Professional Documents
Culture Documents
Laporan Capstone 2023 Univ Mercu Buana
Laporan Capstone 2023 Univ Mercu Buana
Disusun oleh :
telah diakui dan disahkan sebagai laporan Capstone Design dengan kelengkapan isi dan
dokumen luaran yang diwajibkan
Proposal)
2 C200 (Spesifikasi) ✓ Laporan TA (Individu) ✓
(Dr.Eng Heru Suwoyo, ST., M.Sc) (Muhammad Hafizd Ibnu Hajar, ST., M.Sc)
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana melakukan analisa forward kinematic pada robot lengan 6
DoF dengan menggunakan DH Parameter dan Homogeneous
Transformation Matrix?
2. Bagaimana menampilkan hasil taksiran posisi end-effector dari robot
dengan menggunakan python dan Graphical Unit Inteface (GUI)?
3. Bagaimana melakukan analisa inverse kinematis pada robot lengan 6
DoF?
4. Bagaimana menerapkan perhitungan inverse kinematic dengan
menggunakan python?
5. Bagaimana melakukan assembly dari semua bagian tubuh dari robot
lengan dengan menggunakan FreeCAD?
6. Bagaimana melakukan perencanaan jalur end-effector secara online
pada RoboDK?
7. Bagaimana melakukan perencanaan jalur end-effector secara offline
dengan menerapkan API Python pada RoboDK?
8. Bagaimana desain rangkaian Arduino Uno R3 dan 6 motor servo
untuk thor-robot arm dengan software Proteus 8 Professional dan
Arduino IDE?
1. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
2. Melakukan analisa forward dan inverse kinematic pada robot lengan 6
DoF
3. Perancangan simulasi robot lengan 6 dof berdasarkan perhitungan
kinematik dan pembuatan Graphical Unit Interface
4. Melakukan simulasi secara online dan offline Programming dengan
menerapkan API dengan menugaskan robot lengan 6 DoF sebagai
pengganti mesin CNC dan perencanaan jalur.
5. Pre-simulasi robot lengan 6 DoF dengan penerapan pada Proteus 8
Professional dengan Arduino
Perancangan simulasi untuk robot arm 6 DoF ini merupakan sebuah produk dari
penerapan analisa kinematic yang dikembangkan dan dipadukan. Dengan menerapkan
DH parameter dan Homogeneous Transformation Matrix persamaan forward kinematic
diberikan. Sesuai dengan motivasinya, dengan persamaan ini seorang pengguna
dimudahkan untuk mengetahui posisi end-effector dari sebuah robot lengan. Adapun
robot lengan yang digunakan adalah Thor dengan dimensi dan bentuk seperti yang
terlihat pada Gambar 1. Sebagai upaya mempermudah amatan dan perubahan sudut
pada masing-masing joint, sebuah GUI dirancang. Selanjutnya pada simulator ini, juga
diberikan hasil penerapan inverse kinematic. Adapun penerapan ini diawali dengan
analisis yang melibatkan pendekatan geometrik dan numerik. Adapun fungsinya
merupakan kebalikan dari GUI yang disajikan, yaitu untuk mengetahui besaran-besaran
sudut untuk membuat end-effector robot sesuai dengan keinginan pengguna. Meskipun
pada tahap ini seorang pengguna sudah dapat berkreasi untuk mengoperasikan robot,
namun simulator belum dilengkapi dengan visualisasi. Oleh sebab itu, tubuh 3D robot
dimodelkan untuk disimulasikan dengan memanfaatkan software RoboDK. Sebelum
tahapan ini, sebuah bagian tubuh robot disatukan dengan menggunakan FreeCAD.
Sehingga pengguna akan dengan mudah mengetahui kemampuan bermanuver dari
robot. Dengan RoboDK ini pengguna dapat terbantukan untuk menentukan posisi-
posisi yang ingin dicapai oleh robot pada arena pekerjaannya. Tentu hal ini dilandasi
dari perhitungan dan penerapan dari analisis matematis sebelumnya. Adapun penentuan
posisi ini dapat dilakukan dengan cara penentuan target dan online-programming. Pada
penggunaan RoboDK, simulator ini dilengkapi dengan contoh penggunaan API
programming Python untuk menugaskan robot sebagai mesin CNC milling. Berbeda
dengan penentuan target, pemrograman ini dilakukan secara offline diluar RoboDK
untuk melatih pengguna dalam merancang perintah sebelum implementasi. Dan
terakhir, pada proyek ini perancangan semi-realistik menggunakan Arduino dan
Proteus juga disajikan. Bagian ini krusial untuk menghubungkan perencanaan
sebelumnya dengan realisasi pada robot.
