Professional Documents
Culture Documents
RPP BK
RPP BK
Enrekang,
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Pembimbing
Uraian Materi
Pada masyarakat yang semakin maju, masalah penentuan identitas dan jati diri pada
individu menjadi semakin rumit. Hal ini disebabkan oleh tuntunan masyarakat maju kepada
anggota-anggotanya menjadi lebih berat. Persyaratan untuk diterima menjadi anggota masyarakat
bukan saja kematangan fisik, tetapi juga kematangan mental, psikologis, cultural, vokasional,
intelektual dan religius. Semakin derasnya arus globalisasi komunikasi merupakan tantangan pula
bagi individu atau peserta didik. Keadaan ini menuntut diselenggarakannya bimbingan dan
konseling.
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan adalah merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada seseorang atau
sekelompok orang secara terus menerus dan sistematis oleh guru pembimbing agar
individu atau kelompok individu menjadi pribadi yang mandiri.
Konseling adalah merupakan upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata atau
tatap muka antara koselor dan klien yang berisi usaha yang laras, unik, human
(manusiawi). Yang dilakukan dalam suasana keahlian dan yang didasarkan atas norma-
norma yang berlaku, agar klien memperoleh konsep diri atau kepercayaan diri sendiri
dalam memperbaiki tingkah lakunya pada saat ini dan mungkin pada masa yang akan
datang.
B. Tujuan Bimbingan dan Konseling
Tujuan Umum
Tujuan umum dalam layanan bimbingan dan konseling adalah sesuai dengan tujuan
pendidikan, sebagaimana dinyatakan dalam UU RI No. 20/2003 tentang sistem
pendidikan nasional yaitu untuk membentuk watak dan peradaban bangsa, serta
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Tujuan Khusus
Secara khusus layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa agar
dapat mencapi tujuan-tujuan perkembangan meliputi pribadi-sosial, belajar dan karir.
a. Dalam aspek tugas perkembangan pribadi-sosial, layanan BK membantu siswa agar :
1. Memiliki kesadaran diri
2. Dapat mengembangkan sikap positif
3. Membuat pilihan secara sehat
4. Mampu menghargai orang lain
5. Memiliki rasa tanggung jawab
6. Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi
7. Dapat menyelesaikan konflik
8. Dapat membuat keputusan secara efektif
b. Dalam aspek tugas perkembangan belajar, layanan BK membantu siswa agar :
1. Dalam melaksanakan keterampilan atau teknik belajar secara efektif
2. Dapat menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan
3. Mampu belajar secara efektif
4. Memiliki ketrampilan dan kemampuan dalam menghadapi evaluasi/ujuan
c. Dalam aspek tugas pengembangan karir, layanan BK membantu siswa agar :
1. Mampu membentuk identitas karir
2. Mampu merencanakan masa depan
3. Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecendrungan arah karir
4. Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat
C. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Ditinjau dari sifatnya, layanan bimbingan dan konseling dapat berfungsi :
Fungsi Penccegahan (Preventif), yaitu fungsi konseling yang menghasilkan kondisi bagi
tercegahnya atau terhindarnya individu atau kelompok yang mendapat pelayanan dari
berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang dapat mengganggu, menghambat atau
menimbulkan kesulitan dan kerugian-kerugian tertentu dalam kehidupan dan proses
perkembangannya.
Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi konseling yang menghasilkan pemahaman tentang
sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan individu kelompok yang
mendapatkan pelayanan, yang meliputi pemahaman tentang diri sendiri, lingkungan dan
berbagai informasi yang diperlukan.
Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan, yaitu fungsi konseling yang menghasilkan
terpeliharanya dan terkembangnya berbagai potensi dan kondisi positif dalam rangka
perkembangan diri/kelompok secara mantap dan berkelanjutan.
Fungsi Pengentasan, yaitu fungsi konseling yang menghasilkan kondisi bagi terentasnya
atau teratasinya berbagai permasalahan dalam kehidupan atau perkembangannya yang
dialami oleh individu atau kelompok yang mendapatkan pelayanan.
Fungsi Advokasi, yaitu fungsi konseling yang menghasilkan kondisi pembelaan terhadap
peningkatan atas hak-hak atau kepentingan pendidikan/perkembangan yang dialami klien.
D. Asas-asas Bimbingan dan Konseling
1. Asas Kerahasiaan
Dalam hal ini masalah yang dihadapi oleh seorang siswa tidak akan diberitahukan kepada
orang lain yang tidak berkepentingan. Demikian juga hal tertentu yang dialami siswa
khususnya hal-hal yang bersifat negatif tidak akan menjadi bahan gunjingan.
2. Asas kesukarelaan
Sangat diharapkan bahwa siswa yang mengalami nasalah akan dengan sukarela
mengungkapkan masalah itu kepada pembimbing untuk diberikan bimbingan.
