada nilai teoritikal yang ditunjukkan di grafik
50 5 500
kareba panas dilepaskan.
40 4 400

30 3 300 (2/3)
20 2 200
Compression pressure
10 1 100

0 0 0
4 8 12 16 20 24 28 32
Compression ratio

-6-
3. Proses pembakaran mesin diesel.
Supaya proses pembakaran terjadi
di mesin diesel, pada mesin diesel,
(kgf/cm2) (MPa)
ada hubungan antara tekanan di dalam
60 6 combustion chamber dan crank angle
D
sebagaimana ditunjukkan di sebelah kiri.
Fuel injection
50 5
C
ends
Proses pembakaran ini dapat
dibagi ke dalam empat tingkat:
40 4
Ignition (1) Ignition delay (A - B)
B Untuk menyiapkan combustion fine particle pada
Pressure

Fuel injection
30 3
starts E bahan yang diinjeksi agar menguap dan bercampur
dengan udara pada cylinder untuk membentuk
20 2 A Combustion
campuran yang mudah mengalampi pengapian.
Ignition delay
10 1 (2) Flame propagation (B - C)
Fuel injection
Pada tingkat ini. pengapian mulai dari
0 0 area di dalam gas udara-bahan bakar
100 75 50 25 TDC 25 50 75 100
yang mencapai rasio yang sesuai,
Crank angle dan berlanjut untuk terbakar keluar.
Dari point B ke C, tekanan meningkat
tajam.
Meningkatnya tekanan diakibatkan
oleh volume bahan bakar yang diinjeksi
pada ignition delay, fuel spraying condition
dan campuran udara-bahan bakar, dll.
(3) Direct combustion (C - D)
Pada tingkat ini, bahan bakar dibakar
dengan api pada combustion chamber
secara segera setelah injeksi.
Tekanan dari combustion meningkat
bertahap karena bahan bakar terbakar
segera setelah injeksi.
Tekanan pada saat ini dapat
disesuaikan ke tahap tertentu dengan
menyesuaikan volum injeksi bahan bakar.
(4) After burning (D - E)
Injeksi bahan bakar ke dalam combustion
chamber berakhir pada point D.
Namun, bahan bakar yang ada, yang
tidak bisa terbakar, mengalami
pembakaran selama periode ini.
Setelah periode pembakaran menjadi
makin lama, exhaust temperature mening-
kat dan heat efficiency*1 menjadi rendah.
*1: Dengan mesin panas, heat
efficiency berarti rasio heat
energy dikonversi ke dalam
workload dan heat energy pada
bahan bakar yang disediakan.
• Combustion process (A - E)
(3/3)

-7-
Diesel Knock
Bahan bakar yang terakumulasi selama ignition delay period dibakar pada satu saat selama flame propagation
period. Kemudian tekanan di dalam combustion chamber meningkat tajam.
Tekanan di dalam combustion chamber meningkat tajam dalam proporsi ke jumlah bahan bakar yang diinjeksi
selama ignition delay. Pressure wave ini menyebabkan mesinbergetar dan membuat suara bising.
Hal ini disebut diesel knock. Mesin diesel menggunakan self-ignition combustion system, sehingga sampai ukuran
tertentu, diesel knock dapat dihindari.
Penyebab diesel knock sebagai berikut:
• Engine temperature rendah
• Intake air temperature rendah
• Fuel ignition temperature tinggi. (Angka cetane rendah.)
• Injection timing awal. (Bahan bakar diinjeksi ketika compression temperature masih rendah.]
• Injection condition tidak baik. (Bahan bakar tidak bercampur baik dengan udara.)
Untuk mencegah diesel knock, pendekkan ignition delay, dehingga menghindari peningkatan tekanan tiba-tiba.
Gunakan metode-metode berikut:
• Menggunakan bahan bakar dengan angka cetane tinggi.
• Meningkatkan compression pressure dan intake air temperature hingga mulai fuel injection.
• Meningkatkan suhu combustion chamber.
• Menjaga coolant temperature yang sesuai.
• Menjaga fuel injection timing yang sesuai, injection pressure dan spraying condition.
(1/2)

1. Perbandingan antara diesel knock


How to prevent knocking dan gasoline knocking
Items Diesel engine Gasoline engine Diesel knock dan gasoline knocking
Compression ratio Raise Lower
Air supply temperature Raise Lower
keduanya mempunyai kenaikan tiba-tiba
Compression pressure Raise Lower pada compression pressure selama combustion
Cylinder temperature Raise Lower period. Namun mereka berbeda secara
Fuel ignition point Lower Raise
mendasar dalam waktu,sebab, dan kondisi.
Ignition delay Shorten Lengthen
(1) Diesel knock
Diesel knock terjadi karena kesulitan
P P
Knocking dalam self-ignition.
Knocking Normal
combustion Normal Juga, itu terjadi ketika combustible
combustion
air-fuel mixture terbakar semua
Injection
sekaligus damn menyebabkan
Compression Compression only
tekanan naik mendadak.
only Ignition
Pada mesin diesel, adalah sulit mem-
t
Diesel knock
t
Gasoline knocking
bedakan antara normal combustion
dan diesel knock. Karena itu, dibedakan
hanya dengan apakah peningkatan
tiba-tiba di pressure knocking noise
dihasilkan oleh atau dengan bagian
mesin mana yang mengalami kejutan.
(2) Gasoline knocking
Gasoline knocking terjadi ketika
self-ignites. Pada mesin bensin,
normal combustion dan
knocking sama sekali berbeda.
(2/2)

