You are on page 1of 13

Jurnal Kewarganegaraan

Vol. 6 No. 1 Juni 2022


P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

PENDIDIKAN PANCASILA: SEBUAH UPAYA MEMBANGUN KARAKTER


BANGSA INDONESIA YANG KUAT DENGAN BERLANDASKAN NILAI-NILAI
PANCASILA

Ilham Maulana Aditia1 & Dinie Anggraeni Dewi2


Universitas Pendidikan Indonesia1,2
Email: ilhammaulanaaditia@upi.edu1 & dinieanggraenidewi@upi.edu2

Abstrak
Sampai saat ini didunia ada kurang lebih sekitar 241 negara termasuk didalamnya negara indonesia.
Perlu diketahui bahwasannya setiap negara memiliki ciri dan karakter yang kuat baik dari segi
negaranya maupun dari segi bangsanya yang memudahakan bangsa lain untuk mengenalinya. Dengan
demikian itu, jika suatu negara atau bangsanya ingin mudah untuk dikenali oleh bangsa lain, perlu
adanya ciri khas yang menjadi jati diri bangsa tersebut. Negara indonesia sebagai salah satu bagian
dari negara-negara yang ada didunia menjadikan pancasila sebagai pandangan hidup sekaligus dasar
dan ideology negara. Oleh karena itu, nilai-nilai dalam butir-butir sila pancasila harus dijadikan
sebagai ciri khas dalam pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara bagi rakyat indonesia.
Sebagaimana terkandung dalam pansila lima nilai dasar yang dapat dijadikan landasan dalam
menjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara, dimana nilai dasar tersebut adalah nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Dengan menjalankan nilai-nilai dasar tersebut
dalam kehidupan maka ciri atau jati diri bangsa indonesia akan mudah dikenali bangsa lain sebagai
bangsa yang kuat, kokoh akan ciri khas yang melekat pada setiap diri bangsanya.
Kata Kunci: nilai-nilai pancasila, karakter, jati diri bangsa

Abstract
Until now in the world there are approximately 241 countries including Indonesia. It is necessary to know
that every country has strong characteristics and character both in terms of its country and in terms of its
nation which makes it easy for other nations to recognize it. Thus, if a country or nation wants to be
easily recognized by other nations, it is necessary to have a characteristic that becomes the identity of the
nation. The State of Indonesia as one part of the countries in the world makes Pancasila a way of life as
well as the basis and ideology of the State. Therefore, the values in the points of the Pancasila precepts
must be used as a characteristic in the implementation of national and state life for the Indonesian
people. As contained in the Pancasila, there are five basic values that can be used as the basis for carrying
out the life of the nation and state, where these basic values are the values of divinity, humanity, unity,
democracy and justice. By carrying out these basic values in life, the characteristics or identity of the
Indonesian nation will be easily recognized by other nations as a strong nation, solid with the
characteristics inherent in every nation.
Keywords: Pancasila values, character, national identity

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

PENDAHULUAN kemerdekaan Republik Indonesia, yang


Perlu diketahui bahwa, asal mula menunjukkan aspek langsung Pancasila
Pancasila dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai dasar Negara. Sedangkan yang
asal mula secara langsung dan asal mula kedua, asal mula pancasila secara tidak
secara tidak langsung. Pertama, Asal mula langsung lebih menunjukkan pada sebelum
pancasila secara langsung yang didalamnya aspek bahan dalam dimensi historis atau
meliputi pembahasan-pembahasan sejarah yang telah terjadi dimasa lampau,
menjelang dan sesudah proklamasi khususnya sebelum kemerdekaan

Ilham Maulana Aditia & Dinie Anggraeni Dewi – Universitas Pendidikan Indonesia 1647
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

Indonesia terjadi. Pancasila yang mudah untuk dipahami dan dimengerti


merupakan sebuah dasar ideologi yang oleh bangsa lain, sehingga ketika sebuah
menjadi pandangan hidup bagi rakyat bangsa memiliki karakter yang kuat maka
Indonesia yang di dalamnya memuat lima bangsa tersebut sudah pasti merupakan
dasar yang menjadi nilai-nilai utuh yang bangsa yang baik.
isinya merupakan jati diri bangsa Ditinjau dari segi pemahaman
Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila ideologis, pembangunan karakter
mengandung arti dan nilai-nilai kehidupan merupakan sebuah upaya mengaplikasikan
yang menggambarkan tentang bagaimana nilai-nilai yang terkandung didalam
pedoman hidup berbangsa dan bernegara ideologi Pancasila dalam menjalankan
bagi rakyat Indonesia secara menyeluruh kehidupan berbangsa dan bernegara.
dan bersifat seutuhnya. Sedangkan ditinjau dari segi normatifnya,
Tidak bisa dipungkiri bahwa nilai- pembangunan karakter bangsa merupakan
nilai yang terkandung didalam Pancasila sebuah wujud nyata yang menjadi langkah
telah ada dan telah dilaksanakan dalam untuk mencapai tujuan Negara seperti
kehidupan sehari-hari sejak zaman dahulu terdapat dalam pembukaan Undang-
kala. Meskipun, pada saat itu keberadaan Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Pancasila masih belum dirumuskan secara Tahun 1945 (UUD NRI 1945) yaitu
resmi dan disusun secara sistematis seperti melindungi segenap bangsa Indonesia dan
saat ini namun justru pada kenyataan seluruh tumpah darah Indonesia,
membuktikan bahwasannya masyarakat memajukan kesejahteraan umum,
telah mengetahui dan mengamalkannya. mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
Banyak nila-nilai yang terkandung didalam dalam melaksanakan ketertiban dunia yang
butir-butir pancasila diantaranya nilai-nilai berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
luhur dan kebudayaan bangsa Indonesia abadi, dan keadilan sosial.
yang pada mulanya berakar dari unsur- Dalam penelitian dengan judul
unsur kebudayaan secara keseluruhan, dan “Pendidikan Pancasila: Sebuah Upaya
terpadu sehingga pada akhirnya menjadi Membangun Karakter Bangsa Indonesia
kebudayaan bangsa Indonesia yang utuh. Yang Kuat Dengan Berlandaskan Nilai-Nilai
Bangsa Indonesia yang terdiri dari Pancasila” terdapat beberapa tujuan yang
berbagai suku bangsa berbeda dan dengan mendasari diambilnya judul tersebut.
nuansa kedaerahan yang kental, tentunya Tujuan-tujuan tersebut adalah:
bangsa Indonesia membutuhkan kesamaan 1. Meningkatkan pemahaman bangsa
dari segi pandangan tentang budaya dan Indonesia mengenai pentingnya
karakter yang khas serta menjadikan ciri mengamalkan nilai-nilai pancasila
yang mudah dikenali sebagai jati diri dalam kehidupan berbangsa dan
bangsa. Pembangunan karakter tersebut bernegara.
sangat penting karena menyangkut 2. Memberikan pengetahuan terkait
terhadap kesamaan pemahaman, pentingnya karakter dalam diri setiap
pandangan, dan gerak langkah untuk bangsa dan Negara.
mewujudkan kesejahteraan dan 3. Memberikan pengetahuan terkait
kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. karakter yang dibangun sesuai dengan
Dengan adanya karakter yang kuat, maka nilai-nilai yang terkandung didalam
ciri khas atau jati diri sebuah bangsa akan pancasila.
lebih menonjol dan mudah dikenali oleh 4. Meningkatkan pemahaman mengenai
bangsa lain. Karakter yang kuat dari fungsi pancasila sebagai ideologi, dasar
sebuah akan membuat bangsa tersebut

