You are on page 1of 4

ILTEK,Volume 12, Nomor 01, April 2017 ISSN : 1907-0772

PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS

1)
Amrullah, 2)Sulaiman Borahima, 3)Muh. Lubis
1,2,3)
Program Studi Teknik Mesin Universitas Muslim Indonesia
Jl. Urip Sumoharjo KM 05 Kampus II UMI Telp (0411) 443685 / 455422

ABSTRAK
Salah satu inovasi dari pengembangan energi alternatif adalah biogas. Biogas merupakan
salah satu jenis energi terbarukan yang terbentuk melalui fermentasi bahan-bahan limbah organik,
seperti kotoran sapi, sampah organik, serta bahan-bahan lainnya oleh bakteri metanogenik dalam
kondisi anaerob (tanpa oksigen). Biogas sangat potensial sebagai sumber energi terbaru karena
kandungan methan (CH4) yang tinggi dan nilai kalornya cukup tinggi. CH4 mempunyai nilai kalor
50 Mj/kg. Methan (CH4) yang memiliki satu karbon dalam setiap rantainya, dapat menghasilkan
pembakaran yang lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar berantai karbon panjang. Hal
ini disebabkan karena jumlah CO2 yang dihasilkan selama pembakaran bahan bakar berantai karbon
pendek adalah lebih sedikit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses terjadinya gas
apabila perbandingan kotoran dan air yaitu : 1:1, 1:2, 1:3. Pada proses yang mengalami perubahan
yang signifikan akan digunakan sebagai proses pencampuran selanjutnya. Pengukuran tekanan
menggunakan manometer U, dengan waktu pengamatan interval waktu 2 jam. Tekanan biogas
paling tinggi yaitu 0,432 kPa dengan perbandingan kotoran : air = 1:3 dan terendah 0,162 kPa
dengan perbandingan air : kotoran = 1:1. Jadi dapat disimpulkan bahwa perbandingan 1:3 lebih
besar dibandingkan dengan 1:1 dikarenakan proses berkembang biaknya bakteri lebih cepat didalam
digester.
Kata kunci : Energi alternatif, biogas, digester.

PENDAHULUAN kondisi ini tidak diimbangi oleh


ketersediaanya di bumi. Pemanfaatan energi
1.1 Latar Belakang
yang cenderung berlebihan ini kemudian
Energi merupakan salah satu kebutuhan
memicu terjadinya permasalahan krisis energi
paling esensial bagi manusia. Pasalnya
yang berdampak secara sistematik kepada
berbagai aktivitas manusia membutuhkan
semua aspek. Salah satu gejala yang dapat
energi, penerangan, hingga penggerak
dirasakan kemudian adalah kelangkaan bahan
transportasi. Tanpa energi aktivitas kehidupan
bakar minyak, seperti minyak tanah, solar,
manusia tentu akan terganggu. Seperti yang
dan bensin. Energi terbarukan adalah energi
kita ketahui, sumber energi yang
dari sumberalam berupa aliran energi berasal
dimanfaatkan ada berbagai macam, mulai dari
dari proses alami yang berkelanjutan.
energi listrik, bahan bakar minyak bumi, gas
Sustainable energi adalah seluruh energi
alam, briket, batu bara, hingga jenis sumber
terbarui secara definisi juga merupakan
energi baru seperti nuklir dan energi matahari.
sustainable energi, yang berarti mereka
Di antara berbagai jenis sumber energi
tersedia dalam waktu jauh kedepan. Meskipun
tersebut, bahan bakar minyak bumi, Gas alam
tenaga nuklir bukan energi diperbarui, namun
termasuk kedalam sumber energi yang paling
pendukung nuklir dapat sustainable dengan
banyak digunakan. Namun ketersediaanya di
penggunaan reaktor breeder menggunakan
bumi terbatas dan tidak dapat diperbaharui.
Uranium 238 atau Thorium. Salah satu
Seiring bertambahnya jumlah penduduk
inovasi dari pengembangan energi alternatif
energi global semakin tinggi. Sayangnya
1731
ILTEK,Volume 12, Nomor 01, April 2017 ISSN : 1907-0772

