You are on page 1of 3

Anak yang Hilang: Pencarian Kasih Bapa

Pemeran:
1. Ayah (Nama: Yohanes)
2. Anak yang Hilang (Nama: Eli)
3. Saudara Tua (Nama: Markus)
4. Saudara Muda (Nama: Timotius)
5. Tetangga (Nama: Maria)
6. Teman Baik (Nama: Lukas)
7. Pengemis (Nama: Yosef)
8. Penatua (Nama: Petrus)

Setting: Sebuah desa kecil di pinggiran kota pada masa lampau.

---

Cerita dimulai dengan Ayah Yohanes, seorang pria yang hidup dengan penuh kasih dan
kebijaksanaan. Ia memiliki dua orang putra, Eli dan Markus. Namun, Eli merasa terikat oleh
hasratnya sendiri dan meminta bagian warisannya kepada ayahnya lebih awal. Dengan hati
berat, Ayah memberikan keinginan Eli dan membiarkannya pergi.

Eli: Ayah, berikan bagian warisan yang seharusnya aku miliki. Aku ingin hidup dengan
bebas, tanpa ada yang membatasi.

Ayah Yohanes: (dengan berat hati) Baiklah, Eli. Jika itu yang kauinginkan, aku akan
memberikanmu bagianmu. Tetapi ingatlah, putraku, bahwa kasihku kepadamu tidak akan
pernah berubah.

Eli pergi dan menghabiskan harta warisannya dengan hidup penuh kemewahan dan
kenikmatan yang cepat terbuang. Namun, kehidupan yang semu itu membawanya ke dalam
keadaan kebingungan dan keputusasaan.
Eli: (berbisik dalam kehampaan) Aku merindukan rumah dan kasih ayahku. Aku telah
kehilangan arah hidupku.

Dalam keadaan terpuruk itu, Eli menyadari kesalahannya dan merindukan kasih dan rumah
yang telah dia tinggalkan. Dia mengumpulkan sisa-sisa kekuatannya dan memutuskan untuk
kembali kepada Ayahnya.

Ketika Eli berjalan pulang, masih jauh dari rumah, Ayah Yohanes melihatnya dari kejauhan
dan dengan penuh belas kasihan, dia berlari ke arah anaknya yang hilang itu.

Ayah Yohanes: (terharu) Anakku yang hilang! Aku merindukanmu setiap hari. Ayo,
kembalilah ke rumah, ke dalam pelukan kasih ayahmu.

Eli: (menangis tersedu-sedu) Ayah, aku bersalah. Aku telah menghancurkan hidupku sendiri.
Apakah masih ada tempat bagiku di hatimu?

Ayah Yohanes: (mem

eluk Eli dengan penuh cinta) Tentu saja, anakku. Kasihku kepadamu tidak akan berubah.
Engkau selalu ada dalam hatiku, dan kebahagiaanku hanya lengkap jika kau ada di sini.

Saudara Tua Markus dan Saudara Muda Timotius melihat kedatangan Eli dan mereka juga
memeluknya dengan penuh kasih dan sukacita.

Saudara Tua Markus: Eli, kami merindukanmu. Kami senang kau kembali.

Saudara Muda Timotius: Kami tidak pernah berhenti berdoa untukmu. Kembalilah dan mari
kita hidup bersama dalam kebahagiaan keluarga.

Mereka berbagi sukacita dan kebahagiaan bersama, sementara tetangga dan teman-teman
mereka datang untuk memberikan selamat dan menyambut Eli kembali.

Tetangga Maria: Eli, apa kabar? Aku senang melihatmu pulang. Semua orang telah
merindukanmu.
Teman Baik Lukas: (bersorak dengan sukacita) Eli, temanku! Aku tak sabar untuk berbagi
kembali cerita dan petualangan bersamamu.

Pengemis Yosef: (datang dengan penuh harapan) Pujilah Tuhan! Aku mendengar kabar
bahwa anak yang hilang telah kembali. Semoga hidupmu dipenuhi dengan berkat dan
pengampunan.

Penatua Petrus: Ini adalah suatu keajaiban dan perumpamaan hidup yang indah. Seperti kasih
dan pengampunan Ayah yang melingkupi anak yang hilang, begitu juga kasih dan
pengampunan Allah yang tak terbatas kepada kita. Mari kita bersyukur dan merayakan
kembalinya Eli dengan penuh sukacita.

Semua pemeran dan orang-orang di desa itu merayakan kembalinya Eli dengan pesta dan
kegembiraan yang besar. Pencarian yang panjang dan berliku telah membawa mereka kepada
kesatuan dan kebahagiaan yang lebih besar dari sebelumnya.

Selesai.

You might also like