Professional Documents
Culture Documents
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PAGERWOJO
Jl. Raya Mulyosari, KecamatanPagerwojo, KabupatenTulungagung,
Telp. (0355) 411 020, kode pos 66262
TULUNGAGUNG
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
MONITORING GARAM BERIODIUM
A. PENDAHULUAN
Iodium merupakan zat yang esensial bagi tubuh, karena merupakan komponen dari
hormon tiroksin. Terdapat dua ikatan organik yang menunjukkan bioaktifitas hormon ini,
ialah Triiodotironin (T3) dan Tetrajodotyronin (T4) yang terakhir disebut juga tiroksin
(Sediaoetama, 2006). Dalam tubuh terkandung sekitar 25 mg iodium yang tersebar dalam
semua jaringan tubuh. Kandungannya yang tinggi yaitu sekitar sepertiganya terdapat dalam
kelenjar tiroid dan yang relatif lebih tinggi dari itu ialah pada ovari, otot, dan darah. Zat
mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran, namun
tidak semua jenis dan merk garam dapur mengandung yodium. Hasil survei garam
beriodium tahun 2005 menunjukkan bahwa masih ada 13% garam yang digunakan oleh
rumah tangga ternyata tidak mengandung iodium. Sebanyak 16% garam yang digunakan
rumah tangga di perdesaan dan 9% di perkotaan tidak mengandung iodium. Garam tanpa
iodium masih beredar di pasaran karena masih ada penjualan langsung dari petani garam
atau pedagang kecil (Direktorat Gizi Masyarakat dan Direktorat Statistik Kesejahteraan
Rakyat, 2005) dalam Kartono (2010).
Penggunaan garam beriodium merupakan salah satu kegiatan yang terdapat dalam
perilaku KADARZI. Hal ini berkaitan dengan endemitas GAKI di Indonesia. GAKI
merupakan sekumpulan gejala akibat kurangnya konsumsi iodium dalam jangka waktu yang
lama. Akibat dari GAKI antara lain tumbuh kerdil (kretinisme), abortus, menurunnya
kecerdasan, gangguan pertumbuhan, dll. Masalah GAKI diperkirakan dapat dieliminasi
apabila lebih dari 90% rumahtangga telah mengonsumsi garam beriodium.
Pada tahun 2018 diketahui bahwa 93,9% keluarga telah mengonsumsi garam
beriodium dan angka ini telah melebihi target nasional. Namun pemantauan penggunaan
garam beriodium dalam rumahtangga masih terus harus dilakukan untuk mencegah
terjadinya penurunan jumlah keluarga yang mengosumsi garam beriodium dan sebagai salah
satu upaya pencegahan GAKI. Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
diperlukan dukungan dari berbagai bidang. Puskesmas berperan penting dalam memberikan
dukungan secara langsung maupun tidak langsung, salah satunya dari Program Gizi yang
bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat, sesuai dengan Visi, Misi dan Tata
Nilai UPT Puskesmas Pagerwojo, yaitu :
1
1. VISI
TERWUJUDNYA MASYARAKAT TULUNGAGUNG YANG SEJAHTERA,
MANDIRI, BERDAYA SAING, DAN BERAKHLAK MULIA
2. MISI
a. Mewujudkan Keterjangkauan Akses Pembangunan Sumber Daya Manusia Yang
Berkualitas, Inklusif Dan Berdaya Saing;
b. Mendorong Penguatan Ekonomi Kerakyatan Yang Berbasis Kearifan Lokal Dan
Potensi Daerah;
c. Pengentasan Kemiskinan Dan Perlindungan Sosial Dalam Mewujudkan
Ketentraman, Rasa Aman, Serta Ketertiban Masyarakat;
d. Membangun Infrastruktur Wilayah Pinggiran Yang Berkualitas Dalam
Mewujudkan Pemerataan Pembangunan; Dan
e. Mewujudkan Pemerintahan Yang Akuntabel, Professional Dan Transparan Yang
Berorientasi Pada Kepuasan Masyarakat
3. TATA NILAI
“PAGERWOJO”
Professional
Menerapkan prinsip integritas dalam melaksanakan tugas dan dalam melakukan
pelayanan kepada masyarakat
Amanah
Menjadi sarana layanan kesehatan yang dipercaya oleh masyarakat
Guyub rukun
Senantiasa menjaga keharmonisan dan kerukunan antar rekan kerja, lintas sektoral
serta seluruh masyarakat
Ramah
Selalu menerapkan 5 S (senyum salam sapa sopan dan santun) dalam bekerja maupun
saat melakukan pelayanan kepada masyarakat
2
Wibawa
Menjaga marwah dan etika profesi dalam melaksanakan tugas dan dimanapun berada
Obyektif
Tidak membeda bedakan dalam melakukan pelayanan
Jujur
Melaksanakan tugas sesuai dengan ketaatan terhadap Tuhan YME dan senantiasa
menyelaraskan antara perkataan dan perbuatan
Orientatif
Senantiasa melakukan perencanaan dan analisa sebelum melaksanakan kegiatan
B. LATAR BELAKANG
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, diperlukan dukungan
dari berbagai bidang. Puskesmas berperan penting dalam memberikan dukungan secara
langsung maupun tidak langsung, salah satunya dari Program Gizi yaitu adalah survei
garam beriodium. Garam beriodium yang digunakan sebagai garam konsumsi harus
memenuhi standar nasional indonesia (SNI) antara lain mengandung iodium sebesar 30-80
ppm (Depkes RI, 2000). Garam iodium diharuskan dikonsumsi seluruh penduduk baik di
daerah endemik maupun daerah bukan endemik.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum: Memberikan informasi tentang hal- hal yang harus diperhatikan
tentang garam beriodium.
2. Tujuan Khusus:
Mencegah terjadinya penyakit GAKI
Meningkatkan kecerdasan otak
Mencegah penurunan dini fungsi tubuh.
Mengetahui tingkat konsumsi garam iodium
3
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Membuat pemberitahuan untuk mengumpulkan sampel garam
Petugas mengambil sampel
Petugas menyiapkan blangko uji tes garam beriodium
Petugas melakukan uji garam beriodium dengan cara : menyiapkan tempat/piring
kecil/alas yang bersih, tuangkan 1-2 sendok makan garam, teteskan 2-3 tetes iodina
tes, tunggu beberapa saat, jika garam berubah warna menjadi keunguan, maka garam
mengandung iodium dan jika garam tidak berubah warna maka garam tidak
mengandung iodium
Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
F. SASARAN
Siswa kelas 4 dan 5 sekolah dasar
H. PERAN TERKAIT
1. Lintas Sektor : Dinas Pendidikan
2. Lintas Program : Pelaksana Program UKS
I. BIAYA
Sumber dana kegiatan ini adalah berasal dari dana Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK)
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Pagerwojo Pelaksana Program Gizi