adalah biogas. Biogas merupakan salah satu dasar pemilihan bahan baku biogas yang lebih
jenis energi terbarukan yang terbentuk baik, terutama dari segi cepatnya
melalui fermentasi bahan-bahan limbah menghasilkan gas methan. Mengembangkan
organik, seperti kotoran sapi, sampah organik, teknologi alternatif yang ramah lingkungan,
serta bahan-bahan lainya oleh bakteri murah dan simpel, yang sangat menunjang
metanogenik dalam kondisi anaerob (Tanpa perekonomian masyarakat. Penghematan
Oksigen). Secara umum, teknologi biogas dalam penggunaan bahan bakar.
dapat mengatasi permasalahan melimpahnya
kotoran ternak yang tidak dapat dikelola. METODOLOGI PENELITIAN
Sebagai contoh, seekor sapi potong dengan 2.1. Waktu dan Lokasi Penelitian
berbobot 400-500 kg per ekor rata-rata dapat
Penelitian ini berlangsung selama 2 Bulan di
menghasilkan kotoran segar sebanyak 20-29
Desa Belabori, Kecamatan Parangloe,
kg/harinya. Kondisi ini tersebut
Kabupaten Gowa.
merupakan sebuah peluang untuk dijadikan
1.2. Bahan dan Alat Penelitian
sebagai bahan baku pembuatan biogas.
(United Nations, 1984). 1. Digester
2. Tempat pencampur (Inlet)
1.2. Rumusan Masalah 3. Selang gas
1. Bagaimanakah proses pembuatan biogas 4. Penampungan gas
dari kotoran sapi dan cara pembuatan 5. Kompor
biodigester (Alat Fermentasi). 6. Manometer U
2. Merancang dan menghasilkan alat 7. Thermometer digital
pembuatan biogas.
8. Kran gas
9. Pengaduk
1.3. Batasan Masalah
10. Tempat keluarnya kotoran (Outlet)
1. Spesifikasi biogas yang akan digunakan
adalah tipe kubah dengan bahan fiber 2.3. Prosedur Penelitian
1. Mensurvei lokasi penempatan digester
glass.
yang strategis sehingga mudah untuk
2. Campuran yang digunakan dalam mencampur kotoran sapi.
fermentasi adalah dengan skala 2. Bahan dan alat-alat dibawa ke lokasi
perbandingan 1:1, 1:2, 1:3 yaitu 15 liter air pembuatan digester.
dan 15 liter kotoran sapi. 3. Mengukur kedalaman digester, keadaan
inlet dan outlet.
1.4. Tujuan Penelitian 4. Menggali lubang penempatan digester
sampai kedalaman 120 cm.
1. Untuk mengetahui prinsip kerja biogas dari
5. Merakit beberapa komponen digester,
kotoran sapi.
penampungan biogas, manometer U,
2. Untuk mengetahui dan memahami cara pencampuran kotoran, dan kompor.
penggunaan biogas sebagai bahan bakar 6. Menguji kebocoran digester dengan cara
alternatif. memasukkan air kedalam digester sampai
3. Untuk mengetahui tekanan pada setiap setengah, lalu melihat apa ada yang bocor
skala perbandingan. atau tidak, jika ada kebocoran maka tambal
dengan lem.
7. Setelah perakitan selesai saatnya untuk
1.5. Manfaat Penelitian
pengujian dengan skala
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan perbandingan 1 : 1, 1 : 2, dan 1 : 3.
sebagai energy alternative biogas yang lebih 8. Pencampuran 1 : 1 dimana 15 liter air dan
efektif dan efisien. Dapat digunakan sebagai 15 liter kotoran sapi dimasukkan kedalam
1732
ILTEK,Volume 12, Nomor 01, April 2017 ISSN : 1907-0772

