You are on page 1of 10

LAPORAN

KEGIATAN PENCEGAHAN
PERUNDUNGAN (BULLYING)

TAHUN PELAJARAN :
2021/2022

SMP NEGERI 2R
Perum Yogya Permai No. 69 Tasikmalaya
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatjan kehadiran Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah,
penyusunan Laporan ini merupakan salah satu upaya mengimplementasikan segala sesuatunya
tentang terlaksananya program Pencegahan Perundungan siswa di lingkungan SDIT Nurut Taqwa.

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh warga sekolah yang telah
meluangkan waktu dan tenaganya untuk melaksanakan kegiatan pencegahan perundungan siswa,
dan memberi saran dalam penyusunan laporan ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
petunjuk terhadap segala upaya yang kita lakukan demi untuk meningkatkan karakter siswa yang
telah dilaksanakan di SDIT Nurut Taqwa.

Cikarang Barat, 28 Agustus 2023


Kepala SDIT Nurut Taqwa

WARYATA, S.Pd.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perundungan atau Bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti


seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban
merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya. Kata bullying berasal dari Bahasa Inggris, yaitu dari
kata bull yang berarti banteng yang senang merunduk kesana kemari. Dalam Bahasa Indonesia,
secara etimologi kata bully berarti penggertak, orang yang mengganggu orang lemah. Pelaku
bullying yang biasa disebut bully bisa seseorang, bisa juga sekelompok orang, dan ia atau
mereka mempersepsikan dirinya memiliki power (kekuasaan) untuk melakukan apa saja terhadap
korbannya. Korban juga mempersepsikan dirinya sebagai pihak yang lemah, tidak berdaya dan
selalu merasa terancan oleh bully.

Berdasarkan data riset dari Programme for International Students Assessment (PISA) di
tahun 2018, Indonesia berada di urutan kelima tertinggi dari 78 negara sebagai negara yang
paling banyak murid mengalami perundungan (bullying). Sebesar 41,1% murid mengaku pernah
mengalami perundungan (bullying). Di Indonesia, angka murid korban bully jauh di atas rata-
rata negara anggota OECD yang hanya sebesar 22,7%. OECD merupakan organisasi untuk kerja
sama dan pembangunan ekonomi yang beranggotakan 36 negara Eropa dan Amerika Utara
ditambah Jepang dan Korea Selatan.

Menurut data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), jumlah kasus pendidikan di
Indonesia per tanggal 30 Mei 2020 adalah 161 kasus, dengan rincian; anak korban tawuran
sebanyak 23 kasus atau 14,3 persen, anak pelaku tawuran sebanyak 31 kasus atau 19,3 persen,
anak korban kekerasan dan bullying sebanyak 36 kasus atau 22,4 persen, anak pelaku kekerasan
dan bullying sebanyak 41 kasus atau 25,5 persen, dan anak korban kebijakan (pungli,
dikeluarkan dari sekolah, tidak boleh ikut ujian, dan putus sekolah) sebanyak 30 kasus atau 18,7
persen.

Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya upaya pencegahan yang dilakukan oleh pihak
sekolah agar kejadian bullying khususnya di lingkungan sekolah dapat dihindari. SDIT Nurut
Taqwa adalah salah satu sekolah di Kabupaten Bekasi merupakan sekolah yang telah
memprogramkan dan melaksanakan kegiatan pencegahan perundungan siswa melalui program
pembinaan karakter. Pencegahan perundungan ini dilakukan karena mengacu pada Visi dan Misi
serta Motto Sekolah, yakni cerdas,terampil ,berahlk mulia dan berbudi luhur.

Tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah guna memberikan pemahaman
kepada siswa tentang pentingnya saling tolong menolong dan saling peduli antar sesama serta
menghindari tindakan bullying yang berdampak negatif bagi semua pihak.
B. TUJUAN
Adapun tujuan yang hendak dicapai dengan kegiatan ini adalah:
 Memberi pemahaman siswa tentang bahaya bullying yang berdampak negatif bagi semua
pihak
 Memberi memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya saling tolong
menolong, dan saling peduli antar sesama
 Membiasakan siswa untuk saling hormat-menghormati dan harga-menghargai antar
sesama

D. SASARAN
Adapun sasaran dilaksanakan kegiatan ini adalah seluruh Warga Sekolah SDIT Nurut Taqwa

E. MANFAAT
Adapun manfaat kegiatan pencegahan perundungan di SDIT Nurut Taqwa adalah siswa
dapat berperilaku dan berakhlak mulia sesuai Visi dan Misi sekolah.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. AGENDA/ BENTUK KEGIATAN

Indikator
Bentuk/Jenis Waktu
No Pencegahan Praktik Tujuan
Kegiatan Pelaksanaan
Perundungan Fisik
Memberi
pemahaman siswa
Sosialisasi Program
tentang bahaya
Anti Bullying
1 bullying yang Setahun sekali
a. Praktik (Pembinaan Karakter
berdampak negatif
perundungan fisik Siswa)
bagi semua pihak
b. Praktik
perundungan
Memberi Pelaksanaan Program
verbal
memberikan Pendidikan Karakter
c. Praktik Setiap hari
pemahaman kepada Pada setiap Apel
perundungan sosial
siswa tentang Pagi
d. Praktik
2 pentingnya saling
perudungan
tolong menolong, Pelaksanaan Program
seksual
dan saling peduli Pendidikan Karakter Sepekan Sekali
e. Praktik
antar sesama Muslim
perundungan dunia
maya
Membiasakan siswa
untuk saling hormat-
menghormati dan Evaluasi Tahapan
3 Setahun Sekali
harga-menghargai Program
antar sesama

B. PANDUAN KEGIATAN

Pengertian

Perundungan atau Bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti


seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban
merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya. Kata bullying berasal dari Bahasa Inggris, yaitu dari
kata bull yang berarti banteng yang senang merunduk kesana kemari. Dalam Bahasa Indonesia,
secara etimologi kata bully berarti penggertak, orang yang mengganggu orang lemah. Pelaku
bullying yang biasa disebut bully bisa seseorang, bisa juga sekelompok orang, dan ia atau
mereka mempersepsikan dirinya memiliki power (kekuasaan) untuk melakukan apa saja terhadap
korbannya. Korban juga mempersepsikan dirinya sebagai pihak yang lemah, tidak berdaya dan
selalu merasa terancan oleh bully.
Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Pencegahan Perundungan
1. Sosialisasi Program Anti Bullying dilakukan setahun sekali pada Kegiatan Pengenalan
Lingkungan Sekolah pada materi Pendidikan Karakter yang diikuti oleh seluruh siswa
baru SDIT Nurut Taqwa
2. Program Pembinaan Karakter dilaksanakan secara rutin setiap pekan, serta seluruh siswa
diberikan arahan dan pembinaan setiap hari pada Kegiatan Apel Pagi.
3. Menerima Laporan Program Pembinaan Karakter siswa dan melakukan pendekatan
khusus bagi siswa yang bermasalah dalam karakternya.
4. Guru pengajar/wali kelas menerima laopran perundungan dari siswa.
5. Guru pengajar/wali kelas memberikan pembinaan secara intensif kepada pelaku
perundungan, jika berkelanjutan maka wakasek kesiswaan dan kepala sekolah akan
menindak lanjuti pelaku perundungan tersebut.

