You are on page 1of 10

PENERAPAN TEORI SOLOW-SWAN PADA PERTUMBUHAN EKONOMI

DOSEN PENGAMPU : Dr. Miar, SE., M.Si


MATA KULIAH : EKONOMI SDM DAN KETENAGAKERJAAN

DI SUSUN OLEH :
ADRY ALRIZKY ( 203030301162 )

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melancarkan kegiatan Tugas saya dalam menyusun makalah ini, sehingga makalah saya dapat

selesai dengan baik.

Makalah ini disusun dengan mengacu pada beberapa sumber bacaan dan akses

internet. Tulisan ini sebagian besar hanyalah kutipan kutipan dari beberapa sumber

sebagaimana yang tercantum dalam Daftar Pustaka, dengan beberapa ulasan pribadi. Ulasan

pribadi sifatnya hanyalah analisis dan sintesis dari beberapa kutipan yang berasal dari bahan

bacaan.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna dan

mungkin beberapa pandangan penulis sedikitnya belum teruji kebenarannya. Namun, harapan

penulis semoga karya yang sederhana ini ada setitik manfaat dan tujuan, terutama untuk

penulis pribadi dan teman-teman yang telah membaca Makalah ini.

i
ii
BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah suatu perekonomian negara dalam

jangka yang cukup panjang menuju keadaan ekonomi yang lebih baik selama periode

tertentu dan dapat dikaitkan juga sebagai keadaan kenaikan kapasitas produksi suatu

perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Dalam

penelitian Ernita et.al,2013). Adanya pertumbuhan ekonomi membuktikan keberhasilan

pembangunan ekonomi di suatu daerah.

Menurut Robert Solow (Solow neoclassical growth model) dalam penelitian Sjafii

(2009) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi diantaranya

adalah stok modal, pertumbuhan tenaga kerja, dan perkembangan teknologi. Model

Pertumbuhan Solow ini merupakan pengembangan dari formulasi Harrod-Domar

dengan menambahkan variabel tenaga kerja, serta memperkenalkan faktor teknologi.

Teori Solow-Swan merupakan teori yang menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan

output ditentukan oleh pertumbuhan eksogen yaitu kemajuan teknologi. Teori ini

pertama kali dikembangkan oleh Robert M.Solow yang berasal dari Amerika Serikat

pada tahun 1970 dan T.W.Swan dari Australia pada tahun 1956. Teori Solow-Swan

menggunakan faktor teknologi yang digunakan secara efisien oleh setiap negara dan

terdapat imbal hasil yang selalu berkurang (diminishing returns) terhadap akumulasi

modal dan jumlah tenaga kerja.

1
2. RUMUSAN MASALAH
1. JELASKAN PENGERTIAN PERUMBUHAN EKONOMI
2. JELASKAN PENGERTIAN TEORI SOLOW
3. JELASKAN PENGERTIAN TEORI SLOW-SWAN

3. MANFAAT
1. AGAR MENGETAHUI PENGERTIAN PERTUMBUHAN EKONOMI
2. AGAR MENGETAHUI TEORI SOLOW SECARA MENDALAM
3. SERTA BERTUJUAN UNTUK MENGETAHUI TEORI SOLOW-SW

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 PERTUMUBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu


negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang ekonomi kepada penduduknya [1].
Faktor utama dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap bangsa terdiri dari tiga faktor yaitu
akumulasi modal, jumlah tenaga kerja dan kemajuan teknologi [1]. Faktor pertama yaitu
akumulasi modal terjadi apabila sebagian dari pendapatan ditabung dan diinvestasikan
kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan di kemudian hari [1].
Akumulasi modal meliputi semua jenis investasi yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik,
modal dan sumber daya manusia. Faktor kedua yaitu jumlah tenaga kerja meliputi jumlah
penduduk di suatu negara. Faktor ketiga yaitu kemajuan teknologi terjadi karena ditemukan
cara baru dalam menangani pekerjaan tradisional seperti kegiatan menanam jagung, membuat
pakaian dan membangun rumah [1]. Tiga faktor utama dalam pertumbuhan ekonomi tersebut
dijelaskan dalam teori pertumbuhan ekonomi.
Teori pertumbuhan ekonomi dikelompokkan berdasarkan ide dari teori tersebut [2].
Teori pertumbuhan ekonomi terbagi atas mazhab historis, mazhab analitis, teori Schumpeter
dan teori Ketergantungan (Dependencia Theory) [2]. Salah satu teori yang digunakan untuk
mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah teori pertumbuhan neoklasik
atau disebut dengan teori pertumbuhan Solow-Swan yang dikembangkan dari mazhab historis
yang merupakan perbaruan dari teori Harrord-Domar.
Teori Solow-Swan merupakan teori yang menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan
output ditentukan oleh pertumbuhan eksogen yaitu kemajuan teknologi [3]. Teori ini pertama
kali dikembangkan oleh Robert M.Solow yang berasal dari Amerika Serikat pada tahun 1970
dan T.W.Swan dari Australia pada tahun 1956. Teori Solow-Swan menggunakan faktor
teknologi yang digunakan secara efisien oleh setiap negara dan terdapat imbal hasil yang
selalu berkurang (diminishing returns) terhadap akumulasi modal dan jumlah tenaga kerja.
Teori ini memiliki beberapa kelebihan yaitu perekonomian akan menuju ke suatu posisi
keseimbangan jangka panjang, bisa lebih leluasa digunakan untuk menjelaskan masalah-
masalah distribusi pendapatan, dan dapatmenjelaskanfaktor kemajuan teknologi di
dalamnya. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini mengkaji tentang teori Solow-Swan
dan penerapannya dalam pertumbuhan ekonomi.

3
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menyusun asumsi dan
mendefinisikan parameter dari teori Solow-Swan, menggunakan fungsi produksi untuk
membentuk model dari teori Solow-Swan. Langkah selanjutnya adalah menentukan kondisi
mapan dan dari kondisi mapan yang diperoleh untuk dianalisis kestabilan modelnya. Setelah
menyelidiki kestabilan dari model, kemudian dilakukan studi kasus dengan menggunakan
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dari teori Solow-Swan. Langkah
terakhir adalah memberikan interpretasi model matematika dari model Solow-Swan yang
dilakukan dengan menggunakan simulasi numerik dari nilai parameter.

2.2 TEORI SOLOW


Teori Solow Teori ini merupakan pengembangan dari teori Harod Domar, dimana
dalam teori Solow terdapat kemungkinan perubahan pada suku bunga dan tingkat upah.
Sedangkan dalam teori Harrod Domar, tingkat bunga dianggap kaku dan tingkat upah dalam
jangka panjang dianggap konstan. Model pertumbuhan yang dikemukakan oleh Solow ini
menggambarkan suatu perekonomian suatu Negara dimana pertumbuhan outputnya
merupakan hasil dari dua jenis input, yaiu modal dan tenaga kerja. Solow berasumsi bahwa
terdapat hubungan yang konstan antara modal dan tenaga kerja sehingga didapat fungsi
produksi sebagai berikut: Y = f ( K, L ) Dimana Y adalah output, K adalah modal atau
kapital, L adalah tenaga kerja atau labor. Dengan memasukkan teknologi dalam fungsi
produksi maka: Y = f [(K,L) E] Dimana E merupakan variabel baru yang disebut efisiensi
tenaga kerja dan kapital akibat adanya teknologi yang digunakan selama proses produksi.
Dalam efisiensi tenaga kerja, teknologi disini dapat berupa pengetahuan masyarakat
mengenai berbagai metode yang dapat digunakan dalam proses produksi. Efisisensi tenaga
kerja akan tercapai apabila terdapat peraikan-perbaikan dalam bidan pendidikan, kesehatan,
dan keterampilan bagi setiap masyarakat. Hal ini yang kemudian juga dapat berdampak pada
tingkat produktivitas yang dihasilkan oleh tenaga kerja. Dalam efisiensi kapital, teknologi
berupa mesin-mesin atau alat-alat yang digunakan selama proses produksi. Kemajuan
teknologi ditetapkan sebagai faktor residu untuk menjelaskan pertumbuhan ekonomi dalam
jangka panjang. Karena tingkat kemajuan teknologi (total factor productivity) ditentukan
dengan variabel eksogen, model neoklasik Solow terkadang juga disebut model pertumbuhan
eksogen (exogeneous growth model). Usaha untuk memperbaiki kekurangan model Solow,

4
dinyatakan dengan memecahkan total factor productivity dengan memasukkan variabel lain,
dimana variabel ini dapat menjelaskan pertumbuhan yang terjadi. Model pertumbuhan yang
demikian disebut model pertumbuhan endogen (endogeneous growth model).