Ilham Maulana Aditia & Dinie Anggraeni Dewi – Universitas Pendidikan Indonesia 1648
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

Negara dan pandangan hidup bangsa dengan berlandaskan kepada nilai-nilai


Indonesia. pancasila.

Setelah dilakukan penelitian dan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


dibuatnya artikel ini maka diharapkan bisa Hasil Penelitian
menberikan manfaat baik bagi penulis dan Darmawan pada tahun 2018
bagi pembacanya. Manfaat-manfaat yang mengungkapkan bahwa Pancasila
bisa diambil antara lain: merupakan landasan dari segala sesuatu
1. Bangsa Indonesia akan paham yang dilakukan bangsa dan menjadi
mengenai betapa pentingnya ideologi juga bagi bangsa Indonesia.
mengamalkan nilai-nilai pancasila Pancasila menjadi sebuah pemersatu
dalam kehidupan berbangsa dan bangsa yang beraneka ragam suku, ras,
bernegara. agama dari Sabang sampai Merauke.
2. Bangsa Indonesia mengetahui terkait Perkembangan Pancasila ini dimulai dari
pentingnya memiliki karakter yang masa kerajaan hingga saat ini Indonesia
kuat di dalam diri. sudah merdeka. Istilah Pancasila sudah
3. Bangsa Indonesia mengetahui terkait dikenal sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan
karakter apa saja yang bisa dibangun Majapahit dimana aspek nilai sila-silanya
sesuai dengan nilai-nilai yang sudah diterapkan di kehidupan masyarakat
terkandung didalam pancasila. maupun kerajaan, meskipun belum
4. Bangsa Indonesia paham mengenai dirumuskan secara konkrit.
fungsi pancasila sebagai ideologi, dasar Sedangkan dilihat dari segi harfiah
Negara dan pandangan hidup bangsa atau Etimologisnya “Pancasila” berasal dari
Indonesia. bahasa Sansekerta dari India yang
merupakan bahasa kasta Brahmana,
METODE PENELITIAN sehingga dapat dijabarkan dalam dua kata,
Metode yang digunakan dalam yaitu “Panca” yang berarti lima, dan “Sila”
penelitian ini, menggunakan metode yang berarti dasar. Sehingga Pancasila
kualitatif dengan studi kepustakaan. berarti lima dasar, yaitu lima Dasar Negara
Dimana, studi kepustakaan merupakan Republik Indonesia. Istilah “sila” juga bisa
sebuah kegiatan menelaah sumber-sumber berarti sebagai aturan yang
yang baik itu berupa buku-buku, artikel- melatarbelakangi perilaku seseorang atau
artikel atau jurnal ilmiah, referensi- bangsa, kelakuan atau perbuatan yang
referensi yang berkaitan dengan pancasila menurut adab (sopan santun), akhlak dan
dalam pendidikan di indonesia untuk moral.
membentuk bangsa yang berkarakter. Pancasila adalah dasar falsafah
Telaah penelitian sejenis juga dilakukan negara Indonesia dan sekaligus sebagai
agar mendapat simpulan yang valid dan ideologi negara yang diharapkan akan
akurat. Selain itu, peneliti mengambil menjadi sebuah pandangan hidup bagi
beberapa sumber informasi dari banyak bangsa Indonesia, sehingga dasar
penelitian sebelumnya. Hal itu digunakan pemersatu, lambang persatuan dan
sebagai perbandingan, baik itu kekurangan kesatuan serta bagian pertahanan bangsa
atau kelebihan yang sudah ada pada dan negara. Nilai Pancasila dasarnya
penelitian sebelumnya. Penelitian ini adalah nilai-nilai filsafat yang mendasar
menelaah tentang bagaimana membangun yang dijadikan sebagai aturan dan dasar
karakter bangsa indonesia yang kuat dari norma-norma yang berlaku dalam
Indonesia. Hal tersebut berarti bahwa