3. Asas keterbukaan
Di dalam konseling klien diharapkan dapat merbicara sejujur mungkin dan terbuka
tentang dirinya sendiri.
4. Asas kekinian
Masalah yang akan dibantu untuk ditanggulangi adalah masalah yang dialami siswa/klien
sekarang, bukan masalah yang sudah lama berlalu.
5. Asas kemandirian
Klien diharapkan dapat mencari inisiatif atau mengambil keputusan sendiri tanpa
tergantung pada orang lain khususnya pada pembimbing.
6. Asas kegiatan
Siswa yang dibimbing haruslah dapat melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan-tujuan
bimbingan sehingga usaha layanan bimbingan dan konseling dapat memberikan hasil.
7. Asas kedinamisan
Upaya layanan bimbingan dan konseling menghendaki terjadinya perubahan pada diri
individu yang dibimbing yaitu perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik.
8. Asas keterpaduan
Layanan bimbingan dan konseling memadukan berbagai aspek individu yang dibimbing.
9. Asas kenormatifan
Usaha layanan bimbingan dan konseling tidak boleh bertentangan dengan norma-norma
yang berlaku.
10. Asas keahlian
Usaha layanan bimbingandan konseling dilakukan secara teratur sistematis, menggunakan
teknik dan alat yang memadai serta orang yang ahli.
11. Asas alih tangan
Apabila seorang guru pembimbing sudah mengerahkan segala kemampuannya untuk
membantu klien namun klien belum dapat terbantu sebagaimana yang diharapkan maka
guru pembimbing itu mengalihtangankan klien kepada pihak atau badan yang lebih ahli.
12. Asas Tut Wuri Handayani
Layanan bimbingan dan konseling tidak hanya dirasakan adanya pada waktu siswa
mengalami masalah dan menghadap pembimbing saja, namun di luar hubungan kerja
kepembimbingan dan konseling pun hendaknya dirasakan adanya manfaat.
RENCANA PELAKSANAAN
BIMBINGAN DAN KONSELING (RPBK)
SMK LATANRO ENREKANG TAHUN AJARAN 2020//2021
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Pembimbing
Enrekang,
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Pembimbing
Uraian Materi
A. Pengertian Egois
Egois (egoisme) ialah rasa keangkuhan yang terlampau menonjol pada seseorang
sehingga segala tindakannya hanya untuk kepentingan diri sendiri; sikap mementingkan diri
sendiri.
Orang egois tidak pernah merasa puas walaupun dia telah memiliki sangat banyak ,
dirinya ingin memiliki lebih banyak dari siapapun juga dan merasakan permusuhan yang
sengit dengan orang lain. Bentuk egoisme ini sejalan dengan ketidakpuasan, iri dan cemburu.
Orang yang mementingkan diri sendiri tak pernah puas, mereka tamak akan prestise.
Terhadap sesamanya tak mau mempertimbangkan, kasar dan dingin. Tanpa merasa sesal,
menyesal atau berat mereka memeras orang lain, karena mereka menekan rasa simpati,
pertimbangan dan kepekaan sosial.
Enrekang,
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Pembimbing
Uraian Materi
A. Pengertian Belajar
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan Iingkungannya baik melalui pendidikan atau melalui
prosedur latihan.
Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun
jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan
perubahan dalam arti beJajar.
Enrekang,
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Pembimbing
Uraian Materi
Uraian Materi
1. Selalu menyendiri dan menarik diri dari pergaulan. Orang menganggap dirinya tidak
mempunyai kemampuan yang berarti blasanva tidak mau bergaul dan menarik dari
pergaulan.
2. Selalu ragu dalam bertindak, Orang yang merasa tidak mempunyai kemampuan yang
berarti akan selalu ragu-ragu dalam bertindak. Perasaan ini akan rneruqiken diri sendiri.
3. Tidak mau bersaing positif, seperti bersaing kepandaian, lomba mengarang da balab
sepeda.
d. cara Mengatasi Timbulnya Perasaan Rendah Diri
Setiap orang mempunyai kelemahan dan kelebihan. Agar dapat terhindar dari
perasaan dari rendah, anda dapat memperhatikan hal-hal di bawah ini :
1. Terimahlah kekurangan yang ada pada diri anda dengan lapang dada. Anda harus dapat
menerima dan mangakui bahwa setiap manusia mempunyai kekurangan dan tidak ada
manusia yang sempurna.
2. Carilah kelebihan yang anda miliki. Kelebihan yang anda miliki kembangkan sehingga
menjadi kecakapan yang nyafa. Jika anda kembangkan keleblhan yang anda miliki maka
anda dapat terhindar dari perasaan rendah diri.
