You are on page 1of 11

MAKALAH PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN

Wawasan Kebangsaan Dari Perspektif


Budaya Flores.

Dosen Pengampu : Aditya Arief Primanto S.H.M.H

DISUSUN OLEH ;

BAGUS ADI GUNA


PRATAMA

22110042
TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MALAHAYATI

2022-2023
KATA PENGHANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini berjudul “WAWASAN KEBANGSAAN DARI
PERSPEKTIF BUDAYA FLORES”.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu saya harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas kepada pembaca.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.

Wassalamualaikum wr.wb

Bandar lampung
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..........................................................................................…..1


BAB I PENDAHULUAN.............................................................................2
1.1Latar Belakang......................................................................................2,3
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................4,
BAB III PENUTUP......................................................................................6
3.1 Kesimpulan .............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................7

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.500 pulau
dan dihuni 931 kelompok etnik, mulai dari Aceh di Sumatra sampai Asmat di
Papua. Masing-masing kelompok etnik memiliki kebudayaannya sendiri dengan
adat-istiadat, tradisi dan kesenian. Jika tidak dikelola dengan baik, keragaman
budaya ini bisa menimbulkan konflik. Salah satunya adalah budaya Flores yang
melibatkan pemahaman tentang sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang melekat pada
masyarakat Flores. Flores adalah salah satu pulau di Indonesia yang kaya akan
kebudayaan dan adat istiadat yang beragam.

Budaya Flores memiliki nilai-nilai yang kuat dalam membangun wawasan

kebangsaan. Salah satu nilai yang sangat dijunjung tinggi adalah gotong royong
atau kerja sama dalam kehidupan sehari-hari. Gotong royong merupakan prinsip
sosial yang mendasari kehidupan masyarakat Flores dan merupakan landasan solid
dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa

Dalam konteks budaya Flores, wawasan kebangsaan dapat dilihat sebagai


kesadaran akan identitas budaya yang kaya, serta kebersamaan dalam menjaga
persatuan dan kesatuan sebagai bagian dari bangsa Indonesia.

2
Hal ini tercermin dalam semangat gotong royong, penghargaan terhadap tradisi dan
adat istiadat, serta partisipasi dalam pembangunan bangsa. Selama bertahun-tahun,
masyarakat Flores telah terlibat dalam proses pembangunan nasional dan
berkontribusi dalam berbagai bidang, termasuk seni, musik, dan pariwisata.
Budaya dan seni tradisional Flores, seperti tarian, seni pahat, dan kerajinan tenun,
juga menjadi aset penting dalam memperkuat wawasan kebangsaan.

Dengan memahami latar belakang budaya Flores dan melibatkan perspektif ini
dalam wawasan kebangsaan, dapat tercipta pemahaman yang lebih mendalam dan
inklusif tentang identitas bangsa Indonesia yang beragam dan berpusat pada
persatuan dalam keragaman.

3
BAB II
PEMBAHASAN

Wawasan Kebangsaan Dari Perspektif Budaya Flores.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari bermacam-macam suku,


adat, serta budaya. Dari keragaman inilah muncul adanya semboyan
“Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya “Berbeda-beda namun tetap satu jua”.
Semboyan inilah yang menjadi alat pemersatu bangsa Indonesia. Namun,
karakteristik manusia dan pola pemikirannya sangat jauh berbeda antara satu
orang atau satu wilayah dengan lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu
pendidikan yang dapat menumbuhkan sikap kebangsaan antar warga negara
Indonesia, sehingga tidak lagi ditemukan adanya perpecahan-perpecahan
yang akan mengakibatkan lunturnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Dalam hal ini Pancasila berperan untuk mem-filteratau menyaring


permasalahan permasalahan yang ada. Pancasila merupakan dasar negara bangsa
Indonesia yang dirumuskan pada saat diucapkannya proklamasi kemerdekaan,
yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945. Lebih tepatnya, rumusan pancasila terletak
pada pembukaan UUD 45 alinea ke-4. (Hariyono, 2014) mengatakan bahwa
kepentingan bangsa dan negara selalu menempati posisi yang dominan dalam
perumusan pancasila sebagai dasar negara maupun sebagai pandangan hidup
bangsa.

