You are on page 1of 8

Jur nal Teknik Per tanian LampungVol. 4 No.

2: 109-116

KAJIAN SIFAT FISIK MIE BASAH DENGAN PENAMBAHAN RUMPUT


LAUT

STUDY OF THE PHYSI CAL PROPERTI ES OF WET NOODLES WI TH


ADDITI ON OF SEA WEED

Aisya Billina1 , Sri Waluyo2 dan Diding Suhandy2

1
Mahasiswa Teknik Per tanian, Fakultas Pertanian, Univer sitas Lampung
2
Dosen Teknik Per tanian, Fakultas Per tanian, Univer sitas Lampung

komunikasi penulis, e-mail: aisyabillina51@gmail.com

Naskah ini d it er ima pada 27 Desember 2013; r evisi pada 29 Januar i 2014;
d isetujui untuk dipubl ikasikan pada 30 Januar i 2014

ABSTRACT
The objective of this r esear ch was t o study t he physical pr oper ties of wet noodles with addition of sea weed such
as: water content , water absor ption, expand abilit y, str ength of noodles, as w ell as color. This r esear ch was
conducted at 6 differ ent compositions as tr eatment with 3 r eplications for each tr eatment . Wet noodles was made
as many as 6 tr eatments using 1kg of flour per tr eatment , with100% of of wheat flour (contr ol) and five ot her
tr eatments is by adding sea weed wit h a r atio of 15%, 20%, 25%, 30% and 35% by weight of wheat flour. The
r esults show that the wet noodle pr oduced has a moistur e content r anging fr om 35,18% to 35,75% for dr y and wet
noodle 52,10% to 52,85% for wet noodles cooked, power development wet noodle sr anged bet ween 25,71%
to33,06%, water absor ption 55,80% to 60,36%, br eaking noodle power r anging fr om 5 N to 5,67 N and wet
noodle color significantly in each tr eatment .

Keywords: physical pr oper ties, seaweed, wet noodles, wheat flour.

ABST RAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sifat fisik dari mie basah dengan penambahan rumput laut yang meliputi:
kadar air, daya pengembangan, daya serap air, daya putus mie, ser ta war na. Peneli t ian ini dilakukan dengan 6
taraf per lakuan dan 3 kali ulangan. Mie basah dibuat sebanyak 6 per lakuan dengan menggunakan 1 kg tepung
ter igu t iap per lakuan, yaitu satu percobaan dengan 100 % tepung ter igu (kontrol) dan lima percobaan lainnya
yaitu dengan penambahan rumput laut dengan perbandingan 15%, 20%, 25%, 30% dan 35% dar i berat tepung
ter igu. Hasil penelit ian diperoleh mie basah yang dihasilkan memiliki kadar air berkisar antara 35,18% sampai
35,75% untuk mie basah kering dan 52,10 % sampai 52,85 % untuk mie basah matang, daya pengembangan mie
basah ber kisar antara 25,71 % sampai 33,06 %, daya serap air mie basah ber kisar antara 55,80 % sampai
60,36%, daya putus mie ber kisar antara 5 N sampai 5,67 N dan warna mie basah ber pengar uh nyata pada set iap
per lakuan.

Kata kunci: mie basah, r umput laut , si fat fisik, tepung ter igu.

I . PENDAHULUAN m en galami pr oses p er ebusan dalam ai r


Mie mer upakan produk makanan dengan bahan mendidih, dengan kadar ai r sekitar 35% dan
baku tepung ter igu sangat populer di kalangan setelah direbus kadar air nya meningkat menjadi
masyarakat Indonesia. Produk mi e umumnya 52 % . Kadar ai r yan g r elat i f t i n ggi
di gun ak an sebagai sum ber en er gi k ar ena mengakibatkan umur simpan menjadi singkat
memiliki kar bohi drat cukup t inggi (Rustandi, (Kosw ar a, 2009).
2011). Adapun produk mie yang ber edar di
pasaran berdasar kan tahap penyajian dan kadar Mi e bi asa di buat dar i tepung ter i gu sebagai
air nya yaitu, mie mentah/ segar, mi e basah, mie bahan bakunya, namun kadar seratnya kur ang.
ker i ng, mie goreng dan mie instan. Mie basah Selama ini tepung terigu masih diimpor. Keadaan
adalah mie mentah yang sebelum di pasar kan ini mengakibatkan devisa negara tersedot keluar