3. Syukurilah bahwa Tuhan menciptakan manusia sebagai mahkluk yang paling sempurna.
e. Latihan
Kerjakan tugas di bawah ini :
1. Apa kekurangan yang anda miliki ?
2. Bagaimana perasaan anda mempunyai kekuranga tersebut ?
3. Apa kelebihan yang anda miliki ?
4. Bagaimana perasaan anda memiliki kelebihan tersebut ?
5. Bagaimanaanda menutupi kekurangan anda miliki ?
RENCANA PELAKSANAAN
BIMBINGAN DAN KONSELING (RPBK)
SMK LATANRO ENREKANG TAHUN AJARAN 2020//2021
Enrekang,
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Pembimbing
Uraian Materi
Bakat seseorang dimiliki sejak dilahirkan. Bakat tersebut meliputi bakat akademik
dan bakat kemampuan lainnya seperti seni dan olahraga.
Bakat dapat menjadi kemampuan nyata jika dikembangkan dengan baik. Untuk
mengembangkan bakat dengan baik diperlukan sifat-sifat yang mendukung. Bakat
yang dimiliki oleh seseorang dapat menimbulkan minat terhadap suatu hal. Bakat, sifat-
sifat dan minat dan minat yang dimiliki seseorang dapat berbeda antara satu orang
dengan orang lain. Perbedaan ini menyebabkan cita-cita yang berbeda pula.
A. Pengertian Bakat
Bakat adalah kemampuan yang dibawah sejak lahir. Kemampuan itu jika
diberi kesempatan untuk berkembang melalui belajar, akan menjadi kecakapan
yang nyata. Sementara itu, apabila tidak dikembangkan melalui belajar, kemampuan
tersebut tidak akan menjadi kecakapan nyata. Bakat yang tidak dikembangkan
disebut bakat yang dipendam. Beberapa kegiatan dapat anda lakukan mengetahui
bakat yang anda miliki dengan melihat nilai prestosi belajar melalui rapor, melihat
kemampuan lain, seperti keterampilan, olehnya, seni, dan dengan pribadi anda.
B. Cara Mengenala bakat di bidang akademik
Bakat akademis aladah kemampuan dimiliki seseorang dalam bidang mata
pelajaran. Seseorang dapat mengehui bakatnya dalam bidang akademis dengan melihat
nilai rapor dan pengalaman yang dimiliki.
Untuk melihat bakat akademik yang anda miliki, anda dapat merinci melihat rapor
yang anda miliki sejak SD sampai sekarang. Dari nilai rapor tersebut anda dapat melihat
kecenderungan bakat akademis anda.
Bakat akan menjadi kecakapan yang nyata jika dikembangkan melalui belajar, proses
Anda
proses pengembangan bakat membutuhkan biaya, sarana dan dorongan dari orang lain.
dapat megembangkan bakat belajar dan melakukan kegiatan sesuai dengan bakat
yang anda
miliki.
A. Topik Bahasan : Kurangnya rasa percaya diri siswa dalam mengikuti proses
Belajar di kelas
B. Bidang Bimbingan : Pribadi Sosial
Belajar Karier
C. Jenis Layanan : Layanan Konseling Perorangan
D. Fungsi Layanan : Pengentasan
E. Tujuan layanan : Setelah menerima layanan bimbingan dan konseling ini siswa
asuh dimungkinkan mampu membahas dan mengambil
keputusan mengentaskan diri dari permasalahan yang sedang
dihadapinya.
F. Sasaran Layanan : Siswa kelas X, XI, XII
G. Materi Layanan : Kegiatan yang dilakukan antara lain :
- Memahami masalah klien.
- Menganalisis sebab-sebab timbulnya masalah itu.
- Memberikan alternatif penyelesaian masalah klien.
- Mengadakan evaluasi untuk melihat sejauh mana
keberhasilan bantuan yang telah diberikan.
H. Rencana Kegiatan :
1. Waktu : Hari : Tanggal : Jam :
2. Semester : Ganjil
3. Tempat :
4. Metode : Ceramah dan tanya jawab
5. Pihak-pihak yang disertakan dalam kegiatan ini :
- Guru Pembimbing
- Teman dekat/sahabat lain
6. Alat dan perlengkapan yang diperlukan :
I. Rencan Penilaian :
1. Bagaiman antusias siswa ini dalam bermaksud menuntaskan maslah yang sedang
dihadapinya?
Jawab :
2. Bagaimana partisipasi siswa ini dalam mengungkap latar belakang terjadinya masalah?
Jawab :
3. Hambatan apa saja yang mengganggu proses konseling?
Jawab :
4. Bagaimanakah tanggapan siswa asuh setelah mengikuti pelayanan ini?
Jawab :
5. Kemajuan apa saja yang dicapai setelah siswa asuh mengikuti pelayanan ini?
Bagaimanakah pengaruhnya terhadap tingkah laku siswa tersebut disekolah dan dirumah?