A. Studi Literatur
Metode ini dilakukan dengan mengkaji literatur dengan mempelajari dan memahami
buku, skripsi, jurnal, dan mendapatkan referensi dari internet yang berguna dalam
penulisan tugas akhir yang relevan mekanisme dari robot lengan.
B. Diskusi
Metode ini dilaksanakan dengan melakukan diskusi bersama tim dan dosen pembimbing.
Selain itu, penulis juga berdiskusi dengan orang yang berkompetensi dalam bidangnya.
C. Observasi/Hipotesis
Melakukan teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dari sumber data primer
dan data sekunder yang berupa angka, tulisan, gambar atau grafik melalui pengamatan,
kajian pustaka dan ditunjang melalui sumber- sumber lain dari internet terhadap objek
penelitian.
D. Perancangan Dan Simulasi
Metode ini digunakan untuk merancang Robot arm dari segi perhitungan, perakitan,
analisa, dan pendekatan teori. Setelah melakukan semua robot akan disimulasikan. Pada
tahap ini juga dilakukan dengan perancangan mulai dari mendesain thor- robot arm
menggunakan software RoboDK dan membuat rangkaian Arduino dengan motor servo
menggunakan software Proteus 8 Professional.
E. Pengujian
2. Parameter Utama
Keberhasilan dari rancangan ini dapat diukur dari sebuah perbandingan antara metode yang
diterapkan dengan visualisasi simulasi dari sisi kesesuaian gerak robot jika semua besaran sudut
sendi diberikan, begitu juga sebaliknya. Hal ini merepresentasikan tingkat akurasi dan stabilitas
yang baik pada simulator yang dirancang. Selain itu, jangkauan yang dapat diraih robot
merepresentasikan perhitungan inverse kinematic yang realistis dan dapat dipertahankan.
Analisa kinematic adalah bagian penting pada sebuah perencanaan dan sistem kontrol dari robot
DoF. Simulasi yang baik harus memuat kemampuan untuk memprediksi lokasi end-effector jika
diketahui besaran sudut masing-masing sendi penggerak, dan begitu sebaliknya. Meskipun tidak
secara keseluruhan bagian tentang forward kinematic terlibat dalam penyelesaian permasalahan
ini. Terdapat metode pendekatan yang ideal untuk pemecahan forward yaitu melalui perhitungan
Transformasi Matrik Homogen dengan melalui DH Convention Table. Selanjutnya inverse
menerapkan metode geometrik pada tiga sendi awal dan numerik pada tiga sendi akhir.
Selanjutnya simulasi dapat dibentuk dan dijalankan berdasarkan dua solusi matematis yang
berbeda fungsi ini. Sehingga pengguna akan dimudahkan untuk mengamati perilaku dari robot dan
menentukan perencanaan dan kontrol yang disesuaikan dengan misi utama robot. Pada kasus ini
dicontohkan kemampuan robot menggantikan mesin CNC untuk memahat objek.
Pada tahap ini perancangan perhitungan yang akan diimplementasikan oleh penulis ada
beberapa tahapan, sebagai berikut:
1. Menetapkan frame yang sesuai dengan aturan 4 Denavit– Hartenberg(DH).
2. Membuat tabel DH parameter
Adapun tahapan-tahapan ini secara visual dapat dilihat pada diagram Alir berikut:
METODE I
Empat Aturan Bingkai Devanit-Hartenberg
1. Sumbu Z harus merupakan sumbu sambungan putar atau searahgerak (jika
persendiannya prismatik)
2. Sumbu X harus tegak lurus dengan sumbu Z pada bingkai sebelumnya
3. Sumbu X harus berpotongan dengan sumbu Z pada bingkai sebelumnya
4. Sumbu Y harus digambar mengikuti aturan tangan kanan Gambar 3.2 di bawah ini
adalah gambar General Frame Assignment
Gambar 9 Aturan
i-th Joint6 Ɵ ɑ r d
1 0 + Ɵ₁
2 −90 + Ɵ₂
3 0 + Ɵɜ
4 0 + Ɵ₄
5 0 + Ɵ₅
6 0 + Ɵ₆
ɑ parameter
Jumlah yang harus kita putar frame ո − 1 di sekitar Xn agar Zn-1 cocok dengan
Zn. Gambar 3.14 di bawah ini adalah gambar dari Frame n-1
i-th Joint6 Ɵ ɑ r d
1 0 + Ɵ₁ -90
2 −90 + Ɵ₂ 0
hanya dalam arah Xn. Gambar 16 di bawah ini adalah gambar posisi
i-th Joint6 Ɵ ɑ r d
1 0 + Ɵ₁ -90 0
2 −90 + Ɵ₂ 0 L₂
3 0 + Ɵɜ -90 0
4 0 + Ɵ₄ 90 0
5 0 + Ɵ₅ -90 0
6 0 + Ɵ₆ 0 0
i-th Joint6 Ɵ ɑ r d
1 0 + Ɵ₁ -90 0 L₁
2 −90 + Ɵ₂ 0 L₂ 0
3 0 + Ɵɜ -90 0 0
4 0 + Ɵ₄ 90 0 Lɜ
5 0 + Ɵ₅ -90 0 0
6 0 + Ɵ₆ 0 0 L₄
Gambar 21 di bawah ini adalah Persamaan II dan hasil perhitungan untuk menemukan θ, α, d
pada baris I pada tabel 3.6 di atas.
i-th Joint6 Ɵ ɑ r d
1 0 + Ɵ₁ -90 0 L₁
2 −90 + Ɵ₂ 0 L₂ 0
3 0 + Ɵɜ -90 0 0
4 0 + Ɵ₄ 90 0 Lɜ
5 0 + Ɵ₅ -90 0 0
6 0 + Ɵ₆ 0 0 L₄
Gambar 23 di bawah ini adalah hasil persamaan III untuk menemukan θ, α, d pada baris 2
pada tabel 21 di atas.
i-th Joint6 Ɵ ɑ r d
1 0 + Ɵ₁ -90 0 L₁
2 −90 + Ɵ₂ 0 L₂ 0
3 0 + Ɵɜ -90 0 0
4 0 + Ɵ₄ 90 0 Lɜ
5 0 + Ɵ₅ -90 0 0
6 0 + Ɵ₆ 0 0 L₄
i-th Joint6 Ɵ ɑ r d
1 0 + Ɵ₁ -90 0 L₁
2 −90 + Ɵ₂ 0 L₂ 0
3 0 + Ɵɜ -90 0 0
4 0 + Ɵ₄ 90 0 Lɜ
5 0 + Ɵ₅ -90 0 0
6 0 + Ɵ₆ 0 0 L₄
Sebagai upaya memudahkan pengguna dalam menaksirkan atau mengetahui posisi end-effector, analisa
forward kinematic menjadi penting untuk dilakukan. Namun perhitungan ini perlu diikuti dengan
adanya penerapan yang melibatkan bahasa pemrograman. Selain mereduksi kompleksitas dari
perhitungan, pemrograman ini juga dapat dijadikan sebagai pembanding dari perhitungan matematis
konvensional. Selanjutnya berdasarkan perhitungan inilah, sebuah Graphical Unit Interface dibuat
sehingga nantinya pengguna dapat dengan mudah melakukan pengaturan dan taksiran ulang. Adapun
tahapan-tahapan ini secara visual dapat dilihat pada diagram Alir berikut:
Gambar 41
Berdasarkan aturan tersebut maka dapat dituliskan terhadap setiap aturan sebagai
berikut.
1. Tabel 26 merupakan hasil dari rujukan aturan pertama untuk
membuat Tabel DH Parameter 3 joint pertama.
Keterangan:
θ : Jumlah yang harus untuk diputar pada frame "n-1" ke frame
n di sekitar Axis Z "n-1", untuk mendapatkan sumbu X "n-1"
agar sesuai dengan sumbu X "n".
α : Jumlah yang harus untuk diputar pada frame n − 1 di
gambar 43 6 joint
Jika 3 joint pertama yang ada pada di atas dari sudut pandang dari
atas, dimana sumbu Z yang menuju ke arah atas maka akan mendapatkan
bentuk segitiga dengan bentuk sebagai berikut.