109
Kajian sifat fisi k mie basah.... (Ai sya B, Sr i W aluyo dan Didi ng S)

neger i yan g efek j angk a panj angnya ak an k adar ai r m i e, daya ser ap ai r, daya
menyebabkan ketahanan pangan di Indonesia pengembangan, daya putus mie dan war na mie.
ak an t er ancam. Oleh kar ena i tu, pencar i an Rumput laut memiliki kandungan seperti mineral
alter nat if bahan pangan lai n sebagai subst i tusi esensial sepert i besi, iodin, alumunium, mangan,
pembuatan mie dan pelengkap nutrisi yang tidak calsium, nitrogen dapat lar ut , phosphor, sulfur,
ada dalam t epung t er igu khususnya mie basah chlor, si l i con, r ubi d i um, str ont i um, bar i um,
t er us di lakukan. Salah satu alt er nat i f dalam t itanium, cobalt , boron, copper, kali um, tr ace
meni ngkat k an ni lai gi zi mi e adalah dengan elements, gula dan vitamin A, D, C, D, E, dan K
menambahkan r umput laut. (Sudar iastuty, 2011). Kandungan protein pada
r umput coklat adalah 3-9 ( % bb), sedangkan
Rumput laut atau alga ( sea weed) telah banyak r umput laut hi j au dan mer ah mengandung
d i manfaat k an oleh masyar ak at I ndonesi a, pr ot ein sebesar 6-20 (% bb). Beber apa jenis
ter utama masyarakat daerah pesisir dan pulau- r umput laut hijau, yang ter golong mar ga Ulva,
pulau sejak ratusan tahun yang lalu. Pemanfaatan memi liki kandungan protein antara 10-26 (%
r umput laut sebagai bahan p angan sudah bk) dalam t hallus (Handayani, 2006).
dimanfaatkan namun pemanfaatannya masih
ter batas sebagai sayur atau lauk. Kandungan gizi Pengembangan produk diversifikasi rumput laut
r umput laut t erdir i dar i kar bohidrat , pr otei n, tur ut ber peran dalam menyediakan jenis produk
sedikit lemak dan abu (yang merupakan senyawa pi li han yang sesuai dengan yang di ingi nkan
garam natr ium dan kalium). Rumput laut dalam konsumen, t er masuk dalam pengembangan
i lm u n utr i si lebi h d i ken al memi l i k i n i lai produk pangan fungsional (Dw iyi tno, 2011).
kandungan serat kasar yang pent ing yang dapat
digunakan sebagai dasar makanan fungsi onal II. BAHAN DAN METODE
terapi yang dapat diper gunakan pada pender ita Alat yang digunakan dalam penelit ian ini adalah
obesitas (Sant i, dkk., 2012). water bat h (Tipe Digiter m 200 merek P selecta),
t imbangan analit ik OHAUS ( Tr iple beam balance
Semakin banyak penambahan r umput laut pada 2610 g 5 lb 2oz) , t i mbangan d i gi tal OHAUS
adonan mie membuat kadar air dan war nanya ( Adventur er cap 2010 g), Sun Rheometer (100),
semakin meningkat dan mengaki batkan sifat st opwat ch, oven listr ik (Vent i cell), alat pencetak
f i si k m i e seper t i daya ser ap ai r, daya mie, digital caliper, blender , gelas ukur, cawan,
pengembangan mie dan daya putus mie semakin saringan, dan ker tas tisu. Bahan yang digunakan
menur un. Dengan adanya r umput laut pada dalam penguji an adalah r umput laut , t epung
campuran adonan mi e basah dihar apkan dapat ter igu, air, telur, garam dapur dan minyak goreng.
menambah kadar ser at pada mie basah. Serat Peneli t ian ini dilakukan dengan dua tahap yaitu,
k asar yan g ada pada r um put laut dalam proses pembuatan bubur rumput laut dan proses
pencampur an mie sangat ber pengar uh pada pembuatan mie basah r umput laut. Per lakuan
tekstur mie (Mur niyat i, dkk., 2010). Penel it ian yang digunakan adalah subst itusi bubur r umput
ini ber tujuan untuk mengetahui sifat fisik mie laut pada tepung ter igu. Komposisi penggunaan
basah dengan penambahan r umput laut seper t i bahan dalam pembuatan mie basah dapat dilihat
pada Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi penggunaan bahan dalam pembuatan mie basah