Jawab :
J. Tindak Lanjut : Kegiatan layanan ini ditindak lanjuti dengan melakukan
pengamatan terhadap tingkah laku siswa asuh sehari-hari dan
mewawancarai mereka.
K. Catatan khusus : Memberikan solusi yang tepat padasiswa dalam rangka
penyelesaian masalahnya
Enrekang,
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Pembimbing
Enrekang,
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Pembimbing
Enrekang,
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Pembimbing
A. Topik Bahasan : Upaya mengurangi sikap dan kebiasaan buruk dalam belajar
B. Bidang Bimbingan : Pribadi Sosial
Belajar Karier
C. Jenis Layanan : LAYANAN KONSELING PEMBELAJARAN
D. Fungsi Layanan : Pemeliharaan dan Pengembangan
E. Tujuan layanan : Setelah menerima layanan bimbingan dan konseling ini siswa
asuh memperoleh pemahaman dari hal yang disajikan,
sehingga dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar
yang baik, menguasai ketrampilan belajar, menyesuaikan
teknik dan kecepatan belajarnya dengan materi pelajaran serta
kemampuan dirinya.
F. Sasaran Layanan : Siswa kelas X, XI dan XII
G. Materi Layanan : Pokok-pokok materi yang disajikan antara lain :
Memberikan pemahaman kepada siswa tentang sikap
positif dan kebiasaan.
Belajar yang baik untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa
Keterampilan menanggapi (aderciang skill)
H. Rencana Kegiatan :
1. Waktu :
2. Semester : Ganjil
3. Tempat : Ruang kelas
4. Metode : Ceramah
5. Pihak-pihak yang disertakan dalam kegiatan ini : Siswa
6. Alat dan perlengkapan yang diperlukan alat untuk tes hasil belajar dan kemampuan dasar,
skala perlengkapan sikap.
I. Rencan Penilaian :
1. Beberapa persen dari seluruh siswa asuh yang telah terlayani dengan layanan ini?
Jawab :
2. Bagaimana partisipasi siswa asuh di dalam mengikuti pelayanan ini?
Jawab :
3. Hambatan apa saja yang terjadi ketika layanan ini dilaksanakan?
Jawab :
4. Bagaimanakah tanggapan siswa asuh setelah mengikuti pelayanan ini?
Jawab :
5. Kemajuan apa saja yang dicapai setelah siswa asuh mengikuti pelayanan ini? Adakah
pengaruhnya terhadap kegiatan pembelajaran siswa disekolah?
Jawab :
J. Tindak Lanjut : Kegiatan layanan ini ditndak lanjuti dengan melakukan
pengamatan terhadap tingkah laku siswa asuh sehari-hari dan
mewawancarai mereka.
K. Catatan khusus : kegiatan dibuat semenarik mungkin
Enrekang,
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Pembimbing
A. Topik Bahasan : Kurangnya rasa percaya diri siswa dalam mengikuti proses
Belajar di kelas
B. Bidang Bimbingan : Pribadi Sosial
Belajar Karier
C. Jenis Layanan : Layanan Konseling Perorangan
D. Fungsi Layanan : Pengentasan
E. Tujuan layanan : Setelah menerima layanan bimbingan dan konseling ini siswa
asuh dimungkinkan mampu membahas dan mengambil
keputusan mengentaskan diri dari permasalahan yang sedang
dihadapinya.
F. Sasaran Layanan : Siswa kelas X, XI dan XII
G. Materi Layanan : Kegiatan yang dilakukan antara lain :
- Memahami masalah klien.
- Menganalisis sebab-sebab timbulnya masalah itu.
- Memberikan alternatif penyelesaian masalah klien.
- Mengadakan evaluasi untuk melihat sejauh mana
keberhasilan bantuan yang telah diberikan.
H. Rencana Kegiatan :
7. Waktu : Hari : Tanggal : Jam :
8. Semester : Ganjil
9. Tempat :
10. Metode : Ceramah dan tanya jawab
11. Pihak-pihak yang disertakan dalam kegiatan ini :
- Guru Pembimbing
- Teman dekat/sahabat lain
12. Alat dan perlengkapan yang diperlukan :
I. Rencan Penilaian :
6. Bagaiman antusias siswa ini dalam bermaksud menuntaskan maslah yang sedang
dihadapinya?