0
3 Y
0
3 X
Gambar 45 Segitiga siku – siku
Y3 0 (3.1)
tan 𝜃 =
1 X03
Y0
𝜃 = tan−1 ( 3 ) (3.2)
1 X03
Berdasarkan gambar 44, diketahuinya besaran yang terdapat pada depan
𝜃2 = 𝜙2 − 𝜙1 (3.3)
𝜃3 = 180º − 𝜙3 (3.4)
Persamaan dari 𝜃1𝜃2𝜃3 telah diketahui, maka untuk mencari nilai dari
parameter tambahan lainnya seperti 𝜙1𝜙2𝜙3, harus dicari persamaan
rumusnya agar dapat mengetahui hasil akhir inverse kinematic. Selanjutnya
dapat dijelaskan sebagai berikut:
𝑟 = √X02 + Y02
1 3 3 (3.5)
3
𝑟2 = Z0 3− 𝑎3 (3.6)
Jika persamaan rumus dari 𝑟1𝑟2𝑟3 telah diketahui, untuk membantu mencari
persamaan dari a dan 𝜙 dapat menggunakan aturan Sohcahtoa untuk
mencari persamaan dengan segitiga yang bukan siku – siku, aturannya
sebagai berikut:
𝑟3
𝑎3
𝜙1
𝑎2
Gambar 50 Segitiga untuk mencari 𝑎3
𝑎 32 − 𝑎 22 − 𝑟 3 2
−1
𝜙1 = cos ( ) (3.12)
−2𝑎2𝑟3
𝜙2
𝑟1
Gambar 51 Segitiga untuk mencari𝜙2
𝑟2
tan 𝜙2 = 𝑟 1 (3.13)
𝜙 = tan−1 (𝑟2)
(3.14)
2 𝑟1
Rumus nilai 𝑟3 dapat menggunakan aturan sohcahtoa karena persamaan ini membentuk
segitiga yang tidak siku – siku, seperti gambar berikut ini.
𝑟3 𝑎3
𝜙3
𝑎2
Gambar 52 Segetiga untuk mencari r3
Persamaan rumus mencari nilai 𝜙3 berdasarkan rumus diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Nilai 𝑅30 dengan persamaan tersebut dapat dicari. Untuk nilai 𝑅10 dapat dihitung dengan
persamaan.
𝑅10 = [𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃1 −𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃1 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 (−90) 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃1 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 (−90) 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃1
𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃1 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 (−90) −𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃1 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 (−90) 0 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 (−90)
𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 (−90) ]
= [𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃1 0 −𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃1 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃1 0 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃1 0 − 1 0 ]
𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 (𝜃2 − 90) = 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃2 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 90 + 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃2 𝑠𝑖𝑛 90
=𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃2 .0 + 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃2 .1
𝜃2 dan,
𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 (𝜃2 − 90) = 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃2 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 90 − 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃2 𝑠𝑖𝑛 90 = 𝜃2 .1
𝜃2
dan yang terakhir untuk mendapatkan 𝑅32 dapat dihitung dengan persamaan.
𝑅32 = [𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃3 −𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃3 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 (−90) 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃3 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 (−90) 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃3 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃3
𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 (−90) −𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃3 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 (−90) 0 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 (−90) 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 (−90) ]
= [𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃3 0 −𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃3 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃3 0 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃3 0 − 1 0 ]
Sehingga dapat menghitung 𝑅30 dengan mengalikan 𝑅10 dengan 𝑅21 untuk
menghasilkan 𝑅20 dan yang terkahir akan dikalikan dengan 𝑅32 untuk menghasilkan nilai
akhir dengan persamaan.
𝑅30 = 𝑅10 𝑅21 𝑅32
= [𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃1 0 −𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃1 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃1 0 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃1 0 − 1 0 ][𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃2
𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃2 0 𝜃2 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃2 0 0 0 1 ] [𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃3 0 −𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃3
𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃3 0 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃3 0 − 1 0 ]
= [𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃1 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃2 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃1 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃2 −𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃1 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃1 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃2
𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃1 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃2 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃1 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃2 −𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃2 0 ][𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃3 0
−𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃3 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃3 0 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃3 0 − 1 0 ]
= [𝑐𝑜𝑠𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃1 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃2 𝑐𝑜𝑠 𝜃3 𝜃1 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃2 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃3 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃1 𝜃3 𝜃1 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃2
𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃3 −𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃2 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃3 0
− 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃1 𝑠𝑖𝑛𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃2 𝑠𝑖𝑛 𝜃3 +𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃1 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃2 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃3 −𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃1
𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃2 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃3 +𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃1 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃2 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃3 −𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃2
𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃3 +𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃2 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃3 ]
Diagram di atas tidak terjadinya rotasi antara frame 1 hingga 3, maka dapat dituliskan.