Level Tepung Ter igu (g) Bubur Rumput Laut ( g) Air (ml) Telur (g) Gar am (g)
1 1000 0 330 62,5 40
2 1000 150 185 62,5 46
3 1000 200 135 62,5 48
4 1000 250 90 62,5 50
5 1000 300 40 62,5 52
6 1000 350 0 62,5 54

110
Jur nal Teknik Per tanian LampungVol. 4 No. 2: 109-116

Penggunaan tepung ter igu t iap per lakuan sama atau daya regang putus mie. Alat yang digunakan
yaitu 1 kg t epung t er igu. Pembuatan mie basah pada p en guj i an i ni i alah Rheomet er ( Sun
diaw ali dengan pembuatan bubur r umput laut. Rheomet er 100) dan di set pada mode TRAC
Rumput laut direndam selama 36 jam kemudian dengan kecep atan tar i k 19.9 mm/ s. Hasi l
dit ir iskan dan dihaluskan dengan menggunakan p en guj i an daya putus kem ud i an d i catat.
blender. Setelah i tu semua bahan dicampur kan Pengujian ini diulang sebanyak 3 kali (diambil
dalam Tabel 1. Bahan t er sebut d i camp ur reratanya) untuk set iap per lakuan.
kemudian diaduk hingga kalis.
2.5 Warna
2.1 Kadar Air Pengamatan w ar na pada penel i t i an i ni i alah
Per hi tungan k adar ai r d i lakuk an pada mi e den gan p enci tr aan d i gi tal, yai tu den gan
mentah dan mi e yang mengalami per ebusan menggunakan Kamera Digital. Bagian adonan
(matang). Untuk menentukan kadar air sampel yang telah di t i pi skan kemudi an diambi l dan
mie basah mentah dan matang dengan metode direbus selama 10 menit. Bagian adonan yang
oven . Kadar ai r dap at d i hi tung den gan telah direbus (matang) dimasukkan dalam kotak
per samaan ber i kut : pencintraan digital yang kemudian difoto dengan
menggunakan kamera digital. Pengambilan nilai
RGB ( Red, Gr een, Blue) dengan penentuan
koor d i nat X,Y, Xlengt h dan Ylengt h t er lebi h
Dimana : dahulu. Nilai Xlength dan Ylength harus sama pada
Wo = Ber at mie basah (g) set i ap pengambilan sampel. Pengambilan nilai
W1 = Ber at ker ing mi e basah (g) dengan 3 kali ulangan dilakukan dengan 3 sampel
mendatar dengan jarak 100 pi xel.
2.2 Daya Ser ap Air ( DSA)
Penguji an daya serap air dilakukan pada mie III . HASI L DAN PEMBAHASAN
basah sebelum direbus (mentah) dan mie basah 3.1 Kadar Air Mie Basah
sesudah d i r ebus ( matang) . Per ebusan mi e Kandungan air dalam bahan mer upakan salah
sebanyak 10 g selama 5 menit. satu fak t or yang sangat pent i ng. Semaki n
Daya ser ap air (%) banyak kandungan air pada adonan mie akan
mengakibatkan umur simpan mie mentah relatif
si ngkat. Jumlah ai r yang di tambahkan pada
Keter angan :
adonan ialah ter gantung dar i banyaknya jumlah
WA = Berat mie sebelum direbus (g)
penambahan bubur r umput laut.
WB = Berat mie sesudah direbus (g)
Tabel 2. Kadar Air Rumput Laut Segar dan Bubur
2.3 Daya Pengembangan ( DP)
Rumput Laut
Pengukuran daya pengembangan mie dilakukan
dengan car a mengukur di amet er mi e basah Berat Berat
JenisBahan Kadar Air %
mentah pada 10 t empat ber beda pada set i ap basah(g) kering(g)
per lakuan, kemudi an sampel di masukkan ke Rumput Laut 12,136 3,582 70,491
dalam air 80oC selama 5 menit dan setelah itu Bubur Rumput Laut 18,140 3,625 80,013
dihitung kembal i diameter nya.
Kadar ai r adon an mi e basah i n i san gat
mempengar uhi t ekstur mie yang di hasi lkan.
Semakin banyak kandungan air adonan menjadi
2.4 Daya Putus Mie lembek dan membuat untaian mie lengket satu
Pengujian daya putus mie dilakukan dengan cara sama lain. Semakin sedikit kandungan air adonan
: Mi e basah yang sudah direbus diambil seuntai menjadi ker as dan dapat memper suli t dalam
(misalkan 5 cm). Diameter mie diukur pada t iga p r oses pencetak an men j ad i untai an m i e.
tempat yang ber beda kemudi an dirata-ratakan. Pember i an ai r dan penambahan r umput laut
Sampel mie dipasang pada pemegang sampel yang telah dilakukan sudah cukup baik dil ihat
(sampel holder ) untuk pengujian kekuatan tar ik dar i pr oses pengadukan, pr oses peni pi san