-8-
Engine Proper Piston
Piston pada mesin diesel dibuat kuat
karena compression pressure,
combustion temperature dan
Heat dam
combustion pressure lebh tinggi
No.1 piston ring groove daripada mesin bensin.
FRM Pada beberapa model, sebuah heat
(Fiber - Reinforced metal)
dam dibuat di atas No.1 piston ring
groove atau piston yang mengarah
Cooling channel
ke No.1 piston ring groove dibuat
dari FRM (Fiber-Reinforced Metal),
yang terbuat dari aluminum dan
ceramic fibers.
Juga, beberapa piston dibuat dengan cooling
channel di dalam piston head untuk mendi-
nginkan No.1 piston ring groove. Oli yang
diinjeksi dari oil nozzle mengalir melalui cooling
Oil jet
channel dan mendinginkan piston.
(1/1)

Piston Ring
1. Uraian
Berikut adalah tipe piston
ring:
Semi-keystone ring Role of the semi-keystone ring
(No.1 compression ring) No.1 piston ring (No.1 compres-
sion ring)
Cylinder
Piston A. Semi-keystone ring

Sludge
No.2 piston ring (No.2 compres-
sion ring)
Tapered ring Tapered under-cut ring
(No.2 compression ring) (No.2 compression ring) Semi-keystone
ring B. Tapered ring
C. Tapered under - cut ring
No.3 piston ring (Oil ring)
D. Solid ring with coil
E. Three piece type ring
Solid ring with coil Three piece type ring
(Oil ring) (Oil ring) 2. Peran semi-keystone ring
Permukaan atas piston ring ini
diruncingkan untuk mencegah piston
ring menempel karena carbon sludge.
Ketika mesin berjalan, piston juga
bergerak sedikit pada arah radial,
menyebabkan celah antara piston ring
groove dan piston ring berubah.
Hal ini menyebabkan carbon
sludge di dalam piston ring
groove mengalami rubbed off
dan didorong keluar piston ring
groove bersama dengan oli.
(1/1)

-9-
Ruang Pembakaran
1. Deskripsi
Pada mesin diesel, bahan bakar di injeksikan dalam
Injection nozzle bentuk uap dari mulut pipa injeksi dan bercampur
dengan udara dan disulut dan terbakar.
Untuk mendapatkan pembakaran yang baik, bahan
bakar dan udara harus bercampur dengan baik dalam
ruang pembakaran.
2. Ruang pembakaran tipe injeksi langsung
Disini, ruang pembakaran utama dibentuk di antara
Cylinder head kepala silinder dan piston. Tipe ini menyebabkan
penyulutan dan pembakaran dengan menginjeksikan
bahan bakar bertekanan amat tinggi kedalam udara
bertekanan dan bersuhu tinggi.
Karena konstruksimnya sederhana, outputnya tinggi.
efisiensi panas tinggi dan kehilangan dingin rendah,
konsumsi bahan bakar rendah dan kemampuan
Combustion
chamber starter superior.
Oleh karena itu, beberapa jenis mesin menggunakan pemanas
Piston
intake atau glow plug walaupun beberapa mesin tidak memiliki
sistem preheating. Seiring dengan meningkatnya tekanan
pembakaran, suara dan getaran juga bertambah.
(1/3)

3. Ruang Pembakaran tipe Lingkar (Swirl Chamber)


Ruang ini dibentuk dengan ruang berspiral melingkar
termasuk ruang pembakaran utama. Ruang-ruang ini
dihubungkan melalui saluran transfer.
Aliran udara melingkar dihasilkan dalam ruang lingkar
selama tak kompresi dan kebanyakan bahan bakar disulut
Glow plug
dan dibakar. Kemudian sisa bahan bakar dibakar didalam
ruang pembakaran utama. Dengan begini, rasa berkendara
yang mulus akan didapatkan karena kecepatan mesin
maksimal atau tekanan pembakaran dapat lebih tinggi
Injection nozzle dan range dari kecepatan mesin lebar.
Akan tetapi, suhu dari udara bersuhu tinggi didalam
Cylinder head
ruang melingkar akan menjadi rendah karena kepala
silinder menyerap panas. Oleh karenanya, kemampuan
Swirl chamber
starter menjadi buruk dibanding pada tipe pembakaran
injeksi langsung. Ini sebabnya glow plug digunakan sebagai
Transfer passage
sistem preheating.
(2/3)
Main
combustion
chamber

Piston

- 10 -
4. Bentuk kepala piston
Permukaan atas dari piston membentuk
bagian dari ruang pembakaran, dan di-
bentuk khusus untuk membuat gerak
Troidal type Reentrant type Square type Spring leaf type
putar (turbulensi) untuk meningkatkan
pencampuran antara udara dan bahan
bakar. Bentuk cekung permukaan atas
piston lebih dalam pada tipe injeksi
langsung. Diantara mereka, tipe troidal
paling sering digunakan. Piston pada
ruang lingkar lebih dangkal karena
hampir semua campuran udara-bahan
bakar terbakar. Beberapa dari tipe
ini berpermukaan rata.
(3/3)