4
nilai-nilai pancasila yang bisa dilakukan di kehidupan berbangsa, diantaranya
adalah:
1. Pada sila pertama, yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Nilai-nilai Pancasila
yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: Mengimani adanya
Tuhan yang Maha Esa serta mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya;
Saling bertoleransi antar umat beragama; Saling menghormati dan tidak
merendahkan agama dan pemeluk agama lainnya (Dewantara, Nurgiansah, et
al., 2021)
2. Pada sila kedua, yaitu “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Nilai-nilai
pancasila yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: Mengakui
persamaa hak, kewajiban dan kedudukan semua orang sama di mata
hukum, sosial, agama dan lainnya; Mengedepankan sikap toleransi atau
tenggang rasa antar masyarakat; Berteman dengan siapa saja tanpa membeda-
bedakan ras, suku, agama dan lainnya (Dewantara & Nurgiansah, 2021).
3. Pada sila ketiga, yaitu “Persatuan Indonesia”. Nilai-nilai pancasila uang bisa
kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: Bangga menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa dalam pergaulan sehari-hari; Melestarikan
kebudayaan Indonesia seperti baju adat, tarian daerah, alat musik daerah dan
lain sebagainya dalam kehidupan sehari-hari; Saling bekerja sama dalam
menjaga keutuhan NKRI dengan berpegang teuh kepada nilai-nilai Pancasila.

5
4. Pada sila keempat, yaitu “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan”. Nilai-nilai pancasila
yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: Bermusyawarah
dalam setiap pengambilan keputusan; Mengedepankan toleransi dan keadilan
dalam mengemukakan dan mendengarkan pendapat dalam musyawarah;
Keputusan akhir musyawarah harus disetujui oleh semua pihak karena
musyawarah dilakukan untuk menghasilkan keputusan Bersama.
5. Pada sila kelima, yaitu “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
Nilainilai pancasila yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
Mengedepankan sikap adil kepada sesama manusia; Melaksanakan kewajiban
dan menghormati hak orang lain; Mengedepankan kesejahteraan seluruh rakyat
Indonesia dibandingkan dengan kepentingan pribadi ataupun golongan
(Dewantara, Hermawan, et al., 2021).
Wawasan kebangsaan dari perspektif budaya Flores melibatkan pemahaman yang
mendalam tentang nilai-nilai budaya, tradisi, dan sejarah yang melekat pada
masyarakat Flores. Budaya Flores memiliki peran penting dalam membangun dan
memperkuat identitas kebangsaan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Berikut
adalah beberapa pembahasan tentang wawasan kebangsaan dari perspektif budaya
Flores:

1. Keragaman Budaya Flores: Flores adalah rumah bagi berbagai suku dan
etnis, seperti suku Manggarai, Ngada, Ende, Lio, dan lain-lain. Setiap suku
memiliki bahasa, adat istiadat, dan kepercayaan yang unik. Wawasan
kebangsaan dari perspektif budaya Flores mengakui keberagaman ini
sebagai aset yang berharga dalam memperkuat persatuan dan kesatuan
bangsa.