Ketentuan Pendanaan

1. Bantuan Operasional Sekolah


Pelaksana Pencegahan Perundungan

Pelaksanaan Program Pencegahan Perundungan di sekolah dilakukan oleh

1. Kepala Sekolah
2. Wali Kelas
3. Guru dan Tenaga Pendidik
BAB III
PENUTUP

Kegiatan Pencegahan Perundungan yang dilaksanakan setelah satu tahun pelajaran


memberi pemahaman kepada siswa tentang arti saling menghargai dan menghormati antar
sesama. Siswa terbiasa melakukan aktivitas gotong royong di sekolah dalam setiap kegiatan.
Siswa menyadari akan perlunya pembiasaan yang rutin dan konsisten, bukan hanya didalam
kelas tapi juga diluar kelas.
Di samping siswa juga membiasakan diri berperilaku unggul dan beretika dan konsisten
melakukannya, para guru juga tidak kalah dengan siswa, bahwa setiap hari juga guru dan
pegawai mendapatkan pembinaan dan arahan dari Kepala Sekolah untuk terus memberi contoh
dan teladan yang baik bagi para siswa.
Kami yakin dan percaya banyak kekurangan dari laporan ini baik dari sistem
pelaksanaannya maupun bentuk penulisan laporan ini. Oleh sebab itu kami memohon maaf dan
berharap semoga kekurangan-kekurang tersebut dapat menjadi awal untuk lebih baik lagi di
masa yang akan datang.
Demikianlah laporan ini disusun, kritik dan saran sangat kami perlukan untuk
meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan dan penulisan laporan pada tahun-tahun berikutnya.

Cikarang Barat, 28 Agustus 2023


Kepala SDIT Nurut Taqwa

WARYATA, S.Pd.
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DINAS PENDIDIKAN
SDIT NURUT TAQWA

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH SDIT NURUT TAQWA
Nomor : 421.2/023/SD-03/Disdik/VII/2023

.
Tentang:
PANITIA PENANGGULANGAN TINDAK KEKERASAN DI SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KEPALA SEKOLAH SDIT NURUT TAQWA

MENIMBANG :
a. bahwa tindak kekerasan yang dilakukan di lingkungan satuan pendidikan maupun antar satuan
pendidikan, dapat mengarah kepada suatu tindak kriminal dan menimbulkan trauma bagi peserta
didik;
b. bahwa untuk meningkatkan penyelenggaraan pembelajaran yang aman, nyaman, dan menyenangkan
perlu dilakukan upaya pencegahan, penanggulangan tindak kekerasan di lingkungan SMP Negeri
2R;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Surat Keputusan tentang Panitia Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di
Lingkungan SMP Negeri 2R;

MENGINGAT :
1. Peraturan Menteri Pendidikan Dan kebudayaan Nomor 82 tahun 2015 tentang Pencegahan Dan
Penanggulangan Tindak Kekerasan Di Lingkungan Satuan Pendidikan;
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
Pekerti;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016, Tentang Pengenalan
Lingkungan Sekolah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2015, tentang Kawasan Tanpa
Rokok di Lingkungan Sekolah;
6. SE Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Nomor : 13/D/PP/2016 Tentang
Pelaksanaan Awal Tahun Pelajaran 2021/2022.

MEMPERHATIKAN :
Keputusan Musyawarah Kepala Sekolah, Dewan Guru, komite sekolah, Orangtua Peserta didik dan
Perwakilan Peserta didik SMP Negeri 2R pada tanggal 19 Juli 2020.

MEMUTUSKAN :
MENETAPKAAN :
Surat Keputusan Kepala Sekolah SMP Negeri 2R tentang Penetapan Panitia Penanggulangan Tindak
Kekerasan Di Sekolah tahun Pelajaran 2021/2022
PERTAMA :
Kepada nama-nama yang tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini,
diangkat sebagai Panitia Penanggulangan Tindak Kekerasan Di Sekolah
tahun Pelajaran 2021/2022 dan diharapkan dapat melaksanakan tugas
sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab

KEDUA :
Panitia Penanggulangan Tindak Kekerasan Di Sekolah tahun Pelajaran
2021/2022 bertugas :
1. Melaporkan kepada orang tua/wali siswa setiap terjadi kekerasan, serta
melapor kepada dinas pendidikan dan aparat penegak hukum dalam hal
yang mengakibatkan luka fisik berat/cacat/kematian;
2. Melakukan identifikasi fakta kejadian dan menindaklanjuti kasus secara
proporsional sesuai tingkat kekerasan;
3. Menjamin hak siswa tetap mendapatkan pendidikan.
4. Memfasilitasi siswa mendapatkan perlindungan hukum atau pemulihan
KETIGA :
Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini akan
dibebankan pada anggaran sekolah.
KEEMPAT :
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian
hari terdapat kesalahan akan disempurnakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Cikarang Barat


Pada Tanggal : 24 Juli 2023

Kepala Sekolah,

WARYATA, S.Pd.

Tembusan:
1. Pengawas Sekolah
2. Komite
3. Orang Tua Siswa
4. Arsip

You might also like