Cylinder Liner
Liner type 1. Deskripsi
Cylinder Cylinder dibagi ke dalam dua tipe: Linerless type dan
liner tipe di mana cylinder liner dimasukkan ke dalam
cylinder block.
(1) Liner type
Ada dua tipe cylinder liner: Tipe basah, di mana coolant
menyentuh bagian belakang secara langsung, dan tipe
(A) kering, di mana coolant tidak menyentuh secara langsung.
Bagian atas cylinder liner dibuat menonjol sedikit
di atas bagian atas block.
Cylinder block Tonjolan (A) mencegah kebocoran gas dengan cara
Cylinder block
Cylinder liner memasuki cylinder gasket.
(A) = 0.01 — 0.1 mm ( ~ AUG.1998 B series engine) (2) Linerless type
Linerless type Linerless type menggunakan besi khusus yang
lebih tahan terhadap aus. Mesin dibuat kecil dan
ringan dengan mengecilkan bore pitch.
Cylinder block
PETUNJUK:
Cylinder block pada kebanyakan mesin diesel terbuat dari
besi tempaan. Belakangan ini, beberapa mesin menggunakan
aluminum cylinder block, di mana cylinder liner dimasukkan.
(1/1)

- 11 -
Cylinder Head Gasket
Mark B,D or F
Cylinder head gasket (3L engine) 1. Deskripsi
Cylinder head gasket diletakkan di antara
cylinder block dan cylinder head.
Alat itu mencegah combustion gasses,
Cutout
mark coolant dan oil agar tidak bocor antara
cylinder block dan cylinder head. Ini
membutuhkan resisting pressure,
heat resistance dan proper elasticity.
Steel laminate type cylinder head
gasket digunakan untuk meningkatkan
A-A’ cross section
Piston ketahanan cylinder head gasket
Piston
protrusion sehingga kebocoran combustion
gas dicegah.
Cylinder block
Ketebalan cylinder head gasket
diseleksi untk meningkatkan
compression ratio precision
menurut mesin. Ketebalan
cylinder head gasket ditentukan
oleh jumlah protrusion pada
piston.

Contoh: Mesin 3L
Mesin 3L memiliki tiga tipe cylin-
der head gasket.
Tanda B: 1.40 - 1.50 mm (0.0551 -
0.0591 in.)
Tanda D: 1.50 - 1.60 mm (0.0591 -
0.0630 in.)
Tanda F: 1.60 - 1.70 mm (0.0630 -
0.0669 in.)
(1/1)

- 12 -
Mekanisme Katup
1. Four-valve mechanism
Valve mechanism pada mesin
diesel pada dasarnya sama
Valve bridge dengan mesin bensin. Namun,
Valve rocker shaft
beberapa valve mechanisms
Guide pin
Adjusting screw (1)
adalah khas.
Valve rocker arm
Intake valve Exhaust valve
Roller Four-valve mechanism terdiri
Adjusting screw (2)
dari valve rocker arm dan valve
Valve bridge
Camshaft bridge.
Guide pin
Ketika rocker arm didorong oleh
camshaft, valve bridge bergeser
sejajar guide pin dan
mendorong dua valves secara
Valve rocker arm simultan untuk membukanya.
Adjusting screw (1) Dengan cara ini, satu camshaft mampu
mengoperasikan empat valves per cylinder.
Melalui penggunaan empat valves,
Valve bridge
bukan hanya efektivitas intake dan
exhaust ditingkatkan, namun juga
Adjusting screw (2)
injection nozzle dapat diletakkan
Guide pin di pusat combustion chamber.
PETUNJUK:
Valve clearance disesuaikan menggu-
nakan dua adjusting screws, (1) dan (2).
(1/2)

2. Interval penggantian timing


Timing belt replacement warning light belt
Timing belt pada mesin diesel
harus diganti setiap 100,000 km
60,000 miles) atau 150,000 km
(90,000 miles), bergantung
Example 2
Example 1 pada model mesin. Pada
beberapa mesin, disediakan
lampu peringatan penggantian
timing belt.
Lampu ini akan menyala pada
interval penggantian fied timing belt.
Timing belt warning light harus
diset ulang setelah mengganti
timing belt. Metode bervariasi
menurut model.
Cancel switch
screw
Contoh 1:
Keluarkan grommet di bawah speedometer
dan dorong warning light reset knob
dengan tali tipis.
Contoh 2:
Ganti cancel switch screw dan pasang
ulang pada installation hole lain.
(2/2)

- 13 -
Sistem Pelumasan Uraian
Sistem pelumas mesin diesel pada
Water-cooled type oil cooler dasarnya sama dengan pada mesin
bensin. Mesin diesel menggunakan
Oil cooler
filter oli yang didesain khusus karena
mesin menghasilkan carbon particles
lebih banyak selama combustion daripada
mesin bensin.
Mesin diesel juga mempunyai oil cooler untuk
A A : from Oil pump
C B : to Oil pan
menjaga performa pelumasna oli karena
C : to Main oil gallery combustion temperature dan combustion
D
B
D : to Oil pan
pressure lebih tinggi daripada mesin bensin.
1. Oil Cooler
Oil filter
Kebanyakan oil coolers adalah
water-cooled type, dan diinstall
pada sisi depan atau samping
Relief valve for oil pump
mesin, atau di bawah radiator.
Relief valve for oil cooler
Oli, yang ditarik dari oil pan
melalui oil filter oleh oil pump,
disedikan ke setiap bagian di
mana gesekan terjadi setelah
didinginkan pada oil cooler.
Untuk mencegah kerusakan pada
oil cooler, dipasang relief valve.
(1/2)

2. Oil Nozzle
Pada banyak mesin diesel, oil nozzles tersedia pada
cylinder block untuk mendinginkan piston.
Piston
Bagian lubrication oil pumping dari main oil gallery
Cylinder block pada cylinder block mengalir melalui check valve dan
diinjeksi dari oil nozzle untuk mendinginkan bagian
dalam piston.
Check ball menutp oil passage oleh daya pegas spring
ketika tekanan oli jatuh di bawah kira-kira 140 kPa (1.4
kgf/cm2).
Ini untuk mencegah oil pressure di lubrication
circuitry jatuh terlalu rendah dengan menutup
oil passage.