6
2. Gotong Royong dan Solidaritas: Gotong royong merupakan nilai
fundamental dalam budaya Flores. Masyarakat Flores memiliki kesadaran
kolektif untuk saling membantu dan bekerja sama dalam berbagai kegiatan
sosial, ekonomi, dan budaya. Nilai gotong royong ini menjadi pondasi
penting dalam membangun wawasan kebangsaan yang inklusif dan menjaga
harmoni antar suku dan etnis di Flores.
3. Tradisi dan Adat Istiadat: Flores kaya akan tradisi dan adat istiadat yang
dijalankan oleh masyarakat setempat. Upacara adat, ritual keagamaan, dan
festival budaya menjadi momen penting untuk memperkuat rasa persatuan
dan kesatuan. Melalui partisipasi dalam tradisi dan adat istiadat ini,
masyarakat Flores memupuk rasa memiliki dan menghargai warisan budaya
yang menjadi bagian dari kekayaan bangsa Indonesia.
4. Seni dan Kesenian: Seni dan kesenian tradisional Flores, seperti tarian,
musik, seni pahat, dan kerajinan tenun, memainkan peran penting dalam
memperkuat wawasan kebangsaan. Seni menjadi wadah untuk
mengungkapkan identitas budaya dan menghargai keberagaman dalam seni
dan ekspresi kreatif. Kesenian tradisional Flores juga menjadi daya tarik
wisata yang memperkenalkan kebudayaan Flores kepada wisatawan lokal
dan internasional.
5. Partisipasi dalam Pembangunan Nasional: Masyarakat Flores secara aktif
terlibat dalam proses pembangunan nasional. Partisipasi ini mencakup
berbagai bidang, termasuk ekonomi, pendidikan, infrastruktur, dan
pariwisata. Melalui kontribusi mereka, masyarakat Flores menjunjung tinggi
nilai-nilai kebangsaan dan memperkuat rasa memiliki terhadap bangsa
Indonesia secara keseluruhan.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam kesimpulannya, wawasan kebangsaan dari perspektif budaya Flores mengakui


keberagaman budaya, nilai-nilai gotong royong, tradisi dan adat istiadat, seni dan
kesenian, serta partisipasi dalam pembangunan nasional sebagai elemen penting dalam
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Dengan menghargai dan
memanfaatkan kekayaan budaya Flores, wawasan kebangsaan dapat terus tumbuh dan
menjadi landasan yang kuat dalam memajukan bangsa Indonesia menuju masa depan
yang lebih baik.

Dalam hal ini, Pancasila berperan sebagai filter atau penyaring permasalahan yang
ada. Pancasila merupakan dasar negara bangsa Indonesia dan memuat nilai-nilai
yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap sila memiliki nilai-
nilai yang dapat dipraktikkan, seperti mengimani Tuhan Yang Maha Esa,
mengakui persamaan hak dan kewajiban, memperkuat persatuan Indonesia,
bermusyawarah dalam pengambilan keputusan, dan mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.

Melalui penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, bangsa


Indonesia dapat memelihara persatuan dan kesatuan, menghargai keberagaman,
dan membangun masyarakat yang adil dan beradab. Dengan demikian, Pancasila
menjadi fondasi penting dalam membentuk identitas kebangsaan dan memperkuat
kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

8
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Kewarganegaraan Vol. 5 No.1 Juni 2021 P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN:
2723-2328 Siti Aisyah Nurfatimah & Dinie Anggraeni D – Universitas
Pendidikan Indonesia 176 IMPLEMENTASI NILAI PANCASILA DALAM
MENUMBUHKEMBANGKAN WAWASAN KEBANGSAAN DI
KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA Siti Aisyah Nurfatimah & Dinie
Anggraeni Dewi Universitas Pendidikan Indonesia

Martodirdjo, Haryo S. 2005. Pe-masyarakatan Nilai-nilai Pancasila Guna


Meningkat-kan Wawasan Kebangsaan dalam rangka Pemba-ngunan
Naszonal, Taska KSA XIII Lemhannas R.I.
Vol 13, No 1 (2008) > Martodirjo
Implementasi Pancasila Dalam Menumbuhkembangkan Wawasan Kebangsaan
Haryo S Martodirjo(1*)

Volume 2, No. 2, Juli-Desember 2017187IMPLEMENTASI NILAI-NILAI


PANCASILA SEBAGAI PENDUKUNG TUMBUH KEMBANG
WAWASAN KEBANGSAAN PADA MATA PELAJARAN PPKn DI SMP
NEGERI 7 PALEMBANG Rahma DanniartiGuru SMP Negeri 7
Palembang.

You might also like