You are on page 1of 10

PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN

Alamat : Jln.Teuku Umar No.10 Kediri - Tabanan


DINAS KESEHATAN
Telepon (0361) 812148
E-mail : puskesmaskediri1@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENGAWAS

MENELAN OBAT TB

A.PENDAHULUAN

Penderita TB paru yang tidak berobat atau minum obat tapi tidak sesuai dengan
pedomanakan beresiko penyakitnya semakin parah dan menulari orang lain disekitarnya
saat batuk atau bersin. Akibatny ajumlah penderita TB akan semakin besar dan program
pemberantasan TB akan semakin berat. Salah satu upaya agar pasien tetap semangat
minum obat sampai sembuh adalah menyiapkan seseorang untuk mengawasi saat minum
obat disebutPMO(PengawasMenelanObat).
PMO sebaiknya sudah ditentukan sebelum pengobatan TB dimulai. Bila pasien mampu
dating berobat dengan teratur maka paramedic atau petugas social dapat berfungsi
sebagai PMO, bila sulit dating berobat rutin maka PMOsebaiknya seseorang yang tinggal
serumah atau dekat rumah pasien.

B. LATAR BELAKANG
Pengobatan pasien TB memerlukan sejumlah obat yang cukup banyak (minimal 4
obat/hari pada fase awal dan 2 obat/hari pada fase lanjutan) dan lama pengobatan yang
panjang (minimal 6 bulan ). Bila ada penyakit lain maka obat menjadi lebih banyak dan
pada beberapa jenis TB memerlukan masa pengobatan yang lebih panjang. Masalah lain
adalah masyarakat cenderung menghindari pasien TB, mengisolasi, memisahkan
peralatan makan, pakaian dan lain-lain. Keadaan tersebut terkadang membuat pasien TB
menjadi malu dan depresi sehingga ada kemungkinan pasien dengan TB tidak mau
konsultasi kepetugas kesehatan, malas minum obat, atau menghentikan pengobatan.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
A. TUJUAN UMUM
 Untuk mempercepat penyembuhan pasien dengan TB
 Untuk menghindari kasus kambuh
 Untuk mencegah penularan penyakit TB paru ke orang lain
B. TUJUAN KHUSUS
 Memotivasi pasien dengan TB paru agar minum obat secara teratur sampai
tuntas
 Memberikan perhatian dan semangat untuk tetap taat meminum obat TB]
 Menghindari depresi pada pasien dengan TB paru

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


 Kunjungan rumah diadakan setelah pasien terdiagnosis dengan TB paru dan akan
memulai pengobatan hal ini dilakukan dengan tujuan agar tenaga medis
mengetahui keadaan keluarga dan keadaan rumah pasien serta dapat menentukan
siapa yang paling berkopeten menjadi pengawas menelan obat TB
 Penyuluhan dilakukan agar pasien dan pengawas menelan minum obat mengerti
pentingnya menyelesaikan pengobatan TB

E. CARA MELAKSANAKAN KEGITAN


Pengawas menelan minum obat melaksanakan kegitan setiap hari, petugas medis
atau pemegang program akan mengadakan kunjungan rumah secara berkala untuk
pengawasan terhadap terapi yang diberikan

F. SASARAN
Sasaran dari pengawas menelan minum obat adalah suksesnya pengobatan pasien
TB tanpa ada kekambuhan atau penularan kepada anggota keluarga lain.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pengawasan v v v v v v v
obat TB

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan Program akan dilaksankan tiga (3) bulan sekali oleh koordinator
UKM Esensial dan Keperawatan dan kesehatan masyrakat .
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan, pelaporan akan dilakukan setelah kegiatan

