You are on page 1of 1

Another slide

Stunting buat gigi anak tidak tumbuh. Mitos atau Fakta?

Pakar kedokteran gigi anak asal Universitas Airlangga, drg Tania Saskianti Sp KGA(K) PhD, menyatakan,
tidak semua keterlambatan pertumbuhan (erupsi) gigi disebabkan oleh stunting. “Memang ada
penelitian yang menunjukan bahwa stunting dapat menjadi salah satu faktor, namun tidak semua
lambat erupsi disebabkan oleh stunting,” sebutnya.

Stunting merupakan kondisi yang bisa menjadi penyebab dari adanya lambat erupsi, begitu pula
sebaliknya. “Jadi faktor-faktor penyebab stunting dapat menyebabkan lambat erupsi. Seperti kurang
stimulasi pada rahang untuk mengunyah yang menyebabkan gigi lambat tumbuh. Begitupun sebaliknya,
keterlambatan tumbuh gigi bisa menyebabkan asupan makanan tidak optimal, dan akhirnya
menyebabkan stunting,” jelas dosen asal Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG UNAIR)

Karies gigi menjadi variabel penyebab terganggunya fungsi pengunyahan, mempengaruhi nafsu makan
dan intake gizi, berdampak terhadap gangguan pertumbuhan hingga mempengaruhi status gizi anak.
Karies gigi dapat mengganggu kondisi gizi anak, hasil penelitian (Ratnasari dkk, 2014),25 menyatakan
bahwa karies gigi pada anak dapat menimbulkan gangguan pencernaan dan kesulitan makan yang
menyebabkan gangguan adanya hubungan karies gigi dengan status gizi anak sekolah dasar, adanya
hubungan karies gigi dengan tingkat konsumsi energi dan protein pada anak sekolah dasar.

Berdasarkan penelitian Tri kurniwati tahun 2017 menyebutkan bahwa kejadian infeksi dapat
menyebabkan penurunan nafsu makan, penurunan absorbsi, yang berakibat penurunan mikronutrien
dalam tubuh.27 Kejadian infeksi yang menyebabkan penurunan nafsu makan dikaitkan dengan
terjadinya karies gigi. Akibat dari karies gigi tentunya menyebabkan rasa sakit, pada akhirnya akan
mengganggu fungsi pengunyahan. Terganggunya fungsi pengunyahan akan berpengaruh terhadap
asupan gizi individu dan status gizinya. Jika status gizi terganggu maka beresiko terjadinya stunting.2

Dampak pertumbuhan anak stunting juga tampak pada erupsi giginya. Menurut penelitian Rrahmawati
(2014) terdapat hubungan antara status gizi dengan status erupsi gigi.6 Erupsi gigi diartikan sebagai
pergerakan gigi dari tempat pembentukannya didalam tulang alveolar kearah dataran oklusal pada
kavitas oral. Erupsi gigi sering digunakan untuk memperkirakan umur anak, juga digunakan untuk
menilai maturasi gigi dan dental age secara klinis.29 Anak dan balita dengan stunting mengalami
malnutrisi yang mengakibatkan pertumbuhan tulang yang terhambat.6 Erupsi gigi erat kaitannya dengan
pertumbuhan tulang. Proses erupsi gigi melibatkan proses maturasi dan kemampuan tulang periodontal
untuk mendukung keberadaan gigi tersebut.7

Melalui penelitian oleh Solihin (2013) melalui uji korelasi diketahui bahwa tinggi badan balita menurut
umur berhubungan positif dengan tingkat perkembangan kognitif, dimana diperoleh r sebesar 0.272 dan
p-value sebesar 0.020. Hal ini berarti bahwa balita yang lebih tinggi memiliki tingkat perkembangan
kognitif yang semakin tinggi.

stunting berhubungan dengan perkembangan kognitif yang terlihat pada kemampuan aritmatika,
mengeja, membaca kata dan membaca komprehensif sehingga anak stunting mencapai pendidikan lebih
rendah jika dibandingkan dengan anak-anak normal.

You might also like