You are on page 1of 4

Nama : Uchrizal Febby Millenniantary

NIM : 3090180018
Kelas : C
TUGAS KEPERAWATAN GERONTIK

1. PSYCHOLOGIC THEORIES
a. Teori Kepribadian
Dalam teori psikoanalisis, kepribadian dipandang sebagai suatu struktur
yang terdiri dari tiga unsur atau sistem yakni id, ego dan superego ketiga
sistem kepribadian ini satu sama lain saling berkaitan serta membentuk suatu
totalitas.
1) Id, adalah sistem kepribadian yang paling dasar, yang didalamnya terdapat
naluri-naluri bawaan. Untuk dua sistem yang lainnya, id adalah sistem yang
bertindak sebagai penyedia atau penyalur energi yang dibutuhkan oleh
sistem-sistem terebut untuk operasi-operasi atau kegiatan-kegiatan yang
dilakukannya. Dalam menjalankan fungsi dan operasinya, id bertujuan
untuk menghindari keadaan tidak menyenangkan dan mencapai keadaan
yang menyenangkan.
2) Ego, adalah sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengarah individu
kepada dunia objek tentang kenyataan, dan menjalankan fungsinya
berdasarkan prinsip kenyataan. Ego tebentuk pada struktur kepribadian
individu sebagai hasil kontak dengan dunia luar. Adapun proses yang
dimiliki dan dijalankan ego adalah upaya memuaskan kebutuhan atau
mengurangi tegangan oleh individu.
3) Superego, adalah sistem kepribadian yang berisikan nilai-nilai dan aturan-
aturan yang sifatnya evaluatif (menyangkut baik-buruk). Adapun fungsi
utama dari superego adalah:
a) Sebagai pengendali dorongan-dorongan atau impuls-impuls naluri id
agar impuls-impuls teresbut disalurkan dalam cara atau bentuk yang
dapat diterima oleh masyarakat.
b) Mengarahkan ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan moral dari
pada dengan kenyataan.
c) Mendorong individu kepada kesempurnaan.
b. Teori Tugas Perkembangan
Tugas perkembangan adalah sesuatu tugas yang timbul pada periode
tertentu dalam kehidupan seseorang. Adapun Menurut Robert Havighurst,
tugas perkembangan ialah tugas yang terdapat pada suatu tahap kehidupan
seseorang, yang akan membawa individu kepada kebahagiaan dan
keberhasilam dalam tugas-tugas pengembangan berikutnya yaitu apabila tahap
kehidupan tersebut dijalani dengan berhasil. Sedangkan kegagalan dalam
melaksanakan tugas pengembangan, akan mengakibatkan kehidupan tidak
bahagia pada individu dan kesukaran-kesukaran lain dalam hidupnya kelak
c. Teori Disengagement
Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang secara
pelan tetapi pasti mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik
diri dari pergaulan sekitarnya
d. Teori Aktivitas
Teori aktivitas atau activity theory adalah teori belajar dan aktivitas yang
diajukan oleh sekelompok psikolog Rusia pada 1920-an dan 1930-an,
termasuk Lev Vygotsky. Teori ini mengemukakan bahwa manusia tidak
pernah bereaksi langsung terhadap lingkungannya, melainkan berinteraksi
dengan objek melalui mediator, yang merupakan alat dan sarana budaya.
e. Teori Kontinuitas
Teori tersebut menyatakan bahwa orang dewasa yang lebih tua biasanya
akan mempertahankan kegiatan yang sama, perilaku, hubungan seperti yang
mereka lakukan pada tahun-tahun awal mereka hidup. Menurut teori ini, orang
dewasa yang lebih tua mencoba untuk mempertahankan kesinambungan gaya
hidup ini dengan mengadaptasi strategi yang terhubung dengan pengalaman
masa lalu mereka. Seorang wanita tua Tibet memegang roda roda
mendemonstrasikan teori kontinuitas. Terlepas dari usia mereka, orang dewasa
yang lebih tua umumnya mempertahankan tradisi dan kepercayaan yang sama.
Teori kontinuitas adalah salah satu dari tiga teori psikososial utama yang
menggambarkan bagaimana orang berkembang di usia tua. Dua teori
psikososial lainnya adalah teori pelepasan, yang dengannya teori kontinuitas
bertentangan, dan teori aktivitas di mana teori kontinuitas memodifikasi dan
menguraikan. Berbeda dengan dua teori lainnya, teori kontinuitas
menggunakan perspektif perjalanan hidup untuk mendefinisikan penuaan
normal.
2. TIPOLOGI LANSIA
a. Tipe Optimis
Lanjut usia santai dan periang, penyesuaian cukup baik, mereka memandang
masa lanjut usia dalam bentuk bebas dari tanggung jawab.
b. Tipe Konstruktif
Lanjut usia ini mempunyai integritas baik, dapat menikmati hidup, mempunyai
toleransi yang tinggi, humoristik, fleksibel, dan tahu diri.
c. Tipe Ketergantungan
Lanjut usia ini masih dapat diterima di tengah masyarakat, tetapi selalu pasif,
tidak berambisi, masih tahu diri, tidak mempunyai inisiatif dan bila bertindak
yang tidak praktis.
d. Tipe Defensif
Lanjut usia biasanya sebelumnya mempunyai riwayat pekerjaan atau jabatan
yang tidak stabil, bersifat selalu menolak bantuan, emosi sering tidak
terkontrol, memegang teguh kebiasaan, bersifat kompulsif aktif, anehnya
mereka takut menghadapi “menjadi tua”.
e. Tipe Militant dan Serius
Lanjut usia yang tidak mudah menyerah, serius, senang berjuang, bisa menjadi
panutan.
f. Tipe Marah/frustasi (the angry man)
Lanjut usia yang pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, selalu
menyalahkan orang lain, menunjukkan penyesuaian yang buruk.
g. Tipe Putus Asa (self heating man)
Tipe putus asa, membenci dan menyalahkan diri sendiri. Lanjut usia ini bersifat
kritis dan menyalahkan diri sendiri, tidak mempunyai ambisi, mengalami
penurunan sosio-ekonomi, tidak dapat menyesuaikan diri.

You might also like