Jawab :
7. Bagaimana partisipasi siswa ini dalam mengungkap latar belakang terjadinya masalah?
Jawab :
8. Hambatan apa saja yang mengganggu proses konseling?
Jawab :
9. Bagaimanakah tanggapan siswa asuh setelah mengikuti pelayanan ini?
Jawab :
10. Kemajuan apa saja yang dicapai setelah siswa asuh mengikuti pelayanan ini?
Bagaimanakah pengaruhnya terhadap tingkah laku siswa tersebut disekolah dan dirumah?
Jawab :
J. Tindak Lanjut : Kegiatan layanan ini ditindak lanjuti dengan melakukan
pengamatan terhadap tingkah laku siswa asuh sehari-hari dan
mewawancarai mereka.
K. Catatan khusus : Memberikan solusi yang tepat padasiswa dalam rangka
penyelesaian masalahnya.
Enrekang,
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Pembimbing
Enrekang,
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Pembimbing
Tugas utama pelajar adalah belajar. Kegiatan belajar dapat dilakukan di sekolah
dan di rumah. Waktu untuk kegiatan belajar di sekolah, yaitu kurang lebih tujuh jam
sehari. Sementara itu, belajar di rumah ditentukan oleh masing-masing orang yang
disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Penggunaan waktu belajar secara efisien dapat
meningkatkan keberhasilan belajar seseorang. Oleh karena itu, setiap siswa sebaiknya
mengatur waktu belajarnya secara efisien.
A. Petunjuk menyusun waktu belajar secara efisien.
Agar anda dapat menggunakan waktu belajar secara efisien, anda dapat mengikuti petunjuk
di bawah ini:
1. Susunlah daftar kegiatan belajar anda. Anda dapat menentukan kegiatan-kegiatan yang
akan anda lakukan pada hari itu. Kegiatan tersebut mencakup kegiatan sekolah pada hari
itu terutama tugas-tugas yang harus diselesaikan dirumah dan kegiatan belajar lainnya.
Jenis kegiatan belajar dirumah mencakup kegiatan mengerjakan tugas sekolah dan
kegiatan belajar di rumah, yaitu mempelajari buku paket, menghafal buku pelajaran,
mengerjakan pekerjaan rumah, memindahkan catatan, membuat ringkasan bahan
pelajaran, mempersiapkan diri menghadapi ulangan, dan lain-lain. Setelah anda
menentukan jenis kegiatan belajar, selanjutnya anda menentukan perioritas
pelaksanaannya. Dari kegiatan terpenting berturut-turut sampai yang kurang
penting. Anda dapat membuat daftar kegiatan yang kurang penting. Anda dapat
membuat daftar kegiatan belajar dalam buku catatan harian atau dalam kertas.
Contoh : kegiatan belajar vivi yang sudah diurutkan menurut perioritasnya
pelaksanaannya.
Hari senin
a. Menghafal materi biologi untuk mempersiapkan diri menghadapi ulangan
esok pagi.
b. Mengerjakn PR matematika.
c. Menghafal materi pelajaran agama, geografi, dan bahasa inggris untuk
mempersiapkan dan mengikuti pelajaran esok pagi.
d. Mengerjakan tugas membuat prakarya, yaitu membuat asbak dari tanah.
2. Menetapkan watu belajar masing-masing individu mempunyai kebiasaan belajar yang
berbeda.agar individu yang bisa belajar dengan baik pada sore hari, ada yang padamalam
hari, ada yang pada pagi hari. Dengan menetapkan waktu belajar tertentu sesuai dengan
kondisi masing-masing individu, akan terbeIituk kegiatan belajar yang baik.
3. Bertanyalah pada diri sendiri tentang peljaran yang dianggappaling sukar dan
pelajaran yang dianggap mudah. Masing-masing orang berbeda dalam menentukan
pelajaran yang sukar dan mudah. ada yang menganggap pelajaran matematika lebih
sukar dari pelajaran bahasa inggris. Ada juga·siswa yang menggap pelajaran bahasa
inggris lebih sukar dari pelajaran matematika.
4. Pelajari lebih dahulu yang dianggap sukar.
5. Mata pelajaran yang dianggap sukar hendaknya dipelajari lebih lama agar betul-betul
anda kuasai.
6. Berilah waktu yang cukup untuk setiap mata pelajaran.
7. Buatlah satuan belajar selama satu jam.tidak ada pedoman yang pasti untuk
menetapkan lama waktu belajar. Umumnya, setiap babak waktu belajar antara 80
menit sampai 90 menit.setelah anda belajar selama kurang lebih satu jam, anda dapat
melakukan selingan belajar antara 5 sampai 10 menit. Anda dapat melakukan selingan
makan-makanan kecil, mendengarkan musik atau melakukan gerkan keeil untuk
meluruskan kaki sehingga selingan perIu anda lakukan agar badan tetap .segar dan
tidak mudah lelah.