Ilham Maulana Aditia & Dinie Anggraeni Dewi – Universitas Pendidikan Indonesia 1649
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

semua peraturan yang ada dan berlaku di mewujudkan visi pembangunan nasional,
Indonesia harus bersumber Pancasila. yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak
Ditinjau dari segi istilahnya, mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan
karakter sering disamakan dengan istilah beradab berdasarkan falsafah Pancasila.
temperamen, tabiat, watak atau akhlak. Upaya pembentukan karakter sesuai
Sedangkan ditinjau secara etimologi dengan budaya bangsa ini tentu tidak
karakter memiliki berbagai banyak arti semata-mata hanya dilakukan di sekolah
seperti character (bahasa latin) yang tetapi juga dilakukan melalui serangkaian
berarti instrument of marking, charessein kegiatan belajar mengajar dan luar sekolah,
(bahasa Prancis) yang berarti to engrove akan tetapi juga melalui kebiasaan dalam
atau mengukir, watek (bahasa Jawa) kehidupan, seperti religius, jujur, disiplin,
berarti ciri wanci, watak (bahasa toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-
Indonesia) yang berarti sifat pembawaan jawab, dan sebagainya.
yang mempengaruhi tingkah laku, budi Pendidikan Pancasila pada dasarnya
pekerti, tabiat, dan perangai seseorang. mengarahkan perhatian pada moral yang
Sedangkan menurut Wynne pada diharapkan dapat terwujud dalam
tahun 1991 kata karakter itu sendiri kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang
berasal dari Bahasa Yunani yang berarti to memancarkan iman dan taqwa terhadap
mark atau menandai dan memfokuskan Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat
pada bagaimana mengimplementasikan yang terdiri atas berbagai golongan agama,
nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau kebudayaan, dan beraneka ragam
tingkah laku. Kata karakter dalam bahasa kepentingan, perilaku yang mendukung
Latin kharassein, dan kharax, yang kerakyatan yang mengutamakan
maknanya tools for marking, to engrave, kepentingan bersama di atas kepentingan
dan pointed stake. Kata ini mulai banyak perorangan dan golongan sehingga
digunakan kembali dalam bahasa Perancis perbedaan pemikiran diarahkan pada
caractere pada abad ke-14 dan kemudian perilaku yang mendukung upaya
masuk dalam bahasa Inggris menjadi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh
character, sebelum akhirnya menjadi rakyat Indonesia. Pendidikan Pancasila
bahasa Indonesia karakter. Sementara merupakan mata pelajaran wajib yang
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diajarkan diseluruh jenjang pendidikan,
(1995:445), istilah karakter berarti sifat- mulai pendidikan dasar sampai perguruan
sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti tinggi. Karakteristik dari mata pelajaran
yang membedakan seseorang dari yang Pendidikan Pancasila adalah sebagai
lain tabiat, watak. pendidikan dan pembentukan nilai dan
Pendidikan karakter pada dasarnya moral.
mengajarkan tentang kebiasaan cara Sedangakan Prinsip merupakan
berpikir dan perilaku yang dapat sebuah kebenaran yang pokok atau dasar
membantu individu untuk hidup dan ketika orang berfikir, bertindak dan lain
bekerja sama sebagai keluarga, sebagainya. Dalam proses menjalankan
masyarakat, dan bernegara dan membantu prinsip-prinsip demokrasi secara umum,
mereka untuk membuat keputusan yang terdapat dua landasan pokok yang menjadi
dapat dipertanggung jawabkan. Pada dasar yang merupakan syarat mutlak yang
hakikatnya, Pendidikan memiliki peranan harus dipenuhi dan untuk harus diketahui
yang sangat penting dalam pembentukan oleh setiap orang yang menjadi pemimpin
karakter. Pendidikan karakter semula Negara atau rakyat atau masyarakat atau
ditempatkan sebagai landasan untuk organisasi atau partai dan atau keluarga,

Ilham Maulana Aditia & Dinie Anggraeni Dewi – Universitas Pendidikan Indonesia 1650
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

yaitu, pertama, Suatu negara merupakan 3. Pancasila sebagai Pandangan Hidup


milik seluruh rakyatnya, jadi bukan milik Bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang
perorangan atau milik suatu keluarga atau tekandung dalam Pancasila
kelompok atau golongan atau partai dipergunakan sebagai petunjuk,
tertentu, dan bukan pula milik penguasa penuntun, dan pegangan dalam
negara. Kedua, Siapapun yang menjadi mengatur sikap dan tingkah laku
pemegang kekuasaan negara, prinsipnya manusia Indonesia dalam kehidupan
adalah selaku pengurusa rakyat, yaitu bermasyarakat, berbangsa dan
harus bisa bersikap dan bertindak adil bernegara.
terhadap seluruh rakyatnya, dan sekaligus 4. Pancasila sebagai Falsafah Hidup
selaku pelayan rakyat, yaitu tidak boleh Bangsa Indonesia. Artinya Pancasila
atau tidak bisa bertindak zalim terhadap oleh bangsa Indonesia diyakini benar-
tuannya yakni rakyat. benar memiliki kebenaran. Falsafah
berarti pula pandangan hidup, sikap
Pembahasan hidup, pegangan hidup, atau tuntunan
Munir dkk (2016, 18) hidup. Pancasila juga merupakan hasil
mengungkanpan bahwa Kedudukan dan proses berpikir yang menyeluruh dan
fungsi Pancasila dalam negara dan bangsa mendalam dalam mengenal hakikat diri
Indonesia adalah sebagai berikut: bangsa Indonesia, sehingga merupakan
1. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa pilihan yang tepat dan satu-satunya
Indonesia. Hal itu berarti bahwa untuk bertingkah laku sebagai manusia
Pancasila sebagai bangsa adanya atau Indonesia dalam kehidupan
lahirnya bersamaan dengan adanya bermasyarakat, berbangsa dan
Bangsa Indonesia. Jiwa bangsa bernegara.
Indonesia mempunyai arti yang tetap 5. Pancasila sebagai Ideologi Negara
artinya tidak berubah dan mempunyai Republik Indonesia. Pancasila sebagai
arti yang dinamis artinya bergerak. Jiwa ideologi bangsa dan negara Indonesia
ini diwujudkan dalam sikap mental dan yang berakar pada pandangan hidup
tingkah laku serta amal atau perbuatan. dan budaya bangsa, dan bukannya
Pancasila melekat erat pada kehidupan mengangkat atau mengambil ideologi
bangsa Indonesia dan menentukan dari bangsa lain. Pancasila sebagai
eksistensi bangsa Indonesia. Segala ideologi negara merupakan tujuan
aktivitas bangsa Indonesia disemangati bersama Bangsa Indonesia yang
oleh Pancasila. diimplementasikan dalam
2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Pembangunan Nasional yaitu
Indonesia. Sikap mental, tingkah laku mewujudkan masyarakat adil dan
dan amal perbuatan bangsa Indonesia makmur yang merata baik material dan
mempunyai ciri-ciri khas yang dapat spiritual. berdasarkan Pancasila dalam
membedakan dengan bangsa lain. wadah Negara Kesatuan RI yang
selain itu juga, Pancasila merupakan merdeka, berdaulat, bersatu dan
pilihan unik yang paling tepat bagi berkedaulatan rakyat dalam suasana
bangsa Indonesia, karena merupakan perikehidupan bangsa yang aman,
cerminan sosiobudaya bangsa tentram, tertib dan dinamis serta dalam
Indonesia sendiri sejak adanya di bumi lingkungan pergaulan dunia yang
Nusantara. Secara integral, Pancasila merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
adalah materai yang khas Indonesia. 6. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur
Bangsa Indonesia. Sebagaimana

