You are on page 1of 5

NAMA : ALFIAN RINDAR JOVANKA

KELAS : 1ID05
NPM : 30420120
TUGAS : KALKULUS 1A

KOMBINASI

Kombinasi adalah pemilihan objek tanpa memperhatikan urutannya.

 Notasi :

Untuk semua bilangan positif n dan r, dengan , banyaknya kombinasi r


objek yang diambil dari n objek pada waktu yang sama, yaitu:

 Rumus/Formula Kombinasi :

nCr = n!
(n-r)!r!

Contoh 1:

Banyak cara memilih pemain inti sebuah tim basket dari 9 orang adalah…

Jawab:

Sebuah tim basket terdiri dari 5 orang, r = 5

Banyak orang yang dapat dipilih, n = 9

Banyak cara memilih pemain inti sebuah tim basket:


Contoh 2:

Dari 4 penyanyi sopran dan 5 penyanyi alto akan dipilih empat orang pengurus paduan suara.
Berapa banyak pilihan berbeda yang diperoleh jika dipilih 2 orang penyanyi sopran dan 2
orang penyanyi alto?

Jawab:

Banyak cara memilih pengurus paduan suara:

BINOMIAL NEWTON

Rumus Binomial Newton memang tak begitu diperlukan untuk menyelesaikan


persamaan linier berderajat (orde) rendah (n=1,2 atau 3). Namun untuk n> 4 maka Rumus
Binomial Newton sangat diperlukan . Pada postingan kali ini akan dibuktikan rumus
Binomial Newton yaitu :

Sebelum kita membuktikan teorema binomial, kita akan membahas rumus yang akan
digunakan untuk membuktikan teorema binomial tersebut, yaitu rumus Pascal.
Rumus Pascal, yang dinamai oleh matematikawan dan ahli filsafat asal Prancis Blaise Pascal,
merupakan satu dari beberapa rumus yang sangat terkenal dan berguna pada kajian masalah
pencacahan. Rumus Pascal menghubungkan nilai kombinasi r dari n + 1 objek dengan
kombinasi r – 1 dan r dari n objek. Secara lebih jelas, rumus Pascal menyatakan bahwa,
dengan n dan r adalah bilangan bulat positif dan r ≤ n. Rumus ini dapat digunakan
untuk mempermudah penghitungan nilai kombinasi yang besar dengan menuliskannya ke
dalam kombinasi yang lebih kecil: Jika nilai kombinasi r dari n objek diketahui, maka nilai
kombinasi r dari n + 1 objek dapat dihitung untuk semua rsedemikian sehingga 0 < r ≤ n.
Segitiga Pascal, seperti yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini, merupakan versi
geometris dari rumus Pascal.

Setiap bilangan pada segitiga di atas sama dengan kombinasi r dari n objek. Rumus
Pascal menyatakan bahwa bilangan pada baris r dan kolom n + 1 sama dengan bilangan pada
baris n kolom r – 1 ditambah dengan bilangan pada baris n kolom r. Hal ini berarti, bilangan
yang ada di dalam segitiga Pascal sama dengan penjumlahan dari dua bilangan yang terletak
tepat di sebelah kiri-atas dan kanan-atasnya. Selanjutnya, bagaimana kita membuktikan
rumus Pascal tersebut? Berikut ini pembuktian rumus Pascal dengan pendekatan kombinasi.

Bukti Misalkan n dan r adalah bilangan bulat positif dengan r ≤ n dan S adalah
himpunan yang memiliki n + 1 anggota, atau S = (x1, x2, x3, … , xn + 1}. Sehingga, himpunan S
sama dengan gabungan dari {x1, x2, x3, … , xn} dan {xn + 1}. Selanjutnya, semua himpunan
bagian dari S yang bilangan kardinalnya sama dengan r dapat dibagi menjadi dua kelompok:
kelompok pertama merupakan himpunan bagian yang memuat xn + 1, dan kelompok yang lain
merupakan himpunan bagian yang tidak memuat xn + 1.

Contoh:

Suku ke-7 dari (2x + y)15 adalah …

Jawab :

n = 15

r=7–1=6

maka :
DERET BINOMIAL NEWTON

Ekspresi binomial adalah sebuah polinomial dengan dua suku seperti x+y. Seringkali,
ketika x+y dipangkatkan dengan nilai n
tertentu kita ingin mengetahui bagaimanakah penjabarannya atau berapakah nilai koefisien
dari salah satu suku hasil penjabarannya. Untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan
tersebut, mari kita selidiki dengan memulainya dari beberapa contoh kecil
(x+y)2 = x2 + 2xy + y2
(x+y)3= (x+y)(x+y)2=(x+y)(x2+2xy+y2)
=x3+3x2y+3xy2+y3
jika kita lanjutkan akan diperoleh,
(x+y)4 = (x+y)(x+y)3 = x4 + 4x3y + 6x2y2 + 4xy3 + y4
Perhatikan koefisien - koefisien pada hasil penjabaran perpangkatan di atas. Koefisien -
koefisien ini terlihat familiar! kita telah menngenalnya dari subbab sebelumnya sebagai
banyaknya (nr). Mari kita observasi ekspresi ini secara seksama. kita akan melihat bagaimana
penjabarannya untuk n selanjutnya yaitu n=5 . Perhatikan ekspansi berikut.
(x+y)5 = (x+y)(x+y)(x+y)(x+y)(x+y)

Untuk mendapatkan masing - masing suku pada ekspansi (x+y)5


, dapat kita lakukan dengan memilih satu diantara dua suku pada masing - masing faktor dan
mengalikannya. Jika kita memilih x katakanlah sebanyak 2 kali maka kita harus memilih y
sebanyak 3 kali sehingga akan kita dapatkan x2y3. Berapa kali kita mendapatkan suku yang
sama? jelas, sama dengan banyaknya cara memilih tiga faktor yang memuat y (sisa faktor
memuat x). Berarti dalam hal ini sama saja dengan memilih 3 faktor diantara 5 yang dapat
dilakukan dengan (53)
cara.

Sehingga ekspansi dari (x+y)5 akan terlihat seperti:

(x+y)5 = (50) x5 + (51) x4y + (52) x3y2 + (53) x2y3 + (54) xy4 + (55) y5
Contoh 1
Berapakah nilai koefisien dari x12y13 pada ekspansi (x+y)25 ?

Jawab: Dari teorema binomial, nilai koefisien x12y13 dapat dihitung sebagai berikut
25!
25
( 13) = = 5.200.300
13! 12!

Contoh 2
Berapakah nilai koefisien dari x12y13 pada ekspansi (2x−3y)25 ?

Jawab: Pertama perlu diingat bahwa ekspresi (2x−3y)25 sama dengan (2x+(−3y))25.
Berdasarkan teorema binomial kita dapatkan:

25
(2x+(−3y))25 = ∑ (25j) (2x)25-j (−3y) j
j =0

Akibatnya, koefisien x12y13 pada ekspansi (2x+(−3y))25 diperoleh saat j = 13 , yaitu

25!
(2513) 2 (−3) = -
12 13
212 313
13! 12!

You might also like