You are on page 1of 3

Pengertian Koreksi Fiskal PPh Pasal 4 ayat (2) yang bersifat

 Koreksi fiskal ini muncul final, PPN, dan PPnBM.


karena adanya perbedaan
Koreksi fiskal sendiri dalam
dalam pengakuan
undang-undang disebutkan terbagi
penghasilan dan biaya
menjadi 2, yakni:
dalam laporan keuangan
akuntansi komersial
 Koreksi Fiskal Positif
dengan akuntansi pajak.
 Nantinya, laporan Koreksi fiskal positif biasanya
komersial akan disusun terkait biaya-biaya yang tidak
berdasarkan sistem diperbolehkan oleh pajak,
keuangan akuntansi dengan sebagaimana diatur dalam Pasal 9
keuangan secara fiskal. UU PPh. Adapun contoh biaya
 Maka laporan keuangan yang dimaksud adalah sebagai
bisa menjadi dasar atau berikut:
prediksi langkah apa yang
 Biaya yang dibebankan
harus diambil sebuah
atau dikeluarkan untuk
perusahaan guna
kepentingan pribadi wajib
meningkatkan bisnisnya.
pajak atau orang yang
Koreksi Fiskal dan SPT
menjadi bagian dari
Tahunan
tanggungannya.
 Jenis-Jenis Koreksi Fiskal
 Dana cadangan.
Di Indonesia, terdapat beberapa
 Penggantian atau imbalan
jenis pajak yang akan dikenakan
sehubungan dengan
kepada Pengusaha Kena Pajak
pekerjaan atau jasa yang
(PKP). Adapun jenis pajak yang
diberikan dalam bentuk
dimaksud adalah PPh Pasal
kenikmatan atau natura.
21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23/26,
 Jumlah yang melebihi  Koreksi Fiskal Negatif
kewajaran yang dibayarkan
ke pihak yang memiliki Koreksi fiskal negatif akan

hubungan istimewa terkait menyebabkan laba kena pajak

pekerjaan yang dilakukan. berkurang atau akan menjadi


pengurangan PPh terutang.

 Harta yang dihibahkan, Karena pendapatan yang lebih

sumbangan, atau bantuan. tinggi daripada pendapat fiskal

 Pajak penghasilan. dan biaya komersial yang lebih

 Gaji yang dibayarkan kecil daripada biaya fiskal.

kepada pemilik. Adapun penyebab dari

 Sanksi administrasi. munculnya koreksi fiskal

 Selisih penyusutan atau negatif biasanya dari

amortisasi komersial diatas penghasilan yang dikenakan

penyusutan/amortisasi PPh final dan penghasilan yang

fiskal. tidak termasuk dalam objek

 Biaya untuk mendapatkan, pajak namun termasuk dalam

menagih, dan memelihara peredaran usaha (PPh Pasal 4

penghasilan yang ayat (2)), dan selisih

dikenakan PPh Final dan penyusutan/amortisasi

penghasilan yang tidak komersialnya di bawah

termasuk objek pajak. penyusutan/amortisasi fiskal,

 Penyesuaian fiskal positif dan penyesuaian fiskal negatif

lain yang tidak berasal dari lainnya. Berikut ini contoh

hal-hal yang disebutkan jenis koreksi fiskal negatif:

sebelumnya.
 Penghasilan transaksi
saham.
 Penghasilan hadian atau
undian.

 Penghasilan yang bukan


merupakan objek pajak.
 Penghasilan dari bunga
deposito dan tabungan.
 Penghasilan transaksi
pengalihan harta.

You might also like