Ilham Maulana Aditia & Dinie Anggraeni Dewi – Universitas Pendidikan Indonesia 1651
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

Pancasila telah disepakati dan disetujui Perlu diketahui bahwa Bangsa yang
oleh rakyat Indonesia melalui baik ialah bangsa yang mampu untuk
perdebatan dan tukar pikiran baik mempertahankan budayanya sehingga
dalam sidang BPUPKI maupun PPKI mampu menjadi ciri khas yang dapat
oleh para pendiri Negara. Perjanjian dibedakan dengan bangsa lain.
luhur tersebut dipertahankan terus Mempertahankan budaya bangsa di tengah
oleh negara dan bangsa Indonesia. Kita gempuran budaya asing tentu merupakan
semua mempunyai janji untuk hal yang tidak mudah. Karena, secara jujur
melaksanakan, mempertahankan serta diakui kondisi bangsa ini yang semakin
tunduk pada asas Pancasila. menunjukkan perilaku tidak terpuji dan
7. Pancasila sebagai Dasar Negara tidak menghargai budaya bangsa. Perilaku
Republik Indonesia. Sebagai dasar tidak terpuji tersebut antara lain
Negara, Pancasila merupakan suatu memudarnya sikap kebhinekaan dan
asas kerohanian yang meliputi suasana kegotongroyongan dalam kehidupan
kebatinan atau cita-cita hukum, masyarakat Indonesia. Di samping itu
sehingga merupakan suatu sumber perilaku anarkhisme dan ketidakjujuran
nilai, norma serta kaidah, baik moral marak di kalangan peserta didik. Seperti
maupun hukum negara dan menguasai tawuran, menyontek dan plagiarisme. Di
hukum dasar baik yang tertulis dalam sisi lain banyak terjadi penyalahgunaan
Undang-Undang Dasar maupun yang wewenang oleh para pejabat negara
tidak tertulis atau konvensi. Dalam sehingga korupsi semakin merajalela di
kedudukannya sebagai dasar Negara, hampir semua instansi pemerintah.
Pancasila mempunyai kekuatan Upaya mengaplikasikan nilai-nilai
mengikat secara hukum. Pancasila telah dilakukan pada masa
8. Pancasila sebagai Sumber Hukum pemerintahan Presiden pertama yaitu
Nasional. Pancasila merupakan sumber Soekarno pada tahun 1960-an, dalam
dari segala sumber hukum. Pancasila kerangkan nation and character building.
merupakan sumber kaidah hukum Upaya ini dilakukan dengan tujuan untuk
negara yang secara konstitusional meng-Indonesiakan orang Indonesia yang
mengatur negara Republik Indonesia disesuaikan dengan visi dan misi politik
beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu penguasa pada masa itu. Oleh karena itu,
rakyat, wilayah, serta pemerintahan bahan-bahan yang diberikan pun bukan
negara. Sebagai sumber dari segala hanya tentang Pancasila dan UUD 1945,
sumber hukum atau sebagai sumber tetapi juga bahan-bahan yang berisi
tertib hukum Indonesia maka Pancasila pandangan politik penguasa masa itu.
tercantum dalam ketentuan tertinggi Upaya menggemakan dan membakar
yaitu Pembukaan Undang-Undang semangat nasionalisme sangat tinggi,
Negara Kesatuan RI tahun 1945, sehingga Azyumardi Azra memandangnya
kemudian diaplikasikan atau sebagai fase ke-2 tumbuhnya sikap
dijabarkan lebih lanjut dalam pokok- nasionalisme pada bangsa Indonesia.
pokok pikiran, yang meliputi suasana Alur pikir pembangungan karakter
kebatinan dari Undang-Undang Negara menempatkan bahwa pendidikan adalah
Kesatuan RI tahun 1945. Sehingga, Pada salah satu strategi dasar dari
akhirnya dijabarkan dalam pasal-pasal pembangunan karakter bangsa yang dalam
Undang-Undang Negara Kesatuan RI pelaksanaanya harus dilakukan secara
tahun 1945, serta hukum positif signifikan dengan beberapa strategi yang
lainnya. mencakup sosialisasi atau penyadaran,