Menegtahui Kediri Januari 2017


Kepala Puskesmas Kediri I Pelaksana

drg. I Putu Surada Ni Made Suarni


NIP 196307171889011002 NIP. 196311221988122001
KERANGKAACUAN KEGIATAN

PENEMUAN DAN TATALAKSANA KASUS TB

A. PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium Tubercolosis. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2014
mencatat ada 9juta pasien TB baru dan 3juta kematian akibat TB diseluruh dunia.
Kematian akibat TB terjadi dinegara berkembang. TB merupakan penyebab kematian
nomer tiga setelah kardiovaskuler dan penyakits aluran nafas.
B. LATAR BELAKANG
Penyebab utama meningkatnya beban masalah TB adalah kemiskinan pada
berbagai kelompok masyarakat seperti pada negara-negara berkembang, tidak
memadainya organisasi pelayanan TB (kurang terakses oleh masyarakat, penemuan kasus
atau diagnosis yang tidak standar, obat yang tidak terjamin penyediaannya, tidak
dilakukan pemantauan, pencatatan, dan pelaporan yang standar) Tidak memadainya
tatalaksana kasus (diagnosis dan panduan obat yang tidak standar, gagal menyembuhkan
kasus yang telah didiagnosis) merupakan salah satu contoh kesalahan infrastruktur
kesehatan
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
Tujuan utama pengobatan pasien TB adalah menurunkan angka kematian dan
kesakitan serta mencegah penularan dengan cara menyembuhkan pasien.
Penatalaksanaan penyakit TB merupakan bagian dari surveilans penyakit tidak hanya
memastikan pasien menelan obat hingga sembuh tetapi juga berkaitan dengan
pengelolaan sarana bantu yang dibutuhkan ,petugas yang terkait, pencatatan, pelaporan,
evaluasi kegiatan dan rencana tindak lanjut.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
 Pengambilan dahak dilakukan pada pasien dengan suspek TB dengan
pengambilan sewaktu pagi sewaktu (SPS)
 Konseling dilakukan oleh tenaga medis untuk memberikan motivasi sebelum
memulai pengobatan yang panjang serta memperdalam pengetahuan tentang TB
bahaya yang disebabkan untuk diri sendiri dan keluarga.
 Pengobatan sesuai dengan program, pengobatan pasien dengan TB dilakukan
dengan menggunakan multiple obat dan dalam waktu yg lama yaitu 6bulan atau
lebih karenanya perlu evaluasi dan pengawasan tiap bulannya

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Pelaksanaan dilakukan tiap menemukan pasien dengan suspek TB dipoliklinik
umum lalu mendapatkan program TB dari dokter

F. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah terjaringnya setiap pasien TB di wilayah
puskesmas Kediri 1 dan suksesnya program pembrantasan TB

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATA

No Kegiatan Bula
n
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penemuan dan v
tata laksana
kasus TB

H. Evaluasi pelaksanaan Program akan dilaksankan tiga (3) bulan sekali oleh koordinator
UKM Esensial dan Keperawatan dan kesehatan masyrakat .
J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan, pelaporan akan dilakukan setelah kegiatan

Menegtahui Kediri Januari 2017


Kepala Puskesmas Kediri I Pelaksana

Drg. I Putu Surada Ni Made Suarni


NIP 196307171889011002 NIP. 196311221988122001

PENEMUAN dan TATA LAKSANA


KASUS KUSTA
A. PENDAHULUAN
Penyakit kusta adalah penyakit menular, menahun dan disebabkan oleh kuman
kusta (mycobacterium leprae) yang menyerang saraf tepi, kulit dan jaringan tubuh
lainnya kecuali susunans araf pusat. Kuman ini dapat menyebabkan gangguan pada
kulit, mati rasa, dan kelumpuhan pada tangan dan kaki. Kusta dapat menular melalui
kontak kulit dengan penderita atau melalui bersin. Penyakit kusta dapat disembukan
dengan Multi Drug Therapy (MDT)

B. LATAR BELAKANG
Permasalahan penyakit kusta ini bila dikaji secara mendalam merupakan
permasalahan yang sangat kompleks. Adapun dampak dari penyakit kusta tersebut
adalah membuat penderita kusta menjadi tuna sosial, tuna wisma, dan ada
kemungkinan mengarah untuk melakukan kegiatan kejahatan atau gangguan
dilingkungan masyarakat

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan umum : untuk mendeteksi kecacatan pada penderita kusta dan untuk
mendeteksi terhadap kontak langsung
b. Tujuan khusus : menekan angka kecacatan dan peningkatan angka penderita
kusta