Main oil gallery


Oil nozzle

Check ball

Check valve

- 14 -
REFERENSI
1. 2.
Dua Tipe Check Valve
Check valve
Ada dua tipe check valves yang
digunakan untuk mesin diesel.
1. Satu tipe menggunakan single check
valve untuk semua oil nozzle.
2. Tipe lain menggunakan satu check
valve untuk setiap individual oil nozzle.
Oil nozzle (1/1)

Check valve
Spring
to Oil nozzles

from
Main oil
gallery

Check ball

Check ball

Spring

Sistem Pendinginan Uraian


Cooling system pada mesin
Viscous type power heater (1HD-FTE engine)
diesel pada dasarnya sama
Power heater dengan pada mesin bensin.
Namun, ketika heat efficiency rate
Heater hose semakin baik, coolant temperature
semakin pelan untuk meningkat.
Coolant
Kemudian, beberapa untuk mesin-mesin
spesifikasi area dingin memiliki pemanas tambahan.
Engine Front Rear 1HD-FTE engine viscous type power
heater heater
Magnet clutch heater:
Ketika idle up switch dihidupkan, drive
Magnet belt menggerakkan power heater,
clutch Power heater
dan internal silicon oil menghasilkan
Air conditioning panas. Penghasilan panas
magnet clutch signal
Ignition switch
Power heater amp. Idle up switch ini menghangatkan coolant.
PETUNJUK:
Ini beberapa contoh tipe lain
auxiliary heater.
Contoh:
• Electrical type power heater
• Combustion type power heater
• PTC (Positive Temperature Coeffi-
cient) heater
dll.
(1/1)

- 15 -
Sistem Bahan Bakar Uraian
Sistem bahan bakar mengantarkan
bahan bakar ke mesin. Injection pump
dikendalikan oleh timing belt atau
timing gear pada mesin.
PETUNJUK:
Injection pump
Fuel filter
Pompa injeksi dikendalikan oleh
camshaft sehubungan dengan
mesin.
Bahan bakar, yang sangat dikompresi
oleh injection pump, dikirim ke dalam
injection nozzle pada setiap cylinder
supaya diinjeksi ke dalam combustion
Injection
chamber.
nozzle Bahan bakar sisa juga dikembalikan
ke tangki bahan bakar.
(1/1)

Fuel tank

Priming Pump
1. Uraian
Priming pump adalah manual pump yang digunakan untuk
bleeding air ketika tangki bahan bakar kosong, saringan bahan
bakar diganti atau udara dicampur ke dalam pipa bahan bakar.
Priming pump
Jika udara msuk ke fuel line, hal itu mungkin menyebabkan
injection pump mengalami kesulitan dalam memompa
bahan bakar ke atas dan mungkin sulit untuk mulai.
from Fuel tank to Injection pump
Karena itu, adalah penting untuk "bleed the air" dari
sistem bahan bakar, dengan menggunakan priming
pump sebelum menjalankan mesin.
Itu juga berguna ketika "bleeding the water" di
Fuel filter sedimenter.
(1/2)

Water sedimenter

Fuel fiow

- 16 -
2. Operasi
Pump chamber
Pump handle

Diaphragm
Inlet check
valve

Outlet check
valve

Injection
pump

Fuel tank
Injection
nozzle

Fuel

(1) Ketika mendorong pump handle:


Pump chamber Ketika mendorong pump handle,
Pump handle
bahan bakar atau or udara di dalam
Diaphragm pump chamber membuka outlet
Inlet check
valve check valve dan mengalir ke dalam
Outlet check fuel filter dan injection pump.
valve
Pada saat yang sama, inlet check
valve menutup dan arus balik
bahan bakar dicegah.
Injection
Udara yang masuk ke dalam injection
pump
pump mengalir dengan bahan bakar
dari return pipe pada injection
pump ke tangki bahan bakar.
Fuel tank
Injection
nozzle

Fuel

(2) Ketika melepaskan pump handle:


Pump chamber Ketika melepaskan pump handle,
Pump handle
daya pegas mendorong
Diaphragm diaphragm kembali ke posisinya
Inlet check
valve semula. Pada saat ini, vacuum
Outlet check tercipta di pump chamber.
valve
Inlet check valve membuka dan
menarik bahan bakar di vacuum.
Pada saat yang sama, outlet check
Injection
valve menutup dan arus balik
pump
bahan bakar dicegah.
(2/2)

Fuel tank
Injection
nozzle

Fuel

- 17 -
Fuel Sedimenter
Fuel sedimenter memisahkan air
dari bahan bakar diesel.
Benda itu menggunakan perbedaan
berat jenis antara bahan bakar diesel
dan air untuk memisahkan air sebelum
bahan bakar memasuki injection pump.
Sliding portion di dalam injection pump
diminyaki oleh bahan bakar. Karena itu
adalah perlu untuk menguras air dari
bahan bakar karena pelumasan tidak
memadai bila bahan bakar bercampur dengan
Fuel
air karena dapat terjadi pengikisan pompa.
Kendorkan drain plug pada fuel filter
dan dorong priming pump untuk
Water
mengeringkan air di sedimenter.
(1/1)
Drain plug