8. Ulangilah pelajaran yang baru saja diberikan dikelas. Bacalah kembali pelajaran
tersebut sebelum anda menghadapi pelajaran berikutnya.
9. Pelajarilah setiap mata pelajaran sesering mungkin. Jika anda belajar satu jam setiap
hari selama enam hari berturut-turut maka anda memperoleh hasil yang lebih besar
dari pada belajar enam jam sekaligus, tetapi hanya sehari.
10. Jangan menyia-nyiakan waktu luang. Misalnya, ada guru yang berhalangan hadir,
atau pelajaran selesai sebelum waktunya, gunakan waktu luang itu untuk belajar, diskusi
atau membaca.
11. Gantilah waktu belajar yang hilang. Anda hams mengganti waktu belajar yang hilang
karena anda melakukan kegiatan lain saat anda harus belajar. Misalnya,anda hams
menghadiri pesta pernikahan saudara sehingga waktu belajar anda hilang, dapat
diganti dengan mengurangi waktu untuk rekreasi.
B. Menyusun Jadwal Belajar
Waktu anda untuk belajar dirumah sangat terbatas, namun banyak pelajaran
yang hams anda pelajari dan banyak kegiatan belajar yang hams anda selesaikan. Agar
anada dapat membagi dan menggunakan belajar dengan baik, anda dapat mebuat
jadwal belajar. Ada enam langkah yang perlu anda lakukan berikut ini :
1. Catatlah semua mata pelajaran yang sudah pasti. Kegiatan ini meliputi kegiatan
rutin diluar belajar, seperti makan, mandi, kegiatan belajar disekolah, kegiatan
keagamaan, kegiatan mengembngkan bakat, les tambahan, dan istirahat.
2. Menentukan waktu untuk tidur. Sebaiknya anda menyediakan waktu antara enam
sampai delapan jam untuk tidur. Jika anda tidak ada kegiatan pada siang hari, anda
dapat tidur siang selama satu jam.
3. Menentukan waktu makan, mandi, berpakaian, berhias, dan lain-lain.
4. Menentukan waktu belajar (kurang lebih dua jam). Secara pasti anda telah
mengetahui jumlah waktu untuk mengikuti kegiatan beljar disekolah kurang lebih
delpan jam.untuk waktu beljar dirumah, dapat disusun sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi anda masing-masing.
5. Menentukan waktu untuk kegiatan lain seperti nonton televisi, mengembangkan
kegemaran (hobi), dan rekreasi (kurang lebih dua jam).
6. Gunakan hari minggu untuk kegiatan-kegiatan selain belajar.
TIPS MENGHADAPI UJIAN
A. Pendahuluan
Mengerjakan tes atau ujian merupakan aktivitas yang sangat dekat dengan kita, baik
ketika sekolah, memasuki dunia kerja, atau bahkan ketika akan dipromosikan dalam karir.
Mengerjakan tes atau ujian terkadang bukan hanya masalah kita menghapal materi
kemudian mengerjakan soal. Sesungguhnya ketika kita mengerjakan soal tes atau ujian
terjadi banyak proses yang terkait bukan hanya pada saat kita mengerjakan tes, akan tetapi
juga bagimanakah persiapan kita sebelumnya, reaksi emosional, serta fisik yang bercampur
menjadi satu. Dalam mengerjakan soal tentunya tidaklah cukup mengAndalkan hapalan
yang kita miliki dalam menjawab soal, akan tetapi lzbih dari itu, bagaimana persiapan kita,
strategi yang kita pilih untuk menyelesaikan soal menjadi kunci sukses tidaknya kita
mengerjakan tes atau ujian.
Dalam Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) pada perguruan tinggi negeri,
tidak jarang kita mendengar terdapat orang-orang pintar yang tidak lui us. Dalam tulisan
ini Anda akan diajak untuk melihat berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan
mengerjakan suatu tes atau ujian. Kemudian dalam tulisan ini Anda akan mendapatkan
berbagai hal yang harus dipersiapkan dalam menghadapi ujian, baik persiapan secara fisik,
maupun secara mental. Anda juga akan diajak untuk lebih mengenali karakteristik dari
soal-soal tes atau ujian. Dan terakhir Anda akan diberikan strategi praktis menjawab soal
secara efesien dan efektif.
B. Persiapan Mental
Mengerjakan sebuah ujian a t a u tes bukanlah hanya masalah apakah kita menguasai
pokok materi atau tidak. Seringkali kita mendapati anak yang cerdas tetapi sering
mendapatkan nilai yang rendah pada ujian atau tes. Hal ini mungkin saja terjadi karena
mengerjakan saol ujian atau tes menuntut proses mental yang dipengaruhi berbagai faktor.
