You are on page 1of 3

Bagaimana memperbaiki kerusakan yang

berhubungan dengan Kopling


Plat kopling adalah salah satu komponen di mobil yang akan mengalami
keausan seiring pemakaian. Plat kopling selalu bersinggungan dengan pressure
clutch dan flywheel sehingga komponen-komponen tersebut dapat mengalami
berbagai macam kerusakan yang diakibatkan oleh panas yang dihasilkan oleh
pergesekan antar komponen. Plat kopling yang masih dalam kondisi bagus pun
bisa tidak berfungsi dengan maksimal akibat beberapa hal seperti :
 Terkena oli
 Saluran hidrolik atau kabel kopling mengalami kerusakan
 Keausan pada pilot bearing dan release fork.

Gejala kopling selip


Salah satu masalah pada sistem kopling adalah kopling selip. Kopling
dirancang untuk dapat memutuskan tenaga mesin ke transmisi saat starting
pertama kali agar mobil tidak meloncat.
Kopling juga berfungsi untuk memperhalus pemindahan gigi transmisi saat
mobil berjalan. Saat pedal kopling dilepaskan, plat kopling akan terhubung ke
flywheel untuk meneruskan tenaga dari mesin ke transmisi.

Berikut beberapa kondisi dimana gejala kopling selip akan lebih terasa, yaitu:
 Saat mobil sedang mengangkut beban berat.
 Mobil berjalan pada kecepatan rendah dengan gigi yang tinggi.
 Saat akselerasi untuk mendahului kendaraan lain.
 Saat menarik trailer.
Kopling selip akan menghasilkan gesekan dan panas yang lebih besar.
Semakin panas permukaan kampas kopling maka daya cengkramnya juga
semakin kecil sehingga gejala selip semakin terasa, hal tersebut seperti lingkaran
setan yang dapat mengakibatkan terbakarnya plat kopling dan akhirnya juga
merusak permukaan flywheel dan pressure clutch. Jadi semakin cepat gejala
kopling selip tersebut diketahui dan diperbaiki maka dapat mencegah terjadinya
kerusakan pada komponen yang lain. Pemakaian plat kopling dikatakan normal
jika keausan plat kopling terjadi pada kilometer yang cukup tinggi (diatas 50.000
Km). Kebocoran oli mesin dari seal crankshaft belakang atau oli transmisi dari
seal input shaft dapat mengenai permukaan plat kopling dan menyebabkan
gejala selip.
Jika plat kopling yang masih cukup baru namun telah mengalami gejala selip
mungkin dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini :

 Plat kopling terkontaminasi oli atau gemuk


 Pemasangan atau penyetelan release system kopling yang tidak tepat
 Kerusakan pada cable adjuster
 Master cylinder kopling atau slave cylinder tersumbat
 Pemasangan release bearing tidak tepat
 Melakukan pembubutan pada permukaan flywheel yang berlebihan
Salah satu cara untuk memeriksa gejala kopling selip dengan melakukan
test drive dan menjalankan mobil dengan kecepatan rendah pada gigi tinggi. Jika
mobil tetap berjalan maka menandakan gejala kopling selip.

Metode memeriksa gejala kopling selip :


 Ganjal roda
 Tarik rem tangan
 Hidupkan mesin
 Injak pedal kopling
 Posisikan gigi transmisi pada posisi tinggi (posisi 3 atau 4)
 Lepaskan pedal kopling secara perlahan (Pastikan tidak ada orang yang
berdiri didepan kendaran saat melakukan hal ini)
‘Jika mesin segera mati saat pedal kopling dilepaskan berarti plat
kopling masih bagus. Jika mesin tetap hidup saat pedal kopling dilepaskan
secara penuh berarti plat kopling sudah selip’
Jika mobil menggunakan dual-mass flywheel, gejala selip juga dapat
diakibatkan oleh kerusakan pada flywheel. Periksa secara seksama pada
kopling yang lama dari adanya tanda bekas panas yang berlebihan pada
pressure clutch, kondisi permukaan plat kopling yang terlepas dan adanya
kontaminasi oli pada permukaan plat kopling.

Jika tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan tersebut maka


kemungkinan gejala selip tersebut disebabkan oleh kerusakan dual-mass
flywheel.

Kopling gemertak
Gemertak pada kopling adalah sentakan yang terjadi saat kopling
terhubung. Hal ini biasanya disebabkan adanya oli atau gemuk pada
permukaan plat kopling, namun dapat juga disebabkan oleh beberapa hal
dibawah ini :
Permukaan plat kopling terbakar atau licin
 Pemukaan flywheel melengkung atau beralur
 Dowel pin flywheel lepas
 Pilot bearing atau bushing aus
 Bearing retainer aus
 Alur poros plat kopling atau alur input shaft rusak atau aus
 Drive strap kopling bengkok atau patah
 Plat kopling bengkok
 Pressure clutch kendur
Penyebab eksternal yang dapat menimbulkan gejala kopling gemertak
antara lain engine mounting atau transmisi kendur atau pecah, pemasangan
komponen drive train yang tidak tepat pada chasis mobil, keausan pada
universal joint atau CV Joint, cross member transmisi kendur, keausan pada
release fork, spring bushing belakang kiri kendur.

Gejala kopling bunyi


Munculnya bunyi mendecit dan dengung pada sistem kopling biasanya
disebabkan keausan dan kerusakan bearing.

Berikut beberapa penyebab bunyi di dalam sistem kopling :

 Keausan dan kerusakan bearing inputshaft


 Releas bearing rusak atau tidak terpasang dengan benar
 Pilot bearing/ bushing tidak terpasang dengan benar,aus atau kurang
pelumasan.
 Release fork aus, bengkok atau kurang pelumasan.
 Inputshaft aus
 Plat kopling tidak terpasang dengan tepat
 Bearing retainer rusak
 Baut flywheel kendur
 Keruskan alur pada poros plat kopling
 Keausan pada stop pin atau damper

You might also like