You are on page 1of 6

SKRINING PASIEN

PUSKESMAS
No. Dokumen : SOP/DNII/PMP/PPI/14/2023

No. Revisi :1
SOP
Tanggal Terbit : 10 Januari 2023
Halaman : 1/6
PUSKESMAS dr. Ida Novirawati
Tanda tangan Kepala Puskesmas
DANUREJAN II NIP.197811232010012008

1. Pengertian Skrining Pasien Puskemas adalah identifikasi awal kondisi kesehatan


pasien saat datang ke Puskemas untuk menentukan ruangan pemeriksaan
yang dituju sesuai kondisi awal pasien. Dilakukan oleh petugas skrining.
Jika terdapat gejala demam, batuk, pilek, sakit telan, riwayat kontak pasien
COVID-19, dan suhu diatas suhu normal. Pembagian pasien ada 2 kriteria,
yaitu pasien dengan keadaan kegawatdaruratan dengan pasien non-
kegawatdaruratan atau pasien umum.
2. Tujuan Sebagai acuan pelaksanaan Skrining Tamu Puskemas.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : 12 Tahun 2023 Tanggal 06 Januari 2023
tentang Pembentukan Tim dan Program Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 27 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
2. Buku Pedoman Teknis PPI di FKTP tahun 2020.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 Tentang
Puskesmas
4. Permenkes No 47 Tahun 2018 tentang Pelayanan Kegawatdaruratan
5. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disesase (Covid-
19) Revisi 4 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2020
6. Petunjuk Tekmis Pelayanan Puskesmas Pada Masa Pandemi Covid-19
5. Prosedur 1. Petugas skrining melakukan skrining pada pasien.
2. Pasien yang datang ke puskemas dinilai apakah pasien terebut
merupakan pasien gawat darurat atau pasien bukan gawat darurat.
A. Jika pasien kegawatdaruratan atau memiliki kriteria
kegawatdaruratan, diarahkan ke Ruang Tindakan Puskesmas
Danurejan II. Kriteria kegawatdaruratan meliputi:
1) Mengancam nyawa, membahayakan diri dan orang
lain/lingkungan;
2) Adanya gangguan pada jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi;
3) Adanya penurunan kesadaran;
4) Adanya gangguan hemodinamik;
5) Memerlukan tindakan segera
B. Jika pasien bukan gawat darurat:
1) Pasien diiminta hand hygiene menggunakan sabun dan air
mengalir.
2) Kemudian petugas skrining melakukan pemeriksaan suhu dan
melakukan pencatatan di form skrining.
3) Petugas skrining melakukan skrining dengan menanyakan
kepada pasien apakah pasien memiliki minimal satu dari kriteria
berikut :
a. demam atau hasil pengecekan suhu diatas 37.5
b. batuk
c. pilek
d. sesak nafas
e. nyeri menelan
f. diare
g. pernah kontak dengan pasien sakit COVID-19
4) Petugas skrining menuliskan hasil pengukuran suhu dan hasil
skrining di Form Skrining, apabila:
a. Pasien tidak memiliki salah satu gejala diatas, maka
diperbolehkan memasuki area dalam Puskesmas Pasien
memiliki salah satu dari kriteria diatas, proses pendaftaran
dibantu oleh petugas skiring dengan meminta pengunjung
menyerahkan kartu periksa atau KTP kemudian petugas
skrining menyerahkan kartu tersebut ke pendaftaran untuk
dilakukan proses pendaftaran sementara pengunjung diminta
menunggu di ruang tunggu khusus poli infeksi.
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait  Unit Pendaftaran dan Penyediaan Rekam Medis
 Unit PPU
 Unit PKGM
 Unit KIA - KB
 Unit Laboratorium
 Unit Gizi
 Unit Psikolog
 Unit Kefarmasian
 Unit Kesehatan Lingkungan