2.3 TEORI SOLOW-SWAN

Teori Solow-Swan merupakan teori yang menyatakan bahwa tingkat


pertumbuhan output ditentukan oleh pertumbuhan eksogen yaitu kemajuan teknologi
[3]. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Robert M.Solow yang berasal dari
Amerika Serikat pada tahun 1970 dan T.W.Swan dari Australia pada tahun 1956.
Teori Solow-Swan menggunakan faktor teknologi yang digunakan secara efisien oleh
setiap negara dan terdapat imbal hasil yang selalu berkurang (diminishing returns)
terhadap akumulasi modal dan jumlah tenaga kerja. Teori ini memiliki beberapa
kelebihan yaitu perekonomian akan menuju ke suatu posisi keseimbangan jangka
panjang, bisa lebih leluasa digunakan untuk menjelaskan masalah-masalah distribusi
pendapatan, dan dapatmenjelaskanfaktor kemajuan teknologi di dalamnya.
Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini mengkaji tentang teori Solow-Swan
dan penerapannya dalam pertumbuhan ekonomi.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menyusun asumsi
dan mendefinisikan parameter dari teori Solow-Swan, menggunakan fungsi produksi
untuk membentuk model dari teori Solow-Swan. Langkah selanjutnya adalah
menentukan kondisi mapan dan dari kondisi mapan yang diperoleh untuk dianalisis
kestabilan modelnya. Setelah menyelidiki kestabilan dari model, kemudian dilakukan
studi kasus dengan menggunakan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi dari teori Solow-Swan. Langkah terakhir adalah memberikan interpretasi
model matematika dari model Solow-Swan yang dilakukan dengan menggunakan
simulasi numerik dari nilai parameter.

5
BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pertumbuhan ekonomi menurut Boediono (2012) adalah proses kenaikan output per kapita
dalam jangka panjang (10, 20, atau 50 tahun, atau bahkan lebih). Teori teori mengenai
pertumbuhan ekonomi telah banyak dikemukakan oleh beberapa ahli ekonomi, beberapa
diantaranya adalah teori pertumbuhan Harrod-Dimar, teori pertumbuhan neoklasik yang
dikemukakan oleh Solow, dan teori pertumbuhan Schumpeter. Teori pertumbuhan ekonomi
HarrodDomar merupakan teori pertumbuhan yang paling sederhana. Teori Solow Teori ini
merupakan pengembangan dari teori Harod Domar, dimana dalam teori Solow terdapat
kemungkinan perubahan pada suku bunga dan tingkat upah. 2.3 Teori pertumbuhan neo-
klasik dikembangkan oleh Robert M. Solow (1956) dan T.W. Swan (1956). Y(t) = F [ K(t),
L(t), A(t) ] ................... (1) Waktu tidak masuk dalam fungsi produksi secara langsung, tetapi
hanya melalui K, L dan A, yaitu output akan berubah terhadap waktu hanya jika input
produksinya berubah. Teknologi (A) berfungsi meningkatkan produktivitas input-input.
Kemajuan teknologi dapat membawa kemajuan pada ekonomi wilayah, artinya dengan
jumlah input yang sama dapat memproduksi output lebih banyak. Output yang diperoleh dari
akumulasi capital dan labor tertentu akan meningkat terhadap waktu (dengan adanya
kemajuan teknologi), hanya jika jumlah pengetahuannya bertambah atau meningkat. Asumsi
penting dalam model yang terkait dengan fungsi produksi adalah constant return to scale
yang dijelaskan dengan dua input, yaitu capital dan effective labor, dengan menggandakan
jumlah capital dan tenaga kerja efektif. Artinya dengan menggandakan K dan L dengan A
tetap, akan menggandakan jumlah produksinya

6
DAFTAR PUSTAKA

Duczynski P. On the Extenden Version of the Solow-Swan Model. Bulletin of Czech


Econometric Society. 2003; 10:39-58.

Todaro, Michael P. 1994. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga

Djojohadikusumo, S. 1994. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Dasar Teori Ekonomi


Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan. Jakarta. LP3ES.

Inma Fatmawati, Wildan Syafitri,2015 ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI


INDONESIA DENGAN MODEL SOLOW DAN MODEL SCHUMPETER. Malang,

Kiki Amalia, Mariatul Kiftiah, Evy Sulistianingsih. 2016 PENERAPAN TEORI SOLOW-
SWAN PADA PERTUMBUHAN EKONOMI, PONTIANAK

You might also like