𝑅30 = [0 0 1 0 − 1 0 1 0 0 ]
Setelah mendapatkan nilai 𝑅30 maka selanjutnya adalah mencari nilai 𝑅63 . Sehingga 𝑅43
dapat dihitung dengan persamaan.
𝑅43 = [𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃4 −𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃4 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 (90) 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃4 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 (90) 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃4
𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃4 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 (90) −𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃4 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 (90) 0 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 (90)
𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 (90) ]
= [𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃4 0 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃4 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃4 0 −𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃4 0 1 0 ]
Diagram di atas menjelaskan tidak terjadinya rotasi antara frame 3 hingga 6, maka dapat
dituliskan.
𝑅63 = [1 0 0 0 1 0 0 0 1 ]
Dapat dituliskan kembali menjadi
𝑅63 = [1 0 0 0 1 0 0 0 1 ]
= [𝑐𝑜𝑠𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃4 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃5 𝑐𝑜𝑠 𝜃6 −𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃4 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃6 −𝑠𝑖𝑛
𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃4 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃5 𝑠𝑖𝑛 𝜃6 −𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃4 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃6 −𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃4
𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃5 𝜃6 𝜃6 −𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃4 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃5 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃5 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃6 −
𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃5 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃6 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃5 ]
𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃5 = 1
𝑋3 𝑌3 𝑍3
𝑅30 = [0 0 1 0 − 1 0 1 0 0 ]𝑋0 𝑌0 𝑍0
sehingga menjadi
(𝑅30 )−1 = (𝑅30 )𝑇 = [0 0 1 0 − 1 0 1 0 0 ]
𝑅60 = [0 0 1 0 − 1 0 1 0 0 ]𝑋0 𝑌0 𝑍0
Sehingga mendapatkan persamaan baru dari 𝑅63 = (𝑅30 )−1 𝑅60 dan imprementasikan
dalam bentuk matriks adalah
= [𝑐𝑜𝑠𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃4 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃5 𝑐𝑜𝑠 𝜃6 −𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃4 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃6 −𝑠𝑖𝑛
𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃4 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃5 𝑠𝑖𝑛 𝜃6 −𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃4 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃6 −
𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃4 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃5 𝜃6 𝜃6 −𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃4 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃5
𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃5 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃6 −𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃5 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃6
𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃5 ] = [1 0 0 0 1 0 0 0 1 ]
Masalah umum adalah memfaktorkan matriks rotasi sebagai perkalian rotasi terhadap
sumbu koordinat. Bentuk faktor isasi tergantung pada kebutuhan aplikasi dan urutan
apa yang ditentukan. Seperti dalam ingin memfaktorkan rotasi sebagai 𝑅 =
𝑅𝑋 (𝜃𝑋 )𝑅𝑦 (𝜃𝑦 )𝑅𝑍 (𝜃𝑍 ) untuk sudut 𝜃𝑥 , 𝜃𝑦 , 𝜃𝑧 dengan urutan xyz. Adanya 5
kemungkinan adalah xzy, yxz, yxz, zxy, and zyx. Dimungkinkan juga untuk
memfaktorkan sebagai 𝑅 = 𝑅𝑋 (𝜃𝑋 )𝑅𝑦 (𝜃𝑦 )𝑅𝑍 (𝜃𝑍 ), dimana pengurutannya
berdasarkan xyz. Dengan 5 kemungkinannya adalah xzx, yxy, yzy, zxz, and zyz.
Tiga joint terakhir yang bertugas sebagai rotasi dan orientasi untuk end-effector dapat
di reorientasikan sebagai berikut.
𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃5 (𝑠𝑖𝑛𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃4 , 𝑠𝑖𝑛 𝜃4 ) = (−𝑟13 , −𝑟23 ) dalam kasus ini dimana 𝜃4 =
(−𝑟13 /−𝑟23 ) . Dan 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃5 (𝑐𝑜𝑠𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃6 , 𝑐𝑜𝑠 𝜃6 ) = (−𝑟32 , 𝑟31 ), dan 𝜃6 =
(−𝑟32 /𝑟31 )
● Kasus 2
Jika 𝜃5 = 0, maka 𝑠𝑖𝑛 𝜃5 = 0 dan 𝑐𝑜𝑠 𝜃5 = 1. Sehingga menjadi
[𝑟11 𝑟12 𝑟21 𝑟22 ]
= [𝑐𝑜𝑠𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃4 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃5 𝑐𝑜𝑠 𝜃6 −𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃4 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃6 −𝑠𝑖𝑛𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃4
𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃5 𝑠𝑖𝑛 𝜃6 −𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃4 𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃6 𝜃6 𝜃6 ]
= [𝑐𝑜𝑠𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃4 𝑐𝑜𝑠 𝜃6 −𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃4 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃6 −𝑠𝑖𝑛𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃4 𝑠𝑖𝑛 𝜃6 −𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝜃4
𝑐𝑜𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃6 𝜃6 𝜃6 ]
= [+𝜃6 ) − (+𝜃6 ) ) +𝜃6 ) +𝜃6 ) ]
Sehingga mendapatkan
(+𝜃6 ) = (𝑟21 , 𝑟11)
Gambar 55
dari x, y, z.
Pada Gambar 57 di bawah ini adalah perhitungan dari θ1, yang diberi
nilai - 200 sampai 200. Tanda yang diberi kotak warna merah adalah code dari
perhitungan θ1 dan tanda panah menunjukan hasil GUI dari θ1.
Pada Gambar 58 adalah perhitungan dari θ2, yang diberi nilai -90 sampai
90. Tanda yang diberi kotak warna merah adalah code dari perhitungan θ2 dan
tanda panah menunjukan hasil GUI dari θ2.
Pada Gambar 60 adalah perhitungan dari θ4, yang diberi nilai -180 sampai 0. Tanda
yang diberi kotak warna merah adalah code dari perhitungan θ4 dan tanda panah
menunjukan hasil GUI dari θ4.
Pada Gambar 61 adalah perhitungan dari θ5, yang diberi nilai -90 sampai 90.
Pada tahap ini perancangan simulasi yang akan diimplementasikan oleh penulis ada
beberapa tahapan, sebagai berikut:
A. Merancang dan merakit robot lengan 6 DOF pada simulator Freecad dan merancang
target pada RoboDK.
B. Menentukan urutan dari setiap bagian – bagian yang ada pada robot lengan.
C. Menghubungkan setiap bagian menggunakan menu assembly3 yang terdapat dalam
menu workbench.
D. Membentuk target dengan menghasilkan kalimat UMB
E. Analisa hasil yang telah dirangkai dan selesai.
Pada tahap ini perancangan simulasi yang akan diimplementasikan oleh penulis ada
beberapa tahapan, sebagai berikut:
A. Mengubah format file dari Thor-angel dengan FreeCAD agar bisa digunakan pada
RoboDK
B. Merancang dan merakit robot lengan 6 DOF dengan simulator RoboDK.
C. Menentukan urutan dari setiap bagian-bagian yang ada pada robot lengan.
D. Menghubungkan setiap bagian/parts menggunakan RoboDK.
E. Membentuk target dengan menghasilkan huruf UMB.
F. Membuat offline program.
G. Membuat program dengan API python yang terhubung ke robot lengan.
H. Membuat simulasi dengan Proteus dan Arduino
I. Analisa hasil yang telah dirangkai.
Pada perhitungan inverse kinematic yang akan diimplementasikan ke dalam robot lengan,
dimana pada perhitungan ini untuk mencari nilai pada setiap sudut pada robot dengan
diketahui nilai end-effector atau nilai X, Y, dan Z. Pada perhitungan ini akan menggunakan
bantuan Bahasa pemrograman untuk menghitung dari inverse kinematic, dimana dengan
menggunakan rumus yang telah dijabarkan sebelumnya, dengan Code sebagai berikut.
3. Penjelasan Bagian – Bagian Robot3. Penjelasan Bagian – Bagian Robot
Pada tahapan ini penggunaan bagian yang akan digunakan, bersumber pada Thor angel.