111
Kajian sifat fisi k mie basah.... (Ai sya B, Sr i W aluyo dan Didi ng S)

adonan dan proses pencetakan. Penggunaan 3.2 Daya Serap Air Mie Basah
jumlah air pada setiap perlakuan diperhitungkan Ai r adalah m ed i a yan g ber p er an dalam
(diperkirakan) sebelum pembuatan adonan agar perebusan (pemasakan) mie. Pengukuran daya
kadar air mie yang dihasilkan dapat sesuai SNI. serap air dilakukan dengan merebus mie selama
10 menit. Nilai daya serap air dihitung dar i berat
Berdasar kan Tabel 3 diperoleh infor masi bahwa mie setelah direbus dikurangi berat mie sebelum
penambahan per sentase r umput laut ke dalam direbus. Daya serap air pada mie basah i alah
bahan dasar mie t i dak meni ngkatkan kadar air kemampuan mie menyer ap ai r dalam pr oses
mi e secar a si gn i fi k an. Hal i ni di sebabk an p er ebusan . Daya ser ap ai r j uga dapat
pember i an ai r d i atur agar k adar ai r yang

Tabel 3. Kadar air mie basah mentah yang dihasi lkan


Tepung Penambahan r umput
wo w1 Kadar Air (% bb)
terigu (g) laut dar i tepung t er igu ( g)
1000 0 9,888 6,408 35,188
1000 13,0 17,645 11,391 35,442
1000 16,6 17,06 11,005 35,488
1000 20,0 9,997 6,446 35,521
1000 23,1 10,023 6,457 35,576
1000 25,9 10,183 6,541 35,759

Gambar 1. Kadar air mie basah (matang) pada beber apa penambahan r umput laut

Sampel mie basah yang mengalami perebusan menunjukkan per ubahan bentuk mi e dalam
meningkat dengan waktu perebusan yang sama. p r oses p er ebusan. Day a ser ap ai r i n i
Kadar air mie basah akan semaki n meningkat dipengar uhi oleh kandungan protein pada mie
karena serat pangan yang terdapat dalam bubur dan penambahan r umput laut pada adonan.
r umput laut juga semaki n banyak. Berdasar kan M en ur ut Nugr ahan i ( 2005) , Pada t i ngk at
Gambar 1 diperoleh infor masi bahwa per samaan penambahan air dalam jumlah yang sama, tepung
pendugaan untuk kadar air mie basah (mentah) yan g m emi l i k i k an dun gan pr ot ei n t i n ggi
adalah y = 0.026x + 52.13 dengan nilai R² = 0.961 mempunyai daya serap air lebih besar dar i pada
dimana y adalah nilai kadar air mie basah matang t epung dengan k andungan pr ot ei n r endah.
dalam satuan p er sen dan x mer up ak an Semaki n t i nggi kandungan pr ot ei n adonan,
penambahan r umput laut (% bb). semakin lama waktu masak yang dibutuhkan.

112
Jur nal Teknik Per tanian LampungVol. 4 No. 2: 109-116

Semaki n banyak penambahan bubur r umput Semaki n banyak penambahan bubur r umput
laut semaki n r endah ni lai daya ser ap ai r nya laut dalam adonan mie basah semakin rendah
kar ena k andungan pr ot ei n pada mi e basah daya pengembangannya.
set elah penambahan r um put laut men j ad i
rendah. Daya serap air menunjukkan keadaan Daya pengembangan paling tinggi ialah mie basah
mie setelah proses perebusan. Semakin t i nggi dengan konsentrasi penambahan bubur r umput
ni lai daya ser ap ai r maka mi e akan semaki n laut 0% ( kon tr ol ) sedan gk an daya
mengembang. Ber dasar kan hasi l per cobaan pengembangan mie yang pal ing r endah i alah
menunjukkan bahwa adonan mi e basah yang dengan konsentrasi penambahan 35% bubur
memi l i ki daya ser ap ai r t i nggi i alah adonan r umput laut. Hal ini dipengar uhi pula t inggi
dengan bahan 100% t epung t er i gu ( tanpa
penambahan bubur r umput laut).