Ilham Maulana Aditia & Dinie Anggraeni Dewi – Universitas Pendidikan Indonesia 1652
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

pemberdayaan, pembudayaan dan prosedur penyelesaian konflik, dapat kita


kerjasama seluruh komponen bangsa. telusuri dari gagasan para pendiri negara
Pembangunan karakter dilakukan dengan kita tentang penting mencari nilai-nilai
pendekatan sistematik dan integratif bersama yang dapat mempersatukan
dengan melibatkan keluarga, satuan berbagai golongan masyarakat di
pendidikan, pemerintah, masyarakat sipil, Indonesia.
anggota legislatif, media massa, dunia Dengan Membangun sikap
usaha dan industri (Kemdiknas, 2011:6). mentalitas yang kuat berlandaskan
Pendidikan karakter merupakan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
sebuah usaha menanamkan kebiasaan- bernegara dalam era perubahan yang
kebiasaan yang baik habituation sehingga supercepat seperti sekarang ini sangat
akan mampu bersikap dan bertindak menentukan kemajuan dan keberhasilan
berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi bangsa Indonesia. Oleh karena itulah untuk
kepribadiannya sehingga bukan hanya memiliki mentalitas yang tanggap terhadap
sekedar mengajarkan mana yang benar dan kemajuan IPTEK dan ekonomi global, maka
mana yang salah. Nilai materiil Pancasila diperlukan mentalitas pembangunan, dan
adalah sumber kekuatan bagi perjuangan proses pengembangan mental. Sassen
bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila menjelaskan bahwa sangat penting untuk
merupakan pengikat sekaligus pendorong mengembangkan sikap tenggang rasa,
dalam usaha menegakkan dan kepekaan untuk tidak berbuat semena-
memperjuangkan kemerdekaan sehingga mena yang merugikan pihak lain, dan
menjadi bukti bahwa Pancasila sesuai selalu siap untuk bekerjasama dengan
dengan kepribadian dan keinginan bangsa bangsa lain sepanjang tidak merugikan
Indonesia. kepentingan bangsa sendiri. Mentalitas
Disini, Pancasila hadir tidak terpisah kegotongroyongan efektif untuk
antara sila yang satu dengan sila yang lain, menetralisasi tekanan-tekanan dari
tetapi sila-sila itu bersama keterkaitannya perkembangan masa kini yang tidak jarang
yang merupakan bagian-bagian dari mengarah pada sifat individualistik, yang
keutuhan. Pancasila memberikan menipiskan kepedulian terhadap sesama
pemahaman dan pedoman bahwa manusia. Implementasi nilai-nilai gotong
persatuan dan kesatuan adalah proses royong menjadi pengikat persatuan di
yang tidak boleh terlewatkan, karena disini dalam masyarakat Indonesia yang harus
letaknya nilai-nilai keharmonisan sesama dipertahankan.
warga negara untuk menjalin kehidupan Terdapat tiga tataran nilai dalam
bersama mencapai Indonesia yang maju ideologi Pancasila yaitu nilai dasar, nilai
dan bermartabat. Tujuan hidup instrumental, dan nilai praksis yang
bermasyarakat adalah untuk mencapai diungkapkan oleh Agus pada tahun 2016.
perwujudan nilai-nilai dalam ideologi itu. 1. Pertama, Nilai dasar yang merupakan
Nilai di dalam ideologi merupakan nilai suatu suatu nilai yang bersifat abstrak
yang disepakati bersama sehingga dapat dan tetap, yang terlepas dari pengaruh
mempersatukan masyarakat itu, serta nilai perubahan waktu. Nilai dasar
bersama tersebut dijadikan acuan bagi merupakan prinsip, yang bersifat
penyelesaian suatu masalah yang mungkin abstrak dan umum, tidak terikat waktu
timbul dalam kehidupan masyarakat yang dan tempat. Nilai dasar Pancasila
bersangkutan. Adapun fungsi lain ideologi tumbuh baik dari sejarah perjuangan
Pancasila sebagai sarana pemersatu bangsa Indonesia melawan penjajah
masyarakat sehingga dapat dijadikan yang sudah menyengsarakan rakyat

Ilham Maulana Aditia & Dinie Anggraeni Dewi – Universitas Pendidikan Indonesia 1653
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

Indonesia, disamping cita-cita bangsa terdapat beberapa golongan Islam yang


yang ditindas penjajah. terbentuk dan memecah belah.
2. Kedua, Nilai instrumental merupakan 2. Sila kedua “Kemanusiaan Yang Adil dan
nilai yang bersifat kontekstual. Nilai Beradab”. Ketika berkumpul bersama
instrumental merupakan penjabaran dalam satu tempat memperlihatkan
dari nilai Pancasila, yang merupakan individual. Dimana masing-masing
arah kinerja untuk kurun waktu hanya terfokus pada gadget yang
tertentu dan kondisi tertentu. Nilai mereka miliki. Meskipun ada teman
instrumental dapat disesuaikan dengan disampingnya mereka tetap saja
tuntutan zaman. Namun nilai instrumen memainkan gadget seperti tidak
harus mengacu pada nilai dasar yang memedulikan orang sekitarnya.
dijabarkan. Dari kandungan nilainya, Kemudian juga sering terjadi, suatu
nilai isntrumental merupakan kelompok yang tidak membela yang
kebijaksanaan, strategi, organisasi, benar justru membela yang salah
sistem, rencana, program, bahkan karena teman kelompoknya yang
proyek-proyek yang menindaklanjuti terlibat melakukan kesalahan.
nilai dasar tersebut. Lembaga negara 3. Sila ketiga “Persatuan Indonesia”. Pada
yang berwenang menyusun nilai pertengahan 2019, terjadi ricuh
instrumental adalah MPR, Presiden, dan mahasiswa Papua di Malang yang
DPR. menuntut kemerdekaan bagi Papua.
3. Ketiga, Nilai praksis, nilai yang terdapat Yang mana seharusnya hal tersebut
dalam kehidupan sehari-hari. Berupa bisa dilakukan baik-baik mendatangi
cara bagaimana rakyat Indonesia pemerintahan tidak dengan melakukan
mengamalkan nilai Pancasila. Nilai aksi ricuh di daerah bukan tempatnya.
praksis banyak wujud penerapan nilai- 4. Sila keempat “Kerakyatan Yang
nilai Pancasila, baik secara tertulis Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
maupun tidak tertulis, baik dari cabang Dalam Permusyawaratan Perwakilan”.
eksekutif, legislatif, yudikatif, oleh Sikap yang telihat yaitu tidak
organisasi kemasyarakatan, badan menghargai pendapat orang lain ketika
ekonomi, pimpinan kemasyarakatan, berdiskusi karena menganggap
bahkan oleh warganegara pendapatnya yang benar dan pendapat
perseorangan. orang lain tidak sesuai, menolak hadir
saat diundang rapat oleh organisasi,
Sedangkan ada beberapa Nilai-nilai memaksa pilihan orang lain dalam
yang terkandung dalam pancasila yang pemilihan umum.
dapat ditinjau dari silanya 5. Sila kelima “Keadilan Sosial Bagi
1. Sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Seluruh Rakyat Indonesia”. Untuk sila
Esa”. Masih banyak sekali masyarakat ini, sangat banyak sikap yang terlihat
dan kalangan yang tidak menjalankan tidak diterapkan. Yaitu sikap pilih kasih
kewajiban beribadah sebagai umat dalam pergaulan masyarakat, yang
yang beragama. Saat adzan Dzuhur mana saling berkelompok dan memilih
berkumandang masih banyak orang dalam berteman. Kemudian rasa gotong
yang tetap di lokasi nongkrong bahkan royong yang semakin lama memudar,
sampai adzan ashar berkumandang, melanggar aturan lalu lintas, kelompok
sangat jelas orang tersebut memang yang merusak fasilitas umum,
berniat meninggalkan kewajiban membuang sampah sembarangan,
beribadahnya. Tak hanya itu, juga melakukan tindak korupsi uang dan

