Professional Documents
Culture Documents
V.6-RESUSITASI NEONATUS-fin
V.6-RESUSITASI NEONATUS-fin
MODUL V.6
BLOK V.6
RESUSITASI NEONATUS
B. PENGANTAR TEORI
1. Nama Blok Terkait
Blok 2.3. Basic Sciences of Continuity & Life Cycle
Blok 4.3. Development & Reproductive Systems Disorder
2. Contoh Aplikasi Keterampilan Klinis dalam Praktik Klinis Dokter Layanan Primer
Sebagai Dokter layanan primer keterampilan klinis resusitasi neonatus sampai
dengan kompresi dada dilakukan saat mendapatkan rujukan bayi baru lahir dengan
asfiksia.
Bila tidak segera dilakukan resusitasi akan berlanjut menjadi metabolisme anaerob dengan
hasil akhir terbentuk dan tertimbunnya asam laktat dalam darah dan jaringan tubuh bayi
yang akan berakibat kerusakan sel dan jaringan yang berujung pada kegagalan fungsi organ
dan kematian.
Diagnosis asfiksia dapat ditegakkan melalui :
a. Dengan mengamati 3 variabel yaitu : usaha nafas, denyut jantung dan warna kulit.
Bila bayi tidak bernafas atau nafas megap-megap, denyut jantung turun, dan kulit
sianosis atau pucat, maka secara klinis dapat ditegakkan diagnosis asfiksia
neonatorum
b. Dengan pemeriksaan analisa gas darah
c. Dengan skor apgar dan skor situgna
APGAR SCORE
Skor
Gejala/Tanda
0 1 2
Cara menghitung :
Setelah bayi lahir pada pengamatan berturut-turut menit I, V, dan X diamati dan dihitung
jumlah skor APGAR. Normal skor 10, dikatakan asfiksia jika diperoleh skor menit V adalah
3-6. Skor Situgna lebih sederhana karena hanya menggunakan 2 variabel yaitu usaha nafas
dan denyut jantung.
Persiapan sebelum melakukan resusitasi neonatus : persiapan keluarga /pasien,
persiapan tim penolong, dan persiapan alat. Persiapan keluarga (antenatal) riwayat
kehamilan ibu, riwayat penyulit misal hipertensi, DM, hipotiroid, infeksi dan riwayat obat
serta USG. Penting diketahui oleh penolong usia kehamilan, jumlah janin tunggal atau
kembar, high risk, ketuban, kelainan kongenital, dan denyut jantung janin. Persiapan tim
terdiri dari 3 orang atau minimal 2 orang. Salah seorang sebagai leader yang dapat
melakukan intubasi bertanggung jawab Airway (jalan napas) dan Breathing
(pernapasan). Sementara orang kedua bertanggung jawab Circulation orang ketiga Drug
Equipment Evaluation (Skor APGAR).
NO PENUNTUN BELAJAR
A. PERSIAPAN
1. Mengantisipasi resiko bayi baru lahir yang membutuhkan resusitasi :
- Faktor ante partum Ibu ( hipertensi, DM, Hipertiroid)
- Faktor Bayi ( usia gestasi, jumlah janin, kelainan bawaan)
2. Terangkan prosedur standart sesuai aturan Rumah Sakit atau pelayanan kesehatan setempat:
- cuci tangan
- Pelindung petugas yang sesuai (contoh: masker, sarung tangan)
3. Petugas: paling sedikit ada dua petugas yang bertanggung jawab terhadap bayi dan mampu melakukan
intubasi, resusitasi yang benar dan lengkap.
4. Jaga kehangatan
- Alat pemancar panas diaktifkan sebelum bayi lahir
- Linen atau kain 3 kain yang bersih, kering dan hangat
5. Posisi bayi :
- Bahu diberi kain pengganjal
6. Membuka jalan napas (jika perlu)
Alat penghisap lendir
- Penghisap lendir balon-kaca
- Penghisap mekanis (mungkin dengan simulasi)
- Kateter penghisap, ukuran 5F, 6F, 8F, 10F, 12F
- Pipa lambung, ukuran 8F dan semprit 20 ml
7. Alat pengatur aliran atau flowmeter (mungkin simulasi)
Cara memberikan oksigen aliran bebas :
- Sungkup oksigen bayi
- Pipa oksigen
- Balon
8. Balon dan sungkup
- Sumber oksigen dengan alat pengatur aliran (5-10 L/min) dan pipa oksigen
- Sungkup wajah: ukuran untuk bayi cukup bulan dan kurang bulan (dengan bantalan)
- Balon yang tidak mengembang sendiri (flow-inflating bag) dengan manometer pengukur tekanan
(mungkin dengan simulasi)
- Balon yang mengembang sendiri. Balon (240 ml) dengan katup pelepas tekanan, reservoir
oksigen.
9. Peralatan intubasi
- Laringoskop dengan lidah lurus no. 0 (bayi kurang bulan) dan no. 1 (bayi cukup bulan)
- Lampu cadangan dengan baterai untuk laringoskop
- Pipa endotrakeal (ET) no. 2,5; 3,0; 3,4; 4,0
- Stilet (bila tersedia)
- Plester atau alat fiksasi pipa ET
- Sungkup laring (bila tersedia)
- Alat pendeteksi CO2 (bila tersedia)
Daftar Pustaka
C. CONTOH SOAL/INSTRUKSI
Anda sedang bertugas jaga di IGD, saat itu Anda dikabari oleh bidan jaga VK IGD bahwa ada
seorang ibu G1P0A0, 25 tahun, usia gestasi 38 minggu, bayi tunggal dengan perkiraan berat janin
3000g hendak melahirkan. Dikatakan bahwa pembukaan jalan lahir telah lengkap.
Lakukan tata cara resusitasi neonatus pada kasus tersebut !
Catatan: Saat lahir bayi tidak menangis, air ketuban jernih dengan jumlah cukup, tonus otot
lemah.
D. DURASI PELAKSANAAN
Durasi pelaksanaan skill lab pemeriksaan fisik anak fisiologis adalah 100 menit untuk 10
mahasiswa/kelompok.
2. Manekin
o Bayi yang dada bisa terlihat naik turun 1
o Fotokopi algoritma alur resusitasi neonatus 2015
3. Alat Medis
a. Laringoskop dengan baterai dan lampu cadangan
b. Daun laringoskop yang lurus : no. 1 (untuk bayi cukup bulan), no. 0 (untuk bayi kurang
bulan)
c. Pipa ET no : 2.5, 3.0, 3.5, 4.0
d. Stilet
e. Kateter penghisap no. 10 atau lebih besar
f. Kain 3 buah
g. Sungkup oksigen
h. Ambubag(balon tidak mengembang sendiri)
i. Penghisap lendir balon-kaca
j. Penghisap mekanis
k. Pipa lambung, ukuran 8F dan semprit 20 ml
l. Penghisap mekonium
m. Stetoskop
n. Handscoen steril
o. Plester
p. Gunting
q. Pipa Oksigen
r. Balon resusitasi dengan sungkup
s. Obat-obatan resusitasi
DAFTAR PENYUSUN
Penulis modul
dr. Ariadne Tiara Hapsari, M.Si.Med., SpA
dr. Falah Faniyah
Editor modul dalam workshop : dr. Ika Murti Harini M.Sc
Beserta semua pihak yang berperan selama proses penyusunan modul ini.