Injection Nozzles
1. Uraian
Injection nozzle mengubah bahan
bakar bertekanan tinggi, yang dikirim
dari injection pump, ke dalam mist
dengan menginjeksi bahan bakar ke
dalam combustion chamber. Mesin
diesel secara langsung menginjeksi
bahan bakar ke dalam combustion
chamber, yang berbeda dari mesin
bensin yang membuat campuran
udara-bahan bakar lebih awal. Kemudian,
waktu untuk mencampur dengan udara
menjadi lebih pendek.. Karena itu, bahan
bakar diinjeksi pada tekanan tinggi dan
kecepatan tinggi untuk membuat mist yang
bercampur dengan mudah dengan udara,
sehingga meningkatkan performa pengapian.
(1/4)

- 18 -
2. Pentingnya menyesuaikan nozzle opening pressure
Untuk injection nozzle, waktu nozzle opening bervariasi
Nozzle holder menurut nozzle needle opening pressure.
Overflow pipe
Jika injection nozzle tidak membuka atau menutup
dengan benar, hal itu mempengaruhi timing waktu
Adjusting shim
dan volume injeksi.
Pressure spring Karena itu, nozzle opening pressure harus
Pressure pin disesuaikan dengan nilai yang sudah ditetapkan.
Distance piece

Nozzle needle

Nozzle body

Retaining nut

Injection pump
discharge pressure
Correct nozzle Injection
opening pressure volume
Pressure

Time
Correct injection timing

- 19 -
Nozzle opening pressure dan injection timing volume

Nozzle holder Opening pressure Rendah Tinggi


Overflow pipe
Injection timing Maju Mundur
Injection volume Bersar Kecil
Adjusting shim

Pressure spring
Pressure pin Nozzle opening pressure disesuaikan dengan mengubah
Distance piece ketebalan adjusting shims dan menyesuikan daya
Nozzle needle
pressure spring.
Nozzle body Mengurangi ketebalan shim: Injection pressure rendah
Retaining nut Tingkatkan ketebalan shim: Injection pressure tinggi
(2/4)

Low
Pressure

Time
Advanced injection timing

Nozzle holder

Overflow pipe

Adjusting shim

Pressure spring
Pressure pin

Distance piece

Nozzle needle

Nozzle body
Retaining nut

High
Pressure

Time
Retarded injection timing

- 20 -
3. Injection nozzle dua tahap
Nozzle assembly No.2 pressure
spring seat Pada beberapa mesin diesel, digunakan
No.3 pressure
injection nozzles dua tahap.
spring washer Gunakan injection nozzles dua tahap
Needle
tip
No.2 pressure
spring
supaya mungkin menurunkan nozzle
Nozzle
body Straight pin
opening pressure. Karena itu,
Nozzle holder
injection stability pada low load range
Tip packing
retaining nut atau pada idling lebih baik daripada
injection nozzles normal. Juga,
diesel knock yang terjadi ketika
No.1 pressure
spring volume injeksi kecil dikurangi.
No.1 pressure
Nozzle holder body (1) Konstruksi
spring seat
Dua pressure spring dan dua
No.2 pressure spring washer
(adjusting shim) pressure pin dibuat di dalam
Pressure pin tubuh nozzle holder.
No.1 pressure spring washer Clearance tersedia antara needle
(adjusting shim)
tip dan pressure pin akibat dua
tahap fuel injection. Clearance ini
disebut pre-lift. Un tuk menyesuaikan
fuel injection pressure pada
1st stage dan 2nd stage, ganti
setiap pressure spring washer.

(3/4)

- 21 -
(2) Operasi
<1> 1st stage operation
Ketika fuel pressure pada injection
Two-stage injection nozzle
No.1 pressure spring tion pump reaches approx. 18MPa
Normal injection nozzle
pump mencapai kira-kira 18MPa
(180 kgf/cm2), needle tip mendorong
mm pressure pin ke atas melalui No.3 pressure
Maximum lift
0.25 pressure pin spring washer, melampaui daya spring
Nozzle needle lift

No. 2 pressure spring


pressure No. 1. Pada saat ini, bahan
bakar diinjeksi. Jumlah pengangkatan
No. 2 pressure
spring seat berubah hingga needle tip kontak
Pre-lift
0.04 Tip packing dengan pressure spring seat No. 2.
No.3 pressure Setelah pressure spring washer
spring washer
0 18 28 (MPa) No. 3 membuat kontak dengan
(kgf/cm2)
0 180 280 pressure spring seat no. 2,
Fuel pressure jumlah needle tip lift tidak berubah
Needle tip hingga fuel pressure mencapai
kira-kira. 23 MPa (230 kgf/cm2).
Initial position (closed)
<2> 2nd stage operation
Pre-lift Ketika fuel pressure mencapai
Maximum lift kira-kira 23 MPa (230 kgf/cm2), itu
mengatasi daya kedua pressure
springs No.1 dan No.2 . Dan
needle tip mendorong pressure
spring seat No.2 melalui pressure
spring washer No. 3.
Jumlah needle tip lift tidak berubah
ketik amencapai jumlah maksimum
lift bahkan jika fuel pressure berubah.

