Professional Documents
Culture Documents
Bagaimana Memperbaiki Kerusakan Yang Berhubungan Dengan Kopling KLS XII
Bagaimana Memperbaiki Kerusakan Yang Berhubungan Dengan Kopling KLS XII
Berikut beberapa kondisi dimana gejala kopling selip akan lebih terasa, yaitu:
Saat mobil sedang mengangkut beban berat.
Mobil berjalan pada kecepatan rendah dengan gigi yang tinggi.
Saat akselerasi untuk mendahului kendaraan lain.
Saat menarik trailer.
Kopling selip akan menghasilkan gesekan dan panas yang lebih besar.
Semakin panas permukaan kampas kopling maka daya cengkramnya juga
semakin kecil sehingga gejala selip semakin terasa, hal tersebut seperti lingkaran
setan yang dapat mengakibatkan terbakarnya plat kopling dan akhirnya juga
merusak permukaan flywheel dan pressure clutch. Jadi semakin cepat gejala
kopling selip tersebut diketahui dan diperbaiki maka dapat mencegah terjadinya
kerusakan pada komponen yang lain. Pemakaian plat kopling dikatakan normal
jika keausan plat kopling terjadi pada kilometer yang cukup tinggi (diatas 50.000
Km). Kebocoran oli mesin dari seal crankshaft belakang atau oli transmisi dari
seal input shaft dapat mengenai permukaan plat kopling dan menyebabkan
gejala selip.
Jika plat kopling yang masih cukup baru namun telah mengalami gejala selip
mungkin dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini :
Kopling gemertak
Gemertak pada kopling adalah sentakan yang terjadi saat kopling
terhubung. Hal ini biasanya disebabkan adanya oli atau gemuk pada
permukaan plat kopling, namun dapat juga disebabkan oleh beberapa hal
dibawah ini :
Permukaan plat kopling terbakar atau licin
Pemukaan flywheel melengkung atau beralur
Dowel pin flywheel lepas
Pilot bearing atau bushing aus
Bearing retainer aus
Alur poros plat kopling atau alur input shaft rusak atau aus
Drive strap kopling bengkok atau patah
Plat kopling bengkok
Pressure clutch kendur
Penyebab eksternal yang dapat menimbulkan gejala kopling gemertak
antara lain engine mounting atau transmisi kendur atau pecah, pemasangan
komponen drive train yang tidak tepat pada chasis mobil, keausan pada
universal joint atau CV Joint, cross member transmisi kendur, keausan pada
release fork, spring bushing belakang kiri kendur.