Ilham Maulana Aditia & Dinie Anggraeni Dewi – Universitas Pendidikan Indonesia 1654
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

tidak mau bekerja sama ketika ada banyaknya suku, agama, ras. Serta
teman membutuhkan bantuan. Serta menjaga adab dan kesopanan, budi
ada ungkapan dimana hukum tajam pekerti di dalam berbagai kondisi.
kebawah tumpul keatas. 3. Ketiga, Cinta pada tanah air untuk
menjaga persatuan dan kesatuan di
Rajasa tahun 2007 mengungkapkan tengah masyarakat karena menyadari
bahwasannya generasi muda harus bahwa kita bertanah air satu, Indonesia
mengembangkan karakter nasionalisme serta meningkatkan kreativitas karya
melalui tiga proses yaitu: yang kita hasilkan.
1. Pertama, Pembangun Karakter atau 4. Keempat, Mengawasi dan memberikan
character builder merupakan generasi saran terhadap jalannya
muda berperan membangun karakter penyelenggaraan kedaulatan rakyat
positif bangasa melalui kemauan keras, yang dilakukan pemerintah dan
untuk menjunjung nilai-nilai moral mengutamakan pengambilan
serta menginternalisasikannya pada keputusan dengan musyawarah
kehidupan nyata. mufakat untuk menyelesaikan suatu
2. Kedua, Pemberdaya Karakter atau permasalahan, baik kepentingan dua
character enabler menempatkan orang atau lebih.
generasi muda menjadi role model dari 5. Kelima, Senantiasa berusaha membantu
pengembangan karakter bangsa yang orang lain yang dilanda kesusahan,
positif, dengan berinisiatif membangun menghormati hasil musyawarah
kesadaran kolektif dengan kohesivitas sekalipun bertentangan dengan
tinggi, misalnya menyerukan pendapat kita, serta berani
penyelesaian konflik. memeperjuangkan keadilan baik untuk
3. Ketiga, Perekayasa karakter atau diri sendiri maupun untuk orang lain.
character engineer dimana generasi
muda berperan dan berprestasi dalam Setiap butir-butir sila dalam
ilmu pengetahuan dan kebudayaan, pancasila memiliki arti dan makna
serta terlibat dalam proses tersendiri didalamnya, makna tersebut
pembelajaran dalam pengembangan adalah:
karakter positif banmgsa sesuai dengan 1. Arti dan Makna Sila Ketuhanan Yang
perkembangan zaman (Ginting, 2017). Maha Esa bermakna bahwa bangsa
Indonesia hendaknya:
Adapun beberapa cara untuk a. Percaya dan taqwa kepada Tuhan
mengaplikasikan nilai-nilai pancasila Yang Maha Esa sesuai dengan
dalam kehidupan sehari-hari adalah agama dan kepercayaannya masing-
dengan: masing menurut dasar kemanusiaan
1. Pertama, Memiliki satu agama dan yang adil dan beradab.
menjalankan peribadatan dari agama b. Hormat dan menghormati serta
yang diikuti dengan ketakwaan pada bekerjasama antara pemeluk agama
tuhan serta tidak memaksa seseorang dan penganut-penganut kepercaya-
untuk masuk ke agama yang diyakini an yang berbeda-beda sehingga
karena setiap orang memiliki hak untuk terbina kerukunan hidup.
memilih agama sesuai yang c. Saling menghormati kebebasan
dikehendaki. menjalankan ibadah sesuai dengan
2. Kedua, Menghargai perbedaan di agama dan kepercayaan masing-
tengah masyarakat yang terdiri dari masing.

Ilham Maulana Aditia & Dinie Anggraeni Dewi – Universitas Pendidikan Indonesia 1655
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