Untuk alasan ini, ketik amesin


berjalan pada beban rendah,
jumlah kecil bahan bakar diinjeksi
hanya pada low-lift range. Ketika
beban diberikan pada mesin, jumlah
kecil bahan bakar diinjeksi ke pre-lift
range, dan kemudian jumlah besar
diinjeksi ke the high-lift range.

(4/4)

- 22 -
Delivery Valves
1. Konstruksi
Delivery valve dipasang pada
distributive head di injection pump.
Injection Injection
Valve spring dan delivery valve
pump side nozzle side dipasang pada delivery valve
holder.
Permukaan delivery valve seat
Valve seat Valve spring
Gasket Delivery valve Delivery valve holder dibuat dengan ketepatan tinggi.
(1/2)

- 23 -
2. Operasi
Injection pump Injection nozzle
Delivery valve menutup cepat fuel line pda akhir fuel
side side injection untuk menjaga residual pressure di dalam
injection pipe.
Pada sat sama, bahan bakar ditarik untuk membiarkan
injection nozzle menutup, sehingga mencegah bahan
bakar "dribble (dripping)".
(1) Start of fuel injection
<1> Bahan bakar yang mengalami penekanan
tinggi dari injection pump dikirim ke delivery
valve sebelum injeksi.
<2> Bahan bakar yang mengalami penekanan tinggi
mendorong delivery valve untuk membuka fuel line.
Relief valve Valve face
<3> Bahan bakar yang mengalami penekanan
tinggi dikirim ke injection nozzle.
(2) End of fuel injection
<1> Pemompaan dari injection pump berakhir,
dan fuel pressure menurun.
<2> Delivery valve didorong ke belakang oleh
valve spring.
<3> Delivery valve kembali hingga bagian muka
valve face melekat ke valve seat.
<4> Proses di atas menjamin adanya jatuhnya tekanan
Operating stroke
tiba-tiba di dalam injection pipe. Nozzle needle
kemudian menarik kembali bahan bakar, yang
kalau tidak akan menjadi fuel dribble.
(3) Menjaga airtightness (menjaga residual pressure dan
mencegah reverse flow)
Airtightness (untuk menjaga residual pressure
dan mencegah reverse flow) dikelola oleh valve
seat dan permukaan delivery valve.
Jika tekanan di dalam injection pipe setelah fuel
injection rendah, volume bahan bakar berkurang.
Karena injection pressure tidak cepat tercapai jika
tekanan di dalam pipa rendah.
Karena itu, adalah penting untuk menjaga tekanan
tetap konstan di dalam injection pipe setiap saat.

- 24 -
• Fuel dribble (dripping) setelah injection
Ini terjadi ketika persediaan bahan bakar tidak secara
tepat dipotong pada akhir injeksi bahan bakar dan
bahan baakr diakumulasi pada ujung nozzle.
Jika fuel dribble terjadi setelah fuel injection, bahan
bakar di cylinder tidak akan terbakar sepenuhnya.
Hal ini akan mengakibatkan pada penghilangan asap
Injection nozzle hitam atau putih yang dikeluarkan.
Untuk mencegah fuel dribble, relief valve pada delivery
valve dirancang untuk menarik setiap bahan bakar
yang keluar dari nozzle setelah injeksi.
Fuel dribble terjadi jika ada kegagalan pada delivery valve
atau injection nozzle, sebagaimana residual pressure
tetap ada di injection pipe setelah fuel injection.
Faulty (2/2)

Pengurasan Udara untuk Sistem Bahan Bakar


1. Menguras udara antara tangki bahan bakar
dan injection pump [sisi tekanan rendah)
(1) Tekan dan lepaskan pump handle secara berulang-ulang.

Pump handle
(2) Secara bertahap pump handle resistance akan menjadi
lebih tinggi, dan pompa akan menarik untuk
Priming pump beroperasi. Kemudian udara mengalir ke dalam
tangki bahan bakar lewat return pipe.
(3) Melakukan beleeding terhadap udara akan selesai ketika
pump handle menjadi keras untuk beroperasi.

PETUNJUK SERVIS:
Dalam kasus berikut, lakukan bleed terhadap udara antara
injection pump dan injection nozzle [sisi tekanan tinggi).
• Ketika mesin tidak beroperasi dengan sesuai
setelah mesin dipanaskan.
• Ketika bagian dari sisi tekanan tinggi sistem bahan
bakar diganti.

- 25 -
2. Menguras udara antara injection pump dan
injection nozzle (sisi tekanan tinggi)
(1) Kendorkan semua injection pipe union nuts pada
sisi nozzle holder.
(2) Lakukan crank pda mesin untuk mendorong bahan
Union nut bakar keluar dari injection pipe dan bleed udara.
(3) Kencangkan injection pipe union nuts.
PERHATIAN:
Untuk common-rail type, gunakan hand-held tester dan
operasikan injector untuk bleed udara. Jangan bleed udara
dengan injection pipe union nuts dalam keadaan kendor.
(1/1)

Sistem Pra Pemanasan Deskripsi


1. Pentingnya preheating system
Pada permulaan mesin dingin,
compression heat lepas dari
compression chamber bahkan
jika ada adequate compression.
Compression heat has difficult rising Dalam beberapa hal, bahan bakar
yang diinjeksi tidak meningkat
Leakage of compression pressure
ke ignitable temperature.
Karena itu, preheating system penitng
untuk meningkatkan ignition performance.
Dengan memanaskan udara sebelum men-
jalankan mesin dingin, preheating system
meningkatkan kemampuan setara mesin.
Cranking speed is low Juga, diesel knock dan white smoke
dikurangi dengan memanaskan udara
selama beberapa waktu menurut coolant
temperature bahkan setelah menjalankan.
(1/1)

