Professional Documents
Culture Documents
Peralatan Laboratorium Kimia
Peralatan Laboratorium Kimia
Kegiatan Belajar 3
a. Tujuan kegiatan pembelajaran 3
1. Peserta didik dapat mengklasifikasikan jenis-jenis dan penggolongan peralatan
laboratorium kimia
2. Peserta didik dapat mengetahui fungsi masing-masing peralatan laboratorium
kimia
b. Uraian Materi 2
Gambar 4. Erlenmeyer
5. Neraca
Neraca merupakan peralatan yang digunakan untuk menimbang atau mengukur berat
suatu zat. Berikut adalah beberapa contoh neraca elektronik;
B. Peralatan Penunjang
1. Piala Gelas, Piala gelas, merupakan bejana yang biasanya digunakan untuk membuat
larutan atau melarutkan zat. Kapasitasnya bermacam-macam, yaitu 50, 100, 250, 600,
1000, 1500, dan 2000 mL.
2. Gelas Ukur, Gelas ukur (graduated cylinder), digunakan untuk menuang volume
tertentu, tetapi ketelitiannya lebih rendah dari buret. Kapasitas gelas ukur bermacam-
macam, yaitu 2,5 mL, 10, 25, 50, 100, 250, 500, 1000, dan 2000 mL.
3. Pipet tetes (medicine dropper), digunakan untuk menambahkan larutan setetes demi
setetes.
4. Tabung reaksi dan tabung pemusing, tabung reaksi digunakan untuk mereaksikan zat
dalam jumlah sedikit sedangkan tabung pemusing digunakan juga untuk memisahkan
larutan dan endapan dengan bantuan alat pemusing atau centrifuge.
5. Pipet tetes (medicine dropper), digunakan untuk menambahkan larutan setetes demi
setetes.
6. Corong ( funnel), digunakan untuk menghindari tumpahan saat pengisian atau
penuangan larutan ke dalam labu ukur/ buret.
7. Botol semprot/ labu semprot digunakan untuk memindahkan/ mengalirkan padatan
dari wadah penimbangan ke dalam labu ukur.
8. Bulb, adalah alat bantu pada proses pemipetan. Bulb digunakan untuk mengambil atau
menghisap larutan sampel dengan pipet volumetri atau mohr. Sekarang terdapat
larangan untuk menghisap sampel larutan langsung dengan mulut. Bentuk dan warna
dari bulb bermacam – macam tetapi yg umum digunakan yang berwarna merah dan
hitam sehingga disebut dengan bulb hitam atau bulb merah.
Alat-alat kimia analisis canggih yang dikemukakan di atas tentunya kurang tersedia di
lab kimia sekolah, minimal anda mengetahui bahwa peralatan canggih seperti itu
penyimpanan dan penataannya memerlukan ruangan khusus dengan kondisi tertentu pula
seperti kelembaban harus rendah. Jika kondisi ruangan yang dipersyaratkan tidak terpenuhi,
maka ketelitian pengukuran yang dihasilkan alat itu menjadi rendah. Di samping persyaratan
ruangan, khusus untuk Lab Pengukuran yang memiliki kewenangan legal sebagai Lab
Terakreditasi, setiap alat harus dikelola oleh seorang operator tertentu.
Berkaitan dengan alat lab kimia sekolah, neraca analitik digital dan student
spectrophotometer dapat dikategorikan sebagai alat ukur canggih dan teliti. Oleh karena itu
alat seperti ini harus menjadi pertimbangan pertama dalam penyimpanan dan penataannya
dibandingkan dengan peralatan lainnya.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
PENATAAN ALAT DAN BAHAN KIMIA DI LABORATORIUM
Kegiatan Belajar 3
a. Tujuan kegiatan pembelajaran 3
a. Peserta didik dapat mengetahui cara pengelolaan bahan dan peralatan di
laboratorium kimia
b. Peserta didik dapat mengetahui cara penataan dan penyimpanan bahan
kimia sesuai klasifikasi dan petunjuk MSDS
c. Peserta didik dapat mengetahui cara penyimpanan peralatan laboratorium
sesuai dengan fungsi dan klasifikasinya
b. Uraian Materi 3
A. Penanganan bahan kimia
1. Keracunan
Keracunan sebagai akibat penyerapan bahan-bahan kimia beracun atau toksik
seperti amonia , karbon monoksida , benzena, kloroform dan sebagainya.
Keracunan dapat berakibat fatal ataupun gangguan kesehatan baik yang dapat
diketahui dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pengaruh jangka panjang
seperti pada penyakit hati, kanker dan asbestosis , adalah akibat akumulasi
penyerapan bahan kimia toksik dalam jumlah kecil tetapi terus menerus.
2. Iritasi
Iritasi sebagai akibat kontak dengan bahan kimia korosif seperti asam sulfat,
asam klorida, natrium hidroksida, gas khlor dan sebagainya. Iritasi dapat berupa
luka atau peradangan pada kulit, saluran pernapasan dan mata.
4. Luka kulit
Luka kulit sebagai akibat bekerja dengan gelas atau kaca. Luka sering terjadi
pada tangan atau mata karena pecahan kaca.
Pada umumnya zat cair lebih mudah terbakar daripada zat padat ; dan zat
gas lebih mudah terbakar daripada zat cair. Tetapi zat padat berupa bubuk halus
lebih mudah terbakar daripada zat cair atau mudah terbakar seperti gas. Diantara
ketiga jenis di atas, golongan cair adalah yang paling banyak terdapat dalam
laboratorium berupa pelarut-pelarut organik.
4. Bahan Kimia Mudah Meledak / Eksplosif ( Explosive Substance )
Bahan-bahan kimia reaktif atau tidak stabil dapat bersifat mudah meledak
atau eksplosif. Peledakan terjadi karena terjadi reaksi amat cepat yang
menghasilkan panas dan gas dalam jumlah besar.
Faktor-faktor penyebab Eksplosif
Penanganan bahan-bahan tidak stabil di atas harus berhati-hati, karena ada
beberapa factor yang amat berpengaruh pada proses terjadinya ledakan, yakni :
1. Suhu penyimpanan : semakin tinggi suhu semakin mudah terjadinya reaksi
eksplosif.
2. Benturan : gesekan mekanik : dapat menimbulkan pemanasan local yang
eksplosif. Hal ini dapat terjadi pada saat proses pencampuran , penggerusan
dan pengangkutan.
3. Kelembaban : Kelembaban yang tinggi dalam penyimpanan akan
menyebabkan adsorpsi air yang memudahkan reaksi kimia terjadi. Dengan
sendirinya tempat penyimpanan harus bebas dari atap yang bocor di waktu
hujan.
4. Listrik : yang mungkin dapat memberikan pemanasan dan atau loncatan api.
5. Pengaruh bahan kimia dalam penyimpanan : Bahan kimia reduktor akan
berbahaya bila dicampur atau berdekatan dengan bahan oksidator yang tidak
stabil.
Bahaya : ahaya gas bertekanan yaitu bahan ini bertekanan tinggi dan
dapat meledak bila tabung dipanaskan/terkena panas atau pecah dan isinya dapat
menyebabkan kebakaran
Contoh bahan : Asetilen, Amonia, Etilen, Oksida, Klor, Ni, H
Keamanan : Diikat secara kuat pada penyangga, Bebas dari sinar matahari
langsung, Jauh dari saluran pipa panah diruangan yang ada peredaran hawanya, Gedung
harus tahan api, Memasang sprinkler
Bahaya : Radioaktif