Dimana untuk semua bagian yang akan digunakan sudah disediakan dan pada bab ini akan
melakukan perakitan menggunakan software simulator Freecad. Berikut ini tabel 15 yang
merupakan bagian – bagian pada robot lengan:
4. Perakitan pada FreeCAD
Pada Tahapan ini dijelaskan integasi dan assembly component dengan menggunakan tools
yaitu FreeCAD
5. Import File pada FreeCAD
6. Perakitan Robot dengan Simulator
Pada gambar di atas merupakan hasil dari perhitungan ke-2 dengan nilai X =
60, Y = 100, dan Z = 150 dimana hasil tersebut nantinya akan digunakan pada
pergerakan robot dalam simulasi dan dalam penentuan nilai acak tersebut memiliki
syarat dengan tidak boleh adanya tabrakan yang terjadi pada setiap joint pada robot,
jika terjadinya maka harus melakukan pengujian kembali dengan nilai yang berbeda.
Pada tahapan ini penggunaan bagian yang akan digunakan, bersumber pada Thor angel.
Dimana untuk semua bagian yang akan digunakan sudah disediakan dan pada bab ini
akan melakukan perakitan menggunakan software simulator Freecad. Berikut ini tabel
4.1 yang merupakan bagian – bagian pada robot lengan:
Tabel 29 Parts Pada Robot Lengan
No Parts/Bagian Gambar
1 Base
3 Joint 2
4 Joint 3
5 Joint 4
7 Joint 6
8 End-Effector
2 Kemudian pilih
penyimpanan
yang akan
ditempatkan file
tersebut dan
beri nama
3 Setelah
tersimpan
format file akan
menjadi .Step
(contoh:
Base.Step)
Gambar 4.4 diatas adalah merakit dari base dan joint 1, untuk mengatur
jarak pada base dan joint 1 dengan mengklik Move Reference
Frames.
Simulasi ini akan ditambahkan 3D Printer Extruder yang terhubung dengan end-
effector atau joint 5 dan 6. Tampilan robot lengan adalah sebagai berikut
Pengertian 3D Printer adalah mesin yang mencetak objek dalam tiga dimensi yang dapat
dilihat, dipegang, dan memiliki volume. Model 3D dibangun lapis demi lapis, yang berarti
benda padat tiga dimensi dibuat dari file digital. Pembuatan objek cetak 3D menggunakan
proses aditif dimana suatu objek dibuat dengan menempatkan lapisan material secara berurutan
hingga seluruh objek dibuat.
Penggunaan target untuk membentuk kata “TE” dengan jumlah 10 target adalah sebagai
berikut:
Penggunaan target untuk membuat kata “UMB” dengan jumlah 14 target adalh sebagai
berikut:
Hasil simulasi menggunakan 24 target yang membentuk kata “TE UMB” adalah sebagai
berikut:
Hasil simulasi menggunakan 10 target yang membentuk kata “TE” adalah sebagai berikut:
Hasil simulasi menggunakan 14 target yang membentuk kata “UMB” adalah sebagai berikut:
Dengan Simulator RoboDK bisa membuat pemograman, dari merk robot apapun
menggunakan API Python. Robot yang dipakai pada penelitian ini adalah robot thor yang
akan dibuat pemograman offline dengan python menggunakan thor-arm robot 6 DOF.
Untuk membuat program API Python pada RoboDK dengan cara klik add python
program lalu muncul label prog1 dan ganti nama dengan API_Program.
Setelah terbuat label API_Program, klik kanan untuk Edit Python script
Kemudian double klik pada label API Program atau klik kanan Run Python script.
Hasil seperti gambar 94 dibawah ini.
Hasil pemrograman api python ini dapat membentuk kata “UMB” dengan menggunakan tambahan
tekno motor spindel pada bagian end-effector.
Pada Gambar 96 menunjukan pergerakan pada motor servo 2 bergerak ke -90 derajat dengan
cara mengatur atau menggerakan pada potensiometer (sensor 2).
c. Poster
d. Powerpoint presentasi
https://docs.google.com/presentation/d/1edBulnrGGDN_hF_rqOz9c0T6MvJsesH
K/edit?usp=share_link&ouid=115957406555872591055&rtpof=true&sd=true
https://drive.google.com/file/d/1j_Cc8yZ9jJaaHHkMHAVkp0eMIIOl9Bpg/view?
usp=sharing
Adapun daftar mata kuliah yang terlibat pada perancangan Capstone Desain ini adalah sebagai berikut