Gambar 2. Daya ser ap air mie pada beberapa penambahan r umput laut

Ber dasar kan Gambar 2 di per oleh per samaan r endahnya ni lai daya serap air nya. Semaki n
pendugaan untuk daya ser ap ai r adalah y = - t inggi nilai daya serap air, maka ai r yang dapat
0.179x + 60.84 dengan ni lai R² = 0.921 dimana y diserap oleh mie akan semaki n banyak yang
adalah nilai daya serap air dalam satuan per sen m en gak i bat k an mi e m en j ad i sem ak i n
dan x mer upakan penambahan r umput laut (% mengembang (Mer diyanti, 2008).
b/ b). Berdasar kan per samaan ter sebut dapat
diketahui nilai daya serap air mie basah yang Ber dasar kan Gambar 3 di per oleh per samaan
dihasilkan pada masing-masing percobaan. pendugaan untuk daya pengembangan mi e
adalah y = -0.290x + 33.30 dengan nilai R² = 0.991
3.3 Daya Pengembangan Mie Basah dimana y adalah ni lai daya pengembangan mie
Ber dasar k an hasi l p en guk ur an daya dalam satuan p er sen dan x mer up ak an
pengembangan mie basah ini sangat dipengaruhi penambahan rumput laut (% b/ b) dengan satuan
oleh penambahan dar i bubur r umput laut. gram. Berdasar kan per samaan ter sebut dapat

Gambar 3. Daya pengembangan mie pada beberapa penambahan r umput laut

113
Kajian sifat fisi k mie basah.... (Ai sya B, Sr i W aluyo dan Didi ng S)

Gambar 4. Daya put us mie pada beber apa penambahan r umput laut

diketahui nilai daya pengembangan mie basah dalam satuan New t on dan x mer up ak an
yang dihasilkan pada masing-masing percobaan. penambahan rumput laut (%b/ b). Berdasarkan
per samaan ter sebut dapat diketahui nilai daya
3.4 Daya putus mie putus mie basah yang dihasilkan pada masing-
Hasil penelitian menunjukkan bahw a mie basah masing per cobaan.
yang t idak mudah putus ialah mie basah dengan
bahan tepung ter i gu 100% tanpa penambahan 3.5 Warna
bubur r umput laut sedangkan mie basah yang Dalam penel it ian ini, mie basah dibuat tanpa
mudah putus ialah dengan penambahan bubur penambahan pew ar na buatan. War na yang
r umput laut 35%. Faktor yang mempengar uhi ter l ihat pada set iap adonan mie t i dak memi liki
kekenyalan mie yaitu kandungan gluten pada per bedaan si gni fi kan pada set i ap per lakuan.
tepung ter i gu dan kadar ai r pada adonan mie. War na dar i r umput laut adalah bening, sehingga
Semaki n banyak penambahan bubur r umput semakin banyaknya penambahan r umput laut
laut pada adonan mie, tepung terigu (kandungan tidak berpengar uh besar pada warna mie. Bubur
glut ennya) ak an ber kur ang. Ber kur angnya r umput laut dengan per sentase 13% sampai
kandungan gluten i ni akan mempengar uhi mie 25,9% dar i ber at t epung t er i gu t i dak jauh
menj adi mudah putus. Tepung t er i gu yang ber beda apabi la di l i hat langsung oleh mata.
mem i l i k i k adar pr ot ei n yang t i nggi dapat Warna dar i bubur r umput yang dihasilkan adalah
mempengar uhi si fat kenyal pada mi e yang war na put ih sama seper t i r umput laut.
dihasilkan.
Per bedaan w ar na t er dapat pada adonan mi e
Semaki n banyaknya kandungan glut en pada (mie sebelum direbus) dengan mie basah matang.
tepung ter i gu yang digunakan semakin ti nggi War na mie yang dir ebus menjadi put ih pucat.
pula elast isitas mie yang dihasilkan. Mie yang Hal ini dikarenakan mie basah pada saat direbus
paling elast is ialah mie dengan bahan t epung t er urai oleh ai r sehi ngga w ar nanya ber ubah.
t er i gu (kontr ol) tanpa campuran t epung lai n Pada pengambilan nilai RGB war na pada set iap
(Retnaningsih dan Laksmi, 2005). Hal ini terbukti adon an dapat t er l i hat ber beda set elah
dalam penguji an i ni bahw a kenai kan jumlah menggunakan metode pencitraan digital dengan
per sentase r umput laut menur unkan daya putus menggunakan matlab yang dapat dilihat pada
mi e yang di hasilkan. Berdasar kan Gambar 4 Gambar 5.
diperoleh bahwa per samaan pendugaan untuk
daya putus mie adalah y = -0.063x + 6.542dengan
nilai R² = 0.887 dimana y adalah daya putus mie