Rekaman histori perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi perubahan
Diberlakukan
1 Skrining Pasien Puskemas adalah Skrining Pasien Puskemas adalah
identifikasi awal kondisi kesehatan identifikasi awal kondisi kesehatan
pasien saat datang ke Puskemasmas pasien saat datang ke Puskemas
untuk menentukan ruangan untuk menentukan ruangan
pemeriksaan yang dituju sesuai pemeriksaan yang dituju sesuai
kondisi awal pasien. kondisi awal pasien. Dilakukan oleh

2/6
Petugas skrining adalah orang yang petugas skrining. Jika terdapat
bertugas melakukan pengecekan gejala demam, batuk, pilek, sakit
awal terhadap Tamu. telan, riwayat kontak pasien COVID-
Pasien gawat darurat adalah 19, dan suhu diatas suhu normal.
seseorang atau banyak orang yang Pembagian pasien ada 2 kriteria,
mengalami suatu keadaan yang yaitu pasien dengan keadaan
mengancam jiwanya yang kegawatdaruratan dengan pasien
memerlukan pertolongan secara non-kegawatdaruratan atau pasien
cepat, tepat dan cermat yang mana umum.
bila tidak ditolong maka seseorang
atau banyak orang tersebut dapat
mati atau mengalami kecacatan.
Kriteria kegawatdaruratan meliputi :
 Mengancam nyawa,
membahayakan diri dan orang
lain/lingkungan;
 Adanya gangguan pada jalan
nafas, pernafasan dan
sirkulasi;
 Adanya penurunan
kesadaran;
 Adanya gangguan
hemodinamik;
 Memerlukan tindakan segera
Pasien tidak gawat darurat adalah
seseorang atau banyak orang yang
tidak mengalami kegawatan dan
kedaruratan.
Instalasi Gawat Darurat adalah
Bagian yang memberikan pelayanan
gawat darurat kepada masyarakat
yang menderita penyakit akut atau
kecelakaan
Pemeriksaan suhu adalah
pengukuran suhu tubuh pada tamu
yang dilakukan oleh petugas skirining
dengan menggunakan termometer
infrared yang didekatkan ke dahi
karyawan tanpa menyentuh dahi.
Suhu tubuh normal berkisar antara
36.5◦C hingga 37.5◦C
Form Skrining adalah Formulir berisi
keperluan Skrining
Covid-19 adalah penyakit yang
3/6
disebabkan oleh virus SARS Cov 2.
Poli Infeksi adalah aktifitas
pelayanan kesehatan umum, anak
dan lansia yang memilikki gejala
demam , batuk, sakit telan, riwayat
kontak (+) co-19, perjalanan ke
daerah terjangkit co-19
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Surat Keputusan Kepala Puskesmas
Danurejan II Nomor 12 Tahun 2019 Danurejan II Nomor 56 Tahun 2022
tentang Pelayanan Klinis tentang Pembentukan Tim
2 11 Mei 2022
Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi dan Program Kerja Pada
Puskesmas Danurejan II.
1.Permenkes No 43 Tahun 2019 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI
Tentang Puskesmas Nomor 27 Tahun 2017 tentang
2.UU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pencegahan dan
Kesehatan Pasal 32 ayat 1 dan 2 Pengendalian Infeksi Di Fasilitas
3.Permenkes No 47 Tahun 2018 Pelayanan Kesehatan.
tentang Pelayanan 2. Buku Pedoman Teknis PPI di
Kegawatdaruratan Pasal 1 ayat 1 FKTP tahun 2020.
4.Pedoman pencegahan dan 3. Peraturan Menteri Kesehatan
pengendalian coronavirus disesase Nomor 43 Tahun 2019 Tentang
( covid-19) revisi 4 Kementerian Puskesmas
3 Kesehatan Republik Indonesia 4. Permenkes No 47 Tahun 2018 11 Mei 2022
tahun 2020 tentang Pelayanan
5.Petunjuk Tekmis Palayanan Kegawatdaruratan
Puskesmas Pada Masa Pandemi 5. Pedoman Pencegahan dan
Covid-19 Pengendalian Corona virus
Disesase (Covid-19) Revisi 4