Karena faktor mental menjadi dominan pada waktu kita mengerjakan tes atau ujian maka
faktor mental ini juga mempunyai pengaruh yang besar dalam menyumbangkan
keberhasilan mengerjakan tes atau ujian. Faktor mental yang dimaksud adalah kondisi
psikologis testee (orang yang mengerjakan tes) pada waktu akan mengerjakan dan ketika
mengerjakan tes atau ujian. Kekhawatiran menghadapi tes atau ujian diberi label
kekhawatiran karena perasaan ini sebagian besar disebabkan oleh rasa takut yang, muncul
oleh imajinasi. Umumnya, rasa takut berdasarkan realitas, sementara kekhawatiran adalah
rasa takut karena imajinasi atau bayangan yang tidakjelas sebabnya. Akibatnya fisik dan
emosional bisa sarna. Jika seseorang ''takut terbang" tetapi belum pernah terbang, orang
itu bisa dikatakan memiliki kekhawatiran yang hebat. Sebaliknya jika orang itu pemah
mengalami kecelakaan pesawat terbang, rasa takutnya kini didasarkan pada realitas.
Kekhawatiran menghadapi tes memiliki berbagai tingkatan, dari ringan sampai berat.
Kekhawatiran bisa kronis (terjadi pada setiaptes tidak peduli seberapa penting tes itu),
atau kekhwatiran akan tes bisa bersifat akut (hanya terjadi pada jenis tes a~u ujian
tertentu). Kekhawatiran yang ringan dalam menghadapi tes atau ujian sebenarnya berita
baik. Kekhawatiran ringan itu memacu hormon adrenalin kita sehingga menciptakan
kewaspadaaan yang membuat Anda lebih terfokus dalam menyelesaikan tes atau ujian.
Konsentrasi tetap tinggi pada kondisi ini.
Kekhawatiran yang berada di atas ringan adalah kekhawatiran tingkat tinggi,
kekhawatiran tingkat tinggi dapat mengakibatkan otak berhenti bekerja untuk sementara.
Pemahkah kita menglami kesulitan menjawab soal ketika mengerjakan tes atau ujian,
tetapi setelah ujian selesai dan stes mereda, otak kita kembali aktif, jawaban itu menjadi
jelas. Jenis kekhawatiran yang berat atau hebat dalam menghadapi tes atau ujian memang
tidak terlalu umum, tetapi jika kekhawatiran jenis itu menyerang dapat terjadi tekanan
hebat yang secara mental dan fisik, seperti bisul, muntah-muntah, depresi yang akut.
Sehingga jika Anda mengalami kekhawatiran jenis ini sebaiknya berkonsultasilah dengan
dokter spesialis.
C. Penyebab Kekhawatiran Menghadapi Tes
Kekhawatiran seringkali disebabkan oleh banyak hal, sehingga mungkin saja
berbeda antar orang yang satu dengan yang lain. Akan tetapi pada umumnya faktor yang
membuat orang khawatir adalah kurangnya persiapan yang merangsang timbulnya perasaan
tidak nyaman yang berkaitan dengan sesuatu yang tidak diketahui. Bayangkan Anda berada
di kelas III SMA yang akan menghadapi ujian nasional. Akan tetapi Anda tidak banyak
meluangkan waktu untuk belajar. Sampai akhimya waktu ujian tinggal satu bulan lagi.
Apakah muncul perasan khawatir pada saat itu, apakah Anda stress menghadapi keadaan
itu? pada umumnya ya, kita kan khawatir dan stress menghadapi ujian nasional tersebut.
Penyebab munculnya kekhawatiran yang kedua adalah karena kita pernah
mengalami kegagalan sebelumnya. Kita selalu saja mendapatkan nilai rendah pada
pelajaran matematika sehingga ketika dalam ujian nasional terdapat mata pelajaran
matematika kita menjadi khawatir. Apakah kita akan dapat menghadapi ujian nasional
tersebut atau tidak.
Kedua penyebab munculnya kekhawatiran itu kemudian berkembang dalam diri
seseorang dan seringkali memunculkan imajinasi sendiri akan pada diri seseorang seperti :
Menetapkan diri untuk gagal-"saya terlalu bodoh untuk mengerjakan tes atau ujian
ini".
Mengecewakan diri sendiri -"saya tabu saya takkan pernah lulus tes atau ujian ini”.
.