Glow Plug
Kendaran Toyota terbaru menampilkan
Thermal coil
glow plugs dengan self-controlling
temperature. Kumparan kontrol dibuat di
dalam glow plug, di mana hambatan
Control coil meningkat ketika suhu naik.
Hambatan yang meningkat pada
1100
kumparan mengurangi jumlah arus
1000 ke thermal coil, yang terhubung secara
900 seri ke kumparan kontrol.
Glow plug 800 Dengan mengurangi jumlah arus,
temperature
(°C) suhu glow plug tidak meningkat.
700
Suhu glow plug meningkat kira-
600
kira 900°C (1,472 °F).
500

0 10 20 30 40 50 60
Duration of current flow (sec.) REFERENSI:
Glow plug terdahulu, yang tidak menampilkan
self-controlling temperature menampilkan
sistem ketika glow plug resistors diset
dalam secara seri, mengurangi arus
mengalir ke glow plug.
(1/1)

- 26 -
Sistem Glow
1. Uraian lampu indikator glow
Lampu indikator glow plug dipasang
di dalam meter kombinasi.
Ketika lampu mati, alat itu
memberitahu pengemudi
bahwa mesin siap untuk
dihidupkan.
PETUNJUK:
• Glow indicator light beroperasi secara
independen dari glow plug. Kemudian,
alat itu, tidak mengindikasikan apakah
plug sudah benar dipanaskan atau belum.
• Light lighting time kurang lebih
0-10 detik.
Waktu nyala lampu bervarasi
menurut coolant temperature
dan menurut model mesin.

(1/2)

2. Operasi sistem glow (tipe


super glow)
Timer 1 dan 2 di dalam preheating
S-REL
timer atau emission control ECU
G-IND
Glow plug relay Glow indicator dinyalakan setelah ignition switch
Timer 2 Timer 1 ON
THW
STA
ST diubah ke ON ketika suhu engine
Water
temperature Ignition switch coolant rendah.
sensor
E2 Timer 3
Timer 1 menyalakan glow indicator
Crankshaft
NE+
position sensor light di combination meter.
Timer 2 menyalakan glow plug relay
NE- untuk membiarkan glow plug
Glow plugs Preheating timer or emission control ECU menghasilkan panas.
Timer 1 dan 2 dinyalakan pada waktu
sesuai dengan suhu coolant.
Time (sec.)

Ignition
ON
OFF
Kemudian, mereka dimatikan.
switch t2 Ketika timer 1 dimatikan, glow
Time (sec.)

ST
OFF
indicator light dimatikan.
ON t1 Coolant temp.
NE signal
OFF Ketika ignition switch dinyalakan
ON t1 Coolant temp. ke START, preheating timer
Glow
Time (sec.)

indicator OFF
t3
atau emission control ECU
Glow plug ON menyalakan glow plug relay,
relay OFF t2 t3 untuk mencegah suhu glow plug
Coolant temp.
jatuh selama starting dan
meningkatkan startability.
Ketika timer 3 beroperasi, alat itu
menyalakan glow relay untuk waktu yang
bergantung pada coolant temperature
dan effects after-glow ketika mesin
dijalankan dan ignition switch dikembalikan
ke ON dari START.
(2/2)

- 27 -
REFERENSI:
Ignition switch
Fixed-delay Type Circuit
AM1 IG1
Untuk preheating system pada fixed-
AM2
IG2 delay type, preheating timer mengontrol
ST2
glow indicator light lighting time dan
Glow indicator
light waktu di mana glow plug relay
dinyalakan (preheating time.)

Preheating timer
Waktu nyala lampu indikator: Sekitar 5
Glow plug
relay detik
to Voltege regulator Waktu preheating: Sekitar 18 detik
terminal L
Glow plugs Keduanya dikontrol pada waktu yang tepat.
(1/1)

Variable-delay Type Circuit


Ignition switch
Untuk preheating system pada variable-
AM1 IG1
delay type, preheating timer mengontrol
AM2
IG2 glow indicator light lighting time dan
ST2
waktu glow plug relay dinyalakan
Glow indicator
light (preheating time) sehubungan dengan
engine coolant temperature dan
Preheating timer

to Voltege regulator
alternator voltage (yang berfungsi
Glow plug
relay
terminal L sebagai engine running signals).
Waktu nyala lampu:
Glow plugs Sekitar 2 - 28 detik
Water
temperature Waktu preheating:
sensor
Sekitar 2 - 55 detik
Keduanya berbeda menurut coolant.
(1/1)

- 28 -
Peralatan Lain Intake Shutter
1. Uraian
Beberapa mesin diesel menggunakan intake shutter.
Intake shutter mempunyai fungsi berikut:
Diaphragm
(1) Menghentikan getaran segera setelah mesin dimatikan.
Valve Pada mesin diesel, udara terus ditarik ke dalam
cylinder dan dikompres bahkan setelah ignition
switch dimatikan.
Untuk mencegah getaran terjadi setelah mesin
dimatikan, intake shutter segera ditutup setelah
ignition switch dimatikan untuk menutup intake air
off dan menghentikan mesin dengan halus,
(2) Mengurangi kebisingan intake air.
Selama deceleration, atau kecepatan rendah dan
beban ringan, jumlah intake air dikurangi oleh intake
shutter. Bising intake air dikurangi tanpa menarik
udara yang tak penting ke dalam intake manifold.
(3) Meningkatkan performa EGR
Intake shutter opening angle dikontrol untuk
mendapatkan efek EGR yang sesuai, bergantung
VSV kepada kondisi jalan mesin.
PETUNJUK:
Intake shutter juga disebut throttle valve.
(1/1)