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia Tahun 2020
6. Petunjuk Tekmis Pelayanan
Puskesmas Pada Masa Pandemi
Covid-19
4 1.Petugas skrining melakukan 1. Petugas skrining melakukan 11 Mei 2022
skrining pada pasien. skrining pada pasien.
2.Pasien yang datang ke puskemas 2. Pasien yang datang ke
dinilai apakah pasien terebut puskemas dinilai apakah pasien
merupakan pasien gawat darurat terebut merupakan pasien gawat
atau pasien bukan gawat darurat. darurat atau pasien bukan gawat
3.Pasien kegawatdaruratan atau yang darurat.
memiliki kriteria kegawatdaruratan, A. Jika pasien kegawatdaruratan
diarahkan ke Ruang Instalasi Gawat atau memiliki kriteria
Darurat Puskesmas. kegawatdaruratan, diarahkan
4/6
4.Pasien bukan gawat darurat diminta ke Ruang Tindakan
cuci tangan menggunakan sabun Puskesmas Danurejan II.
dan air mengalir. Kriteria kegawatdaruratan
5.Kemudian petugas skrining meliputi :
melakukan pemeriksaan suhu dan 1) Mengancam nyawa,
melakukan pencatatan di form membahayakan diri dan
skrining. orang lain/lingkungan;
6.Petugas skrining melakukan 2) Adanya gangguan pada
skrining dengan menanyakan jalan nafas, pernafasan dan
kepada pasien apakah pasien sirkulasi;
memiliki minimal satu dari kriteria 3) Adanya penurunan
berikut : kesadaran;
a. demam atau riwayat demam 4) Adanya gangguan
atau hasil pengecekan suhu hemodinamik;
diatas 37.5 5) Memerlukan tindakan
b. batuk segera
c. pilek B. Jika pasien non-
d. sesak nafas kegawatdaruratan:
e. nyeri menelan 1) Pasien diiminta hand
f. diare hygiene menggunakan
g. pernah kontak dengan sabun dan air mengalir.
pasien sakit/pasien covid 19 2) kemudian petugas skrining
7. Petugas skrining menuliskan hasil melakukan pemeriksaan
pengukuran suhu dan hasil skrining suhu dan melakukan
di Form Skrining. pencatatan di form skrining.
8. Jika pasien memiliki salah satu dari 3) Petugas skrining
kriteria diatas, proses pendaftaran melakukan skrining dengan
dibantu oleh petugas skiring dengan menanyakan kepada
meminta pengunjung menyerahkan pasien apakah pasien
kartu periksa atau KTP kemudian memiliki minimal satu dari
petugas skrining menyerahkan kartu kriteria berikut :
tersebut ke pendaftaran untuk a. demam atau hasil
dilakukan proses pendaftaran pengecekan suhu diatas
sementara pengunjung diminta 37.5
menunggu di ruang tunggu khusus b. batuk
poli infeksi. c. pilek
d. sesak nafas
e. nyeri menelan
f. diare
g. pernah kontak dengan
pasien sakit COVID-19
4) Petugas skrining
menuliskan hasil
pengukuran suhu dan hasil
5/6
skrining di Form Skrining,
apabila:
a. Pasien tidak memiliki
salah satu gejala diatas,
maka diperbolehkan
memasuki area dalam
Puskesmas.
b. Pasien memiliki salah
satu dari kriteria diatas,
proses pendaftaran
dibantu oleh petugas
skiring dengan meminta
pengunjung
menyerahkan kartu
periksa atau KTP
kemudian petugas
skrining menyerahkan
kartu tersebut ke
pendaftaran untuk
dilakukan proses
pendaftaran sementara
pengunjung diminta
menunggu di ruang
tunggu khusus poli
infeksi.
Surat Keputusan Kepala Puskesmas SK Kepala Puskesmas Nomor : 12
Danurejan II Nomor 56 Tahun 2022 Tahun 2023 Tanggal 06 Januari
tentang Pembentukan Tim 2023 tentang Pembentukan Tim dan
5 10 Januari 2023
Pencegahan dan Pengendalian Program Pencegahan dan
Infeksi dan Program Kerja Pada Pengendalian Infeksi.
Puskesmas Danurejan II.

6/6

You might also like