d. Tidak memaksakan suatu agama 3. Arti dan Makna Sila Persatuan


atau kepercayaannya kepada orang Indonesia Pokok-pokok pikiran yang
lain. perlu dipahami antara lain sikap
Nasionalisme, cinta bangsa dan tanah
2. Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang air, menggalang persatuan dan
Adil dan Beradab bermakna bahwa kesatuan bangsa, menghilangkan
bangsa Indonesia hendaknya: penonjolan kekuatan atau kekuasaan
a. Menempatkan manusia sesuai maupun warna kulit dan keturunan,
dengan hakikatnya sebagai makhluk menumbuhkan rasa senasib
Tuhan. sepenanggungan. Makna persatuan
b. Menjunjung tinggi kemerdekaan hakekatnya adalah satu, yang artinya
sebagai hak segala bangsa. bulat, tidak terpecah. Jika persatuan
c. Mewujudkan keadilan dan Indonesia dikaitkan dengan pengertian
peradaban yang tidak lemah. modern sekarang ini, maka disebut
d. Manusia ditempatkan sesuai dengan nasionalisme. Oleh karena rasa satu
harkatnya. Hal ini berarti bahwa yang sedemikian kuatnya, maka
manusia mempunyai derajat yang timbulah rasa cinta bangsa dan tanah
sama di hadapan hukum. Sejalan air.
dengan sifat universal bahwa a. Menjaga Persatuan dan Kesatuan
kemanusiaan itu dimiliki oleh Negara Kesatuan Republik
semua bangsa, maka hal itupun juga Indonesia.
kita terapkan dalam kehidupan b. Rela berkorban demi bangsa dan
bangsa Indonesia. Sesuai dengan hal negara.
itu, hak kebebasan dan c. Cinta akan Tanah Air.
kemerdekaan dijunjung tinggi. d. Berbangga sebagai bagian dari
e. Mengakui persamaan derajat, Indonesia.
persamaan hak dan persamaan e. Memajukan pergaulan demi
kewajiban antara sesama manusia. persatuan dan kesatuan bangsa
f. Saling mencintai sesama manusia. yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
g. Mengembangkan sikap tenggang
rasa. 4. Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang
h. Tidak semena-mena terhadap orang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
lain. dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
i. Menjunjung tinggi nilai Pada hakikatnya sila ini adalah
kemanusiaan. demokrasi. Perbedaan secara umum
j. Gemar melakukan kegiatan demokrasi di barat dan di Indonesia
kemanusiaan. yaitu terletak pada permusya waratan.
k. Berani membela kebenaran dan Permusyawaratan artinya
keadilan. mengusahakan putusan bersama secara
l. Bangsa Indonesia merasa dirinya bulat, baru sesudah itu diadakan
sebagai bagian dari masyarakat tindakan bersama. Kebijaksaan ini
Dunia Internasional dan dengan itu merupakan suatu prinsip bahwa yang
harus mengembangkan sikap saling diputuskan itu memang bermanfaat
hormat-menghormati dan bagi kepentingan rakyat banyak. Dalam
bekerjasama dengan bangsa lain. melaksanakan keputusan dibutuhkan
kejujuran bersama.

Ilham Maulana Aditia & Dinie Anggraeni Dewi – Universitas Pendidikan Indonesia 1656
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

a. Mengutamakan kepentingan negara sebagai dasar Negara, pandangan hidup


dan masyarakat. bangsa Indonesia, dan sebagai ideologi
b. Tidak memaksakan kehendak bangsa, memuat nilai-nilai/karakter
kepada orang lain. bangsa Indonesia yang tercermin dalam
c. Mengutamakan budaya rembug sila-sila Pancasila sebagai berikut:
atau musyawarah dalam mengambil 1. Dari segi Nilai-nilai Ketuhanan Yang
keputusan bersama. Maha Esa karakter yang terkandung di
d. Berkumpul atau bermusyawarah dalamnya adalah prinsip asasi
sampai mencapai konsensus atau Kepercayaan dan Ketaqwaan kepada
kata mufakat diliputi dengan Tuhan Yang Maha Esa, kebebasan
semangat kekeluargaan. beragama dan berkepercayaan paa
Tuhan Yang Maha Esa sebagai hak yang
5. Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial paling asasi bagi manusia, toleransi di
Bagi Seluruh Rakyat Indonesia makna antara umat beragama dan
yang tekandung bangsa Indonesia berkepercayaan kepada Tuhan Yang
hendaknya: Maha Esa, dan Kecintaan pada semua
a. Bersikap adil terhadap sesama. makhluk ciptaan Tuhan, khususnya
b. Menghormati hak-hak orang lain. makhluk manusia.
c. Menolong sesama. 2. Dari segi Nilai-nilai Kemanusiaan yang
d. Menghargai orang lain. Adil dan Beradab karakter yang
e. Melakukan pekerjaan yang berguna terkandung di dalamnya prinsip asasi
bagi kepentingan umum dan Kecintaan kepada sesama manusia
bersama. sesuai dengan prinsip bahwa
kemanusiaan adalah satu adanya,
Keadilan berarti adanya persamaan Kejujuran, Kesamaderajatan manusia,
dan saling menghargai karya orang lain. Keadilan, dan Keadaban.
Jadi seseorang bertindak adil apabila dia 3. Dari segi Nilai-nilai Persatuan
memberikan sesuatu kepada orang lain Indonesia karakter yang terkandung di
sesuai dengan haknya. Ada 3 macam dalamnya prinsip asasi Persatuan,
keadilan, pertama ada Keadilan legalis, Kebersamaan, Kecintaan pada bangsa,
yaitu keadilan yang arahnya dari pribadi ke Kecintaan pada tanah air, dan Bhineka
seluruh masyarakat. Kedua, Keadilan Tunggal Ika.
distributif, yaitu keseluruhan masyarakat 4. Dari segi Nilai-nilai Kerakyatan yang
wajib memperlakukan manusia pribadi Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
sebagai manusia yang sama martabatnya. dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Ketiga, Keadilan komutatif, yaitu karakter yang terkandung di dalamnya
memperlakukan warga lain sebagi pribadi prinsip asasi Kerakyatan, Musyawarah
yang sama martabatnya. Kemakmuran mufakat, Demokrasi, Hikmat
yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti kebijaksanaan, dan (Perwakilan).
dinamis dan meningkat. Seluruh kekayaan 5. Dari segi Nilai-nilai Keadilan Sosial bagi
alam dan sebagainya dipergunakan bagi Seluruh Rakyat Indonesia karakter yang
kebahagian bersama menurut potensi terkandung di dalamnya prinsip asasi
masing-masing. Melindungi yang lemah Keadilan, Keadilan social,
agar kelompok warga masyarakat dapat Kesejahteraan lahir dan batin,
bekerja sesuai dengan bidangnya. Kekeluargaan dan kegotongroyongan,
Dari pandangan Suko Wiyon dan Etos kerja.
mengungkapkan bahwasannya Pancasila

Ilham Maulana Aditia & Dinie Anggraeni Dewi – Universitas Pendidikan Indonesia 1657
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