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Suatu kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan dalam rangka
mengidentifikasi pasien kusta baik kecacatan maupun kontak langsung terhadap orang
lain.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kunjungan rumah kusta dilakukan oleh petugas kerumah penderita kusta
mencatat kecacatan dan kontak langsung terhadap pasien kusta

F. SASARAN
Penurunan angka kesakitan pada pasien penderita kusta dan menurunkan kontak
langsung

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penemuan dan v
tata laksana
kasus KUSTA

H. Evaluasi pelaksanaan Program akan dilaksankan tiga (3) bulan sekali oleh koordinator
UKM Esensial dan Keperawatan dan kesehatan masyrakat .
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan, pelaporan akan dilakukan setelah kegiatan

Menegtahui Kediri Januari 2017


Kepala Puskesmas Kediri I Pelaksana

Drg. I Putu Surada Ni Made Suarni


NIP 196307171889011002 NIP. 196311221988122001
KERANGKA ACUAN KEGIATAN

JEJARING FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

A. PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan adalah bagian terpenting dan terintegral dari pembangunan


nasional, tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terhujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan
penting dalam peningkatan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.

Untuk mencapai pembangunan kesehatan nasionald iselenggarakan berbagai upaya


kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas merupakan garda depan
dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar. Putusan Mentri Kesehatan nomor 75 tahun
2014 tentang “PusatKesehatanMasyarakat” merupakan landasan hokum dalam
penyelenggaraan puskesmas. Puskesmas yang merupakan unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten/kota adalah fasilitas pelayanan kesehtan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehtanmasyarakat yang setinggi-tingginya diwilayah kerjanya

B. LATAR BELAKANG

Agar Puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal perlu dikelola dengan
baik, baik kinerja pelayanan, proses pelayanan, maupun sumber daya yang digunakan.
Masyarakat menghendak ipelayanan kesehatan yang aman dan bermutu, manajement
resiko dan keselamatan pasien perlu ditetapkan dalam pengelolaan Puskesmas dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat melalui upaya
pemberdayaan masyarakat dan swasta.
Puskesmas dalam kegiatan pelayanan kesehatannya tingkat pertamanya bekerjasama
dengan pihak yang mendukung kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
diantaranya kefarmasian, bidan praktek Swasta, serta pelayanan kesehatan mandiri
perorangan lainnya. Hal ini perlu dilakukan penjaringan untuk mendapakan kerjasama
yang terorganisasi dengan baik sehingga mencapai kesehatan masyarakat yang merata dan
sebaik-baiknya.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
a. Tujuan umum : untuk memperoleh fasilitas kesehatan tingkat pertama yang
berkomitmen dan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang
komprehensif termasuk pelayanan kefarmasian melalui penerapan
kolaborasi dengan profesi dokter dan apoteker
b. Tujuan khusus: mendapatkan data akurat tentang fasilitas jejering kesehatan
diwilayah kerja puskesmas
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
 Pelayanan kesehatan ibu dan anak
 Pelayanan KB
 Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
 Pemeriksaan laboratorium
 Pelayanan farmasi
 Pelayanan dokter praktek swasta
E. CARA MELAKSANAKAN TINDAKAN
Penjejaringan dilakukan dengan cara survey langsung ketempat fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas
F. SASARAN
Sasaran dari program penjejaringan fasilitas kesehatan ini adalah terpenuhinya
kebutuhan akan pelayanan kesehatan bagi masyarakat diwilayah puskesmas
Kediri 1
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pengambilan v v v v v v
Laporan
Bulanan ke
DPS ,BPM,dan
Klinik Swasta

H. Evaluasi pelaksanaan Program akan dilaksankan tiga (3) bulan sekali oleh
koordinator Jejaring fasilitas Pelayanan kesehatan .
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan, pelaporan akan dilakukan setelah kegiatan

Menegtahui Kediri Januari 2017


Kepala Puskesmas Kediri I Pelaksana

Drg. I Putu Surada Ni Made Suarni


NIP 196307171889011002 NIP. 196311221988122001

You might also like