114
Jur nal Teknik Per tanian LampungVol. 4 No. 2: 109-116

Gambar 5. Ni lai RGB (Red, Green, Blue) adonan

IV. KESIMPULAN DAN SARAN M er d i yant i , A. 2008 . Pak et Tek n ologi


Pem buatan Mi Ker i n g den gan
4.1 Kesimpulan Memanfaatkan Bahan Baku Tepung Jagung.
Kesimpulan dar i penelit ian ini adalah : Skr ipsi . Fakultas Teknologi Per tanian, IPB.
1. Ber dasar kan hasi l si di k r agam pengar uh Bogor.
penambahan bubur r umput laut ter hadap
daya serap air mie dan war na mie ber beda Mur niyat i, Subar yono, dan I. Her mana. 2010.
nyata pada set iap per lakuan tetapi ter hadap Pengolahan mie yang difor t ifikasi dengan
daya pengembangan mie, nilai daya putus mie i k an dan r umput laut sebagai sumber
t idak ber beda nyata pada set iap per lakuan. pr ot ei n, ser at kasar, dan i odi um. Jur nal
2. Semakin banyak penambahan r umput laut , Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan
daya putus mie basah menjadi rendah. Per ikanan . Vol. 5( 1) : 65-75

4.2 Saran Nasut ion, E. Z. 2005. Pembuatan Mie Ker ing


Per lu diadakannya penel it i an lanjutan untuk dar i Tepung Ter igu dengan Tepung Rumput
mengetahui karakter ist ik kimia yang terdapat Laut yang Di for t i fi k asi dengan Kacang
pada mie basah dengan penambahan rumput laut, Kedelai . Jur nal Sai n s K i m i a . Fakultas
yang ber manfaat bagi pengembangan ilmu dan Matemat i ka dan Ilmu Pengetahuan Alam,
teknologi pengolahan pangan. USU. Medan. Vol 9(2) : 87-91

DAFTAR PUSTAKA Nugr ahani, D. M. 2005. Perubahan Kar akteristik


Dw iyi tno. 2011. Rumput Laut Sebagai Ser at dan Kualitas ProteinPada Mie Basah Matang
Pangan Potensial. Squalen . Balai Besar Riset yang Mengandung Formaldehid dan Boraks.
Pen golahan Pr oduk dan Bi ot ek nologi Skr ipsi . Fakultas Teknologi Per tanian, IPB.
Kelautan dan Per i kanan. Vol 6( 1) : 12-15 Bogor.

Handayani, T. 2006. Pr otein Pada Rumput Laut. Retnaningsi h dan L. Har tayani. 2005. Apli kasi
Oseana. Vol 31(4) : 23-30 Tepung Iles-iles (Amor phophallus konjac)
sebagai Bahan Penggant i Ki mia pada Mie
Kosw ara, S. 2009. Teknologi Pengolahan Mie. Basah: Ditinjau dar i Sifat Fisikokimiaw i dan
eBookPangan.com. Diakses pada tanggal 21 Sensor i s. Lapor an Penel it ian . Fakultas
Okt ober 2013 Teknologi Per tani an, Univer si tas Kat ol i k
Soegijapranata. Semarang.

115
Kajian sifat fisi k mie basah.... (Ai sya B, Sr i W aluyo dan Didi ng S)

Rustandi, D. 2011. Power ful UKM: Pr oduksi Mie.


PT Tiga Serangkai Pustaka Mandir i. Solo. 124
Hal.

Sant i, R. A., T. C. Sunar t i, D. Santoso, D. dan A.


Tr iwisar i. 2012. Komposisi Kimia dan Profil
Pol i sakar i da Rumput Laut Hi jau. Jur nal
Akuatika. Vol 3(2) : 105-114

Sudar iastuty, E. 2011. Pengolahan Rumput Laut .


w w w.pusluh.kkp.go.i d/ i ndex.php/ -ar si p/
fi le/ 81/ r um put-laut .pdf/ . Diakses pada
tanggal 16 November 2013

116

You might also like