KESIMPULAN bangsa Indonesia menjalankan peribadatan


Pentingnya mengamalkan nilai-nilai sesuai dengan agama yang dipilihnya serta
pancasila dalam kehidupan sehari-hari memiliki sikap toleransi tinggi terhadap
merupakan salah satu upaya yang harus agama lain. Kemudian nilai kemanusiaan
dilaksanakan oleh setiap diri individu dimana karakter yang dibangun adalah
bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut telah bangsa Indonesia memiliki jiwa social yang
dipahami dan diketahui seperti nilai tinggi dan sikap peduli sesama. Selanjutnya
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, adalah nilai persatuan dimana dengan
kerakyatan dan keadilan. Dengan bersatunya bangsa Indonesia dalam hal
mengamalkan kelima nilai dasar tersebut pembangunan Negara maka Indonesia
maka bangsa Indonesia akan menjadi akan cepat mencapai titik kenajuan. Lalu
bangsa yang kuat, kokoh serta kental akan ada nilai kerakyatan dimana bangsa
kekluargaannya. Selain itu Negara Republik Indonesia mampu menerima kritik dan
Indonesia akan mudah dikenali dan masukan serta siap mendengarkan setiap
dipandang baik oleh Negara lain sebagai perbedaan dan ungkapan pendapat dari
Negara yang baik kehidupan berbangsa orang lain. Terakhir nilai keadilan dimana
dan bernegaranya sehingga nantinya karakter inilah yang cukup sulit untuk
Negara Indonesia akan menjadi Negara dibangun karena sikap adil itu berarti
yang maju karena kerjasama dari menganggap semuanya sama tanpa
rakyatnya. membedakan apapun.
Karakter merupakan hal yang Fungsi pancasila sebagai ideologi
melekat pada diri setiap individu bangsa berarti segala tatanan kehidupan
Indonesia, oleh karena itu karakter secara berbangsa dan bernegara dilandaskan
singkat dapat diartikan sebagai jati diri terhadap pemikiran dan nilai dasar
seseorang. Dengan demikian, karakter yang pancasila. Selanjutnya, pancasila sebagai
kuat harulah dimiliki oleh setiap individu dasar Negara berarti bahwa pancasila
agar menjadi ciri khas tersendiri baginya digunakan sebagai landasan hukup
yang menjadi pembeda dengan yang lain. pelaksanaan peraturan didalam Negara.
Dalam hal ini, jati diri bangsa Indonesia Terakhir pancasila sebagai pandangan
sangatlah penting dengan demikian, hidup bangsa Indonesia hal ini bermakna
bangsa Indonesia akan udah dikenali oleh bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam
bangsa lain. Karakter yang dibangun butir-butir pancasila dijadikan sebagai
haruslah karakter yang baik agar landaskan melaksanakan kehidupan
pandangan baik juga yang diterima. berbangsa dan bernegara sesuai dengan
Karakter yang baik dapat dibangun aturan yang berlaku. Dengan memahami
berlandaskan kepada nilai-nilai yang fungsi tersebut, maka bangsa Indonesia
terdapat dalam sila pancasila. Seperti nilai akan menjadi bangsa yang besar dan
ketuhanan dimana karakter yang dapat Negara Indonesia akan menjadi Negara
dibangunnya adalah karakter dimana maju.

DAFTAR PUSTAKA
Adha, M. M., & Susanto, E. (2020). Kekuatan nilai-nilai Pancasila dalam membangun
kepribadian masyarakat Indonesia. Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan
Keagamaan, 15(01), 121-138.
Anggraini, D., Fathari, F., Anggara, J. W., & Al Amin, M. D. A. (2020). Pengamalan nilai-nilai
Pancasila bagi generasi milenial. Jurnal Inovasi Ilmu Sosial dan Politik (JISoP), 2(1), 11-
18.

Ilham Maulana Aditia & Dinie Anggraeni Dewi – Universitas Pendidikan Indonesia 1658
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

Antari, L. P. S., & De Liska, L. (2020). Implementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Penguatan
Karakter Bangsa. Widyadari: Jurnal Pendidikan, 21(2), 676-687.
Asatawa, I., & Ari, P. (2017). Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan
Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara. Makalah Fakultas Peternakan, Universitas
Udayana.
Asmaroini, A. P. (2016). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Bagi Siswa Di Era
Globalisasi. Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, 4(2), 440-450.
Damanhuri, D., Bahrudin, F. A., Legiani, W. H., & Rahman, I. N. (2016). Implementasi Nilai-Nilai
Pancasila Sebagai Upaya Pembangunan Karakter Bangsa. Untirta Civic Education
Journal, 1(2).
Hadiwijono, A. (2016). Pendidikan Pancasila, eksistensinya bagi mahasiswa. Jurnal Cakrawala
Hukum, 7(1), 82-97.
Fauzi, F. Y., Arianto, I., & Solihatin, E. (2013). Peran guru Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dalam upaya pembentukan karakter peserta didik. Jurnal PPKn UNJ
Online, 1(2), 1-15.
Kaderi, M. A. (2015). Pendidikan Pancasila untuk perguruan tinggi.
Karim, N. (2010). Pendidikan karakter. Shautut Tarbiyah, 16(1), 69-89.
Maftuh, B. (2008). Internalisasi nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme melalui pendidikan
kewarganegaraan. Jurnal Educationist, 2(2), 134-144.
Nurgiansah, T. H. (2021). Pendidikan Pancasila sebagai upaya membentuk karakter
jujur. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 9(1), 33-41.
Pancasila, T. M. P. (2014). Pendidikan Pancasila. KATA PENGANTAR, 87.
Rachmah, H. (2013). Nilai-nilai dalam pendidikan karakter bangsa yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. E-Journal WIDYA Non-Eksakta, 1(1).
Semadi, Y. P. (2019). Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Di Indonesia Menuju Bangsa
Berkarakter. Jurnal Filsafat Indonesia, 2(2), 82-89.

Ilham Maulana Aditia & Dinie Anggraeni Dewi – Universitas Pendidikan Indonesia 1659

You might also like