Penyebab munculnya kekhwatiran yang akan membuat kita stress tentunya hams dapat
kita kenali, sehingga kita dapat merencanakan tindakan pencegahan sehingga terhindar
dari kekhawatiran yang berlebih-Iebihan. Untuk mencegah/mengurangi kekhawatiran
menghadapi tes dapat dilakukan dengan beberapa hal, yaitu :
1. Hindari belajar kilat dan belajar secara rutin untuk mempersiapkan diri
2. Latihan mengerjakan soal
3. Tidur, istirahat yang cukup malam sebelum pelaksanaan tes atau ujian
4. Makan yang cukup dan benar
5. Bayangkan kesuksesan
6. Motivasilah diri Anda dengan bahasa yang positif
7. Berolahraga
D. Persiapan Fisik
D a l a m mengerjakan tes atau ujian selain faktor mental, tentunya juga
dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu fisiko Akan berbeda tentunya orang yang
mengerjakan tes atau ujian dalam keaadaan sehat fisiknya dan dalam keadaan sakit.
Untuk itn faktor fisik ini hams juga memjadi perhatian, apabila kita ingin berhasil
dalam tes stan ujian. Bayangkan Anda belajar dengan giat siang dan malam untuk
mengbadapi tes masuk perguruan tinggi negeri, akan tetapi pada hari pelaksanaan
ujian Anda. terserang sakit! Akankah Anda akan optimal mengerjakan sal-soal dalam
ujian tersebut?
Untuk itu jauh-jauh hari sebelum hari pelaksanaan tes atau ujian kita
harus mempersiapkan fisik kita sehat. Perhatikanlah asupan makanan yang kita
konsumsi. Banyaklah makan makanan yang bergizi tinggi, buah-buahan, sehingga
otak kita dapat bekerja dengan baik untuk mengolah berbagai informasi ketika kita
belajar. Sebuah penelitian di Institut Teknologi Massachusetts, peneliti memberikan
kepada pria usia 18 hingga 28 tahun makan siang berupa daging ayam kalkun
(mengandung 3 ons protein). Setelah itu mereka diminta melakukan latihan berpikir
cukup rumit. Pada hari yang lain, mereka diberi makanan yang terbuat dari 4 ons
tepung gandum (hampir karbohidrat murni) dan mereka diminta mengerjakan latihan
yang serupa, para peneliti menemukan bahwa peserta tes mengalami penurunan
kerja me~tal setelah memakan makanan yang berbeda. Hasil penelitian di atas rasanya
cukup untuk mengingatkan kita bahwa apa yang kita makan akan mempengaruhi
bagaimana kerja otak kita.
Selain memperhatikan asupan makanan, kita juga harus membiasakan berolahraga. Hal
ini penting Karena dengan berolahraga tubuh kita menjadi sehat dan kuat. Dengan
kondisi tubuh yang sehat tentunya kita akan lebih semangat dalam mengerjakan
berbagai aktifitas kita, seperti belajar, bermain, dan lain sebagainya. Dr. Bruce Tuckman,
seorang professor penelitian pendidikan di Universitas Florida mengatakan bahwa
olahraga teratur meningkatkan kinerja mental. Kesimpulan itu didasarkan pada
penelitiannya dimana anak-anak sekolah yang ikut serta dalam program Iari pagi
selama lima belas minggu mendapatkan hasil lebih baik dalam tes kreativitas dari pada
anak-anak yang tidak melakukan olahraga.
E. Kekuatan Berdoa
Indonesia adalah negara dengan masyarakat penganut beraneka ragam agama.
Sebagai umat beragama, tentunya kita percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan
yang telah mengatur berbagi keputusan hidup kita. Sebagai manusia kita hanya dapat
berusaha, tetapi Tuhan jugalah yang menentukan apa yang akan terjadi. Dialah yang
menentukan berbagai rencana yang dimiliki manusia, tetapi Tuhan jugalah yang
memerintahkan kita untuk berdoa meminta segala sesuatu yang kita harapkan.
Dengan memanjatkan doa, menyatakan harapan, keinginan, tujuan yang hendak kita
capai kepada-NYA seakan memberikan kekuatan kepada kita untuk menggapai
harapan, tujuan, sebagaimana doa yang kita panjatkan. Berdoa memang agaknya
sesuatu yang biasa kita lakukan, dan agaknya tampak seperti hal keeil. Akan tetapi
sesungguhnya dalam kata-kata doa yang kita panjtkan sesungguhnya di dalamnya terdapat
energi yang dapat menggerakkkan diri kita untuk: menggapai doa yang kita panjatkan tersebut.
Jika kita akan menghadapi ujian atau tes, maka biasakanlah memanjatkan doa pada Yang Maha
Kuasa agar ujian atau tes kita akan jalani dapat kita lalui dengan sukses. Percayalah, doa-doa
yang kita bacakan akan memberikan energi positif pada diri kita yang akan mendorong kita
untuk:giat belajar, dan merasa yakin bahwa kita akan sukses dalam menjalani tes atau ujian
' .
subyektif. Ini tentunya berbeda de n gan jawaban essai. Dengan demikian dalam tes
yang berbentuk:pilihan gAnda, Anda diharuskan untuk:;