inlet tempat pencampuran, setelah bahan 2) Dengan skala perbandingan 1 : 2 dapat


sudah dihitung sebagai berikut:
dimasukan maka bahan tersebut dicampur Δh = h2 - h1
dengan menggunakan pengaduk yang telah
= 3,5 cm – 1,5 cm = 2 cm
didesain. .
9. Setelah semua bahan sudah dimasukkan Δh = 0,02 m
kedalam digester selanjutnya tinggal 30
menunggu beberapa jam kemudian 3) Dengan skala perbandingan 1 : 3 dapat
sehingga terjadi gas. dihitung sebagai berikut:
10. Ciri-ciri apabila terjadi gas yaitu dengan
Δh = h2 - h1 = 5 cm – 2,5 cm = 2,5 cm, Δh =
melihat pembuangan (Outlet)
0,025 m
dimana kotoran yang sudah difermentasi atau
mengendap beberapa hari akan keluar d.. Mengitung tekanan gas pada manometer U
dengan sendirinya artinya gas yang berada sebagai berikut:
dalam digester sudah full, dan akan 1) Dengan skala perbandingan 1 : 1 maka
dialirkan kepenampungan. dapat dihitung tekanan gas :
11. Selanjutnya apabila penampungan telah P gas = ρ.g. Δh = 1100 Kg/m3 x 9,81 m/s2 x
full, maka saatnya pengujian dengan 0,015 m
menyalakan kompor.
12. Saat penyalaan kita bisa melihat berapa = 162 N/m2
tekanan yang dihasilkan dimanometer U, P gas = 0,162 kPa
dan melihat suhu ditermometer yang telah 2) Dengan skala perbandingan 1 : 2 maka
disiapkan. Lalu mencatat dari interval dapat dihitung tekanan gas :
waktu 2 jam. Selanjutnya diulang sampai 3 P gas = ρ.g. Δh
kali pengambilan data
=1100 Kg/m3 x 9,81 m/s2 x 0,02m
ANALISA DAN PEMBAHASAN = 216 N/m2, P gas = 0,216 kPa
3) Dengan skala perbandingan 1 : 3 maka
3.1. Analisa Penelitian dapat dihitung tekanan gas :, P gas = ρ.g.
a. Menghitung Vkerucut Δh
= 1/3 π.r2.t=1/3.3,14x(0,5m)2x1m =1100 kg/m3 x9,81m/s2 x 0,025m
Jadi Vtot.= Vkerucut atas+ Vkerucut bawah = 270 N/m2 , P gas = 0,270 kPa
=0,2615 m3+0,2615 m3= 0,523m3 e. Menghitung massa gas:
b. Menghitung Vtabung 1) Untuk skala perbadingan 1 : 1 maka dapat
dihitung sebagai berikut:
= 1/3 π.r2.t=1/3x3,14x(0,5m)2x3m
Massa gas =(Pgas x Vgas) / (R x T)
= 2,355 m3
= (0,162)kPa x (2,878)m3/ (0,287)J/kg x
Jadi Vtot = Vkerucut tot.+ Vtabung (39,6+273)K
= 0,523 m3+ 2,355 m3 = 2,878 m3 = 5.193x 10-3 kg
c.. Menghitung beda ketinggian pada 2) Untuk skala perbadingan 1 : 2 maka dapat
manometer U: dihitung sebagai berikut:
Δh = h2 - h1 = (0,216)kPa x (2,878)m3/ (0,287)J/kg x
1) Dengan skala perbandingan 1:1, dapat (27,2+273)K
dihitung dengan cara sebagai berikut: = 7,210x 10-3 kg
Δh = h2 - h1 3) Untuk skala perbadingan 1 : 2 maka dapat
= 3,5 cm – 2 cm = 1,5 cm dihitung sebagai berikut
Δh = 0,015 m = (0,276)kPa x (2,878)m3/ (0,287)J/kg x
(26,5+273)K= 9.0343x 10-3 kg
1733
ILTEK,Volume 12, Nomor 01, April 2017 ISSN : 1907-0772

PENUTUP Wahyuni & Surajudin, Membuat Biogas;


Pengganti Bahan Bakar Minyak &
4.1 Kesimpulan Gas dari Kotoran Ternak, Agromedia
Berdasarkan hasil dari pengamatan dapat pustaka. Jakarta.
diambil kesimpulan sebagai berikut:
Suyati, F., 2006, Perancangan Awal
1. Proses pembuatan biogas yaitu dengan cara
Instalasi Biogas Pada Kandang
fermentasi yang didiamkanselama
Terpencar
beberapa hari sampai menghasilkan biogas
itu terlihat dari alat ukur yang telah Kelompok Ternak Tani Mukti Andhini
disiapkan. Dukuh Butuh Prambanan Untuk
2. Penggunaaan biogas sama dengan Skala Rumah Tangga, Skripsi, Jurusan
penggunaan gas yang umumnya digunakan Teknik Fisika, Fakultas Teknik,
dirumah tangga, adapun kelebihan dari sisi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
penggunaan biogas ini yaitu dari efsiensi
Suyitno, 2009, Pembangkit Listrik Tenaga
keuangan dan menggunakan kotoraan sapi
yang hanya terbuang sia-sia. Biogas (PLTBio) yang Dilengkapi
3. Bahwa tekanan gas yang paling ideal dengan Kompresi Biogas, Balitbang Jateng,
terdapat pada skala perbandingan 1:3 Indonesia.
dengan nilai sebesar 0,432 Kpa, Sri Wahyuni, S. 2011, Menghasilkan biogas
dibandingkan dengan perbandingan yang dari aneka limbah, PT agromedia
lain dengan nilai tekanan gas sebesar 0,162 pustaka. Jakarta.
Kpa pada skala perbandingan 1:1, dan
pada skala perbandingan 1:2 yaitu 0,216
Kpa.

4.2. Saran
1. Untuk menghasilkan produksi gas yang
lebih besar maka perlu diperhatikan proses
pencampuran kotoran dengan air.
2. Perlu dirancang kembali konstruksi dan
penampungan gas yang lebih efektif agar
diperoleh gas yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Dadang dan Cahyono. 2012. Pembangunan


Instalasi Biogas dari Air Limbah
Domestik di Pondok Pesantren
AlAshriyyah Nurul Iman, Parung, Bogor.
Hardoyo, M.Eng, dkk 2014 Panduan
Praktis Membuat Biogas Portabel Skala
Rumah Tangga dan industry. Yogyakarta.
Kwartiningsih, E, 2006, Pemurnian
Biogas dari Kandungan Hidrogen Sulfida
(H2S) Menggunakan Larutan Absorben dari
Besi Bekas, LPPM UNS,
Indonesia.
Suriawiria, U., 2005, Menuai Biogas dari
Limbah Suhut Simamora, Salundik, Sri

1734

You might also like