- 29 -
Latihan

Ini adalah materi pre-course study untuk Pelatihan Frequent Service Job. Tujuan pelatihan ini adalah untuk
mempelajari prosedur kerja dan poin-poin frequent service job. Dalam pre-course study, Anda akan mem-
pelajari pengetahuan dasar yang diperlukan untuk pekerjaan perbaikan, dan mekanisme dasar dan pengo-
perasian kendaraan. Setelah Anda mempelajari semua bab, kerjakan Ujian.

Chapter All Next Chapter All


Answers Answers
Correct Correct
Page with Exercises Page with Exercises
Related Text Related Text
Incorrect Incorrect
Answer Answer

Return to page of Return to page of


related text for review related text for review

- 30 -
Pertanyaan- 1
Tandai setiap pernyataan berikut Benar atau Salah.

No. Pertanyaan Benar atau Salah Jawaban Benar

Pada mesin diesel, kemampuan pengapian bahan bakar lebih


1 Benar Salah
baik saat rasio kompresi naik.

Temperatur pengapian sendiri (self-ignition) menurun saat


2 Benar Salah
angka cetane pada bahan bakar diesel naik.

Waktu injeksi bahan bakar ditunda saat tekanan pembukaan


3 Benar Salah
nozzle pada nozzle injeksi rendah.

Pada mesin diesel, bahan bakar terbakar sendiri oleh panas


4 Benar Salah
yang dibangkitkan dari pemampatan udara masuk (intake air).

Pertanyaan- 2
Grafik berikut menunjukkan hubungan antara tekanan di dalam ruang pembakaran dan sudut crank selama
langkah pembakaran. Dari kelompok kata berikut, pilih kata-kata yang sesuai dengan setiap pernyataan.

1. Bahan bakar yang diinjeksikan ke 2. Percampuran udara-bahan bakar


(kgf/cm2) (MPa) dalam ruang pembakaran menguap diapikan, menyebabkannya membakar
60 6
D dan percampuran yang dapat keluar dan tekanan di dalam ruang
50 5 C diapikan tercipta. (A-B) pembakaran naik dengan tajam.
40 4 (B-C).
Pressure

B
30 3 E 3. Bahan bakar dibakar oleh 4. Sisa bahan bakar yang tidak
20 2 A
nyala api di dalam ruang terbakar, tidak dapat dibakar.
pembakaran segera (D-E)
10 1
setelah injeksi. (C-D)
0 0
100 75 50 25 TDC 25 50 75 100
Crank angle

a) Setelah pembakaran b) Perambatan nyala api c) Pembakaran langsung d) Penundaan pengapian

Jawaban: 1. 2. 3. 4.

Pertanyaan- 3
Dari kelompok kata berikut, pilih part-part yang sesuai dengan setiap pernyataan.

1. Part ini memisahkan air dari bahan bakar diesel. 2. Ia memanaskan udara masuk (intake air).

3. Part ini menginjeksikan bahan bakar bertekanan tinggi 4. Bahan bakar diberi tekanan tinggi dan dimampatkan
yang dikirim dari pompa injeksi ke ruang pembakaran. ke dalam nozzle-nozzle injeksi pada setiap silinder.

a) Pompa injeksi b) Priming pump c) Sedimenter bahan bakar d) Glow plug e) Nozzle injeksi

Jawaban: 1. 2. 3. 4.

- 31 -
Pertanyaan- 4
Pernyataan berikut berkaitan dengan lampu indikator glow plug. Pilih pernyataan yang Benar.

1. Lampu ini memberitahu pengemudi bahwa mesin siap untuk dihidupkan.

2. Lampu ini memberitahu pengemudi bahwa glow plug sedang memanas.

3. Lampu ini memberitahu pengemudi akan adanya malafungsi pada glow plug.

4. Lampu ini memberitahu pengemudi temperatur glow plug.

Pertanyaan- 5
Pertanyaan berikut berkaitan dengan kondisi dimana diesel knock muncul dengan mudah. Pilih pernyataan
yang Benar.

1. Diesel knock muncul dengan mudah saat mesin dan temperatur cairan pendingin tinggi.

2. Diesel knock muncul dengan mudah saat bahan bakar berangka cetane tinggi digunakan.

3. Diesel knock muncul dengan mudah saat waktu injeksi dimajukan.

4. Diesel knock muncul dengan mudah saat temperatur udara masuk (intake air) tinggi.

Pertanyaan- 6
Pernyataan berikut berkaitan dengan mesin diesel. Pilih pernyataan yang Salah.

1. Mesin diesel melalui 4-lingkaran-langkah (hisap, kompresi, pembakaran dan buang) sama seperti
mesin bensin.

2. Temperatur kompresi naik pada rasio kompresi yang lebih tinggi daripada rasio kompresi mesin bensin.

3. Bahan bakar diapikan oleh panas udara yang dimampatkan.

4. Percampuran udara-bahan bakar ditarik ke dalam silinder selama langkah hisap.

- 32 -

You might also like